Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16811 | 05 May 2025
Klinis : Edema paru
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Edema Paru.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas (10025) - SDKI
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan oksigenasi dan/atau eliminasi karbondioksida pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan metabolik.
2. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif (10006) - SDKI
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan nafas yang terbuka.
Rencana Keperawatan (SLKI):
1. Meningkatkan Ventilasi (30123)
Definisi: Upaya untuk meningkatkan pertukaran gas untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan mengeliminasi karbondioksida.
2. Mempertahankan Jalan Nafas (30069)
Definisi: Upaya untuk memelihara saluran pernapasan tetap terbuka dan bebas dari obstruksi.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Oksigenasi (80110)
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi oksigenasi yang adekuat.
2. Manajemen Jalan Nafas (80107)
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan jalan nafas terbuka dan bersih.
Dalam konteks kondisi Edema Paru, perawat perlu melakukan intervensi keperawatan yang bertujuan untuk meningkatkan ventilasi dan mempertahankan jalan napas agar dapat memfasilitasi oksigenasi yang adekuat dan mempertahankan jalan napas terbuka dan bersih. -
Article No. 16812 | 05 May 2025
Klinis : Effus pleura
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi Efusi Pleura, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Ventilasi Paru (00030)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pertukaran gas yang adekuat karena hambatan pada masuknya atau keluarnya udara.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Pola Napas Tidak Efektif (10019)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
Kode: 10019
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pemeliharaan Ventilasi (30008)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang adekuat.
Kode: 30008
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas (80001)
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki jalan napas terbuka.
Kode: 80001
2. Manajemen Oksigenasi (80002)
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki status oksigenasi.
Kode: 80002
3. Monitoring Respirasi (80008)
Definisi: Pemantauan status respirasi untuk mendeteksi dan mencegah komplikasi.
Kode: 80008
Dalam konteks akademis dan sebagai pakar perawat, penjelasan di atas memberikan informasi terkait diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat digunakan untuk mengelola kondisi Efusi Pleura. -
Article No. 16813 | 05 May 2025
Klinis : Efusi pleura
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi Efusi Pleura sesuai dengan format yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pertukaran Gas
(Kode: 00030)
Definisi:
Ketidakefektifan pertukaran gas antara alveoli dan darah arterial, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan oksigen dan/atau karbondioksida.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pola Napas Tidak Efektif
(Kode: 00032)
Definisi:
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi yang adekuat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Ventilasi Membaik
(Kode: 00195)
Definisi:
Peningkatan kemampuan pertukaran gas di paru-paru.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Jalan Napas
(Kode: 3140)
Definisi:
Tindakan untuk memfasilitasi masuknya dan keluarnya udara dari paru-paru.
Harapnya penjelasan singkat mengenai Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi Efusi Pleura dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 16814 | 05 May 2025
Klinis : Efusi pleura
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kasus efusi pleura.
Diagnosis Keperawatan SDKI untuk Kasus Efusi Pleura:
Diagnosis keperawatan yang sesuai untuk kondisi efusi pleura adalah "Gangguan Pertukaran Gas". Efusi pleura adalah akumulasi cairan di rongga pleura, yang dapat menyebabkan gangguan pada fungsi pernapasan dan pertukaran gas. Diagnosis ini mencerminkan masalah utama yang dihadapi pasien, yaitu penurunan kemampuan untuk melakukan pertukaran gas yang optimal.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perbaikan Pertukaran Gas
- Pasien dapat menunjukkan peningkatan oksigenasi, ditandai dengan peningkatan saturasi oksigen dan perbaikan nilai-nilai gas darah.
- Pasien dapat mengalami penurunan gejala sesak napas dan distres pernapasan.
- Pasien dapat menunjukkan peningkatan kemampuan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan pernapasan.
2. Pemulihan Fungsi Paru
- Pasien dapat menunjukkan peningkatan pengembangan paru-paru dan perbaikan kapasitas vital paru.
- Pasien dapat mengalami penurunan volume cairan di rongga pleura, yang ditandai dengan pengurangan jumlah cairan pada pemeriksaan radiologi.
- Pasien dapat menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas fisik tanpa mengalami gejala pernapasan yang memburuk.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
- Memantau status pernapasan pasien, termasuk frekuensi, irama, dan kedalaman napas.
- Memposisikan pasien dengan posisi semifowler atau posisi yang nyaman untuk memfasilitasi pernapasan.
- Memberikan oksigen sesuai kebutuhan untuk meningkatkan oksigenasi.
- Melakukan suction jika diperlukan untuk membantu mengeluarkan sekret.
