Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 12414 | 17 Feb 2025
Klinis : Seorang perempuan masuk rumah sakit dengan dm tipe 2 kadar gula 250 mg/dl pasien mengeluh banyak nakan sejak beberapa bulan terakhir namun dua minggu lalu mengalami penurunan berat badan. Tb 160 cm, bb awal 70 kg bb akhir 50 kg hb 10 terdapat luka pada telapak kaki yang sudah menunjukan perbaikan pasien mengatakan ibunya mengalami penyakit gula makan habis ½ porsi mendapat obat naporapid 6 unit 3x sehari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
2. Resiko Hiperglikemia
3. Resiko Gangguan Integritas Kulit
Penjelasan SDKI-SLKI-SIKI:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi yang menyebabkan berat badan menurun.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan keseimbangan nutrisi yang adekuat.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk meningkatkan asupan nutrisi, memantau dan mengevaluasi status nutrisi.
2. Resiko Hiperglikemia
- SDKI: Peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal yang dapat menyebabkan komplikasi.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mencegah dan mengelola hiperglikemia.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memantau kadar glukosa darah, pemberian insulin, dan edukasi pengelolaan diabetes.
3. Resiko Gangguan Integritas Kulit
- SDKI: Peningkatan kemungkinan terjadinya kerusakan pada kulit dan jaringan di bawahnya.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mencegah dan mengelola gangguan integritas kulit.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk perawatan luka, peningkatan sirkulasi darah, dan edukasi pencegahan luka.
Dalam kondisi seorang perempuan dengan diabetes tipe 2, kadar gula darah 250 mg/dl, penurunan berat badan yang signifikan, dan adanya luka pada telapak kaki, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh, Resiko Hiperglikemia, dan Resiko Gangguan Integritas Kulit. Perawat dapat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi asuhan keperawatan yang komprehensif. -
Article No. 12415 | 17 Feb 2025
Klinis : kpasien datang dengan keluhan demam, pusing, batuk, pilek, sudah dua hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Tanda dan gejala: Batuk produktif, suara napas tambahan, sputum berlebih, dispnea.
- Faktor terkait: Infeksi saluran napas atas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
- Kriteria hasil: Jalan napas paten, frekuensi napas dalam rentang normal, tidak ada sekresi yang berlebih, tidak ada suara napas tambahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Manajemen jalan napas, peningkatan batuk efektif, pemberian oksigen (jika perlu).
2. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal akibat kegagalan mekanisme termoregulasi.
SDKI:
- Tanda dan gejala: Peningkatan suhu tubuh, kulit hangat, keringat, menggigil.
- Faktor terkait: Infeksi.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
- Kriteria hasil: Suhu tubuh dalam rentang normal, tidak ada tanda-tanda hipertermia.
SIKI:
- Intervensi keperawatan: Manajemen demam, pemberian cairan, pemberian antipiretik (jika perlu).
Secara singkat, pasien yang datang dengan keluhan demam, pusing, batuk, dan pilek yang sudah berlangsung selama dua hari dapat didiagnosis dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas dan Hipertermia. Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI di atas memberikan panduan untuk mengelola kondisi pasien tersebut secara komprehensif. -
Article No. 12416 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien mengalami demam tinggi dengan suhu 41 derajat selama 3 hari, dengan gejala mual muntah, dan ganguan eliminasii
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang mengalami demam tinggi dengan suhu 41 derajat selama 3 hari, disertai gejala mual, muntah, dan gangguan eliminasi adalah:
1. Hipertermia
Definisi: Kenaikan suhu tubuh di atas nilai normal sebagai respon terhadap peningkatan produksi atau penurunan hilangnya panas.
Penyebab: Infeksi, dehidrasi, cedera fisik/trauma, gangguan neurologis, obat-obatan.
Tanda dan Gejala: Suhu tubuh di atas 38,3°C, menggigil, kulit merah, sakit kepala, mual, muntah.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Termoregulasi: Suhu tubuh dalam batas normal
- Kriteria hasil: Suhu tubur kembali ke rentang normal (36,0-37,5°C)
- Indikator: Tidak ada menggigil, kulit kering dan hangat, tidak ada tanda-tanda infeksi.
