Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15491 | 14 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan takut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan takut, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kecemasan (Anxiety)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kecemasan adalah respon emosional dan perilaku terhadap ancaman yang tidak jelas atau tidak diketahui, ditandai dengan kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa tidak nyaman.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat Kecemasan Berkurang
2. Mampu Mengendalikan Kecemasan
3. Mampu Mengungkapkan Perasaan Cemas
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Kecemasan
2. Terapi Relaksasi
3. Terapi Kognitif
4. Dukungan Emosional
Penjelasan Singkat:
Pasien datang dengan keluhan takut, yang mengindikasikan adanya kecemasan. Kecemasan adalah respon emosional dan perilaku terhadap ancaman yang tidak jelas atau tidak diketahui. Tujuan intervensi keperawatan adalah untuk menurunkan tingkat kecemasan, membantu pasien mengendalikan kecemasan, dan memfasilitasi pengungkapan perasaan cemas. Intervensi yang dapat dilakukan antara lain manajemen kecemasan, terapi relaksasi, terapi kognitif, dan dukungan emosional.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, pendekatan yang dapat digunakan adalah memberikan penjelasan yang komprehensif dan ilmiah tentang kecemasan, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta strategi penanganan yang dapat dilakukan. Perawat dapat berperan sebagai sumber informasi dan konsultan yang dapat memberikan pemahaman dan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 15492 | 14 Apr 2025
Klinis : Pasien mengeluh semalam terbangun lalu tidak bisa tidur kembali dan merasa tubuhnya menggigil kedinginan terasa demam, keesokan harinya suhu tubuh menurun dan badan terasa lemas, punggung pegal pegal serta sedikit terasa mual. Pasien juga merasa 3 hari terakhir ketika terbangun tengah malam agak sulit untuk tidur kembali.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya dapat memberikan diagnosis keperawatan serta penjelasan singkat terkait standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosis Keperawatan:
1. Gangguan Pola Tidur
Definisi: Gangguan dalam jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
Penyebab: Aktivitas berlebihan, kecemasan, stres, rasa sakit/tidak nyaman.
Tanda dan Gejala: Kesulitan memulai atau mempertahankan tidur, terbangun terlalu dini, tidur tidak nyenyak.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin sehari-hari.
Penyebab: Kelemahan, kelelahan, nyeri.
Tanda dan Gejala: Kelelahan, kelemahan, ketidaknyamanan saat melakukan aktivitas.
3. Risiko Gangguan Suhu Tubuh
Definisi: Berisiko mengalami perubahan suhu tubuh di luar batas normal.
Penyebab: Infeksi, demam, menggigil.
Tanda dan Gejala: Perubahan suhu tubuh, menggigil, demam.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Standar diagnosis keperawatan yang digunakan meliputi definisi, tanda dan gejala, serta faktor yang berhubungan dengan masing-masing diagnosis keperawatan.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran keperawatan yang dapat diharapkan mencakup pemulihan pola tidur, peningkatan toleransi aktivitas, serta stabilitas suhu tubuh.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain edukasi terkait pola tidur yang baik, manajemen aktivitas, serta pemantauan dan pengelolaan suhu tubuh.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan pengkajian komprehensif, merumuskan diagnosis keperawatan, menetapkan tujuan keperawatan, dan mengembangkan rencana intervensi yang sesuai dengan standar keperawatan nasional. Tujuan akhirnya adalah untuk membantu pasien mencapai outcome keperawatan yang optimal. -
Article No. 15493 | 14 Apr 2025
Klinis : Pasien terdiagnosa tb paru sejak bulan 11 hingga saat ini, pasien patuh minum obat, namun pasien menginginkan meningkatkan pengetahuannya terkait pengobatan dan penyakitnya dengan benar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi terkait pengobatan dan penyakit tuberculosis paru.
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Pengetahuan didefinisikan sebagai kurangnya atau tidak adanya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tujuan yang ingin dicapai adalah peningkatan pengetahuan pasien terkait pengobatan dan penyakit tuberculosis paru. Indikator keberhasilannya antara lain pasien dapat menjelaskan kembali informasi yang diberikan perawat dan pasien dapat mendemonstrasikan perilaku yang sesuai dengan informasi yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pengajaran: Proses dimana perawat memfasilitasi pembelajaran pasien dan keluarga terkait pengobatan dan penyakit tuberculosis paru.
2. Bimbingan: Memberikan arahan dan dukungan kepada pasien dan keluarga untuk meningkatkan pemahaman terhadap pengobatan dan penyakit tuberculosis paru.
3. Konseling: Membantu pasien dan keluarga dalam mengeksplorasi pengetahuan, kepercayaan, dan perilaku terkait pengobatan dan penyakit tuberculosis paru.
