Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 14737 | 24 Mar 2025
Klinis : Pada bulan Agustus 2024, sebanyak 20 petani di Desa Tani Jaya mengalami gejala keracunan seperti mual, pusing, sesak napas, dan iritasi kulit. Beberapa di antaranya harus dilarikan ke puskesmas karena kondisi yang memburuk. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa mereka terpapar pestisida yang digunakan untuk menyemprot tanaman
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa para petani di Desa Tani Jaya mengalami keracunan pestisida. Berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T60.0X5A
- Deskripsi: Keracunan pestisida organofosfat dan karbamat, awal (initial encounter)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.20
- Deskripsi: Pemberian antidotum untuk keracunan obat atau bahan kimia.
Penjelasan:
Kode ICD-10 T60.0X5A menggambarkan diagnosis keracunan pestisida organofosfat dan karbamat, yang merupakan jenis pestisida yang sering digunakan dalam pertanian. Kode ini mengindikasikan bahwa kondisi ini terjadi pada awal masa perawatan (initial encounter).
Pada kasus ini, beberapa petani harus dilarikan ke puskesmas karena kondisi yang memburuk. Prosedur yang mungkin dilakukan adalah pemberian antidotum untuk menangani keracunan, yang tercatat dengan kode ICD-9-CM 99.20.
Tindakan medis yang dapat dilakukan di puskesmas untuk menangani kasus keracunan pestisida ini antara lain:
- Stabilisasi kondisi pasien
- Dekontaminasi kulit dan saluran cerna jika tertelan
- Pemberian oksigen dan cairan untuk mengatasi gangguan pernapasan dan dehidrasi
- Pemberian antidotum spesifik sesuai jenis pestisida
- Pemantauan tanda vital dan status klinis
- Perawatan simptomatik dan suportif lainnya
Dokter dan perekam medis perlu memastikan dokumentasi yang akurat dan lengkap untuk menjamin kualitas perawatan dan kelengkapan data medis. -
Article No. 14738 | 24 Mar 2025
Klinis : Pada bulan Agustus 2024, sebanyak 20 petani di Desa Tani Jaya mengalami gejala keracunan seperti mual, pusing, sesak napas, dan iritasi kulit. Beberapa di antaranya harus dilarikan ke puskesmas karena kondisi yang memburuk. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa mereka terpapar pestisida yang digunakan untuk menyemprot tanaman
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona pakar, berikut saya berikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Keracunan akut bahan kimia pestisida
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Keracunan akut bahan kimia pestisida merupakan kondisi yang terjadi akibat terpapar atau terkontaminasi dengan bahan kimia berbahaya berupa pestisida dalam jangka waktu singkat, yang dapat menyebabkan gejala seperti mual, pusing, sesak napas, dan iritasi kulit.
SLKI (Standar luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan kasus ini adalah pasien dapat menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, tidak ada komplikasi yang timbul, dan mampu melakukan perawatan diri secara mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Pemantauan tanda-tanda vital secara berkala
2. Pemberian oksigen untuk mengatasi sesak napas
3. Pemberian cairan dan antiemetik untuk mengatasi mual dan muntah
4. Perawatan luka dan iritasi kulit
5. Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pencegahan paparan pestisida di masa depan
Dengan penanganan yang komprehensif berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan pasien dapat pulih dengan baik dan terhindar dari komplikasi yang lebih berat. -
Article No. 14739 | 24 Mar 2025
Klinis : pasien dengan arteri perifer tersumbat, mengalami penurunan aliran darah ke esktreminitas, ditandai dengan kulit yang dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Perfusi Perifer Tidak Efektif
Penjelasan Singkat:
Perfusi Perifer Tidak Efektif adalah kondisi di mana aliran darah ke ekstremitas tidak adekuat, yang ditandai dengan kulit yang dingin, pucat, dan lemah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh penyumbatan arteri perifer, yang menghambat aliran darah ke ekstremitas.
Standar SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Ketidakcukupan aliran darah ke jaringan perifer.
