Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19429 | 08 Jul 2025
Klinis : BATUK SUDAH 2 HARI, PUSING
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu "BATUK SUDAH 2 HARI, PUSING", berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, dan kode serta definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif (00032)
Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan lancar, mengakibatkan ketidakadekuatan ventilasi dan/atau oksigenasi.
2. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
1. Pola Napas Tidak Efektif (00032)
Kode: 00032
Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan lancar, mengakibatkan ketidakadekuatan ventilasi dan/atau oksigenasi.
2. Nyeri Akut (00132)
Kode: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Status Pernapasan
Kode: 0202
Definisi: Kemampuan untuk bernapas dengan lancar.
2. Kontrol Nyeri
Kode: 1605
Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan rasa sakit.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
Kode: H0601
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan dan memperbaiki jalan napas agar ventilasi dan oksigenasi adekuat.
2. Manajemen Nyeri
Kode: H0803
Definisi: Tindakan untuk mengendalikan rasa sakit yang dialami individu.
Dalam konteks kondisi "BATUK SUDAH 2 HARI, PUSING", diagnosa keperawatan yang muncul adalah Pola Napas Tidak Efektif dan Nyeri Akut. Penjelasan singkat dari masing-masing diagnosa, serta kode dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI, telah dipaparkan di atas. -
Article No. 19430 | 08 Jul 2025
Klinis : BATUK SUDAH 2 HARI, PUSING
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan Singkat SDKI – SLKI – SIKI**
*(Berdasarkan Standar PPNI untuk Pasien dengan Keluhan Batuk 2 Hari dan Pusing)*
---
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode: 00011**
**Judul: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif**
**Definisi:** Ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas untuk mempertahankan permeabilitas jalan napas.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Peningkatan produksi sekret (batuk produktif/non-produktif).
- Iritasi jalan napas akibat infeksi atau inflamasi.
**Kode: 00132**
**Judul: Nyeri Akut (Kepala)**
**Definisi:** Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, dengan durasi ≤3 bulan.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Ketegangan otot sekunder akibat batuk berkepanjangan.
- Dehidrasi atau hipoksia ringan.
---
### **2. Kriteria Luaran (SLKI)**
**Untuk Bersihan Jalan Napas (Kode: LO 0401):**
- **Luaran:** Jalan napas paten dengan kriteria:
- Suara napas bersih (ronkhi/-).
- Frekuensi napas dalam rentang normal (16–20x/menit).
- Batuk efektif (produktif/non-produktif terkontrol).
**Untuk Nyeri Kepala (Kode: LO 0801):**
- **Luaran:** Nyeri terkontrol dengan kriteria:
- Skala nyeri ≤3 (skala 0–10).
- Pasien mampu beraktivitas tanpa gangguan.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Untuk Bersihan Jalan Napas (Kode: I 0401):**
- **Manajemen Jalan Napas:**
- Ajarkan teknik batuk efektif.
- Berikan posisi semi-Fowler untuk optimasi ventilasi.
- Kolaborasi pemberian bronkodilator/ekspektoran jika diperlukan.
**Untuk Nyeri Kepala (Kode: I 0801):**
- **Manajemen Nyeri:**
- Kompres hangat pada area leher/punggung.
- Anjurkan hidrasi adekuat (2–3 L/hari).
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi (contoh: parasetamol).
---
### **Catatan Akademis:**
- **Linkage SDKI-SLKI-SIKI:** Diagnosa keperawatan harus selalu diikuti dengan luaran dan intervensi yang terukur (SMART: *Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound*).
- **Evidence-Based Practice:** Intervensi seperti hidrasi dan teknik batuk efektif didukung oleh literatur (Berman et al., 2021) sebagai langkah pertama non-farmakologis.
Sumber: *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Edisi 2 – PPNI (2017).*
*(Format RTF tersedia upon request untuk keperluan dokumentasi klinis.)* -
Article No. 19431 | 08 Jul 2025
Klinis : BATUK BERDAHAK KENTAL, PILEK SEJAK 2 HARI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi Batuk Berdahak Kental dan Pilek Sejak 2 Hari sesuai dengan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Tone saya akan akademis dan persona saya sebagai pakar atau perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (SDKI Kode: 00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk diagnosa keperawatan.
- Kode diagnosa: 00031 (Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif)
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk hasil atau luaran keperawatan.
- Kode luaran: 0410 (Bersihan Jalan Napas)
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk intervensi keperawatan.