2. Manajemen Mual dan Muntah
- Kriteria hasil: Frekuensi dan keparahan mual dan muntah berkurang
- Indikator: Tidak ada mual atau muntah, asupan cairan dan nutrisi adekuat.
3. Keseimbangan Cairan
- Kriteria hasil: Status cairan dalam batas normal
- Indikator: Intake dan output cairan seimbang, membran mukosa lembab, nadi dan tekanan darah normal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Hipertermia
- Monitor suhu tubuh secara berkala
- Berikan terapi penurun panas (kompres dingin, antipiretik)
- Anjurkan banyak minum air putih
- Kurangi aktivitas dan beri istirahat yang cukup
- Identifikasi dan atasi penyebab demam
2. Manajemen Mual dan Muntah
- Identifikasi penyebab mual dan muntah
- Berikan antiemetik jika perlu
- Anjurkan diet rendah lemak dan mudah dicerna
- Beri dukungan emosional dan psikologis
- Monitor intake dan output cairan
3. Manajemen Keseimbangan Cairan
- Monitor intake dan output cairan secara akurat
- Ganti cairan yang hilang melalui infus atau oral rehidrasi
- Pertahankan status hidrasi yang adekuat
- Pantau tanda-tanda dehidrasi atau overload cairan
- Kolaborasi dengan tenaga medis untuk pengobatan jika perlu
Dengan intervensi keperawatan yang tepat dan pemantauan yang ketat, diharapkan kondisi pasien dapat membaik, dengan suhu tubuh kembali normal, mual dan muntah berkurang, serta keseimbangan cairan yang terjaga. -
Article No. 12417 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien mengalami demam tinggi dengan suhu 41 derajat selama 3 hari, dengan gejala mual muntah, dan ganguan eliminasii
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda paparkan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (SDKI)
Penjelasan: Peningkatan suhu tubuh di atas normal (>37,5°C) yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan kehilangan panas.
2. Mual dan Muntah (SDKI)
Penjelasan: Sensasi tidak nyaman di perut yang dirasakan mendahului pengeluaran isi lambung melalui mulut.
3. Gangguan Eliminasi Urin (SDKI)
Penjelasan: Perubahan pola dan/atau fungsi pembuangan urin yang tidak efektif.
Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Hipertermia
Tujuan: Suhu tubuh pasien kembali normal.
Intervensi: Pemantauan suhu tubuh, pemberian antipiretik, manajemen lingkungan.
2. Manajemen Mual dan Muntah
Tujuan: Mual dan muntah pasien teratasi.
Intervensi: Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian antiemetik, manajemen diet.
3. Manajemen Eliminasi Urin
Tujuan: Pola eliminasi urin pasien kembali normal.
Intervensi: Pemantauan intake dan output cairan, pemberian terapi cairan, tindakan kateterisasi.
Implementasi dan Evaluasi (SIKI):
Perawat akan melaksanakan tindakan-tindakan keperawatan sesuai dengan rencana asuhan keperawatan, dan melakukan evaluasi secara berkala untuk memantau perkembangan kondisi pasien. -
Article No. 12418 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien mengalami demam tinggi dengan suhu 41 derajat selama 3 hari, dengan gejala mual muntah, dan ganguan eliminasii
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (SDKI)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
2. Mual (SDKI)
Definisi: Sensasi tidak nyaman yang muncul di bagian belakang tenggorokan atau epigastrium yang dapat mengakibatkan keinginan untuk muntah.
3. Defisit Volume Cairan (SDKI)
Definisi: Pengurangan cairan intravaskular, intraseluler, dan/atau ekstravaskular.
Penjelasan Singkat:
1. Hipertermia (SDKI)
- Faktor yang berhubungan: Infeksi, dehidrasi, gangguan regulasi suhu tubuh.
- Kriteria Hasil (SLKI): Suhu tubuh dalam rentang normal, tanda-tanda vital dalam batas normal.
