Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19464 | 09 Jul 2025
Klinis : klien mengatakan lemah anggota gerak kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi klien dengan keluhan lemah anggota gerak kiri:
### **Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Mobilitas Fisik (SDKI Code: 00085)**
**Definisi:**
Kondisi di mana individu mengalami keterbatasan dalam pergerakan fisik secara mandiri akibat penurunan kekuatan otot, gangguan koordinasi, atau nyeri pada salah satu atau beberapa anggota gerak.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Gangguan neuromuskular (misalnya: stroke, cedera saraf tepi)
- Penurunan kekuatan otot (hemiparesis/hemiplegia)
- Nyeri atau ketidaknyamanan pada ekstremitas
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kempertahankan Mobilitas (SLKI Code: 0401)**
**Indikator:**
1. Kekuatan otot ekstremitas (skala 0–5) → **Target: Meningkat dari nilai awal**
2. Kemampuan menggerakkan ekstremitas → **Target: Klien dapat menggerakkan ekstremitas kiri dengan bantuan minimal**
3. Keseimbangan tubuh → **Target: Klien mampu duduk dan berdiri dengan stabil**
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Latihan Rentang Gerak (SIKI Code: 0903)**
**Tindakan:**
1. Bantu klien melakukan latihan gerak pasif/aktif pada ekstremitas kiri.
2. Ajarkan teknik peregangan otot untuk mencegah kontraktur.
3. Kolaborasi dengan fisioterapis untuk program rehabilitasi.
**Manajemen Mobilitas (SIKI Code: 0901)**
**Tindakan:**
1. Bantu klien dalam perubahan posisi (misalnya: berbaring ke duduk, duduk ke berdiri).
2. Gunakan alat bantu mobilitas (walker, tongkat) jika diperlukan.
3. Pantau risiko jatuh dan berikan lingkungan yang aman.
---
### **Catatan Tambahan:**
- **Evaluasi:** Pantau perkembangan kekuatan otot dan kemampuan fungsional klien secara berkala.
- **Kolaborasi:** Jika diperlukan, rujuk ke dokter spesialis neurologi atau fisioterapis untuk penanganan lebih lanjut.
Semoga informasi ini membantu dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan. Jika ada kondisi klinis lain yang perlu dipertimbangkan, diagnosa dapat disesuaikan. -
Article No. 19465 | 09 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan usia 28 tahun post partum hari kedua, dirawat di RS. Islam. Hasil pengkajian Tekanan Darah 130/90 mmHg, frekuensi nadi 78 x/menit, TFU sejajar pusat, kontraksi uterus lembek, pada saat palpasi teraba distensi kandung kemih. Pasien mengatakan takut untuk BAK karena sakit akibat luka episiotomi serta pengosongan urin sedikit pada saat BAK, terdapat pengeluaran lochea rubra dan pembalut tampak penuh darah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
Retensio Urine (00023)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Retensio Urine (00023)
Definisi: Ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih secara lengkap.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pembuangan Urine Adekuat (1907)
Definisi: Kemampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Retensio Urine (6460)
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah dan mengatasi retensio urine.
2. Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut (00132)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kontrol Nyeri (1605)
Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan rasa nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri (1400)
Definisi: Tindakan untuk membantu pasien mengurangi atau mengendalikan nyeri.
3. Diagnosa Keperawatan:
Perdarahan Pervaginam (00250)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Perdarahan Pervaginam (00250)
Definisi: Aliran darah yang berlebihan melalui vagina.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pemulihan Perdarahan (0413)
Definisi: Kemampuan untuk mencapai kontrol dan pemulihan perdarahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Perdarahan (4010)
Definisi: Tindakan untuk mencegah dan mengendalikan perdarahan.