2. Manajemen Cairan
- Memantau intake dan output cairan pasien.
- Mengatur pemberian cairan intravena atau pemberian diuretik, jika diperlukan, untuk mengurangi volume cairan di rongga pleura.
- Memantau tanda-tanda vital dan berat badan pasien untuk mendeteksi perubahan volume cairan.
3. Intervensi Diagnostik
- Memfasilitasi pemeriksaan radiologi, seperti foto toraks atau USG, untuk mengevaluasi perkembangan efusi pleura.
- Memfasilitasi pemeriksaan lab, seperti pemeriksaan gas darah, untuk mengukur status oksigenasi.
4. Edukasi dan Dukungan
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab, gejala, dan penatalaksanaan efusi pleura.
- Mendorong pasien untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan diri dan aktivitas fisik yang sesuai.
- Memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada pasien dan keluarga selama proses pemulihan.
Dengan memahami diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk menangani kasus efusi pleura secara efektif. -
Article No. 16815 | 05 May 2025
Klinis : Efusi pleura
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi **Efusi Pleura** sesuai dengan panduan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
---
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode:** D.0018
**Diagnosa:** **Gangguan Pertukaran Gas**
**Definisi:** Kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida pada membran alveolus-kapiler.
**Penjelasan:**
Pada efusi pleura, akumulasi cairan di rongga pleura menekan jaringan paru, mengurangi ekspansi alveoli, dan mengganggu pertukaran gas. Hal ini menyebabkan hipoksemia dan hiperkapnia.
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode:** L.0401
**Luaran:** **Pertukaran Gas Membaik**
**Indikator:**
- Saturasi oksigen (SpO₂) dalam rentang normal (≥95%).
- Nilai analisis gas darah (PaO₂, PaCO₂, pH) dalam batas normal.
- Tidak ada sesak napas atau sianosis.
- Frekuensi pernapasan stabil (12–20 kali/menit).
**Penjelasan:**
Intervensi keperawatan diharapkan dapat meningkatkan oksigenasi dan mengurangi gejala gangguan pertukaran gas akibat efusi pleura.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode:** I.0909
**Intervensi:** **Manajemen Jalan Napas**
**Aktivitas:**
- Memantau saturasi oksigen dan tanda vital secara berkala.
- Memberikan oksigen tambahan sesuai kebutuhan.
- Memposisikan pasien semi-Fowler atau Fowler untuk optimalisasi ventilasi.
- Kolaborasi pemberian terapi diuretik atau torakosentesis jika diperlukan.
**Kode:** I.1001
**Intervensi:** **Manajemen Nyeri**
**Aktivitas:**
- Mengkaji skala nyeri (misal, NRS/VAS).
- Memberikan analgesik sesuai protokol.
- Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam.
**Penjelasan:**
Intervensi ini bertujuan untuk mempertahankan patensi jalan napas, mengurangi distress pernapasan, dan mengatasi nyeri pleuritik yang mungkin menyertai efusi pleura.
---
### **Catatan Akademik**
- **SDKI, SLKI, SIKI** merupakan standar yang dikembangkan PPNI untuk menyeragamkan dokumentasi asuhan keperawatan berbasis evidence-based practice.
- **Efusi pleura** memerlukan pendekatan holistik, termasuk pemantauan hemodinamik dan kolaborasi dengan tim medis untuk tindakan invasif (misal: pemasangan WSD/Water-Sealed Drainage).
Semoga penjelasan ini dapat menjadi referensi ilmiah yang bermanfaat.