- Intervensi Keperawatan (SIKI): Manajemen hipertermia, pemberian cairan, terapi farmakologis.
2. Mual (SDKI)
- Faktor yang berhubungan: Infeksi, dehidrasi, reaksi obat.
- Kriteria Hasil (SLKI): Frekuensi muntah menurun, rasa mual terkontrol.
- Intervensi Keperawatan (SIKI): Manajemen mual, pemberian antiemetik, terapi komplementer.
3. Defisit Volume Cairan (SDKI)
- Faktor yang berhubungan: Kehilangan cairan melalui muntah, diare, demam.
- Kriteria Hasil (SLKI): Tanda-tanda vital dalam batas normal, turgor kulit baik, input dan output seimbang.
- Intervensi Keperawatan (SIKI): Manajemen cairan, terapi penggantian cairan, pemantauan status cairan.
Dalam kondisi ini, pasien mengalami demam tinggi, mual muntah, dan gangguan eliminasi yang dapat menyebabkan defisit volume cairan. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah hipertermia, mual, dan defisit volume cairan. Perawat perlu melakukan intervensi yang komprehensif untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. -
Article No. 12419 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien mengalami demam tinggi dengan suhu 41 derajat selama 3 hari, dengan gejala mual muntah, dan ganguan eliminasii
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi ditandai dengan suhu tubuh 41 derajat Celsius selama 3 hari.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu tubuh dalam rentang normal
2. Tidak terjadi komplikasi akibat hipertermia
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan tanda-tanda vital secara berkala
2. Pemberian kompres hangat/dingin untuk menurunkan suhu tubuh
3. Pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
4. Manajemen mual dan muntah
5. Edukasi terkait penyebab dan penanganan hipertermia
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Hipertermia" dirumuskan berdasarkan gejala utama yang dialami pasien, yaitu demam tinggi dengan suhu 41 derajat Celsius selama 3 hari. Kondisi ini dapat disebabkan oleh proses infeksi. Tujuan keperawatan adalah untuk menurunkan suhu tubuh dalam rentang normal dan mencegah komplikasi akibat hipertermia. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian kompres hangat/dingin, pemberian cairan dan elektrolit, manajemen mual dan muntah, serta edukasi terkait penyebab dan penanganan hipertermia. -
Article No. 12420 | 17 Feb 2025
Klinis : Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di bangsal penyakit dalam karena hiperglikemia. Pasien didiagnosis DM sejak 5 tahun yang lalu dan mendapat terapi kombinasi 2 obat DM. Gula darah puasa pasien 3 hari terakhir adalah 200 mg/dl, 218 mg/dl dan 190 mg/dl. Pasien direncanakan mendapatkan terapi insulin tetapi mengatakan takut menyuntikkan insulin dan merasa tidak berdaya.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Terima kasih atas pertanyaan Anda. Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan analisis dan rekomendasi yang rinci untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien ini adalah:
1. Ketidakefektifan Pengendalian Gula Darah
Pasien mengalami hiperglikemia yang ditandai dengan gula darah puasa di atas 200 mg/dL. Pasien telah didiagnosis DM selama 5 tahun dan mendapat terapi obat DM kombinasi, namun belum dapat mengendalikan kadar gula darahnya dengan baik.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pengendalian Gula Darah
- Pasien dapat mempertahankan kadar gula darah dalam rentang normal (80-130 mg/dL sebelum makan, <180 mg/dL 2 jam setelah makan)
- Pasien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kadar gula darahnya
- Pasien dapat melakukan perawatan diri yang efektif untuk mengontrol gula darah
2. Efikasi Diri: Pengelolaan Penyakit Kronis
- Pasien dapat menunjukkan keyakinan dalam kemampuannya untuk mengelola kondisi DM
- Pasien dapat menunjukkan rasa kontrol atas kondisi DM-nya
- Pasien dapat menunjukkan motivasi untuk terlibat dalam perawatan diri DM
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Hiperglikemia
- Monitoring kadar gula darah secara rutin
- Pemberian insulin sesuai dengan kebutuhan pasien
- Edukasi tentang pengelolaan DM, termasuk diet, aktivitas fisik, dan penggunaan obat
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (dokter, ahli gizi) untuk optimalisasi pengelolaan DM
2. Peningkatan Efikasi Diri
