Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 13067 | 01 Mar 2025
Klinis : Nausea
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menurut standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nausea:
Diagnosa Keperawatan:
Mual (Nausea)
Definisi:
Sensasi tidak nyaman di daerah epigastrium yang mengarah pada keinginan untuk muntah.
Penyebab:
1. Iritasi saluran cerna
2. Efek samping pengobatan
3. Kehamilan
4. Masalah psikologis
5. Gangguan metabolik
Tanda dan Gejala:
1. Rasa tidak nyaman di epigastrium
2. Keinginan untuk muntah
3. Produksi saliva berlebih
4. Pucat
5. Berkeringat dingin
Tujuan Keperawatan:
1. Klien dapat mengontrol rasa mual
2. Klien dapat mempertahankan intake cairan dan nutrisi yang adekuat
Intervensi Keperawatan:
1. Kaji penyebab dan faktor yang mempengaruhi mual
2. Berikan antiemetik sesuai resep
3. Ajarkan teknik relaksasi
4. Anjurkan makan makanan yang mudah dicerna
5. Anjurkan posisi duduk atau berdiri saat makan
6. Pantau intake cairan dan nutrisi klien
Evaluasi:
1. Klien dapat mengontrol rasa mual
2. Klien dapat mempertahankan intake cairan dan nutrisi yang adekuat
Harapan saya penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menurut standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nausea. Silakan tanyakan jika ada hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut. -
Article No. 13068 | 01 Mar 2025
Klinis : Nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi nyeri akut.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Faktor yang Berhubungan: Agen cedera biologis, agen cedera kimiawi, agen cedera fisik.
- Karakteristik Utama: Melaporkan pengalaman nyeri, perubahan ekspresi wajah, perubahan tanda-tanda vital, perubahan perilaku.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien melaporkan nyeri terkontrol, pasien menunjukkan perilaku yang sesuai dengan penanganan nyeri, pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
- Indikator:
- Pasien melaporkan nyeri berkurang.
- Pasien menunjukkan ekspresi wajah yang tenang.
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Nyeri, Terapi Relaksasi, Terapi Komplementer.
- Aktivitas Keperawatan:
- Lakukan pengkajian nyeri komprehensif.
- Berikan farmakologi sesuai dengan pesanan dokter.
- Ajarkan teknik relaksasi (napas dalam, imagery, musik).
- Berikan terapi komplementer (pijat, kompres hangat/dingin).
- Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Dalam konteks akademis dan persona sebagai pakar perawat, penanganan nyeri akut harus dilakukan secara komprehensif dengan mengintegrasikan tindakan farmakologis dan non-farmakologis. Hal ini bertujuan untuk mengurangi nyeri, menciptakan rasa nyaman, dan mempertahankan tanda-tanda vital pasien dalam batas normal. -
Article No. 13069 | 01 Mar 2025
Klinis : Nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Nyeri Akut:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Definisi (SDKI):
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
Karakteristik (SDKI):
1. Laporan pasien tentang nyeri
2. Perubahan ekspresi wajah
3. Perubahan tanda-tanda vital
4. Perubahan perilaku
5. Fokus pada nyeri
Faktor yang Berhubungan (SDKI):
1. Agen cedera biologis
2. Agen cedera kimiawi
3. Agen cedera fisik
4. Agen cedera psikologis
Luaran (SLKI):
1. Kontrol nyeri
2. Tingkat nyeri
3. Kelelahan
Intervensi (SIKI):
1. Manajemen nyeri akut
2. Terapi modalitas nyeri
3. Terapi relaksasi
Penjelasan Singkat:
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Karakteristik utamanya adalah laporan pasien tentang nyeri, perubahan ekspresi wajah, perubahan tanda-tanda vital, perubahan perilaku, dan fokus pada nyeri. Faktor yang berhubungan dapat berupa agen cedera biologis, kimiawi, fisik, atau psikologis. Tujuan intervensi keperawatan adalah untuk mengontrol nyeri, menurunkan tingkat nyeri, dan mengurangi kelelahan. Intervensi yang dapat dilakukan meliputi manajemen nyeri akut, terapi modalitas nyeri, dan terapi relaksasi. -
Article No. 13070 | 01 Mar 2025
Klinis : diagnosa demam 3 hari
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang Anda berikan, diagnosis demam 3 hari dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tak tergolongkan
Dalam ICD-10 (Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait), kode R50.9 digunakan untuk mewakili kondisi demam yang tidak memiliki penyebab spesifik yang dapat diidentifikasi. Kode ini digunakan ketika tidak ditemukan penyebab yang jelas dari demam pada pasien.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur medis spesifik yang terkait dengan diagnosis demam 3 hari. Penanganan untuk kondisi ini biasanya meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian obat antipiretik, dan evaluasi lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebab demam jika gejala berlanjut atau memburuk.
