Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 21471 | 03 Sep 2025
Klinis : Pasien lansia dengan nyeri di bagian tangan atau jari skala 4 td 130/80 mmhg, HR 84 x/mnt, risiko osteoarthritis, saat di kaji lagi tidak ada keluhan selain jarinya yang masih nyeri saat di tekuk
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi pasien lansia dengan keluhan nyeri di tangan atau jari.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Nyeri Akut" (SDKI, 2017). Pasien mengalami nyeri di bagian tangan atau jari dengan skala 4, menunjukkan adanya nyeri akut yang dialami. Nyeri akut merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (NANDA-I, 2018).
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Manajemen Nyeri: Pasien dapat melaporkan penurunan nyeri hingga skala 2 atau kurang.
2. Mobilitas Sendi: Pasien dapat meningkatkan rentang gerak sendi tangan/jari tanpa nyeri.
3. Aktivitas Kehidupan Sehari-hari: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman dan mandiri.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri:
a. Kaji nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi.
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, fisioterapis) untuk pengobatan nyeri yang sesuai.
c. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri, seperti kompres dingin, terapi panas, terapi pijat, dan relaksasi.
d. Berikan analgesik sesuai instruksi medis.
e. Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
2. Peningkatan Mobilitas Sendi:
a. Kaji kondisi dan fungsi sendi tangan/jari.
b. Berikan latihan rentang gerak sendi secara bertahap dan terpandu.
c. Ajarkan pasien dan keluarga teknik latihan rentang gerak sendi yang benar.
d. Kolaborasi dengan fisioterapis untuk memberikan intervensi fisioterapi yang sesuai.
e. Evaluasi kemajuan fungsi sendi dan lakukan penyesuaian intervensi jika diperlukan.
3. Peningkatan Aktivitas Kehidupan Sehari-hari:
a. Kaji kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.
b. Identifikasi aktivitas yang sulit dilakukan akibat nyeri dan keterbatasan fungsi sendi.
c. Berikan bantuan dan alat bantu yang sesuai untuk memudahkan aktivitas sehari-hari.
d. Ajarkan teknik-teknik modifikasi aktivitas untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan kemandirian.
e. Evaluasi kemajuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan lakukan penyesuaian intervensi jika diperlukan.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terpadu, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu penurunan nyeri, peningkatan mobilitas sendi, dan kemampuan melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri dan nyaman. -
Article No. 21472 | 03 Sep 2025
Klinis : Pasien lansia dengan nyeri di bagian tangan atau jari skala 4 td 130/80 mmhg, HR 84 x/mnt, risiko osteoarthritis, saat di kaji lagi tidak ada keluhan selain jarinya yang masih nyeri saat di tekuk
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien lansia dengan nyeri di bagian tangan atau jari skala 4, tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi 84 x/menit, risiko osteoarthritis, dan saat dikaji lagi tidak ada keluhan selain jarinya yang masih nyeri saat ditekuk:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah "Nyeri Akut" (NYER).
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain). Kondisi pasien yang ditandai dengan adanya nyeri di bagian tangan atau jari dengan skala 4, serta tidak adanya keluhan lain selain nyeri saat jari ditekuk, menunjukkan adanya nyeri akut yang dialami oleh pasien.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Tingkat Nyeri Terkendali (NOL): Pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri menjadi skala 2 atau kurang.
b. Pergerakan Sendi Membaik (MOB): Pasien dapat melakukan pergerakan sendi pada jari-jarinya dengan nyaman dan tanpa rasa nyeri.
c. Pengendalian Nyeri (PNY): Pasien dapat mengidentifikasi dan menerapkan strategi pengendalian nyeri yang efektif.
Luaran ini diharapkan dapat tercapai setelah pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif dan terencana dengan baik.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Manajemen Nyeri (MNY)
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk menentukan intervensi farmakologis dan non-farmakologis yang sesuai.
- Ajarkan pasien teknik manajemen nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan penggunaan kompres hangat/dingin.
- Evaluasi efektivitas intervensi yang diberikan dan sesuaikan rencana perawatan jika diperlukan.
b. Peningkatan Mobilitas Sendi (PMS)
- Lakukan pengkajian fungsi sendi pada jari-jari pasien, termasuk rentang gerak, kekuatan, dan fleksibilitas.
