Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 14515 | 20 Mar 2025
Klinis : 2. keluarga dapat mengambil keputusan. - dukungan keluarga, atau - tahanan keluarga atau - status koping keluarga. Jawablah point² tersebut sesuai diagnosa defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi defisit nutrisi dengan fokus pada kemampuan keluarga dalam pengambilan keputusan.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Nutrisi
Penjelasan Singkat:
SDKI:
- Defisit Nutrisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI:
- Keputusan Keluarga: Kemampuan keluarga untuk memilih tindakan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarga.
- Dukungan Keluarga: Sikap, tindakan, dan penerimaan keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit.
- Koping Keluarga: Kemampuan keluarga untuk beradaptasi dan mengatasi masalah yang dihadapi.
SIKI:
- Edukasi Nutrisi: Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Fasilitasi Pengambilan Keputusan: Membantu keluarga untuk memilih tindakan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarga.
- Dukungan Keluarga: Memberikan dukungan dan bimbingan kepada keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
- Promosi Koping Keluarga: Membantu keluarga untuk mengembangkan strategi koping yang efektif dalam menghadapi masalah kesehatan.
Sebagai perawat, saya akan bekerja bersama keluarga untuk memastikan bahwa kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi dan keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat dalam proses perawatan. Saya akan memberikan edukasi, fasilitasi, dan dukungan yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam pengambilan keputusan dan perawatan anggota keluarga yang mengalami defisit nutrisi. -
Article No. 14516 | 20 Mar 2025
Klinis : sectio czesarea
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien post sectio caesarea.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko ketidakstabilan hemodinamik berhubungan dengan prosedur pembedahan.
2. Risiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.
3. Nyeri akut berhubungan dengan luka insisi.
4. Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka operasi.
5. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan pembatasan aktivitas.
Penjelasan Singkat:
1. Risiko ketidakstabilan hemodinamik berhubungan dengan prosedur pembedahan:
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami perubahan pada tekanan darah, denyut nadi, dan frekuensi napas akibat prosedur pembedahan.
- Faktor risiko: Prosedur pembedahan, kehilangan cairan dan darah, dan perubahan posisi.
- Intervensi Keperawatan: Memantau tanda-tanda vital secara berkala, mempertahankan keseimbangan cairan, dan mengelola perubahan posisi dengan hati-hati.
2. Risiko infeksi berhubungan dengan luka operasi:
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami infeksi pada luka operasi.
- Faktor risiko: Luka operasi, prosedur pembedahan, dan penurunan sistem imun.
- Intervensi Keperawatan: Menjaga kebersihan luka, memantau tanda-tanda infeksi, dan memberikan perawatan luka yang tepat.
3. Nyeri akut berhubungan dengan luka insisi:
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat luka insisi pada prosedur pembedahan.
- Faktor penyebab: Luka insisi, prosedur pembedahan, dan inflamasi.
- Intervensi Keperawatan: Memberikan analgesik sesuai resep, menggunakan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, dan memantau respon pasien terhadap intervensi.
4. Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka operasi:
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami kerusakan pada lapisan kulit akibat luka operasi.
- Faktor risiko: Luka operasi, perubahan kelembaban, dan faktor-faktor yang memengaruhi penyembuhan luka.
- Intervensi Keperawatan: Menjaga kebersihan dan kelembaban luka, menilai penyembuhan luka, dan memberikan perawatan luka yang tepat.
5. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan pembatasan aktivitas:
- Definisi: Keterbatasan dalam kemampuan untuk bergerak secara mandiri akibat pembatasan aktivitas setelah prosedur pembedahan.
- Faktor penyebab: Prosedur pembedahan, nyeri, dan keterbatasan fisik.
