Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15252 | 10 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan yang berasal dari suku Batak, Ny. R berusia 43 tahun dirawat di rumah sakit jiwa karena mengalami gangguan kecemasan berat. Dalam budaya Batak, perempuan sering didorong untuk menjadi kuat dan tidak menunjukkan kelemahan termasuk dalam menghadapi stres dan masalah emosional. Ny. R enggan berbicara tentang masalahnya karena merasa hal itu tabu dan menunjukkan kelemahan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Ny. R yang mengalami gangguan kecemasan berat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kecemasan Berat berhubungan dengan persepsi ancaman terhadap integritas diri yang ditandai dengan gejala fisiologis, kognitif, dan afektif.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kecemasan Berat adalah keadaan emosi dan pengalaman subyektif individu yang ditandai dengan rasa takut, khawatir, dan perasaan tidak berdaya yang disebabkan oleh ancaman yang tidak jelas atau tidak diketahui.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat kecemasan menurun
2. Kemampuan mengatasi kecemasan meningkat
3. Tingkat stres menurun
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Kecemasan
2. Psikoedukasi
3. Terapi Relaksasi
Penjelasan Singkat:
Ny. R berasal dari suku Batak, di mana budaya tersebut sering mendorong perempuan untuk menjadi kuat dan tidak menunjukkan kelemahan, termasuk dalam menghadapi stres dan masalah emosional. Hal ini menyebabkan Ny. R enggan untuk berbicara tentang masalahnya karena merasa hal itu tabu dan menunjukkan kelemahan. Diagnosa keperawatan yang tepat adalah Kecemasan Berat, di mana Ny. R mengalami rasa takut, khawatir, dan perasaan tidak berdaya akibat ancaman yang tidak jelas.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Kecemasan, Psikoedukasi, dan Terapi Relaksasi. Tujuannya adalah untuk menurunkan tingkat kecemasan, meningkatkan kemampuan Ny. R dalam mengatasi kecemasan, dan menurunkan tingkat stres. Pendekatan yang sensitif budaya sangat penting dalam menangani kasus ini, agar Ny. R dapat terbuka dan menerima bantuan perawatan yang diberikan. -
Article No. 15253 | 10 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan yang berasal dari suku Batak, Ny. R berusia 43 tahun dirawat di rumah sakit jiwa karena mengalami gangguan kecemasan berat. Dalam budaya Batak, perempuan sering didorong untuk menjadi kuat dan tidak menunjukkan kelemahan termasuk dalam menghadapi stres dan masalah emosional. Ny. R enggan berbicara tentang masalahnya karena merasa hal itu tabu dan menunjukkan kelemahan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kecemasan Berat (NANDA-I)
- Definisi: Respon maladaptif individu terhadap ancaman yang dirasakan, baik ancaman aktual maupun potensial, yang ditandai dengan perasaan takut, gelisah, dan khawatir.
- Faktor yang Berhubungan: Budaya, kurang pengetahuan, pengalaman traumatis, dan defisit koping.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode Diagnosis: 00146
- Definisi: Respon psikologi dan fisiologi individu terhadap ancaman yang dirasakan, baik ancaman aktual maupun potensial, yang ditandai dengan perasaan takut, gelisah, dan khawatir.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode Luaran: 1402
- Judul Luaran: Tingkat Kecemasan
- Definisi: Tingkat perasaan tidak nyaman dan khawatir yang dialami individu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode Intervensi: 5820
- Judul Intervensi: Manajemen Kecemasan
- Definisi: Membantu klien untuk mengenali dan mengurangi kecemasan serta meningkatkan kemampuan koping.