Karakteristik Definisi: Kulit dingin, pucat, dan lemah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang Diharapkan:
1. Perfusi perifer membaik
2. Suhu ekstremitas meningkat
3. Warna kulit ekstremitas membaik
4. Nadi perifer teraba dengan jelas
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan:
1. Kaji sirkulasi perifer (suhu, warna, dan nadi perifer)
2. Atur posisi ekstremitas untuk meningkatkan aliran darah
3. Berikan terapi oksigen, jika perlu
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan penyakit dasar
Dengan nada akademis dan persona pakar, saya telah memberikan Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien dengan arteri perifer tersumbat yang mengalami penurunan aliran darah ke ekstremitas. -
Article No. 14740 | 24 Mar 2025
Klinis : Pada bulan Agustus 2024, sebanyak 20 petani di Desa Tani Jaya mengalami gejala keracunan seperti mual, pusing, sesak napas, dan iritasi kulit. Beberapa di antaranya harus dilarikan ke puskesmas karena kondisi yang memburuk. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa mereka terpapar pestisida yang digunakan untuk menyemprot tanaman
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Keracunan Bahan Kimia (RACBAM)
Definisi: Gangguan fungsi tubuh akibat terpapar bahan kimia berbahaya, seperti pestisida, yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan, kulit, atau saluran cerna.
Gejala: Mual, pusing, sesak napas, iritasi kulit.
Penjelasan Singkat Terkait Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan merumuskan diagnosa keperawatan yang sesuai. Dalam kasus ini, "Keracunan Bahan Kimia (RACBAM)" merupakan diagnosa keperawatan yang tepat berdasarkan SDKI.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
SLKI merupakan standar yang digunakan untuk menetapkan luaran (outcome) yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Beberapa contoh luaran yang dapat diterapkan pada kasus ini antara lain:
a. Bebas Dari Gejala Keracunan
b. Tidak Terjadi Komplikasi
c. Pemahaman Pasien Tentang Pencegahan Keracunan
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
SIKI merupakan standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. Beberapa contoh intervensi keperawatan yang dapat diterapkan pada kasus ini antara lain:
a. Manajemen Toksik
b. Perawatan Luka
c. Edukasi Kesehatan Terkait Keracunan
Dengan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas untuk membantu mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh para petani yang terpapar pestisida di Desa Tani Jaya. -
Article No. 14741 | 24 Mar 2025
Klinis : gangguan sirkulasi spontan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi gangguan sirkulasi spontan, dengan nada akademis dan persona seorang pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Perfusi Jaringan Perifer
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Perfusi Jaringan Perifer adalah keadaan di mana individu mengalami penurunan pengiriman oksigen dan nutrisi ke jaringan perifer, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan gangguan perfusi jaringan perifer adalah:
- Pasien akan menunjukkan peningkatan sirkulasi perifer
- Pasien akan menunjukkan integritas kulit yang baik
- Pasien akan melaporkan pengurangan gejala seperti rasa dingin, nyeri, dan kesemutan
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani gangguan perfusi jaringan perifer meliputi:
- Manajemen perfusi jaringan
- Manajemen nyeri
- Perawatan luka
- Terapi oksigen
- Edukasi pasien dan keluarga
Secara umum, penanganan gangguan perfusi jaringan perifer bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke jaringan, mengurangi gejala, dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Perawat berperan penting dalam pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi intervensi yang tepat untuk pasien. -
Article No. 14742 | 24 Mar 2025
Klinis : Pada bulan Agustus 2024, sebanyak 20 petani di Desa Tani Jaya mengalami gejala keracunan seperti mual, pusing, sesak napas, dan iritasi kulit. Beberapa di antaranya harus dilarikan ke puskesmas karena kondisi yang memburuk. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa mereka terpapar pestisida yang digunakan untuk menyemprot tanaman.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan analisis tentang kondisi ini berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosis Keperawatan:
1. Keracunan bahan kimia (pestisida) (SDKI)
Definisi: Kondisi di mana individu mengalami efek toksik akibat terpapar bahan kimia berbahaya, dalam kasus ini adalah pestisida.
Tanda dan gejala:
- Mual, pusing, sesak napas, dan iritasi kulit (sesuai dengan kondisi petani di Desa Tani Jaya)
- Dapat mengakibatkan kondisi yang memburuk dan memerlukan perawatan di puskesmas
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Pengendalian Gejala Keracunan
- Kriteria hasil: Pasien menunjukkan penurunan gejala keracunan, seperti mual, pusing, sesak napas, dan iritasi kulit.
- Intervensi: Penatalaksanaan medis yang sesuai, edukasi pencegahan paparan lebih lanjut, serta pemantauan kondisi pasien.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Keracunan
- Definisi: Upaya untuk mengendalikan dan mencegah komplikasi akibat keracunan.