- Kode intervensi: 3820 (Manajemen Jalan Napas)
- Definisi: Memfasilitasi bersihan jalan napas dan mempertahankan ventilasi yang adekuat.
Dalam kondisi Batuk Berdahak Kental dan Pilek Sejak 2 Hari, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif. Hal ini dikarenakan adanya ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas, sehingga menyebabkan masalah bersihan jalan napas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Jalan Napas untuk memfasilitasi bersihan jalan napas dan mempertahankan ventilasi yang adekuat. -
Article No. 19432 | 08 Jul 2025
Klinis : BATUK BERDAHAK KENTAL, PILEK SEJAK 2 HARI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons akademis dengan format RTF yang Anda minta:
{\rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0\deflang1057{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl ;\red0\green0\blue0;}
\viewkind4\uc1\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057\b DIAGNOSA KEPERAWATAN & INTERVENSI UNTUK BATUK BERDAHAK KENTAL DAN PILEK\b0\par
\par
\b 1. SDKI: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)\b0\par
\i Penjelasan:\i0 Ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas akibat akumulasi dahak kental dan inflamasi saluran napas. Kriteria mayor: suara napas adventisius (ronkhi), batuk produktif, dan peningkatan produksi sekret.\par
\par
\b SLKI: (0400) Manajemen Jalan Napas\b0\par
- Monitor karakteristik sputum (040007)\par
- Ajarkan teknik batuk efektif (040012)\par
- Berikan hidrasi adekuat (040016)\par
\par
\b SIKI: (4310) Fisioterapi Dada\b0\par
- Postural drainage dengan vibrasi (4310.2)\par
- Latihan napas dalam (4310.4)\par
\par
\b 2. SDKI: Gangguan Pola Tidur (00095)\b0\par
\i Penjelasan:\i0 Interupsi durasi/kualitas tidur akibat gejala batuk dan kongesti nasal. Kriteria minor: laporan kesulitan tidur dan kelelahan di siang hari.\par
\par
\b SLKI: (0820) Promosi Tidur\b0\par
- Atur posisi semi-Fowler (0820.4)\par
- Ajarkan teknik relaksasi (0820.6)\par
\par
\b SIKI: (1850) Manajemen Lingkungan\b0\par
- Modifikasi lingkungan untuk optimalisasi tidur (1850.3)\par
\par
\b 3. SDKI: Risiko Ketidakseimbangan Volume Cairan (00025)\b0\par
\i Penjelasan:\i0 Faktor risiko: peningkatan kehilangan cairan melalui sekret pernapasan dan potensi intake tidak adekuat.\par
\par
\b SLKI: (0810) Manajemen Cairan\b0\par
- Monitor tanda hidrasi (0810.1)\par
- Anjurkan intake cairan hangat (0810.4)\par
\par
\b SIKI: (4120) Terapi Cairan\b0\par
- Pemberian cairan oral (4120.1)\par
\par
\b Rekomendasi Tambahan:\b0\par
- Lakukan pengkajian tanda vital setiap 4 jam\par
- Observasi karakteristik sputum (warna, volume, konsistensi)\par
- Kolaborasi pemberian mukolitik jika diperlukan\par
\par
\i Referensi:\i0 PPNI (2019). \i Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Edisi 1-6.\i0\par
}
**Keterangan Format RTF:**
Dokumen ini telah diformat sebagai Rich Text Format (RTF) dengan struktur:
1. Header bold untuk setiap klasifikasi
2. Penjelasan italic untuk diagnosis
3. Kode standar PPNI tercantum
4. Poin intervensi menggunakan bullet point
5. Referensi akademis -
Article No. 19433 | 08 Jul 2025
Klinis : BATUK BERDAHAK KENTAL, PILEK SEJAK 2 HARI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, serta SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi BATUK BERDAHAK KENTAL dan PILEK SEJAK 2 HARI.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (kode: 00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Gangguan Pola Napas (kode: 00032)
Definisi: Perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang mengganggu ventilasi yang adekuat.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (kode: 00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Karakteristik: Batuk tidak efektif, napas cuping hidung, wheezing, suara napas tambahan, napas cepat.
2. Gangguan Pola Napas (kode: 00032)
Definisi: Perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang mengganggu ventilasi yang adekuat.
Karakteristik: Perubahan frekuensi napas, perubahan kedalaman napas, napas dangkal, perubahan irama napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas (kode: 0410)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan jalan napas yang bebas dari obstruksi.
Indikator: Frekuensi batuk efektif, tidak ada napas cuping hidung, tidak ada wheezing, tidak ada suara napas tambahan, frekuensi napas normal.
