Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 14124 | 14 Mar 2025
Klinis : Preeklampsia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi preeklampsia, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelebihan Volume Cairan Berhubungan dengan Peningkatan Retensi Cairan
2. Gangguan Perfusi Jaringan Berhubungan dengan Peningkatan Resistensi Vaskular
3. Risiko Komplikasi Berhubungan dengan Hipertensi
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Kelebihan Volume Cairan
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami peningkatan volume cairan intravaskular, interstisial, atau intraselular.
- Karakteristik Utama: Edema, peningkatan berat badan, dan produksi urin yang menurun.
2. Gangguan Perfusi Jaringan
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami penurunan aliran darah ke jaringan tubuh.
- Karakteristik Utama: Perubahan pada warna, suhu, dan sensasi kulit, serta perubahan pada fungsi organ.
3. Risiko Komplikasi
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami komplikasi yang dapat mengancam jiwa.
- Karakteristik Utama: Adanya kondisi medis atau prosedur yang dapat menyebabkan komplikasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Cairan
- Definisi: Kemampuan individu untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh yang sesuai.
- Indikator: Berat badan, edema, produksi urin, dan laboratorium cairan.
2. Perfusi Jaringan
- Definisi: Kemampuan individu untuk mempertahankan aliran darah ke jaringan tubuh.
- Indikator: Warna, suhu, dan sensasi kulit, serta fungsi organ.
3. Pencegahan Komplikasi
- Definisi: Kemampuan individu untuk mencegah terjadinya komplikasi yang dapat mengancam jiwa.
- Indikator: Pemantauan tanda-tanda vital, pemeriksaan laboratorium, dan kepatuhan terhadap pengobatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Cairan
- Definisi: Tindakan perawat untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
- Intervensi: Pemantauan asupan dan pengeluaran cairan, terapi cairan intravena, dan pembatasan cairan.
2. Manajemen Perfusi
- Definisi: Tindakan perawat untuk mempertahankan aliran darah ke jaringan tubuh.
- Intervensi: Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, dan terapi farmakologis.
3. Pencegahan Komplikasi
- Definisi: Tindakan perawat untuk mencegah terjadinya komplikasi yang dapat mengancam jiwa.
- Intervensi: Edukasi pasien, pemantauan tanda-tanda vital, dan koordinasi dengan tim kesehatan lainnya.
Dalam penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat perlu mempertimbangkan kondisi klinis pasien, penilaian keperawatan yang komprehensif, dan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan asuhan keperawatan yang optimal bagi pasien dengan preeklampsia. -
Article No. 14125 | 14 Mar 2025
Klinis : I.09294 Manajemen Trauma Perkosaan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum dan selamat siang. Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan penjelasan terkait Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi I.09294 Manajemen Trauma Perkosaan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Trauma Fisik berhubungan dengan serangan perkosaan yang dialami korban.
2. Resiko Cedera berhubungan dengan tindakan perkosaan yang dapat menimbulkan luka fisik.
3. Gangguan Rasa Aman berhubungan dengan perasaan terancam dan tidak aman akibat peristiwa perkosaan.
4. Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan perubahan fisik dan psikologis akibat perkosaan.
5. Gangguan Proses Berpikir berhubungan dengan trauma psikologis yang dialami korban.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Trauma Fisik: Kerusakan struktur atau fungsi tubuh akibat paparan energi atau zat yang melebihi batas toleransi tubuh.
2. Resiko Cedera: Kerentanan terhadap luka fisik atau psikologis yang disebabkan oleh faktor internal atau eksternal.
3. Gangguan Rasa Aman: Persepsi ancaman terhadap keselamatan atau kesejahteraan diri.
4. Gangguan Citra Tubuh: Gangguan persepsi terhadap penampilan atau fungsi tubuh.
5. Gangguan Proses Berpikir: Perubahan dalam kemampuan berpikir, memproses informasi, dan membuat keputusan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pemulihan Trauma Fisik: Pemulihan struktur dan fungsi tubuh setelah paparan energi atau zat yang melebihi batas toleransi.
2. Pencegahan Cedera: Upaya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya luka fisik atau psikologis.
3. Pemulihan Rasa Aman: Peningkatan persepsi keselamatan dan kesejahteraan diri.
4. Pemulihan Citra Tubuh: Perbaikan persepsi terhadap penampilan atau fungsi tubuh.
5. Pemulihan Proses Berpikir: Peningkatan kemampuan berpikir, memproses informasi, dan membuat keputusan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Trauma Fisik: Tindakan untuk mengelola atau mencegah kerusakan struktur atau fungsi tubuh akibat paparan energi atau zat yang melebihi batas toleransi.
