Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 14525 | 20 Mar 2025
Klinis : Luaran : masalah resiko gangguan pertumbuhan teratasi dalam waktu 2 x pertemuan. Dengan kriteria hasil : 1. keluarga dapat mengenal masalah. - (L.1427 (kontrol gejala)) - status kognitif (edukasi) - tingkat pengetahuan . 2. keluarga dapat mengambil keputusan. - dukungan keluarga, atau - tahanan keluarga atau - status koping keluarga. 3. keluarga dapat merawat. Keluarga dapat menjalankan fungsinya, manajemen kesehatan keluarga. 4. keluarga dapat memodifikasi lingkungan. 5. keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan - rujukan - rujukan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan deskripsi kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Gangguan Pertumbuhan
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Gangguan Pertumbuhan adalah kondisi ketidakmampuan atau ketidakadekuatan dalam mencapai potensi pertumbuhan dan perkembangan optimal secara fisik, emosional, sosial, dan kognitif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah masalah risiko gangguan pertumbuhan teratasi dalam waktu 2 kali pertemuan. Kriteria hasil yang harus dicapai antara lain:
1. Keluarga dapat mengenal masalah, yang ditandai dengan:
- Kontrol gejala
- Status kognitif (edukasi)
- Tingkat pengetahuan
2. Keluarga dapat mengambil keputusan, yang ditandai dengan:
- Dukungan keluarga
- Tahanan keluarga
- Status koping keluarga
3. Keluarga dapat merawat, yang ditandai dengan:
- Keluarga dapat menjalankan fungsinya
- Manajemen kesehatan keluarga
4. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan
5. Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan, yang ditandai dengan:
- Rujukan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Edukasi tentang masalah risiko gangguan pertumbuhan
- Dukungan keluarga untuk meningkatkan kemampuan dalam perawatan
- Manajemen kesehatan keluarga untuk memastikan keluarga dapat merawat dengan baik
- Fasilitasi akses ke fasilitas kesehatan yang sesuai
Tone: Akademis
Persona: Pakar Perawat -
Article No. 14526 | 20 Mar 2025
Klinis : Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dibawa ke IGD denga keluhan mimisan tidak berhenti selama 30 menit. Setelah dikaji ibu pasien mengatakan ini bukan kali pertama pasien mengalami mimisan, pasien sering kali mimisan saat beraktivitas berlebih atau kelelahan dan untuk durasi biasanya <10 menit, ibu pasien mengatakan belum pernah memeriksakan kondisi anaknya tersebut. Namun kali ini mimisan terjadi tanpa sebab yang jelas dan durasinya lebih lama dari biasanya. Setelah dilakukan pemeriksaan TTV didapatkan hasil TD 90/60mmHg, S: 37oC, N: 90x/menit, RR: 24x/menit, SpO2: 98%.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Perdarahan Aktual
Definisi: Perubahan dalam jumlah, frekuensi, durasi, warna, atau sifat perdarahan yang melebihi batas normal.
Etiologi: Faktor-faktor yang menyebabkan atau memperberat risiko perdarahan, seperti ketidakseimbangan faktor koagulasi, trombositopenia, trauma, dll.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Kontrol Perdarahan
Definisi: Kemampuan individu untuk mengendalikan perdarahan.
Kriteria Hasil:
a. Perdarahan dapat dihentikan
b. Durasi perdarahan dalam batas normal
c. Tanda-tanda vital stabil
d. Tidak ada tanda-tanda hipovolemia
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Perdarahan
Tujuan: Menghentikan perdarahan dan mencegah komplikasi.
Aktivitas:
a. Lakukan kompres dingin pada area hidung untuk menghentikan perdarahan.
b. Ajarkan teknik Pinching hidung selama 5-10 menit untuk menghentikan perdarahan.
c. Pantau tanda-tanda vital secara berkala.
d. Berikan cairan intravena jika ditemukan tanda-tanda hipovolemia.
e. Kolaborasi dengan tenaga medis untuk penanganan lebih lanjut jika perdarahan tidak berhenti.