Dokter atau perekam medis akan menggunakan kode diagnosis ICD-10 R50.9 untuk mendokumentasikan kondisi demam 3 hari pada rekam medis pasien. Tindakan medis yang dilakukan, seperti pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan terapi simptomatik, akan didokumentasikan menggunakan kode-kode prosedur yang sesuai berdasarkan ICD-9-CM. -
Article No. 13071 | 01 Mar 2025
Klinis : malaria
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis untuk kondisi malaria:
1. Kode ICD-10:
- Kode: B50-B54
- Deskripsi: Malaria. Ini adalah sekelompok kode yang mencakup berbagai jenis malaria, termasuk malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum (B50), Plasmodium vivax (B51), Plasmodium malariae (B52), Plasmodium ovale (B53), dan malaria yang tidak diklasifikasikan secara rinci (B54).
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.32
- Deskripsi: Pemberian obat anti-malaria. Prosedur ini mencakup pemberian obat-obatan seperti klorokuin, meflokuin, atau artemisinin untuk pengobatan malaria.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 B50-B54 adalah kode yang digunakan untuk mengidentifikasi berbagai jenis malaria, yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles.
- Kode ICD-9-CM 99.32 adalah kode yang digunakan untuk mencatat pemberian obat anti-malaria sebagai tindakan pengobatan untuk pasien yang menderita malaria. Pengobatan malaria biasanya melibatkan pemberian obat-obatan spesifik untuk jenis Plasmodium yang menyebabkan infeksi.
Kode-kode ini digunakan oleh tenaga kesehatan, seperti dokter dan perekam medis, untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan diagnosis dan tindakan medis yang dilakukan dalam penanganan pasien dengan malaria. -
Article No. 13072 | 01 Mar 2025
Klinis : Perawat mengunjungi pasien yang menderita TB, Saat melakukan kunjungan rumah perawat mendapatkan data : ibu L (37 thn) dan memiliki An A (13 thn) dan An B (7 thn) Ibu L mengalami gejala batuk lebih 1 bln yang lalu dan hasil BTA positive, ketika kunjungan perawat mendapat ibu L tidak menggunakan masker dirumah dan tidak menjaga jarak dengan anak-anak (An A : 13 thn dan An B : 7thn). Ibu L mengatakan tidak memisahkan perlengkapan makan dan barang pribadi dengan anggota keluarga lain. Hasil observasi didapatkan: rumah terasa lembab, pencahayaan redup, jendela hanya ada di ruang tamu, TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 60x/mnt, frekuensi napas 30x/mnt. Pada saat pengkajian terlihat Ibu L meludah di pekarangan rumah. Ibu L mengatakan belum tahu terlalu banyak tentang penyakit Tb yang baru diketahuinya dari petugas puskesmas.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Penularan Penyakit Infeksi Berhubungan dengan Perilaku Tidak Sehat Ibu L
Penjelasan SDKI:
- Definisi: Kerentanan individu atau kelompok untuk terpapar/tertular penyakit infeksi akibat perilaku yang tidak sehat.
- Faktor Risiko: Riwayat penyakit infeksi, tidak menggunakan APD, kontak dengan sumber infeksi, kondisi lingkungan yang tidak sehat.
- Gejala dan Tanda: Adanya penyakit infeksi, perilaku tidak sehat yang meningkatkan risiko penularan.
