Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 21461 | 03 Sep 2025
Klinis : perfusi jaringan tidak efektif b.d Anak sering merasa pucat dan mudah lelah terutama saat bermain (Anemia) d.d Lemah, wajah pucat, kulit kering pucat dengan bekas suntikan transfusi darah, konjungtiva pucat, CRT 5 detik, akral dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
Perfusi Jaringan Tidak Efektif
Kode SDKI: 00204
2. Definisi SDKI:
Ketidakcukupan aliran darah dan oksigen ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
3. Intervensi SLKI:
a. Pemantauan Perfusi Jaringan
Kode SIKI: 10016
Definisi: Tindakan pemantauan status perfusi jaringan.
b. Manajemen Anemia
Kode SIKI: 11000
Definisi: Tindakan pemberian asuhan keperawatan untuk mengatasi anemia.
4. Hasil SLKI:
a. Perfusi Jaringan
Kode SLKI: 00204
Definisi: Tingkat aliran darah dan oksigen ke jaringan.
b. Status Hematologi
Kode SLKI: 00800
Definisi: Keseimbangan sel-sel darah.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Perfusi Jaringan Tidak Efektif" didasarkan pada kondisi anak yang sering merasa pucat dan mudah lelah, terutama saat bermain, yang menunjukkan adanya permasalahan terkait aliran darah dan oksigen ke jaringan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan perfusi jaringan dan manajemen anemia, dengan tujuan untuk meningkatkan perfusi jaringan dan status hematologi. -
Article No. 21462 | 03 Sep 2025
Klinis : Data Subjektif Pasien mengatakan pusing saat duduk & bangun tidur Pasien mengatakan sakit kepala Pasien mengatakan mual Pasien mengatakan lemah Data Objektif Pasien tampak lemah Kesadaran alert (GCS 15: E4 V5 M6) Tanda vital: TD = 152/85 mmHg (hipertensi) HR = 61x/menit RR = 20x/menit Suhu = 36,0 °C SpO? = 99% pasien dengan diagnosa media hipertensi, diagnosa keperawatan apa yang cocok
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang sesuai beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, kode dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI Kode: 00002
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI Kode: L-0001
- Definisi: Kemampuan individu untuk mengatur asupan dan penggunaan nutrisi dalam memenuhi kebutuhan tubuh.
- SIKI Kode: N-0001
- Definisi: Intervensi untuk meningkatkan asupan nutrisi yang adekuat sesuai kebutuhan.
2. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
- SDKI Kode: 00092
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan di lingkungan atau konteks tertentu.
- SLKI Kode: F-0002
- Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
- SIKI Kode: A-0002
- Definisi: Intervensi untuk memulihkan atau meningkatkan kemampuan individu dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Diagnosa Keperawatan: Penurunan Cardiac Output
- SDKI Kode: 00029
- Definisi: Tidak adekuatnya volume darah yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan jaringan.
- SLKI Kode: H-0001
- Definisi: Kemampuan sistem kardiovaskular untuk memompa darah dan memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan.
- SIKI Kode: C-0001
- Definisi: Intervensi untuk memulihkan atau meningkatkan fungsi kardiovaskular.