2. Manajemen Risiko
Tujuan: Mengidentifikasi dan mengelola faktor risiko yang dapat menyebabkan atau memperburuk perdarahan.
Aktivitas:
a. Kaji riwayat perdarahan sebelumnya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
b. Identifikasi kondisi atau faktor yang dapat menyebabkan perdarahan, seperti kelainan pembekuan darah, trombositopenia, dll.
c. Kolaborasi dengan tenaga medis untuk pemeriksaan diagnostik dan penanganan yang sesuai.
d. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai faktor risiko dan cara mencegah perdarahan.
e. Berikan edukasi tentang tanda dan gejala perdarahan yang perlu segera dilaporkan.
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami mimisan yang tidak berhenti selama 30 menit, sering mengalami mimisan saat beraktivitas berlebih atau kelelahan, dan belum pernah memeriksakan kondisinya, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Risiko Perdarahan Aktual. Hal ini dikarenakan pasien mengalami perubahan dalam frekuensi dan durasi perdarahan yang melebihi batas normal.
Luaran/Output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah Kontrol Perdarahan, di mana pasien dapat mengendalikan perdarahan, memiliki durasi perdarahan dalam batas normal, tanda-tanda vital stabil, dan tidak ada tanda-tanda hipovolemia.
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah Manajemen Perdarahan, yang bertujuan untuk menghentikan perdarahan dan mencegah komplikasi, serta Manajemen Risiko, yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengelola faktor risiko yang dapat menyebabkan atau memperburuk perdarahan. Aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan meliputi pemberian kompres dingin, teknik pinching hidung, pemantauan tanda-tanda vital, pemberian cairan intravena jika diperlukan, kolaborasi dengan tenaga medis, dan edukasi kepada pasien dan keluarga. -
Article No. 14527 | 20 Mar 2025
Klinis : 5. keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan Buatkan intervensi yang dipoint tersebut sesuai dignosa defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum. Saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, dan intervensi untuk kondisi "keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan" pada kasus defisit nutrisi.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Nutrisi
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) menjelaskan bahwa Defisit Nutrisi adalah ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi tubuh yang menyebabkan berat badan di bawah normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) menetapkan salah satu luaran yang diharapkan adalah Status Nutrisi yang Memadai, yaitu tercapainya status nutrisi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan individu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) menetapkan beberapa intervensi yang dapat dilakukan, di antaranya adalah Manajemen Nutrisi.
Intervensi Keperawatan:
1. Kaji status nutrisi klien dan keluarga, termasuk asupan makanan, berat badan, dan indeks massa tubuh.
2. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi status nutrisi klien dan keluarga, seperti kemampuan finansial, pengetahuan, dan akses terhadap fasilitas kesehatan.
3. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti ahli gizi, untuk menyusun rencana pemberian nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan klien dan keluarga.
4. Edukasi klien dan keluarga mengenai pentingnya nutrisi yang adekuat dan cara mengakses fasilitas kesehatan yang tersedia.
5. Dukung klien dan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan, seperti puskesmas atau posyandu, untuk pemantauan status nutrisi dan konsultasi gizi.
6. Monitoring dan evaluasi efektivitas intervensi yang telah dilakukan, serta lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. Terima kasih. -
Article No. 14528 | 20 Mar 2025
Klinis : 5. keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan Buatkan intervensi dan luaran yang dipoint tersebut sesuai dignosa defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan menjelaskan diagnosis keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan" dengan diagnosis keperawatan defisit nutrisi.
Diagnosis Keperawatan: Defisit Nutrisi
Penjelasan singkat:
Defisit nutrisi adalah ketidakseimbangan antara asupan nutrisi dan kebutuhan tubuh, yang dapat menyebabkan perubahan status gizi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti penurunan nafsu makan, malabsorpsi, atau keterbatasan akses terhadap makanan yang bergizi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Keadaan individu atau keluarga dengan ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi yang dapat menyebabkan perubahan status gizi.
