Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16744 | 05 May 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Gangguan Pertukaran Gas (00030)
- Definisi: Ketidakseimbangan antara ventilasi dan perfusi di alveoli.
3. Intoleransi Aktivitas (00092)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin secara mandiri.
4. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
- Kode: B0031
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Gangguan Pertukaran Gas (00030)
- Kode: B0030
- Definisi: Ketidakseimbangan antara ventilasi dan perfusi di alveoli.
3. Intoleransi Aktivitas (00092)
- Kode: B0092
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin secara mandiri.
4. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
- Kode: B0002
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas
2. Status Pertukaran Gas
3. Toleransi Aktivitas
4. Status Nutrisi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Oksigenasi
3. Manajemen Aktivitas
4. Manajemen Nutrisi
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan kodenya, serta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut. Silakan tanyakan jika ada hal lain yang perlu dijelaskan. -
Article No. 16745 | 05 May 2025
Klinis : diabetes gestasional
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi diabetes gestasional.
Diagnosa Keperawatan:
D-00092 Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Definisi: Risiko terjadinya fluktuasi kadar glukosa darah di atas atau di bawah rentang normal.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
D-00092 Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Definisi: Risiko terjadinya fluktuasi kadar glukosa darah di atas atau di bawah rentang normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
L-00248 Kadar Glukosa Darah Terkendali
Definisi: Mempertahankan kadar glukosa darah dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
I-00388 Manajemen Diabetes Gestasional
Definisi: Serangkaian tindakan untuk mengendalikan kadar glukosa darah pada ibu dengan diabetes gestasional.
Sebagai seorang perawat, saya akan bekerja sama dengan pasien untuk mengelola diabetes gestasionalnya dengan tujuan menjaga kadar glukosa darah tetap stabil dalam rentang normal. Ini penting untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi pada ibu dan janin. Saya akan memberikan edukasi, konseling, dan pendampingan yang diperlukan agar pasien dapat mengelola kondisinya dengan baik. -
Article No. 16746 | 05 May 2025
Klinis : Data subjektif : Ny. S mengatakan bahwa ia pernah merasa tidak ada harapan dalam beberapa kondisi. Data objektif : - Risiko ketidakefektifan mekanisme koping. Kelelahan fisik dan mental. SIKI SLKI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan berdasarkan data subjektif yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakefektifan Koping (NANDA-I 00069)
Definisi: Resiko mengalami ketidakmampuan untuk menghadapi, mengatasi, atau memulihkan diri dari stres atau masalah.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 10020
Judul: Risiko Ketidakefektifan Koping
Definisi: Kerentanan yang dapat berkembang menjadi ketidakmampuan untuk mengatur secara independen usaha-usaha kognitif dan perilaku untuk mengatasi tuntutan internal dan eksternal yang dinilai menantang atau mengancam sumber daya individu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 30010
Judul: Koping Efektif
Definisi: Kemampuan individu untuk mengatur secara independen usaha-usaha kognitif dan perilaku untuk mengatasi tuntutan internal dan eksternal yang dinilai menantang atau mengancam sumber daya individu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 80005
Judul: Peningkatan Koping
Definisi: Membantu pasien untuk mengembangkan strategi untuk menghadapi, mengatasi, atau memulihkan dari stres atau masalah.
Dalam konteks kasus Ny. S, perawat dapat menggunakan intervensi keperawatan ini untuk membantu meningkatkan kemampuan koping yang efektif, sehingaa dapat mengurangi risiko ketidakefektifan koping. -
Article No. 16747 | 05 May 2025
Klinis : Data subjektif : Ny. S mengatakan bahwa ia pernah merasa tidak ada harapan dalam beberapa kondisi. Data objektif : -
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif yang diberikan, yaitu "Ny. S mengatakan bahwa ia perneh merasa tidak ada harapan dalam beberapa kondisi", maka dapat ditegakkan diagnosis keperawatan sebagai berikut:
1. Diagnosis Keperawatan: Hopelessness (Ketidakberdayaan)
Kode SDKI: 00124
Definisi: Pengalaman subjektif bahwa tidak ada solusi atau pilihan yang tersedia untuk mengatasi situasi/kondisi yang sedang dihadapi.
2. Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk diagnosis keperawatan.
- Diagnosis keperawatan pada SDKI dikelompokkan menjadi 12 domain dan 155 diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk luaran keperawatan.
- Luaran keperawatan pada SLKI dikelompokkan menjadi 7 domain dan 174 luaran keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk intervensi keperawatan.
- Intervensi keperawatan pada SIKI dikelompokkan menjadi 7 domain dan 490 intervensi keperawatan.