2. Manajemen Resiko Cedera: Tindakan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya luka fisik atau psikologis.
3. Manajemen Rasa Aman: Tindakan untuk meningkatkan persepsi keselamatan dan kesejahteraan diri.
4. Manajemen Citra Tubuh: Tindakan untuk memperbaiki persepsi terhadap penampilan atau fungsi tubuh.
5. Manajemen Proses Berpikir: Tindakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, memproses informasi, dan membuat keputusan.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami Diagnosa Keperawatan dan standar SDKI, SLKI, serta SIKI terkait dengan kondisi Manajemen Trauma Perkosaan. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap membantu. Terima kasih. -
Article No. 14126 | 14 Mar 2025
Klinis : I.09294 Manajemen Trauma Perkosaan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu/Bapak. Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "Manajemen Trauma Perkosaan" dengan nada akademis.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Trauma Psikologis berhubungan dengan pengalaman traumatis akibat perkosaan.
2. Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan perasaan kotor dan terluka akibat perkosaan.
3. Risiko Infeksi berhubungan dengan adanya luka dan kerusakan fisik akibat perkosaan.
Penjelasan Singkat Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Trauma Psikologis: Kerentanan individu untuk mengalami gangguan psikologis yang dapat mengganggu fungsi normal akibat pengalaman traumatis.
2. Gangguan Citra Tubuh: Persepsi negatif individu terhadap tubuhnya yang dapat mengganggu fungsi dan interaksi sosial.
3. Risiko Infeksi: Kerentanan individu untuk mengalami infeksi akibat adanya luka atau kerusakan fisik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Penurunan Trauma Psikologis: Individu menunjukkan penurunan gejala dan dampak psikologis akibat pengalaman traumatis.
2. Peningkatan Citra Tubuh: Individu menunjukkan peningkatan persepsi positif terhadap tubuhnya.
3. Pencegahan Infeksi: Individu terhindar dari infeksi akibat luka atau kerusakan fisik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Terapi Trauma: Intervensi untuk mengurangi gejala dan dampak psikologis akibat pengalaman traumatis.
2. Terapi Citra Tubuh: Intervensi untuk meningkatkan persepsi positif individu terhadap tubuhnya.
3. Perawatan Luka: Intervensi untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Ibu/Bapak dalam memahami diagnosa keperawatan dan standar SDKI, SLKI, serta SIKI terkait "Manajemen Trauma Perkosaan". Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap membantu. Terima kasih. -
Article No. 14127 | 14 Mar 2025
Klinis : Kerusakan mobilitas fisik b.d nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Kerusakan mobilitas fisik b.d nyeri" dalam gaya akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan nyeri
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kerusakan Mobilitas Fisik adalah keterbatasan dalam pergerakan mandiri, yang disebabkan oleh nyeri pada sistem muskuloskeletal, neurologis, atau vaskuler. Kondisi ini dapat mengakibatkan penurunan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan nyeri adalah peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan mobilisasi dan aktivitas fisik secara mandiri, pengurangan intensitas nyeri, serta peningkatan kenyamanan pasien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, mobilisasi, terapi gerak, dan peningkatan aktivitas. Tujuannya adalah untuk mengurangi nyeri, meningkatkan mobilitas fisik, dan memaksimalkan kemandirian pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Dalam penerapannya, perawat perlu melakukan pengkajian yang komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan yang tepat, menetapkan luaran yang realistis, dan merancang intervensi yang sesuai dengan kondisi pasien. Pendekatan holistik dan kolaboratif dengan tenaga kesehatan lain diperlukan untuk mencapai hasil perawatan yang optimal. -
Article No. 14128 | 14 Mar 2025
Klinis : Kerusakan mobilitas fisik b.d nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Nyeri
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kerusakan Mobilitas Fisik didefinisikan sebagai keterbatasan dalam pergerakan mandiri, yang terbatas pada satu atau lebih ekstremitas, kepala dan/atau batang tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari Kerusakan Mobilitas Fisik terkait Nyeri adalah peningkatan kemampuan fisik, penurunan nyeri, dan peningkatan aktivitas sehari-hari.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, terapi latihan, mobilisasi, perawatan lingkungan, dan edukasi pasien/keluarga.