Penyebab: Malnutrisi, ketidaktahuan, keterbatasan sumber daya, gangguan fisiologis, dan depresi.
Karakteristik Definitif: Berat badan di bawah atau di atas normal, perubahan komposisi tubuh, dan tanda-tanda kekurangan nutrisi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan:
1. Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan
2. Asupan nutrisi sesuai kebutuhan
3. Status gizi dalam batas normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan:
1. Edukasi tentang pentingnya pemanfaatan fasilitas kesehatan untuk pemantauan status gizi
2. Fasilitasi akses ke fasilitas kesehatan yang dapat memberikan layanan nutrisi
3. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
Dengan pendekatan akademis dan persona sebagai pakar perawat, diharapkan keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk pemantauan dan pemenuhan kebutuhan nutrisi, sehingga dapat mencapai status gizi yang optimal. -
Article No. 14529 | 20 Mar 2025
Klinis : Seorang perempuan, 52 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan TB Paru. Hasil pengkajian: lemas, lesu, pucat, dan susah tidur karena batuk, mual muntah, nafsu makan menurun serta nyeri ketika batuk skala 2 (NRS), TD: 90/60 mmHg, frekuensi nadi 70x/menit, frekuensi napas 28x/menit, suhu 37,2°C.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci terkait diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi pasien yang Anda jabarkan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit pernapasan (TB Paru), penurunan berat badan, kelemahan fisik.
- Tanda dan Gejala: Lemas, lesu, mudah lelah, napas pendek saat aktivitas.
2. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan jaringan semacam itu.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit pernapasan (TB Paru), batuk.
- Tanda dan Gejala: Nyeri saat batuk, skala nyeri 2 (NRS).
3. Gangguan Pola Tidur
- Definisi: Gangguan kuantitas dan kualitas tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan dan disfungsi.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit pernapasan (TB Paru), batuk, mual, muntah.
- Tanda dan Gejala: Kesulitan tidur, terbangun karena batuk.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Intoleransi Aktivitas
- Kriteria Hasil: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
- Indikator: Pasien mampu beraktivitas tanpa kelelahan, pasien mampu meningkatkan toleransi aktivitas.
2. Kontrol Nyeri
- Kriteria Hasil: Pasien dapat mengontrol nyeri.
- Indikator: Pasien melaporkan nyeri berkurang, pasien menunjukkan ekspresi wajah yang rileks.
3. Kualitas Tidur
- Kriteria Hasil: Pasien dapat tidur dengan nyaman.
- Indikator: Pasien melaporkan tidur yang cukup dan berkualitas, pasien terlihat segar saat bangun tidur.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Intoleransi Aktivitas
- Monitor tanda-tanda vital saat beraktivitas.
- Atur aktivitas sesuai dengan toleransi pasien.
- Berikan edukasi mengenai aktivitas yang dapat dilakukan.
- Libatkan keluarga dalam perencanaan aktivitas pasien.
2. Nyeri Akut
- Evaluasi intensitas, karakteristik, lokasi, dan durasi nyeri.
- Berikan terapi farmakologis sesuai instruksi dokter.
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri, seperti relaksasi napas dalam.
- Kolaborasi dengan dokter untuk mengelola nyeri secara optimal.
3. Gangguan Pola Tidur
- Identifikasi faktor-faktor yang mengganggu tidur pasien.
- Atur lingkungan yang kondusif untuk tidur, seperti suasana yang tenang dan nyaman.
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pola tidur yang baik.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat tidur jika diperlukan.