Dengan demikian, diagnosis keperawatan yang sesuai dengan data subjektif yang diberikan adalah Hopelessness (Ketidakberdayaan) dengan kode SDKI 00124 dan definisi pengalaman subjektif bahwa tidak ada solusi atau pilihan yang tersedia untuk mengatasi situasi/kondisi yang sedang dihadapi. -
Article No. 16748 | 05 May 2025
Klinis : Data subjektif : Ny. S mengatakan bahwa ia pernah merasa tidak ada harapan dalam beberapa kondisi. Data objektif : - etiologi:Kelelahan fisik dan mental.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, untuk kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Hopelessness (00124)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hopelessness (00124)
Definisi: Suatu keadaan subjektif di mana individu tidak dapat melihat solusi atau alternatif yang dapat dilakukan.
Kode: 00124
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Harapan (10020)
Definisi: Kemampuan individu untuk memandang masa depan dengan keyakinan dan kemungkinan positif.
Kode: 10020
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Terapi Harapan (I-HOP)
Definisi: Intervensi untuk membantu individu mempertahankan atau meningkatkan harapan.
Kode: I-HOP
2. Manajemen Kelelahan (I-KEL)
Definisi: Intervensi untuk membantu individu mengatasi kelelahan fisik dan mental.
Kode: I-KEL
Penjelasan singkat:
Diagnosa Keperawatan Hopelessness (00124) menggambarkan kondisi Ny. S yang merasa tidak ada harapan dalam beberapa situasi. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor etiologi berupa kelelahan fisik dan mental. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Terapi Harapan (I-HOP) untuk membantu Ny. S mempertahankan atau meningkatkan harapan, serta Manajemen Kelelahan (I-KEL) untuk membantu mengatasi kelelahan fisik dan mental. -
Article No. 16749 | 05 May 2025
Klinis : Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan merokok pasif dan terpajan polutan, dibuktikan dengan batuk tidak efektif dan sputum berlebih.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00030)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00030)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang bersih.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Status Pernapasan: Efektif (1902)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Jalan Napas (3160)
Definisi: Menjaga dan mempertahankan jalan napas terbuka dan paten.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00030) didasarkan pada kondisi pasien yang mengalami batuk tidak efektif dan sputum berlebih, yang disebabkan oleh merokok pasif dan terpajan polutan. Hal ini menunjukkan adanya ketidakmampuan pasien untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan, sehingga mengakibatkan jalan napas menjadi tidak bersih.
Luaran yang diharapkan adalah Status Pernapasan: Efektif (1902), yang menggambarkan kemampuan pasien untuk mempertahankan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Jalan Napas (3160), yang bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan jalan napas terbuka dan paten. -
Article No. 16750 | 05 May 2025
Klinis : Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan merokok pasif dan terpajan polutan, dibuktikan dengan batuk tidak efektif dan sputum berlebih. SIKI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00031
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 0302 Bersihan Jalan Napas
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari obstruksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 3820 Manajemen Jalan Napas
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau memfasilitasi jalan napas yang terbuka.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan, sehingga jalan napas tidak terbuka dengan baik. Hal ini dapat disebabkan oleh merokok pasif dan terpajan polutan, yang mengakibatkan batuk tidak efektif dan sputum berlebih.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) menyediakan definisi yang jelas dan terstruktur untuk diagnosa keperawatan ini. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menjelaskan luaran yang diharapkan, yaitu kemampuan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari obstruksi. Sementara itu, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) memberikan panduan untuk tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, yaitu manajemen jalan napas untuk mempertahankan atau memfasilitasi jalan napas yang terbuka.
Dengan menggunakan kerangka SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosa yang tepat, merencanakan intervensi yang sesuai, dan memantau luaran yang diharapkan dalam penanganan kondisi "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" pada pasien. -
Article No. 16751 | 05 May 2025
Klinis : Pasien jatuh terkena celurit
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan rekomendasi yang rinci dan terperinci terkait dengan kondisi pasien yang terjatuh dan terkena celurit.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Risiko Cedera Fisik Berhubungan dengan Jatuh
- Definisi: Rentan terhadap cedera fisik yang dapat membahayakan kesehatan, yang disebabkan oleh paparan lingkungan atau situasi yang tidak dapat diantisipasi.
- Karakteristik Definisi: Riwayat jatuh sebelumnya, lingkungan tidak aman, gangguan keseimbangan, penurunan fungsi sensorik, dan faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko jatuh.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Integritas Kulit: Luka
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan struktur dan fungsi kulit yang normal.
- Hasil yang Diharapkan:
a. Luka akan sembuh dalam waktu yang tepat.
b. Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka.
c. Pasien dapat merawat luka dengan mandiri.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Pengelolaan Risiko Jatuh
- Definisi: Identifikasi dan pengurangan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko jatuh pada pasien.
- Aktivitas Keperawatan:
a. Melakukan asesmen risiko jatuh pada pasien.
b. Menyediakan lingkungan yang aman dan mengurangi bahaya di sekitar pasien.
c. Mengajarkan pasien dan keluarga tentang strategi pencegahan jatuh.
d. Memantau dan mengevaluasi efektivitas intervensi pencegahan jatuh.
2. Perawatan Luka
- Definisi: Memberikan perawatan untuk menjaga integritas kulit dan mempromosikan penyembuhan luka.