**Salam profesional,**
*[Nama Perawat/Pakar]*
*[Instansi/Lembaga]* -
Article No. 16816 | 05 May 2025
Klinis : Efusi pleura
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi Efusi Pleura:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi efusi pleura adalah Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (00031). Efusi pleura adalah akumulasi cairan abnormal di dalam rongga pleura, yang dapat menghambat ekspansi paru-paru dan menyebabkan gangguan pada fungsi pernapasan. Diagnosa ini menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk membersihkan sekresi atau benda asing dari saluran pernapasan, sehingga menyebabkan gangguan pada ventilasi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, luaran atau hasil yang diharapkan adalah Bersihan Jalan Napas Efektif (0410). Luaran ini menggambarkan kemampuan pasien untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari sekresi atau benda asing, sehingga dapat memfasilitasi ventilasi yang adekuat. Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur luaran ini antara lain frekuensi pernapasan dalam rentang normal, suara napas yang lancar, dan tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran Bersihan Jalan Napas Efektif (0410) pada pasien dengan efusi pleura antara lain:
1. Manajemen Jalan Napas (3140)
- Pantau dan catat status pernapasan pasien
- Lakukan suction untuk menghilangkan sekresi jalan napas
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan pasien
2. Terapi Posisi (0840)
- Posisikan pasien dengan kepala dan badan lebih tinggi untuk memfasilitasi drainase cairan
- Anjurkan pasien melakukan latihan pernapasan sesuai instruksi
3. Manajemen Cairan (4120)
- Pantau intake dan output cairan pasien
- Berikan terapi diuretik sesuai indikasi untuk mengurangi akumulasi cairan
4. Manajemen Nyeri (1400)
- Identifikasi dan evaluasi nyeri yang dialami pasien
- Berikan analgesik sesuai indikasi untuk mengurangi nyeri dada
5. Edukasi Kesehatan (5510)
- Edukasi pasien dan keluarga tentang penyakit, pengobatan, serta tindakan yang harus dilakukan
Implementasi intervensi-intervensi ini secara komprehensif akan membantu mencapai luaran Bersihan Jalan Napas Efektif, sehingaa dapat memfasilitasi fungsi pernapasan pasien dengan efusi pleura. -
Article No. 16817 | 05 May 2025
Klinis : Efusi pleura
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait dengan kondisi efusi pleura dari sudut pandang seorang perawat ahli.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
a. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pertukaran Gas
b. Definisi: Ketidakmampuan paru-paru untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang optimal.
c. Penyebab: Efusi pleura dapat menyebabkan gangguan pertukaran gas karena cairan yang terkumpul di rongga pleura menghambat ekspansi paru-paru sehingga mengurangi luas permukaan untuk pertukaran gas.
d. Karakteristik Definisi: Sesak napas, takipnea, sianosis, dan penurunan oksigenasi.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Luaran: Pertukaran Gas Terpelihara
b. Definisi: Kemampuan paru-paru untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang optimal.
c. Kriteria Hasil:
i. Pasien menunjukkan frekuensi napas dalam rentang normal.
ii. Pasien menunjukkan saturasi oksigen dalam rentang normal.
iii. Pasien menunjukkan tidak ada tanda-tanda sianosis.
iv. Pasien melaporkan tidak ada keluhan sesak napas.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Intervensi: Manajemen Efusi Pleura
b. Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengelola cairan yang terkumpul di rongga pleura.
c. Aktivitas Keperawatan:
i. Monitor tanda-tanda vital pasien, terutama frekuensi pernapasan dan saturasi oksigen.
ii. Kolaborasi dengan tim medis untuk melakukan tindakan drainase cairan pleura, jika diperlukan.
iii. Berikan oksigen, sesuai kebutuhan, untuk mempertahankan saturasi oksigen dalam rentang normal.
iv. Ajarkan pasien teknik pernapasan dalam untuk meningkatkan ekspansi paru-paru.
v. Lakukan fisioterapi dada, jika diperlukan, untuk membantu drainase cairan pleura.
vi. Pantau tanda-tanda infeksi dan komplikasi lainnya yang mungkin timbul.
vii. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang efusi pleura, manajemen perawatan, dan pencegahan komplikasi.
Dengan memahami diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang tepat, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terencana dengan baik untuk mengatasi kondisi efusi pleura pada pasien. -
Article No. 16818 | 05 May 2025
Klinis : Efusi pleura
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat pakar, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi efusi pleura.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi efusi pleura adalah "Gangguan Pertukaran Gas" dengan definisi "Ketidakmampuan mempertahankan oksigenasi dan/atau ventilasi yang adekuat." Hal ini disebabkan oleh akumulasi cairan dalam rongga pleura, yang dapat menghambat ekspansi paru-paru sehingga menyebabkan gangguan pertukaran gas.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pemeliharaan Fungsi Pernapasan: Pasien dapat mempertahankan fungsi pernapasan yang adekuat dengan indikator:
- Frekuensi pernapasan dalam rentang normal.
- Irama pernapasan teratur.
- Tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
2. Peningkatan Oksigenasi: Pasien dapat meningkatkan oksigenasi dengan indikator:
- Saturasi oksigen dalam darah (SpO2) dalam rentang normal.
- Tidak ada tanda-tanda sianosis.
- Tidak ada tanda-tanda hipoventilasi.
3. Pengendalian Cairan: Pasien dapat mengendalikan akumulasi cairan dalam rongga pleura dengan indikator:
- Tidak ada peningkatan volume cairan pleura.
- Tidak ada tanda-tanda penurunan ekspansi paru-paru.
