Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 14084 | 14 Mar 2025
Klinis : Seorang pasien mengeluh nyeri ulu hati dan nyeri perut bagian bawah, mual dan nafsu makan berkurang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan keluhan pasien yang Anda sampaikan, yaitu nyeri ulu hati, nyeri perut bagian bawah, mual, dan nafsu makan berkurang, maka diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan semacam itu.
- Penyebab: Cedera, penyakit, atau prosedur.
- Gejala khas: Keluhan nyeri, ekspresi wajah mengernyit, posisi tubuh protektif, dan perilaku perlindungan.
2. Gangguan Nutrisi: Intake Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Anoreksia, mual, dan rasa kenyang dini.
- Gejala khas: Penurunan berat badan, riwayat asupan makanan kurang, perubahan lababoratorium (misalnya, kadar albumin rendah).
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
- Memuat definisi, penyebab, dan gejala khas dari setiap diagnosis keperawatan.
- Digunakan sebagai acuan bagi perawat dalam menentukan diagnosa keperawatan yang tepat.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar luaran/hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Memuat kriteria hasil yang dapat diobservasi dan diukur untuk setiap diagnosis keperawatan.
- Digunakan sebagai acuan bagi perawat dalam menetapkan tujuan dan evaluasi keperawatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar intervensi/tindakan keperawatan yang disusun berdasarkan diagnosis keperawatan.
- Memuat rencana tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Digunakan sebagai acuan bagi perawat dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Silakan tanyakan jika ada hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut. -
Article No. 14085 | 14 Mar 2025
Klinis : Ny. B, seorang perempuan berusia 25 tahun, lahir di Singkawang, Kalimantan Barat pada 13 Juni 1999. Ia berasal dari suku Jawa-Melayu, beragama Islam, belum menikah, dan memiliki pendidikan terakhir SMK. Saat ini, ia tinggal di Johar Baru, Jakarta Pusat. Ny. B datang sendiri ke Poli Jiwa untuk pertama kali. Pasien memiliki riwayat sebagai korban trafficking pada 1 tahun lalu dan mengalami berbagai kekerasan fisik serta pelecehan dari peristiwa tersebut. Sejak kejadian tersebut, pasien sering mengonsumsi obat tidur untuk membantunya dapat tidur nyenyak dan melupakan sejenak peristiwa buruknya. Pasien mengeluhkan perasaan cemas, takut, dan sering mengalami mimpi buruk terkait kejadian yang dialaminya selama menjadi korban trafficking. Selain itu, pasien menunjukkan tanda-tanda depresi, seperti kehilangan minat, menarik diri dari lingkungan sosial, dan gangguan tidur. Satu minggu sebelum datang ke poli jiwa, pasien merasakan rasa cemas yang tinggi dan paranoid akan orang luar yang lewat ketika ia sedang berada di luar rumah. Ketika rasa cemasnya datang, pasien akan merasakan panik berlebih, berkeringat, dan dada berdebar. Pasien juga menjadi sering berbicara sendiri dan menangis tiba-tiba. Penurunan kondisi fisik yang dialami oleh pasien, seperti tidak nafsu makan yang membuat penurunan berat badan, merasa sulit tidur, pusing dan kepala sakit, hingga kelemahan. Pasien memiliki keluarga dan dukungan satu-satunya yaitu adik laki-lakinya yang saat ini berada di bangku SMP. Pasien menjadi pencari nafkah sekaligus kepala keluarga. Pada awalnya, pasien dikenal oleh orang-orang sekitar dan adiknya sebagai seseorang yang selalu bekerja keras dan tidak melewatkan peluang apapun untuk mendapatkan uang supaya dapat menjalani hidup dengan adiknya. Pasien memiliki kepemilikan asuransi kesehatan dan dapat mengakses terhadap perawatan jiwa. Pasien mengatakan ingin bangkit lagi dari keadaan yang dialaminya supaya dapat bekerja dan beraktivitas seperti sebelumnya agar dapat hidup dengan tenang bersama adiknya. Pasien juga memiliki keyakinan terhadap tenaga kesehatan dalam membantu merawat kondisinya.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Trauma akut berhubungan dengan riwayat menjadi korban trafficking dan pengalaman kekerasan fisik serta pelecehan.