Tone = akademis, persona = pakar, nurse -
Article No. 19437 | 09 Jul 2025
Klinis : kesiapan komunitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi "Kesiapan Komunitas" dengan tone akademis dan persona pakar/perawat:
Diagnosa Keperawatan:
Kesiapan Komunitas (00188)
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kesiapan Komunitas (00188)
Definisi: Kemampuan komunitas untuk mengidentifikasi, mengakses, dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Partisipasi Komunitas (1308)
Definisi: Tingkat keterlibatan komunitas dalam aktivitas yang meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Pemberdayaan Komunitas (6703)
Definisi: Memfasilitasi komunitas untuk mengidentifikasi, mengakses, dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan kesehatan.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa Keperawatan "Kesiapan Komunitas" menggambarkan kemampuan komunitas untuk mengidentifikasi, mengakses, dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mereka. Luaran yang diharapkan adalah peningkatan partisipasi komunitas dalam aktivitas yang meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Pemberdayaan Komunitas, yaitu memfasilitasi komunitas untuk mengidentifikasi, mengakses, dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. -
Article No. 19438 | 09 Jul 2025
Klinis : Kesiapan peningkatan koping komunitas tenaga kesehatan di Puskesmas berhubungan dengan Keterbatasan Kompetensi dan Keterampilan Tenaga Kesehatan tentang skiring kaki diabetes militus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons akademis dengan persona pakar keperawatan sesuai permintaan Anda:
---
**DIAGNOSA KEPERAWATAN**
**Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas Tenaga Kesehatan di Puskesmas**
*(Kode SDKI: D.0016)*
**Definisi (SDKI):**
Kondisi di mana tenaga kesehatan di Puskesmas memiliki motivasi untuk mengembangkan strategi adaptif dalam menghadapi tantangan terkait keterbatasan kompetensi dan keterampilan skrining kaki diabetes mellitus (DM), tetapi memerlukan intervensi untuk mencapai tingkat koping yang optimal (PPNI, 2017).
**Faktor yang Berhubungan:**
- Keterbatasan kompetensi klinis dalam prosedur skrining kaki DM.
- Kurangnya pelatihan keterampilan praktik terkini.
- Ketersediaan sumber daya edukasi yang tidak memadai.
---
**STANDAR LUARAN KEPERAWATAN INDONESIA (SLKI)**
*(Kode SLKI: L.15016)*
**Luaran yang Diharapkan:**
- **Peningkatan Kemampuan Koping Tenaga Kesehatan**
- Skor penguasaan keterampilan skrining kaki DM meningkat (≥80% berdasarkan observasi langsung).
- Pengetahuan teoritis tentang skrining kaki DM mencapai tingkat kompeten (skor post-test ≥75%).
- Komunitas tenaga kesehatan mampu mendemonstrasikan teknik skrining sesuai protokol (SLKI: L.15016.1).
---
**STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN INDONESIA (SIKI)**
*(Kode SIKI: I.15029)*
**Intervensi Utama:**
1. **Pendidikan Kesehatan (I.15029.1)**
- Memberikan pelatihan *workshop* interaktif tentang skrining kaki DM (monofilamen, inspeksi kulit, palpasi pulsasi).
- Menggunakan metode demonstrasi dan *return demonstration* untuk memastikan keterampilan praktis.
2. **Pelatihan Koping (I.15029.3)**
- Melakukan *role-play* untuk simulasi kasus kompleks.
- Membuat *peer group discussion* untuk berbagi pengalaman klinis.
3. **Penguatan Sumber Daya (I.15029.4)**
- Menyediakan *job aid* (poster/algoritma) sebagai panduan visual.
- Kolaborasi dengan tim diabetologi untuk pendampingan klinis.
---
**Rasionalisasi Akademis:**
- **SDKI D.0016** dipilih karena mencerminkan kebutuhan penguatan kapasitas tenaga kesehatan melalui pendekatan komunitas (Nursalam, 2020).
- Intervensi berbasis bukti (*evidence-based practice*) seperti *workshop* dan *return demonstration* terbukti efektif meningkatkan kompetensi klinis (Bastable, 2017).
- Penggunaan kode SLKI/SIKI mengacu pada standar PPNI Edisi 2 (2019) untuk menjamin keselarasan dengan praktik keperawatan profesional di Indonesia.
**Referensi:**
- PPNI. (2019). *Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), dan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)*.
- Nursalam. (2020). *Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik*. Salemba Medika.
---
*Format RTF siap disimpan/diedit sesuai kebutuhan.* -
Article No. 19439 | 09 Jul 2025
Klinis : pasien dengan gagal ginjal kronik sudah hd 2x dengan observasi adanya pitting edema di tangan kanan kiri punya, riwayat jantung pasien terpasang nassal kanul 6 lpm, pasien sudah tidak merasa sesak, suara napas pasien sedikit mengi, adanya memar di kulit pasien beberapa bagian
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Edema [00028]
- SDKI: Akumulasi cairan interstisial yang menyebabkan pembengkakan pada satu atau lebih bagian tubuh.
- SLKI: Perawatan yang difokuskan pada pengurangan atau pencegahan akumulasi cairan interstisial.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mengurangi atau mencegah akumulasi cairan interstisial.
b. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer [00204]
- SDKI: Penurunan sirkulasi darah ke jaringan perifer.
