Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 12407 | 17 Feb 2025
Klinis : Tb anak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi Tb anak yang Anda berikan, berikut adalah contoh diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
SDKI:
- Penyebab: Sekresi jalan napas berlebihan, peningkatan produksi lendir, kelemahan batuk.
- Tanda dan Gejala: Suara napas tambahan, perubahan pola napas, penggunaan otot tambahan untuk bernapas, retraksi dinding dada.
SLKI:
- Luaran: Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang paten.
- Kriteria Hasil: Pasien menunjukkan pola napas yang efektif, pasien bebas dari tanda-tanda distres pernapasan.
SIKI:
- Intervensi: Monitor status pernapasan, fasilitasi batuk efektif, pertahankan posisi yang memudahkan drainase, lakukan suction sesuai kebutuhan.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" menggambarkan ketidakmampuan pasien anak dengan TB untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas, sehingga jalan napas menjadi tidak paten. Penyebabnya dapat berupa sekresi jalan napas berlebihan, peningkatan produksi lendir, atau kelemahan batuk. Tanda dan gejala yang muncul dapat berupa suara napas tambahan, perubahan pola napas, penggunaan otot tambahan untuk bernapas, dan retraksi dinding dada.
Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang paten, dengan kriteria hasil berupa pola napas yang efektif dan pasien bebas dari tanda-tanda distres pernapasan. Intervensi yang dapat dilakukan meliputi Monitor status pernapasan, fasilitasi batuk efektif, pertahankan posisi yang memudahkan drainase, dan lakukan suction sesuai kebutuhan. -
Article No. 12408 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan bisul
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan bisul, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Kulit Terganggu
Definisi: Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit.
Penjelasan:
Integritas kulit terganggu merupakan diagnosa keperawatan yang tepat untuk pasien dengan keluhan bisul. Bisul adalah infeksi kulit lokal yang menyebabkan kerusakan pada lapisan kulit. Hal ini dapat mengganggu fungsi dan struktur normal kulit.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Karakteristik utama: Adanya kerusakan pada lapisan kulit.
- Faktor yang berhubungan: Infeksi mikroorganisme, trauma, dan faktor penyakit lainnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Integritas kulit membaik, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan tidak ada komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Perawatan luka, pemberian antibiotik topikal, manajemen infeksi, dan edukasi pasien mengenai perawatan kulit yang baik.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan yang tepat untuk pasien dengan keluhan bisul adalah Integritas Kulit Terganggu, dengan penatalaksanaan keperawatan berfokus pada perawatan luka, penanganan infeksi, dan edukasi pasien. -
Article No. 12409 | 17 Feb 2025
Klinis : terkena duri di tumit sebelah kiri 1 minggu yang lalu, bengak
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, saya dapat memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: L98.0
- Deskripsi: Granuloma eosinofilik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.11
- Deskripsi: Debridement of wound, infection, or burn
Penjelasan:
1. Kode ICD-10: L98.0 - Granuloma eosinofilik
- Kode L98.0 dalam Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah-Masalah Terkait Kesehatan Revisi Kesepuluh (ICD-10) digunakan untuk mengkodekan kondisi granuloma eosinofilik.
- Granuloma eosinofilik adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya massa atau benjolan pada kulit atau jaringan subkutan yang disebabkan oleh kumpulan sel-sel eosinofil, suatu jenis sel darah putih.
- Dalam kasus ini, pasien mengalami kondisi tersebut di tumit sebelah kiri, yang menyebabkan pembengkakan, diduga akibat tertusuk duri.
2. Kode ICD-9-CM Procedure: 86.11 - Debridement of wound, infection, or burn
- Kode 86.11 dalam Klasifikasi Internasional Penyakit, Revisi Kesembilan, Modifikasi Klinis (ICD-9-CM) digunakan untuk mengkodekan tindakan debridemen, yaitu pembersihan atau penyingkiran jaringan mati, terinfeksi, atau terbakar dari luka.
- Dalam kasus ini, jika diperlukan, tindakan debridemen dapat dilakukan untuk membersihkan luka akibat tusukan duri di tumit pasien dan mengurangi risiko infeksi.