Melalui intervensi tersebut, diharapkan pasien dapat meningkatkan pengetahuannya secara benar dan komprehensif terkait pengobatan dan penyakitnya, sehingga dapat mendukung proses penyembuhan yang optimal. -
Article No. 15494 | 14 Apr 2025
Klinis : Pasien terdiagnosa tb paru sejak bulan 11 hingga saat ini, pasien patuh minum obat, namun pasien menginginkan meningkatkan pengetahuannya terkait pengobatan dan penyakitnya dengan benar
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, mari saya sampaikan diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien tersebut adalah "Defisit Pengetahuan" (SDKI, 2018). Pasien terdiagnosa TB paru dan patuh minum obat, namun ingin meningkatkan pengetahuannya terkait pengobatan dan penyakitnya. Hal ini menunjukkan adanya defisit pengetahuan pada pasien, yang perlu ditangani melalui asuhan keperawatan.
Luaran/Output SLKI:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Peningkatan Pengetahuan (SLKI, 2019): Pasien menunjukkan peningkatan pemahaman yang benar terkait pengobatan dan penyakit TB paru yang dideritanya.
2. Kepatuhan Pengobatan (SLKI, 2019): Pasien menunjukkan kepatuhan yang konsisten dalam mengikuti regimen pengobatan TB paru.
Intervensi Keperawatan SIKI:
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
1. Edukasi Kesehatan (SIKI, 2018):
a. Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait penyakit TB paru dan pengobatannya.
b. Berikan informasi dan edukasi yang komprehensif dan terperinci mengenai penyakit TB paru, termasuk tanda-tanda, proses penyakit, pengobatan, dan pentingnya kepatuhan dalam pengobatan.
c. Gunakan media edukasi yang sesuai (seperti leaflet, video, atau demonstrasi) untuk membantu pasien memahami informasi dengan lebih baik.
d. Libatkan keluarga dalam proses edukasi agar dapat mendukung pasien dalam pengobatan.
e. Evaluasi pemahaman pasien dan berikan umpan balik untuk memastikan pengetahuan pasien meningkat.
2. Manajemen Regimen Pengobatan (SIKI, 2018):
a. Kaji pemahaman pasien terkait regimen pengobatan TB paru yang harus dijalani.
b. Berikan informasi dan edukasi tentang pentingnya kepatuhan dalam pengobatan TB paru.
c. Diskusikan dan bantu pasien untuk menyusun strategi agar dapat patuh dalam minum obat secara teratur.
d. Monitor kepatuhan pasien dalam mengikuti regimen pengobatan dan berikan dukungan serta reinforcement positif.
e. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya (seperti dokter dan apoteker) untuk memastikan regimen pengobatan yang diberikan sesuai.
Dengan menerapkan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat meningkatkan pengetahuannya terkait penyakit TB paru dan pengobatannya, serta mempertahankan kepatuhan dalam mengikuti regimen pengobatan yang telah ditetapkan. -
Article No. 15495 | 14 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan susah buang air kecil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan keluhan pasien yang susah buang air kecil, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Eliminasi Urin
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan urin secara normal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Obstruksi saluran kemih, infeksi saluran kemih, neurologi, psikologis.
- Gejala: Rasa tidak nyaman atau nyeri saat berkemih, frekuensi berkemih meningkat, sulit menahan atau mengeluarkan urin.
- Komplikasi: Inkontinensia urin, infeksi saluran kemih, retensi urin.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pola berkemih kembali normal, bebas dari infeksi saluran kemih, dan tidak terjadi komplikasi.
- Intervensi keperawatan: Identifikasi penyebab, monitor pola berkemih, ajarkan teknik berkemih, pemberian terapi sesuai indikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Manajemen eliminasi urin, terapi cairan dan elektrolit, edukasi kesehatan.
- Tujuan intervensi: Memfasilitasi eliminasi urin yang adekuat, mencegah komplikasi, dan meningkatkan pengetahuan pasien.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu melakukan pengkajian yang komprehensif, menentukan diagnosa keperawatan yang tepat, merencanakan intervensi yang sesuai, dan mengevaluasi hasil dari tindakan keperawatan yang dilakukan. Hal ini bertujuan untuk membantu pasien mencapai hasil yang optimal dalam mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya. -
Article No. 15496 | 14 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan demam, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Penjelasan singkat:
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas normal, yang disebabkan oleh kegagalan mekanisme regulasi suhu tubuh. Pada kasus ini, pasien datang dengan keluhan demam, yang menunjukkan adanya hipertermia.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disebabkan oleh kegagalan mekanisme regulasi suhu tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan hipertermia antara lain adalah:
1. Suhu tubuh kembali normal
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal
3. Tidak ada komplikasi akibat hipertermia
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertermia antara lain:
1. Pemantauan suhu tubuh
2. Pemberian cairan dan elektrolit
3. Terapi penurun panas (kompres dingin, pemberian antipiretik)
4. Identifikasi dan penanganan penyebab hipertermia
Diharapkan dengan pendekatan berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar dalam menangani pasien dengan keluhan demam. -
Article No. 15497 | 14 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam batuk dan lambung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang mengeluhkan demam, batuk, dan gangguan lambung, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
2. Bersihan jalan napas tidak efektif
3. Gangguan Nutrisi: Intake Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan Singkat:
1. Hipertermia
- SDKI: Peningkatan suhu tubuh di atas normal
- SLKI: Kemampuan individu untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal
- SIKI: Intervensi untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas
- SLKI: Kemampuan individu untuk mempertahankan bersihan jalan napas
- SIKI: Intervensi untuk memfasilitasi pembersihan jalan napas
3. Gangguan Nutrisi: Intake Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik
- SLKI: Kemampuan individu untuk mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat
- SIKI: Intervensi untuk memfasilitasi peningkatan asupan nutrisi
Dalam konteks ini, pasien datang dengan keluhan demam, batuk, dan gangguan lambung. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah hipertermia, bersihan jalan napas tidak efektif, dan gangguan nutrisi. Setiap diagnosa tersebut memiliki standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat digunakan sebagai acuan untuk perencanaan dan implementasi asuhan keperawatan. -
Article No. 15498 | 14 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang datang dengan demam dan batuk, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hiperthermi berhubungan dengan proses infeksi.
