Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15212 | 10 Apr 2025
Klinis : Penyakit paru paru
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI berdasarkan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi penyakit paru-paru, dengan nada yang akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat dan memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
- Penyebab: Obstruksi jalan napas, kelemahan otot pernapasan, kekurangan persediaan oksigen.
- Gejala: Takipnea, bradipnea, dispnea, orthopnea, penggunaan otot bantu pernapasan.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari jalan napas untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
- Penyebab: Produksi sekret yang berlebihan, kelemahan otot pernapasan, kelelahan, dan keterbatasan fisik.
- Gejala: Produksi sekret yang berlebihan, suara napas seperti mengi, batuk tidak efektif, gangguan ventilasi.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- Penyebab: Penyakit paru-paru, kelelahan, kelemahan, dan kekurangan energi.
- Gejala: Kelelahan, sesak napas, palpitasi, nyeri dada, dan kelemahan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien dan menentukan diagnosa keperawatan yang sesuai. Dalam kasus penyakit paru-paru, SDKI dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah pernapasan, bersihan jalan napas, dan intoleransi aktivitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI merupakan standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Dalam kasus penyakit paru-paru, SLKI dapat digunakan untuk menetapkan luaran seperti perbaikan pola napas, peningkatan bersihan jalan napas, dan peningkatan toleransi aktivitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI merupakan standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan masalah kesehatan klien. Dalam kasus penyakit paru-paru, SIKI dapat digunakan untuk menentukan intervensi seperti manajemen jalan napas, manajemen ventilasi, dan manajemen aktivitas.
Dalam praktik keperawatan, penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI secara terintegrasi dapat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar bagi pasien dengan penyakit paru-paru. -
Article No. 15213 | 10 Apr 2025
Klinis : Seorang laki-laki berusia 43 tahun, dirawat di ruang penyakit paru dengan keluhan sesak napas yang semakin memberat. Hasil pengkajian didapatkan pasien batuk disertai produksi sputum berwarna putih dan kental, penggunaan otot bantu pernapasan (+), retraksi dinding dada (+), bagian apeks kanan dan kiri paru fremitus menurun, ronkhi (+), RR 30x/menit. Dua tahun SMRS, hasil pemeriksaan BTA (+), pada tiga kali pemeriksaan. Pasien memiliki kebiasaan merokok 12 batang/hari. Berat badan satu tahun yang lalu 70 Kg, turun menjadi 44 Kg dengan tinggi badan 165 cm. Pasien mengeluhkan mual dan nafsu makan menurun. Diet yang diberikan makanan biasa 2.500 KKal. Hasil pemeriksaan laboratorium: Hb 8,9gr/dl, Leukosit 5,63x10^3/µL, Eritrosit 2,83x106/μL, Trombosit 250.000/μL, Hematokrit 27%, pH 7,30, PO2 90 mmHg, PCO2 39 mmHg, HCO3-17,8 mEq/L, BE-6, Natrium 135 mEq/L, Kalium 4,20 mEq/L, Clorida 102,0 mEq/L, ureum 23 mg/dL, kreatinin 0,9 mg/dL, GDS 76 mg/dL. Hasil foto thoraks kesan infiltrat di kedua lapang paru. Pasien bekerja sebagai buruh pabrik, memiliki satu orang istri dan 4 orang anak. Istri pasien bekerja sebagai buruh cuci. 3 orang anak pasien masih duduk di bangku sekolah. Sejak mengalami sakit, pasien tidak mampu lagi bekerja dengan maksimal. Pasien juga mengurangi berkumpul dengan tetangga karena batuk-batuk.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang dapat ditegakkan pada pasien tersebut adalah:
1. Pola napas tidak efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan irama yang nyaman.
- Penyebab: Penyakit paru obstruktif, penurunan fungsi pernapasan.
- Gejala: Sesak napas, penggunaan otot bantu pernapasan, retraksi dinding dada, ronki, frekuensi napas meningkat.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
- Definisi: Asupan makanan dan cairan yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Penurunan nafsu makan, mual, penyakit kronik.
- Gejala: Penurunan berat badan, penurunan intake makanan.
3. Intoleransi aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Penyebab: Penyakit paru, malnutrisi.
- Gejala: Kelelahan, sesak napas saat beraktivitas.
Penjelasan singkat standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang berisi definisi, penyebab, dan gejala dari diagnosis keperawatan.
