Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 14444 | 19 Mar 2025
Klinis : Kasus NIM Genap: Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dibawa ke rumah sakit setelah mengalami luka bakar akibat tersiram air panas di area lengan kanan dan dada. Ibu mengatakan anak menangis terus-menerus karena kesakitan dan menolak disentuh. Luka tampak melepuh dan kemerahan. Hasil Pengkajian: Data Subjektif: Anak menangis saat luka tersentuh. Mengatakan "sakit" ketika perawat mencoba membersihkan luka. Data Objektif: TTV:Suhu: 37,6°C Nadi: 125x/menit RR: 26x/menit Luka bakar derajat II dengan vesikel di lengan kanan dan dada. Ekspresi wajah meringis, tubuh tegang.Kasus NIM Genap: Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dibawa ke rumah sakit setelah mengalami luka bakar akibat tersiram air panas di area lengan kanan dan dada. Ibu mengatakan anak menangis terus-menerus karena kesakitan dan menolak disentuh. Luka tampak melepuh dan kemerahan. Hasil Pengkajian: Data Subjektif: Anak menangis saat luka tersentuh. Mengatakan "sakit" ketika perawat mencoba membersihkan luka. Data Objektif: TTV:Suhu: 37,6°C Nadi: 125x/menit RR: 26x/menit Luka bakar derajat II dengan vesikel di lengan kanan dan dada. Ekspresi wajah meringis, tubuh tegang.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus dan hasil pengkajian yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai standar dokumentasi keperawatan (SDKI, SLKI, SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan luka bakar derajat II.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Faktor yang berhubungan: Cedera fisik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran utama: Pengurangan nyeri.
- Indikator: Ekspresi wajah nyeri, skala nyeri, perilaku menghindari sentuhan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi utama: Manajemen nyeri.
- Aktivitas keperawatan: Identifikasi karakteristik nyeri, dukung penggunaan teknik nonfarmakologis, berikan analgesik sesuai instruksi.
Penjelasan:
Anak mengalami luka bakar derajat II pada lengan kanan dan dada, yang dapat menyebabkan nyeri akut. Anak menunjukkan tanda-tanda nyeri seperti menangis saat luka tersentuh, mengatakan "sakit", ekspresi wajah meringis, dan tubuh tegang. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah manajemen nyeri, termasuk identifikasi karakteristik nyeri, pemberian terapi nonfarmakologis, dan analgesik sesuai instruksi untuk mengurangi rasa sakit yang dialami anak. -
Article No. 14448 | 19 Mar 2025
Klinis : Abses pada paha
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi abses pada paha:
1. Kode ICD-10:
- Kode: L02.4
- Deskripsi: Abses pada ekstremitas bawah
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.04
- Deskripsi: Insisi dan drainase abses subkutan atau jaringan lunak
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 L02.4 mengacu pada abses pada ekstremitas bawah, termasuk abses pada paha. Kode ini digunakan untuk mengklasifikasikan kondisi ini pada sistem klasifikasi ICD-10.
2. Untuk tindakan medis, kode ICD-9-CM 86.04 merujuk pada prosedur insisi dan drainase abses subkutan atau jaringan lunak. Ini adalah tindakan yang sering dilakukan untuk mengobati abses pada paha, yaitu dengan membuat sayatan dan mengeluarkan cairan atau materi yang terkumpul di dalam abses.