Penjelasan SLKI:
- Tujuan: Individu/keluarga/komunitas mampu mencegah penularan penyakit infeksi.
- Kriteria Hasil: Kepatuhan penggunaan APD, perubahan perilaku sehat, lingkungan yang bersih dan sehat.
Penjelasan SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Edukasi pencegahan penularan TB, fasilitasi penggunaan APD, kolaborasi dengan tim kesehatan, monitor kondisi lingkungan rumah.
2. Defisit Pengetahuan Berhubungan dengan Kurangnya Informasi Tentang Penyakit TB
Penjelasan SDKI:
- Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang diperlukan terkait suatu kondisi/masalah kesehatan.
- Faktor Risiko: Kurangnya paparan informasi, keterbatasan pemahaman.
- Gejala dan Tanda: Pernyataan pasien/keluarga tentang kurangnya pengetahuan.
Penjelasan SLKI:
- Tujuan: Pasien/keluarga mampu menjelaskan informasi dasar terkait penyakit TB.
- Kriteria Hasil: Pasien/keluarga dapat menjelaskan penyebab, pencegahan, dan perawatan TB.
Penjelasan SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Edukasi tentang penyakit TB, pengobatan, pencegahan penularan, dan manajemen perawatan di rumah.
Dengan diagnosa dan penjelasan SDKI-SLKI-SIKI ini, diharapkan perawat dapat memberikan intervensi yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan Ibu L dan mencegah penularan TB pada anak-anaknya. -
Article No. 13073 | 01 Mar 2025
Klinis : Tidak bisa BAK, bak nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Retensi Urin
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Retensi Urin adalah ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara lengkap.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pengeluaran urin yang adekuat
2. Tidak ada tanda-tanda infeksi saluran kemih
3. Tidak ada komplikasi akibat retensi urin
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Memantau intake dan output cairan
2. Memberikan maserase pada area suprapubik
3. Mengajarkan teknik relaksasi
4. Melakukan kateterisasi intermiten jika perlu
5. Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan lebih lanjut
Sebagai seorang perawat, saya memahami bahwa retensi urin merupakan kondisi serius yang membutuhkan penanganan segera. Pemantauan intake dan output cairan, serta teknik relaksasi dapat membantu mengatasi retensi urin. Jika diperlukan, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk melakukan tindakan lanjutan seperti kateterisasi intermiten menjadi sangat penting. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan pengeluaran urin yang adekuat dan mencegah komplikasi. -
Article No. 13074 | 01 Mar 2025
Klinis : Perawat mengunjungi pasien yang menderita TB, Saat melakukan kunjungan rumah perawat mendapatkan data : ibu L (37 thn) dan memiliki An A (13 thn) dan An B (7 thn) Ibu L mengalami gejala batuk lebih 1 bln yang lalu dan hasil BTA positive, ketika kunjungan perawat mendapat ibu L tidak menggunakan masker dirumah dan tidak menjaga jarak dengan anak-anak (An A : 13 thn dan An B : 7thn). Ibu L mengatakan tidak memisahkan perlengkapan makan dan barang pribadi dengan anggota keluarga lain. Hasil observasi didapatkan: rumah terasa lembab, pencahayaan redup, jendela hanya ada di ruang tamu, TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 60x/mnt, frekuensi napas 30x/mnt. Pada saat pengkajian terlihat Ibu L meludah di pekarangan rumah. Ibu L mengatakan belum tahu terlalu banyak tentang penyakit Tb yang baru diketahuinya dari petugas puskesmas.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Risiko Penularan Penyakit: Berhubungan dengan paparan kuman Mycobacterium tuberculosis melalui batuk atau percikan dahak dari pasien TB yang belum mengenakan masker.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Risiko: Pasien dan keluarga mampu mengidentifikasi dan meminimalkan faktor risiko penularan TB di rumah.