- Berfungsi sebagai panduan dalam menegakkan diagnosis keperawatan yang sesuai.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang berisi luaran/hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Berfungsi sebagai acuan dalam menetapkan tujuan dan kriteria evaluasi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang berisi intervensi-intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Berfungsi sebagai panduan dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif.
Penggunaan ketiga standar tersebut (SDKI, SLKI, SIKI) dapat membantu perawat dalam proses asuhan keperawatan yang sistematis, terukur, dan berkualitas. -
Article No. 15214 | 10 Apr 2025
Klinis : Seorang laki-laki berusia 43 tahun, dirawat di ruang penyakit paru dengan keluhan sesak napas yang semakin memberat. Hasil pengkajian didapatkan pasien batuk disertai produksi sputum berwarna putih dan kental, penggunaan otot bantu pernapasan (+), retraksi dinding dada (+), bagian apeks kanan dan kiri paru fremitus menurun, ronkhi (+), RR 30x/menit. Dua tahun SMRS, hasil pemeriksaan BTA (+), pada tiga kali pemeriksaan. Pasien memiliki kebiasaan merokok 12 batang/hari. Berat badan satu tahun yang lalu 70 Kg, turun menjadi 44 Kg dengan tinggi badan 165 cm. Pasien mengeluhkan mual dan nafsu makan menurun. Diet yang diberikan makanan biasa 2.500 KKal. Hasil pemeriksaan laboratorium: Hb 8,9gr/dl, Leukosit 5,63x10^3/µL, Eritrosit 2,83x106/μL, Trombosit 250.000/μL, Hematokrit 27%, pH 7,30, PO2 90 mmHg, PCO2 39 mmHg, HCO3-17,8 mEq/L, BE-6, Natrium 135 mEq/L, Kalium 4,20 mEq/L, Clorida 102,0 mEq/L, ureum 23 mg/dL, kreatinin 0,9 mg/dL, GDS 76 mg/dL. Hasil foto thoraks kesan infiltrat di kedua lapang paru. Pasien bekerja sebagai buruh pabrik, memiliki satu orang istri dan 4 orang anak. Istri pasien bekerja sebagai buruh cuci. 3 orang anak pasien masih duduk di bangku sekolah. Sejak mengalami sakit, pasien tidak mampu lagi bekerja dengan maksimal. Pasien juga mengurangi berkumpul dengan tetangga karena batuk-batuk.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
- Penyebab: Produksi sekret yang berlebihan, kekuatan batuk yang tidak efektif, dan penyakit paru-paru.
- Gejala: Adanya sesak napas, penggunaan otot bantu pernapasan, retraksi dinding dada, ronki, dan peningkatan frekuensi pernapasan.
2. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Anoreksia, mual, dan penurunan berat badan.
- Gejala: Penurunan berat badan yang signifikan, riwayat penurunan berat badan, dan penurunan asupan makanan.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
- Penyebab: Kelemahan fisik, keletihan, dan dispnea.
- Gejala: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, kelelahan, dan dispnea.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) adalah klasifikasi diagnosa keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah klasifikasi luaran keperawatan yang menggambarkan hasil intervensi keperawatan. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah klasifikasi intervensi keperawatan yang digunakan untuk mencapai luaran keperawatan.