Sebagai dokter atau perekam medis, kita harus memastikan bahwa kode diagnosis dan prosedur yang digunakan sesuai dengan kondisi pasien dan tindakan medis yang dilakukan. Hal ini penting untuk dokumentasi medis yang akurat dan tagihan yang tepat. -
Article No. 14451 | 19 Mar 2025
Klinis : luka operasi kemerahan, bengkak, ada pus. TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 110 x.menit, jahitan luka terlepas, pasien kesakitan, skala nyeri 3/10, leukosit 13.000
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan komprehensif untuk kondisi yang diberikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Risiko Infeksi Luka Operasi
Berdasarkan kondisi yang diberikan, pasien mengalami tanda-tanda infeksi pada luka operasi, seperti kemerahan, bengkak, dan adanya pus. Selain itu, terdapat tanda-tanda lain seperti nadi yang cepat (110x/menit) dan leukosit yang meningkat (13.000), mengindikasikan adanya proses inflamasi dan infeksi. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Risiko Infeksi Luka Operasi.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Integritas Kulit: Luka Operasi
a. Kriteria Hasil:
- Luka operasi bersih
- Tidak ada tanda-tanda infeksi (kemerahan, bengkak, pus)
- Jahitan luka terawat dengan baik
- Skala nyeri menurun (1-2/10)
b. Indikator:
- Warna luka normal
- Suhu luka normal
- Tidak ada drainase/eksudasi
- Nyeri berkurang
- Proses penyembuhan luka berjalan baik
2. Pengendalian Nyeri
a. Kriteria Hasil:
- Pasien melaporkan nyeri berkurang
- Pasien dapat mengendalikan nyeri
- Pasien terlihat lebih nyaman
b. Indikator:
- Skala nyeri menurun (1-2/10)
- Tidak ada gerakan protektif
- Pasien tampak lebih relaks
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Perawatan Luka Operasi
a. Tujuan:
- Mempertahankan integritas kulit dan mempercepat penyembuhan luka operasi
b. Kegiatan:
- Observasi tanda-tanda infeksi (kemerahan, bengkak, pus)
- Bersihkan luka dengan cairan antiseptik, gunakan teknik aseptik
- Aplikasikan salep antibiotik sesuai indikasi
- Ganti balutan luka secara teratur
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik jika diperlukan
2. Manajemen Nyeri
a. Tujuan:
- Mengurangi nyeri yang dirasakan pasien
b. Kegiatan:
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Berikan analgesik sesuai resep dokter
- Ajarkan teknik non-farmakologi untuk mengatasi nyeri (relaksasi, distraksi)
- Kolaborasi dengan dokter untuk pengobatan nyeri yang adekuat
3. Pemantauan Tanda Vital dan Laboratorium
a. Tujuan:
- Memantau kondisi umum pasien dan perkembangan infeksi
b. Kegiatan:
- Ukur tanda vital secara teratur (TD, nadi, suhu)
- Pantau hasil pemeriksaan laboratorium (leukosit)
- Kolaborasi dengan dokter untuk interpretasi hasil dan pengobatan yang sesuai
Penjelasan tersebut mencakup diagnosa keperawatan yang tepat, luaran/output yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan perawatan. Diharapkan penjelasan ini dapat memberikan gambaran komprehensif bagi perawat dalam menangani kondisi pasien dengan risiko infeksi luka operasi. -
Article No. 14452 | 19 Mar 2025
Klinis : pasien datng dengan keluhan gatal-gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkatnya berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan gatal-gatal.
Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
Definisi:
Keterbatasan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh perasaan tidak nyaman atau ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
Faktor Risiko:
- Gejala fisik (misalnya gatal-gatal, kelelahan)
- Perubahan dalam pola aktivitas
Karakteristik Definisi:
- Laporan pasien tentang pembatasan aktivitas
- Kelelahan yang dilaporkan
- Keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Toleransi Aktivitas Meningkat
2. Kenyamanan Meningkat
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Aktivitas
2. Manajemen Kenyamanan
3. Edukasi Manajemen Gejala
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan keluhan gatal-gatal dapat mengalami diagnosa keperawatan Intoleransi Aktivitas, di mana pasien memiliki keterbatasan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh perasaan tidak nyaman akibat gejala fisik gatal-gatal. Tujuan keperawatan adalah meningkatkan toleransi aktivitas dan kenyamanan pasien. Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen aktivitas, manajemen kenyamanan, dan edukasi manajemen gejala agar pasien dapat beradaptasi dengan kondisinya dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik. -
Article No. 14453 | 19 Mar 2025
Klinis : pasien datng dengan keluhan gatal-gatal dimata
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan gatal-gatal di mata, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI sesuai standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Pruritus (Gatal-gatal)
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pruritus adalah sensasi tidak nyaman di kulit yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk. Pruritus dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti alergi, dermatitis, atau kondisi lainnya.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Gatal
2. Kenyamanan Kulit
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Pruritus
- Identifikasi penyebab gatal-gatal
- Berikan intervensi sesuai penyebab (misalnya pemberian antihistamin, pelembab kulit, dll.)
