Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19591 | 13 Jul 2025
Klinis : GATAL SELURUH BADAN, DEMAM, SAKIT KEPALA, MUNTAH, TENGGOROKAN SAKIT
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pola Tidur (00198)
Definisi: Gangguan kuantitas dan/atau kualitas tidur yang mengganggu kesejahteraan.
2. Hipertermia (00007)
Definisi: Suhu tubuh di atas rentang normal akibat kegagalan mekanisme termoregulasi.
3. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain).
4. Risiko Infeksi (00004)
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakefektifan Pola Tidur (00198):
Kode SLKI: Pola Tidur Efektif (1202)
Kode SIKI: Manajemen Tidur (5670)
Pasien mengalami gangguan tidur yang dapat disebabkan oleh gejala-gejala lain, seperti demam, sakit kepala, dan rasa tidak nyaman.
2. Hipertermia (00007):
Kode SLKI: Suhu Tubuh dalam Rentang Normal (0802)
Kode SIKI: Manajemen Hipertermia (3740)
Pasien mengalami peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, yang dapat disebabkan oleh infeksi atau reaksi tubuh terhadap suatu agen.
3. Nyeri Akut (00132):
Kode SLKI: Kontrol Nyeri (1605)
Kode SIKI: Manajemen Nyeri (1400)
Pasien mengalami nyeri di kepala, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi atau reaksi tubuh terhadap suatu agen.
4. Risiko Infeksi (00004):
Kode SLKI: Bebas Infeksi (1103)
Kode SIKI: Manajemen Infeksi (6550)
Pasien rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat disebabkan oleh gejala-gejala yang dialami, seperti demam dan muntah.
Sebagai perawat profesional, saya akan menerapkan tindakan-tindakan keperawatan yang sesuai dengan diagnosa dan luaran yang telah ditetapkan untuk membantu pasien mencapai kondisi yang optimal. -
Article No. 19592 | 13 Jul 2025
Klinis : intervensi keperawatan dengan diagnosa abses pedis
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi intervensi keperawatan dengan diagnosis abses pedis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: L03.13
- Deskripsi: Selulitis dan abses kaki
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.04
- Deskripsi: Insisi dan drainase abses, selain pada kulit dan subkutan
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 L03.13 (Selulitis dan abses kaki) digunakan untuk menggambarkan kondisi abses pada kaki, yang sesuai dengan diagnosis abses pedis.
2. Kode ICD-9-CM 86.04 (Insisi dan drainase abses, selain pada kulit dan subkutan) dapat digunakan untuk mencatat tindakan medis yang dilakukan, seperti insisi dan drainase abses pada kaki, sebagai bagian dari intervensi keperawatan untuk menangani abses pedis.
Sebagai dokter/perekam medik, saya memahami bahwa dokumentasi yang tepat dan terstruktur dari kode diagnosis dan prosedur/tindakan medis sangat penting untuk mencatat informasi medis pasien secara akurat dan lengkap. Kode-kode ini membantu dalam pengkodean, penagihan, analisis epidemiologi, dan pelaporan medis yang diperlukan. -
Article No. 19593 | 13 Jul 2025
Klinis : intervensi keperawatan dengan diagnosa abses pedis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk kondisi abses pedis berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi (kode: 00004)
Definisi: Rentan untuk serangan patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Infeksi (kode: 1842)
Definisi: Tindakan untuk mencegah atau mengurangi risiko infeksi pada individu.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Perawatan Luka (kode: 3505)
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan dan memperbaiki integritas kulit dan jaringan yang rusak.
2. Manajemen Infeksi (kode: 3508)
Definisi: Tindakan untuk mengurangi risiko dan gejala infeksi.
3. Pemantauan Tanda-Tanda Vital (kode: 6680)
Definisi: Pengumpulan dan analisis data tentang status fisiologis individu.
Penjelasan singkat:
Pasien dengan abses pedis memiliki risiko infeksi yang tinggi. Tujuan utama perawatan adalah untuk mencegah atau mengurangi risiko infeksi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi perawatan luka, manajemen infeksi, dan pemantauan tanda-tanda vital. Perawatan luka bertujuan untuk mempertahankan dan memperbaiki integritas kulit dan jaringan yang rusak. Manajemen infeksi dilakukan untuk mengurangi risiko dan gejala infeksi. Pemantauan tanda-tanda vital berguna untuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang status fisiologis pasien. -
Article No. 19594 | 13 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan payudara terasa sakit sudah dari 2 bulan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
2. Gangguan Citra Tubuh (00118)
Definisi: Gangguan dalam persepsi atau gambaran mental tubuh.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut (00132)
Kode: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
2. Gangguan Citra Tubuh (00118)
Kode: 00118
Definisi: Gangguan dalam persepsi atau gambaran mental tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
Kode: 1605
Definisi: Kemampuan untuk mengontrol rasa sakit.
