Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19553 | 12 Jul 2025
Klinis : SIKI untuk SLKI kenyamanan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Gangguan Kenyamanan
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00014
Definisi: Pengalaman subjektif dan kompleks yang dirasakan individu tentang ketidaknyamanan fisik, psikologis, sosial, spiritual, atau kombinasi darinya yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00019 Kenyamanan
Definisi: Tercapainya keadaan nyaman secara fisik, psikologis, sosial, dan spiritual.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 01050 Manajemen Kenyamanan
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengelola faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan individu.
Penjelasan singkat:
Gangguan Kenyamanan merupakan pengalaman subjektif dan kompleks yang dirasakan individu terkait ketidaknyamanan fisik, psikologis, sosial, atau spiritual. Tujuan perawatan adalah tercapainya kenyamanan secara menyeluruh, yang dapat dicapai melalui tindakan manajemen kenyamanan, seperti mengidentifikasi dan mengelola faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan individu. -
Article No. 19554 | 12 Jul 2025
Klinis : SIKI untuk SLKI kenyamanan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia, untuk kondisi dengan SLKI kenyamanan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00214
Diagnosa: Nyeri akut
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00214
Luaran: Kenyamanan
Definisi: Kondisi subjektif dan pribadi yang mencerminkan perasaan sejahtera, relaksasi, dan kepuasan seseorang terhadap lingkungan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 05040
Intervensi: Manajemen nyeri
Definisi: Penggunaan strategi farmakologis dan nonfarmakologis untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa nyeri.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, perawat
Penjelasan singkat:
Berdasarkan kondisi dengan SLKI kenyamanan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri akut (SDKI 00214). Nyeri akut merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan. Luaran keperawatan yang diharapkan adalah Kenyamanan (SLKI 00214), yaitu kondisi subjektif dan pribadi yang mencerminkan perasaan sejahtera, relaksasi, dan kepuasan seseorang terhadap lingkungan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen nyeri (SIKI 05040), yaitu penggunaan strategi farmakologis dan nonfarmakologis untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa nyeri. -
Article No. 19495 | 11 Jul 2025
Klinis : pasien sesak napas,nyeri dadad, napas cepat dan dangkal mengguanakan otot bantu napas, frekuensi napas 34 kali/menit
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan yang paling sesuai dengan kondisi pasien adalah "Ketidakefektifan Pola Napas" (SDKI 2017). Kondisi pasien yang ditandai dengan sesak napas, nyeri dada, napas cepat dan dangkal, serta penggunaan otot bantu napas, menunjukkan adanya gangguan dalam pola napas. Pasien mengalami perubahan frekuensi napas yang tidak efektif, dengan napas cepat dan dangkal.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pola Napas Efektif
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran pola napas efektif. Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur luaran ini antara lain:
- Frekuensi napas dalam rentang normal (12-20 kpm)
- Irama napas teratur
- Tidak menggunakan otot bantu napas
- Tingkat kenyamanan pasien meningkat
2. Kontrol Nyeri
Selain pola napas efektif, luaran lain yang diharapkan adalah kontrol nyeri pasien. Indikator yang dapat digunakan antara lain:
- Intensitas nyeri berkurang
- Pasien dapat menggunakan teknik manajemen nyeri
- Pasien dapat beraktivitas tanpa hambatan nyeri
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
Intervensi ini bertujuan untuk mempertahankan dan memperbaiki jalan napas pasien, sehingga pasien dapat bernapas dengan efektif. Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
- Monitor frekuensi, kedalaman, dan irama napas
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Ajarkan teknik pernapasan diafragma
2. Manajemen Nyeri
Intervensi ini bertujuan untuk mengelola nyeri yang dialami pasien, sehingga dapat mencapai kontrol nyeri yang optimal. Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
- Identifikasi karakteristik nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengelola nyeri
- Monitor efektivitas intervensi nyeri
3. Pemantauan Tanda Vital
Intervensi ini bertujuan untuk memantau status fisiologis pasien, termasuk tanda-tanda vital yang dapat mencerminkan kondisi pernapasan. Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
- Monitor frekuensi napas, nadi, suhu, dan tekanan darah secara berkala
- Catat dan dokumentasikan tanda-tanda vital
Penerapan intervensi-intervensi di atas secara komprehensif diharapkan dapat membantu pasien mencapai luaran pola napas efektif dan kontrol nyeri yang optimal. -
Article No. 19496 | 11 Jul 2025
Klinis : pasien sesak napas,nyeri dadad, napas cepat dan dangkal mengguanakan otot bantu napas, frekuensi napas 34 kali/menit,diagnosa NSTEMI,PNEUMOTHORAK
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta, dengan tone akademis dan persona pakar/nurse.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Penyebab: Adanya obstruksi saluran napas, pneumothoraks, dan penyakit pernapasan.
