Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 21441 | 03 Sep 2025
Klinis : pasiendatang dengan keluhan menstruasi tidak teratur
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan rincian yang terperinci untuk kondisi pasien dengan keluhan menstruasi tidak teratur.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan menstruasi tidak teratur adalah "Gangguan Pola Menstruasi". Diagnosa ini mengacu pada adanya perubahan dalam frekuensi, durasi, atau jumlah aliran menstruasi yang tidak sesuai dengan pola normal.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pasien menunjukkan pemahaman tentang penyebab dan penatalaksanaan gangguan pola menstruasi.
2. Pasien menunjukkan perilaku perawatan diri yang tepat untuk mengatasi gangguan pola menstruasi.
3. Pasien menunjukkan perbaikan dalam pola menstruasi, seperti menjadi lebih teratur, durasi yang lebih normal, dan jumlah aliran yang sesuai.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Edukasi Kesehatan
- Jelaskan anatomi dan fisiologi siklus menstruasi normal.
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat memengaruhi pola menstruasi, seperti stres, aktivitas fisik, riwayat medis, dan penggunaan obat-obatan.
- Edukasikan pasien tentang gaya hidup sehat untuk menjaga pola menstruasi, seperti pola makan yang seimbang, aktivitas fisik yang teratur, dan manajemen stres yang baik.
- Jelaskan pentingnya pemantauan pola menstruasi dan kapan harus mencari pertolongan medis.
2. Manajemen Gejala
- Identifikasi gejala-gejala yang menyertai gangguan pola menstruasi, seperti nyeri, perdarahan yang berlebihan, atau amenore.
- Berikan intervensi untuk mengatasi gejala-gejala tersebut, seperti pemberian analgesik, kompres hangat, atau pengaturan istirahat yang cukup.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, untuk pengobatan farmakologis yang diperlukan.
3. Dukungan Emosional
- Nilai tingkat kecemasan dan stres yang dialami pasien terkait dengan gangguan pola menstruasi.
- Berikan dukungan emosional dan bimbing pasien untuk mengelola kecemasan dan stres dengan teknik relaksasi atau konseling.
- Dorong pasien untuk terbuka dalam membicarakan masalah yang dihadapi dan libatkan keluarga atau significant other dalam proses perawatan.
Dengan melaksanakan intervensi-intervensi ini, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu memahami kondisinya, dapat melakukan perawatan diri yang tepat, dan menunjukkan perbaikan dalam pola menstruasinya. -
Article No. 21442 | 03 Sep 2025
Klinis : pasiendatang dengan keluhan menstruasi tidak teratur
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan keluhan pasien yaitu menstruasi tidak teratur, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Ketidakefektifan Pola Menstruasi
Definisi: Perubahan dalam frekuensi, durasi, atau jumlah perdarahan menstruasi yang tidak sesuai dengan normal.
Karakteristik Definisi:
- Perdarahan menstruasi yang tidak teratur
- Perdarahan menstruasi yang tidak normal (terlalu lama atau terlalu sedikit)
- Nyeri saat menstruasi
- Perubahan emosional terkait siklus menstruasi
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pola Menstruasi Sehat
Kriteria Hasil:
- Frekuensi menstruasi sesuai normal (21-35 hari)
- Durasi menstruasi sesuai normal (2-7 hari)
- Jumlah perdarahan menstruasi sesuai normal
- Tidak ada nyeri saat menstruasi
- Tidak ada perubahan emosional terkait siklus menstruasi
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Kesehatan Reproduksi
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk membantu pasien mencapai dan mempertahankan kesehatan reproduksi yang optimal.
Aktivitas Keperawatan:
- Kaji riwayat menstruasi pasien (frekuensi, durasi, jumlah perdarahan, keluhan)
- Ajarkan pasien untuk melakukan pencatatan siklus menstruasi
- Anjurkan pasien untuk melakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan terkait keluhan menstruasi tidak teratur
- Berikan edukasi tentang faktor-faktor yang dapat memengaruhi siklus menstruasi (stres, pola makan, aktivitas fisik, dll.)
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya dokter) untuk menentukan intervensi yang tepat (misalnya obat-obatan, perubahan gaya hidup)
2. Manajemen Nyeri
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk membantu pasien mengatasi nyeri yang dirasakan.