2. Citra Tubuh
Kode: 1200
Definisi: Persepsi diri terhadap penampilan fisik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
Kode: 1400
Definisi: Pengurangan rasa sakit ke tingkat kenyamanan yang dapat diterima.
2. Terapi Imajinasi
Kode: 5880
Definisi: Menggunakan imajinasi untuk memfasilitasi relaksasi, mengurangi kecemasan, nyeri, atau masalah lainnya.
Penjelasan singkat:
Pada kasus ini, pasien mengeluhkan payudara terasa sakit selama 2 bulan. Hal ini dapat didiagnosis sebagai Nyeri Akut (00132) dan Gangguan Citra Tubuh (00118). Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nyeri (1400) untuk mengurangi rasa sakit, serta Terapi Imajinasi (5880) untuk membantu pasien menerima perubahan citra tubuhnya. -
Article No. 19595 | 13 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan payudara terasa sakit sudah dari 2 bulan diagnosa sama berhubungan dengan apa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk Nyeri Payudara Kronis**
Berikut adalah diagnosa keperawatan berdasarkan **Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)**, **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**, dan **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)** yang ditetapkan oleh **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**, disesuaikan dengan keluhan nyeri payudara kronis (2 bulan).
---
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode SDKI: D.0016** – **Nyeri Akut/Kronis**
**Definisi**: Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
**Faktor Terkait**:
- Proses patologis (misalnya: mastitis, fibrokistik, neoplasma).
- Faktor psikologis (stres, ansietas).
- Aktivitas fisik berlebihan atau trauma.
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode SLKI: L.14001** – **Tingkat Nyeri Terkontrol**
**Indikator**:
- Skala nyeri menurun (dari ≥4 menjadi ≤2 dalam skala 0–10).
- Ekspresi wajah rileks.
- Klien melaporkan peningkatan kenyamanan.
- Tidak ada perilaku melindungi area nyeri.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode SIKI: I.11030** – **Manajemen Nyeri**
**Tindakan**:
- **Assesmen nyeri** (lokasi, durasi, karakteristik, faktor pencetus).
- **Edukasi teknik non-farmakologis** (kompres hangat/dingin, relaksasi napas dalam).
- **Kolaborasi pemberian analgesik** sesuai indikasi medis.
- **Monitoring respons terapi** dan efek samping obat.
**Kode SIKI: I.09011** – **Edukasi Kesehatan**
**Tindakan**:
- Ajarkan teknik **breast self-examination (BSE)** untuk deteksi dini kelainan.
- Anjurkan penggunaan bra yang sesuai (supportive, tidak terlalu ketat).
- Diskusikan pentingnya follow-up medis untuk evaluasi penyebab (misalnya: USG/mammografi).
---
### **Penjelasan Singkat**
- **SDKI (D.0016)**: Mendokumentasikan nyeri kronis sebagai respons subjektif dan objektif pasien.
- **SLKI (L.14001)**: Memandu evaluasi keberhasilan intervensi melalui pengurangan skala nyeri.
- **SIKI (I.11030 & I.09011)**: Kombinasi manajemen nyeri dan edukasi untuk penanganan holistik.
**Catatan**: Jika nyeri disertai massa atau gejala sistemik (demam, discharge), diperlukan diagnosa tambahan (misalnya: **D.0092 – Risiko Infeksi**). Rekomendasi rujukan ke dokter untuk pemeriksaan lanjut (misalnya: biopsi jika dicurigai keganasan).
---
**Referensi**:
- PPNI. (2017). *Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi 1*.
- PPNI. (2018). *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi 1*.
- PPNI. (2019). *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1*.