2. Pola Napas (kode: 0415)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan pola pernapasan yang efektif.
Indikator: Frekuensi napas normal, kedalaman napas normal, irama napas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas (kode: 6240)
Definisi: Memfasilitasi masuknya dan keluarnya udara melalui saluran napas.
Kegiatan: Monitoring pernapasan, auskultasi suara napas, lakukan tindakan untuk membuka jalan napas.
2. Manajemen Ventilasi (kode: 3390)
Definisi: Memfasilitasi pertukaran gas yang adekuat.
Kegiatan: Monitoring frekuensi dan kedalaman napas, atur posisi yang memudahkan ventilasi, berikan oksigen sesuai kebutuhan.
Semoga informasi ini dapat membantu anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan komponen SDKI, SLKI, serta SIKI untuk kondisi BATUK BERDAHAK KENTAL dan PILEK SEJAK 2 HARI. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 19434 | 08 Jul 2025
Klinis : mengeluh BAB dan BAK sehari sampai 10x, feses cair tanpa ampas dan berbuih, sakit perut terasa seperti diremas-remas diseluruh area abdomen, nyeri hilang timbul.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda sampaikan adalah "Diare" (SDKI, 2017). Diare didefinisikan sebagai perubahan konsistensi dan frekuensi buang air besar yang tidak normal, yaitu cair dan lebih sering dari biasanya (≥3 kali per hari).
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pemulihan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
- Indikator:
a. Menunjukkan peningkatan keseimbangan cairan dan elektrolit yang ditandai dengan perbaikan tanda-tanda vital (denyut nadi, tekanan darah, dan suhu tubuh), serta warna dan turgor kulit yang membaik.
b. Mampu mempertahankan intake dan output cairan yang seimbang.
c. Menunjukkan peningkatan berat badan.
2. Manajemen Nyeri
- Indikator:
a. Melaporkan penurunan tingkat nyeri.
b. Menunjukkan ekspresi wajah yang lebih tenang.
c. Mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
3. Pemulihan Fungsi Gastrointestinal
- Indikator:
a. Frekuensi buang air besar kembali normal.
b. Konsistensi feses kembali normal.
c. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Cairan
- Tujuan: Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Intervensi:
a. Pantau intake dan output cairan.
b. Berikan cairan intravena sesuai indikasi.
c. Kolaborasi pemberian obat antidiare atau elektrolit jika diperlukan.
2. Manajemen Nyeri
- Tujuan: Mengurangi nyeri.
- Intervensi:
a. Kaji karakteristik nyeri (lokasi, kualitas, durasi, frekuensi, dan intensitas).
b. Berikan analgesik sesuai indikasi.
c. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, atau kompres hangat.
3. Perawatan Gastrointestinal
- Tujuan: Memulihkan fungsi gastrointestinal.
- Intervensi:
a. Kaji pola defekasi dan karakteristik feses.
b. Anjurkan diet yang mudah dicerna dan kaya elektrolit.
c. Kolaborasi pemberian obat antidiare jika diperlukan.
d. Ajarkan klien dan keluarga tentang manajemen diare di rumah.
Penjelasan Rinci dan Terperinci:
Diagnosa keperawatan "Diare" dipilih karena kondisi yang Anda sampaikan menunjukkan gejala-gejala diare, yaitu frekuensi buang air besar yang meningkat (sampai 10 kali sehari), konsistensi feses cair tanpa ampas dan berbuih, serta adanya nyeri perut yang hilang timbul. Diare dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, serta dapat menimbulkan nyeri.
Luaran yang diharapkan setelah asuhan keperawatan mencakup pemulihan keseimbangan cairan dan elektrolit, manajemen nyeri, serta pemulihan fungsi gastrointestinal. Indikator-indikator pada setiap luaran tersebut menggambarkan kondisi yang diharapkan dapat dicapai setelah intervensi keperawatan dilakukan.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi manajemen cairan, manajemen nyeri, dan perawatan gastrointestinal. Manajemen cairan bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, yang dapat dilakukan dengan memantau intake dan output cairan, pemberian cairan intravena, serta kolaborasi pemberian obat antidiare atau elektrolit. Manajemen nyeri bertujuan untuk mengurangi nyeri, yang dapat dilakukan dengan mengkaji karakteristik nyeri, pemberian analgesik, serta pengajaran teknik nonfarmakologis. Perawatan gastrointestinal bertujuan untuk memulihkan fungsi gastrointestinal, yang dapat dilakukan dengan mengkaji pola defekasi, pemberian diet yang mudah dicerna, kolaborasi pemberian obat antidiare, serta pengajaran manajemen diare di rumah.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu pemulihan keseimbangan cairan dan elektrolit, manajemen nyeri yang efektif, serta pemulihan fungsi gastrointestinal. -
Article No. 19435 | 08 Jul 2025
Klinis : mengeluh BAB dan BAK sehari sampai 10x, feses cair tanpa ampas dan berbuih, sakit perut terasa seperti diremas-remas diseluruh area abdomen, nyeri hilang timbul.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI – SLKI – SIKI**
**Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Eliminasi Feses: Diare (00011)**
**Penjelasan Singkat:**
1. **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) – Kode 00011**
- **Definisi:** Peningkatan frekuensi defekasi dengan konsistensi feses cair atau lembek, disertai atau tanpa nyeri abdomen.