- Aktivitas: Pengkajian kondisi pasien, pemberian perawatan medis, edukasi pencegahan paparan, dan pemantauan respons terapi.
Penjelasan singkat:
Berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah "Keracunan bahan kimia (pestisida)". Luaran keperawatan yang diharapkan adalah "Pengendalian Gejala Keracunan", dengan intervensi utama berupa "Manajemen Keracunan". Tujuan intervensi ini adalah untuk mengendalikan gejala keracunan, mencegah komplikasi lebih lanjut, serta memberikan edukasi kepada pasien dan masyarakat untuk mencegah paparan pestisida di masa depan. -
Article No. 14743 | 24 Mar 2025
Klinis : Pada bulan Agustus 2024, sebanyak 20 petani di Desa Tani Jaya mengalami gejala keracunan seperti mual, pusing, sesak napas, dan iritasi kulit. Beberapa di antaranya harus dilarikan ke puskesmas karena kondisi yang memburuk. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa mereka terpapar pestisida yang digunakan untuk menyemprot tanaman.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi tersebut dapat didiagnosis dengan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T60.0
- Deskripsi: Keracunan akibat pestisida organofosfat dan karbamat
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 989.3
- Deskripsi: Keracunan akibat pestisida
Penjelasan:
Pada kasus ini, 20 petani di Desa Tani Jaya mengalami gejala keracunan akibat terpapar pestisida yang digunakan untuk menyemprot tanaman. Berdasarkan gejala yang dilaporkan, yaitu mual, pusing, sesak napas, dan iritasi kulit, menunjukkan adanya keracunan akibat pestisida organofosfat dan karbamat.
Kode ICD-10 T60.0 digunakan untuk mengkodekan keracunan akibat pestisida organofosfat dan karbamat, yang sesuai dengan kondisi yang dialami oleh para petani. Kode ICD-9-CM 989.3 digunakan untuk mengkodekan keracunan akibat pestisida secara umum.
Beberapa petani harus dilarikan ke puskesmas karena kondisi mereka yang memburuk, mengindikasikan perlunya penanganan medis segera. Tindakan medis yang mungkin dilakukan di puskesmas dapat mencakup pemberian antidot, terapi suportif, dan pemantauan kondisi pasien. -
Article No. 14744 | 24 Mar 2025
Klinis : persalinan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi persalinan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan kontraksi uterus selama persalinan.
2. Risiko Infeksi berhubungan dengan proses persalinan.
3. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan selama persalinan.
4. Kecemasan berhubungan dengan antisipasi terhadap proses persalinan.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang menjadi acuan dalam menentukan diagnosa keperawatan berdasarkan gejala dan tanda-tanda yang ditemukan pada pasien. Diagnosa keperawatan tersebut mencakup masalah kesehatan yang dihadapi pasien dan menjadi fokus intervensi keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang menjadi acuan dalam menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan. Luaran keperawatan ini mencakup perubahan kondisi pasien setelah diberikan intervensi keperawatan yang tepat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang menjadi acuan dalam menentukan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan. Intervensi keperawatan ini disesuaikan dengan diagnosa keperawatan dan kondisi pasien.
Sebagai perawat, saya akan berpedoman pada standar-standar tersebut dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas bagi pasien dengan kondisi persalinan. -
Article No. 14745 | 24 Mar 2025
Klinis : persalinan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan SDKI, luaran yang diharapkan SLKI, dan intervensi keperawatan SIKI untuk kondisi persalinan.
Diagnosa Keperawatan SDKI untuk Kondisi Persalinan:
Dalam kondisi persalinan, beberapa diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai dapat mencakup:
1. Kesiapan Melahirkan Meningkat: Kemampuan ibu untuk berpartisipasi aktif dalam proses persalinan yang sedang berlangsung.
2. Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang terkait dengan kontraksi uterus selama proses persalinan.
3. Risiko Infeksi: Peningkatan risiko terjadinya infeksi yang disebabkan oleh proses persalinan.
4. Risiko Perdarahan: Peningkatan risiko terjadinya perdarahan sebagai komplikasi dari proses persalinan.
Luaran/Output yang Diharapkan SLKI untuk Kondisi Persalinan:
1. Kesiapan Melahirkan Meningkat:
- Ibu dapat mengidentifikasi tanda-tanda persalinan dengan benar.
