Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 13206 | 04 Mar 2025
Klinis : pemasangan VAP untuk mencegah terjadinya infeksi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait permasalahan yang Anda sampaikan.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pemasangan VAP untuk mencegah terjadinya infeksi:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah "Risiko Infeksi Nosokomial" (SDKI, 2017). Pasien dengan pemasangan VAP (Ventilator-Associated Pneumonia) memiliki risiko tinggi untuk mengalami infeksi nosokomial, seperti infeksi saluran pernapasan dan sepsis.
Definisi Diagnosa Keperawatan ini adalah "Rentan terhadap serangan organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan" (SDKI, 2017). Pada kasus pemasangan VAP, pasien rentan terhadap infeksi karena adanya alat invasif yang digunakan dan kondisi klinis yang lemah.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan, diharapkan pasien dengan pemasangan VAP dapat mencapai Luaran/Output sebagai berikut:
a. Kontrol Infeksi: Pasien menunjukkan tidak ada tanda-tanda infeksi (SLKI, 2016).
b. Integritas Kulit: Kulit pasien tetap utuh dan tidak ada luka (SLKI, 2016).
c. Status Pernapasan: Pasien menunjukkan pola pernapasan yang adekuat dan tidak ada tanda-tanda infeksi saluran pernapasan (SLKI, 2016).
Pencapaian Luaran/Output ini akan menunjukkan bahwa intervensi keperawatan yang diberikan efektif dalam mencegah terjadinya infeksi nosokomial pada pasien dengan pemasangan VAP.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Berikut adalah Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai Luaran/Output yang diharapkan:
a. Perawatan Luka: Melakukan perawatan luka pada tempat pemasangan VAP secara aseptik, memantau tanda-tanda infeksi, dan menjaga kebersihan area sekitar (SIKI, 2018).
b. Manajemen Infeksi: Melakukan tindakan pencegahan infeksi, seperti cuci tangan, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), dan desinfeksi alat-alat medis (SIKI, 2018).
c. Pemantauan Tanda Vital: Memonitor tanda-tanda vital pasien, seperti suhu, denyut nadi, frekuensi pernapasan, dan saturasi oksigen, untuk mendeteksi adanya tanda-tanda infeksi (SIKI, 2018).
d. Edukasi Pasien dan Keluarga: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga kebersihan, melaporkan tanda-tanda infeksi, dan mematuhi prosedur perawatan VAP (SIKI, 2018).
Implementasi dari Intervensi Keperawatan ini secara komprehensif diharapkan dapat mencegah terjadinya infeksi nosokomial pada pasien dengan pemasangan VAP dan mencapai Luaran/Output yang diharapkan. -
Article No. 13207 | 04 Mar 2025
Klinis : Seorang pasien pria berusia 68 tahun dengan riwayat penyakit jantung dan penyakit arteri perifer (PAD) datang ke klinik dengan kekhawatiran akan luka yang lambat sembuh di kaki kiri bawahnya. Dia melaporkan, "Saya melihat ada luka kecil beberapa minggu yang lalu, tapi belum sembuh, dan terkadang terasa sakit saat saya berjalan." Dia juga menyebutkan sesekali mati rasa dan kesemutan di kakinya. Setelah pemeriksaan, perawat mengamati adanya ulkus dangkal dengan dasar luka yang gelap dan kemerahan di sekitar kaki kirinya. Kulit pada kedua kaki tampak tipis, kering, dan sejuk saat disentuh, dengan berkurangnya pertumbuhan rambut. Nadi pedal lemah secara bilateral, dan pengisian kapiler di jari kaki tertunda. Tanda-tanda vitalnya stabil, namun hasil laboratoriumnya baru-baru ini menunjukkan peningkatan kadar glukosa darah dan kolesterol, yang mengindikasikan sirkulasi yang buruk, yang mungkin berkontribusi terhadap tertundanya penyembuhan luka. Perawat mencatat bahwa pasien memakai sepatu ketat, yang mungkin juga menyebabkan tekanan pada kulitnya, sehingga semakin membahayakan integritas kulitnya.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Integritas Kulit Terganggu
Definisi: Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit.
2. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer
Definisi: Penurunan aliran darah ke jaringan perifer yang menyebabkan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen dan nutrien.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Integritas Kulit Membaik
Definisi: Pemulihan struktur dan fungsi kulit.
Indikator:
- Luka pada kaki kiri sembuh
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka
- Kulit kaki tampak lebih sehat dan tidak kering
2. Perfusi Jaringan Perifer Membaik
Definisi: Peningkatan aliran darah ke jaringan perifer yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrien.
