Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 14457 | 19 Mar 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan telinga berdengung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan telinga berdengung, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Sensori Persepsi: Pendengaran Terganggu
Definisi: Gangguan dalam menerima, mengorganisasi, dan/atau menginterpretasikan stimuli auditori.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Sensori Persepsi: Pendengaran Terganggu merupakan salah satu diagnosa keperawatan yang termasuk dalam domain Persepsi-Kognitif.
- Karakteristik utama dari diagnosa ini adalah adanya keluhan pasien terkait dengan pendengaran yang terganggu, seperti telinga berdengung.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mempertahankan/meningkatkan fungsi pendengaran dan mengelola gangguan pendengaran yang dialami.
- Contoh luaran spesifik yang dapat dicapai adalah pasien dapat mengenali dan mengatasi penyebab telinga berdengung.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: mengevaluasi fungsi pendengaran, mengidentifikasi penyebab gangguan pendengaran, menerapkan terapi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengatasi telinga berdengung, serta memberikan edukasi dan konseling terkait perawatan pendengaran.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, penjelasan di atas diharapkan dapat memberikan pemahaman yang jelas mengenai diagnosa keperawatan dan standar PPNI terkait kondisi pasien dengan keluhan telinga berdengung. -
Article No. 14458 | 19 Mar 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan rabun jauh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang mengalami rabun jauh, berikut adalah diagnosis keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosis Keperawatan:
Gangguan Penglihatan Ketajaman Jarak Jauh
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Penglihatan Ketajaman Jarak Jauh adalah kondisi di mana individu mengalami penurunan kemampuan melihat objek yang jauh, yang dapat disebabkan oleh gangguan pada struktur atau fungsi mata.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien dapat mengenali objek jarak jauh dengan baik.
2. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan lancar.
3. Pasien dapat beradaptasi dengan gangguan penglihatan yang dialami.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kaji faktor-faktor yang dapat memengaruhi ketajaman penglihatan jarak jauh.
2. Ajarkan pasien tentang teknik menjaga kesehatan dan kebersihan mata.
3. Berikan edukasi kepada pasien tentang pentingnya pemeriksaan mata secara teratur.
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter mata) untuk penanganan lebih lanjut.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu mempertimbangkan aspek akademis, bersikap sebagai pakar, dan menerapkan peran perawat yang profesional. -
Article No. 14459 | 19 Mar 2025
Klinis : nyeri akut, dehidrasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi nyeri akut dan dehidrasi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau diuraikan dalam istilah kerusakan tersebut.
2. Defisit Volume Cairan
Definisi: Penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut
- Karakteristik: Durasi nyeri, lokasi nyeri, intensitas nyeri, frekuensi nyeri, kualitas nyeri, dan faktor pencetus nyeri.
- Penyebab: Agen pencedera, prosedur medis/perawatan, penyakit, atau kondisi.
- Gejala dan Tanda: Ekspresi verbal dan nonverbal nyeri, perubahan tanda vital, dan perilaku protektif.
2. Defisit Volume Cairan
- Karakteristik: Penurunan volume cairan tubuh, hemokonsentrasi, dan perubahan status hidrasi.
- Penyebab: Kehilangan cairan, gangguan intake cairan, dan peningkatan kehilangan cairan.
- Gejala dan Tanda: Penurunan turgor kulit, membran mukosa kering, dan perubahan tanda vital.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Terkontrol
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan nyeri dapat dikendalikan, pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal, dan pasien menunjukkan perilaku adaptif terhadap nyeri.
2. Keseimbangan Cairan
- Kriteria Hasil: Pasien menunjukkan status hidrasi yang adekuat, pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal, dan pasien melaporkan tidak ada gejala dehidrasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
- Intervensi: Pengkajian nyeri, pemberian analgesik, terapi non-farmakologis, dan edukasi manajemen nyeri.
2. Manajemen Cairan
- Intervensi: Pengkajian status cairan, pemberian cairan intravena, dan edukasi tentang asupan cairan yang adekuat.