2. Ansietas berhubungan dengan pengalaman traumatis dan gangguan tidur.
3. Depresi berhubungan dengan kehilangan minat, menarik diri dari lingkungan sosial, dan gangguan tidur.
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan konsumsi obat tidur untuk mengatasi masalah.
5. Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Trauma akut: Pengalaman individu yang melibatkan ancaman atau cidera nyata terhadap integritas fisik atau mental yang dapat menyebabkan rasa takut, ketidakberdayaan, atau kengerian.
2. Ansietas: Respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman yang tidak jelas atau tidak diketahui.
3. Depresi: Perasaan sedih, putus asa, dan kehilangan minat atau kegembiraan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
4. Gangguan pola tidur: Ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan pola tidur yang memuaskan.
5. Gangguan nutrisi: Asupan makanan yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen trauma
2. Kontrol kecemasan
3. Manajemen depresi
4. Kualitas tidur yang baik
5. Status nutrisi yang baik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Terapi trauma, terapi kognitif perilaku, edukasi tentang trauma
2. Terapi relaksasi, terapi kognitif perilaku, manajemen stres
3. Terapi perilaku, terapi aktivitas, terapi kelompok, edukasi tentang depresi
4. Manajemen lingkungan, terapi relaksasi, edukasi tentang pola tidur
5. Konseling gizi, edukasi tentang nutrisi, pemantauan asupan makanan -
Article No. 14086 | 14 Mar 2025
Klinis : Nyeri ulu hati dan nyeri perut bawah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit pada saluran pencernaan, berdasarkan keluhan nyeri ulu hati dan nyeri perut bawah.
Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Penyebab: Dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, seperti infeksi, inflamasi, atau gangguan pada saluran pencernaan.
- Karakteristik: Pasien mengeluhkan nyeri ulu hati atau nyeri perut bawah, dengan skala nyeri yang bervariasi.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri, dapat mengenali faktor yang mempengaruhi nyeri, dan dapat menerapkan manajemen nyeri secara efektif.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan: Pengkajian nyeri, pemberian analgesik, terapi non-farmakologis (misalnya relaksasi, kompres hangat/dingin), edukasi tentang manajemen nyeri, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan medis.
Sebagai seorang pakar keperawatan, saya menyarankan agar pasien segera melakukan pemeriksaan medis lebih lanjut untuk mengetahui penyebab dari keluhan nyeri ulu hati dan nyeri perut bawah. Penanganan yang tepat dan segera dapat membantu mengurangi rasa sakit serta mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 14087 | 14 Mar 2025
Klinis : Faktor Predisposisi Biologis Pasien sering mengonsumsi obat tidur sejak menjadi korban trafficking. Pasien memiliki riwayat sebagai korban kekerasan fisik dan pelecehan pada saat menjadi korban trafficking. Psikologis Pasien memiliki riwayat sebagai korban trafficking pada 1 tahun lalu. Adanya gejala PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), seperti mimpi buruk dan kecemasan tinggi. Sebelumnya, pasien dikenal sebagai pribadi yang pekerja keras dan tidak melewatkan peluang. Sosial Budaya Wanita, usia 25 tahun, pendidikan terakhir SMK, suku Jawa-Melayu, agama Islam, belum menikah. Pasien sebagai pencari nafkah dan kepala keluarga dengan adik laki-laki sebagai keluarga satu-satunya. 