Dalam kasus Ny. R, tampak adanya hambatan budaya yang membatasi kemampuan klien untuk mengekspresikan kecemasannya secara terbuka. Perawat perlu mempertimbangkan pendekatan yang sensitif budaya, seperti melibatkan keluarga atau tokoh adat untuk membantu klien merasa nyaman dan aman dalam mengungkapkan perasaannya. Selain itu, edukasi tentang kesehatan mental dan manajemen stres juga dapat diberikan untuk membantu klien mengembangkan strategi koping yang adaptif. -
Article No. 15254 | 10 Apr 2025
Klinis : defisit pengetahuan b.d penularan penyakit DS (Data Subjektif) Batuk berdahak terus-menerus sejak 1 bulan Batuk sering memburuk pada malam hari Nafsu makan menurun Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan Riwayat pernah berobat dengan keluhan serupa 3 bulan lalu Pernah diberi ambroxol & dexamethasone Merokok sejak usia 17 tahun hingga saat ini Kakak pasien juga menderita batuk lama (riwayat TB dicurigai) Setelah 2 bulan terapi RHZE, pasien mengeluhkan kesemutan pada kedua tangan dan BAB merah kecoklatan Hasil Pemeriksaan Penunjang Hb: 12 g/dL Leukosit: 8000/mm³ Trombosit: 180.000/mm³ Foto thoraks: Fibronod infiltrat apex dextra TCM Sputum: Mycobacterium TB detected, Rifampicin Sensitive DO (Data Objektif) Suhu: 36.8°C TD: 120/80 mmHg HR: 90 kali/menit RR: 20 kali/menit BB: 44 kg TB: 160 cm IMT: ±17,2 kg/m² (kategori underweight) Kepala dan leher: KGB (-), tiroid (-) Dada: Simetris, suara napas vesikuler, tambahan ronki (+) paru kanan Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak teraba, peristaltik normal Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik buat kriteria hasilnya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan membantu Anda dengan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan. Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan informasi dalam nada akademis dan dengan perspektif seorang pakar.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan Terkait Penularan Penyakit
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Pengetahuan Terkait Penularan Penyakit adalah kondisi di mana individu menunjukkan kurangnya informasi atau pemahaman mengenai faktor-faktor yang dapat menyebabkan, mencegah, atau mengontrol penularan penyakit.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang penularan penyakit, termasuk faktor risiko, tanda dan gejala, serta tindakan pencegahan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi:
a. Edukasi Kesehatan: Memberikan informasi dan penjelasan kepada pasien mengenai penyakit yang diderita, cara penularan, tanda dan gejala, serta langkah-langkah pencegahan.
b. Asesmen Pengetahuan: Mengevaluasi tingkat pemahaman pasien terkait penyakit dan pencegahannya.
c. Konseling: Memberikan dukungan dan bimbingan kepada pasien untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam mencegah penularan penyakit.
d. Kolaborasi: Bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, untuk memastikan pasien memperoleh informasi yang akurat dan komprehensif.
Dengan intervensi yang tepat, diharapkan pasien dapat meningkatkan pengetahuannya tentang penularan penyakit, sehingga dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif dan menghindari komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 15255 | 10 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan yang berasal dari suku Batak, Ny. R berusia 43 tahun dirawat di rumah sakit jiwa karena mengalami gangguan kecemasan berat. Dalam budaya Batak, perempuan sering didorong untuk menjadi kuat dan tidak menunjukkan kelemahan termasuk dalam menghadapi stres dan masalah emosional. Ny. R enggan berbicara tentang masalahnya karena merasa hal itu tabu dan menunjukkan kelemahan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. R dengan nada akademis sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kecemasan Berat berhubungan dengan keyakinan budaya yang mendorong perempuan untuk menjadi kuat dan tidak menunjukkan kelemahan, ditandai dengan Ny. R yang enggan berbicara tentang masalahnya karena merasa hal itu tabu dan menunjukkan kelemahan.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kecemasan Berat: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang berlebihan terkait dengan sumber yang tidak spesifik atau tidak diketahui yang ditandai dengan gejala fisiologis, perilaku, kognitif, dan afektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat Kecemasan Terkontrol: Individu mampu mengendalikan respons fisiologis, perilaku, kognitif, dan afektif terhadap sumber kecemasan.
