Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16145 | 24 Apr 2025
Klinis : Seorang wanita, 32 tahun, sejak 1 minggu dirawat di RSJ. Kondisi klien saat ini sering marah-marah dan membanting barang. Saat perawat melakukan pengkajian lebih lanjut, klien kadang terlihat berbicara sendiri dengan nada suara tinggi dan mata melotot. Hasil evaluasi validasi pada pertemuan keempat terlihat marah berkurang, sudah mampu tarik nafas dalam, pukul bantal, mengungkapkan marah dengan baik, meminta dengan baik, menolak dengan baik dan minum obat teratur. Apakah tindakan keperawatan yang perlu dilakukan pada pertemuan selanjutnya dengan klien ? Select one: a. Melatih cara spiritual b. Mengungkapkan perasaan marahnya c. Mengurangi stimulus d. Memberikan aktivitas fisik e. Melakukan kunjungan rumah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi klien yang Anda deskripsikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Perilaku kekerasan (NANDA-I: Impulsive behavior involving physical, verbal, or emotional actions that harm others or damage property)
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Perilaku kekerasan adalah suatu perilaku yang mengakibatkan kerusakan fisik, psikologis, verbal, atau seksual pada diri sendiri maupun orang lain.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Klien dapat mengendalikan perilaku kekerasan, mempertahankan hubungan interpersonal, dan mencapai status mental yang stabil.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain mengurangi stimulus, mengungkapkan perasaan, melatih keterampilan sosial, dan memantau efek obat.
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan pada pertemuan selanjutnya adalah:
e. Melakukan kunjungan rumah untuk melakukan pendekatan yang lebih personal dan memberikan edukasi serta dukungan pada keluarga klien.
Alasan: Kunjungan rumah dapat membantu perawat memahami lingkungan dan kondisi klien secara lebih komprehensif, sehingga dapat menyusun rencana perawatan yang lebih efektif. Perawat dapat memberikan edukasi dan dukungan pada keluarga untuk membantu pemulihan klien. -
Article No. 16146 | 24 Apr 2025
Klinis : Seorang laki-laki, 24 tahun, perawat Puskesmas, lulusan Ners, seorang programer jiwa yang mengelola Desa Siaga Sehat Jiwa melalui program keperawatan kesehatan jiwa masyarakat. Berdasarkan hasil deteksi dini diwilayah Desa didapatkan data kelompok sehat, risiko dan gangguan jiwa. Perawat kemudian merencanakan aktivitas pelayanan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat yang berfokus pada pencegahan primer. Apakah jenis kegiatan yang dapat dilakukan oleh perawat sesuai dengan pelayanan tersebut ? Select one: a. Program stimulasi perkembangan b. Pengobatan segera terhadap kasus baru c. Melibatkan peran aktif keluarga dalam merawat klien di rumah d. Melakukan terapi modalitas di masyarakat e. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
Diagnosis Keperawatan:
1. Risiko Gangguan Kesehatan Jiwa Masyarakat
Penjelasan:
Pada kasus ini, perawat di Puskesmas telah melakukan deteksi dini di wilayah Desa dan menemukan data kelompok sehat, risiko, dan gangguan jiwa. Hal ini menunjukkan adanya risiko terjadinya gangguan kesehatan jiwa di masyarakat. Perawat kemudian merencanakan aktivitas pelayanan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat yang berfokus pada pencegahan primer.
Sesuai dengan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), jenis kegiatan yang dapat dilakukan oleh perawat untuk mengatasi risiko gangguan kesehatan jiwa masyarakat adalah:
e. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain, seperti dokter, psikolog, dan pekerja sosial, untuk melakukan program pencegahan primer, termasuk:
- Edukasi kesehatan jiwa kepada masyarakat
- Deteksi dini gangguan jiwa di masyarakat
- Intervensi dini untuk mencegah terjadinya gangguan jiwa
Dengan pendekatan akademis dan persona sebagai pakar/perawat, perawat dapat berkolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk melakukan aktivitas pencegahan primer yang berfokus pada peningkatan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam menjaga kesehatan jiwa. -
Article No. 16147 | 24 Apr 2025
Klinis : Evaluasi yang dapat dilakukan dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien ansietas ? Select one: a. Apakah klien menggunakan ansietas sedang untuk meningkatkan perubahan personal b. Apakah klien mampu menggunakan cara konfrontasi c. Sudahkah acaman terhadap integritas fisik/sistem diri klien berkurang d. Apakah klien mampu menjelaskan penyebab cemas e. Sudahkah klien mematuhi program pengobatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
e. Sudahkah klien mematuhi program pengobatan
Penjelasan:
Evaluasi yang dapat dilakukan dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan ansietas berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia adalah:
1. Sudahkah klien mematuhi program pengobatan.
- Ini merupakan salah satu kriteria evaluasi yang penting untuk menilai keberhasilan intervensi keperawatan pada klien dengan ansietas.
- Kepatuhan klien terhadap pengobatan (obat-obatan, terapi, dll) dapat mencerminkan sejauh mana klien telah mampu mengelola kecemasannya.
Pilihan jawaban lainnya bukan merupakan bagian dari kriteria evaluasi standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk asuhan keperawatan pada klien dengan ansietas. -
Article No. 16148 | 24 Apr 2025
Klinis : "Saya mengerti bahwa anda merasa orangtua anda akan meracuni, tapi sukar bagi saya untuk mempercayainya karena menurut saya tidak ada orang tua didunia ini yang ingin mencelakakan anaknya". Pernyataan ini merupakan tindakan keperawatan untuk ? Select one: a. Mengarahkan orientasi realita b. Membina hubungan saling percaya dengan pasien c. Tidak mendukung atau membantah waham pasien d. Memberikan pujian pada penampilan dan orientasi pasien yang sesuai dengan realitas e. Berbicara dengan pasien dalam konteks realitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: b. Membina hubungan saling percaya dengan pasien
Penjelasan:
Pernyataan tersebut merupakan upaya untuk membina hubungan saling percaya dengan pasien. Mendengarkan dan menanggapi secara empatis, tanpa menyalahkan atau membantah, dapat membantu membangun kepercayaan dan keterbukaan antara perawat dan pasien. Hal ini penting untuk memfasilitasi komunikasi yang efektif dan kolaborasi dalam proses perawatan.
Diagnosa Keperawatan yang sesuai:
Risiko Gangguan Persepsi: Halusinasi
Definisi: Resiko mengalami persepsi yang tidak sesuai dengan realitas yang disebabkan oleh gangguan neurobiologis.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Diagnosis keperawatan yang menggambarkan resiko gangguan persepsi: halusinasi.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan, misalnya pasien dapat mengenali dan mengatasi halusinasi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan, misalnya membina hubungan saling percaya, memberikan terapi realitas, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Jadi, tindakan keperawatan yang sesuai adalah membina hubungan saling percaya dengan pasien, untuk memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi dalam penanganan gangguan persepsi. -
Article No. 16149 | 24 Apr 2025
Klinis : Seorang wanita, 30 tahun, dirawat di RSJ dengan diagnosa medis skizoprenia untuk ketiga kalinya. Pasien diantar oleh keluarga karena dirumah memukul ibunya, bicara sendiri, ingin selalu keluar rumah. Hasil pengkajian perawat didapatkan data bahwa pasien memukul ibunya karena merasa di hina, suka menyendiri, kontak mata kurang dan perawatan diri buruk. Apakah core problem (CP) pada kasus tersebut adalah ? Select one: a. Isolasi sosial b. Harga diri rendah kronis c. Halusinasi penglihatan d. Risiko perilaku kekerasan e. Defisit perawatan diri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, core problem (CP) pada kasus tersebut adalah:
d. Risiko perilaku kekerasan
Penjelasan:
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), diagnosa keperawatan yang paling sesuai dengan kasus ini adalah "Risiko perilaku kekerasan".
Pasien menunjukkan perilaku memukul ibunya, yang merupakan indikasi adanya risiko perilaku kekerasan. Selain itu, pasien juga menunjukkan gejala-gejala skizofrenia lainnya, seperti bicara sendiri dan keinginan untuk selalu keluar rumah, yang dapat meningkatkan risiko perilaku kekerasan.