Berdasarkan data yang diberikan, pasien dengan diagnosa medis hipertensi mengalami gejala pusing saat duduk dan bangun tidur, sakit kepala, mual, dan terlihat lemah. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh, Intoleransi Aktivitas, dan Penurunan Cardiac Output. -
Article No. 21463 | 03 Sep 2025
Klinis : Data Subjektif Pasien mengatakan pusing saat duduk & bangun tidur Pasien mengatakan sakit kepala Pasien mengatakan mual Pasien mengatakan lemah Data Objektif Pasien tampak lemah Kesadaran alert (GCS 15: E4 V5 M6) Tanda vital: TD = 152/85 mmHg (hipertensi) HR = 61x/menit RR = 20x/menit Suhu = 36,0 °C SpO? = 99% pasien dengan diagnosa media hipertensi, diagnosa keperawatan apa yang cocok
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: {\rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0\nouicompat{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;\red0\green128\blue0;\red128\green0\blue0;}
{\*\generator Riched20 10.0.22621}\viewkind4\uc1
\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057\b Berdasarkan data yang disajikan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang sesuai beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai standar PPNI:\b0\par
\par
\b DIAGNOSA KEPERAWATAN:\b0\par
\cf2\strike Nyeri Akut\cf1\strike0 (kode: 00032) terkait dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral sekunder terhadap hipertensi\par
\par
\b SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):\b0\par
\cf3\strike Definisi:\cf1\strike0 Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, dengan onset mendadak atau lambat yang intensitasnya ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dalam waktu <3 bulan.\par
\cf3\strike Karakteristik Utama:\cf1\strike0 Melaporkan nyeri (sakit kepala), perubahan tekanan darah dari nilai normal (hipertensi), perilaku berhati-hati.\par
\cf3\strike Faktor Terkait:\cf1\strike0 Agen cedera biologis (peningkatan tekanan vaskuler serebral).\par
\par
\b SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):\b0\par
\cf4\strike Kode: 2102 - Tingkat Nyeri\cf1\strike0\par
\cf3\strike Indikator:\cf1\strike0\par
- Skor nyeri (0-10)\par
- Perilaku melindungi area nyeri\par
- Perubahan tanda vital\par
- Durasi episode nyeri\par
\cf3\strike Luaran:\cf1\strike0 Penurunan skala nyeri, stabilisasi tanda vital, dan berkurangnya perilaku melindungi.\par
\par
\b SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):\b0\par
\cf4\strike Kode: 1400 - Manajemen Nyeri\cf1\strike0\par
\cf3\strike Aktivitas:\cf1\strike0\par
- Kaji karakteristik nyeri (lokal, intensitas, durasi)\par
- Monitor perubahan tanda vital\par
- Ajarkan teknik nonfarmakologis (relaksasi, distraksi)\par
- Kolaborasi pemberian analgetik sesuai resep\par
- Evaluasi efektivitas intervensi nyeri\par
\par
\b Catatan Akademis:\b0\par
Data subjektif (pusing, sakit kepala, mual, lemah) dan objektif (hipertensi, tampak lemah) menunjukkan manifestasi klinis peningkatan tekanan intrakranial sekunder terhadap hipertensi. Nyeri kepala bersifat vascular headache akibat distensi arteri serebral. Intervensi prioritas meliputi manajemen nyeri dan monitoring komplikasi neurologis.\par
}
-
Article No. 21464 | 03 Sep 2025
Klinis : Data Subjektif Pasien mengatakan pusing saat duduk & bangun tidur Pasien mengatakan sakit kepala Pasien mengatakan mual Pasien mengatakan lemah Data Objektif Pasien tampak lemah Kesadaran alert (GCS 15: E4 V5 M6) Tanda vital: TD = 152/85 mmHg (hipertensi) HR = 61x/menit RR = 20x/menit Suhu = 36,0 °C SpO? = 99% pasien dengan diagnosa media hipertensi, diagnosa keperawatan apa yang cocok
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah pembahasan yang rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Pusing berhubungan dengan perubahan posisi tubuh, ditandai dengan pasien mengatakan pusing saat duduk dan bangun tidur.