- Gejala: Pasien mengalami sesak napas, napas cepat dan dangkal, menggunakan otot bantu napas, dan adanya sekret dalam saluran napas.
2. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Penyebab: Adanya nyeri dada yang dialami pasien.
- Gejala: Pasien mengeluhkan nyeri dada.
3. Ketidakefektifan Pola Napas
- Definisi: Perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang mengganggu ventilasi.
- Penyebab: Adanya penyakit pernapasan, seperti pneumothoraks, dan kondisi kardiovaskular, seperti NSTEMI.
- Gejala: Pasien mengalami napas cepat dan dangkal, menggunakan otot bantu napas, dan frekuensi napas yang meningkat.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Definisi: Kemampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Kriteria Hasil:
- Pasien dapat mengeluarkan sekret dengan batuk secara efektif.
- Pasien menunjukkan jalan napas yang terbuka.
- Pasien menunjukkan peningkatan oksigenasi.
2. Kontrol Nyeri
- Definisi: Kemampuan untuk mengontrol rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dirasakan.
- Kriteria Hasil:
- Pasien melaporkan nyeri terkontrol.
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil.
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
3. Pola Napas Efektif
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan pola napas yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
- Kriteria Hasil:
- Pasien menunjukkan frekuensi napas dalam rentang normal.
- Pasien menunjukkan penggunaan otot bantu napas yang minimal.
- Pasien menunjukkan peningkatan oksigenasi.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Manajemen Jalan Napas
- Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Memberikan oksigen sesuai kebutuhan
- Melakukan fisioterapi dada
- Manajemen Batuk
- Mengajarkan teknik batuk efektif
- Memfasilitasi pengeluaran sekret
- Pemantauan Pernapasan
- Memantau frekuensi, kedalaman, dan irama napas
- Memantau penggunaan otot bantu napas
2. Nyeri Akut
- Manajemen Nyeri
- Mengkaji karakteristik, intensitas, dan lokasi nyeri
- Memberikan analgesik sesuai indikasi
- Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
- Pemantauan Tanda Vital
- Memantau tanda-tanda vital secara berkala
- Dukungan Emosional
- Memberikan empati dan dukungan emosional kepada pasien
3. Ketidakefektifan Pola Napas
- Manajemen Jalan Napas
- Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Memberikan oksigen sesuai kebutuhan
- Pemantauan Pernapasan
- Memantau frekuensi, kedalaman, dan irama napas
- Memantau penggunaan otot bantu napas
- Manajemen Oksigenasi
- Memantau saturasi oksigen
- Memberikan terapi oksigen sesuai kebutuhan
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang tepat, diharapkan dapat membantu pasien untuk mencapai perbaikan dalam bersihan jalan napas, kontrol nyeri, dan pola napas yang efektif. -
Article No. 19497 | 11 Jul 2025
Klinis : DIagnosa gangguan perfusi miocard
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait dengan kondisi gangguan perfusi miocard.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi gangguan perfusi miocard berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak didefinisikan sebagai penurunan sirkulasi darah ke otot jantung, yang dapat menyebabkan kerusakan sel miokard.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dengan gangguan perfusi miocard dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Pemeliharaan Perfusi Jaringan Kardiak: Pasien mampu mempertahankan aliran darah yang adekuat ke otot jantung, yang ditandai dengan tanda-tanda vital yang stabil, tidak ada gejala angina, dan tidak ada perubahan elektrokardiogram.