- Berikan latihan dan terapi fisik yang sesuai untuk meningkatkan mobilitas sendi, seperti latihan rentang gerak, penguatan otot, dan peregangan.
- Ajarkan pasien latihan mandiri dan teknik menjaga fungsi sendi yang dapat dilakukan di rumah.
- Evaluasi kemajuan pasien dan sesuaikan rencana perawatan jika diperlukan.
c. Edukasi Kesehatan (EDU)
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang osteoarthritis, termasuk penyebab, gejala, dan penatalaksanaannya.
- Ajarkan pasien tentang pentingnya manajemen nyeri, peningkatan mobilitas sendi, dan modifikasi gaya hidup untuk mengelola kondisi osteoarthritis.
- Dorong pasien untuk aktif terlibat dalam perawatan diri dan pengambilan keputusan terkait perawatannya.
- Evaluasi pemahaman pasien dan keluarga, serta sesuaikan edukasi yang diberikan jika diperlukan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terencana dengan baik, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu tingkat nyeri yang terkendali, pergerakan sendi yang membaik, dan kemampuan pasien dalam mengendalikan nyeri. -
Article No. 21473 | 03 Sep 2025
Klinis : Pasien lansia dengan nyeri di bagian tangan atau jari skala 4 td 130/80 mmhg, HR 84 x/mnt, risiko osteoarthritis, saat di kaji lagi tidak ada keluhan selain jarinya yang masih nyeri saat di tekuk
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien dapat didiagnosis sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: M15.9
- Deskripsi: Osteoartritis, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Pasien lansia dengan keluhan nyeri di bagian tangan atau jari, berisiko osteoartritis.
- Kode M15.9 dalam ICD-10 digunakan untuk mendiagnosis osteoartritis yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
- Osteoartritis adalah penyakit sendi degeneratif yang sering terjadi pada usia lanjut dan menyebabkan nyeri, kekakuan, dan keterbatasan pergerakan sendi.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang sesuai.
- Deskripsi: Tidak ada prosedur atau tindakan medis yang dilaporkan dalam kasus ini.
Penjelasan:
- Berdasarkan informasi yang diberikan, tidak ada tindakan medis atau prosedur yang dilakukan pada pasien selain pemeriksaan klinis.
- Dalam kasus ini, tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang sesuai.
Secara keseluruhan, pasien ini didiagnosis dengan osteoartritis (kode ICD-10 M15.9) berdasarkan keluhan nyeri di tangan atau jari dan risiko osteoartritis yang dimiliki. Tidak ada tindakan medis atau prosedur yang dilakukan selain pemeriksaan klinis. -
Article No. 21474 | 03 Sep 2025
Klinis : Pasien lansia dengan nyeri di bagian tangan atau jari skala 4 td 130/80 mmhg, HR 84 x/mnt, risiko osteoarthritis, saat di kaji lagi tidak ada keluhan selain jarinya yang masih nyeri saat di tekuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, kode, dan definisi SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien lansia dengan nyeri di bagian tangan atau jari:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (SDKI: 10.01.035)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 10.01.035
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain, 1994).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 10.02.001
Definisi: Pasien melaporkan terkuranginya rasa nyeri yang dirasakan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 10.03.003
Definisi: Serangkaian tindakan yang bertujuan untuk menurunkan atau menghilangkan sensasi nyeri yang dialami pasien.