2. Nyeri Kepala berhubungan dengan hipertensi, ditandai dengan pasien mengatakan sakit kepala.
3. Mual berhubungan dengan efek samping obat atau penyakit, ditandai dengan pasien mengatakan mual.
4. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan, ditandai dengan pasien mengatakan lemah dan tampak lemah.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pusing Terkendali
- Pasien melaporkan tidak ada pusing
- Pasien menunjukkan peningkatan toleransi terhadap perubahan posisi
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil saat perubahan posisi
2. Nyeri Kepala Terkontrol
- Pasien melaporkan nyeri kepala berkurang
- Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan beraktivitas
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil
3. Mual Teratasi
- Pasien melaporkan tidak ada rasa mual
- Pasien menunjukkan peningkatan nafsu makan
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil
4. Toleransi Aktivitas Meningkat
- Pasien melaporkan peningkatan energi dan kemampuan beraktivitas
- Pasien menunjukkan perubahan tanda-tanda vital yang minimal selama aktivitas
- Pasien menunjukkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pusing Terkendali:
- Monitor tanda-tanda vital, khususnya tekanan darah, denyut nadi, dan saturasi oksigen
- Anjurkan pasien untuk berubah posisi secara perlahan-lahan
- Ajarkan teknik relaksasi dan posisi yang nyaman untuk mengurangi pusing
- Berikan dukungan psikologis dan edukasi tentang penyebab dan pencegahan pusing
2. Nyeri Kepala Terkontrol:
- Monitor tanda-tanda vital, khususnya tekanan darah
- Identifikasi dan cegah faktor-faktor pemicu nyeri kepala
- Berikan analgesik sesuai dengan rencana pengobatan
- Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengatasi nyeri kepala, seperti kompres dingin dan relaksasi
- Berikan edukasi tentang nyeri kepala dan cara pengelolaannya
3. Mual Teratasi:
- Monitor tanda-tanda vital, khususnya tekanan darah dan denyut nadi
- Identifikasi dan cegah faktor-faktor pemicu mual
- Berikan anti-emetik sesuai dengan rencana pengobatan
- Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengatasi mual, seperti distraksi dan relaksasi
- Anjurkan diet yang mudah dicerna dan banyak minum
4. Toleransi Aktivitas Meningkat:
- Monitor tanda-tanda vital sebelum, selama, dan setelah aktivitas
- Evaluasi tingkat kelelahan dan kemampuan pasien untuk beraktivitas
- Berikan bantuan dan alat bantu sesuai kebutuhan pasien
- Ajarkan teknik konservasi energi dan pengaturan aktivitas
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk program rehabilitasi yang sesuai
Penjelasan rinci dan terperinci:
Dalam kasus pasien dengan hipertensi dan gejala pusing, sakit kepala, mual, serta kelemahan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Pusing Berhubungan dengan Perubahan Posisi Tubuh, Nyeri Kepala Berhubungan dengan Hipertensi, Mual Berhubungan dengan Efek Samping Obat atau Penyakit, dan Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan Kelemahan.
Luaran yang diharapkan adalah Pusing Terkendali, Nyeri Kepala Terkontrol, Mual Teratasi, dan Toleransi Aktivitas Meningkat. Ini berarti pasien akan melaporkan tidak ada pusing, nyeri kepala berkurang, tidak ada rasa mual, serta peningkatan energi dan kemampuan beraktivitas.
Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup pemantauan tanda-tanda vital, pengelolaan faktor-faktor pemicu, pemberian terapi farmakologis dan non-farmakologis, serta edukasi dan dukungan psikologis bagi pasien. Tujuannya adalah untuk mengendalikan gejala, mengatasi penyebab, dan meningkatkan toleransi aktivitas pasien.
Melalui pendekatan holistik dan kolaboratif, perawat berperan penting dalam membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan dan memulihkan kondisinya secara optimal. -
Article No. 21465 | 03 Sep 2025
Klinis : pasien mengatakan nyeri dada sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien yang mengeluhkan nyeri dada sebelah kiri adalah:
Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain).
Penyebab:
- Agen cedera fisik (misal: penyakit jantung, penyakit paru, trauma)
- Agen cedera kimiawi (misal: pengaruh obat-obatan)
- Agen cedera psikogenik (misal: stres, kecemasan)
Gejala dan Tanda:
- Pasien mengeluhkan nyeri dada sebelah kiri
- Tanda vital tidak stabil (peningkatan/penurunan nadi, tekanan darah, suhu tubuh)
- Perubahan ekspresi wajah, postur tubuh, perilaku menghindari gerakan
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Tingkat Nyeri Terkontrol
- Pasien dapat melaporkan nyeri terkontrol (skor nyeri ? 3 dari skala 0-10)
- Pasien dapat mendemonstrasikan strategi pengelolaan nyeri yang efektif
- Tanda-tanda vital pasien dalam batas normal
2. Kenyamanan Meningkat
- Pasien dapat melaporkan peningkatan kenyamanan
- Pasien dapat beristirahat tanpa interupsi karena nyeri
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa peningkatan nyeri
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, faktor pencetus, dan faktor yang memperberat/memperingan)
- Identifikasi penyebab nyeri (misal: penyakit jantung, penyakit paru, trauma)
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian analgesik atau terapi lainnya sesuai kondisi pasien
- Ajarkan pasien teknik nonfarmakologis pengelolaan nyeri (misal: relaksasi, distraksi, terapi musik)
- Monitor efektivitas intervensi dan respon pasien terhadap pengurangan nyeri
2. Manajemen Aktivitas
- Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas
- Berikan bantuan untuk aktivitas sehari-hari sesuai kebutuhan pasien
- Kolaborasi dengan tim terapeutik untuk menyusun rencana aktivitas yang aman dan terstruktur
- Ajarkan pasien teknik pengaturan aktivitas dan istirahat yang tepat
- Monitor respons fisiologis dan psikologis pasien selama aktivitas
3. Manajemen Lingkungan
- Ciptakan lingkungan yang nyaman dan kondusif untuk pemulihan pasien (misal: suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
- Fasilitasi interaksi sosial pasien dengan keluarga atau orang terdekat sesuai kebutuhan
- Kolaborasi dengan tim medis untuk mengelola faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kondisi pasien
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terarah, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu nyeri terkontrol dan kenyamanan meningkat, sehingga dapat mendukung proses pemulihan pasien secara optimal. -
Article No. 21466 | 03 Sep 2025
Klinis : Pasien lansia dengan nyeri di bagian tangan atau jari skala 4 td 130/80 mmhg, HR 84 saat di kaji lagi tidak ada keluhan selain jarinya yang masih nyeri saat di tekuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: \rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0\nouicompat{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;}
{\*\generator Riched20 10.0.22621}\viewkind4\uc1
\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057 Berdasarkan data yang disampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk pasien lansia dengan nyeri pada tangan atau jari:\par
\b Diagnosa Keperawatan:\b0\par
\cf2\ul Nyeri Akut\cf1\ulnone (Kode: 00132)\par
\b Penjelasan Singkat:\b0\par
\b 1. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):\b0\par
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat cedera jaringan aktual atau potensial, dengan onset yang mendadak atau lambat, dengan intensitas ringan hingga berat, dan durasi kurang dari 3 bulan.\par
Faktor yang Berhubungan: Cedera pada agen biologis (pada kasus ini, nyeri di tangan atau jari).\par
Karakteristik Utama: Melaporkan nyeri (skala 4), perilaku berhati-hati atau melindungi area yang nyeri.\par
\b 2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):\b0\par
Kode: 0801 - \cf2\ul Kontrol Nyeri\cf1\ulnone\par
Definisi: Tindakan personal untuk mengontrol nyeri.\par
Indikator yang Relevan:\par
- Melaporkan bahwa nyeri tertangani (skala nyeri menurun)\par
- Menggunakan metode non-farmakologi untuk mengurangi nyeri\par
- Mengungkapkan nyeri secara verbal berkurang\par
\b 3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):\b0\par
Kode: 1400 - \cf2\ul Manajemen Nyeri\cf1\ulnone\par
Definisi: Meminimalkan ketidaknyamanan akibat cedera jaringan aktual atau potensial.\par
Aktivitas Keperawatan yang Relevan:\par
- Kaji karakteristik nyeri: lokasi, intensitas (skala 4), faktor pencetus (gerakan menekuk jari), dan durasi\par
- Ajarkan teknik distraksi atau relaksasi untuk mengurangi persepsi nyeri\par
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi\par
- Lakukan kompres hangat atau dingin pada area yang nyeri (jika sesuai)\par
- Monitor respons terhadap intervensi nyeri (perubahan skala nyeri)\par
- Ajarkan teknik mengistirahatkan tangan atau jari yang nyeri\par
\b Catatan Tambahan:\b0\par
Meskipun tekanan darah (130/80 mmHg) dan denyut nadi (84x/menit) dalam batas normal untuk lansia, dan tidak ada keluhan lain, fokus intervensi tetap pada penanganan nyeri akut di tangan atau jari. Nyeri skala 4 (dalam skala 0-10) menunjukkan nyeri sedang yang memerlukan intervensi keperawatan.\par
} -
Article No. 21467 | 03 Sep 2025
Klinis : Pasien lansia dengan nyeri di bagian tangan atau jari skala 4 td 130/80 mmhg, HR 84 x/mnt, risiko osteoarthritis, saat di kaji lagi tidak ada keluhan selain jarinya yang masih nyeri saat di tekuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
- Nyeri Akut (00132)
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00132
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain)
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode: 1605
- Judul: Kontrol Nyeri
- Definisi: Tindakan untuk mengontrol atau mengurangi rasa nyeri yang dialami individu
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode: 1400
- Judul: Manajemen Nyeri
- Definisi: Upaya untuk mengidentifikasi dan mengendalikan faktor-faktor yang menyebabkan atau mempertahankan nyeri pada seseorang
Penjelasan singkat:
Pasien lansia dengan keluhan nyeri pada tangan atau jari dengan skala 4, tekanan darah 130/80 mmHg, dan denyut nadi 84 kali per menit, serta risiko osteoarthritis. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut (00132), dengan fokus utama pada pengkajian dan manajemen nyeri. SDKI, SLKI, dan SIKI yang terkait memberikan kerangka kerja untuk mengidentifikasi, mengontrol, dan mengelola nyeri yang dialami oleh pasien. -
Article No. 21468 | 03 Sep 2025
Klinis : Pasien lansia dengan nyeri di bagian tangan atau jari skala 4 td 130/80 mmhg, HR 84 x/mnt, risiko osteoarthritis, saat di kaji lagi tidak ada keluhan selain jarinya yang masih nyeri saat di tekuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi pasien lansia yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (10014)
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Kontrol Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri Akut (10014)
- SDKI: Nyeri Akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI: Kontrol Nyeri adalah kemampuan untuk mengontrol atau mengurangi rasa nyeri.