Aktivitas Keperawatan:
- Kaji intensitas, durasi, dan karakteristik nyeri saat menstruasi
- Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis (misalnya kompres hangat, relaksasi, distraksi)
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya dokter) untuk memberikan intervensi farmakologis jika diperlukan
Dengan melakukan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai pola menstruasi yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup terkait kesehatan reproduksi. -
Article No. 21443 | 03 Sep 2025
Klinis : bersihan jalan nafas
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosis keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan untuk kondisi bersihan jalan nafas dengan tone akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
1. Diagnosis Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosis keperawatan yang sesuai untuk kondisi bersihan jalan nafas adalah "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif". Definisi dari diagnosis ini adalah "Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka".
2. Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
a. Bebas dari obstruksi jalan napas
b. Kemampuan batuk efektif
c. Respirasi dalam batas normal
d. Tidak ada tanda-tanda distres pernapasan
e. Klien menunjukkan teknik batuk efektif
f. Klien mampu mengeluarkan sekret dari saluran napas
Penjelasan:
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah klien bebas dari obstruksi jalan napas, memiliki kemampuan batuk efektif, respirasi dalam batas normal, tidak menunjukkan tanda-tanda distres pernapasan, mampu menerapkan teknik batuk efektif, dan dapat mengeluarkan sekret dari saluran napas. Tujuan ini bertujuan untuk memastikan jalan napas klien tetap terbuka dan berfungsi dengan baik.
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Monitor status pernapasan klien (frekuensi, irama, kedalaman, dan kerja napas)
b. Auskultasi suara napas, identifikasi adanya suara napas abnormal
c. Bantu klien untuk melakukan teknik batuk efektif
d. Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
e. Lakukan suction jika diperlukan untuk membersihkan jalan napas
f. Kolaborasi dengan ahli terapi pernapasan untuk pemberian terapi pernapasan yang tepat
g. Edukasi klien dan keluarga tentang pentingnya menjaga kebersihan jalan napas
Penjelasan:
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran yang diharapkan meliputi pemantauan status pernapasan klien, auskultasi suara napas, membantu klien melakukan teknik batuk efektif, pemberian oksigenasi, suction jika diperlukan, kolaborasi dengan ahli terapi pernapasan, serta edukasi klien dan keluarga. Intervensi-intervensi ini bertujuan untuk mempertahankan jalan napas agar tetap bersih dan berfungsi dengan baik.
Secara keseluruhan, diagnosis keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang telah diuraikan di atas merupakan langkah-langkah penting dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif bagi klien dengan masalah bersihan jalan napas tidak efektif. -
Article No. 21444 | 03 Sep 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan ada benjolan di anus sudah 1 tahun
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: K64.0
- Deskripsi: Hemoroid eksternal
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika diperlukan):
- Kode: 45.33
- Deskripsi: Eksisi atau destruksi hemoroid eksternal
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang Anda berikan, pasien datang dengan keluhan adanya benjolan di anus yang sudah berlangsung selama 1 tahun. Kondisi ini mengarah pada diagnosis hemoroid eksternal, yang merupakan pembengkakan vena di sekitar anus.
Kode ICD-10 K64.0 digunakan untuk mengkodekan diagnosis hemoroid eksternal. Hemoroid eksternal adalah vena yang menonjol di luar anus, sering kali menyebabkan rasa tidak nyaman, perdarahan, dan gejala lainnya.
Jika diperlukan, tindakan medis yang mungkin dilakukan adalah eksisi atau destruksi hemoroid eksternal, yang memiliki kode ICD-9-CM 45.33. Prosedur ini melibatkan penghapusan atau pemusnahan hemoroid yang terlihat di luar anus untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 21445 | 03 Sep 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan ada benjolan di anus sudah 1 tahun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, yaitu pasien datang dengan keluhan ada benjolan di anus sudah 1 tahun, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Inkontinensia Fekal (00014)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Inkontinensia Fekal (00014)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengendalikan pengeluaran feses secara sukarela.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Defekasi (1616)
Definisi: Kemampuan untuk mengatur pengeluaran feses dengan cara yang tepat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Inkontinensia (4130)
Definisi: Upaya untuk mengelola inkontinensia (kehilangan kontrol) pada fungsi eliminasi.