- **Faktor yang Berhubungan:**
- Infeksi saluran cerna (bakteri/virus/parasit).
- Intoleransi makanan/minuman.
- Efek samping obat (misalnya antibiotik).
- Gangguan motilitas usus.
2. **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) – Kode 1801**
- **Luaran yang Diharapkan:**
- **Kemampuan Eliminasi Feses (1801):**
- Frekuensi BAB normal (1–3x/hari).
- Konsistensi feses lembek/padat.
- Tidak ada nyeri abdomen saat defekasi.
- Tidak ada tanda dehidrasi.
3. **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) – Kode 4208**
- **Intervensi Keperawatan:**
- **Manajemen Diare (4208):**
- Pantau frekuensi, volume, dan karakteristik feses.
- Berikan cairan oral/IV sesuai kebutuhan untuk mencegah dehidrasi.
- Ajarkan diet BRAT (Banana, Rice, Applesauce, Toast) atau rendah serat sementara.
- Kolaborasi pemberian obat antidiare/antispasmodik jika diperlukan.
- Observasi tanda-tanda dehidrasi (turgor kulit, mukosa kering, produksi urine).
**Catatan Tambahan:**
- Kondisi pasien menunjukkan gejala diare akut dengan karakteristik feses cair, berbuih, dan nyeri abdomen kram.
- Perlu evaluasi penyebab (infeksi, diet, atau faktor lain) untuk intervensi lebih spesifik.
Sumber: *PPNI (2017–2019). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).*
---
*Format RTF siap disimpan/dicetak sesuai kebutuhan dokumentasi keperawatan.* -
Article No. 19367 | 07 Jul 2025
Klinis : Seorang laki – laki berumur 50 tahun dirawat di RS dengan keluhan kedua kaki tidak bisa digerakkan. Pada pemeriksaan kekuatan otot ekstremitas bawah kedua kaki hanya bisa digeser, tak mampu mengangkat kakinya. Kulit klien tampak kotor dan berbau, terdapat luka lecet / dekubitus di area bokong Apa diagnose keperawatan yang utama pada kasus diatas dan berikan inetrvensinya ?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan utama dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan Utama:
Mobilitas Fisik Terganggu (D.0014)
Definisi SDKI:
Keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah secara mandiri dari satu tempat ke tempat lain.
Definisi SLKI:
1. Mobilisasi (L.0042): Membantu klien dalam bergerak dari satu posisi ke posisi lain, seperti dari berbaring ke duduk, duduk ke berdiri, dan berjalan.
2. Perawatan Kulit (L.0069): Mempertahankan integritas dan fungsi kulit.
Definisi SIKI:
1. Manajemen Mobilitas (I.0125): Mengoptimalkan kemampuan klien dalam pergerakan yang disengaja dan terarah.
2. Perawatan Luka (I.0158): Mempertahankan kondisi luka agar dapat sembuh.
Intervensi Keperawatan:
1. Lakukan pengkajian mobilitas fisik secara komprehensif, termasuk kekuatan, rentang gerak, dan koordinasi.
2. Berikan perawatan kulit yang sesuai, termasuk membersihkan dan melembabkan kulit, serta mencegah dan merawat luka.
3. Kolaborasi dengan fisioterapis untuk menyusun rencana rehabilitasi dan latihan mobilitas yang sesuai.
4. Ajarkan teknik mobilisasi yang aman dan tepat kepada klien dan keluarga.
5. Libatkan keluarga dalam proses perawatan untuk meningkatkan kepatuhan dan motivasi klien.
6. Lakukan evaluasi secara berkala untuk memantau kemajuan dan memodifikasi intervensi jika diperlukan.
Harapan saya penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan utama dan intervensi yang sesuai untuk kondisi yang Anda deskripsikan. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 19368 | 07 Jul 2025
Klinis : pasien mengeluh batuk, sesak dan nafas bersuara wheezing di sertai demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan batuk, sesak napas, wheezing, dan demam:
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Kode DX.0005** – **Gangguan Pertukaran Gas**
*Definisi:* Ketidakmampuan tubuh dalam mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida secara adekuat pada tingkat alveolar-kapiler.