- Intervensi Keperawatan: Membantu pasien dalam melakukan mobilisasi dini, memberikan latihan fisik yang tepat, dan mendorong kemandirian pasien dalam aktivitas sehari-hari.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) merupakan acuan resmi yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpedoman pada bukti terbaik. -
Article No. 14517 | 20 Mar 2025
Klinis : px mengatakan badan meriang dan mual sejak 2 hari
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai perawat profesional saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang mengeluhkan badan meriang dan mual sejak 2 hari adalah "Hipertermia" (Kode: 00007). Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas normal, yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan hilangnya panas.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Luaran Utama: Termoregulasi (Kode: 00008)
- Indikator: Suhu tubuh dalam rentang normal
- Target: Suhu tubuh pasien kembali normal dalam 2-3 hari
2. Luaran Tambahan:
a. Kenyamanan (Kode: 01414)
- Indikator: Pasien melaporkan berkurangnya rasa tidak nyaman
- Target: Pasien melaporkan penurunan keluhan meriang dan mual dalam 1-2 hari
b. Pengendalian Gejala (Kode: 01613)
- Indikator: Pasien melaporkan gejala berkurang
- Target: Pasien melaporkan penurunan gejala meriang dan mual dalam 1-2 hari
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Pengaturan Suhu Tubuh (Kode: 3900)
- Aktivitas:
- Pantau suhu tubuh pasien secara teratur
- Berikan kompres hangat atau dingin untuk mengontrol suhu
- Pertahankan suhu ruangan yang nyaman
- Anjurkan pasien untuk banyak minum air hangat
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian obat antipiretik jika perlu
2. Manajemen Mual (Kode: 1450)
- Aktivitas:
- Identifikasi faktor-faktor penyebab mual
- Berikan antiemetik sesuai instruksi tenaga kesehatan
- Anjurkan pasien untuk makan makanan yang mudah dicerna
- Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman
3. Manajemen Nyeri (Kode: 1400)
- Aktivitas:
- Identifikasi karakteristik nyeri yang dialami pasien
- Berikan analgesik sesuai instruksi tenaga kesehatan
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengkajian dan penatalaksanaan nyeri
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu suhu tubuh kembali normal, keluhan meriang dan mual berkurang, serta pasien merasa lebih nyaman. Saya siap untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan profesional. -
Article No. 14518 | 20 Mar 2025
Klinis : px datang dengan keluhan badan meriang dan mual
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi pasien yang datang dengan keluhan badan meriang dan mual, diagnosa keperawatan yang sesuai menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah:
1. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal.
Karakteristik: Pasien mengeluhkan badan meriang atau demam.
Penjelasan: Hipertermia merupakan diagnosa keperawatan yang tepat karena pasien datang dengan keluhan badan meriang, yang menunjukkan adanya peningkatan suhu tubuh di atas normal. Hipertermia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, dehidrasi, atau reaksi tubuh terhadap stressor.
2. Mual
Definisi: Perasaan tidak nyaman di perut yang dapat menimbulkan keinginan untuk muntah.
Karakteristik: Pasien mengeluhkan mual.
Penjelasan: Mual juga merupakan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien, karena pasien datang dengan keluhan mual. Mual dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, reaksi obat, atau gangguan pencernaan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Kontrol Suhu Tubuh
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal.
Kriteria Hasil:
- Suhu tubuh dalam kisaran normal
- Tidak ada tanda-tanda peningkatan suhu tubuh
- Pasien melaporkan tidak merasa badan meriang
Penjelasan: Luaran ini bertujuan untuk mengembalikan suhu tubuh pasien ke dalam kisaran normal dan menghilangkan keluhan badan meriang yang dirasakan.
2. Kontrol Mual
Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan sensasi mual.
Kriteria Hasil:
- Pasien melaporkan tidak merasakan mual
- Pasien tidak mengalami muntah
- Pasien menunjukkan tanda-tanda relaksasi saat makan/minum
Penjelasan: Luaran ini bertujuan untuk menghilangkan keluhan mual yang dirasakan pasien dan memungkinkan pasien untuk dapat makan dan minum dengan nyaman.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Manajemen Hipertermia
- Monitoring suhu tubuh secara berkala
- Memberikan kompres dingin pada area tubuh untuk menurunkan suhu
- Memberikan cairan dan elektrolit untuk mencegah dehidrasi
- Menganjurkan istirahat yang cukup
- Mengidentifikasi dan mengatasi penyebab hipertermia
2. Manajemen Mual
- Melakukan pengkajian faktor-faktor penyebab mual
- Memberikan anti-emetik atau obat untuk meredakan mual, jika diperlukan
- Mengatur posisi tubuh pasien untuk mengurangi rasa mual
- Memberikan makanan dan minuman yang mudah dicerna
- Menganjurkan pasien untuk menghindari makanan yang dapat memicu mual
- Memberikan dukungan emosional dan psikologis
Penjelasan: Intervensi keperawatan di atas bertujuan untuk mengatasi hipertermia dan mual yang dialami pasien, sehingga suhu tubuh dapat kembali normal dan pasien dapat bebas dari keluhan mual, sehingga dapat tercapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 14519 | 20 Mar 2025
Klinis : px datang dengan keluhan badan meriang dan mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
- Definisi: Kenaikan suhu tubuh di atas 37,2°C (99°F) yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan hilangnya panas.
