Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 14557 | 21 Mar 2025
Klinis : perilaku kesehatan cenderung berisko
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Perilaku Kesehatan Berisiko
Penjelasan:
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Perilaku Kesehatan Berisiko didefinisikan sebagai "Pola perilaku yang meningkatkan kemungkinan terjadinya masalah kesehatan atau cedera." Kondisi ini dicirikan oleh adanya perilaku yang dapat membahayakan kesehatan, seperti merokok, mengonsumsi alkohol berlebihan, pola makan tidak sehat, aktivitas fisik yang tidak teratur, dan perilaku berisiko lainnya.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran yang diharapkan dari masalah ini adalah Perilaku Kesehatan Berisiko Terkendali, yang ditandai dengan klien dapat mengenali perilaku berisiko, mengurangi atau menghindari perilaku berisiko, serta menerapkan perilaku sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Konseling gaya hidup sehat: Memberikan edukasi dan dukungan kepada klien untuk mengidentifikasi perilaku berisiko dan mengembangkan rencana perubahan gaya hidup yang sehat.
2. Manajemen stres: Membantu klien dalam mengelola stres dan mengurangi dampak negatif dari stres terhadap perilaku kesehatan.
3. Fasilitasi kelompok dukungan: Memfasilitasi pembentukan kelompok dukungan sebaya untuk saling mendukung dalam mengubah perilaku berisiko.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif, perawat dapat membantu klien dalam mengenali dan mengendalikan perilaku kesehatan berisiko, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan klien. -
Article No. 14558 | 21 Mar 2025
Klinis : perilaku kesehatan cenderung berisko
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, atas kondisi "perilaku kesehatan cenderung berisko", berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z72.8
- Deskripsi: Masalah yang berhubungan dengan gaya hidup, lainnya. Kategori ini mencakup berbagai masalah terkait gaya hidup yang dapat mempengaruhi kesehatan, seperti perilaku berisiko.
Sayangnya, dalam kasus ini tidak ada kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang spesifik, karena tidak ada tindakan medis yang dilakukan secara langsung untuk menangani kondisi ini. Perilaku berisiko biasanya perlu ditangani melalui intervensi edukasi, konseling, atau perubahan gaya hidup yang didukung oleh tenaga kesehatan.
Sebagai tenaga medis, kami perlu mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perilaku berisiko pasien, seperti kurangnya pengetahuan tentang kesehatan, pengaruh teman sebaya, masalah kesehatan mental, atau kurangnya akses ke layanan kesehatan yang memadai. Setelah itu, kami dapat memberikan edukasi, konseling, dan dukungan yang diperlukan untuk membantu pasien mengubah perilaku berisiko menjadi lebih sehat. -
Article No. 14559 | 21 Mar 2025
Klinis : Ny. p umur 51 tahun datang ke ugd dengan panas dan pusing dengan pemeriksaan lainnya TD : 110/80 mmHg, N:90 x/menit, Rr:20 x/menit, S: 36 derajat sebutkan diagnosannya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi Ny. P, umur 51 tahun, yang datang ke UGD dengan keluhan panas dan pusing, dengan pemeriksaan lainnya menunjukkan TD: 110/80 mmHg, N: 90 x/menit, RR: 20 x/menit, dan S: 36 derajat, adalah:
1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi, ditandai dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius.
Penjelasan:
Ny. P datang dengan keluhan panas, yang menunjukkan adanya hipertermia atau peningkatan suhu tubuh di atas normal. Hal ini dapat disebabkan oleh proses infeksi, yang perlu dikaji lebih lanjut.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Suhu tubuh kembali normal, dalam rentang 36,5-37,5 derajat Celsius.
2. Tanda-tanda vital stabil, dengan TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, dan RR 16-20 x/menit.
3. Nyeri kepala berkurang atau hilang.
4. Klien dapat beraktivitas secara mandiri.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Monitor tanda-tanda vital secara berkala.
