Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16205 | 25 Apr 2025
Klinis : DX : Sirosis hati, memiliki riwayat hepapatitis B dan mempunyai riwayat merokok DS : pasien mengatakan sesak saat bernafas pasien mengatakan kakinya terasa sangat nyeri. DO : pasien terlihat kesulitan bernafas dengan frekuensi nafas tidak teratur dan frekuensi cepat pasien terlihat cemas terdapat edema pada kakinya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut:
1. Gangguan Ventilasi Spontan (00033)
Definisi: Ketidakmampuan untuk menarik atau mengeluarkan udara secara normal.
Penyebab: Penyakit parenkim paru, gangguan neuromuskular, dan gangguan rongga dada.
2. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Penyebab: Agen cedera biologis, seperti proses penyakit.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Ventilasi Spontan (0401)
Kriteria hasil:
- Frekuensi napas dalam rentang normal
- Kedalaman inspirasi dan ekspirasi dalam rentang normal
- Irama napas teratur
2. Kontrol Nyeri (1605)
Kriteria hasil:
- Melaporkan nyeri terkontrol
- Melakukan tindakan mengurangi nyeri
- Mendemonstrasikan strategi non-farmakologis untuk mengurangi nyeri
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas (3300)
- Monitoring status pernapasan
- Memberikan oksigen, jika perlu
- Mengajarkan teknik pernapasan pursed-lip
2. Manajemen Nyeri (1400)
- Mengkaji nyeri secara komprehensif
- Memberikan analgesik sesuai indikasi
- Mengajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti kompres hangat, distraksi, dan relaksasi
Penjelasan:
Pasien dengan sirosis hati memiliki risiko tinggi mengalami gangguan ventilasi spontan akibat adanya perubahan struktural dan fungsional pada paru. Selain itu, pasien juga mengalami nyeri akut pada kaki yang dapat disebabkan oleh edema. Intervensi keperawatan yang diberikan bertujuan untuk mempertahankan ventilasi spontan yang adekuat dan mengurangi nyeri, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup pasien. -
Article No. 16206 | 25 Apr 2025
Klinis : DX : Sirosis hati, memiliki riwayat hepapatitis B dan mempunyai riwayat merokok DS : pasien mengatakan sesak saat bernafas pasien mengatakan kakinya terasa sangat nyeri. DO : pasien terlihat kesulitan bernafas dengan frekuensi nafas tidak teratur dan frekuensi cepat pasien terlihat cemas terdapat edema pada kakinya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan memperhatikan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
2. Nyeri Kronis
3. Kecemasan
Penjelasan Singkat:
1. Pola Napas Tidak Efektif
SDKI: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
SLKI: Kemampuan individu untuk mempertahankan pola napas yang efektif.
SIKI: Intervensi untuk membantu pasien mencapai dan mempertahankan pola napas yang efektif.
2. Nyeri Kronis
SDKI: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
SLKI: Kemampuan individu untuk mengelola nyeri kronis.
SIKI: Intervensi untuk membantu pasien mengelola nyeri kronis.
3. Kecemasan
SDKI: Respon emosional dan fisiologis individu terhadap sumber ancaman, bahaya, atau tantangan yang dirasakan.
SLKI: Kemampuan individu untuk mengelola kecemasan.
SIKI: Intervensi untuk membantu pasien mengelola kecemasan.
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan sirosis hati, riwayat hepatitis B, dan riwayat merokok memiliki risiko tinggi mengalami gangguan pernapasan dan nyeri kronis. Kondisi ini dapat menyebabkan kecemasan pada pasien. Perawat perlu mengidentifikasi dan mengatasi masalah-masalah tersebut dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terpusat pada pasien. -
Article No. 16207 | 25 Apr 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Adanya obstruksi dari sekresi pernapasan akibat tuberkulosis paru.
- Gejala dan Tanda: Batuk berdahak, sesak napas, suara napas bronkial di paru kanan atas.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat dibandingkan dengan kebutuhan tubuh.
- Penyebab: Kehilangan nafsu makan akibat penyakit tuberkulosis paru.
- Gejala dan Tanda: Kehilangan berat badan.
3. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal.
- Penyebab: Proses infeksi dan inflamasi akibat tuberkulosis paru.
- Gejala dan Tanda: Demam.
Penjelasan Singkat Standar SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang menjadi acuan bagi perawat dalam menentukan diagnosis keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang menjadi acuan bagi perawat dalam menetapkan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang menjadi acuan bagi perawat dalam menentukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosis keperawatan.
Penggunaan standar SDKI, SLKI, dan SIKI membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, komprehensif, dan berkualitas, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien. -
Article No. 16208 | 25 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan pilek.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Tanda dan gejala: Produksi sekret berlebih, pernafasan cuping hidung, suara nafas tambahan (wheezing, mengi), batuk tidak efektif.