Sebagai seorang pakar keperawatan, saya menekankan pentingnya pengkajian yang komprehensif, intervensi yang tepat, dan pemantauan yang berkelanjutan untuk mengelola kondisi nyeri akut dan dehidrasi pada pasien. Kolaborasi yang erat antara perawat dan tim kesehatan lainnya sangat penting dalam mencapai hasil yang optimal bagi pasien. -
Article No. 14460 | 19 Mar 2025
Klinis : DS : klien mengatakan nyeri di daerah luka operasi di abdomen, rasa seperti disayat sayat DO : klien tampak meringis skala nyeri 8
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif (DS) yang diberikan, yaitu "klien mengatakan nyeri di daerah luka operasi di abdomen, rasa seperti disayat-sayat", dan data objektif (DO) "klien tampak meringis dengan skala nyeri 8", dapat dirumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan (operasi abdomen)
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan semacam itu (International Association for the Study of Pain, 1979).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa keperawatan nyeri akut adalah pasien dapat melaporkan penurunan nyeri, dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari, dan dapat mendemonstrasikan strategi pengelolaan nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: manajemen nyeri, teknik relaksasi, kompres hangat/dingin, pemberian analgesik, dan edukasi mengenai nyeri.
Dengan tone akademis dan persona pakar, penjelasan ini diberikan secara komprehensif dan sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 14461 | 19 Mar 2025
Klinis : DS : klien mengatakan nyeri di daerah luka operasi di abdomen, rasa seperti disayat sayat DO : klien tampak meringis skala nyeri 8
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif (DS) dan data objektif (DO) yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain)
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Nyeri: Kemampuan individu untuk mengendalikan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa nyeri yang dialami individu
Dalam kasus ini, klien mengeluhkan nyeri di daerah luka operasi abdomen dengan rasa seperti disayat-sayat dan skala nyeri 8. Diagnosa keperawatan yang tepat adalah Nyeri Akut. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup manajemen nyeri, seperti pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, distraksi, dan teknik relaksasi untuk membantu klien mengendalikan pengalaman nyeri yang dialaminya. -
Article No. 14462 | 19 Mar 2025
Klinis : gangguan perkembangan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, terima kasih atas permintaan Anda. Berikut adalah informasi yang saya dapatkan untuk kondisi gangguan perkembangan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F84
- Deskripsi: Gangguan perkembangan pervasif. Kategori ini mencakup berbagai gangguan yang ditandai dengan abnormalitas kualitatif dalam interaksi sosial timbal balik dan pola komunikasi, serta minat dan aktivitas yang terbatas, stereotipik, dan berulang.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 94.31
- Deskripsi: Evaluasi dan penilaian perkembangan anak, termasuk skrining perkembangan, pemeriksaan perkembangan, dan konsultasi terkait perkembangan.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 F84 mencakup berbagai jenis gangguan perkembangan pervasif, seperti autism spectrum disorder, Asperger's syndrome, dan gangguan perkembangan pervasif lainnya.
- Kode ICD-9-CM 94.31 mengacu pada prosedur evaluasi dan penilaian perkembangan anak, yang dapat dilakukan oleh dokter, psikolog, atau profesional kesehatan lainnya untuk mendeteksi adanya gangguan perkembangan dan memberikan intervensi yang tepat.
Jadi, bagi pasien dengan diagnosis gangguan perkembangan, kode ICD-10 yang sesuai adalah F84, dan jika ada prosedur evaluasi atau penilaian perkembangan, kode ICD-9-CM yang dapat digunakan adalah 94.31. -
Article No. 14463 | 19 Mar 2025
Klinis : A 45-year-old female presents to the clinic with complaints of fatigue, weight gain, and sensitivity to cold for the past six months. The patient states that she has been feeling increasingly tired despite getting adequate sleep. She has noticed unexplained weight gain of approximately 5 kg over the past few months, even though her diet and activity levels have remained the same. She also reports feeling cold more often than usual, particularly in her hands and feet. Her hair has become brittle and thin, and she has noticed increased dryness of her skin. She occasionally experiences constipation and mild depression. No known history of thyroid disease. Her mother diagnosed with hypothyroidism.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan energi dan kelelahan, ditandai dengan laporan kelelahan dan peningkatan kebutuhan istirahat.
2. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan perubahan hormonal, ditandai dengan laporan tidur yang tidak adekuat dan ketidakmampuan mempertahankan pola tidur yang sehat.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan berhubungan dengan perubahan metabolisme, ditandai dengan peningkatan berat badan yang tidak disengaja.