Indikator:
- Nadi pedal teraba dengan jelas
- Pengisian kapiler normal
- Tidak ada mati rasa atau kesemutan di kaki
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Perawatan Luka
- Membersihkan luka secara lembut dengan normal saline
- Menerapkan balutan luka yang sesuai untuk mendukung penyembuhan
- Memantau tanda-tanda infeksi dan mengambil tindakan yang tepat jika ditemukan
2. Manajemen Sirkulasi
- Memantau tanda-tanda vital, termasuk nadi perifer dan pengisian kapiler
- Menyarankan pasien untuk menghindari sepatu yang ketat dan memastikan kaki terlindungi dengan baik
- Mengobservasi dan mendokumentasikan status perfusi jaringan perifer
- Mengkoordinasikan perawatan dengan tim kesehatan lainnya (misalnya dokter, ahli gizi) untuk menangani faktor risiko kardiovaskular
3. Pendidikan Kesehatan
- Memberikan edukasi tentang perawatan kaki dan pemantauan mandiri
- Mengajarkan teknik menghindari cedera dan menjaga integritas kulit
- Mendorong pasien untuk mengelola faktor risiko terkait penyakit jantung dan PAD (misalnya kontrol gula darah, kolesterol, gaya hidup sehat)
Dengan penanganan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai penyembuhan luka yang optimal dan peningkatan perfusi jaringan perifer, sehingga dapat mempertahankan fungsi dan integritas kulitnya. -
Article No. 13208 | 04 Mar 2025
Klinis : Seorang pasien pria berusia 68 tahun dengan riwayat penyakit jantung dan penyakit arteri perifer (PAD) datang ke klinik dengan kekhawatiran akan luka yang lambat sembuh di kaki kiri bawahnya. Dia melaporkan, "Saya melihat ada luka kecil beberapa minggu yang lalu, tapi belum sembuh, dan terkadang terasa sakit saat saya berjalan." Dia juga menyebutkan sesekali mati rasa dan kesemutan di kakinya. Setelah pemeriksaan, perawat mengamati adanya ulkus dangkal dengan dasar luka yang gelap dan kemerahan di sekitar kaki kirinya. Kulit pada kedua kaki tampak tipis, kering, dan sejuk saat disentuh, dengan berkurangnya pertumbuhan rambut. Nadi pedal lemah secara bilateral, dan pengisian kapiler di jari kaki tertunda. Tanda-tanda vitalnya stabil, namun hasil laboratoriumnya baru-baru ini menunjukkan peningkatan kadar glukosa darah dan kolesterol, yang mengindikasikan sirkulasi yang buruk, yang mungkin berkontribusi terhadap tertundanya penyembuhan luka. Perawat mencatat bahwa pasien memakai sepatu ketat, yang mungkin juga menyebabkan tekanan pada kulitnya, sehingga semakin membahayakan integritas kulitnya.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Risiko Kerusakan Integritas Kulit yang berhubungan dengan sirkulasi yang buruk, peningkatan kadar glukosa darah dan kolesterol, tekanan dari sepatu yang ketat.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Integritas Kulit: Luka Tertutup
- Kriteria Hasil:
- Luka sembuh secara progresif
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
- Tidak ada drainase dari luka
- Kulit kembali ke warna dan tekstur normal
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Perawatan Luka:
- Bersihkan luka dengan saline steril
- Aplikasikan balutan/dressing luka yang sesuai
- Pantau tanda-tanda infeksi
- Edukasi pasien tentang perawatan luka di rumah
2. Manajemen Perfusi Jaringan:
- Evaluasi status sirkulasi (nadi perifer, pengisian kapiler, suhu ekstremitas)
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan penyakit penyerta (jantung, arteri perifer)
- Atur posisi ekstremitas untuk meningkatkan aliran darah
- Anjurkan pasien untuk melakukan latihan fisik yang sesuai
3. Edukasi Kesehatan:
- Edukasi tentang perawatan kaki dan pentingnya kontrol glukosa darah serta kolesterol
- Instruksikan pasien untuk memakai alas kaki yang sesuai dan tidak ketat
- Dorong pasien untuk berhenti merokok, jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pengaturan diet yang tepat