Dengan demikian, kode ICD-10 yang sesuai untuk kondisi ini adalah L98.0 (Granuloma eosinofilik), dan jika diperlukan, tindakan debridemen dapat dikodekan dengan ICD-9-CM 86.11. -
Article No. 12410 | 17 Feb 2025
Klinis : terkena duri sawit di tumit sebelah kiri 1 minggu yang lalu, bengak
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan, dengan format yang rapi dan penjelasan yang terstruktur.
1. Kode ICD-10:
- Kode: S91.04XA
- Deskripsi: Luka tusuk pada tumit, kiri, kunjungan awal
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.22
- Deskripsi: Pembersihan dan penyembuhan luka, komplek
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang Anda berikan, pasien mengalami kondisi terkena duri sawit di tumit sebelah kiri sejak 1 minggu yang lalu dan mengalami pembengkakan. Untuk menentukan kode diagnosis yang sesuai, saya mengacu pada Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait Versi 10 (ICD-10).
1. Kode ICD-10 S91.04XA menunjukkan:
- S91 - Luka terbuka pada pergelangan kaki dan kaki
- S91.0 - Luka tusuk pada pergelangan kaki dan kaki
- S91.04 - Luka tusuk pada tumit, kiri
- XA - Kunjungan awal
Kode ini mengidentifikasi bahwa pasien mengalami luka tusuk pada tumit sebelah kiri, dan ini merupakan kunjungan pertama (awal) untuk penanganan kondisi tersebut.
2. Kode ICD-9-CM Prosedur 86.22 menunjukkan:
- 86 - Prosedur pada kulit dan jaringan subkutan
- 86.2 - Perawatan luka dan dekubitus
- 86.22 - Pembersihan dan penyembuhan luka, komplek
Kode ini mengidentifikasi bahwa tindakan medis yang dilakukan adalah pembersihan dan penyembuhan luka yang kompleks, yang sesuai dengan kondisi pembengkakan akibat tusukan duri sawit pada tumit pasien. -
Article No. 12411 | 17 Feb 2025
Klinis : terkena duri sawit di tumit sebelah kiri 1 minggu yang lalu, bengak luka tertutup
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM untuk kondisi yang Anda jelaskan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T14.01
- Deskripsi: Luka tusuk (tungkai bawah)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.22
- Deskripsi: Debridement luka, kulit dan subkutan
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, pasien mengalami luka tusuk di tumit sebelah kiri akibat terkena duri sawit. Sesuai dengan Klasifikasi Internasional Penyakit (ICD-10), kode yang sesuai adalah T14.01, yang mengindikasikan luka tusuk di tungkai bawah.
Selanjutnya, jika diperlukan tindakan medis berupa debridemen atau pembersihan luka, kode ICD-9-CM yang sesuai adalah 86.22, yang menunjukkan prosedur debridemen luka pada kulit dan jaringan subkutan.
Proses perawatan luka yang tertutup dan bengkak ini dapat meliputi pembersihan luka, penggunaan antibiotik topikal, dan pemantauan untuk mencegah infeksi atau komplikasi lebih lanjut. Pasien harus menerima edukasi mengenai perawatan luka yang tepat dan tanda-tanda infeksi yang harus segera dilaporkan. -
Article No. 12412 | 17 Feb 2025
Klinis : Seorang laki-laki, 63 tahun dirawat dengan keluhan pusing dan kelemahan sisi tubuh sebelah kanan sejak 3 jam sebelum masuk RS. Pasien bicara pelo, wajah sebelah kanan tampak tidak simetris. Kesadaran compos mentis. Tekanan darah 130/90 mmHg, frekuensi nadi 60 x/menit, dan frekuensi napas 22 x/menit. Keluarga mengatakan bila pagi pasien masih biasa melakukan olahraga jalan kaki keliling kompleks.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat, saya memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan oklusi pembuluh darah cerebral, ditandai dengan pusing, kelemahan sisi tubuh sebelah kanan, dan bicara pelo.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan sirkulasi darah yang adekuat untuk mendukung fungsi jaringan otak.