4. Gangguan Termoregulasi berhubungan dengan disfungsi tiroid, ditandai dengan sensitivitas terhadap suhu dingin.
5. Kurang Perawatan Diri: Higiene berhubungan dengan perubahan kondisi kulit dan rambut, ditandai dengan rambut yang tipis dan kering serta peningkatan kekeringan kulit.
6. Gangguan Eliminasi Bowel berhubungan dengan perubahan metabolisme, ditandai dengan konstipasi.
7. Risiko Gangguan Proses Berpikir berhubungan dengan perubahan hormonal, ditandai dengan gejala depresi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pasien dapat mempertahankan tingkat energi dan aktivitas yang optimal.
2. Pasien dapat mempertahankan pola tidur yang adekuat.
3. Pasien dapat mempertahankan berat badan yang sesuai.
4. Pasien dapat mempertahankan suhu tubuh yang stabil.
5. Pasien dapat mempertahankan higiene dan perawatan diri yang baik.
6. Pasien dapat mempertahankan pola eliminasi yang teratur.
7. Pasien dapat mempertahankan proses berpikir yang jernih.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Bantu pasien dalam merencanakan dan melakukan aktivitas sehari-hari.
- Ajarkan teknik manajemen energi untuk menghemat tenaga.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk menangani kelelahan.
2. Gangguan Pola Tidur:
- Bantu pasien dalam mengembangkan rutinitas tidur yang sehat.
- Ajarkan teknik relaksasi untuk memfasilitasi tidur.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk mengatasi gangguan tidur.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan:
- Kaji pola makan dan aktivitas fisik pasien.
- Berikan edukasi tentang diet yang seimbang dan sesuai dengan kondisi pasien.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan intervensi nutrisi.
4. Gangguan Termoregulasi:
- Bantu pasien dalam mengatur suhu lingkungan yang nyaman.
- Ajarkan teknik untuk meningkatkan toleransi terhadap suhu dingin.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk menangani disfungsi tiroid.
5. Kurang Perawatan Diri: Higiene:
- Bantu pasien dalam melakukan perawatan diri, seperti mandi dan perawatan rambut.
- Ajarkan teknik perawatan kulit dan rambut yang sesuai dengan kondisi pasien.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk mengatasi perubahan kondisi kulit dan rambut.
6. Gangguan Eliminasi Bowel:
- Kaji pola eliminasi pasien dan identifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya.
- Ajarkan teknik manajemen konstipasi, seperti diet tinggi serat dan latihan.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk menangani perubahan pola eliminasi.
7. Risiko Gangguan Proses Berpikir:
- Pantau tanda-tanda perubahan proses berpikir, seperti depresi.
- Berikan dukungan emosional dan ajarkan teknik manajemen stres.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk menangani gangguan proses berpikir.
Penjelasan rinci dan terperinci untuk setiap poin:
Diagnosa Keperawatan SDKI: Berdasarkan gejala yang dialami oleh pasien, seperti kelelahan, peningkatan berat badan, sensitivitas terhadap dingin, perubahan kondisi kulit dan rambut, serta gejala depresi, dapat ditetapkan beberapa diagnosa keperawatan yang sesuai. Diagnosa-diagnosa tersebut mencerminkan perubahan fisiologis dan psikologis yang terkait dengan disfungsi tiroid, yang merupakan salah satu penyebab utama kondisi yang dialami oleh pasien.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI): Setelah diberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai hasil yang optimal, seperti mempertahankan tingkat energi dan aktivitas yang sesuai, pola tidur yang adekuat, berat badan yang stabil, toleransi terhadap suhu dingin, higiene dan perawatan diri yang baik, pola eliminasi yang teratur, serta proses berpikir yang jernih. Pencapaian luaran ini akan menunjukkan keberhasilan intervensi keperawatan dalam mengatasi permasalahan pasien.