2. Lakukan pengukuran suhu tubuh setiap 4 jam.
3. Berikan kompres hangat pada daerah aksila atau inguinal untuk menurunkan suhu tubuh.
4. Anjurkan klien untuk banyak minum air putih atau cairan hangat.
5. Berikan obat antipiretik sesuai dengan resep dokter.
6. Motivasi klien untuk beristirahat yang cukup.
7. Edukasi klien dan keluarga tentang penyebab, tanda-tanda, dan penatalaksanaan hipertermia.
8. Kolaborasi dengan dokter untuk menentukan penyebab dan pengobatan yang tepat.
Penjelasan:
Intervensi keperawatan yang diberikan bertujuan untuk mengatasi hipertermia, memantau tanda-tanda vital, menurunkan suhu tubuh, mencegah komplikasi, dan mendukung pemulihan klien. Edukasi kepada klien dan keluarga juga penting untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam perawatan. -
Article No. 14560 | 21 Mar 2025
Klinis : Ny. p umur 51 tahun datang ke ugd dengan panas dan pusing dengan pemeriksaan lainnya TD : 110/80 mmHg, N:90 x/menit, Rr:20 x/menit, S: 36 derajat sebutkan diagnosannya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Tentu, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci sesuai dengan kondisi yang diberikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi Ny. P yang datang ke UGD dengan keluhan panas dan pusing, dengan pemeriksaan lain menunjukkan tanda-tanda vital sebagai berikut: TD: 110/80 mmHg, N: 90 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 36 derajat, maka Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau gangguan mekanisme pengaturan suhu.
Penyebab: Infeksi, dehidrasi, cedera otak, gangguan sistem imun, obat-obatan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Tanda-tanda vital dalam batas normal
Indikator:
a. Suhu tubuh dalam rentang 36,5-37,5°C
b. Tekanan darah dalam rentang 90/60-140/90 mmHg
c. Nadi dalam rentang 60-100 x/menit
d. Laju pernapasan dalam rentang 12-20 x/menit
2. Gejala infeksi teratasi
Indikator:
a. Suhu tubuh kembali normal
b. Tidak ada tanda-tanda inflamasi lokal
c. Tidak ada keluhan pusing, sakit kepala, atau malaise
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan tanda-tanda vital
a. Ukur suhu tubuh secara rutin
b. Ukur tekanan darah, nadi, dan laju pernapasan
c. Pantau tanda-tanda vital secara berkala
2. Manajemen demam
a. Identifikasi penyebab demam
b. Berikan obat-obatan penurun panas sesuai instruksi dokter
c. Lakukan tindakan penurun panas, seperti kompres hangat, mandi hangat
d. Pantau suhu tubuh secara teratur
3. Manajemen cairan dan elektrolit
a. Fasilitasi asupan cairan yang adekuat
b. Pantau status cairan dan elektrolit
c. Berikan pengganti cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
4. Edukasi kepada pasien dan keluarga
a. Jelaskan mengenai penyebab, tanda, dan gejala demam
b. Ajarkan teknik penurunan demam yang dapat dilakukan di rumah
c. Anjurkan untuk meningkatkan asupan cairan dan istirahat yang cukup
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berfokus pada penanganan hipertermia serta komplikasinya, diharapkan dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu tanda-tanda vital dalam batas normal dan gejala infeksi teratasi. -
Article No. 14561 | 21 Mar 2025
Klinis : Ny. p umur 51 tahun datang ke ugd dengan panas dan pusing dengan pemeriksaan lainnya TD : 130/60 mmHg, N:90 x/menit, Rr:20 x/menit, S: 36 derajat sebutkan diagnosannya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat professional, saya akan memberikan rekomendasi diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi Ny. P.
Diagnosis Keperawatan SDKI:
Berdasarkan data yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Hipertermia (00007)
Definisi: Suhu tubuh yang lebih tinggi dari kisaran normal.
Karakteristik Definisi: Peningkatan suhu tubuh ≥ 38°C (100,4°F).
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Stabilitas Tanda-Tanda Vital (0802)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan tanda-tanda vital dalam kisaran normal.
Indikator:
- Tekanan darah dalam kisaran normal
- Nadi dalam kisaran normal
- Respirasi dalam kisaran normal
- Suhu tubuh dalam kisaran normal
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Hipertermia (3740)
Definisi: Tindakan untuk menurunkan suhu tubuh yang lebih tinggi dari kisaran normal.
Aktivitas:
- Kaji suhu tubuh secara berkala
- Berikan kompres dingin pada area tubuh yang sesuai
- Berikan cairan dingin untuk diminum
- Pertahankan lingkungan sejuk dan nyaman
- Monitor intake dan output cairan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian obat penurun demam, jika diperlukan
Penjelasan:
Ny. P datang ke UGD dengan keluhan panas dan pusing, serta tanda-tanda vital yang menunjukkan peningkatan suhu tubuh (36°C). Diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Hipertermia, yang didefinisikan sebagai suhu tubuh yang lebih tinggi dari kisaran normal.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah Stabilitas Tanda-Tanda Vital, di mana tanda-tanda vital pasien dapat dipertahankan dalam kisaran normal, termasuk tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu tubuh.