2. Manajemen Gejala: Pasien mampu mengelola gejala-gejala yang muncul, seperti nyeri dada, sesak napas, dan kelelahan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
3. Stabilitas Hemodinamik: Pasien menunjukkan tanda-tanda stabilitas hemodinamik, seperti tekanan darah, frekuensi nadi, dan curah jantung yang optimal.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Pemantauan Hemodinamik: Melakukan pemantauan tanda-tanda vital, termasuk tekanan darah, frekuensi nadi, dan respirasi, serta memantau hasil pemeriksaan diagnostik terkait fungsi jantung.
2. Manajemen Nyeri: Mengidentifikasi, memantau, dan mengelola nyeri dada yang dirasakan pasien, serta memberikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
3. Terapi Oksigen: Memberikan terapi oksigen sesuai dengan kebutuhan pasien untuk memastikan oksigenasi jaringan yang adekuat.
4. Edukasi dan Konseling: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit, gejala-gejala, manajemen diri, dan modifikasi gaya hidup yang dapat membantu meningkatkan perfusi miocard.
5. Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain: Berkolaborasi dengan dokter, ahli gizi, dan tenaga kesehatan lainnya untuk mengoptimalkan perawatan pasien dan mencapai tujuan luaran yang diharapkan.
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terarah, diharapkan pasien dengan gangguan perfusi miocard dapat mempertahankan perfusi jaringan kardiak yang adekuat, mengelola gejala-gejala yang muncul, serta mencapai stabilitas hemodinamik yang optimal. -
Article No. 19498 | 11 Jul 2025
Klinis : DIagnosa gangguan perfusi miocard
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi gangguan perfusi miocard.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Perfusi Miocard (00029)
Definisi:
Ketidakcukupan suplai darah ke otot jantung, yang dapat disebabkan oleh penyempitan atau oklusi pembuluh darah koroner.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00029
Definisi: Ketidakcukupan suplai darah ke otot jantung, yang dapat disebabkan oleh penyempitan atau oklusi pembuluh darah koroner.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 10001 Perfusi Jaringan Kardiak
Definisi: Jumlah aliran darah yang adekuat ke jaringan miokardium.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 10001 Manajemen Perfusi Kardiak
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan suplai darah yang adekuat ke miokardium.
Sebagai seorang perawat, saya akan memastikan pasien dengan gangguan perfusi miocard mendapatkan perawatan yang komprehensif, termasuk pemantauan tanda vital, pemberian oksigen, manajemen nyeri, serta intervensi medis yang sesuai untuk mengatasi penyempitan atau oklusi pembuluh darah koroner. Tujuan utama perawatan adalah untuk mempertahankan perfusi miokard yang adekuat dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi. -
Article No. 19499 | 11 Jul 2025
Klinis : nyeri dadad, sesak, nstemi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Nyeri Dada
Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial, atau digambarkan dalam istilah seperti kerusakan tersebut.
2. Sesak Napas
Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Pola Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan mudah dan lancar.
3. NSTEMI (Non-ST Elevation Myocardial Infarction)
Diagnosa Keperawatan: Risiko Ketidakstabilan Kardiovaskular
Definisi: Kerentanan terhadap perubahan irama jantung atau output jantung yang dapat mengancam kehidupan.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Nyeri Dada
- Tingkat Nyeri Terkendali
- Perilaku Mengatasi Nyeri Efektif
- Pemantauan Jantung Adekuat
2. Sesak Napas
- Pola Napas Efektif
- Kemampuan Batuk Efektif
- Oksigenasi Adekuat
3. NSTEMI
- Stabilitas Hemodinamik Terpelihara
- Pemantauan Jantung Adekuat
- Tidak Ada Komplikasi Kardiovaskular
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Nyeri Dada
- Manajemen Nyeri
- Pemberian Analgesik
- Terapi Relaksasi
- Monitor Tanda-Tanda Vital
2. Sesak Napas
- Manajemen Jalan Napas
- Oksigenasi
- Manajemen Ventilasi
- Latihan Pernapasan
3. NSTEMI
- Pemantauan Kardiovaskular
- Manajemen Risiko Kardiovaskular
- Edukasi Pasien dan Keluarga
- Pencegahan Komplikasi Kardiovaskular
Penjelasan Rinci:
1. Nyeri Dada:
Pasien dengan nyeri dada memerlukan manajemen nyeri yang komprehensif untuk mengendalikan dan mengurangi nyeri. Ini dapat dilakukan melalui pemberian analgesik yang sesuai, terapi relaksasi, dan pemantauan tanda-tanda vital. Tujuannya adalah untuk mencapai tingkat nyeri yang terkendali, perilaku mengatasi nyeri yang efektif, dan pemantauan jantung yang adekuat.