3.1.2. Faktor Presipitasi Biologis Kelelahan fisik akibat kurang tidur dan kurang asupan gizi. Efek samping penggunaan obat tidur yang mungkin memengaruhi kondisi mental. Psikologis Pemicu trauma yang muncul kembali dalam bentuk mimpi buruk. Merasakan rasa cemas yang tinggi dan paranoid ketika di luar rumah. Kehilangan rasa aman dan kontrol diri yang menyebabkan perilaku berbicara sendiri dan menangis tiba-tiba. Sosial Budaya Menjadi curiga berlebih dengan orang yang ditemui di luar. Isolasi sosial dengan menarik diri dari lingkungan sosial. Kurangnya dukungan emosional dari orang lain selain adiknya. 3.1.3. Penilaian Stressor Kognitif Merasa paranoid akan orang luar dan merasa selalu dalam bahaya. Mengalami pikiran negatif berulang tentang kejadian traumatis. Sulit berkonsentrasi. Afektif Timbul perasaan cemas dan takut sehingga memicu serangan panik. Depresi yang ditandai dengan kehilangan minat dan sering menangis tiba-tiba. Fisiologis Tidak nafsu makan sehingga penurunan berat badan. Sulit tidur. Pusing dan sakit kepala. Kelemahan fisik. Berkeringat dan dada berdebar ketika cemas muncul. Perilaku Sering berbicara sendiri. Menangis tiba-tiba. Menggunakan obat tidur terus-menerus. Sosial Kehilangan minat dengan menarik diri dari lingkungan sosial. Bergantung hanya pada adik sebagai satu-satunya dukungan sosial. Kesulitan dalam mencari pekerjaan dan mencari nafkah akibat kondisi mental yang tidak stabil. 3.1.4. Sumber Koping Personal Ability Dapat mencari pertolongan secara mandiri dengan datang ke poli jiwa sebagai upaya untuk menyembuhkan dirinya. Memiliki kesadaran akan kondisi mentalnya dan bersedia mencari bantuan medis dan perawatan. Memiliki kemampuan bertahan hidup yang tinggi setelah menghadapi situasi sulit sebelumnya. Pernah dikenal sebagai pekerja keras dan tidak melewatkan peluang. Social Support Memiliki dukungan dari adik laki-lakinya sebagai keluarga satu-satunya. Tenaga kesehatan yang dapat memahami kondisi pasien dan memberikan perawatan profesional. Material Asset Kepemilikan terhadap asuransi kesehatan yang dapat menunjang perawatan medisnya. Memiliki akses terhadap perawatan jiwa yang memungkinkan pasien mendapatkan intervensi perawatan yang sesuai. Positive Belief Keyakinan terhadap tenaga kesehatan dalam membantu merawat kondisinya. Keinginan untuk kembali bangkit supaya dapat bekerja dan beraktivitas seperti semula sehingga bisa hidup tenang bersama adiknya. 3.1.5. Mekanisme Koping Konstruktif Pasien mencari pertolongan ke poli jiwa sebagai pihak yang dapat membantunya secara tepat. Destruktif Pasien mengonsumsi obat tidur tanpa dosis yang ditentukan oleh dokter untuk dapat melupakan peristiwa buruknya yang dapat berpotensi overdosis atau memperburuk kondisi mental dan fisiknya. Isolasi sosial dengan menarik diri dari lingkungan sekitar karena merasa paranoid dan curiga kepada orang luar sehingga dapat memperburuk kondisi pasien.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pola Tidur
2. Trauma Akibat Kekerasan
3. Cemas
4. Défisit Perawatan Diri
Penjelasan Singkat:
1. Gangguan Pola Tidur
- SDKI: Gangguan Pola Tidur
- SLKI: Tidur
- SIKI: Manajemen Gangguan Tidur
Pasien memiliki riwayat konsumsi obat tidur yang tidak sesuai dosis akibat menjadi korban trafficking, sehingga terjadi gangguan pola tidur.
2. Trauma Akibat Kekerasan
- SDKI: Trauma Akibat Kekerasan
- SLKI: Koping Trauma
- SIKI: Terapi Trauma
Pasien memiliki riwayat sebagai korban kekerasan fisik dan pelecehan saat menjadi korban trafficking, sehingga mengalami gejala PTSD.
3. Cemas
- SDKI: Cemas
- SLKI: Manajemen Emosi
- SIKI: Manajemen Kecemasan
Pasien mengalami gejala kecemasan tinggi, merasa paranoid, dan kehilangan rasa aman akibat pengalaman traumatis.
4. Défisit Perawatan Diri
- SDKI: Défisit Perawatan Diri
- SLKI: Perawatan Diri
- SIKI: Manajemen Perawatan Diri
Pasien mengalami kelelahan fisik, penurunan berat badan, dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya akibat kondisi mental yang tidak stabil.
Secara garis besar, pasien mengalami berbagai masalah kesehatan mental dan fisik sebagai dampak dari pengalaman traumatis saat menjadi korban trafficking. Intervensi keperawatan yang komprehensif diperlukan untuk membantu pasien dalam pemulihan dan peningkatan kualitas hidup. -
Article No. 14088 | 14 Mar 2025
Klinis : Nausea
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Nausea
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nausea didefinisikan sebagai pengalaman subyektif yang tidak menyenangkan berupa sensasi ingin muntah. Nausea dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti obat-obatan, proses penyakit, atau rangsangan yang tidak menyenangkan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan nausea adalah pasien dapat mengenali penyebab nausea, dapat mengatasi nausea, dan dapat mempertahankan intake nutrisi yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan untuk mengatasi nausea dapat meliputi pemberian obat antiemetik, manajemen nutrisi, distraksi, dan teknik relaksasi. Perawat juga perlu melakukan pengkajian yang komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab nausea dan memantau respons pasien terhadap intervensi yang diberikan.
Sebagai seorang pakar perawat, saya menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam menangani nausea. Selain pemberian terapi farmakologis, intervensi keperawatan yang berfokus pada aspek fisik, psikologis, dan lingkungan pasien juga sangat penting untuk membantu pasien mengatasi nausea secara efektif. -
Article No. 14089 | 14 Mar 2025
Klinis : Nausea mual maaf berhubungan dengan apa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Bapak/Ibu. Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Nausea atau mual.
Diagnosa Keperawatan:
Nausea berhubungan dengan efek samping pengobatan.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nausea didefinisikan sebagai perasaan tidak nyaman di dalam perut yang dapat menimbulkan keinginan untuk muntah. Diagnosa ini biasanya terkait dengan efek samping pengobatan, seperti kemoterapi, radiasi, atau obat-obatan tertentu.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mengenali dan mengelola rasa mualnya, serta mempertahankan intake cairan dan nutrisi yang adekuat.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemberian antiemetik, terapi relaksasi, manajemen lingkungan, dan edukasi tentang manajemen mual. Tujuannya adalah untuk mengurangi intensitas dan frekuensi mual, serta mempertahankan status nutrisi dan hidrasi pasien.
Sebagai perawat, kami akan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk mengelola kondisi mual ini secara komprehensif dan memberikan perawatan yang terbaik bagi pasien. Jangan ragu untuk menanyakan lebih lanjut jika Bapak/Ibu membutuhkan informasi tambahan.
Wassalamualaikum. -
Article No. 14090 | 14 Mar 2025
Klinis : Nausea mual maaf berhubungan dengan apa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya Perawat Profesional dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Nausea atau mual yang Anda alami.
Diagnosa Keperawatan:
Mual (Nausea) berhubungan dengan ____________________ (dapat diisi dengan beberapa kemungkinan penyebab mual seperti efek samping obat, infeksi, kehamilan, dll.)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Mual didefinisikan sebagai sensasi tidak nyaman di bagian atas abdomen yang dapat menyebabkan dorongan untuk muntah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan mual adalah pasien dapat mengenali faktor penyebab mual, mampu mengelola mual, dan tidak mengalami komplikasi akibat mual.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Identifikasi penyebab mual
2. Pemberian anti-emetik (obat anti-mual) sesuai indikasi
3. Pengaturan diet dan pola makan
4. Teknik relaksasi dan distraksi
5. Edukasi dan konseling terkait manajemen mual
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya. Wassalamualaikum. -
Article No. 14091 | 14 Mar 2025
Klinis : Nausea mual maaf berhubungan dengan apa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, saya akan menyampaikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Mual (Nausea) yang Anda tanyakan.