- Batasan karakteristik: Suhu tubuh meningkat, meriang, menggigil, kulit kemerahan.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan atau respons pasien terhadap masalah kesehatan.
- Dalam kasus ini, SDKI mengidentifikasi "Hipertermia" sebagai diagnosis keperawatan yang sesuai dengan keluhan pasien.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- SLKI adalah standar yang digunakan untuk menetapkan hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
- Dalam kasus ini, SLKI menetapkan luaran keperawatan yang diharapkan, seperti penurunan suhu tubuh, berkurangnya menggigil, dan mempertahankan fungsi sistem pertahanan tubuh.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- SIKI adalah standar yang digunakan untuk menetapkan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Dalam kasus ini, SIKI menetapkan intervensi keperawatan yang sesuai, seperti pemantauan tanda vital, pemberian antipiretik, manajemen lingkungan untuk menurunkan suhu tubuh, dan edukasi kepada pasien.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengembangkan dan menerapkan standar-standar ini sebagai panduan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan terstandar di Indonesia. -
Article No. 14520 | 20 Mar 2025
Klinis : px datang dengan keluhan badan meriang dan mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan badan meriang dan mual.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Suhu Tubuh berhubungan dengan proses infeksi.
Penjelasan SDKI:
Ketidakseimbangan Suhu Tubuh adalah keadaan di mana suhu tubuh berada di luar rentang normal, baik di atas atau di bawah rentang tersebut.
Penjelasan SLKI:
Tujuan keperawatan:
- Pasien menunjukkan suhu tubuh dalam rentang normal.
- Pasien melaporkan gejala-gejala terkait ketidakseimbangan suhu tubuh berkurang.
Penjelasan SIKI:
Intervensi keperawatan:
- Pantau suhu tubuh secara berkala.
- Berikan kompres hangat atau dingin sesuai kondisi pasien.
- Berikan terapi antipiretik sesuai indikasi.
- Pastikan asupan cairan pasien adekuat.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pengelolaan suhu tubuh.
Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, pasien datang dengan keluhan badan meriang dan mual, yang mengarah pada diagnosis keperawatan Ketidakseimbangan Suhu Tubuh berhubungan dengan proses infeksi. Tujuan keperawatannya adalah mempertahankan suhu tubuh pasien dalam rentang normal dan menurunkan gejala-gejala terkait ketidakseimbangan suhu tubuh. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan suhu tubuh, pemberian kompres, terapi antipiretik, dan edukasi pengelolaan suhu tubuh. -
Article No. 14521 | 20 Mar 2025
Klinis : Intoleransi aktivitas
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan menjelaskan secara rinci dan terperinci mengenai diagnosis keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi intoleransi aktivitas.
Diagnosis Keperawatan SDKI:
Diagnosis keperawatan yang sesuai untuk kondisi intoleransi aktivitas adalah "Intoleransi Aktivitas" yang didefinisikan sebagai ketidakcukupan energi fisiologis untuk menahan atau menyelesaikan aktivitas rutin. Diagnosis ini dicirikan oleh gejala-gejala seperti kelelahan yang tidak hilang setelah istirahat, kelemahan, dan kesulitan bernapas saat beraktivitas.
Luaran/Output SLKI:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, luaran/output yang diharapkan adalah:
1. Tingkat Intoleransi Aktivitas Terkendali: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami gejala kelelahan yang berlebihan, napas pendek, dan nyeri.
2. Manajemen Energi Efektif: Pasien dapat mengatur penggunaan energi saat melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Toleransi Aktivitas Meningkat: Pasien dapat meningkatkan durasi dan intensitas aktivitas tanpa mengalami gejala intoleransi.
Intervensi Keperawatan SIKI:
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut intervensi keperawatan yang diperlukan:
1. Manajemen Aktivitas:
- Identifikasi aktivitas sehari-hari yang menyebabkan intoleransi.
- Bantu pasien merencanakan dan menjadwalkan aktivitas sesuai dengan kapasitas energi.
- Ajarkan teknik konservasi energi, seperti mengatur irama aktivitas, melakukan istirahat yang cukup, dan menggunakan alat bantu.