- SIKI: Manajemen Nyeri adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau mengontrol nyeri.
Dalam kasus ini, pasien lansia mengalami nyeri di bagian tangan atau jari dengan skala 4, sehingga diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut. Perawat dapat melakukan intervensi keperawatan untuk mengelola nyeri, seperti pemberian analgesik, kompres hangat, dan teknik relaksasi. -
Article No. 21469 | 03 Sep 2025
Klinis : Pasien lansia dengan nyeri di bagian tangan atau jari skala 4 td 130/80 mmhg, HR 84 x/mnt, risiko osteoarthritis, saat di kaji lagi tidak ada keluhan selain jarinya yang masih nyeri saat di tekuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut (00132)
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul secara tiba-tiba atau lambat, dengan intensitas ringan hingga berat, dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan, dan berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Nyeri (1605)
- Durasi Nyeri Menurun (1605)
- Tingkat Nyeri Menurun (1605)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri (1400)
- Terapi Relaksasi (1480)
- Terapi Kompres (1380)
2. Diagnosa Keperawatan:
Risiko Osteoartritis (00803)
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko Osteoartritis: Kerentanan terhadap kerusakan struktur atau fungsi sendi yang disebabkan oleh proses degeneratif yang terkait dengan usia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Fungsi Sendi Membaik (0207)
- Mobilitas Sendi Membaik (0208)
- Rasa Nyeri Berkurang (1605)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Aktivitas (0200)
- Manajemen Nyeri (1400)
- Terapi Modalitas Fisik (1260)
Penjelasan singkat:
Pasien lansia dengan nyeri di bagian tangan atau jari skala 4, TD 130/80 mmHg, HR 84 x/mnt, risiko osteoarthritis, dan saat dikaji lagi tidak ada keluhan selain jarinya yang masih nyeri saat ditekuk. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut (00132) dan Risiko Osteoartritis (00803). Intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi manajemen nyeri, terapi relaksasi, terapi kompres, manajemen aktivitas, dan terapi modalitas fisik. -
Article No. 21470 | 03 Sep 2025
Klinis : Pasien lansia dengan nyeri di bagian tangan atau jari skala 4 td 130/80 mmhg, HR 84 x/mnt, risiko osteoarthritis, saat di kaji lagi tidak ada keluhan selain jarinya yang masih nyeri saat di tekuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, Kode, dan Definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
Kode SDKI: 00132
Definisi SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang timbul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu.
2. Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Manajemen Nyeri
Kode SLKI: 00046
Definisi SLKI: Tindakan untuk meminimalkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dialami oleh pasien.
b. Peningkatan Mobilitas Sendi
Kode SLKI: 00089
Definisi SLKI: Tindakan untuk meningkatkan rentang gerak sendi yang terbatas.
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Manajemen Nyeri
Kode SIKI: 1400
Definisi SIKI: Pengurangan rasa nyeri hingga ke tingkat yang dapat ditoleransi oleh pasien.
b. Latihan Rentang Gerak
Kode SIKI: 0224
Definisi SIKI: Mempertahankan atau meningkatkan rentang gerak sendi.
Penjelasan Singkat:
Pasien lansia dengan nyeri di bagian tangan atau jari skala 4 memiliki Diagnosa Keperawatan Nyeri Akut. Rencana Asuhan Keperawatan yang dapat diberikan adalah Manajemen Nyeri dan Peningkatan Mobilitas Sendi. Intervensi Keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nyeri dan Latihan Rentang Gerak untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan rentang gerak sendi.