Ketiga standar ini merupakan acuan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas. Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat mengidentifikasi masalah kesehatan pasien, merencanakan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 15215 | 10 Apr 2025
Klinis : Seorang laki-laki berusia 43 tahun, dirawat di ruang penyakit paru dengan keluhan sesak napas yang semakin memberat. Hasil pengkajian didapatkan pasien batuk disertai produksi sputum berwarna putih dan kental, penggunaan otot bantu pernapasan (+), retraksi dinding dada (+), bagian apeks kanan dan kiri paru fremitus menurun, ronkhi (+), RR 30x/menit. Dua tahun SMRS, hasil pemeriksaan BTA (+), pada tiga kali pemeriksaan. Pasien memiliki kebiasaan merokok 12 batang/hari. Berat badan satu tahun yang lalu 70 Kg, turun menjadi 44 Kg dengan tinggi badan 165 cm. Pasien mengeluhkan mual dan nafsu makan menurun. Diet yang diberikan makanan biasa 2.500 KKal. Hasil pemeriksaan laboratorium: Hb 8,9gr/dl, Leukosit 5,63x10^3/µL, Eritrosit 2,83x106/μL, Trombosit 250.000/μL, Hematokrit 27%, pH 7,30, PO2 90 mmHg, PCO2 39 mmHg, HCO3-17,8 mEq/L, BE-6, Natrium 135 mEq/L, Kalium 4,20 mEq/L, Clorida 102,0 mEq/L, ureum 23 mg/dL, kreatinin 0,9 mg/dL, GDS 76 mg/dL. Hasil foto thoraks kesan infiltrat di kedua lapang paru. Pasien bekerja sebagai buruh pabrik, memiliki satu orang istri dan 4 orang anak. Istri pasien bekerja sebagai buruh cuci. 3 orang anak pasien masih duduk di bangku sekolah. Sejak mengalami sakit, pasien tidak mampu lagi bekerja dengan maksimal. Pasien juga mengurangi berkumpul dengan tetangga karena batuk-batuk.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa pasien ini menderita Tuberkulosis Paru. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan pemeriksaan bakteri positif
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 93.92
- Deskripsi: Pemberian terapi oksigen, tidak dinyatakan sebagai rutin
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 A15.0 (Tuberkulosis paru dengan pemeriksaan bakteri positif) sesuai dengan kondisi pasien yang memiliki riwayat pemeriksaan BTA positif pada tiga kali pemeriksaan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pasien menderita Tuberkulosis Paru dengan konfirmasi bakteriologis.
2. Kode ICD-9-CM 93.92 (Pemberian terapi oksigen, tidak dinyatakan sebagai rutin) dapat diberikan untuk tindakan pemberian oksigen kepada pasien, yang diindikasikan dari gejala sesak napas dan penurunan saturasi oksigen (PO2 90 mmHg).
Secara keseluruhan, pasien ini memerlukan perawatan dan pengobatan yang komprehensif untuk menangani kondisi Tuberkulosis Paru yang dideritanya, termasuk pemberian terapi oksigen, obat anti-tuberkulosis, serta penanganan gejala dan komplikasi yang muncul. -
Article No. 15216 | 10 Apr 2025
Klinis : Keluhan demam, batuk berdahak sulit dikeluarkan, pilek, nafsu makan menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI Standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan adalah:
1. Diagnosa Keperawatan: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Faktor yang Berhubungan:
- Produksi sekret yang berlebihan
- Ketidakmampuan untuk batuk efektif
- Penurunan kekuatan otot pernapasan
Gejala dan Tanda:
- Demam
- Batuk berdahak sulit dikeluarkan
- Pernapasan cuping hidung
- Bunyi napas abnormal (seperti mengi, crackles)
- Perubahan warna sputum
2. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Faktor yang Berhubungan:
- Penurunan nafsu makan
- Peningkatan kebutuhan metabolik
Gejala dan Tanda:
- Penurunan berat badan
- Riwayat penurunan nafsu makan
- Riwayat penurunan asupan makanan
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) merupakan standar luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan standar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan pasien.
- Penggunaan standar ini membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas. -
Article No. 15217 | 10 Apr 2025
Klinis : Keluhan demam, batuk berdahak sulit dikeluarkan, pilek, nafsu makan menurun
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan rekomendasi yang rinci dan terperinci berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Penyebab: Produksi sekret yang berlebihan, ketidakmampuan untuk mengkonstraksi dan mendorong dahak keluar.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari sekret.
Kriteria Hasil:
a. Frekuensi napas dalam rentang normal
b. Tidak ada bunyi napas abnormal (mis. mengi, ronki)
c. Tidak ada obstruksi jalan napas
d. Sekret jalan napas minimal dan dapat dikeluarkan dengan mudah
e. Tidak ada tanda-tanda infeksi pernapasan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
Definisi: Mengatur, memfasilitasi, dan menjaga jalan napas yang bebas dan terbuka.
Aktivitas Keperawatan:
a. Lakukan suction/penghisapan sekret jika perlu
b. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
c. Ajarkan teknik batuk efektif dan latihan pernapasan
d. Berikan humidifikasi/pelembab udara untuk melembabkan sekresi
e. Pantau tanda-tanda vital dan respons pasien terhadap intervensi
f. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya, berikan terapi bronkodilator atau mukolitik jika perlu)
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" dipilih karena kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu adanya keluhan demam, batuk berdahak sulit dikeluarkan, dan nafsu makan menurun, menunjukkan adanya masalah dalam membersihkan saluran napas dari sekret yang berlebihan.