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan "Risiko Kerusakan Integritas Kulit" dipilih karena pasien memiliki faktor risiko yang dapat menyebabkan kerusakan kulit, seperti sirkulasi yang buruk, peningkatan kadar glukosa darah dan kolesterol, serta tekanan dari sepatu yang ketat. Luaran yang diharapkan adalah penyembuhan luka secara progresif tanpa adanya tanda-tanda infeksi dan kulit kembali ke warna dan tekstur normal. Intervensi keperawatan yang diperlukan berfokus pada perawatan luka, manajemen perfusi jaringan, dan edukasi kesehatan untuk mengatasi faktor-faktor risiko yang ada. -
Article No. 13209 | 04 Mar 2025
Klinis : Seorang pasien pria berusia 68 tahun dengan riwayat penyakit jantung dan penyakit arteri perifer (PAD) datang ke klinik dengan kekhawatiran akan luka yang lambat sembuh di kaki kiri bawahnya. Dia melaporkan, "Saya melihat ada luka kecil beberapa minggu yang lalu, tapi belum sembuh, dan terkadang terasa sakit saat saya berjalan." Dia juga menyebutkan sesekali mati rasa dan kesemutan di kakinya. Setelah pemeriksaan, perawat mengamati adanya ulkus dangkal dengan dasar luka yang gelap dan kemerahan di sekitar kaki kirinya. Kulit pada kedua kaki tampak tipis, kering, dan sejuk saat disentuh, dengan berkurangnya pertumbuhan rambut. Nadi pedal lemah secara bilateral, dan pengisian kapiler di jari kaki tertunda. Tanda-tanda vitalnya stabil, namun hasil laboratoriumnya baru-baru ini menunjukkan peningkatan kadar glukosa darah dan kolesterol, yang mengindikasikan sirkulasi yang buruk, yang mungkin berkontribusi terhadap tertundanya penyembuhan luka. Perawat mencatat bahwa pasien memakai sepatu ketat, yang mungkin juga menyebabkan tekanan pada kulitnya, sehingga semakin membahayakan integritas kulitnya.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan berdasarkan kondisi yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Gangguan Integritas Kulit (00046)
Karakteristik Definisi: Kerusakan epidermis dan/atau dermis.
Faktor Terkait: Immobilitas fisik, gangguan sirkulasi, gangguan sensasi, tekanan.
2. Risiko Kerusakan Perfusi Jaringan Perifer (00228)
Karakteristik Definisi: Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke jaringan perifer.
Faktor Terkait: Penyakit arteri perifer, diabetes melitus, hiperkolesterolemia.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Integritas Kulit: Luka (1101)
- Indikator:
- Kedalaman luka (110101)
- Luas permukaan luka (110102)
- Warna dasar luka (110103)
- Tanda-tanda infeksi (110105)
- Kriteria Hasil:
- Kedalaman luka menunjukkan perbaikan
- Luas permukaan luka menunjukkan perbaikan
- Warna dasar luka menunjukkan perbaikan
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
2. Perfusi Jaringan: Perifer (0407)
- Indikator:
- Pengisian kapiler (040702)
- Suhu ekstremitas (040703)
- Rambut pada ekstremitas (040704)
- Denyut nadi perifer (040705)
- Kriteria Hasil:
- Pengisian kapiler normal
- Suhu ekstremitas normal
- Pertumbuhan rambut ekstremitas normal
- Denyut nadi perifer normal
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Perawatan Luka (6540)
- Aktivitas:
- Mengkaji karakteristik luka
- Membersihkan luka dengan teknik aseptik
- Menerapkan perawatan luka yang sesuai
- Memantau perkembangan luka
- Mendidik pasien/keluarga tentang perawatan luka
2. Peningkatan Sirkulasi (4062)
- Aktivitas:
- Mengkaji status sirkulasi perifer
- Menjaga ekstremitas tetap hangat
- Menganjurkan aktivitas fisik yang sesuai
- Mendidik pasien/keluarga tentang peningkatan sirkulasi
3. Manajemen Nutrisi (1120)
- Aktivitas:
- Mengkaji status nutrisi pasien
- Merekomendasikan asupan nutrisi yang mendukung penyembuhan luka
- Memantau dan mencatat asupan nutrisi pasien
- Mengevaluasi respons pasien terhadap intervensi nutrisi
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Integritas Kulit dan Risiko Kerusakan Perfusi Jaringan Perifer. Hal ini didasarkan pada adanya luka kronik di kaki kiri pasien yang disertai dengan tanda-tanda gangguan sirkulasi perifer, seperti penurunan nadi pedal, pengisian kapiler yang tertunda, serta kulit yang tipis, kering, dan dingin.
Luaran/Output yang diharapkan adalah perbaikan integritas kulit (luka) dan peningkatan perfusi jaringan perifer. Hal ini dapat diukur melalui indikator yang terkait dengan karakteristik luka dan status sirkulasi perifer.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi perawatan luka, peningkatan sirkulasi, dan manajemen nutrisi. Perawatan luka bertujuan untuk mempercepat penyembuhan luka, sedangkan peningkatan sirkulasi dan manajemen nutrisi bertujuan untuk mendukung proses penyembuhan dengan memperbaiki perfusi jaringan dan status nutrisi pasien. -
Article No. 13210 | 04 Mar 2025
Klinis : Tindakan oprasi untuk mencegah infeksi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut: Tindakan operasi untuk mencegah infeksi
Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu tindakan operasi untuk mencegah infeksi, diagnosa keperawatan yang sesuai dari Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah:
a. Risiko infeksi
Definisi: Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
Karakteristik definitif:
- Prosedur invasif
- Sistem imun yang terganggu
- Paparan lingkungan yang tidak adekuat
- Kebersihan personal yang tidak adekuat
Faktor risiko:
- Tindakan operasi
- Keadaan kulit yang tidak utuh
- Penurunan sistem imun
- Paparan dengan lingkungan yang tidak bersih
Diagnosa ini sesuai dengan kondisi pasien yang akan menjalani tindakan operasi, di mana prosedur invasif tersebut dapat meningkatkan risiko infeksi jika tidak dilakukan pencegahan yang tepat.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang sesuai, luaran atau output yang diharapkan berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) adalah:
a. Pemulihan luka operasi
Definisi: Kondisi di mana luka bedah sembuh secara progresif tanpa komplikasi.
Kriteria hasil:
- Tidak ada tanda-tanda infeksi (erythema, nyeri, bengkak, panas)
- Tidak ada drainase/eksudat pada luka
- Luka tertutup dengan baik
- Tidak ada dehisensi luka
- Tidak ada komplikasi lain (misalnya hemoragi, nekrosis)
Luaran ini sesuai dengan kondisi pasien yang menjalani tindakan operasi, di mana diharapkan luka operasi dapat sembuh dengan baik tanpa adanya komplikasi infeksi atau komplikasi lainnya.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu pemulihan luka operasi, intervensi keperawatan yang diperlukan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah:
a. Perawatan luka
Definisi: Serangkaian tindakan untuk memelihara dan memperbaiki integritas jaringan.
Aktivitas keperawatan:
- Menilai kondisi luka (tanda-tanda infeksi, drainase, dehisensi, dll.)
- Melakukan perawatan luka sesuai prosedur aseptik
- Menjaga kebersihan luka
- Memantau penyembuhan luka secara berkala
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang perawatan luka
b. Manajemen infeksi
Definisi: Tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi.
Aktivitas keperawatan:
- Menilai faktor risiko infeksi pada pasien
- Melakukan tindakan pencegahan infeksi (hand hygiene, sterilisasi, isolasi, dll.)
- Memantau tanda-tanda infeksi
- Memberikan intervensi untuk mengendalikan infeksi, jika terjadi
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pencegahan infeksi
Intervensi-intervensi ini bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi, serta memfasilitasi penyembuhan luka operasi secara optimal.
Dengan demikian, saya telah memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 13211 | 04 Mar 2025
Klinis : Muntah, gula darah 95
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan muntah.
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Risiko Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami peningkatan atau penurunan cairan dan/atau elektrolit tubuh.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tujuan utama adalah mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, yang ditandai dengan parameter-parameter seperti intake dan output cairan yang adekuat, kadar elektrolit dalam batas normal, dan tidak terjadi tanda-tanda dehidrasi atau overload cairan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan intake dan output cairan, pemeriksaan tanda-tanda vital, pemberian cairan intravena, pengaturan diet, dan edukasi terkait pentingnya mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Dengan tone akademis, persona pakar, dan nurse, saya akan memberikan penjelasan yang komprehensif, terstruktur, dan berfokus pada standar asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Saya akan menekankan pentingnya pemahaman terhadap diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi yang sesuai untuk mengatasi risiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit pada pasien dengan keluhan muntah dan gula darah 95. -
Article No. 13212 | 04 Mar 2025
Klinis : Seorang pasien pria berusia 68 tahun dengan riwayat penyakit jantung dan penyakit arteri perifer (PAD) datang ke klinik dengan kekhawatiran akan luka yang lambat sembuh di kaki kiri bawahnya. Dia melaporkan, "Saya melihat ada luka kecil beberapa minggu yang lalu, tapi belum sembuh, dan terkadang terasa sakit saat saya berjalan." Dia juga menyebutkan sesekali mati rasa dan kesemutan di kakinya. Setelah pemeriksaan, perawat mengamati adanya ulkus dangkal dengan dasar luka yang gelap dan kemerahan di sekitar kaki kirinya. Kulit pada kedua kaki tampak tipis, kering, dan sejuk saat disentuh, dengan berkurangnya pertumbuhan rambut. Nadi pedal lemah secara bilateral, dan pengisian kapiler di jari kaki tertunda. Tanda-tanda vitalnya stabil, namun hasil laboratoriumnya baru-baru ini menunjukkan peningkatan kadar glukosa darah dan kolesterol, yang mengindikasikan sirkulasi yang buruk, yang mungkin berkontribusi terhadap tertundanya penyembuhan luka. Perawat mencatat bahwa pasien memakai sepatu ketat, yang mungkin juga menyebabkan tekanan pada kulitnya, sehingga semakin membahayakan integritas kulitnya.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien tersebut adalah:
1. Integritas Kulit Terganggu
- SDKI: Integritas Kulit Terganggu
- SLKI: Penyembuhan Luka Tertunda
- SIKI: Manajemen Luka
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami luka di kaki kiri bawahnya yang belum sembuh selama beberapa minggu. Hal ini menunjukkan adanya gangguan pada integritas kulit. Luka yang lambat sembuh dapat disebabkan oleh kondisi penyakit jantung, penyakit arteri perifer, dan kontrol glukosa darah yang buruk, yang dapat mempengaruhi sirkulasi darah dan proses penyembuhan.
2. Gangguan Perfusi Jaringan
- SDKI: Gangguan Perfusi Jaringan
- SLKI: Penurunan Sirkulasi Perifer
- SIKI: Pemantauan Sirkulasi
Penjelasan singkat:
Pasien menunjukkan gejala-gejala gangguan perfusi jaringan, seperti mati rasa, kesemutan di kaki, nadi pedal yang lemah, dan pengisian kapiler yang tertunda. Hal ini mengindikasikan adanya penurunan aliran darah ke ekstremitas bawah, yang dapat disebabkan oleh penyakit jantung dan penyakit arteri perifer.
3. Risiko Cidera
- SDKI: Risiko Cidera
- SLKI: Risiko Luka Tekan
- SIKI: Pencegahan Luka Tekan
Penjelasan singkat:
Pasien memakai sepatu yang ketat, yang dapat menyebabkan tekanan pada kulit dan meningkatkan risiko terjadinya luka atau luka tekan. Kondisi kulit yang tipis, kering, dan sejuk juga meningkatkan risiko kerusakan kulit dan pembentukan luka.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memastikan kualitas dan keseragaman praktik keperawatan. -
Article No. 13213 | 04 Mar 2025
Klinis : Seorang pasien pria berusia 68 tahun dengan riwayat penyakit jantung dan penyakit arteri perifer (PAD) datang ke klinik dengan kekhawatiran akan luka yang lambat sembuh di kaki kiri bawahnya. Dia melaporkan, "Saya melihat ada luka kecil beberapa minggu yang lalu, tapi belum sembuh, dan terkadang terasa sakit saat saya berjalan." Dia juga menyebutkan sesekali mati rasa dan kesemutan di kakinya. Setelah pemeriksaan, perawat mengamati adanya ulkus dangkal dengan dasar luka yang gelap dan kemerahan di sekitar kaki kirinya. Kulit pada kedua kaki tampak tipis, kering, dan sejuk saat disentuh, dengan berkurangnya pertumbuhan rambut. Nadi pedal lemah secara bilateral, dan pengisian kapiler di jari kaki tertunda. Tanda-tanda vitalnya stabil, namun hasil laboratoriumnya baru-baru ini menunjukkan peningkatan kadar glukosa darah dan kolesterol, yang mengindikasikan sirkulasi yang buruk, yang mungkin berkontribusi terhadap tertundanya penyembuhan luka. Perawat mencatat bahwa pasien memakai sepatu ketat, yang mungkin juga menyebabkan tekanan pada kulitnya, sehingga semakin membahayakan integritas kulitnya.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: I70.23
- Deskripsi: Aterosklerosis ekstremitas bawah dengan ulkus
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 84.12
- Deskripsi: Debridemen luka di ekstremitas bawah
Penjelasan:
Berdasarkan keterangan yang diberikan, pasien ini memiliki riwayat penyakit jantung dan penyakit arteri perifer (PAD), serta mengeluhkan luka yang lambat sembuh di kaki kirinya. Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya ulkus dangkal dengan dasar luka yang gelap dan kemerahan di sekitar kaki kiri, serta tanda-tanda buruknya sirkulasi darah seperti kulit tipis, kering, dan sejuk, nadi pedal lemah, dan pengisian kapiler yang tertunda.