Intervensi Keperawatan (SIKI): Untuk mencapai luaran yang diharapkan, perawat akan melakukan berbagai intervensi keperawatan, seperti membantu pasien dalam perencanaan dan pelaksanaan aktivitas sehari-hari, mengajarkan teknik manajemen energi, memfasilitasi pola tidur yang sehat, mengedukasi tentang diet yang seimbang, membantu pasien dalam mengatur suhu lingkungan, melatih perawatan diri, menangani masalah eliminasi, serta memberikan dukungan emosional dan manajemen stres. Intervensi-intervensi ini akan dilakukan secara kolaboratif dengan tim kesehatan lainnya, seperti dokter, ahli gizi, dan terapis, untuk memastikan penanganan yang komprehensif dan efektif. -
Article No. 14464 | 19 Mar 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan luka lecet
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Integritas Kulit Terganggu
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Integritas Kulit Terganggu didefinisikan sebagai kerusakan atau perubahan pada kulit dan/atau membran mukosa.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah Integritas Kulit Membaik, yang ditandai dengan:
1. Tidak ada tanda dan gejala infeksi pada luka
2. Penyembuhan luka progresif
3. Tidak ada komplikasi pada luka
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Perawatan Luka
2. Manajemen Nyeri
3. Edukasi Perawatan Diri
Penjelasan singkat:
Pasien datang dengan keluhan luka lecet, yang menunjukkan adanya gangguan pada integritas kulit. Sebagai seorang perawat, perlu dilakukan assessment komprehensif untuk menentukan penyebab, luasan, dan tingkat keparahan luka. Selanjutnya, perawatan luka, manajemen nyeri, dan edukasi perawatan diri dapat dilakukan untuk membantu proses penyembuhan luka dan mencegah komplikasi. -
Article No. 14465 | 19 Mar 2025
Klinis : A 45-year-old female presents to the clinic with complaints of fatigue, weight gain, and sensitivity to cold for the past six months. The patient states that she has been feeling increasingly tired despite getting adequate sleep. She has noticed unexplained weight gain of approximately 5 kg over the past few months, even though her diet and activity levels have remained the same. She also reports feeling cold more often than usual, particularly in her hands and feet. Her hair has become brittle and thin, and she has noticed increased dryness of her skin. She occasionally experiences constipation and mild depression. No known history of thyroid disease. Her mother diagnosed with hypothyroidism.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan energi akibat hipotiroidisme.
Pasien mengeluhkan kelelahan yang semakin meningkat meskipun istirahat cukup, yang merupakan salah satu gejala khas dari hipotiroidisme.
2. Perubahan Nutrisi: Intake Lebih dari Kebutuhan berhubungan dengan penurunan metabolisme akibat hipotiroidisme.
Pasien mengalami peningkatan berat badan secara tidak jelas dalam beberapa bulan terakhir, meskipun pola diet dan aktivitas tetap sama, yang menunjukkan adanya penurunan metabolisme.
3. Intoleransi Dingin berhubungan dengan penurunan produksi hormon tiroid.
Pasien mengeluhkan sering merasa kedinginan, terutama pada tangan dan kaki, yang merupakan gejala khas dari hipotiroidisme.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Peningkatan Toleransi Aktivitas
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
- Pasien dapat meningkatkan aktivitas fisik secara bertahap.
- Pasien dapat mengelola energi dengan baik.
2. Perbaikan Nutrisi: Intake Sesuai Kebutuhan
- Pasien dapat mempertahankan berat badan dalam batas normal.
- Pasien dapat mengatur pola makan sesuai kebutuhan metabolisme.
- Pasien dapat meningkatkan asupan nutrisi yang sesuai.
3. Peningkatan Toleransi Dingin
- Pasien dapat mengatasi sensitivitas terhadap dingin.
- Pasien dapat beradaptasi dengan lingkungan yang bersuhu dingin.
- Pasien dapat mengelola kenyamanan suhu tubuh.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Peningkatan Toleransi Aktivitas:
- Evaluasi tingkat energi dan pola istirahat pasien.
- Ajarkan teknik manajemen energi dan penjadwalan aktivitas.
- Kolaborasi dengan dokter untuk evaluasi dan pengobatan hipotiroidisme.
- Berikan dukungan dan edukasi untuk meningkatkan motivasi pasien.
2. Perbaikan Nutrisi: Intake Sesuai Kebutuhan:
- Evaluasi pola makan dan asupan nutrisi pasien.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang sesuai.