Luaran/Output yang diharapkan adalah Bersihan Jalan Napas, di mana pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari sekret. Kriteria hasil yang diharapkan mencakup frekuensi napas normal, tidak ada bunyi napas abnormal, tidak ada obstruksi jalan napas, sekret minimal dan dapat dikeluarkan dengan mudah, serta tidak ada tanda-tanda infeksi pernapasan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran tersebut adalah Manajemen Jalan Napas. Aktivitas keperawatan meliputi penghisapan sekret, pemberian oksigen, pengajaran teknik batuk efektif dan latihan pernapasan, pemberian humidifikasi, pemantauan tanda-tanda vital, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi bronkodilator atau mukolitik jika diperlukan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu bersihan jalan napas yang efektif, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan demam, batuk berdahak, dan mengembalikan nafsu makan pasien. -
Article No. 15218 | 10 Apr 2025
Klinis : 1. Gangguan Pertukaran Gas bd: Infeksi Mycobacterium tuberculosis pada paru. - Subjektif: Batuk berdahak terus menerus sejak 1 bulan. - Objektif: Ronkhi (+) pada paru kanan. Foto thorax: fibrionfiltrat apex paru dextra. TCM sputum: Mycobacterium TB detected. Kode SDKI: D.0003 asuhan keperawatan diagnosa tersebut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan Infeksi Mycobacterium tuberculosis pada paru.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: D.0003 - Gangguan Pertukaran Gas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan respirasi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan/atau mengeluarkan karbon dioksida.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien akan mempertahankan pola napas yang efektif.
- Pasien akan mempertahankan oksigenasi yang adekuat.
- Pasien akan menunjukkan tidak adanya tanda-tanda kegagalan napas.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan tanda-tanda vital dan status respirasi
- Pengaturan posisi semifowler untuk memfasilitasi ekspansi paru
- Pemberian bronkodilator dan oksigen sesuai indikasi
- Edukasi dan kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk penatalaksanaan infeksi tuberculosis paru
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian yang komprehensif, merencanakan, dan mengimplementasikan intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk membantu pasien mencapai outcome yang diharapkan. -
Article No. 15219 | 10 Apr 2025
Klinis : 1. Gangguan Pertukaran Gas bd: Infeksi Mycobacterium tuberculosis pada paru. - Subjektif: Batuk berdahak terus menerus sejak 1 bulan. - Objektif: Ronkhi (+) pada paru kanan. Foto thorax: fibrionfiltrat apex paru dextra. TCM sputum: Mycobacterium TB detected. Kode SDKI: D.0003 asuhan keperawatan diagnosa tersebut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi yang Anda berikan.
Berdasarkan informasi yang Anda sampaikan, pasien mengalami Gangguan Pertukaran Gas yang disebabkan oleh Infeksi Mycobacterium tuberculosis pada paru. Kondisi ini sesuai dengan Kode SDKI D.0003.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan Infeksi Mycobacterium tuberculosis pada paru ditandai dengan batuk berdahak terus menerus, ronkhi positif pada paru kanan, dan hasil foto thorax menunjukkan adanya fibrionfiltrasi pada apeks paru kanan serta pemeriksaan TCM sputum yang terdeteksi Mycobacterium TB.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah keperawatan pasien. Kode D.0003 dalam SDKI menunjukkan diagnosa Gangguan Pertukaran Gas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan. Luaran yang sesuai untuk diagnosa ini adalah peningkatan fungsi ventilasi dan oksigenasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Intervensi yang sesuai untuk diagnosa ini antara lain manajemen jalan napas, manajemen oksigenasi, dan manajemen nutrisi.