- Anjurkan pasien untuk menghindari faktor pencetus
- Ajarkan teknik mengurangi gatal seperti mengompres dingin, menghindari garukan, dll.
2. Perawatan Kulit
- Lakukan perawatan kulit sesuai kebutuhan pasien
- Ajarkan pasien cara perawatan kulit yang tepat
- Monitor efektivitas perawatan kulit
Dalam pendekatan akademis dan dengan persona sebagai pakar keperawatan, saya memberikan penjelasan singkat terkait diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan gatal-gatal di mata. Semoga informasi ini bermanfaat. -
Article No. 14455 | 19 Mar 2025
Klinis : Bersihab jalan napas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan untuk Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif adalah:
1. Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka.
2. Pasien dapat mengeluarkan sekret dari saluran pernapasan secara efektif.
3. Pasien dapat bernapas dengan mudah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif meliputi:
1. Pemantauan respirasi
2. Manajemen jalan napas
3. Fisioterapi dada
4. Edukasi tentang teknik batuk efektif
5. Pengisapan lendir
6. Oksigenasi
Sebagai perawat, kami akan melakukan penilaian komprehensif, merencanakan dan melaksanakan intervensi yang sesuai, serta memantau respons pasien untuk memastikan tercapainya luaran yang diharapkan. -
Article No. 14456 | 19 Mar 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan demam, berikut adalah diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat dari standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal (>37,5°C) yang disebabkan oleh respon fisiologis tubuh terhadap agen penyebab.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal yang disebabkan oleh berbagai faktor.
- Penyebab: Infeksi, dehidrasi, kekurangan cairan, gangguan sistem regulasi suhu.
- Gejala: Peningkatan suhu tubuh, menggigil, kulit merah, sakit kepala, mual, lelah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran: Suhu tubuh normal, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada komplikasi.
- Kriteria Hasil: Suhu tubuh dalam batas normal, kulit dalam keadaan baik, tidak ada tanda-tanda infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen demam, pemberian cairan, pemantauan tanda-tanda vital, penggunaan terapi antipiretik jika perlu.
- Rasional: Menurunkan suhu tubuh, mencegah dehidrasi, mendeteksi komplikasi, dan mengurangi risiko komplikasi.
Penjelasan singkat:
Pasien dengan keluhan demam memerlukan intervensi keperawatan yang fokus pada manajemen hipertermia. Diagnosis keperawatan "Hipertermia" sesuai dengan kondisi pasien dan diperlukan pengkajian yang komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab dan memberikan intervensi yang tepat. Standar asuhan keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI memberikan panduan yang jelas dalam pengelolaan kasus hipertermia pada pasien. -
Article No. 14457 | 19 Mar 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan telinga berdengung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan telinga berdengung, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Sensori Persepsi: Pendengaran Terganggu
Definisi: Gangguan dalam menerima, mengorganisasi, dan/atau menginterpretasikan stimuli auditori.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Sensori Persepsi: Pendengaran Terganggu merupakan salah satu diagnosa keperawatan yang termasuk dalam domain Persepsi-Kognitif.