- Tidak ada tanda-tanda gangguan pernapasan yang progresif.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital:
- Memantau frekuensi pernapasan, nadi, suhu, dan saturasi oksigen secara berkala.
- Mengkaji tanda-tanda distres pernapasan, seperti peningkatan usaha pernapasan, sianosis, dan ortopnea.
2. Pemberian Oksigen:
- Memberikan oksigen sesuai kebutuhan untuk mempertahankan saturasi oksigen dalam darah yang adekuat.
- Memantau efektivitas pemberian oksigen dan menyesuaikan laju aliran oksigen jika diperlukan.
3. Manajemen Cairan:
- Melakukan pemeriksaan fisik untuk mendeteksi adanya akumulasi cairan dalam rongga pleura.
- Mengkolaborasi dengan tim medis untuk melakukan tindakan drainase cairan pleura, jika diperlukan.
- Memantau masukan dan pengeluaran cairan untuk mengendalikan keseimbangan cairan.
4. Edukasi Pasien dan Keluarga:
- Memberikan edukasi tentang efusi pleura, tanda-tanda komplikasi, dan pentingnya mematuhi rencana perawatan.
- Melibatkan keluarga dalam proses perawatan dan mendorong partisipasi aktif mereka.
Dengan diagnosa keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan yang tepat, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan efektif untuk membantu pasien dengan efusi pleura mencapai pemulihan yang optimal. -
Article No. 16676 | 04 May 2025
Klinis : bersihan jalan napas tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "bersihan jalan napas tidak efektif".
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bersih.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00031
Nama: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 0301
Nama: Jalan Napas Lancar
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan jalan napas yang bersih dan bebas dari obstruksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 6305
Nama: Manajemen Jalan Napas
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki fungsi pernapasan.
Penjelasan singkat:
Diagnosa Keperawatan "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas, sehingga mengakibatkan jalan napas tidak bersih dan memadai. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Jalan Napas, yang bertujuan untuk mempertahankan atau memperbaiki fungsi pernapasan pasien. -
Article No. 16677 | 04 May 2025
Klinis : Pasien menyatakan bahwa sejak terkena stroke 5 hari lalu, ia mengalami kesulitan berbicara jelas. Pasien merasa frustrasi dan sedih karena tidak bisa menyampaikan maksud kepada keluarga dan tenaga kesehatan. Pasien ingin kembali dapat berbicara agar bisa berkomunikasi normal. Pasien menunjukkan antusiasme terhadap senam bicara. Pasien menyatakan masih mampu membaca dan memahami teks sederhana.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, dapat ditetapkan beberapa diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI dengan kode dan definisinya sesuai dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan: Komunikasi Verbal Terganggu
SDKI: Kode D.0104, Definisi: Ketidakmampuan untuk menyampaikan pesan lisan secara efektif.
SLKI: Kode K.0102, Definisi: Kemampuan untuk mengungkapkan pesan lisan secara efektif.
SIKI: Kode I.0102, Definisi: Intervensi untuk membantu klien dalam mengungkapkan pesan lisan secara efektif.
2. Diagnosa Keperawatan: Kecemasan
SDKI: Kode P.0001, Definisi: Respon emosional dan fisik terhadap ancaman yang dipersepsikan atau tidak diketahui, disertai rasa tidak nyaman dan perasaan tidak berdaya.
SLKI: Kode K.0001, Definisi: Kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan menghadapi perasaan cemas.
SIKI: Kode I.0001, Definisi: Intervensi untuk membantu klien dalam mengenali, mengelola, dan menghadapi perasaan cemas.
3. Diagnosa Keperawatan: Motivasi Rendah
SDKI: Kode P.0010, Definisi: Kurangnya dorongan internal untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku.
SLKI: Kode K.0010, Definisi: Kemampuan untuk melakukan aktivitas sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
SIKI: Kode I.0010, Definisi: Intervensi untuk meningkatkan dorongan internal klien untuk melakukan tindakan atau perilaku.
Dalam menangani kondisi pasien ini, perawat dapat menerapkan intervensi-intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosa-diagnosa tersebut, seperti:
- Membantu pasien dalam melatih kemampuan bicara melalui senam bicara
- Memberikan dukungan emosional dan psikologis untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan motivasi
- Membantu pasien dalam berkomunikasi dengan keluarga dan tenaga kesehatan menggunakan media alternatif (tulisan, isyarat, dsb.)
Tujuan akhirnya adalah membantu pasien mencapai kemampuan komunikasi verbal yang optimal sehingga dapat kembali berkomunikasi normal dengan keluarga dan tenaga kesehatan.