Sebagai perawat, saya akan menyusun rencana asuhan keperawatan yang komprehensif berdasarkan standar SDKI-SLKI-SIKI untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan dan meningkatkan kualitas hidup. -
Article No. 15220 | 10 Apr 2025
Klinis : 1. Gangguan Pertukaran Gas bd: Infeksi Mycobacterium tuberculosis pada paru. - Subjektif: Batuk berdahak terus menerus sejak 1 bulan. - Objektif: Ronkhi (+) pada paru kanan. Foto thorax: fibrionfiltrat apex paru dextra. TCM sputum: Mycobacterium TB detected. Kode SDKI: D.0003 asuhan keperawatan (intervensi, implementasi, evaluasi) diagnosa tersebut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, mari saya berikan diagnosa keperawatan dan asuhan keperawatan sesuai dengan kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan Infeksi Mycobacterium tuberculosis pada paru
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah kumpulan diagnosis keperawatan yang disusun secara sistematis dan disepakati oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Kode diagnosis keperawatan yang sesuai dengan kondisi ini adalah D.0003.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah kumpulan luaran/outcome keperawatan yang diharapkan dapat dicapai oleh pasien.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah kumpulan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
Asuhan Keperawatan:
Intervensi:
1. Pantau tanda-tanda vital secara berkala
2. Berikan terapi oksigen sesuai kebutuhan
3. Auskultasi paru dan catat temuan
4. Berikan terapi antibiotik sesuai instruksi dokter
5. Edukasi pasien dan keluarga mengenai penyakit tuberculosis, pentingnya kepatuhan minum obat, dan pencegahan penularan
6. Dorong pasien untuk melakukan batuk efektif dan latihan pernapasan
7. Tingkatkan asupan nutrisi pasien
Implementasi:
Tindakan keperawatan dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah disusun, dengan memperhatikan kondisi terkini pasien dan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
Evaluasi:
1. Tanda-tanda vital dalam batas normal
2. Saturasi oksigen membaik
3. Tidak terdengar lagi ronkhi pada paru
4. Pasien dan keluarga memahami penyakit dan dapat melakukan pencegahan penularan
5. Pasien dapat melakukan batuk efektif dan latihan pernapasan
6. Status nutrisi pasien membaik
Sebagai perawat, saya akan terus memantau kondisi pasien, melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya, dan memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk membantu pasien mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 15221 | 10 Apr 2025
Klinis : 1. Gangguan Pertukaran Gas bd: Infeksi Mycobacterium tuberculosis pada paru. - Subjektif: Batuk berdahak terus menerus sejak 1 bulan. - Objektif: Ronkhi (+) pada paru kanan. Foto thorax: fibrionfiltrat apex paru dextra. TCM sputum: Mycobacterium TB detected. Kode SDKI: D.0003 asuhan keperawatan (intervensi, implementasi, evaluasi) diagnosa tersebut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, serta asuhan keperawatan untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pertukaran Gas (SDKI: D.0003)
berhubungan dengan Infeksi Mycobacterium tuberculosis pada paru
Penjelasan SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) D.0003 Gangguan Pertukaran Gas didefinisikan sebagai ketidakmampuan tubuh untuk melakukan respirasi yang efektif, yang ditandai dengan perubahan kadar oksigen (O2) dan/atau karbon dioksida (CO2) dalam darah, jaringan, dan/atau cairan tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) terkait adalah:
L.01.07 Pertukaran Gas: Kemampuan mempertahankan keseimbangan oksigen dan karbon dioksida dalam darah.
L.01.07.01 Respirasi: Kemampuan untuk bernapas dengan efektif.
L.01.07.02 Oksigenasi: Kemampuan untuk mempertukarkan oksigen dan karbon dioksida dalam darah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) terkait adalah:
I.01.07.01 Manajemen Jalan Napas
I.01.07.02 Manajemen Oksigenasi
I.01.07.03 Manajemen Ventilasi
Asuhan Keperawatan:
Intervensi:
1. Kaji fungsi pernapasan pasien secara komprehensif, termasuk pola, kedalaman, irama, dan penggunaan otot bantu pernapasan.
2. Pantau hasil pemeriksaan diagnostik seperti analisis gas darah, foto thoraks, dan sputum.
3. Berikan oksigen sesuai kebutuhan untuk mempertahankan saturasi oksigen dalam batas normal.
4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti-tuberkulosis sesuai protokol.
5. Ajarkan teknik batuk efektif dan senam dada untuk membantu drainase sekresi.
6. Edukasikan pasien dan keluarga mengenai penyakit tuberkulosis dan pentingnya kepatuhan pengobatan.
Implementasi:
Perawat melaksanakan intervensi yang telah direncanakan secara sistematis dan terdokumentasi dengan baik.
Evaluasi:
1. Pasien dapat bernapas dengan pola dan irama normal.
2. Tidak ada tanda-tanda infeksi pernapasan yang memburuk.
3. Pasien dan keluarga memahami penyakit tuberkulosis dan berkomitmen untuk menjalani pengobatan dengan baik.
Dengan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan dapat membantu pasien dalam mengatasi gangguan pertukaran gas akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis pada paru.