- SLKI: Perawatan yang difokuskan pada peningkatan atau pemeliharaan sirkulasi darah ke jaringan perifer.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk meningkatkan atau mempertahankan sirkulasi darah ke jaringan perifer.
c. Intoleransi Aktivitas [00092]
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- SLKI: Perawatan yang difokuskan pada peningkatan atau pemeliharaan kemampuan melakukan aktivitas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk meningkatkan atau mempertahankan kemampuan melakukan aktivitas.
d. Dispnea [00032]
- SDKI: Sensasi sulit bernapas atau nyeri saat bernapas.
- SLKI: Perawatan yang difokuskan pada pengurangan atau pencegahan sensasi sulit bernapas atau nyeri saat bernapas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mengurangi atau mencegah sensasi sulit bernapas atau nyeri saat bernapas.
e. Kerusakan Integritas Kulit [00046]
- SDKI: Kerusakan epidermis dan/atau dermis.
- SLKI: Perawatan yang difokuskan pada perbaikan atau pencegahan kerusakan epidermis dan/atau dermis.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk memperbaiki atau mencegah kerusakan epidermis dan/atau dermis.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu mempertimbangkan kondisi pasien secara holistik, termasuk riwayat penyakit jantung, tindakan hemodialisis, dan penggunaan oksigen. Intervensi keperawatan yang tepat akan membantu dalam mengatasi masalah kesehatan pasien dan mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 19440 | 09 Jul 2025
Klinis : pasien dengan keluhan cepat lelah, punya riwayat penyakit jantung, adanya pitting edema karena gagal ginjal kronik, sudah hd 2x, suara napas sedikit terdengar mengi, pasang oksigen 3lpm
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Ketidakefektifan Pola Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk memelihara pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
Karakteristik Definisi: Irama napas tidak teratur, terdapat suara mengi, pasien menggunakan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen.
2. Kelebihan Volume Cairan
Definisi: Kelebihan cairan yang disimpan dalam ruang interstisial dan/atau rongga serous.
Karakteristik Definisi: Terdapat edema perifer, riwayat penyakit jantung dan gagal ginjal kronik.
3. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
Karakteristik Definisi: Pasien merasa cepat lelah, riwayat penyakit jantung.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Untuk Ketidakefektifan Pola Napas:
- Status Pernapasan: Pola napas efektif
- Ventilasi: Ventilasi adekuat
- Oksigenasi: Saturasi oksigen dalam batas normal
2. Untuk Kelebihan Volume Cairan:
- Status Cairan: Volume cairan dalam batas normal
- Edema: Edema berkurang
- Tanda-tanda Kelebihan Cairan: Tanda-tanda kelebihan cairan berkurang
3. Untuk Intoleransi Aktivitas:
- Toleransi Aktivitas: Toleransi aktivitas meningkat
- Kelelahan: Kelelahan berkurang
- Kinerja Aktivitas: Kemampuan dalam melakukan aktivitas meningkat
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Untuk Ketidakefektifan Pola Napas:
- Pantau pola, kedalaman, dan irama napas
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Ajarkan teknik pernapasan yang benar
- Kolaborasi pemberian bronkodilator jika diperlukan
2. Untuk Kelebihan Volume Cairan:
- Pantau intake dan output cairan
- Batasi asupan cairan sesuai kebutuhan
- Kolaborasi pemberian diuretik jika diperlukan
- Kolaborasi hemodialisis sesuai kebutuhan
3. Untuk Intoleransi Aktivitas:
- Lakukan pengkajian toleransi aktivitas pasien
- Rencanakan dan bantu aktivitas sesuai kemampuan pasien
- Ajarkan teknik-teknik untuk mengkonservasi energi
- Kolaborasi pemberian terapi oksigen jika diperlukan
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan yang dipilih berdasarkan kondisi pasien yang disajikan, yaitu Ketidakefektifan Pola Napas, Kelebihan Volume Cairan, dan Intoleransi Aktivitas. Setiap diagnosa keperawatan memiliki definisi dan karakteristik definisi yang sesuai dengan kondisi pasien.
Luaran yang diharapkan dari asuhan keperawatan adalah untuk setiap diagnosa keperawatan, yaitu mencapai pola napas yang efektif, volume cairan dalam batas normal, dan toleransi aktivitas yang meningkat. Indikator-indikator untuk setiap luaran tersebut juga telah dijelaskan.