Penjelasan singkat:
Pasien datang dengan keluhan ada benjolan di anus sudah 1 tahun, yang dapat mengarah pada diagnosa keperawatan Inkontinensia Fekal (00014). Inkontinensia Fekal adalah ketidakmampuan untuk mengendalikan pengeluaran feses secara sukarela. Tujuan keperawatan yang dapat ditetapkan adalah Kontrol Defekasi (1616), yaitu kemampuan untuk mengatur pengeluaran feses dengan cara yang tepat. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Inkontinensia (4130), yaitu upaya untuk mengelola inkontinensia (kehilangan kontrol) pada fungsi eliminasi. -
Article No. 21446 | 03 Sep 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan ada benjolan di anus sudah 1 tahun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: \rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0\nouicompat\deflang1033{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;\red0\green128\blue0;\red128\green0\blue0;}
{\*\generator Riched20 10.0.22621}\viewkind4\uc1
\pard\nowidctlpar\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057 Berdasarkan keluhan pasien mengenai benjolan di anus yang telah berlangsung selama 1 tahun, berikut adalah diagnosa keperawatan yang relevan beserta penjelasan singkat sesuai standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).\par
\b Diagnosa Keperawatan:\b0\par
\cf2\ul Nyeri Akut\cf0\ulnone (Kode: 00132)\par
\b Definisi:\b0 Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, yang terjadi secara tiba-tiba atau lambat, dengan intensitas ringan hingga berat, dan berlangsung kurang dari 3 bulan.\par
\b Faktor yang Berhubungan:\b0 Adanya benjolan di anus (kemungkinan terkait hemoroid, fisura, atau kondisi proktologis lainnya) yang menimbulkan ketidaknyamanan atau nyeri.\par
\b Luaran Keperawatan (SLKI):\b0\par
\cf2\ul Kontrol Nyeri\cf0\ulnone (Kode: 1608)\par
\b Definisi:\b0 Kemampuan individu untuk mengelola dan mengurangi persepsi nyeri yang dialami.\par
\b Indikator Luaran:\par
- Melaporkan nyeri terkontrol (skala nyeri menurun).\par
- Demonstrasi teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.\par
- Penggunaan analgesik sesuai indikasi.\par
\b Intervensi Keperawatan (SIKI):\b0\par
\cf2\ul Manajemen Nyeri\cf0\ulnone (Kode: 1400)\par
\b Definisi:\b0 Tindakan keperawatan untuk meringankan atau mengurangi nyeri hingga tingkat yang dapat ditoleransi oleh pasien.\par
\b Aktivitas Intervensi:\par
- Kaji karakteristik nyeri (lokasi, intensitas, durasi, faktor pencetus).\par
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi.\par
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai resep.\par
- Anjurkan posisi yang nyaman dan hindari tekanan pada area anus.\par
\cf3\b Catatan:\cf0\b0 Diagnosa ini bersifat umum dan didasarkan pada informasi terbatas. Anamnesis lebih lanjut dan pemeriksaan fisik diperlukan untuk konfirmasi kondisi (misalnya, wasir, fisura ani, atau abses). Rekomendasi rujuk ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.\par
} -
Article No. 21447 | 03 Sep 2025
Klinis : laparatomy
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai dokter atau perekam medis, saya akan memberikan informasi mengenai kode ICD-10 dan ICD-9-CM untuk kondisi "laparotomy" sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R19.0
- Deskripsi: Laparotomi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 54.0
- Deskripsi: Laparotomi, eksplorasi abdominal
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R19.0 (Laparotomi):
- Kode R19.0 dalam Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait, Revisi Kesepuluh (ICD-10) digunakan untuk menggambarkan prosedur bedah yang melibatkan pembukaan dinding abdomen (laparotomi).
- Laparotomi adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengakses rongga perut dan organ-organ di dalamnya. Ini dapat dilakukan untuk berbagai tujuan, seperti diagnosis, pengobatan, atau pengambilan sampel jaringan.
2. Kode ICD-9-CM Procedure 54.0 (Laparotomi, eksplorasi abdominal):
- Kode 54.0 dalam Klasifikasi Internasional Penyakit, Revisi Kesembilan, Modifikasi Klinis (ICD-9-CM) digunakan untuk menggambarkan prosedur laparotomi untuk eksplorasi dan inspeksi rongga abdomen.
- Prosedur ini mencakup pembukaan dinding abdomen untuk mengakses dan memeriksa isi rongga perut, termasuk organ-organ di dalamnya. Ini dapat dilakukan untuk berbagai tujuan, seperti diagnosis, pengobatan, atau pengambilan sampel jaringan.