2. Kemampuan Mengatasi Kecemasan: Individu mampu menggunakan strategi koping yang efektif untuk menurunkan kecemasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Kecemasan: Tindakan untuk membantu individu mengurangi rasa takut, tegang, atau cemas.
2. Terapi Relaksasi: Tindakan untuk memfasilitasi rileksasi fisik dan mental individu.
3. Terapi Kognitif: Tindakan untuk membantu individu mengidentifikasi dan memodifikasi pola pikir disfungsional yang menyebabkan kecemasan.
Dalam kasus Ny. R, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah membantu Ny. R untuk mengenali dan mengekspresikan perasaannya terkait masalah kesehatan mentalnya, serta memberikan edukasi dan dukungan psikologis dengan mempertimbangkan latar belakang budaya Batak yang mendorong perempuan untuk menjadi kuat dan tidak menunjukkan kelemahan. -
Article No. 15256 | 10 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan yang berasal dari suku Batak, Ny. R berusia 43 tahun dirawat di rumah sakit jiwa karena mengalami gangguan kecemasan berat. Dalam budaya Batak, perempuan sering didorong untuk menjadi kuat dan tidak menunjukkan kelemahan termasuk dalam menghadapi stres dan masalah emosional. Ny. R enggan berbicara tentang masalahnya karena merasa hal itu tabu dan menunjukkan kelemahan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kecemasan Berat berhubungan dengan Budaya Batak yang menekankan Perempuan Harus Kuat dan Tidak Menunjukkan Kelemahan.
Penjelasan SDKI, SLKI, SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kecemasan Berat: Respon neurologis, perilaku, emosi, dan kognitif individu terhadap ancaman yang dipersepsikan tidak jelas atau tidak dikenal yang ditandai dengan kekhawatiran berlebihan, ketakutan, dan gejala fisiologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan: Klien dapat mengungkapkan emosi dan perasaan dalam menghadapi masalah dengan nyaman.
- Kriteria Hasil: Klien mampu mengidentifikasi penyebab kecemasan, mendemonstrasikan teknik relaksasi, dan mengungkapkan perasaan dengan lancar.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Terapi Kognitif Perilaku, Terapi Suportif, dan Edukasi Budaya.
- Rasional: Membantu klien mengatasi hambatan budaya dalam mengungkapkan emosi, mengembangkan koping yang adaptif, dan meningkatkan pemahaman terhadap kondisi klien.
Dalam kasus Ny. R, pendekatan keperawatan yang komprehensif dengan mempertimbangkan aspek budaya dibutuhkan untuk membantu mengatasi kecemasan berat yang dialaminya. Kolaborasi dengan keluarga dan pemberian edukasi budaya menjadi penting dalam proses pemulihan. -
Article No. 15257 | 10 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan yang berasal dari suku Batak, Ny. R berusia 43 tahun dirawat di rumah sakit jiwa karena mengalami gangguan kecemasan berat. Dalam budaya Batak, perempuan sering didorong untuk menjadi kuat dan tidak menunjukkan kelemahan termasuk dalam menghadapi stres dan masalah emosional. Ny. R enggan berbicara tentang masalahnya karena merasa hal itu tabu dan menunjukkan kelemahan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Ny. R:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kecemasan Berat (Anxiety)
Definisi: Respon mental dan fisik terhadap bahaya yang tidak jelas, tidak spesifik, atau tidak diketahui yang ditandai dengan perasaan tidak nyaman dan gejala fisiologis.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Tanda dan gejala: Ketakutan, gugup, panik, khawatir berlebihan, tidak tenang, sulit berkonsentrasi, gelisah, dan gejala fisik seperti jantung berdebar, nafas cepat, dan berkeringat.
- Faktor yang Mempengaruhi: Pengalaman traumatis, stres, penyakit kronis, perubahan lingkungan, dan budaya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien mampu mengenali tanda dan gejala kecemasan, menggunakan teknik relaksasi, dan menyampaikan masalahnya kepada orang lain.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Terapi kognitif, terapi relaksasi, konseling, dukungan sosial, dan edukasi tentang manajemen kecemasan.