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran tersebut adalah Manajemen Hipertermia. Intervensi ini bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh yang lebih tinggi dari kisaran normal melalui berbagai aktivitas, seperti mengkaji suhu tubuh secara berkala, memberikan kompres dingin, memberikan cairan dingin untuk diminum, mempertahankan lingkungan yang sejuk dan nyaman, memantau intake dan output cairan, serta berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian obat penurun demam, jika diperlukan.
Dengan penerapan diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi yang tepat, diharapkan kondisi Ny. P dapat stabil dan tanda-tanda vitalnya dapat dipertahankan dalam kisaran normal. -
Article No. 14562 | 21 Mar 2025
Klinis : Ny. p umur 51 tahun datang ke ugd dengan panas dan pusing dengan pemeriksaan lainnya TD : 130/60 mmHg, N:90 x/menit, Rr:20 x/menit, S: 36 derajat sebutkan diagnosannya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi Ny. P umur 51 tahun:
1. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
Faktor yang berhubungan: Infeksi.
Tanda dan gejala: Peningkatan suhu tubuh, pusing.
2. Intoleransi aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
Faktor yang berhubungan: Kelemahan fisik.
Tanda dan gejala: Peningkatan tanda-tanda vital saat aktivitas.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Hipertermia
- Suhu tubuh dalam rentang normal
- Tanda-tanda vital stabil
- Menunjukkan peningkatan energi
2. Intoleransi aktivitas
- Mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan toleransi yang baik
- Menunjukkan peningkatan kemampuan fisik
- Melaporkan kelelahan yang minimal setelah aktivitas
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Hipertermia
- Identifikasi penyebab dan faktor yang memengaruhi hipertermia
- Pantau tanda-tanda vital secara berkala
- Berikan kompres hangat untuk menurunkan suhu tubuh
- Berikan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi
- Berikan obat penurun demam sesuai resep
- Edukasi klien dan keluarga tentang hipertermia dan penanganannya
2. Intoleransi aktivitas
- Identifikasi kemampuan dan keterbatasan aktivitas klien
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap sesuai toleransi
- Ajarkan teknik pengaturan energi dalam melakukan aktivitas
- Berikan dukungan dan motivasi untuk meningkatkan kemampuan aktivitas
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk rehabilitasi jika diperlukan
- Edukasi klien dan keluarga tentang intoleransi aktivitas dan penanganannya
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan tanda dan gejala yang dialami oleh Ny. P, yaitu panas dan pusing. Hipertermia dan intoleransi aktivitas sesuai dengan kondisi klien. Luaran yang diharapkan adalah penurunan suhu tubuh ke rentang normal, stabilnya tanda-tanda vital, peningkatan energi, dan peningkatan kemampuan aktivitas sehari-hari. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi identifikasi penyebab, pemantauan, pemberian tindakan terapeutik, edukasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Semua intervensi ini bertujuan untuk mencapai luaran yang diharapkan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan. -
Article No. 14563 | 21 Mar 2025
Klinis : Ny. p umur 51 tahun datang ke ugd dengan panas dan pusing dengan pemeriksaan lainnya TD : 110/80 mmHg, N:90 x/menit, Rr:20 x/menit, S: 36 derajat sebutkan diagnosannya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk Ny. P adalah:
1. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
Karakteristik mayor: Peningkatan suhu tubuh, pusing.
Karakteristik minor: Frekuensi nadi meningkat.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Termoregulasi: Toleransi terhadap suhu tubuh
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.
Kriteria hasil:
- Suhu tubuh dalam batas normal
- Frekuensi nadi dan pernapasan dalam batas normal
- Tidak ada tanda-tanda vasokonstriksi atau vasodilatasi
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Hipertermia
a. Identifikasi penyebab hipertermia.
b. Kaji tanda-tanda vital secara berkala.
c. Berikan cairan intravena dan kompres hangat untuk menurunkan suhu tubuh.
d. Observasi respon terhadap intervensi.
e. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi tambahan jika diperlukan.