- Faktor yang berhubungan: Disfungsi neurologis, infeksi saluran napas atas, alergi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pola napas normal, jalan napas terbuka, tidak ada sianosis.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen jalan napas, fisioterapi dada, terapi oksigen, edukasi pasien.
Secara singkat, diagnosa ini menggambarkan kondisi pasien yang mengalami kesulitan membersihkan saluran pernapasan dari sekret atau obstruksi sehingga diperlukan intervensi keperawatan untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif. -
Article No. 16209 | 25 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit bahu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
SDKI:
- Karakteristik Definisi: Melaporkan pengalaman nyeri, menunjukkan perubahan ekspresi wajah, bergerak untuk menghindari nyeri, menyatakan kekhawatiran terhadap nyeri.
- Faktor Berhubungan: Cedera muskuloskeletal.
SLKI:
- Luaran: Tingkat Nyeri Terkontrol
Definisi: Derajat pengendalian rasa nyeri yang dialami individu.
Kriteria Hasil: Pasien melaporkan nyeri terkontrol, Pasien menunjukkan relaksasi otot, Pasien dapat tidur dengan nyaman.
SIKI:
- Intervensi: Manajemen Nyeri
Definisi: Serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk mengendalikan nyeri yang dialami individu.
Aktivitas Keperawatan: Mengkaji karakteristik nyeri, Memberikan analgesik sesuai indikasi, Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan keluhan sakit bahu, perawat dapat menggunakan standar diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan yang telah ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Tujuannya adalah memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan standar praktik keperawatan. -
Article No. 16210 | 25 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sariawan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan sariawan.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Mulut Berhubungan dengan Perubahan Mukosa
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi Mulut adalah kondisi di mana seseorang berisiko mengalami infeksi pada rongga mulut dan daerah sekitarnya, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan mukosa, penurunan sistem kekebalan tubuh, atau paparan mikroorganisme patogen.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien akan menunjukkan tidak ada tanda-tanda infeksi pada rongga mulut, tidak ada rasa sakit atau ketidaknyamanan, dan tidak ada perubahan warna pada mukosa rongga mulut.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pemantauan tanda-tanda vital
2. Perawatan mulut
3. Pemberian obat antijamur atau antibiotik sesuai indikasi
4. Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang perawatan mulut yang benar
Dengan penanganan yang tepat dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya, diharapkan pasien dapat segera sembuh dari sariawan dan terhindar dari risiko infeksi lebih lanjut. -
Article No. 16211 | 25 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit perut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan sakit perut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit gastrointestinal.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut. Nyeri akut dapat berhubungan dengan proses penyakit gastrointestinal, seperti gastritis, ulkus, atau obstruksi usus.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah:
1. Pasien melaporkan nyeri berkurang.
2. Pasien menunjukkan ekspresi wajah yang rileks.
3. Pasien dapat beraktivitas sehari-hari tanpa terganggu nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Manajemen nyeri: Mengidentifikasi karakteristik nyeri, memberikan analgesik, dan melakukan terapi non-farmakologis.
2. Edukasi tentang manajemen nyeri: Mengajarkan pasien dan keluarga teknik-teknik untuk mengurangi nyeri.
3. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain: Melakukan konsultasi dengan dokter untuk penatalaksanaan lebih lanjut.
Harapannya, dengan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi keluhan sakit perut yang dialami pasien. -
Article No. 16212 | 25 Apr 2025
Klinis : Ny. K usia 29 tahun datang ke VK RS K pada tanggal 7 Desember 2020 dengan keluhan nyeri. Pasien diantar oleh suami, mengatakan merasa hamil 9 bulan (G3P1A1 36 minggu). Pasien mengatakan sejak pukul 14.00 keluar air banyak dari kemaluan disertai dengan mules hilang timbul. Hasil pengkajian HPHT: 20 Maret 2020 TB: 159 cm, BB saatini 65 kg (sebelum: 55kg), pada saat kehamilan 8 bulan pasien mengatakan pernah dirawat karena diare, pernah mengalami keguguran pada kehamilan pertama usia 2 bulan. TD: 120/70mmHg, N: 88x/menit, S:37°C, RR: 19x/menit. Pasien mengatakan rajin memeriksakan kehamilannya. Pemeriksaan leopold didapatkan bokong pada fundus, letak punggung kiri, DJJ: 144x/menit, TFU: 27 cm, presentasi kepala, konvergen. VT: serviks tebal lunak, pembukaan 3 cm, Hodge III.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat ditentukan Diagnosa Keperawatan, serta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Neonatal berhubungan dengan pecahnya ketuban sebelum waktunya.
Penjelasan singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- SDKI adalah pedoman standar untuk menentukan diagnosis keperawatan yang digunakan oleh perawat di Indonesia.