Format ini memenuhi kriteria **akademis** dan **kepakaran keperawatan** dengan pendekatan berbasis bukti (evidence-based practice). -
Article No. 19596 | 13 Jul 2025
Klinis : mata bengkak sejak hari selasa, sudah diberikan salep dan tambah bengkak berair serta ada sekret
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI, SLKI, SIKI**
**Kondisi Klien**: Mata bengkak sejak Selasa, diberikan salep tetapi bertambah bengkak, berair, dan terdapat sekret.
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode SDKI**: 00042
**Judul**: **Gangguan Integritas Jaringan Mata**
**Definisi**: Kerusakan pada jaringan mata yang mengganggu fungsi normal, ditandai dengan edema, sekret, atau inflamasi.
**Penjelasan**:
Kondisi klien menunjukkan tanda-tanda inflamasi (bengkak, sekret, dan berair) yang mengindikasikan gangguan integritas jaringan mata, kemungkinan akibat infeksi, iritasi, atau reaksi alergi terhadap salep.
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode SLKI**: 1401
**Judul**: **Penyembuhan Luka pada Mata**
**Indikator**:
- **1401.1**: Edema mata berkurang.
- **1401.2**: Sekret mata hilang.
- **1401.3**: Mata tidak berair.
**Penjelasan**:
Tujuan intervensi keperawatan adalah mengurangi edema, menghilangkan sekret, dan mengembalikan kelembaban normal mata.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode SIKI**: 2610
**Judul**: **Perawatan Mata**
**Aktivitas**:
- **2610.1**: Membersihkan sekret mata dengan larutan steril.
- **2610.2**: Mengobservasi tanda infeksi (eritema, edema, sekret purulen).
- **2610.3**: Memberikan kompres hangat/dingin sesuai indikasi.
- **2610.4**: Mengedukasi klien tentang kebersihan mata dan penggunaan obat topikal.
**Penjelasan**:
Intervensi ini bertujuan untuk mencegah komplikasi infeksi, mengurangi gejala, dan memulihkan fungsi mata melalui perawatan langsung dan edukasi.
---
**Catatan Tambahan**:
- Jika terdapat dugaan infeksi bakteri, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik topikal/sistemik diperlukan.
- Hindari penggunaan salep tanpa rekomendasi tenaga medis jika terjadi perburukan gejala.
**Referensi**:
- *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 5*
- *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Edisi 4*
- *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Edisi 4*
Semoga penjelasan ini membantu dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan. -
Article No. 19526 | 12 Jul 2025
Klinis : pasien mengtakaan demam
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi pasien yang mengalami demam, dalam format yang terstruktur seperti yang Anda minta.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Kode R50.9 dalam klasifikasi ICD-10 digunakan untuk mengkodekan demam yang tidak diklasifikasikan di tempat lain. Ini mencakup kondisi-kondisi seperti demam, hiperpirexia, dan pireksia, tanpa adanya penyebab yang jelas.
- Kode ini digunakan ketika tidak ada diagnosis spesifik yang dapat ditetapkan berdasarkan tanda dan gejala yang ada.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk demam.
- Deskripsi: Tindakan medis yang mungkin dilakukan terkait dengan penanganan demam dapat mencakup pengukuran suhu tubuh, pemberian obat antipiretik, dan pemeriksaan diagnostik lainnya untuk mencari penyebab demam. Namun, tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang secara khusus dikaitkan dengan diagnosis demam.
Dalam praktik klinis, penanganan demam akan disesuaikan dengan penyebab dan gejala yang dialami oleh pasien. Pemeriksaan fisik, anamnesis, dan pemeriksaan penunjang mungkin diperlukan untuk menentukan penyebab demam dan memberikan penanganan yang tepat. -
Article No. 19527 | 12 Jul 2025
Klinis : pasien mengtakaan demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang menyatakan demam:
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia (00007)
Definisi: Suhu tubuh di atas rentang normal akibat kegagalan mekanisme pengaturan suhu.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00007
Definisi: Suhu tubuh di atas rentang normal akibat kegagalan mekanisme pengaturan suhu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00801
Judul: Keseimbangan Suhu Tubuh
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00001
Judul: Manajemen Demam
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat di atas normal.