Sebagai perawat, saya akan melakukan assessment menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab dan faktor yang berkontribusi terhadap Kerusakan Mobilitas Fisik. Selanjutnya, saya akan menyusun rencana perawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini, dengan fokus pada manajemen nyeri, terapi latihan, dan rehabilitasi untuk memaksimalkan fungsi fisik pasien. -
Article No. 14129 | 14 Mar 2025
Klinis : Kerusakan mobilitas fisik b.d nyeri atau ketidaknyamanan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Kerusakan Mobilitas Fisik b.d nyeri atau ketidaknyamanan
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Kerusakan Mobilitas Fisik didefinisikan sebagai keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh persepsi nyeri atau ketidaknyamanan, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Faktor penyebab dapat berupa nyeri atau ketidaknyamanan yang berdampak pada fungsi fisik.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan untuk Kerusakan Mobilitas Fisik b.d nyeri atau ketidaknyamanan adalah Mobilitas Fisik: Kemampuan untuk bergerak secara mandiri dan terkoordinasi di lingkungan. Indikator keberhasilan dapat berupa peningkatan rentang gerak, kekuatan otot, dan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
a. Manajemen Nyeri: Mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dirasakan pasien.
b. Terapi Aktivitas: Meningkatkan kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas fisik secara mandiri.
c. Mobilisasi: Memfasilitasi pergerakan fisik pasien secara bertahap untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan kemandiriannya.
d. Manajemen Lingkungan: Menyediakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk mobilisasi pasien.
Dalam pendekatan yang akademis dan persona sebagai pakar perawat, diagnosis keperawatan dan penjelasan SDKI-SLKI-SIKI tersebut dapat membantu memberikan gambaran komprehensif mengenai kondisi pasien dengan Kerusakan Mobilitas Fisik yang disebabkan oleh nyeri atau ketidaknyamanan, serta intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 14130 | 14 Mar 2025
Klinis : Ansietas berhububgan dengan kurang pengetahuan terhadap prosedur operasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan terhadap prosedur operasi.
Diagnosa Keperawatan:
Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan terhadap prosedur operasi
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Ansietas: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang timbul karena antisipasi bahaya atau ancaman, baik yang realistis maupun tidak.
- Faktor yang berhubungan: Kurang pengetahuan terhadap prosedur operasi.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien dapat mendemonstrasikan perilaku mengurangi ansietas.
- Kriteria hasil: Klien menunjukkan ekspresi wajah tenang, tanda-tanda vital dalam batas normal, dapat beristirahat dengan baik, dan dapat berpartisipasi dalam perawatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
a. Manajemen ansietas: Membantu klien untuk mengenali dan mengatasi penyebab ansietas.
b. Pendidikan kesehatan: Memberikan informasi yang akurat mengenai prosedur operasi untuk meningkatkan pengetahuan klien.
c. Terapi relaksasi: Mengajarkan klien teknik-teknik relaksasi untuk mengurangi gejala ansietas.
d. Dukungan emosional: Memberikan dukungan dan empati kepada klien untuk mengurangi rasa cemas.
Dalam konteks akademis dan sebagai seorang pakar perawat, saya harap penjelasan singkat ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI yang berlaku di Indonesia terkait kondisi ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan terhadap prosedur operasi. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika Anda membutuhkan penjelasan tambahan. -
Article No. 14131 | 14 Mar 2025
Klinis : nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah tersebut. Nyeri akut bersifat tiba-tiba, intensitasnya bervariasi, dan umumnya berlangsung selama kurang dari 3 bulan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan Nyeri Akut antara lain: Pasien melaporkan nyeri berkurang, Pasien dapat mengenali dan mengungkapkan nyeri, Pasien dapat mendemonstrasikan teknik penanganan nyeri yang efektif, Pasien dapat beristirahat dan tidur yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Nyeri Akut meliputi: Manajemen Nyeri, Terapi Relaksasi, Terapi Komplementer, Edukasi Manajemen Nyeri, serta Kolaborasi Pemberian Analgetik.