- Diagnosa "Risiko Infeksi Neonatal" mengacu pada SDKI, yang menjelaskan bahwa kondisi ini berhubungan dengan faktor risiko seperti pecahnya ketuban sebelum waktunya.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- SLKI adalah pedoman standar untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan di Indonesia.
- Dalam kasus ini, luaran yang diharapkan adalah mencegah terjadinya infeksi neonatal, seperti penurunan tanda-tanda infeksi pada bayi dan peningkatan status kesehatan bayi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- SIKI adalah pedoman standar untuk menentukan intervensi keperawatan yang perlu dilakukan di Indonesia.
- Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: pemantauan tanda-tanda vital dan tanda infeksi pada ibu dan bayi, pemberian antibiotik profilaksis, menjaga kebersihan vagina, serta koordinasi dengan tim kesehatan lainnya untuk mencegah komplikasi infeksi.
Secara singkat, Ny. K memiliki risiko infeksi neonatal akibat pecahnya ketuban sebelum waktunya, sehingga perlu dilakukan tindakan keperawatan yang berpedoman pada SDKI, SLKI, dan SIKI untuk mencegah komplikasi dan menjaga kesehatan ibu serta bayi. -
Article No. 16213 | 25 Apr 2025
Klinis : Ny. K usia 29 tahun datang ke VK RS K pada tanggal 7 Desember 2020 dengan keluhan nyeri. Pasien diantar oleh suami, mengatakan merasa hamil 9 bulan (G3P1A1 36 minggu). Pasien mengatakan sejak pukul 14.00 keluar air banyak dari kemaluan disertai dengan mules hilang timbul. Hasil pengkajian HPHT: 20 Maret 2020 TB: 159 cm, BB saatini 65 kg (sebelum: 55kg), pada saat kehamilan 8 bulan pasien mengatakan pernah dirawat karena diare, pernah mengalami keguguran pada kehamilan pertama usia 2 bulan. TD: 120/70mmHg, N: 88x/menit, S:37°C, RR: 19x/menit. Pasien mengatakan rajin memeriksakan kehamilannya. Pemeriksaan leopold didapatkan bokong pada fundus, letak punggung kiri, DJJ: 144x/menit, TFU: 27 cm, presentasi kepala, konvergen. VT: serviks tebal lunak, pembukaan 3 cm, Hodge III.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan memperhatikan kondisi dan hasil pengkajian yang diberikan, berikut adalah:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
- Etiologi: Kontraksi uterus, peningkatan aktivitas otot uterus.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Nyeri
- Definisi: Kemampuan individu untuk dapat mengatur atau menurunkan rasa nyeri yang dirasakan.
- Kriteria Hasil:
a. Melaporkan nyeri berkurang
b. Menggunakan teknik pengelolaan nyeri
c. Menunjukkan ekspresi wajah dan perilaku yang relaks
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau meminimalkan rasa nyeri yang dialami pasien.
- Tindakan:
a. Kaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas)
b. Identifikasi faktor-faktor yang memperberat atau memperingan nyeri
c. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai resep dokter
d. Ajarkan teknik non-farmakologi untuk mengurangi nyeri (misalnya relaksasi, distraksi, imagery)
e. Evaluasi efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien Ny. K yang mengalami nyeri akibat kontraksi uterus pada kehamilan 36 minggu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus. Luaran yang diharapkan adalah Kontrol Nyeri, dimana pasien mampu melaporkan nyeri berkurang, menggunakan teknik pengelolaan nyeri, dan menunjukkan ekspresi wajah serta perilaku yang relaks. Untuk mencapai tujuan tersebut, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah Manajemen Nyeri, yaitu melakukan pengkajian nyeri, identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi, kolaborasi pemberian analgesik, pengajaran teknik non-farmakologi, serta evaluasi efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri. -
Article No. 16215 | 25 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI, SLKI, dan SIKI standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan pilek:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Peningkatan produksi sekret, edema membran mukosa, dan penurunan kemampuan batuk.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif merupakan salah satu diagnosa keperawatan yang termasuk dalam domain Pertukaran.
- Diagnosa ini menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk membersihkan saluran napas dari sekret atau obstruksi, sehingga mengakibatkan jalan napas tidak efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan adalah Bersihan Jalan Napas Efektif, yaitu kemampuan pasien untuk membersihkan saluran napas dari sekret atau obstruksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Jalan Napas, yang bertujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan bersihan jalan napas.
- Contoh intervensi: Pemberian oksigen, suction, inhalasi, dan latihan batuk efektif.
Dengan adanya diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang terstandar, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang sistematis dan berkualitas untuk mengatasi masalah bersihan jalan napas tidak efektif pada pasien dengan keluhan pilek.