2. Peningkatan Toleransi Aktivitas:
- Evaluasi tingkat aktivitas dan toleransi pasien saat ini.
- Buat rencana peningkatan aktivitas secara bertahap dan sesuai kemampuan pasien.
- Ajarkan teknik pemanasan, pendinginan, dan relaksasi untuk membantu adaptasi tubuh terhadap aktivitas.
3. Edukasi Manajemen Energi:
- Ajarkan pasien untuk mengidentifikasi dan mengelola faktor-faktor yang memengaruhi energi, seperti nutrisi, istirahat, dan pola tidur.
- Beri edukasi tentang gejala intoleransi aktivitas dan strategi untuk mengelolanya.
- Dorong pasien untuk berpartisipasi aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan.
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diinginkan, yaitu mampu mengendalikan intoleransi aktivitas, mengelola energi secara efektif, dan meningkatkan toleransi aktivitas. -
Article No. 14522 | 20 Mar 2025
Klinis : Intoleransi aktivitas
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi Intoleransi aktivitas, sesuai dengan format yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Intoleransi Aktivitas
Definisi:
Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, dikarenakan keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
Karakteristik Definisi:
1. Kelelahan yang berlebihan setelah aktivitas
2. Kelemahan otot
3. Sesak napas saat aktivitas
4. Nyeri selama atau setelah aktivitas
5. Cemas saat melakukan aktivitas
6. Takut melakukan aktivitas
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Toleransi Aktivitas Meningkat
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami sesak napas atau nyeri
- Pasien menunjukkan peningkatan dalam kemampuan fisik untuk melakukan aktivitas
2. Manajemen Energi Efektif
- Pasien dapat mengidentifikasi aktivitas yang menimbulkan kelelahan
- Pasien dapat mengatur pola istirahat dan aktivitas secara efektif
- Pasien dapat menggunakan teknik-teknik konservasi energi saat melakukan aktivitas
3. Kontrol Kecemasan Meningkat
- Pasien dapat mengidentifikasi situasi atau aktivitas yang memicu kecemasan
- Pasien dapat menerapkan teknik relaksasi untuk mengatasi kecemasan saat aktivitas
- Pasien menunjukkan penurunan kecemasan saat melakukan aktivitas
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Aktivitas
- Kaji kemampuan, toleransi, dan preferensi pasien dalam melakukan aktivitas
- Bantu pasien dalam merencanakan aktivitas sehari-hari sesuai dengan kemampuannya
- Ajarkan teknik konservasi energi, seperti mengatur jeda istirahat, melakukan aktivitas dengan irama yang lebih lambat, dan menggunakan alat bantu mobilisasi
- Dorong pasien untuk melakukan aktivitas secara bertahap untuk meningkatkan toleransi
2. Manajemen Energi
- Kaji pola tidur, istirahat, dan aktivitas pasien
- Bantu pasien dalam menyusun jadwal dan rutinitas aktivitas sehari-hari
- Ajarkan teknik manajemen energi, seperti melakukan aktivitas di saat paling optimal, dan mengatur keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
- Berikan dukungan dan edukasi kepada pasien dan keluarga dalam menerapkan manajemen energi
3. Manajemen Kecemasan
- Kaji tingkat kecemasan pasien terkait aktivitas
- Ajarkan teknik relaksasi, seperti teknik pernapasan dalam, visualisasi, dan terapi musik
- Libatkan pasien dalam mengidentifikasi situasi atau aktivitas yang memicu kecemasan
- Berikan dukungan emosional dan pujian saat pasien melakukan aktivitas
Penjelasan Rinci:
Diagnosa Keperawatan SDKI "Intoleransi Aktivitas" dipilih karena pasien mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas rutin sehari-hari, yang ditandai dengan kelelahan yang berlebihan, sesak napas, dan nyeri setelah beraktivitas. Kondisi ini mengganggu kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas secara mandiri.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI) mencakup tiga area utama, yaitu peningkatan toleransi aktivitas, manajemen energi yang efektif, dan peningkatan kontrol kecemasan. Tujuan akhirnya adalah agar pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri dan nyaman, tanpa mengalami kelelahan berlebih, sesak napas, atau nyeri. Selain itu, pasien juga diharapkan dapat menerapkan manajemen energi yang baik dan mengelola kecemasan terkait aktivitas.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan (SIKI) meliputi manajemen aktivitas, manajemen energi, dan manajemen kecemasan. Intervensi-intervensi tersebut dirancang untuk membantu pasien dalam meningkatkan toleransi aktivitas, mengatur pola aktivitas dan istirahat secara efektif, serta mengatasi kecemasan yang mungkin timbul saat melakukan aktivitas. Melalui pendekatan komprehensif ini, diharapkan pasien dapat mencapai kemandirian dalam beraktivitas dan meningkatkan kualitas hidupnya. -