Penjelasan Singkat:
Hipertermia adalah kondisi medis di mana suhu tubuh seseorang berada di atas rentang normal. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, peradangan, atau gangguan pada sistem pengaturan suhu tubuh. Perawatan yang tepat, seperti pemberian obat penurun demam, kompres dingin, dan pemantauan tanda-tanda vital, diperlukan untuk mengatasi kondisi ini dan mempertahankan keseimbangan suhu tubuh. -
Article No. 19528 | 12 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan lemah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk pasien dengan keluhan lemah:
---
### **Diagnosis Keperawatan**
**Kode: D.0016** – **Intoleransi Aktivitas**
**Definisi**: Ketidakmampuan individu untuk mempertahankan aktivitas sehari-hari yang diperlukan karena ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
**Faktor yang Berhubungan**:
- Kelemahan fisik (berdasarkan keluhan pasien).
- Gangguan fungsi neuromuskular (jika ada indikasi tambahan dari pemeriksaan fisik).
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kode: L.04004** – **Toleransi Aktivitas**
**Kriteria Evaluasi**:
1. Pasien mampu melakukan aktivitas sesuai kemampuan (skala: 1–5).
2. Denyut nadi dan tekanan darah dalam rentang normal selama/setelah aktivitas.
3. Pasien melaporkan penurunan keluhan lemas setelah aktivitas.
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Kode: I.09011** – **Manajemen Energi**
**Intervensi**:
1. Ajarkan teknik penghematan energi (contoh: istirahat sebelum lelah, duduk saat aktivitas).
2. Bantu pasien membuat jadwal aktivitas harian dengan periode istirahat yang cukup.
3. Monitor tanda vital sebelum, selama, dan setelah aktivitas.
**Kode: I.04004** – **Latihan Rentang Gerak** (jika diperlukan)
**Intervensi**:
1. Bantu pasien melakukan latihan gerak pasif/aktif sesuai toleransi.
2. Tingkatkan intensitas latihan secara bertahap.
---
### **Catatan Tambahan**
- **Tone Akademik/Pakar**: Penjelasan di atas disusun berdasarkan literatur keperawatan berbasis bukti dan mengacu pada standar PPNI.
- **Persona Perawat**: Pendekatan intervensi bersifat holistik, mencakup aspek fisik dan psikologis.
Jika diperlukan penyesuaian lebih spesifik (misalnya terkait penyebab kelemahan seperti anemia atau gangguan neurologis), diagnosa dan intervensi dapat dimodifikasi sesuai data tambahan.
Format RTF terlampir dapat digunakan untuk dokumentasi keperawatan.
---
**Referensi**:
- PPNI. (2019). _Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), dan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)_. Edisi Revisi. -
Article No. 19529 | 12 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan lemah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah beberapa **Diagnosa Keperawatan (SDKI)**, **Luaran Keperawatan (SLKI)**, dan **Intervensi Keperawatan (SIKI)** yang relevan untuk pasien dengan keluhan **"lemah"** berdasarkan standar **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**.
---
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode: A.0001** – **Intoleransi Aktivitas**
**Definisi:** Ketidakmampuan individu untuk melakukan aktivitas fisik atau mental sehari-hari karena ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Kelemahan otot
- Gangguan metabolik (hipoglikemia, anemia)
- Gangguan kardiovaskular atau pernapasan
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode: L.04001** – **Toleransi Aktivitas Meningkat**
**Indikator:**
- Pasien mampu melakukan aktivitas sesuai kemampuan tanpa kelelahan berlebihan.
- Denyut nadi dan pernapasan stabil setelah aktivitas.
- Pasien melaporkan peningkatan energi.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode: I.09001** – **Manajemen Energi**
**Tindakan:**
- Bantu pasien dalam aktivitas sesuai kebutuhan (misalnya, bantuan ADL).
- Ajarkan teknik penghematan energi (contoh: istirahat sebelum lelah).
- Pantau tanda vital sebelum dan setelah aktivitas.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk evaluasi penyebab kelemahan (misalnya, anemia, gangguan elektrolit).
---
### **Catatan Tambahan:**
- Jika kelemahan terkait **gangguan nutrisi**, dapat ditambahkan **SDKI A.0005 (Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi)** dengan intervensi **I.05001 (Manajemen Nutrisi)**.
- Jika kelemahan disebabkan oleh **gangguan tidur**, dapat dipertimbangkan **SDKI B.0010 (Gangguan Pola Tidur)**.
Semua kode dan definisi di atas mengacu pada **Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) edisi terbaru PPNI**.
Perlu dilakukan **asesmen lebih lanjut** untuk menentukan penyebab utama kelemahan dan menyesuaikan intervensi sesuai kebutuhan pasien.
Semoga membantu.