2. Manajemen Nyeri
a. Kaji intensitas, karakteristik, dan lokasi nyeri.
b. Berikan analgesik sesuai indikasi.
c. Ajari teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri, seperti relaksasi.
d. Evaluasi efektivitas manajemen nyeri.
Penjelasan rinci:
Diagnosa Keperawatan SDKI Hipertermia dipilih karena Ny. P mengalami peningkatan suhu tubuh (panas) yang merupakan karakteristik mayor dari diagnosa ini. Selain itu, Ny. P juga mengalami pusing yang dapat menjadi gejala dari hipertermia.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI) adalah Termoregulasi: Toleransi terhadap suhu tubuh. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan suhu tubuh Ny. P dalam batas normal, serta menjaga tanda-tanda vital lainnya (frekuensi nadi dan pernapasan) agar tetap dalam batas normal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI) adalah Manajemen Hipertermia dan Manajemen Nyeri. Manajemen Hipertermia bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh Ny. P dengan pemberian cairan intravena dan kompres hangat, serta melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika diperlukan. Manajemen Nyeri bertujuan untuk mengatasi keluhan pusing yang mungkin dialami Ny. P, dengan pemberian analgesik dan teknik nonfarmakologis.
Penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif ini diharapkan dapat membantu Ny. P dalam mengatasi hipertermia dan gejala terkait, sehingga dapat mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 14564 | 21 Mar 2025
Klinis : Ny. p umur 51 tahun datang ke ugd dengan panas, mual dan pusing dengan pemeriksaan lainnya TD : 110/80 mmHg, N:90 x/menit, Rr:20 x/menit, S: 36 derajat sebutkan diagnosannya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi Ny. P:
Berdasarkan gejala yang dialami Ny. P, yaitu panas, mual, dan pusing, serta hasil pemeriksaan fisik, maka diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Hipertermia (00007)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
Faktor yang berhubungan: Proses infeksi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Suhu Tubuh Dalam Rentang Normal (00006)
- Kriteria Hasil:
1) Suhu tubuh dalam rentang normal (36-37,5°C)
2) Tidak ada tanda-tanda hipertermia
3) Tidak ada keluhan panas
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Hipertermia (3900)
- Tindakan:
1) Monitor suhu tubuh secara teratur
2) Berikan cairan adekuat untuk mempertahankan hidrasi
3) Berikan kompres hangat untuk menurunkan panas
4) Identifikasi dan tangani penyebab hipertermia
5) Anjurkan istirahat yang cukup
6) Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan pengobatan yang sesuai
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan Hipertermia dipilih karena Ny. P mengalami peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, yang kemungkinan disebabkan oleh proses infeksi. Luaran yang diharapkan adalah suhu tubuh Ny. P dapat kembali ke rentang normal, tanpa tanda-tanda hipertermia dan keluhan panas. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah manajemen hipertermia, yang mencakup pemantauan suhu tubuh, pemberian cairan adekuat, kompres hangat, identifikasi dan penanganan penyebab, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengobatan yang sesuai. -
Article No. 14565 | 21 Mar 2025
Klinis : Ny. p umur 59 tahun datang ke ugd dengan panas, mual dan pusing dengan pemeriksaan lainnya TD : 110/80 mmHg, N:90 x/menit, Rr:20 x/menit, S: 36 derajat sebutkan diagnosannya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi Ny. P umur 59 tahun:
1. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas suhu normal.
Faktor yang berhubungan: Proses infeksi.
Karakteristik Mayor: Suhu tubuh di atas 38°C.
2. Mual
Definisi: Sensasi tidak nyaman yang mengarah pada keinginan untuk muntah.
Faktor yang berhubungan: Proses patologis, seperti infeksi.
Karakteristik Mayor: Mual.
3. Pusing
Definisi: Sensasi linglung, tidak stabil, atau tidak nyaman yang menyebabkan ketidakseimbangan.
Faktor yang berhubungan: Proses patologis, seperti infeksi.
Karakteristik Mayor: Sensasi berputar atau linglung.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Temperatur Tubuh Terkendali
Definisi: Kemampuan mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
Kriteria Hasil:
a. Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5-37,5°C).
b. Tidak ada tanda-tanda hipertermia.
c. Melaporkan perasaan nyaman.
2. Mual Terkontrol
Definisi: Kemampuan mengendalikan sensasi mual.
Kriteria Hasil:
a. Frekuensi muntah berkurang.
b. Melaporkan penurunan sensasi mual.
c. Menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengatasi mual.