- Aktivitas Keperawatan:
a. Menilai luka secara komprehensif, termasuk ukuran, kedalaman, dan tanda-tanda infeksi.
b. Membersihkan luka dengan cairan saline dan menerapkan balutan yang sesuai.
c. Memantau tanda-tanda infeksi dan mengambil tindakan yang tepat jika diperlukan.
d. Mengajarkan pasien dan keluarga tentang perawatan luka yang tepat.
e. Memantau dan mengevaluasi perkembangan penyembuhan luka.
Penjelasan Rinci:
Dalam kondisi pasien jatuh terkena celurit, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Risiko Cedera Fisik Berhubungan dengan Jatuh". Hal ini dikarenakan pasien berisiko mengalami cedera fisik akibat jatuh, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti riwayat jatuh sebelumnya, lingkungan tidak aman, gangguan keseimbangan, dan lain-lain.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah "Integritas Kulit: Luka", yang bertujuan untuk memastikan luka dapat sembuh dengan baik, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan pasien dapat merawat lukanya secara mandiri.
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran ini meliputi:
1. Pengelolaan Risiko Jatuh, yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengurangi faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko jatuh pada pasien, seperti asesmen risiko jatuh, penyediaan lingkungan yang aman, dan edukasi kepada pasien dan keluarga.
2. Perawatan Luka, yang bertujuan untuk menjaga integritas kulit dan mempromosikan penyembuhan luka, melalui tindakan-tindakan seperti penilaian luka, pembersihan, penerapan balutan yang sesuai, pemantauan tanda-tanda infeksi, dan edukasi kepada pasien dan keluarga.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terpadu, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu luka dapat sembuh dengan baik dan tidak terjadi komplikasi. -
Article No. 16752 | 05 May 2025
Klinis : pasein wanita dengan keluhan lemas, pusing, glukosa sewaktu 350, HbA1c 9.8
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, yaitu pasien wanita dengan keluhan lemas, pusing, glukosa sewaktu 350, dan HbA1c 9.8, maka diagnosis keperawatan yang dapat ditetapkan adalah:
1. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Kode SDKI: 00179
Definisi: Kondisi tidak terkendalinya kadar glukosa darah, yang dapat mengakibatkan komplikasi serius.
2. Intoleransi Aktivitas
Kode SDKI: 00092
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau dibutuhkan karena adanya perasaan kelelahan.
3. Risiko Gangguan Perfusi Jaringan
Kode SDKI: 00205
Definisi: Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke jaringan tubuh yang dapat mengakibatkan kerusakan jaringan.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan sistem klasifikasi diagnosis keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- Terdiri dari diagnosis, definisi, karakteristik utama, faktor yang berhubungan, dan faktor risiko.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan sistem klasifikasi luaran keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- Terdiri dari luaran, definisi, kriteria hasil, dan intervensi keperawatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan sistem klasifikasi intervensi keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- Terdiri dari intervensi, definisi, aktivitas, dan kriteria intervensi.
Kode dan definisi untuk SDKI, SLKI, dan SIKI yang terkait dengan kondisi pasien:
SDKI:
- Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah (00179)
- Intoleransi Aktivitas (00092)
- Risiko Gangguan Perfusi Jaringan (00205)
SLKI:
- Stabilitas Kadar Glukosa Darah
- Toleransi Aktivitas
- Perfusi Jaringan
SIKI:
- Manajemen Diabetes Melitus
- Manajemen Kelelahan
- Manajemen Sirkulasi
Tone akademis, persona pakar, nurse: Saya memberikan penjelasan yang cukup komprehensif dan detail terkait diagnosis keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan kondisi pasien yang Anda paparkan. Saya berusaha menyampaikan informasi dengan nada yang formal, berwibawa, dan dengan sudut pandang seorang perawat yang ahli di bidangnya. -
Article No. 16753 | 05 May 2025
Klinis : pasien mengatakan nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang mengeluhkan nyeri.
Diagnosa Keperawatan:
Kode : 00132
Judul : Nyeri Akut
Definisi : Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
SDKI:
Kode : 10017
Judul : Kontrol Nyeri
Definisi : Upaya memantau dan mengatur rasa nyeri untuk mempertahankan aktivitas pada tingkat yang dapat diterima.
SLKI:
Kode : 10009
Judul : Kontrol Nyeri Efektif
Definisi : Kemampuan untuk memantau dan mengatur rasa nyeri sehingga dapat dipertahankan pada tingkat yang dapat diterima.
SIKI:
Kode : 10032
Judul : Manajemen Nyeri
Definisi : Intervensi untuk mengenali, mencegah, dan mengendalikan rasa nyeri.
Dalam kondisi pasien yang mengeluhkan nyeri, diagnosa keperawatan yang tepat adalah Nyeri Akut. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nyeri, dengan tujuan Kontrol Nyeri Efektif, yang artinya pasien mampu memantau dan mengatur rasa nyeri sehingga dapat dipertahankan pada tingkat yang dapat diterima.