*Faktor yang Berhubungan:*
- Obstruksi jalan napas (wheezing, batuk produktif/non-produktif).
- Inflamasi saluran napas (demam, infeksi).
- Peningkatan produksi sekret.
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kode LO.0401** – **Status Pernapasan**
*Kriteria Luaran:*
- Frekuensi pernapasan dalam rentang normal (12–20x/menit dewasa).
- Suara napas wheezing berkurang/tidak ada.
- Saturasi oksigen (SpO₂) ≥95%.
- Batuk terkontrol (produktif/non-produktif).
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Kode IN.0401** – **Manajemen Jalan Napas**
*Tindakan:*
1. **Posisi Semi-Fowler/High Fowler** untuk optimalisasi ventilasi.
2. **Pemberian Oksigen** sesuai indikasi (nasal kanul/masker).
3. **Bronkodilator** (inhalasi/nebulisasi) jika diperlukan.
4. **Fisioterapi Dada** (jika sekret berlebihan).
5. **Pemantauan tanda vital** (suhu, frekuensi napas, SpO₂).
**Kode IN.0302** – **Manajemen Demam**
*Tindakan:*
1. Kompres hangat pada aksila dan dahi.
2. Pemberian antipiretik sesuai resep (parasetamol/ibuprofen).
3. Hidrasi adekuat (cairan hangat).
---
### **Rasional Singkat**
- **Wheezing dan sesak** menunjukkan obstruksi jalan napas (misal: asma, bronkitis, atau pneumonia), sehingga intervensi fokus pada pembersihan jalan napas dan pemenuhan oksigenasi.
- **Demam** memerlukan manajemen termoregulasi untuk mengurangi beban metabolik dan risiko dehidrasi.
---
### **Catatan Akademik**
Diagnosa ini mengacu pada **PPNI (2017)** dan relevan untuk kasus gangguan pernapasan akut dengan komponen inflamasi. Penyesuaian intervensi harus mempertimbangkan etiologi spesifik (misal: infeksi vs. alergi) dan hasil pemeriksaan penunjang (rontgen thorax, tes laboratorium).
Jika diperlukan pengembangan lebih lanjut, silakan ajukan pertanyaan tambahan. -
Article No. 19369 | 07 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 65 tahun mengeluh tidak bisa merasakan BAK sudah 3 hari, BAK mengalir begitu saja. awalnya pasien mengatakan nyeri pada saat BAK. Klien terpasang kateter dengan volume urin bag 100ml. Klien mengeluh nyeri di area perut bawah. Klien mengatakan lemas. Dari hasil lab Leukosit 14.000 per miroliter. Apa Diagnosa keperawatan utama pada pasien dan tuliskan Intervensi nya?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu. Berdasarkan gejala yang Ibu sampaikan, diagnosa keperawatan utama yang dapat ditegakkan adalah:
1. Gangguan Eliminasi Urin (00016)
SDKI: Gangguan dalam pengeluaran urin yang dihasilkan oleh ginjal.
SLKI: Pengelolaan Eliminasi Urin
SIKI: Manajemen Urin
Definisi: Kemampuan tubuh yang terganggu dalam pengeluaran urin yang dihasilkan oleh ginjal.
Intervensi Keperawatan:
1. Pantau input dan output cairan
2. Pantau karakteristik urin (warna, jumlah, bau)
3. Berikan posisi yang nyaman untuk buang air kecil
4. Berikan perawatan kateter sesuai prosedur
5. Kolaborasi dengan dokter untuk penatalaksanaan medis, misalnya pemberian antibiotik
Tujuan Keperawatan:
1. Klien dapat melakukan eliminasi urin secara adekuat
2. Tidak terjadi komplikasi akibat gangguan eliminasi urin
Evaluasi Keperawatan:
1. Klien dapat buang air kecil secara lancar
2. Tidak terjadi infeksi saluran kemih
3. Tidak terjadi retensi urin
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Ibu. Jika ada pertanyaan lain, silakan ditanyakan. Terima kasih.