2. Sesak Napas:
Pasien dengan sesak napas membutuhkan intervensi keperawatan yang berfokus pada manajemen jalan napas, oksigenasi, dan manajemen ventilasi. Ini dapat dilakukan melalui pemberian oksigen, latihan pernapasan, dan upaya untuk mempertahankan pola napas yang efektif, kemampuan batuk yang efektif, dan oksigenasi yang adekuat.
3. NSTEMI:
Pasien dengan NSTEMI memerlukan pemantauan kardiovaskular yang ketat, manajemen risiko kardiovaskular, dan pencegahan komplikasi kardiovaskular. Ini dapat dilakukan melalui pemantauan tanda-tanda vital, pemberian obat-obatan yang sesuai, edukasi pasien dan keluarga tentang gaya hidup yang sehat, serta upaya untuk mempertahankan stabilitas hemodinamik dan mencegah komplikasi kardiovaskular.
Secara keseluruhan, pendekatan keperawatan yang komprehensif dan terkoordinasi sangat penting untuk menangani kondisi pasien dengan nyeri dada, sesak napas, dan NSTEMI. Tujuannya adalah untuk mencapai hasil yang optimal, meminimalkan komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. -
Article No. 19500 | 11 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan telinga kanan terasa kurang mendengar, tumit kaki kiri terasa keram saaat bangun tidur, diagnosanya apa berhubungan dengan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Gangguan Sensori Persepsi: Pendengaran Terganggu
Pasien mengeluhkan telinga kanan yang terasa kurang mendengar, yang mengindikasikan adanya gangguan pada indera pendengaran. Diagnosa ini sesuai karena pasien mengalami penurunan kemampuan dalam menerima, mengorganisasi, dan menginterpretasikan stimuli auditori.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pemulihan Sensori Pendengaran
Setelah mendapatkan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat memulihkan kemampuan pendengarannya sehingga dapat mendengar dengan baik. Indikator keberhasilannya antara lain pasien dapat mendengar percakapan normal, dapat mengikuti instruksi dengan mudah, dan tidak lagi mengeluhkan gangguan pendengaran.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Kesehatan Pendengaran
Intervensi ini bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan fungsi pendengaran pasien. Tindakan yang dapat dilakukan meliputi:
- Melakukan evaluasi pendengaran secara komprehensif, termasuk riwayat dan pemeriksaan fisik telinga.
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan atau memperburuk gangguan pendengaran, seperti infeksi, trauma, atau paparan kebisingan.
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai cara merawat kesehatan telinga dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
- Berkoordinasi dengan profesional kesehatan lain, seperti dokter THT, untuk mendapatkan intervensi medis yang diperlukan.
- Memantau perkembangan kemampuan pendengaran pasien dan melakukan tindakan penyesuaian intervensi jika diperlukan.
2. Manajemen Nyeri
Pasien juga mengeluhkan keram pada tumit kaki kiri saat bangun tidur, yang mengindikasikan adanya nyeri. Intervensi ini bertujuan untuk mengelola nyeri yang dialami pasien, dengan tindakan seperti:
- Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
- Memberikan intervensi non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti terapi panas/dingin, relaksasi, atau terapi massage.
- Berkoordinasi dengan tim kesehatan lain, seperti fisioterapis, untuk menentukan intervensi yang tepat.
- Memantau respon pasien terhadap intervensi dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai manajemen nyeri dan strategi untuk mencegah kekambuhan.