Penjelasan singkat:
Pasien lansia dengan keluhan nyeri di bagian tangan atau jari dengan skala 4, memiliki risiko osteoarthritis. Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan adalah Nyeri Akut, yang merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan. Tujuan luaran keperawatan adalah pasien melaporkan terkuranginya rasa nyeri yang dirasakan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah serangkaian tindakan yang bertujuan untuk menurunkan atau menghilangkan sensasi nyeri yang dialami pasien. -
Article No. 21475 | 03 Sep 2025
Klinis : Pasien lansia dengan nyeri di bagian tangan atau jari skala 4 td 130/80 mmhg, HR 84 x/mnt, risiko osteoarthritis, saat di kaji lagi tidak ada keluhan selain jarinya yang masih nyeri saat di tekuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: \rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0\nouicompat{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;\red0\green128\blue0;\red128\green0\blue0;}
{\*\generator Riched20 10.0.22621}\viewkind4\uc1
\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057 Berdasarkan data yang disampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):\par
\par
\textb \ul Diagnosa Keperawatan:\ulnone \par
\textb Nyeri Akut (Kode: D.0006)\par
\par
\textb \ul Definisi (SDKI - Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):\ulnone \par
Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat cedera jaringan aktual atau potensial, dengan onset mendadak atau lambat, intensitas ringan hingga berat, dengan durasi kurang dari 3 bulan.\par
\par
\textb \ul Kriteria Hasil (SLKI - Standar Luaran Keperawatan Indonesia):\par
\ulnone Kode: L.08021 - \i Tingkat Nyeri\i0 \par
\tab1. Skala nyeri: 0 (tidak ada nyeri)\par
\tab2. Perilaku nyeri: tidak ada ekspresi wajah kesakitan, tidak gelisah\par
\tab3\tab Tanda fisiologis: TD, nadi, RR dalam rentang normal\par
\par
\textb \ul Intervensi Keperawatan (SIKI - Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):\par
\ulnone Kode: I.11021 - \i Manajemen Nyeri\i0 \par
\tab1. Kaji karakteristik nyeri (lokasi, intensitas, skala, durasi)\par
\tab2. Ajarkan teknik nonfarmakologi (contoh: distraksi, relaksasi)\par
\tab3. Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi\par
\tab4. Monitor efektivitas dan efek samping intervensi nyeri\par
\tab5. Ajarkan penggunaan skala nyeri untuk evaluasi\par
\par
\textb \ul Penjelasan Singkat:\ulnone \par
Pada pasien lansia dengan keluhan nyeri tangan/skala 4 dan risiko osteoarthritis, diagnosa "Nyeri Akut" tepat karena nyeri bersifat spesifik (saat ditekuk), memiliki skala terukur, dan data fisiologis (TD 130/80 mmHg, HR 84x/menit) masih dalam batas normal. Fokus intervensi adalah mengurangi nyeri melalui pendekatan farmakologis dan nonfarmakologis, dengan luaran yang diharapkan berupa penurunan skala nyeri dan stabilnya tanda vital.\par
\par
\cf2\i\ul Catatan:\ulnone\i0\cf0 Penetapan diagnosa tetap memerlikan pengkajian langsung dan validasi dengan pasien. Rekomendasi ini berdasarkan data terbatas yang disampaikan.\par
} -
Article No. 21476 | 03 Sep 2025
Klinis : Pasien lansia dengan nyeri di bagian tangan atau jari skala 4 td 130/80 mmhg, HR 84 x/mnt, risiko osteoarthritis, saat di kaji lagi tidak ada keluhan selain jarinya yang masih nyeri saat di tekuk
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien lansia dengan nyeri di bagian tangan atau jari skala 4, tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi 84 x/menit, dan risiko osteoarthritis adalah "Nyeri Akut".
Penjelasan:
- Pasien mengeluhkan nyeri di bagian tangan atau jari dengan skala 4, yang menunjukkan adanya nyeri akut.
- Tanda-tanda vital pasien seperti tekanan darah dan denyut nadi masih dalam batas normal, tidak menunjukkan adanya komplikasi lain.
- Risiko osteoarthritis pada lansia dapat menjadi penyebab nyeri akut pada tangan atau jari.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Pasien melaporkan nyeri berkurang menjadi skala 2 atau kurang.
- Pasien dapat melakukan aktivitas tangan dan jari dengan nyaman.
- Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan dalam mengelola nyeri.
Penjelasan:
- Tujuan utama asuhan keperawatan adalah mengurangi nyeri yang dialami pasien dari skala 4 menjadi skala 2 atau kurang.
- Pasien diharapkan dapat melakukan aktivitas tangan dan jari dengan nyaman, tanpa adanya hambatan akibat nyeri.