- Karakteristik utama dari diagnosa ini adalah adanya keluhan pasien terkait dengan pendengaran yang terganggu, seperti telinga berdengung.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mempertahankan/meningkatkan fungsi pendengaran dan mengelola gangguan pendengaran yang dialami.
- Contoh luaran spesifik yang dapat dicapai adalah pasien dapat mengenali dan mengatasi penyebab telinga berdengung.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: mengevaluasi fungsi pendengaran, mengidentifikasi penyebab gangguan pendengaran, menerapkan terapi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengatasi telinga berdengung, serta memberikan edukasi dan konseling terkait perawatan pendengaran.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, penjelasan di atas diharapkan dapat memberikan pemahaman yang jelas mengenai diagnosa keperawatan dan standar PPNI terkait kondisi pasien dengan keluhan telinga berdengung. -
Article No. 14458 | 19 Mar 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan rabun jauh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang mengalami rabun jauh, berikut adalah diagnosis keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosis Keperawatan:
Gangguan Penglihatan Ketajaman Jarak Jauh
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Penglihatan Ketajaman Jarak Jauh adalah kondisi di mana individu mengalami penurunan kemampuan melihat objek yang jauh, yang dapat disebabkan oleh gangguan pada struktur atau fungsi mata.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien dapat mengenali objek jarak jauh dengan baik.
2. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan lancar.
3. Pasien dapat beradaptasi dengan gangguan penglihatan yang dialami.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kaji faktor-faktor yang dapat memengaruhi ketajaman penglihatan jarak jauh.
2. Ajarkan pasien tentang teknik menjaga kesehatan dan kebersihan mata.
3. Berikan edukasi kepada pasien tentang pentingnya pemeriksaan mata secara teratur.
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter mata) untuk penanganan lebih lanjut.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu mempertimbangkan aspek akademis, bersikap sebagai pakar, dan menerapkan peran perawat yang profesional. -
Article No. 14459 | 19 Mar 2025
Klinis : nyeri akut, dehidrasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi nyeri akut dan dehidrasi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau diuraikan dalam istilah kerusakan tersebut.
2. Defisit Volume Cairan
Definisi: Penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut
- Karakteristik: Durasi nyeri, lokasi nyeri, intensitas nyeri, frekuensi nyeri, kualitas nyeri, dan faktor pencetus nyeri.
- Penyebab: Agen pencedera, prosedur medis/perawatan, penyakit, atau kondisi.
- Gejala dan Tanda: Ekspresi verbal dan nonverbal nyeri, perubahan tanda vital, dan perilaku protektif.
2. Defisit Volume Cairan
- Karakteristik: Penurunan volume cairan tubuh, hemokonsentrasi, dan perubahan status hidrasi.
- Penyebab: Kehilangan cairan, gangguan intake cairan, dan peningkatan kehilangan cairan.
- Gejala dan Tanda: Penurunan turgor kulit, membran mukosa kering, dan perubahan tanda vital.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Terkontrol
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan nyeri dapat dikendalikan, pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal, dan pasien menunjukkan perilaku adaptif terhadap nyeri.
2. Keseimbangan Cairan
- Kriteria Hasil: Pasien menunjukkan status hidrasi yang adekuat, pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal, dan pasien melaporkan tidak ada gejala dehidrasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
- Intervensi: Pengkajian nyeri, pemberian analgesik, terapi non-farmakologis, dan edukasi manajemen nyeri.
2. Manajemen Cairan
- Intervensi: Pengkajian status cairan, pemberian cairan intravena, dan edukasi tentang asupan cairan yang adekuat.
Sebagai seorang pakar keperawatan, saya menekankan pentingnya pengkajian yang komprehensif, intervensi yang tepat, dan pemantauan yang berkelanjutan untuk mengelola kondisi nyeri akut dan dehidrasi pada pasien. Kolaborasi yang erat antara perawat dan tim kesehatan lainnya sangat penting dalam mencapai hasil yang optimal bagi pasien.