Penjelasan Singkat:
Ny. R mengalami kecemasan berat yang dapat dipengaruhi oleh faktor budaya Batak yang mendorong perempuan untuk menjadi kuat dan tidak menunjukkan kelemahan, termasuk dalam menghadapi masalah emosional. Hal ini menyebabkan Ny. R enggan berbicara tentang masalahnya karena merasa hal itu tabu dan menunjukkan kelemahan. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah terapi kognitif, terapi relaksasi, konseling, dukungan sosial, dan edukasi tentang manajemen kecemasan, serta memfasilitasi Ny. R untuk mengekspresikan masalahnya tanpa merasa malu atau takut. -
Article No. 15258 | 10 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan yang berasal dari suku Batak, Ny. R berusia 43 tahun dirawat di rumah sakit jiwa karena mengalami gangguan kecemasan berat. Dalam budaya Batak, perempuan sering didorong untuk menjadi kuat dan tidak menunjukkan kelemahan termasuk dalam menghadapi stres dan masalah emosional. Ny. R enggan berbicara tentang masalahnya karena merasa hal itu tabu dan menunjukkan kelemahan.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Kecemasan Berat (00146)
- Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang berkelanjutan dan tidak spesifik terkait dengan sumber atau objek yang tidak jelas, disertai respons fisiologis.
- Karakteristik Definisi: Ny. R mengalami gangguan kecemasan berat yang ditunjukkan dengan enggan berbicara tentang masalahnya karena merasa hal itu tabu dan menunjukkan kelemahan.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Tingkat Kecemasan (1211)
- Definisi: Tingkat perasaan tidak nyaman atau khawatir yang berkelanjutan dan tidak spesifik terkait dengan sumber atau objek yang tidak jelas.
- Kriteria Hasil:
a. Klien dapat mengidentifikasi penyebab kecemasan.
b. Klien dapat mengungkapkan perasaan cemas secara verbal.
c. Tanda-tanda fisik kecemasan (misalnya, denyut nadi meningkat, keringat dingin) berkurang.
d. Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Dukungan Emosional (5270)
- Definisi: Pemberian dorongan, kepedulian, dan perhatian kepada klien untuk memfasilitasi stres yang sedang dialami.
- Aktivitas:
a. Mengeksplorasi persepsi Ny. R terhadap budaya Batak yang mendorong perempuan untuk menjadi kuat dan tidak menunjukkan kelemahan.
b. Memberikan empati dan validasi terhadap perasaan Ny. R yang enggan berbicara tentang masalahnya.
c. Mendorong Ny. R untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya secara bertahap.
d. Membantu Ny. R mengidentifikasi sumber dan penyebab kecemasan.
e. Mengajarkan Ny. R teknik relaksasi dan strategi koping yang sesuai dengan latar belakang budayanya.
2. Manajemen Kecemasan (5820)
- Definisi: Pengaturan dan pemberian bantuan untuk meminimalkan rasa cemas, ketakutan, dan kekhawatiran yang dirasakan klien.
- Aktivitas:
a. Mengevaluasi tingkat kecemasan Ny. R secara berkala.
b. Mengidentifikasi faktor-faktor pemicu kecemasan Ny. R.
c. Membantu Ny. R mengembangkan dan menerapkan strategi koping yang efektif untuk mengelola kecemasan.
d. Memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang kondisi Ny. R dan rencana perawatan.
e. Melibatkan keluarga atau orang-orang terdekat Ny. R untuk memberikan dukungan.