- Identifikasi keyakinan dan persepsi pasien tentang kemampuannya dalam mengelola DM
- Diskusi dan umpan balik positif tentang kemajuan pasien dalam pengelolaan DM
- Latihan keterampilan perawatan diri DM (penyuntikan insulin, pemantauan gula darah)
- Dukungan emosional dan motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri pasien
3. Manajemen Rasa Takut
- Identifikasi sumber dan alasan rasa takut pasien terhadap penyuntikan insulin
- Edukasi tentang manfaat dan keamanan penggunaan insulin
- Teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi kecemasan saat penyuntikan
- Pendampingan dan motivasi saat pasien melakukan penyuntikan insulin pertama kali
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu pengendalian gula darah yang optimal dan peningkatan efikasi diri dalam mengelola kondisi DM-nya. Kolaborasi yang erat dengan tim kesehatan lain juga penting untuk memastikan pengelolaan DM yang efektif. Saya siap memberikan penjelasan lebih lanjut jika diperlukan. -
Article No. 12421 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien mengalami nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang mengalami nyeri.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
Penjelasan Singkat:
SDKI:
- Tanda dan gejala: Pasien mengungkapkan rasa tidak nyaman, ekspresi wajah meringis, perilaku menghindar, dan mengeluh nyeri.
- Faktor yang berhubungan: Proses penyakit, cedera, prosedur diagnostik atau terapeutik.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Pasien melaporkan nyeri terkendali, pasien dapat beradaptasi dengan nyeri, pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
SIKI:
- Intervensi keperawatan: Manajemen nyeri, terapi farmakologis, terapi non-farmakologis (distraksi, relaksasi, kompres hangat/dingin), edukasi pasien dan keluarga tentang nyeri.
Dengan pendekatan holistik dan berpusat pada pasien, perawat dapat membantu pasien mengatasi nyeri secara efektif sehingga pasien dapat mencapai kualitas hidup yang optimal. -
Article No. 12422 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien mengalami nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang mengalami nyeri.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut (Acute Pain)
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Faktor yang Berhubungan:
- Agen pencedera fisik
- Agen pencedera biologis
- Agen pencedera kimia
- Prosedur diagnostik/terapeutik
Gejala dan Tanda Mayor:
- Laporan pasien tentang nyeri
- Ekspresi wajah yang menunjukkan nyeri
- Perubahan tanda-tanda vital
- Perubahan perilaku
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Nyeri terkontrol
2. Kenyamanan meningkat
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Asesmen nyeri
- Pemberian analgesik
- Relaksasi
- Terapi musik
2. Manajemen Lingkungan
- Ciptakan lingkungan yang nyaman
- Minimalisir stimulasi yang mengganggu
Sebagai perawat profesional, saya akan melakukan asesmen nyeri secara komprehensif, memberikan intervensi keperawatan yang sesuai, dan memantau respon pasien untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan, yaitu nyeri yang terkontrol dan kenyamanan pasien yang meningkat. -
Article No. 12423 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien mengalami nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial. Nyeri akut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit, cedera, atau prosedur medis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan nyeri akut meliputi:
1. Pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri.
2. Pasien dapat menunjukkan perilaku yang mengarah pada penurunan nyeri.
3. Pasien dapat menggunakan teknik non-farmakologis untuk mengelola nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani nyeri akut antara lain:
1. Pengkajian nyeri yang komprehensif.
2. Pemberian analgesik sesuai indikasi.
3. Penerapan teknik non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat/dingin.
4. Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen nyeri.
5. Evaluasi efektivitas intervensi dan penyesuaian intervensi sesuai kebutuhan.
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian komprehensif untuk mengetahui karakteristik nyeri pasien, kemudian menyusun rencana intervensi yang sesuai, baik farmakologis maupun non-farmakologis, untuk membantu pasien mengelola nyeri secara efektif.