Diagnosa Keperawatan:
Mual (Nausea) berhubungan dengan [Penyebab Mual]
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Mual (Nausea) didefinisikan sebagai sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor fisiologis, psikologis, atau lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Mual (Nausea) adalah pasien dapat melaporkan penurunan sensasi mual, tidak ada episode muntah, dan dapat mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani Mual (Nausea) antara lain:
1. Identifikasi penyebab mual
2. Pengaturan diet dan cairan
3. Teknik relaksasi dan distraksi
4. Pemberian antiemetik (obat anti-mual) sesuai resep dokter
5. Edukasi dan dukungan psikologis bagi pasien
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk mengidentifikasi penyebab mual dan menerapkan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi kondisi Mual (Nausea) pada pasien. Tujuannya adalah untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan dan meningkatkan kualitas hidup. -
Article No. 14092 | 14 Mar 2025
Klinis : Nausea mual maaf berhubungan dengan apa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nausea atau mual.
Diagnosa Keperawatan:
Mual (Nausea)
Definisi SDKI:
Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
Definisi SLKI:
Pasien mampu mengungkapkan sensasi tidak nyaman di perut dan mengetahui penyebab serta cara menanganinya.
Definisi SIKI:
Intervensi keperawatan untuk mengurangi sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
Penjelasan Singkat:
Nausea atau mual dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti efek samping obat, infeksi gastrointestinal, gangguan metabolik, psikologis, dan lain-lain. Perawat perlu melakukan pengkajian komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab mual pada pasien. Selanjutnya, perawat dapat memberikan intervensi keperawatan yang sesuai, seperti manajemen obat, terapi relaksasi, terapi komplementer, dan edukasi kepada pasien terkait penanganan mual. Tujuan utamanya adalah membantu pasien untuk dapat mengelola mual sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian pasien.
Dengan pendekatan akademis dan persona pakar perawat, saya harap penjelasan di atas dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai diagnosa keperawatan, definisi SDKI-SLKI-SIKI, serta penanganan mual berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 14093 | 14 Mar 2025
Klinis : Sesak nafas, mual mutah , tidak nafsu makan, pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pola Napas
2. Mual
3. Ketidakefektifan Nutrisi
4. Gangguan Persepsi Sensori
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakefektifan Pola Napas
SDKI: Ketidakefektifan Pola Napas
SLKI: Perbaikan Pola Napas
SIKI: Intervensi Keperawatan untuk Mengelola Ketidakefektifan Pola Napas
Ketidakefektifan Pola Napas adalah ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti adanya gangguan pada sistem pernapasan, kelelahan otot-otot pernapasan, atau kondisi penyakit lainnya.
2. Mual
SDKI: Mual
SLKI: Pengendalian Mual
SIKI: Intervensi Keperawatan untuk Mengelola Mual
Mual adalah perasaan tidak nyaman yang mendorong keinginan untuk muntah. Mual dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti obat-obatan, infeksi, gangguan gastrointestinal, atau kondisi penyakit lainnya.
3. Ketidakefektifan Nutrisi
SDKI: Ketidakefektifan Nutrisi
SLKI: Pemulihan Nutrisi
SIKI: Intervensi Keperawatan untuk Mengelola Ketidakefektifan Nutrisi
Ketidakefektifan Nutrisi adalah ketidakmampuan untuk menyerap dan/atau menggunakan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan nafsu makan, mual, atau gangguan sistem pencernaan.
4. Gangguan Persepsi Sensori
SDKI: Gangguan Persepsi Sensori
SLKI: Peningkatan Persepsi Sensori
SIKI: Intervensi Keperawatan untuk Mengelola Gangguan Persepsi Sensori
Gangguan Persepsi Sensori adalah perubahan dalam satu atau lebih fungsi sensorik, seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan, atau keseimbangan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit, cedera, atau efek samping obat-obatan.
Dalam menangani kondisi ini, perawat akan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk mengidentifikasi masalah keperawatan, menetapkan tujuan, dan melakukan intervensi yang sesuai untuk membantu pasien mencapai hasil yang diharapkan.