Penjelasan Rinci:
Diagnosa Keperawatan Kecemasan Berat (00146) sesuai dengan kondisi Ny. R yang mengalami gangguan kecemasan berat dan enggan berbicara tentang masalahnya karena merasa hal itu tabu dan menunjukkan kelemahan dalam budaya Batak. Luaran/Output yang diharapkan adalah penurunan tingkat kecemasan Ny. R, yang ditandai dengan kemampuan mengidentifikasi penyebab kecemasan, mengungkapkan perasaan cemas secara verbal, berkurangnya tanda-tanda fisik kecemasan, dan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan adalah Dukungan Emosional (5270) dan Manajemen Kecemasan (5820). Dukungan Emosional bertujuan untuk memfasilitasi Ny. R dalam mengeksplorasi persepsi budayanya, memberikan empati dan validasi, mendorong pengungkapan perasaan, mengidentifikasi sumber kecemasan, serta mengajarkan teknik relaksasi dan strategi koping yang sesuai dengan latar belakang budayanya. Manajemen Kecemasan bertujuan untuk meminimalkan rasa cemas, ketakutan, dan kekhawatiran Ny. R, dengan cara mengevaluasi tingkat kecemasan, mengidentifikasi faktor pemicu, membantu mengembangkan strategi koping, memberikan informasi yang jelas, serta melibatkan keluarga atau orang-orang terdekat Ny. R untuk memberikan dukungan.
Pendekatan yang digunakan harus sensitif terhadap latar belakang budaya Batak Ny. R, serta mempertimbangkan nilai-nilai dan kepercayaan yang mungkin mempengaruhi perilakunya dalam menghadapi masalah emosional. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan mental dan tenaga ahli budaya dapat membantu dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan efektif bagi Ny. R. -
Article No. 15259 | 10 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan yang berasal dari suku Batak, Ny. R berusia 43 tahun dirawat di rumah sakit jiwa karena mengalami gangguan kecemasan berat. Dalam budaya Batak, perempuan sering didorong untuk menjadi kuat dan tidak menunjukkan kelemahan termasuk dalam menghadapi stres dan masalah emosional. Ny. R enggan berbicara tentang masalahnya karena merasa hal itu tabu dan menunjukkan kelemahan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus Ny. R.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kecemasan Berat
- SDKI: Kecemasan Berat
- SLKI: Manajemen Kecemasan
- SIKI: Terapi Relaksasi, Terapi Kognitif, Psikoedukasi
Penjelasan Singkat:
Ny. R mengalami Kecemasan Berat, yang ditandai dengan perasaan takut, khawatir, dan gelisah yang berlebihan. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor budaya Batak yang mendorong perempuan untuk menjadi kuat dan tidak menunjukkan kelemahan, sehingga Ny. R enggan untuk berbicara tentang masalahnya.
Rencana asuhan keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI adalah:
1. Terapi Relaksasi: Membantu Ny. R untuk meredakan ketegangan fisik dan mental melalui teknik relaksasi, seperti latihan napas dalam, visualisasi, dan lain-lain.
2. Terapi Kognitif: Membantu Ny. R mengidentifikasi dan mengubah pola pikir serta keyakinan negatif yang berkontribusi terhadap kecemasan.
3. Psikoedukasi: Memberikan informasi dan edukasi kepada Ny. R dan keluarganya tentang gangguan kecemasan, dampaknya, serta strategi untuk mengelola kecemasan.
Melalui pendekatan yang holistik dan berpusat pada pasien, diharapkan Ny. R dapat mengembangkan strategi yang efektif untuk mengelola kecemasan dan mencapai pemulihan yang optimal. -
Article No. 15260 | 10 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan yang berasal dari suku Batak, Ny. R berusia 43 tahun dirawat di rumah sakit jiwa karena mengalami gangguan kecemasan berat. Dalam budaya Batak, perempuan sering didorong untuk menjadi kuat dan tidak menunjukkan kelemahan termasuk dalam menghadapi stres dan masalah emosional. Ny. R enggan berbicara tentang masalahnya karena merasa hal itu tabu dan menunjukkan kelemahan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. R yang mengalami gangguan kecemasan berat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ansietas Berat (NANDA-I)
- Definisi: Respon tidak menyenangkan yang ditandai dengan perasaan tidak pasti atau takut yang sumbernya sering tidak spesifik atau tidak diketahui, yang dihasilkan dari antisipasi bahaya.