Diagnosa keperawatan ini membutuhkan intervensi yang fokus pada manajemen perilaku kekerasan, seperti menciptakan lingkungan yang aman, memberikan terapi modalitas, dan melibatkan keluarga dalam perawatan pasien. -
Article No. 16150 | 24 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan, 25 tahun sering mengeluh dan mengatakan bahwa hidupnya tidak berarti dan tidak ada gunanya. Klien merasa malu karena tidak bekerja sehingga menjadi beban keluarga. Perawat Puskesmas melakukan kunjungan rumah untuk yang pertama kalinya. Setelah membina hubungan saling percaya, tindakan selanjutnya dilakukan perawat adalah ? Select one: a. Mengidentifikasi aspek positif diri b. Melibatkan keluarga dalam perawatan pasien c. Melatih kemampuan positif klien d. Menyusun jadwal kegiatan e. Menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
Diagnosis Keperawatan: Harga Diri Rendah Kronis
Penjelasan:
Harga Diri Rendah Kronis adalah penilaian negatif yang terus-menerus terhadap diri sendiri dan kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, tindakan yang dapat dilakukan perawat adalah:
1. Mengidentifikasi aspek positif diri (SIKI)
- Membantu klien mengidentifikasi kelebihan, kemampuan, dan sumber daya yang dimiliki.
- Memfasilitasi klien untuk menyadari dan menggunakan aspek positif tersebut.
2. Melibatkan keluarga dalam perawatan pasien (SIKI)
- Mengidentifikasi dukungan yang dapat diberikan keluarga.
- Melibatkan keluarga dalam perencanaan dan pelaksanaan intervensi keperawatan.
3. Melatih kemampuan positif klien (SIKI)
- Mengajarkan keterampilan dan teknik untuk meningkatkan harga diri.
- Memberikan kesempatan kepada klien untuk mempraktikkan kemampuan positif yang telah dilatih.
Dengan demikian, tindakan selanjutnya yang dapat dilakukan perawat adalah mengidentifikasi aspek positif diri klien, melibatkan keluarga dalam perawatan, dan melatih kemampuan positif klien. -
Article No. 16151 | 24 Apr 2025
Klinis : Proses penyampaian informasi manajemen penyakit dengan cara yang dapat dipahami dan dilaksanakan oleh individu disebut ? Select one: a. Pelatihan keterampilan koping b. Pembentukan perilaku untuk pengobatan c. Psikoedukasi d. Pelatihan pencegahan kambuh e. Assertive Community Treatment (ACT)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
c. Psikoedukasi
Penjelasan:
Psikoedukasi adalah proses penyampaian informasi manajemen penyakit dengan cara yang dapat dipahami dan dilaksanakan oleh individu. Psikoedukasi bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan individu dalam mengelola kondisi kesehatannya.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah sistem klasifikasi yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mendukung praktik keperawatan berbasis bukti.