Article No. 14523 | 20 Mar 2025
Klinis : Luaran : masalah resiko gangguan pertumbuhan teratasi dalam waktu 2 x pertemuan. Dengan kriteria hasil : 1. keluarga dapat mengenal masalah. - (L.1427 (kontrol gejala)) - status kognitif (edukasi) - tingkat pengetahuan . 2. keluarga dapat mengambil keputusan. - dukungan keluarga, atau - tahanan keluarga atau - status koping keluarga. 3. keluarga dapat merawat. Keluarga dapat menjalankan fungsinya, manajemen kesehatan keluarga. 4. keluarga dapat memodifikasi lingkungan. 5. keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan - rujukan - rujukan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Gangguan Pertumbuhan
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Risiko Gangguan Pertumbuhan: Keadaan di mana individu memiliki risiko untuk mengalami perubahan pada pertumbuhan dan perkembangan yang tidak sesuai dengan potensi genetik dan lingkungan.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
L.1427 Kontrol Gejala: Kemampuan individu/keluarga untuk mengenali, mencegah, dan mengatasi gejala yang terkait dengan masalah kesehatan.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Keluarga dapat mengenal masalah:
- Status Kognitif (Edukasi): Memfasilitasi individu/keluarga untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang masalah kesehatan.
- Tingkat Pengetahuan: Membantu individu/keluarga untuk meningkatkan pengetahuan tentang masalah kesehatan.
2. Keluarga dapat mengambil keputusan:
- Dukungan Keluarga: Mendukung keluarga untuk terlibat dalam pengambilan keputusan terkait masalah kesehatan.
- Tahanan Keluarga: Mengevaluasi kemampuan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan.
- Status Koping Keluarga: Membantu keluarga untuk mengembangkan strategi koping yang efektif dalam menghadapi masalah kesehatan.
3. Keluarga dapat merawat:
- Manajemen Kesehatan Keluarga: Membantu keluarga untuk melakukan perawatan yang sesuai dengan masalah kesehatan.
4. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan:
- Tidak ada intervensi spesifik dalam SIKI untuk kondisi ini.
5. Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan:
- Rujukan: Merujuk individu/keluarga ke fasilitas kesehatan yang sesuai untuk mengatasi masalah kesehatan.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 14524 | 20 Mar 2025
Klinis : Luaran : masalah resiko gangguan pertumbuhan teratasi dalam waktu 2 x pertemuan. Dengan kriteria hasil : 1. keluarga dapat mengenal masalah. - (L.1427 (kontrol gejala)) - status kognitif (edukasi) - tingkat pengetahuan . 2. keluarga dapat mengambil keputusan. - dukungan keluarga, atau - tahanan keluarga atau - status koping keluarga. 3. keluarga dapat merawat. Keluarga dapat menjalankan fungsinya, manajemen kesehatan keluarga. 4. keluarga dapat memodifikasi lingkungan. 5. keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan - rujukan - rujukan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, serta intervensi yang dapat dilakukan:
Diagnosis Keperawatan:
Risiko Gangguan Pertumbuhan
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Gangguan Pertumbuhan adalah kondisi saat individu atau keluarga memiliki potensi untuk mengalami hambatan dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah Masalah Risiko Gangguan Pertumbuhan Teratasi, yaitu individu atau keluarga dapat mempertahankan atau mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Asuhan Keperawatan Keluarga
2. Edukasi Kesehatan
3. Manajemen Kesehatan Keluarga
4. Modifikasi Lingkungan
5. Manajemen Perawatan
6. Kolaborasi Pelayanan Kesehatan
Intervensi Keperawatan:
1. Memberikan edukasi kepada keluarga tentang masalah risiko gangguan pertumbuhan dan cara mengatasinya.
2. Membantu keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat terkait perawatan anggota keluarga.
3. Mendorong keluarga untuk menjalankan fungsi dan perannya dalam merawat anggota keluarga.
4. Membantu keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
5. Memfasilitasi keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia, termasuk rujukan ke tenaga kesehatan yang lebih kompeten jika diperlukan.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat