Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15182 | 10 Apr 2025
Klinis : ketidakcukupan energi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi ketidakcukupan energi.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakcukupan Energi
Definisi:
Keadaan ketidakmampuan untuk memelihara atau melakukan aktivitas sehari-hari akibat kurangnya energi.
Penyebab:
1. Kurangnya asupan makanan
2. Peningkatan kebutuhan energi
3. Kurangnya istirahat dan tidur
4. Gangguan metabolisme
5. Penurunan fungsi fisiologis
Rencana Asuhan Keperawatan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Identifikasi penyebab ketidakcukupan energi
- Kaji pola makan dan aktivitas pasien
- Kaji tingkat kelelahan pasien
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien dapat mempertahankan tingkat energi yang adekuat
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri
- Pasien dapat mengelola faktor-faktor yang memengaruhi energi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen energi
- Edukasi gizi
- Manajemen aktivitas
- Manajemen istirahat dan tidur
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Ketidakcukupan Energi" mengacu pada kondisi di mana pasien mengalami ketidakmampuan untuk memelihara atau melakukan aktivitas sehari-hari akibat kurangnya energi. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya asupan makanan, peningkatan kebutuhan energi, kurangnya istirahat dan tidur, gangguan metabolisme, atau penurunan fungsi fisiologis.
Rencana asuhan keperawatan yang dapat diterapkan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI. Proses ini meliputi identifikasi penyebab, pengkajian pola makan dan aktivitas, serta pengkajian tingkat kelelahan pasien. Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan tingkat energi yang adekuat, melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri, dan mengelola faktor-faktor yang memengaruhi energi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup manajemen energi, edukasi gizi, manajemen aktivitas, dan manajemen istirahat dan tidur. -
Article No. 15183 | 10 Apr 2025
Klinis : Gangguan Penyapihan Ventilator
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi gangguan penyapihan ventilator, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Penyapihan Ventilator
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Penyapihan Ventilator didefinisikan sebagai ketidakmampuan pasien untuk beralih dari alat bantu ventilasi mekanik ke pernapasan spontan secara mandiri. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan fisiologis, psikologis, atau lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan gangguan penyapihan ventilator adalah pasien dapat bernapas secara spontan dan mandiri, mempertahankan fungsi kardiorespirasi yang stabil, dan menunjukkan kesiapan psikologis untuk penyapihan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Pemantauan tanda-tanda vital dan fungsi kardiorespirasi secara ketat.
2. Pemberian terapi oksigen sesuai dengan kebutuhan.
3. Manajemen kenyamanan pasien, termasuk pengelolaan rasa sakit dan kecemasan.
4. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain, seperti dokter, fisioterapis, dan ahli gizi, untuk optimalisasi proses penyapihan.
5. Edukasi dan dukungan psikologis bagi pasien dan keluarga selama proses penyapihan.
Dengan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang komprehensif, diharapkan pasien dengan gangguan penyapihan ventilator dapat mencapai hasil yang optimal dan kembali bernapas secara mandiri. -
Article No. 15184 | 10 Apr 2025
Klinis : LUKA KORENGAN DAN BERNANAH
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi "LUKA KORENGAN DAN BERNANAH" yang Anda sampaikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: L02.9
- Deskripsi: Abses kulit dan furunkel, tidak spesifik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.04
- Deskripsi: Debridemen luka, tidak termasuk luka bakar
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 L02.9 (Abses kulit dan furunkel, tidak spesifik) merupakan kode yang sesuai untuk kondisi "LUKA KORENGAN DAN BERNANAH". Kode ini digunakan untuk mengidentifikasi luka kulit yang mengandung nanah atau pus, tanpa spesifikasi lokasi yang lebih rinci.
2. Kode ICD-9-CM 86.04 (Debridemen luka, tidak termasuk luka bakar) dapat digunakan untuk prosedur atau tindakan medis yang dilakukan pada luka tersebut, seperti pembersihan atau penyayatan untuk mengeluarkan jaringan nekrotik atau benda asing. Tindakan debridemen ini bertujuan untuk mempersiapkan luka agar dapat sembuh dengan baik.
Dalam praktik klinis, dokter atau perekam medis akan menggunakan kode-kode ini untuk mendokumentasikan diagnosis dan tindakan yang dilakukan pada pasien dengan kondisi "LUKA KORENGAN DAN BERNANAH". Kode-kode ini juga digunakan untuk keperluan administrasi, penagihan, dan pencatatan dalam rekam medis pasien. -
Article No. 15185 | 10 Apr 2025
Klinis : I.08007
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi I.08007.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan: Manajemen Penyakit Kronis
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Defisit Pengetahuan adalah keterbatasan informasi kognitif yang dimiliki oleh individu atau kelompok tentang suatu masalah kesehatan.
- Karakteristik utama: Pernyataan pasien atau perilaku yang menunjukkan kurangnya informasi atau pengetahuan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan yang diharapkan: Pasien/keluarga mendemonstrasikan peningkatan pengetahuan tentang manajemen penyakit kronis.
- Kriteria hasil: Pasien/keluarga dapat menjelaskan definisi, penyebab, tanda-tanda, dan penatalaksanaan penyakit kronis.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
- Edukasi terkait manajemen penyakit kronis
- Fasilitasi diskusi tentang penyakit kronis
- Pemberian informasi tentang sumber daya yang tersedia
- Evaluasi pemahaman pasien/keluarga tentang penyakit kronis
Berdasarkan kondisi I.08007, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Defisit Pengetahuan: Manajemen Penyakit Kronis. Perawat perlu memberikan edukasi dan informasi yang komprehensif kepada pasien/keluarga untuk meningkatkan pengetahuan mereka dalam mengelola penyakit kronis secara efektif. -
Article No. 15186 | 10 Apr 2025
Klinis : Ketidak seimbangan nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Nutrisi
Diagnosa keperawatan ini mengacu pada kondisi di mana terdapat ketidaksesuaian antara asupan nutrisi dan kebutuhan tubuh, baik kelebihan maupun kekurangan. Hal ini dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan dan status gizi pasien.
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), berikut penjelasan singkat mengenai kondisi ini:
SDKI: Ketidakseimbangan Nutrisi
Definisi: Intake nutrisi yang tidak adekuat atau berlebih dibandingkan dengan kebutuhan tubuh.
SLKI: Keseimbangan Nutrisi
Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
SIKI: Manajemen Nutrisi
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan nutrisi.
2. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (seperti ahli gizi) untuk menentukan kebutuhan nutrisi yang tepat.
3. Monitoring asupan dan status nutrisi pasien secara berkala.
4. Edukasi pasien dan keluarga mengenai pentingnya menjaga keseimbangan nutrisi.
5. Pemberian makanan atau suplemen sesuai kebutuhan.
Sebagai perawat, kami berkomitmen untuk membantu pasien mencapai keseimbangan nutrisi yang optimal demi mendukung pemulihan dan kesehatan yang optimal. -
Article No. 15187 | 10 Apr 2025
Klinis : Gangguan integritas jaringan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "Gangguan Integritas Jaringan".
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Integritas Jaringan
Definisi:
Kerusakan pada epidermis, dermis, atau jaringan dasar yang disebabkan oleh faktor internal atau eksternal.
Penyebab:
1. Trauma fisik (luka, lecet, goresan)
2. Paparan zat kimia
3. Penurunan perfusi jaringan
4. Malnutrisi
5. Imobilitas
Gejala dan Tanda:
1. Luka terbuka pada kulit
2. Kerusakan jaringan
3. Perubahan warna kulit
4. Edema
5. Nyeri
Intervensi Keperawatan (berdasarkan SDKI):
1. Perawatan Luka
2. Manajemen Nyeri
3. Peningkatan Perfusi Jaringan
4. Peningkatan Nutrisi
Luaran Keperawatan (berdasarkan SLKI):
1. Integritas Jaringan Membaik
2. Nyeri Terkontrol
3. Perfusi Jaringan Membaik
4. Status Nutrisi Membaik
Diagnosa, Intervensi, dan Luaran Keperawatan ini mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai acuan dalam praktik keperawatan di Indonesia.
Saya harap penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami kondisi "Gangguan Integritas Jaringan" dari sudut pandang keperawatan. Silakan tanyakan jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut. -
Article No. 15188 | 10 Apr 2025
Klinis : Gangguan integritas jaringan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI - SLKI - SIKI berdasarkan kondisi yang Anda berikan, dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Integritas Jaringan
Penjelasan:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Gangguan Integritas Jaringan adalah kondisi di mana individu mengalami kerusakan pada struktur dan fungsi kulit dan/atau membran mukosa. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor fisiologis, penyakit, atau trauma.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran yang diharapkan dari kondisi Gangguan Integritas Jaringan adalah pemulihan integritas jaringan, penyembuhan luka, dan pencegahan komplikasi lebih lanjut. Indikator keberhasilan dapat meliputi pemulihan struktur dan fungsi kulit/membran mukosa, pengurangan tanda-tanda infeksi, dan perbaikan kualitas hidup pasien.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani Gangguan Integritas Jaringan meliputi perawatan luka, manajemen nyeri, manajemen infeksi, serta edukasi dan dukungan bagi pasien dan keluarga. Tujuannya adalah untuk mempercepat penyembuhan, mencegah komplikasi, dan memfasilitasi adaptasi pasien terhadap kondisi.
Dalam praktik keperawatan, penggunaan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dapat membantu perawat dalam melakukan proses asuhan keperawatan yang komprehensif, terstruktur, dan berpusat pada pasien untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 15189 | 10 Apr 2025
Klinis : Gangguan integritas jaringan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci mengenai Diagnosa Keperawatan, Luaran Keperawatan, dan Intervensi Keperawatan untuk kondisi "Gangguan Integritas Jaringan" dalam format yang akademis dan dari sudut pandang seorang perawat ahli:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk kondisi "Gangguan Integritas Jaringan" berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah "Risiko Kerusakan Integritas Kulit". Diagnosis ini didasarkan pada adanya keadaan yang dapat menyebabkan atau meningkatkan kemungkinan terjadinya kerusakan pada integritas kulit atau jaringan lainnya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti imobilitas, nutrisi yang buruk, kelembapan, atau tekanan yang berkepanjangan pada jaringan.