- Ibu dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi dan napas dalam selama kontraksi.
- Ibu dapat menunjukkan partisipasi aktif dalam proses persalinan.
2. Kontrol Nyeri:
- Ibu dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri selama kontraksi.
- Ibu dapat mendemonstrasikan penggunaan teknik non-farmakologis untuk mengatasi nyeri.
- Ibu dapat mengungkapkan rasa nyaman selama proses persalinan.
3. Tidak Terjadi Infeksi:
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada area persalinan.
- Tidak ada peningkatan suhu tubuh ibu.
- Ibu dapat melakukan perawatan diri dengan benar selama masa nifas.
4. Tidak Terjadi Perdarahan:
- Tidak ada perdarahan yang berlebihan selama dan setelah proses persalinan.
- Ibu dapat melaporkan jumlah dan karakteristik lochea (darah nifas) dengan benar.
- Ibu dapat melakukan perawatan untuk mencegah perdarahan selama masa nifas.
Intervensi Keperawatan SIKI untuk Mencapai Luaran Kondisi Persalinan:
1. Kesiapan Melahirkan Meningkat:
- Kaji tingkat kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan.
- Identifikasi sumber dukungan yang tersedia bagi ibu.
- Berikan edukasi tentang proses persalinan dan teknik relaksasi.
- Fasilitasi ibu untuk berpartisipasi aktif dalam proses persalinan.
2. Kontrol Nyeri:
- Kaji tingkat nyeri ibu selama kontraksi.
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri ibu.
- Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengatasi nyeri, seperti pijatan, kompres hangat/dingin, dan napas dalam.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik jika diperlukan.
3. Pencegahan Infeksi:
- Lakukan asuhan kebersihan dan perawatan area persalinan dengan benar.
- Pantau tanda-tanda infeksi, seperti peningkatan suhu tubuh dan perubahan pada luka.
- Berikan edukasi kepada ibu tentang perawatan diri selama masa nifas.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian antibiotik jika diperlukan.
4. Pencegahan Perdarahan:
- Kaji tanda-tanda perdarahan selama dan setelah proses persalinan.
- Lakukan pemantauan kontraksi uterus dan jumlah perdarahan.
- Ajarkan ibu tentang teknik massase uterus dan perawatan area persalinan untuk mencegah perdarahan.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian oksitosin atau penanganan lain jika diperlukan.
Dengan memahami diagnosa keperawatan SDKI, luaran yang diharapkan SLKI, dan intervensi keperawatan SIKI yang sesuai, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas untuk mengelola kondisi persalinan dengan baik. -
Article No. 14746 | 24 Mar 2025
Klinis : persalinan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk Kondisi Persalinan:
1. Nyeri Akut
- Penjelasan: Nyeri akut yang dialami ibu selama proses persalinan sebagai respons fisiologis normal terhadap kontraksi uterus dan pembukaan serviks.
2. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral
- Penjelasan: Adanya potensi gangguan pada suplai oksigen dan nutrisi ke otak ibu atau janin selama proses persalinan, yang dapat menyebabkan komplikasi seperti preeklamsia, perdarahan, atau distres janin.
3. Risiko Kerusakan Integritas Kulit
- Penjelasan: Potensi terjadinya kerusakan pada kulit dan jaringan ibu selama proses persalinan, seperti akibat luka episiotomi atau laserasi.
4. Risiko Ketidakefektifan Pola Napas
- Penjelasan: Adanya potensi gangguan pada pola napas ibu selama persalinan, misalnya akibat kelelahan atau nyeri.
5. Risiko Gangguan Termogulasi
- Penjelasan: Potensi terjadinya gangguan pada kemampuan ibu untuk mengatur suhu tubuhnya selama proses persalinan, seperti hipertermia atau hipotermia.
Standar Diagnostik dan Klasifikasi Indonesia (SDKI, SLKI, SIKI):
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Memberikan kerangka acuan untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan mengklasifikasikan masalah kesehatan yang menjadi fokus intervensi keperawatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Menyediakan daftar luaran keperawatan yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Menyediakan panduan bagi perawat dalam merancang dan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif.
Penggunaan standar SDKI, SLKI, dan SIKI memungkinkan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, terukur, dan berorientasi pada hasil yang diharapkan.