2. Partisipasi Pengobatan: Pasien dan keluarga berpartisipasi aktif dalam pengobatan TB.
3. Pengetahuan: Pasien dan keluarga memiliki pengetahuan yang memadai tentang penyakit TB, cara penularannya, dan upaya pencegahannya.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Edukasi Pencegahan Infeksi:
a. Mengajarkan penggunaan masker, jaga jarak, dan ventilasi yang baik di rumah.
b. Mengedukasi pentingnya memisahkan perlengkapan makan dan barang pribadi pasien TB.
c. Mengedukasi pasien dan keluarga tentang kebersihan rumah dan pencahayaan yang cukup.
2. Dukungan Pengobatan TB:
a. Membantu pasien dan keluarga memahami pentingnya kepatuhan pengobatan TB.
b. Memfasilitasi koordinasi dengan petugas kesehatan terkait pengobatan TB.
c. Memberikan motivasi dan dukungan untuk menyelesaikan pengobatan TB.
3. Edukasi Kesehatan:
a. Memberikan edukasi komprehensif tentang penyakit TB, cara penularan, dan pencegahannya.
b. Membantu pasien dan keluarga mengidentifikasi perilaku berisiko dan strategi untuk meminimalkannya.
c. Mengedukasi pasien dan keluarga tentang gejala TB dan kapan harus segera mencari perawatan medis.
Penjelasan:
Berdasarkan data yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Risiko Penularan Penyakit" yang berhubungan dengan paparan kuman Mycobacterium tuberculosis melalui batuk atau percikan dahak dari pasien TB yang belum mengenakan masker. Hal ini disebabkan oleh perilaku Ibu L yang tidak menggunakan masker, tidak menjaga jarak dengan anak-anak, dan tidak memisahkan perlengkapan makan dan barang pribadi dengan anggota keluarga lain.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah:
1. Kontrol Risiko: Pasien dan keluarga mampu mengidentifikasi dan meminimalkan faktor risiko penularan TB di rumah.
2. Partisipasi Pengobatan: Pasien dan keluarga berpartisipasi aktif dalam pengobatan TB.
3. Pengetahuan: Pasien dan keluarga memiliki pengetahuan yang memadai tentang penyakit TB, cara penularannya, dan upaya pencegahannya.
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran tersebut adalah:
1. Edukasi Pencegahan Infeksi: Mengajarkan penggunaan masker, jaga jarak, dan ventilasi yang baik di rumah, mengedukasi pentingnya memisahkan perlengkapan makan dan barang pribadi pasien TB, serta mengedukasi pasien dan keluarga tentang kebersihan rumah dan pencahayaan yang cukup.
2. Dukungan Pengobatan TB: Membantu pasien dan keluarga memahami pentingnya kepatuhan pengobatan TB, memfasilitasi koordinasi dengan petugas kesehatan terkait pengobatan TB, dan memberikan motivasi serta dukungan untuk menyelesaikan pengobatan TB.
3. Edukasi Kesehatan: Memberikan edukasi komprehensif tentang penyakit TB, cara penularan, dan pencegahannya, membantu pasien dan keluarga mengidentifikasi perilaku berisiko dan strategi untuk meminimalkannya, serta mengedukasi pasien dan keluarga tentang gejala TB dan kapan harus segera mencari perawatan medis. -
Article No. 13075 | 01 Mar 2025
Klinis : Perawat mengunjungi pasien yang menderita TB, Saat melakukan kunjungan rumah perawat mendapatkan data : ibu L (37 thn) dan memiliki An A (13 thn) dan An B (7 thn) Ibu L mengalami gejala batuk lebih 1 bln yang lalu dan hasil BTA positive, ketika kunjungan perawat mendapat ibu L tidak menggunakan masker dirumah dan tidak menjaga jarak dengan anak-anak (An A : 13 thn dan An B : 7thn). Ibu L mengatakan tidak memisahkan perlengkapan makan dan barang pribadi dengan anggota keluarga lain. Hasil observasi didapatkan: rumah terasa lembab, pencahayaan redup, jendela hanya ada di ruang tamu, TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 60x/mnt, frekuensi napas 30x/mnt. Pada saat pengkajian terlihat Ibu L meludah di pekarangan rumah. Ibu L mengatakan belum tahu terlalu banyak tentang penyakit Tb yang baru diketahuinya dari petugas puskesmas.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Penularan Penyakit Menular
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kerentanan individu atau kelompok untuk terinfeksi penyakit menular akibat paparan sumber infeksi.