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan ini, perawat harus menerapkan pendekatan holistik, berpusat pada pasien, dan berfokus pada peningkatan kualitas hidup pasien. Komunikasi yang efektif, kolaborasi dengan tim kesehatan lain, serta keterlibatan aktif pasien dan keluarga juga menjadi kunci keberhasilan intervensi ini. -
Article No. 19501 | 11 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan telinga kanan terasa kurang mendengar, tumit kaki kiri terasa keram saaat bangun tidur, diagnosanya apa berhubungan dengan, pake kode sdki
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Gangguan Pendengaran Perifer (00124)
Kondisi yang ditandai dengan penurunan kemampuan untuk mendengar suara atau bunyi akibat gangguan pada struktur atau fungsi telinga bagian luar, tengah, atau dalam.
2. Nyeri Kronik (00133)
Kondisi yang ditandai dengan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang berlangsung lama.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Gangguan Pendengaran Perifer (00124)
- Peningkatan Ambang Dengar (1804)
- Adaptasi terhadap Kehilangan Pendengaran (1806)
- Pengetahuan: Manajemen Gangguan Pendengaran (1806)
2. Nyeri Kronik (00133)
- Kontrol Nyeri (1605)
- Motivasi (1209)
- Pemulihan Fisik: Kram Otot (0312)
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Gangguan Pendengaran Perifer (00124)
- Asesmen Pendengaran (6540)
- Terapi Pendengaran (6550)
- Edukasi Kesehatan: Gangguan Pendengaran (5610)
2. Nyeri Kronik (00133)
- Manajemen Nyeri (1400)
- Terapi Modalitas Nyeri (1450)
- Manajemen Aktivitas (0200)
Penjelasan:
1. Gangguan Pendengaran Perifer (00124)
- Pasien mengeluhkan telinga kanan kurang mendengar, yang mengarah pada gangguan pendengaran perifer.
- Luaran yang diharapkan adalah peningkatan ambang dengar, adaptasi terhadap kehilangan pendengaran, dan peningkatan pengetahuan pasien tentang manajemen gangguan pendengaran.
- Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi asesmen pendengaran, terapi pendengaran, dan edukasi kesehatan terkait gangguan pendengaran.
2. Nyeri Kronik (00133)
- Pasien mengeluhkan keram pada tumit kaki kiri saat bangun tidur, yang mengarah pada nyeri kronik.
- Luaran yang diharapkan adalah kontrol nyeri yang membaik, peningkatan motivasi, dan pemulihan fisik terkait kram otot.
- Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi manajemen nyeri, terapi modalitas nyeri, dan manajemen aktivitas.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan kondisi pasien secara holistik, melakukan asesmen yang komprehensif, dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi pasien. Selain itu, perawat juga harus melibatkan pasien dalam proses pengambilan keputusan dan memastikan bahwa luaran yang diharapkan dapat tercapai melalui intervensi keperawatan yang tepat. -
Article No. 19502 | 11 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan telinga kanan terasa kurang mendengar, tumit kaki kiri terasa keram saaat bangun tidur, diagnosanya apa berhubungan dengan, pake kode sdki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI yang sesuai dengan kondisi yang Anda sampaikan, dengan nada akademis dan persona pakar.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pendengaran (kode SDKI: 00124)
Definisi: Keterbatasan dalam menerima atau menginterpretasikan suara.
2. Ketidakefektifan Mobilitas (kode SDKI: 00085)
Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dari satu tempat ke tempat lain.
Penjelasan SDKI-SLKI-SIKI:
1. Gangguan Pendengaran (kode SDKI: 00124)
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Keterbatasan dalam menerima atau menginterpretasikan suara.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pemulihan Pendengaran (kode SLKI: 1806)
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Pendengaran (kode SIKI: 5190)
2. Ketidakefektifan Mobilitas (kode SDKI: 00085)
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dari satu tempat ke tempat lain.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Mobilitas (kode SLKI: 0208)
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Mobilitas (kode SIKI: 0200)
Berdasarkan informasi yang Anda berikan, pasien mengeluhkan telinga kanan terasa kurang mendengar dan tumit kaki kiri terasa keram saat bangun tidur. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Pendengaran (kode SDKI: 00124) dan Ketidakefektifan Mobilitas (kode SDKI: 00085). Perawat perlu melakukan intervensi yang sesuai dengan standar SIKI untuk mengatasi masalah tersebut.