Dalam konteks ini, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, intervensi keperawatan yang dapat direkomendasikan adalah:
1. Melakukan Pengkajian Komprehensif Nyeri
2. Mengajarkan Teknik Relaksasi dan Distraksi
3. Memberikan Edukasi Manajemen Nyeri kepada pasien
4. Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam pemberian analgetik yang sesuai
Tujuannya adalah untuk membantu pasien mengatasi nyeri akut yang dirasakan akibat agen injury fisik. -
Article No. 14132 | 14 Mar 2025
Klinis : lkerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri atau ketidaknyamanan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan nyeri atau ketidaknyamanan
Penjelasan Diagnosa Keperawatan:
Diagnosa keperawatan ini menggambarkan kondisi di mana pasien mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan pergerakan atau aktivitas fisik yang disebabkan oleh adanya nyeri atau rasa tidak nyaman. Pasien dapat mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, pergerakan anggota tubuh, atau bahkan keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) merupakan pedoman resmi dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang berisi definisi, faktor-faktor yang berhubungan, ciri-ciri utama, dan kriteria hasil untuk setiap diagnosa keperawatan. Untuk diagnosa kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri atau ketidaknyamanan, SDKI menyediakan panduan yang komprehensif bagi perawat dalam mengidentifikasi, merumuskan, dan mendokumentasikan diagnosa keperawatan secara sistematis.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) adalah panduan yang dikembangkan PPNI untuk menentukan hasil atau luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Dalam kasus kerusakan mobilitas fisik, SLKI dapat membantu perawat dalam menetapkan target atau kriteria hasil yang ingin dicapai, seperti peningkatan kemampuan fisik, pengurangan nyeri, atau peningkatan kenyamanan pasien.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah panduan yang disusun PPNI untuk membantu perawat dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat. Untuk menangani kerusakan mobilitas fisik, SIKI menyediakan berbagai intervensi yang dapat dipertimbangkan, seperti manajemen nyeri, mobilisasi, terapi fisik, atau intervensi lainnya yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi fisik pasien.
Dengan mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, sistematis, dan berpedoman pada praktik keperawatan berbasis bukti untuk membantu pasien mengatasi masalah kerusakan mobilitas fisik yang disebabkan oleh nyeri atau ketidaknyamanan. -
Article No. 14133 | 14 Mar 2025
Klinis : Pasien memiliki riwayat sebagai korban trafficking pada 1 tahun lalu dan mengalami berbagai kekerasan fisik serta pelecehan dari peristiwa tersebut. Sejak kejadian tersebut, pasien sering mengonsumsi obat tidur untuk membantunya dapat tidur nyenyak dan melupakan sejenak peristiwa buruknya. Pasien mengeluhkan perasaan cemas, takut, dan sering mengalami mimpi buruk terkait kejadian yang dialaminya selama menjadi korban trafficking. Selain itu, pasien menunjukkan tanda-tanda depresi, seperti kehilangan minat, menarik diri dari lingkungan sosial, dan gangguan tidur. Satu minggu sebelum datang ke poli jiwa, pasien merasakan rasa cemas yang tinggi dan paranoid akan orang luar yang lewat ketika ia sedang berada di luar rumah. Ketika rasa cemasnya datang, pasien akan merasakan panik berlebih, berkeringat, dan dada berdebar. Pasien juga menjadi sering berbicara sendiri dan menangis tiba-tiba. Penurunan kondisi fisik yang dialami oleh pasien, seperti tidak nafsu makan yang membuat penurunan berat badan, merasa sulit tidur, pusing dan kepala sakit, hingga kelemahan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan gejala-gejala yang dialami oleh pasien, saya sebagai perawat profesional dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan penggunaan obat tidur dan mimpi buruk terkait pengalaman traumatis sebagai korban trafficking.
2. Ansietas berhubungan dengan pengalaman traumatis sebagai korban trafficking.
3. Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan penurunan kondisi fisik akibat tidak nafsu makan dan penurunan berat badan.
4. Depresi berhubungan dengan kehilangan minat, menarik diri dari lingkungan sosial, dan gangguan tidur.
Penjelasan Singkat:
1. Gangguan Pola Tidur
- SDKI: Gangguan kemampuan untuk mempertahankan pola tidur yang adekuat.
- SLKI: Pola Tidur Terganggu, Kualitas Tidur Membaik.
- SIKI: Manajemen Gangguan Tidur, Terapi Relaksasi.
2. Ansietas
- SDKI: Respon emosional dan fisik terhadap ancaman yang diyakini atau dinilai mengancam, yang tidak spesifik atau yang tidak diketahui asalnya.
- SLKI: Tingkat Ansietas Menurun, Kontrol Ansietas Meningkat.
- SIKI: Manajemen Ansietas, Terapi Kognitif.
3. Gangguan Citra Tubuh
- SDKI: Persepsi negatif terhadap penampilan fisik diri.
- SLKI: Citra Tubuh Membaik, Penerimaan Citra Tubuh Meningkat.
- SIKI: Terapi Kelompok, Konseling Citra Tubuh.
4. Depresi
- SDKI: Kondisi emosional yang ditandai dengan perasaan sedih, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau tidak berharga, gangguan tidur atau nafsu makan, kelelahan, dan penurunan konsentrasi.
- SLKI: Tingkat Depresi Menurun, Kemampuan Koping Meningkat.
- SIKI: Terapi Kognitif Perilaku, Terapi Suportif.
Dengan pendekatan holistik berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk membantu pasien mengatasi masalah kesehatan jiwa yang dialaminya akibat pengalaman traumatis sebagai korban trafficking.