- Faktor Risiko: Oklusi pembuluh darah cerebral.
- Tanda dan Gejala: Pusing, kelemahan sisi tubuh, bicara pelo, dan wajah tidak simetris.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Perfusi jaringan serebral yang efektif, ditandai dengan tidak ada pusing, kelemahan otot, bicara pelo, dan wajah simetris.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, manajemen aktivitas, manajemen nyeri, dan edukasi mengenai gaya hidup yang sehat.
Berdasarkan kondisi pasien, diagnosis keperawatan yang paling sesuai adalah Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan oklusi pembuluh darah cerebral. Perawatan yang diberikan akan berfokus pada pemulihan perfusi jaringan serebral, pengurangan risiko komplikasi, serta edukasi pasien dan keluarga mengenai penatalaksanaan kondisi medis dan gaya hidup yang sehat. -
Article No. 12413 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam, pusing sakit kepala sudah dua hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Penjelasan:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
- Penyebab: Infeksi, dehidrasi, peningkatan metabolisme, gangguan regulasi suhu tubuh.
- Gejala: Demam, suhu tubuh meningkat, kulit kemerahan.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Suhu tubuh kembali normal, tanda-tanda vital stabil, tidak ada komplikasi.
- Kriteria hasil: Pasien menunjukkan penurunan suhu tubuh, tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak ada tanda infeksi.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Monitoring suhu tubuh, pemberian cairan, penggunaan kompres hangat/dingin, pemberian obat penurun demam.
- Tujuan intervensi: Menurunkan suhu tubuh, mempertahankan sirkulasi, mencegah komplikasi.
Penjelasan singkat:
Pasien dengan keluhan demam, pusing, dan sakit kepala selama dua hari menunjukkan gejala hipertermia atau peningkatan suhu tubuh di atas normal. Berdasarkan standar PPNI, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah hipertermia. Perawat perlu melakukan monitoring suhu tubuh, pemberian cairan, dan intervensi lainnya untuk menurunkan suhu tubuh serta mencegah komplikasi. Luaran yang diharapkan adalah suhu tubuh kembali normal, tanda-tanda vital stabil, dan tidak ada komplikasi. -
Article No. 12414 | 17 Feb 2025
Klinis : Seorang perempuan masuk rumah sakit dengan dm tipe 2 kadar gula 250 mg/dl pasien mengeluh banyak nakan sejak beberapa bulan terakhir namun dua minggu lalu mengalami penurunan berat badan. Tb 160 cm, bb awal 70 kg bb akhir 50 kg hb 10 terdapat luka pada telapak kaki yang sudah menunjukan perbaikan pasien mengatakan ibunya mengalami penyakit gula makan habis ½ porsi mendapat obat naporapid 6 unit 3x sehari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
2. Resiko Hiperglikemia
3. Resiko Gangguan Integritas Kulit
Penjelasan SDKI-SLKI-SIKI:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi yang menyebabkan berat badan menurun.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan keseimbangan nutrisi yang adekuat.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk meningkatkan asupan nutrisi, memantau dan mengevaluasi status nutrisi.
2. Resiko Hiperglikemia
- SDKI: Peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal yang dapat menyebabkan komplikasi.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mencegah dan mengelola hiperglikemia.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memantau kadar glukosa darah, pemberian insulin, dan edukasi pengelolaan diabetes.
3. Resiko Gangguan Integritas Kulit
- SDKI: Peningkatan kemungkinan terjadinya kerusakan pada kulit dan jaringan di bawahnya.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mencegah dan mengelola gangguan integritas kulit.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk perawatan luka, peningkatan sirkulasi darah, dan edukasi pencegahan luka.