- Faktor yang Berkontribusi: Latar belakang budaya Batak yang mendorong perempuan untuk menjadi kuat dan tidak menunjukkan kelemahan, serta enggan berbicara tentang masalah emosional karena dianggap tabu.
Rencana Asuhan Keperawatan (SDKI - SLKI - SIKI):
1. Pengkajian
- Kaji tanda dan gejala kecemasan yang dialami Ny. R (misalnya gelisah, ketakutan, sulit berkonsentrasi, dll.).
- Kaji latar belakang budaya Batak dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi ekspresi emosi Ny. R.
- Kaji dukungan sosial yang diterima Ny. R dari keluarga dan lingkungan.
2. Diagnosa Keperawatan (SDKI)
- Ansietas Berat, berhubungan dengan latar belakang budaya Batak yang menekankan kekuatan perempuan dan menganggap ekspresi emosi sebagai kelemahan.
3. Intervensi Keperawatan (SLKI)
- Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk Ny. R mengekspresikan perasaannya.
- Libatkan keluarga dan lingkungan budaya Batak untuk mendukung Ny. R dalam menghadapi masalah emosional.
- Ajarkan teknik relaksasi dan manajemen stres yang sesuai dengan budaya Batak.
4. Luaran Keperawatan (SIKI)
- Tingkat kecemasan Ny. R menurun.
- Ny. R mampu mengekspresikan perasaannya tanpa rasa malu atau takut.
- Ny. R dan keluarga mampu menerapkan strategi koping yang sesuai dengan budaya Batak.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, penting untuk memahami latar belakang budaya pasien dan menyesuaikan intervensi yang diberikan agar lebih efektif dan sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dianut. Dengan pendekatan yang sensitif budaya, diharapkan Ny. R dapat mengatasi gangguan kecemasan yang dialaminya. -
Article No. 15261 | 10 Apr 2025
Klinis : defisit pengetahuan b.d penularan penyakit DS (Data Subjektif) Batuk berdahak terus-menerus sejak 1 bulan Batuk sering memburuk pada malam hari Nafsu makan menurun Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan Riwayat pernah berobat dengan keluhan serupa 3 bulan lalu Pernah diberi ambroxol & dexamethasone Merokok sejak usia 17 tahun hingga saat ini Kakak pasien juga menderita batuk lama (riwayat TB dicurigai) Setelah 2 bulan terapi RHZE, pasien mengeluhkan kesemutan pada kedua tangan dan BAB merah kecoklatan Hasil Pemeriksaan Penunjang Hb: 12 g/dL Leukosit: 8000/mm³ Trombosit: 180.000/mm³ Foto thoraks: Fibronod infiltrat apex dextra TCM Sputum: Mycobacterium TB detected, Rifampicin Sensitive DO (Data Objektif) Suhu: 36.8°C TD: 120/80 mmHg HR: 90 kali/menit RR: 20 kali/menit BB: 44 kg TB: 160 cm IMT: ±17,2 kg/m² (kategori underweight) Kepala dan leher: KGB (-), tiroid (-) Dada: Simetris, suara napas vesikuler, tambahan ronki (+) paru kanan Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak teraba, peristaltik normal Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik buat kriteria hasilnya lengkap dengan kode
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan data subjektif dan objektif yang diberikan, saya sebagai perawat professional memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan b.d Penularan Penyakit (00126)
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Pengetahuan b.d Penularan Penyakit (00126) didefinisikan sebagai kekurangan atau ketiadaan informasi kognitif yang terkait dengan topik tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Setelah intervensi keperawatan, pasien diharapkan dapat menunjukkan:
1. Pengetahuan tentang penyebab penyakit (S-PKP-01)
2. Pengetahuan tentang cara penularan penyakit (S-PKP-02)
3. Pengetahuan tentang pencegahan penularan penyakit (S-PKP-03)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Pembelajaran (I-MPL)
2. Edukasi Kesehatan (I-EDU)
3. Manajemen Lingkungan: Pencegahan Infeksi (I-MLI)
Tone: akademis
Persona: pakar,nurse