Luaran Keperawatan SLKI:
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan yang tepat, Luaran/Output yang diharapkan berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) adalah:
1. Integritas Kulit: Tercapainya integritas kulit yang utuh, sehat, dan tidak ada kerusakan.
2. Penyembuhan Luka: Luka yang ada dapat sembuh secara optimal dengan indikasi tidak ada tanda-tanda infeksi, perdarahan, atau peradangan.
3. Manajemen Risiko: Pasien dan keluarga dapat mengidentifikasi faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan integritas kulit serta mampu melakukan tindakan pencegahan yang tepat.
Intervensi Keperawatan SIKI:
Untuk mencapai Luaran Keperawatan yang diharapkan, berikut adalah Intervensi Keperawatan yang diperlukan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Perawatan Luka:
- Melakukan pembersihan luka sesuai prosedur aseptik
- Menerapkan teknik perawatan luka yang tepat, seperti debridement, aplikasi salep, dan penggantian balutan
- Memantau perkembangan penyembuhan luka secara berkala
2. Manajemen Risiko:
- Mengidentifikasi faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan integritas kulit, seperti imobilitas, malnutrisi, inkontinensia, dan tekanan
- Menyusun dan menerapkan rencana pencegahan sesuai dengan faktor risiko yang ada
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai cara mencegah dan mengelola gangguan integritas kulit
3. Peningkatan Nutrisi:
- Melakukan asesmen status nutrisi pasien
- Menyusun dan mengimplementasikan rencana pemberian nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan pasien
- Memantau dan mengevaluasi status nutrisi pasien secara berkala
Dengan penerapan Intervensi Keperawatan yang komprehensif dan berkelanjutan, diharapkan Luaran Keperawatan yang diinginkan dapat tercapai, sehingga integritas jaringan pasien dapat terjaga dan tidak terjadi gangguan lebih lanjut. -
Article No. 15190 | 10 Apr 2025
Klinis : anemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI untuk Anemia:
1. Kelelahan
Definisi: Sensasi keletihan dan penurunan kapasitas untuk melakukan aktivitas fisik dan mental yang dirasakan.
Penyebab: Penurunan kadar hemoglobin dan oksigenasi jaringan.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan.
Penyebab: Penurunan kapasitas fungsional akibat penurunan kadar hemoglobin.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan zat gizi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penyebab: Penurunan nafsu makan, malabsorpsi, kehilangan zat besi secara kronis.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dialami oleh klien. SDKI merupakan acuan untuk merumuskan diagnosa keperawatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi klien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan. SLKI menggambarkan kondisi klien setelah menerima asuhan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang tepat dan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan. SIKI merupakan panduan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesi perawat di Indonesia yang berperan dalam pengembangan dan implementasi standar keperawatan (SDKI, SLKI, SIKI) untuk menjamin kualitas asuhan keperawatan yang diberikan. -
Article No. 15191 | 10 Apr 2025
Klinis : keperawatan komunitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk Keperawatan Komunitas:
1. Kurangnya Partisipasi Masyarakat dalam Upaya Kesehatan
- Definisi: Ketidakmampuan individu, keluarga, atau kelompok untuk terlibat dalam aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan atau mempertahankan kesehatan.
- Penyebab: Kurangnya pengetahuan, motivasi, dan dukungan sosial.
- Intervensi Keperawatan: Edukasi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan kemitraan dengan stakeholder terkait.
2. Ketidakmampuan Masyarakat dalam Mengatasi Masalah Kesehatan
- Definisi: Ketidakmampuan individu, keluarga, atau kelompok untuk mengidentifikasi, mengelola, dan mengatasi masalah kesehatan secara efektif.
- Penyebab: Kurangnya pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya.
- Intervensi Keperawatan: Asesmen kebutuhan, pelatihan keterampilan, dan koordinasi dengan pihak terkait.
3. Risiko Penyebaran Penyakit di Komunitas
- Definisi: Potensi terjadinya penyebaran penyakit yang dapat memengaruhi kesehatan masyarakat.
- Penyebab: Kondisi lingkungan yang tidak sehat, perilaku berisiko, dan kurangnya upaya pencegahan.
- Intervensi Keperawatan: Surveilans epidemiologi, promosi kesehatan, dan kolaborasi dengan pihak berwenang.
Standar Dokumentasi Keperawatan:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
Sebagai seorang perawat komunitas, penerapan SDKI-SLKI-SIKI ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat, menetapkan tujuan dan intervensi yang sesuai, serta mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan secara sistematis dan terstandar.