- Pasien juga diharapkan dapat mengelola nyerinya secara mandiri, menunjukkan peningkatan kemampuan dalam mengatasi nyeri.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik yang tepat
- Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti kompres dingin, massage, dan relaksasi
- Peningkatan Mobilitas Sendi
- Ajarkan latihan rentang gerak sendi tangan dan jari secara bertahap
- Berikan alat bantu, seperti splint, untuk memfasilitasi mobilitas sendi
- Edukasi Kesehatan
- Edukasi pasien dan keluarga tentang penyebab, penatalaksanaan, dan pencegahan nyeri serta osteoarthritis
- Ajarkan cara mengidentifikasi dan mengelola faktor pemicu nyeri
Penjelasan:
- Manajemen Nyeri bertujuan untuk mengurangi nyeri yang dirasakan pasien melalui pemberian analgesik, teknik non-farmakologis, dan pengkajian nyeri yang komprehensif.
- Peningkatan Mobilitas Sendi bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan fungsi sendi tangan dan jari pasien melalui latihan rentang gerak dan alat bantu.
- Edukasi Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga tentang penyebab, penatalaksanaan, dan pencegahan nyeri serta osteoarthritis, sehingga pasien dapat berpartisipasi aktif dalam pengelolaan kondisinya.
Secara keseluruhan, intervensi keperawatan yang diberikan diharapkan dapat membantu pasien mengurangi nyeri, meningkatkan mobilitas sendi, dan mengelola kondisinya dengan baik, sehingga tercapai luaran atau hasil yang diharapkan. -
Article No. 21477 | 03 Sep 2025
Klinis : penurunan kesadaran,lemas,gula darah lo
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi penurunan kesadaran, lemas, dan gula darah rendah adalah "Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah". Kondisi ini ditandai dengan penurunan kesadaran, lemas, serta penurunan kadar glukosa darah di bawah normal. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penggunaan obat-obatan, pola makan yang tidak teratur, atau kondisi medis lainnya.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah pemberian asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran sebagai berikut:
1. Kadar Glukosa Darah Terkendali: Pasien dapat mempertahankan kadar glukosa darah dalam rentang normal.
2. Pemulihan Kesadaran: Pasien dapat mencapai tingkat kesadaran yang optimal sesuai dengan kondisi kesehatan.
3. Peningkatan Stamina dan Energi: Pasien dapat menunjukkan peningkatan stamina dan energi yang memadai untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
4. Pengetahuan tentang Manajemen Glukosa Darah: Pasien dan/atau keluarga dapat mendemonstrasikan pemahaman yang baik tentang pengelolaan kadar glukosa darah.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Pemantauan Glukosa Darah: Lakukan pemantauan glukosa darah secara rutin untuk mengetahui tren dan memastikan kadar glukosa dalam batas normal.
2. Pemberian Terapi Nutrisi: Berikan terapi nutrisi yang sesuai, seperti pemberian makanan dan/atau suplemen, untuk membantu mempertahankan kadar glukosa darah.
3. Pemberian Terapi Obat: Berikan obat-obatan yang diperlukan, seperti insulin atau obat antidiabetes, untuk membantu mengontrol kadar glukosa darah.
4. Manajemen Cairan dan Elektrolit: Pantau dan berikan terapi cairan dan elektrolit yang sesuai untuk membantu mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
5. Edukasi Pasien dan Keluarga: Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang manajemen glukosa darah, termasuk pola makan, aktivitas fisik, dan penggunaan obat-obatan.
6. Monitoring Tanda Vital: Pantau tanda-tanda vital secara berkala, termasuk tekanan darah, nadi, suhu, dan respirasi, untuk mendeteksi perubahan kondisi pasien.
7. Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain: Berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter dan ahli gizi, untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan terintegrasi.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu stabilitas kadar glukosa darah, pemulihan kesadaran, peningkatan stamina dan energi, serta pemahaman yang baik tentang manajemen glukosa darah. -
Article No. 21478 | 03 Sep 2025
Klinis : penurunan kesadaran,lemas,gula darah lo
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan kondisi yang Anda berikan, dengan tone akademis dan persona pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Perubahan Perfusi Jaringan Serebral (00201)
Definisi: Penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan otak, yang dapat menyebabkan perubahan dalam fungsi serebral.
2. Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi: Tidak mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
3. Risiko Hiperglikemia (00179)
Definisi: Peningkatan kadar glukosa darah di atas batas normal, yang dapat menyebabkan komplikasi.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Perubahan Perfusi Jaringan Serebral (00201)
Kode: 00201
Definisi: Gangguan aliran darah dan oksigenasi ke jaringan otak.
2. Intoleransi Aktivitas (00092)
Kode: 00092
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
3. Risiko Hiperglikemia (00179)
Kode: 00179
Definisi: Peningkatan kadar glukosa darah di atas batas normal yang dapat menyebabkan komplikasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Perfusi Jaringan Serebral
Kode: 0401
Definisi: Kemampuan aliran darah dan oksigenasi ke jaringan otak.
2. Toleransi Aktivitas
Kode: 0005
Definisi: Kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
3. Kadar Glukosa Darah
Kode: 0802
Definisi: Kemampuan mempertahankan kadar glukosa darah dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Perfusi Jaringan Serebral
Kode: 6420
Definisi: Tindakan untuk meningkatkan aliran darah dan oksigenasi ke jaringan otak.
2. Manajemen Aktivitas
Kode: 0200
Definisi: Tindakan untuk mengatur, memfasilitasi, dan mendukung aktivitas fisik dan psikososial klien.
3. Manajemen Glukosa Darah
Kode: 2120
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan kadar glukosa darah dalam rentang normal. -
Article No. 21479 | 03 Sep 2025
Klinis : pasien dengan dx medis obs. dyspnea, ckd on hd. masuk dengan keluhan sesaksejak 2 hari yang lalu. keadaan umum cukup, gcs 456, kesadaran compos mentis, TD : 144/119 mmHg. N : 124x/mnt, RR : 32x/mnt, SPO2 : 98% dengan Nrbm, suhu : 36,7
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola napas tidak efektif (00032)
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
Kode: 00032
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pola Napas Efektif (20301)
Definisi: Kemampuan mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
Kode: 20301
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas (70001)
Definisi: Upaya untuk mempertahankan dan memperbaiki ventilasi.
Kode: 70001
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami observasi dispnea dan chronic kidney disease yang sedang menjalani hemodialisis. Berdasarkan kondisi klinis pasien, ditemukan pola napas tidak efektif yang ditandai dengan peningkatan frekuensi napas (32x/mnt) serta penggunaan otot bantu pernapasan. Diagnosa keperawatan yang tepat adalah "Pola napas tidak efektif" yang memerlukan intervensi keperawatan untuk mempertahankan dan memperbaiki ventilasi pasien. -
Article No. 21480 | 03 Sep 2025
Klinis : pasien dengan dx medis obs. dyspnea, ckd on hd. masuk dengan keluhan sesaksejak 2 hari yang lalu. keadaan umum cukup, gcs 456, kesadaran compos mentis, TD : 144/119 mmHg. N : 124x/mnt, RR : 32x/mnt, SPO2 : 98% dengan Nrbm, suhu : 36,7
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan kondisi klinis yang diberikan, berikut adalah kode-kode ICD yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R06.02
- Deskripsi: Dispnea observasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 39.95
- Deskripsi: Hemodialisis
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R06.02 (Dispnea observasi) sesuai dengan keluhan utama pasien yaitu sesak napas yang diobservasi.
2. Kode ICD-9-CM 39.95 (Hemodialisis) sesuai dengan kondisi penyerta pasien yaitu Chronic Kidney Disease (CKD) yang sedang menjalani hemodialisis.
Berdasarkan informasi klinis yang diberikan, pasien ini masuk dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari yang lalu. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum cukup, kesadaran kompos mentis, tekanan darah 144/119 mmHg, nadi 124x/menit, laju napas 32x/menit, dan saturasi oksigen 98% dengan menggunakan Nasal Prong Oxygen. Suhu tubuh pasien 36,7°C. Pasien juga diketahui menderita Chronic Kidney Disease (CKD) yang sedang menjalani hemodialisis.