Dalam konteks ini, psikoedukasi dapat dikategorikan sebagai intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar SIKI untuk membantu individu memahami dan mengelola penyakitnya. -
Article No. 16152 | 24 Apr 2025
Klinis : Perawat akan melakukan rencana tindak lanjut pada fase terminasi, setelah perawat melatih pasien mengontrol rasa marah dengan menggunakan teknik relaksasi nafas dalam dan pukul bantal. Rencana tindak lanjut sesuai dengan Tindakan yang sudah dilakukan pada kasus tersebut adalah ? Select one: a. "Pada pertemuan yang akan datang, saya akan latih anda mengontrol marah dengan cara patuh minum obat" b. "Sampaikan kepada keluarga jika dating menjenguk untuk berdiskusi tentang cara yang sudah diajarkan" c. "Jangan lupa melakukan latihan tarik nafas dalam dan pukul bantal sesuai jadwal dan jika rasa marahnya timbul, Tn.G lakukan relaksasi nafas dalam untuk mengontrol rasa marahnya atau pukul bantal untuk menyalurkan rasa marahnya" d. "Jangan lupa melakukan latihan tarik nafas dalam dan pukul bantal sesuai jadwal" e. "Pada pertemuan yang akan datang, saya akan latih anda mengontrol marah dengan cara bicara yang baik"
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
c. "Jangan lupa melakukan latihan tarik nafas dalam dan pukul bantal sesuai jadwal dan jika rasa marahnya timbul, Tn.G lakukan relaksasi nafas dalam untuk mengontrol rasa marahnya atau pukul bantal untuk menyalurkan rasa marahnya"
Penjelasan:
Berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, rencana tindak lanjut pada fase terminasi setelah perawat melatih pasien mengontrol rasa marah dengan menggunakan teknik relaksasi nafas dalam dan pukul bantal adalah:
1. Diagnosa Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan
2. Luaran Keperawatan: Kontrol Marah
3. Intervensi Keperawatan:
- Bantu pasien mengidentifikasi pemicu marah
- Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
- Ajarkan cara pukul bantal untuk menyalurkan rasa marah
- Anjurkan pasien melakukan latihan sesuai jadwal
- Pantau kemampuan pasien dalam mengontrol marah
Jadi, rencana tindak lanjut yang tepat adalah meminta pasien untuk terus melakukan latihan relaksasi nafas dalam dan pukul bantal sesuai jadwal, serta melakukan saat rasa marah timbul untuk mengontrolnya. -
Article No. 16153 | 24 Apr 2025
Klinis : Seorang laki-laki, 28 tahun diantar oleh keluarganya ke Puskesmas karena di rumah marah-marah, memukul, melempar rumah tetangga. Hasil pengkajian diperoleh data bahwa pasien marah-marah karena mendengar bisikan yang menghinanya. Pasien nampak berbicara sendiri, mengepal-ngepalkan tangannya, pakaian tidak rapi, ekspresi wajah tegang. Data obyektif yang sesuai untuk diagnosis prioritas pada kasus tersebut adalah ? Select one: a. Berbicara sendiri b. Ekspresi wajah tegang c. Mendengar bisikan yang menghinanya d. Gelisah e. Pakaian tidak rapi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kasus yang diberikan, diagnosis keperawatan prioritas yang sesuai dengan data objektif adalah:
c. Mendengar bisikan yang menghinanya
Penjelasan:
Sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), diagnosis keperawatan yang paling sesuai dengan kondisi pasien adalah:
Halusinasi Pendengaran
Definisi: Persepsi sensori palsu berupa suara atau bunyi yang tidak berasal dari sumber eksternal.
Data Pendukung:
- Pasien mendengar bisikan yang menghinanya (data subjektif)
- Pasien berbicara sendiri (data objektif)
- Perilaku agresif seperti memukul dan melempar tetangga (data objektif)
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI: Halusinasi Pendengaran adalah diagnosis keperawatan yang sesuai.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Halusinasi, Terapi Realitas, dan Pengaturan Lingkungan.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah Mengidentifikasi Halusinasi, Membantu Mengontrol Halusinasi, dan Menciptakan Lingkungan yang Aman.
Jadi, diagnosis keperawatan prioritas yang sesuai dengan kasus tersebut adalah Halusinasi Pendengaran. -
Article No. 16154 | 24 Apr 2025
Klinis : Pendekatan Community Mental Health Nursing (CMHN) dilakukan dengan menggunakan empat pilar, kecuali ? Select one: a. Manajemen keperawatan kesehatan jiwa b. Pemberdayaan masyarakat c. Kemitraan lintas sektor dan lintas program d. Peran serta aktif keluarga dan LSM e. Manajemen asuhan keperawatan pada kelompok sehat, resiko dan gangguan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
a. Manajemen keperawatan kesehatan jiwa
Penjelasan:
Pendekatan Community Mental Health Nursing (CMHN) dilakukan dengan menggunakan empat pilar, yaitu:
1. Pemberdayaan masyarakat
2. Kemitraan lintas sektor dan lintas program
3. Peran serta aktif keluarga dan LSM
4. Manajemen keperawatan kesehatan jiwa
Jadi, manajemen keperawatan kesehatan jiwa merupakan salah satu pilar dalam pendekatan CMHN, bukan yang dikecualikan.