Kode ICD-10 yang sesuai adalah I70.23, yang merupakan kode untuk Aterosklerosis ekstremitas bawah dengan ulkus. Kondisi ini berkaitan dengan penyakit arteri perifer yang dimiliki pasien, yang menyebabkan gangguan sirkulasi darah dan menghambat penyembuhan luka.
Sementara itu, prosedur yang mungkin dilakukan adalah debridemen luka di ekstremitas bawah, yang memiliki kode ICD-9-CM 84.12. Debridemen diperlukan untuk membersihkan luka dari jaringan nekrotik dan meningkatkan penyembuhan.
Selain itu, penanganan lain yang mungkin diperlukan adalah pengobatan untuk mengendalikan faktor risiko seperti diabetes dan hiperkolesterolemia, serta modifikasi gaya hidup, seperti penggunaan sepatu yang tepat untuk mencegah tekanan berlebih pada kulit. -
Article No. 13214 | 04 Mar 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam, batuk, pilek, mual, muntah sudah 3 hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Faktor Berhubungan: Sekresi yang berlebihan (demam, batuk, pilek).
2. Risiko Ketidakseimbangan Cairan
- Definisi: Rentan mengalami perubahan volume cairan, elektrolit, dan/atau asam-basa yang melebihi batas normal, yang dapat membahayakan kesehatan.
- Faktor Risiko: Mual, muntah.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Pengkajian, perencanaan, intervensi, dan evaluasi terkait pemeliharaan bersihan jalan napas.
- Risiko Ketidakseimbangan Cairan: Pengkajian, perencanaan, intervensi, dan evaluasi terkait pencegahan perubahan volume cairan, elektrolit, dan/atau asam-basa yang melebihi batas normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Efektif: Hasil yang diharapkan setelah intervensi keperawatan, seperti jalan napas yang bersih, bebas dari sekret, dan pernapasan yang lancar.
- Keseimbangan Cairan: Hasil yang diharapkan setelah intervensi keperawatan, seperti volume cairan, elektrolit, dan asam-basa yang stabil.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Napas: Intervensi untuk mempertahankan bersihan jalan napas, seperti hidrasi, pengisapan, dan inhalasi.
- Manajemen Cairan: Intervensi untuk mempertahankan keseimbangan cairan, seperti pemantauan intake dan output, pemberian cairan intravena, dan pengaturan diet.
Secara singkat, pasien dengan keluhan demam, batuk, pilek, mual, dan muntah memerlukan asuhan keperawatan terkait bersihan jalan napas tidak efektif dan risiko ketidakseimbangan cairan, sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI. -
Article No. 13215 | 04 Mar 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan demam, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat dari standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
Faktor Penyebab: Infeksi, dehidrasi, lingkungan panas, gangguan mekanisme pengaturan suhu tubuh.
Gejala: Suhu tubuh di atas 38°C, kulit terasa panas, menggigil.
2. Risiko Infeksi
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengompromikan kesehatan.
Faktor Penyebab: Sistem imun yang terganggu, prosedur invasif, paparan lingkungan yang tidak steril.
Gejala: Peningkatan suhu tubuh, nyeri, kemerahan, pembengkakan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi, faktor penyebab, dan karakteristik diagnostik yang jelas dan terstandar.
- Memudahkan perawat dalam menentukan diagnosa keperawatan yang tepat.
- Memungkinkan komunikasi yang efektif antar perawat dan tenaga kesehatan lainnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Menjelaskan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Membantu perawat dalam memantau dan mengevaluasi efektivitas asuhan keperawatan.
- Memastikan tercapainya luaran yang diharapkan sesuai standar.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Memberikan panduan intervensi keperawatan yang terstandar.
- Memfasilitasi perawat dalam memilih intervensi yang tepat dan efektif.
- Meningkatkan kualitas dan keamanan asuhan keperawatan.
Dengan adanya standar-standar ini, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, terstruktur, dan sesuai dengan praktik keperawatan yang baik.