Semoga penjelasan ini membantu Anda dalam menyusun rencana asuhan keperawatan yang komprehensif untuk pasien dengan TB Paru. Jangan ragu untuk bertanya jika membutuhkan clarification lebih lanjut. -
Article No. 14530 | 20 Mar 2025
Klinis : 2. keluarga dapat mengambil keputusan. - dukungan keluarga, atau - tahanan keluarga atau - status koping keluarga. Buatkan intervensi dan luaran yang dipoint tersebut sesuai dignosa defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta intervensi dan luaran yang sesuai dengan kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Nutrisi
Definisi:
Asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Faktor yang Berhubungan:
- Keluarga dapat mengambil keputusan (status koping keluarga)
Karakteristik Definisi:
- Berat badan di bawah rentang normal
- Perubahan dalam asupan makanan
- Kelemahan
- Fatigue
Intervensi Keperawatan:
1. Dukung Koping Keluarga
- Evaluasi kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan terkait perawatan
- Berikan edukasi kepada keluarga tentang pentingnya nutrisi yang adekuat
- Dorong keluarga untuk terlibat aktif dalam perencanaan dan implementasi perawatan
- Fasilitasi diskusi keluarga untuk mencapai keputusan yang terbaik
2. Manajemen Nutrisi
- Kaji status nutrisi pasien secara komprehensif
- Kolaborasi dengan tenaga gizi untuk menyusun rencana diet yang sesuai
- Pantau asupan dan output nutrisi pasien
- Berikan makanan dan suplemen nutrisi sesuai kebutuhan
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang adekuat
Luaran yang Diharapkan:
1. Keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat terkait perawatan nutrisi pasien
2. Asupan nutrisi pasien meningkat sesuai kebutuhan
3. Berat badan pasien meningkat atau stabil dalam rentang normal
4. Pasien menunjukkan peningkatan energi dan kemampuan fungsional
Dengan pendekatan akademis dan sebagai seorang perawat profesional, saya berharap dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan, intervensi, dan luaran yang terkait dengan defisit nutrisi pada pasien dengan kondisi di mana keluarga dapat mengambil keputusan. -
Article No. 14531 | 20 Mar 2025
Klinis : 5. keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan - rujukan - rujukan ... Buatkan tentang intervensi dan luaran sesuai point tersebut tentang diagnosa defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Defisit Nutrisi
Defisit Nutrisi didefinisikan sebagai keadaan di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti keterbatasan akses atau pengetahuan tentang fasilitas kesehatan yang tersedia.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Nutrisi
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Nutrisi
2. Pengetahuan tentang Nutrisi
3. Perilaku Pencarian Kesehatan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nutrisi
2. Edukasi Kesehatan
3. Fasilitasi Pemanfaatan Sumber Daya Kesehatan
Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Nutrisi:
- Mengevaluasi status nutrisi pasien
- Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi berdasarkan kondisi kesehatan
- Menyusun rencana pemberian nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan pasien
2. Edukasi Kesehatan:
- Memberikan informasi tentang pentingnya nutrisi yang seimbang
- Mengajarkan pasien dan keluarga tentang sumber-sumber nutrisi yang baik
- Membantu pasien dan keluarga memahami cara memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mendapatkan dukungan nutrisi
3. Fasilitasi Pemanfaatan Sumber Daya Kesehatan:
- Membantu pasien dan keluarga mengidentifikasi fasilitas kesehatan yang tersedia di daerah mereka
- Memberikan informasi tentang cara mengakses dan memanfaatkan fasilitas kesehatan, termasuk layanan rujukan
- Memfasilitasi pasien dan keluarga untuk dapat menggunakan fasilitas kesehatan dengan mudah
Luaran yang Diharapkan:
1. Keseimbangan Nutrisi: Pasien menunjukkan asupan nutrisi yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan metaboliknya.
2. Pengetahuan tentang Nutrisi: Pasien dan keluarga memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya nutrisi yang seimbang dan cara memenuhinya.
3. Perilaku Pencarian Kesehatan: Pasien dan keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan, termasuk layanan rujukan, untuk mendapatkan dukungan nutrisi yang dibutuhkan. -
Article No. 14532 | 20 Mar 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing, sakit kepala, demam, perut keram
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (Hyperthermia)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal, yang disebabkan oleh ketidakmampuan untuk mengatur suhu tubuh secara efektif.