2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan produksi sekret yang berlebihan.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Hiperthermi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal sebagai respons tubuh terhadap proses infeksi atau penyakit.
2. Bersihan jalan napas tidak efektif: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bebas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu tubuh dalam rentang normal.
2. Jalan napas efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen demam: Intervensi untuk mengontrol dan menurunkan suhu tubuh yang meningkat.
2. Manajemen jalan napas: Intervensi untuk memfasilitasi pembersihan dan permeabilitas jalan napas.
Dalam kondisi ini, perawat perlu melakukan pengkajian yang komprehensif, memantau tanda-tanda vital, memberikan terapi farmakologis dan non-farmakologis, serta melakukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 15499 | 14 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam dan sait kerongkongan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan demam dan sakit kerongkongan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
- Penyebab: Infeksi, dehidrasi, paparan lingkungan yang panas, dan kondisi lainnya.
- Gejala: Demam, kulit merah, dan dapat disertai menggigil.
2. Nyeri tenggorokan
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan atau inflamasi pada tenggorokan.
- Penyebab: Infeksi, radang, trauma, atau kondisi lainnya.
- Gejala: Rasa sakit atau tidak nyaman saat menelan, nyeri saat menelan, dan dapat disertai batuk.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Hipertermia: Pemantauan suhu tubuh, manajemen demam, dan pemberian cairan.
- Nyeri tenggorokan: Pengkajian nyeri, manajemen nyeri, dan intervensi untuk mengurangi rasa sakit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Hipertermia: Suhu tubuh dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan status hidrasi optimal.
- Nyeri tenggorokan: Skala nyeri menurun, kemampuan menelan meningkat, dan tidak ada komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Hipertermia: Monitor suhu tubuh, berikan obat penurun demam, pertahankan hidrasi, dan lakukan kompres hangat.
- Nyeri tenggorokan: Lakukan pengkajian nyeri, berikan analgesik, berikan lozenges atau gargarisasi, dan ajarkan teknik relaksasi.
Dengan pendekatan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi masalah hipertermia dan nyeri tenggorokan pada pasien. -
Article No. 15500 | 14 Apr 2025
Klinis : lemes, pusing hemoglobin 8
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, yaitu lemas, pusing, dengan hemoglobin 8, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Defisit Volume Cairan
Penjelasan:
- Defisit Volume Cairan merupakan kondisi di mana ada penurunan cairan intravaskular, interstisial, atau intraseluler.
- Kondisi lemas dan pusing dapat disebabkan oleh defisit volume cairan, yang dapat terjadi akibat penurunan hemoglobin.
2. Risiko Perdarahan
Penjelasan:
- Risiko Perdarahan adalah keadaan di mana individu rentan mengalami kehilangan darah yang berlebihan.
- Dengan hemoglobin 8, pasien berisiko mengalami perdarahan yang dapat memperburuk kondisinya.
Berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Defisit Volume Cairan
- Risiko Perdarahan
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Keseimbangan Volume Cairan Membaik
- Perdarahan Terkendali
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Cairan
- Manajemen Perdarahan
Dalam pendekatan akademis, peran perawat sebagai pakar adalah:
1. Melakukan pengkajian komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab defisit volume cairan dan risiko perdarahan.
2. Merencanakan intervensi keperawatan yang tepat, seperti pemberian cairan intravena, pemantauan tanda-tanda vital, dan pencegahan perdarahan.
3. Melaksanakan intervensi dengan berpedoman pada SIKI.
4. Mengevaluasi keefektifan intervensi dan memodifikasi rencana asuhan keperawatan jika diperlukan.
5. Berkolaborasi dengan tim kesehatan lain, seperti dokter, untuk mengatasi masalah kesehatan pasien secara komprehensif.