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, pelatihan teknik pernapasan, pembatasan asupan cairan, kolaborasi pemberian diuretik dan hemodialisis, serta perencanaan dan bantuan aktivitas sesuai kemampuan pasien. Intervensi-intervensi ini dirancang untuk mengatasi masalah-masalah yang dialami pasien dan mencapai hasil yang diharapkan. -
Article No. 19441 | 09 Jul 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan bercak putih dimuka
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu pasien datang dengan keluhan bercak putih di muka, maka dapat ditetapkan beberapa diagnosa keperawatan, beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI, sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
1. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Integritas Kulit
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Gangguan dalam struktur dan fungsi kulit.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pemulihan integritas kulit.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Perawatan Luka.
- Kode: 00046
2. Diagnosa Keperawatan: Resiko Infeksi
- SDKI: Peningkatan resiko terserang patogen.
- SLKI: Bebas dari infeksi.
- SIKI: Manajemen Infeksi.
- Kode: 00004
3. Diagnosa Keperawatan: Defisit Perawatan Diri
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri.
- SLKI: Kemandirian dalam perawatan diri.
- SIKI: Perawatan Diri.
- Kode: 00108
Penjelasan singkat:
1. Gangguan Integritas Kulit: Pasien mengalami perubahan struktur dan fungsi kulit, yang ditandai dengan adanya bercak putih di wajah.
2. Resiko Infeksi: Pasien memiliki risiko terserang patogen akibat perubahan integritas kulit.
3. Defisit Perawatan Diri: Pasien mungkin memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas perawatan diri, seperti perawatan kulit.
Kode yang ditetapkan oleh PPNI sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). -
Article No. 19442 | 09 Jul 2025
Klinis : tidak lulus ujian, menunudk, suara pelan, tidak mau berinteraksi, merasa tidak berguna
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakberdayaan (Powerlessness)
Definisi: Pengalaman individu tentang kurangnya kontrol terhadap situasi saat ini atau situasi yang dihadapi.
Karakteristik Definisi:
- Tidak lulus ujian
- Merasa tidak berguna
- Tidak mau berinteraksi
2. Gangguan Komunikasi Verbal (Impaired Verbal Communication)
Definisi: Keterbatasan dalam penggunaan atau pemahaman bahasa lisan.
Karakteristik Definisi:
- Suara pelan
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Peningkatan Pemberdayaan (Improved Powerlessness)
Definisi: Peningkatan kemampuan individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi situasi yang dihadapi.
Indikator:
- Menunjukkan perilaku yang mengarah pada peningkatan kontrol terhadap situasi
- Mengekspresikan perasaan positif terhadap kemampuan diri
- Menunjukkan partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan
2. Peningkatan Komunikasi Verbal (Improved Verbal Communication)
Definisi: Peningkatan dalam penggunaan atau pemahaman bahasa lisan.
Indikator:
- Menggunakan volume suara yang sesuai
- Berinteraksi dengan orang lain secara efektif
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Peningkatan Pemberdayaan (Empowerment Enhancement)
Definisi: Tindakan untuk meningkatkan kemampuan individu dalam mengontrol dan mempengaruhi situasi yang dihadapi.
Aktivitas Keperawatan:
- Mengidentifikasi sumber-sumber pemberdayaan individu
- Membantu individu mengenali kekuatan dan kemampuan dirinya
- Mendorong individu untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan
- Memberikan umpan balik positif terhadap kemajuan yang dicapai
2. Peningkatan Komunikasi (Communication Enhancement)
Definisi: Tindakan untuk meningkatkan kemampuan individu dalam menggunakan atau memahami bahasa lisan.