- Ajarkan teknik pengaturan porsi dan pemilihan makanan yang bergizi.
- Monitor berat badan dan parameter laboratorium terkait.
3. Peningkatan Toleransi Dingin:
- Evaluasi sensitivitas pasien terhadap dingin dan upaya penanganan yang dilakukan.
- Ajarkan teknik untuk mempertahankan suhu tubuh, seperti penggunaan pakaian hangat.
- Berikan edukasi tentang kondisi hipotiroidisme dan pengaruhnya terhadap intoleransi dingin.
- Kolaborasi dengan dokter untuk evaluasi dan pengobatan hipotiroidisme.
Melalui intervensi keperawatan yang komprehensif dan terpadu, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu peningkatan toleransi aktivitas, perbaikan nutrisi sesuai kebutuhan, dan peningkatan toleransi terhadap dingin. Hal ini akan membantu pasien beradaptasi dengan gejala hipotiroidisme dan meningkatkan kualitas hidup. -
Article No. 14466 | 19 Mar 2025
Klinis : A 45-year-old female presents to the clinic with complaints of fatigue, weight gain, and sensitivity to cold for the past six months. The patient states that she has been feeling increasingly tired despite getting adequate sleep. She has noticed unexplained weight gain of approximately 5 kg over the past few months, even though her diet and activity levels have remained the same. She also reports feeling cold more often than usual, particularly in her hands and feet. Her hair has become brittle and thin, and she has noticed increased dryness of her skin. She occasionally experiences constipation and mild depression. No known history of thyroid disease. Her mother diagnosed with hypothyroidism.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Karakteristik Definisi: Fatigue, peningkatan berat badan, sensitivitas terhadap dingin.
2. Gangguan Pola Tidur
- Definisi: Gangguan dalam kualitas atau kuantitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
- Karakteristik Definisi: Kelelahan meskipun tidur cukup.
3. Gangguan Citra Tubuh
- Definisi: Gangguan persepsi terhadap penampilan fisik.
- Karakteristik Definisi: Rambut yang menjadi rapuh dan tipis, kulit kering.
4. Risiko Gangguan Proses Pikir
- Definisi: Berisiko mengalami penurunan kemampuan berpikir.
- Karakteristik Definisi: Gejala depresi ringan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan Nutrisi
- Indikator:
- Berat badan sesuai IMT normal
- Tidak ada keluhan fatigue
- Tidak ada sensitivitas terhadap dingin
2. Pola Tidur Terpelihara
- Indikator:
- Pasien tidur dengan kualitas dan kuantitas yang adekuat
- Tidak ada keluhan kelelahan meskipun cukup tidur
3. Citra Tubuh Positif
- Indikator:
- Pasien merasa nyaman dengan penampilan fisiknya
- Rambut dan kulit dalam kondisi baik
4. Proses Pikir Teratasi
- Indikator:
- Tidak ada gejala depresi
- Kemampuan berpikir dalam batas normal
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Keseimbangan Nutrisi
- Pengkajian status nutrisi
- Pemberian edukasi tentang gizi seimbang
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang sesuai
2. Manajemen Pola Tidur
- Pengkajian pola tidur
- Pemberian edukasi tentang higiene tidur
- Pemberian terapi relaksasi untuk meningkatkan kualitas tidur
3. Terapi Perilaku: Citra Tubuh
- Pengkajian citra tubuh
- Pemberian edukasi tentang penerimaan diri
- Terapi kelompok atau konseling untuk meningkatkan citra tubuh positif
4. Manajemen Proses Pikir
- Pengkajian fungsi kognitif
- Pemberian edukasi tentang kesehatan mental
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan mental untuk terapi depresi ringan
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai didasarkan pada gejala dan tanda klinis yang dialami oleh pasien, yaitu fatigue, peningkatan berat badan, sensitivitas terhadap dingin, kelelahan meskipun tidur cukup, perubahan pada rambut dan kulit, serta gejala depresi ringan. Luaran yang diharapkan adalah keseimbangan nutrisi, pola tidur yang terpelihara, citra tubuh yang positif, serta proses pikir yang teratasi. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup pengkajian, edukasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mencapai tujuan tersebut.