- Faktor Risiko: Paparan sumber infeksi, defisit pengetahuan, praktik higiene personal yang buruk, dan lingkungan yang tidak sehat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Individu atau keluarga bebas dari infeksi penyakit menular.
- Indikator: Tidak ada anggota keluarga yang terinfeksi, pemahaman tentang pencegahan penularan penyakit, dan lingkungan yang bersih dan sehat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Edukasi tentang TB, pencegahan penularan, dan peningkatan kebersihan lingkungan.
- Aktivitas: Menjaga jarak, penggunaan masker, sterilisasi peralatan makan, ventilasi rumah, dan pemantauan gejala TB.
2. Defisit Pengetahuan
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang dibutuhkan terkait suatu masalah kesehatan.
- Faktor Risiko: Kurangnya paparan terhadap informasi, kurangnya minat, dan hambatan dalam memperoleh informasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Keluarga memiliki pemahaman yang memadai tentang TB.
- Indikator: Mampu menjelaskan penyebab, gejala, penularan, dan pencegahan TB.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Edukasi tentang TB.
- Aktivitas: Memberikan informasi tentang penyebab, gejala, penularan, dan pencegahan TB.
Dengan menggunakan pendekatan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi risiko penularan penyakit menular dan defisit pengetahuan pada kasus ini. -
Article No. 13076 | 01 Mar 2025
Klinis : Perawat mengunjungi pasien yang menderita TB, Saat melakukan kunjungan rumah perawat mendapatkan data : ibu L (37 thn) dan memiliki An A (13 thn) dan An B (7 thn) Ibu L mengalami gejala batuk lebih 1 bln yang lalu dan hasil BTA positive, ketika kunjungan perawat mendapat ibu L tidak menggunakan masker dirumah dan tidak menjaga jarak dengan anak-anak (An A : 13 thn dan An B : 7thn). Ibu L mengatakan tidak memisahkan perlengkapan makan dan barang pribadi dengan anggota keluarga lain. Hasil observasi didapatkan: rumah terasa lembab, pencahayaan redup, jendela hanya ada di ruang tamu, TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 60x/mnt, frekuensi napas 30x/mnt. Pada saat pengkajian terlihat Ibu L meludah di pekarangan rumah. Ibu L mengatakan belum tahu terlalu banyak tentang penyakit Tb yang baru diketahuinya dari petugas puskesmas. berikan 3 diagnosa prioritas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan tiga diagnosa keperawatan prioritas, disertai penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan Prioritas:
1. Risiko Penularan Penyakit Menular
Definisi SDKI: Kerentanan terhadap terjadinya transmisi organisme patogen dari sumber infeksi kepada orang lain.
Penjelasan: Ibu L sedang menderita tuberkulosis (TB) dan tidak melakukan pencegahan penularan, seperti tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak dengan anak-anak. Kondisi rumah yang lembab dan pencahayaan yang kurang memadai juga dapat meningkatkan risiko penularan.
2. Kurang Pengetahuan
Definisi SDKI: Kekurangan informasi kognitif yang terkait dengan topik tertentu.
Penjelasan: Ibu L mengatakan belum terlalu banyak mengetahui tentang penyakit TB yang baru diketahuinya. Hal ini menunjukkan adanya kurang pengetahuan terkait penyakit dan pencegahan penularannya.
3. Defisit Perawatan Diri
Definisi SDKI: Keterbatasan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri.
Penjelasan: Ibu L tidak melakukan tindakan pencegahan penularan, seperti tidak menggunakan masker dan tidak memisahkan perlengkapan makan dan barang pribadi dengan anggota keluarga lain. Hal ini menunjukkan adanya defisit dalam perawatan diri untuk mencegah penularan penyakit.
Dengan diagnosa keperawatan prioritas tersebut, perawat dapat melakukan intervensi sesuai dengan standar SIKI untuk membantu Ibu L mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi dan mencegah penularan penyakit TB kepada anggota keluarga lainnya.