2. Nyeri Akut (Acute Pain)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang timbul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
3. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Fluid and Electrolyte Imbalance)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan volume, komposisi, atau distribusi cairan dan elektrolit yang dibutuhkan untuk fungsi fisiologis yang optimal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Hipertermia: Peningkatan suhu tubuh di atas 38°C, irama nafas cepat, kulit hangat dan kering.
- Nyeri Akut: Pasien mengeluhkan nyeri, ekspresi wajah menunjukkan nyeri, peningkatan tanda-tanda vital.
- Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit: Perubahan intake dan output cairan, perubahan berat badan, tanda-tanda dehidrasi, perubahan konsentrasi elektrolit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Hipertermia: Suhu tubuh normal, kulit berwarna normal, tidak ada tanda-tanda infeksi.
- Nyeri Akut: Pasien melaporkan nyeri terkontrol, pasien dapat beraktivitas tanpa hambatan.
- Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit: Intake dan output cairan seimbang, kadar elektrolit normal, tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Hipertermia: Manajemen suhu tubuh, pemberian cairan, dan pemantauan tanda-tanda vital.
- Nyeri Akut: Manajemen nyeri, relaksasi, dan pemberian analgesik.
- Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit: Pemantauan cairan dan elektrolit, pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan, dan edukasi bagi pasien.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosis keperawatan yang tepat, menetapkan luaran yang diharapkan, dan merencanakan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 14533 | 20 Mar 2025
Klinis : tumor
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi tumor.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit tumor.
2. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan gangguan menelan akibat tumor.
3. Risiko Perubahan Integritas Kulit berhubungan dengan terbentuknya luka akibat tumor.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
2. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
3. Risiko Perubahan Integritas Kulit: Rentan mengalami kerusakan, perubahan, atau gangguan pada lapisan kulit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Nyeri: Kemampuan individu untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan sensasi nyeri.
2. Status Nutrisi: Keadaan di mana zat gizi yang dikonsumsi dapat memenuhi kebutuhan metabolik.
3. Integritas Kulit: Kondisi di mana kulit berfungsi sebagai barier yang utuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri: Tindakan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan faktor-faktor yang menyebabkan atau memperberat nyeri.
2. Manajemen Nutrisi: Tindakan untuk mempertahankan asupan nutrisi yang seimbang sesuai kebutuhan individu.
3. Perawatan Luka: Tindakan untuk mempertahankan integritas kulit dan mencegah komplikasi.
Sebagai pakar keperawatan, saya dapat menjelaskan bahwa diagnosa dan rencana asuhan keperawatan ini penting untuk mengatasi masalah kesehatan terkait tumor. Intervensi yang tepat dapat membantu pasien mengelola nyeri, menjaga status nutrisi, dan mempertahankan integritas kulit. Hal ini akan berkontribusi pada pemulihan dan peningkatan kualitas hidup pasien. -
Article No. 14534 | 20 Mar 2025
Klinis : kasus tumor
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus tumor, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit tumor.
2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan akibat tumor.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan kekuatan dan daya tahan fisik akibat tumor.
4. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan sistem imun akibat tumor.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien dan merumuskan diagnosa keperawatan yang tepat. Dalam kasus tumor, SDKI membantu perawat mengidentifikasi masalah seperti nyeri, perubahan nutrisi, intoleransi aktivitas, dan risiko infeksi sebagai diagnosa keperawatan yang utama.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menetapkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Dalam kasus tumor, SLKI dapat membantu perawat menetapkan hasil seperti pengurangan nyeri, peningkatan intake nutrisi, peningkatan toleransi aktivitas, dan pencegahan infeksi sebagai luaran keperawatan yang diharapkan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang harus dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Dalam kasus tumor, SIKI dapat membantu perawat memilih intervensi yang tepat seperti pemberian analgesik, edukasi nutrisi, latihan fisik, dan tindakan pencegahan infeksi.
Penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI secara terintegrasi dapat membantu perawat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas pada pasien dengan kasus tumor.