Dalam kondisi seorang perempuan dengan diabetes tipe 2, kadar gula darah 250 mg/dl, penurunan berat badan yang signifikan, dan adanya luka pada telapak kaki, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh, Resiko Hiperglikemia, dan Resiko Gangguan Integritas Kulit. Perawat dapat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi asuhan keperawatan yang komprehensif. -
Article No. 12415 | 17 Feb 2025
Klinis : kpasien datang dengan keluhan demam, pusing, batuk, pilek, sudah dua hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Tanda dan gejala: Batuk produktif, suara napas tambahan, sputum berlebih, dispnea.
- Faktor terkait: Infeksi saluran napas atas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
- Kriteria hasil: Jalan napas paten, frekuensi napas dalam rentang normal, tidak ada sekresi yang berlebih, tidak ada suara napas tambahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Manajemen jalan napas, peningkatan batuk efektif, pemberian oksigen (jika perlu).
2. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal akibat kegagalan mekanisme termoregulasi.
SDKI:
- Tanda dan gejala: Peningkatan suhu tubuh, kulit hangat, keringat, menggigil.
- Faktor terkait: Infeksi.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
- Kriteria hasil: Suhu tubuh dalam rentang normal, tidak ada tanda-tanda hipertermia.
SIKI:
- Intervensi keperawatan: Manajemen demam, pemberian cairan, pemberian antipiretik (jika perlu).
Secara singkat, pasien yang datang dengan keluhan demam, pusing, batuk, dan pilek yang sudah berlangsung selama dua hari dapat didiagnosis dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas dan Hipertermia. Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI di atas memberikan panduan untuk mengelola kondisi pasien tersebut secara komprehensif. -
Article No. 12416 | 17 Feb 2025
Klinis : pasien mengalami demam tinggi dengan suhu 41 derajat selama 3 hari, dengan gejala mual muntah, dan ganguan eliminasii
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang mengalami demam tinggi dengan suhu 41 derajat selama 3 hari, disertai gejala mual, muntah, dan gangguan eliminasi adalah:
1. Hipertermia
Definisi: Kenaikan suhu tubuh di atas nilai normal sebagai respon terhadap peningkatan produksi atau penurunan hilangnya panas.
Penyebab: Infeksi, dehidrasi, cedera fisik/trauma, gangguan neurologis, obat-obatan.
Tanda dan Gejala: Suhu tubuh di atas 38,3°C, menggigil, kulit merah, sakit kepala, mual, muntah.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Termoregulasi: Suhu tubuh dalam batas normal
- Kriteria hasil: Suhu tubur kembali ke rentang normal (36,0-37,5°C)
- Indikator: Tidak ada menggigil, kulit kering dan hangat, tidak ada tanda-tanda infeksi.
2. Manajemen Mual dan Muntah
- Kriteria hasil: Frekuensi dan keparahan mual dan muntah berkurang
- Indikator: Tidak ada mual atau muntah, asupan cairan dan nutrisi adekuat.
3. Keseimbangan Cairan
- Kriteria hasil: Status cairan dalam batas normal
- Indikator: Intake dan output cairan seimbang, membran mukosa lembab, nadi dan tekanan darah normal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Hipertermia
- Monitor suhu tubuh secara berkala
- Berikan terapi penurun panas (kompres dingin, antipiretik)
- Anjurkan banyak minum air putih
- Kurangi aktivitas dan beri istirahat yang cukup
- Identifikasi dan atasi penyebab demam
2. Manajemen Mual dan Muntah
- Identifikasi penyebab mual dan muntah
- Berikan antiemetik jika perlu
- Anjurkan diet rendah lemak dan mudah dicerna
- Beri dukungan emosional dan psikologis
- Monitor intake dan output cairan
3. Manajemen Keseimbangan Cairan
- Monitor intake dan output cairan secara akurat
- Ganti cairan yang hilang melalui infus atau oral rehidrasi
- Pertahankan status hidrasi yang adekuat
- Pantau tanda-tanda dehidrasi atau overload cairan
- Kolaborasi dengan tenaga medis untuk pengobatan jika perlu
Dengan intervensi keperawatan yang tepat dan pemantauan yang ketat, diharapkan kondisi pasien dapat membaik, dengan suhu tubuh kembali normal, mual dan muntah berkurang, serta keseimbangan cairan yang terjaga.