3. Keseimbangan Terpelihara
Definisi: Kemampuan mempertahankan postur dan koordinasi tubuh.
Kriteria Hasil:
a. Tidak ada laporan pusing atau vertigo.
b. Mendemonstrasikan kemampuan berjalan dan bergerak dengan stabil.
c. Melaporkan perasaan aman dalam bergerak.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Demam
a. Monitor suhu tubuh secara berkala.
b. Berikan kompres hangat atau dingin untuk menurunkan suhu.
c. Anjurkan asupan cairan yang cukup.
d. Berikan obat penurun panas sesuai indikasi.
2. Manajemen Mual dan Muntah
a. Identifikasi penyebab mual dan muntah.
b. Berikan antiemetik sesuai indikasi.
c. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengatasi mual, seperti relaksasi dan distraksi.
d. Anjurkan asupan makanan dan cairan yang mudah dicerna.
3. Manajemen Pusing
a. Evaluasi penyebab pusing.
b. Anjurkan klien untuk bergerak secara perlahan dan berhati-hati.
c. Ajarkan teknik untuk mengatasi pusing, seperti latihan keseimbangan.
d. Berikan obat sesuai indikasi jika diperlukan.
Penjelasan rinci:
Berdasarkan kondisi Ny. P yang mengalami panas, mual, dan pusing, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah hipertermia, mual, dan pusing. Luaran yang diharapkan adalah tercapainya temperatur tubuh yang terkendali, mual yang terkontrol, dan keseimbangan yang terpelihara. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup manajemen demam, manajemen mual dan muntah, serta manajemen pusing. Setiap intervensi dijelaskan secara rinci untuk mencapai tujuan luaran yang diharapkan. -
Article No. 14566 | 21 Mar 2025
Klinis : Ny. p umur 38 tahun datang ke ugd dengan panas, mual dan pusing sejak kemarin dengan pemeriksaan lainnya TD : 160/90 mmHg, N:80 x/menit, Rr:20 x/menit, S: 37 derajat sebutkan diagnosannya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi Ny. P:
1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi, ditandai dengan suhu tubuh 37 derajat Celsius.
2. Mual berhubungan dengan proses infeksi, ditandai dengan keluhan mual.
3. Pusing berhubungan dengan peningkatan tekanan darah, ditandai dengan keluhan pusing.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ditandai dengan pemeriksaan tanda-tanda vital (TD: 160/90 mmHg, N: 80 x/menit, RR: 20 x/menit).
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Suhu tubuh normal: Pasien menunjukkan suhu tubuh dalam rentang normal (36,5-37,5 derajat Celsius).
2. Tidak ada mual: Pasien melaporkan tidak ada mual.
3. Tidak ada pusing: Pasien melaporkan tidak ada pusing.
4. Toleransi aktivitas meningkat: Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Hipertermia:
- Pantau suhu tubuh secara berkala.
- Berikan kompres hangat/dingin untuk menurunkan suhu.
- Tingkatkan asupan cairan.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi antibiotik atau antiviral, jika perlu.
2. Manajemen Mual:
- Identifikasi penyebab mual.
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengatasi mual.
- Berikan antiemetik sesuai instruksi tenaga kesehatan.
- Atur pola makan dan pemberian makanan yang dapat ditoleransi.
3. Manajemen Pusing:
- Pantau tanda-tanda vital secara berkala.
- Bantu pasien beralih posisi secara perlahan.
- Berikan posisi yang nyaman bagi pasien.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan penyebab pusing.
4. Peningkatan Toleransi Aktivitas:
- Evaluasi kemampuan dan toleransi pasien terhadap aktivitas.
- Berikan aktivitas yang sesuai dengan kondisi pasien.
- Ajarkan teknik-teknik untuk menghemat energi.
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk program rehabilitasi, jika diperlukan.
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi Ny. P didasarkan pada gejala dan tanda-tanda yang muncul, yaitu hipertermia, mual, pusing, dan intoleransi aktivitas. Luaran yang diharapkan adalah penurunan suhu tubuh, tidak ada mual, tidak ada pusing, dan peningkatan toleransi aktivitas. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup manajemen hipertermia, manajemen mual, manajemen pusing, dan peningkatan toleransi aktivitas. Setiap intervensi keperawatan memiliki tujuan dan langkah-langkah yang spesifik untuk mencapai luaran yang diharapkan.