Jadi, dalam kasus "laparotomi", kode ICD-10 yang sesuai adalah R19.0, dan kode ICD-9-CM Procedure yang sesuai adalah 54.0. -
Article No. 21448 | 03 Sep 2025
Klinis : laparatomy explorasi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi laparatomy explorasi:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R19.00
- Deskripsi: Laparotomi eksplorasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 54.11
- Deskripsi: Laparotomi eksplorasi, lainnya
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R19.00 "Laparotomi eksplorasi" menggambarkan tindakan pembedahan untuk mengeksplorasi atau memeriksa rongga abdomen melalui insisi di dinding perut.
2. Kode ICD-9-CM 54.11 "Laparotomi eksplorasi, lainnya" merujuk pada prosedur operasi yang dilakukan untuk mengeksplor atau memeriksa rongga abdomen melalui pembedahan. Kode ini mencakup berbagai jenis laparotomi eksplorasi yang tidak termasuk dalam kode-kode lainnya.
Dalam praktik klinis, kode ICD-10 dan ICD-9-CM digunakan oleh dokter, perekam medis, dan staf medis lainnya untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan diagnosis dan prosedur medis yang dilakukan. Kode-kode ini membantu dalam pengkodean, pelaporan, dan penagihan yang akurat untuk layanan kesehatan yang diberikan. -
Article No. 21449 | 03 Sep 2025
Klinis : biopsi colon
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis, dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis, untuk kondisi biopsi colon.
1. Kode ICD-10:
- Kode: K63.1
- Deskripsi: Biopsi kolon
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 45.25
- Deskripsi: Kolonoskopi dengan biopsi
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 K63.1 merupakan kode untuk "Biopsi kolon", yang termasuk dalam kategori "Penyakit lain pada usus" (K63). Biopsi kolon adalah prosedur pengambilan sampel jaringan dari dinding kolon untuk tujuan diagnostik, biasanya dilakukan dalam rangka investigasi atau evaluasi kondisi medis pasien.
2. Kode ICD-9-CM 45.25 merupakan kode untuk "Kolonoskopi dengan biopsi", yang termasuk dalam kategori "Operasi pada sistem pencernaan" (45). Kolonoskopi adalah prosedur visualisasi dalam saluran cerna bagian bawah menggunakan endoskop, yang dapat dilakukan dengan pengambilan sampel jaringan (biopsi) saat prosedur tersebut.
Penggunaan kode-kode ini penting untuk klasifikasi dan dokumentasi yang akurat dalam catatan medis pasien, serta untuk tujuan penagihan dan administrasi perawatan kesehatan. -
Article No. 21450 | 03 Sep 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan saat melihat cahaya mata terasa tidak nyaman
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan saat melihat cahaya mata terasa tidak nyaman adalah "Gangguan Sensori Persepsi: Penglihatan" (SDKI, 2017). Diagnosa ini mencerminkan adanya perubahan dalam kemampuan pasien untuk menerima, mengorganisasi, dan menginterpretasikan stimulus visual, yang dapat menimbulkan respons fisiologis dan perilaku yang tidak diinginkan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang sesuai, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Peningkatan Kenyamanan Sensori (SLKI, 2019): Pasien menunjukkan peningkatan dalam kemampuan untuk menerima, mengorganisasi, dan menginterpretasikan stimulus visual dengan nyaman.
2. Kontrol Nyeri (SLKI, 2019): Pasien dapat mengontrol rasa tidak nyaman saat melihat cahaya dengan efektif.
3. Adaptasi Sensori (SLKI, 2019): Pasien dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang menyebabkan rasa tidak nyaman saat melihat cahaya.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
1. Manajemen Nyeri (SIKI, 2018):
- Identifikasi karakteristik nyeri yang dirasakan pasien saat melihat cahaya.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi analgesik yang sesuai.
- Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat/dingin.
2. Terapi Sensori (SIKI, 2018):
- Kaji sensitivitas pasien terhadap cahaya dan stimulus visual lainnya.
- Modifikasi lingkungan untuk mengurangi paparan cahaya yang menyebabkan ketidaknyamanan.
- Ajarkan teknik adaptasi sensori, seperti penggunaan kacamata pelindung atau pengaturan pencahayaan.
3. Edukasi Kesehatan (SIKI, 2018):
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang kondisi yang dialami dan cara pengelolaannya.
- Ajarkan strategi manajemen diri dalam menghadapi perubahan sensori visual.
- Diskusikan dengan pasien dan keluarga terkait penggunaan alat bantu, modifikasi lingkungan, dan strategi koping yang efektif.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diinginkan, yaitu peningkatan kenyamanan sensori, kontrol nyeri, dan adaptasi sensori yang efektif.