Aktivitas Keperawatan:
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi verbal
- Mengajarkan teknik komunikasi yang efektif, seperti penggunaan volume suara yang sesuai
- Mendorong individu untuk berinteraksi dengan orang lain secara aktif
- Memberikan umpan balik positif terhadap kemajuan dalam komunikasi verbal
Penjelasan tambahan:
Diagnosa keperawatan "Ketidakberdayaan" dan "Gangguan Komunikasi Verbal" dipilih karena kondisi yang Anda berikan, yaitu tidak lulus ujian, merasa tidak berguna, tidak mau berinteraksi, dan suara pelan, mencerminkan masalah-masalah yang terkait dengan kedua diagnosa tersebut. Luaran/output yang diharapkan adalah peningkatan pemberdayaan dan peningkatan komunikasi verbal, yang akan dicapai melalui intervensi keperawatan yang sesuai. Tujuan dari intervensi ini adalah untuk membantu individu meningkatkan kontrol atas situasinya, mengembangkan perasaan positif terhadap kemampuan diri, dan memperbaiki kemampuan komunikasi verbal. -
Article No. 19443 | 09 Jul 2025
Klinis : tidak lulus ujian, menunudk, suara pelan, tidak mau berinteraksi, merasa tidak berguna, harga diri rendah situasional
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Harga Diri Rendah Situasional
Harga diri rendah situasional adalah penilaian negatif yang dirasakan individu terhadap dirinya sendiri yang disebabkan oleh situasi tertentu, dalam kasus ini adalah tidak lulus ujian, merasa tidak berguna, dan suara pelan. Individu dengan harga diri rendah situasional cenderung menunjukkan perilaku menarik diri dari interaksi sosial.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Harga Diri Meningkat
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan klien dapat menunjukkan peningkatan penilaian positif terhadap dirinya sendiri, merasa berharga, dan mampu menerima dirinya dengan lebih baik.
2. Interaksi Sosial Membaik
Klien diharapkan dapat berpartisipasi dan terlibat dalam interaksi sosial dengan orang lain secara aktif dan positif.
3. Kemampuan Mengatasi Masalah Meningkat
Klien dapat mengatasi masalah yang dihadapi, seperti tidak lulus ujian, dengan lebih efektif dan adaptif.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Terapi Harga Diri
Intervensi ini bertujuan untuk membantu klien mengevaluasi dirinya secara positif, menghargai kelebihan dan kekurangannya, serta menerima dirinya dengan baik. Contoh tindakan keperawatan dalam intervensi ini adalah:
- Mengidentifikasi dan mendiskusikan persepsi klien tentang dirinya
- Membantu klien mengidentifikasi kekuatan dan potensi yang dimiliki
- Memberikan umpan balik positif terhadap kemampuan dan prestasi klien
2. Terapi Sosialisasi
Intervensi ini bertujuan untuk memfasilitasi klien dalam melakukan interaksi sosial yang positif. Contoh tindakan keperawatan dalam intervensi ini adalah:
- Mendorong klien untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial
- Membantu klien mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif
- Memberikan dukungan dan bimbingan dalam membangun hubungan interpersonal yang sehat
3. Manajemen Stres
Intervensi ini bertujuan untuk membantu klien dalam mengelola stres yang dihadapi, seperti ketidaklulusan ujian. Contoh tindakan keperawatan dalam intervensi ini adalah:
- Mengidentifikasi sumber stres klien
- Mengajarkan teknik relaksasi dan strategi koping yang efektif
- Membantu klien menyusun rencana aksi untuk mengatasi masalah
Melalui penerapan diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan klien dapat meningkatkan harga diri, membaiki interaksi sosial, dan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengatasi masalah yang dihadapi. -
Article No. 19444 | 09 Jul 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan benjolan dileher
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang datang dengan benjolan di leher, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan pola napas
2. Gangguan citra tubuh
3. Nyeri akut
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Ketidakefektifan pola napas
Kode: 00032
Definisi: Ketidakmampuan untuk memelihara pernapasan yang memberikan ventilasi adekuat.
2. Gangguan citra tubuh
Kode: 00118
Definisi: Gangguan yang dialami individu dalam merasakan atau mempersepsikan ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi tubuhnya.
3. Nyeri akut
Kode: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pola napas efektif
Kode: 0401
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan pola pernapasan yang sesuai dengan kebutuhan oksigen.
2. Citra tubuh positif
Kode: 1200
Definisi: Persepsi yang positif tentang ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi tubuh.
3. Kontrol nyeri
Kode: 1605
Definisi: Mengontrol rasa sakit atau ketidaknyamanan dengan menggunakan teknik pengelolaan nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan respirasi
Kode: 6680
Definisi: Pengumpulan dan analisis data pernapasan untuk menjamin oksigenasi yang adekuat.
2. Terapi imajinasi
Kode: 5900
Definisi: Penggunaan teknik imajinasi untuk memfasilitasi penyembuhan fisik dan psikologis.
3. Manajemen nyeri
Kode: 1400
Definisi: Pengurangan rasa sakit ke tingkat kenyamanan yang dapat diterima.
Harapnya penjelasan singkat ini dapat memberikan gambaran umum tentang diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien dengan keluhan benjolan di leher. Sebagai seorang perawat, penting untuk memahami standar-standar ini dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas.