Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15242 | 10 Apr 2025
Klinis : defisit pengetahuan b.d penularan penyakit DS (Data Subjektif) Batuk berdahak terus-menerus sejak 1 bulan Batuk sering memburuk pada malam hari Nafsu makan menurun Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan Riwayat pernah berobat dengan keluhan serupa 3 bulan lalu Pernah diberi ambroxol & dexamethasone Merokok sejak usia 17 tahun hingga saat ini Kakak pasien juga menderita batuk lama (riwayat TB dicurigai) Setelah 2 bulan terapi RHZE, pasien mengeluhkan kesemutan pada kedua tangan dan BAB merah kecoklatan Hasil Pemeriksaan Penunjang Hb: 12 g/dL Leukosit: 8000/mm³ Trombosit: 180.000/mm³ Foto thoraks: Fibronod infiltrat apex dextra TCM Sputum: Mycobacterium TB detected, Rifampicin Sensitive DO (Data Objektif) Suhu: 36.8°C TD: 120/80 mmHg HR: 90 kali/menit RR: 20 kali/menit BB: 44 kg TB: 160 cm IMT: ±17,2 kg/m² (kategori underweight) Kepala dan leher: KGB (-), tiroid (-) Dada: Simetris, suara napas vesikuler, tambahan ronki (+) paru kanan Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak teraba, peristaltik normal Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik buat kode diagnosa, do, ds, tujuan umum dan khususnya sesuai dx tersebut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, serta rencana asuhan keperawatan untuk kondisi defisit pengetahuan b.d penularan penyakit yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan b.d Penularan Penyakit
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Defisit Pengetahuan adalah keterbatasan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pengetahuan Perilaku Pencegahan Penyakit
2. Pengetahuan Proses Penyakit
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Edukasi Kesehatan
2. Manajemen Kesehatan
Data Subjektif (DS):
- Batuk berdahak terus-menerus sejak 1 bulan
- Batuk sering memburuk pada malam hari
- Nafsu makan menurun
- Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan
- Riwayat pernah berobat dengan keluhan serupa 3 bulan lalu
- Pernah diberi ambroxol & dexamethasone
- Merokok sejak usia 17 tahun hingga saat ini
- Kakak pasien juga menderita batuk lama (riwayat TB dicurigai)
- Setelah 2 bulan terapi RHZE, pasien mengeluhkan kesemutan pada kedua tangan dan BAB merah kecoklatan
Data Objektif (DO):
- Suhu: 36.8°C
- TD: 120/80 mmHg
- HR: 90 kali/menit
- RR: 20 kali/menit
- BB: 44 kg
- TB: 160 cm
- IMT: ±17,2 kg/m² (kategori underweight)
- Kepala dan leher: KGB (-), tiroid (-)
- Dada: Simetris, suara napas vesikuler, tambahan ronki (+) paru kanan
- Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak teraba, peristaltik normal
- Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik
- Hb: 12 g/dL
- Leukosit: 8000/mm³
- Trombosit: 180.000/mm³
- Foto thoraks: Fibronod infiltrat apex dextra
- TCM Sputum: Mycobacterium TB detected, Rifampicin Sensitive
Tujuan Umum:
Pasien menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang penularan penyakit.
Tujuan Khusus:
1. Pasien dapat menjelaskan penyebab dan tanda-tanda penularan penyakit yang dialaminya.
2. Pasien dapat menjelaskan cara pencegahan penularan penyakit.
3. Pasien dapat menerapkan perilaku pencegahan penularan penyakit.
Rencana Asuhan Keperawatan:
1. Lakukan assessment untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien tentang penularan penyakit.
2. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, tanda-tanda, dan cara pencegahan penularan penyakit.
3. Libatkan pasien dan keluarga dalam perencanaan dan implementasi intervensi untuk meningkatkan pengetahuan.
4. Pantau pemahaman pasien dan keluarga terhadap informasi yang diberikan.
5. Evaluasi efektivitas intervensi dalam meningkatkan pengetahuan pasien. -
Article No. 15243 | 10 Apr 2025
Klinis : defisit pengetahuan b.d penularan penyakit DS (Data Subjektif) Batuk berdahak terus-menerus sejak 1 bulan Batuk sering memburuk pada malam hari Nafsu makan menurun Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan Riwayat pernah berobat dengan keluhan serupa 3 bulan lalu Pernah diberi ambroxol & dexamethasone Merokok sejak usia 17 tahun hingga saat ini Kakak pasien juga menderita batuk lama (riwayat TB dicurigai) Setelah 2 bulan terapi RHZE, pasien mengeluhkan kesemutan pada kedua tangan dan BAB merah kecoklatan Hasil Pemeriksaan Penunjang Hb: 12 g/dL Leukosit: 8000/mm³ Trombosit: 180.000/mm³ Foto thoraks: Fibronod infiltrat apex dextra TCM Sputum: Mycobacterium TB detected, Rifampicin Sensitive DO (Data Objektif) Suhu: 36.8°C TD: 120/80 mmHg HR: 90 kali/menit RR: 20 kali/menit BB: 44 kg TB: 160 cm IMT: ±17,2 kg/m² (kategori underweight) Kepala dan leher: KGB (-), tiroid (-) Dada: Simetris, suara napas vesikuler, tambahan ronki (+) paru kanan Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak teraba, peristaltik normal Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik buat kode diagnosa, do, ds, tujuan umum dan khususnya sesuai dx tersebut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan menggunakan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, tujuan umum, dan tujuan khusus untuk kondisi yang diberikan:
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan b.d Penularan Penyakit
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Pengetahuan adalah keterbatasan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pengetahuan Tentang Kesehatan adalah kemampuan untuk memahami informasi yang berkaitan dengan kesehatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Edukasi Kesehatan adalah pemberian informasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien terkait kondisi kesehatannya.
Tujuan Umum:
Pasien dapat menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang penularan penyakit yang dialaminya.
Tujuan Khusus:
1. Pasien dapat menyebutkan penyebab dan risiko penularan penyakit yang dialaminya.
2. Pasien dapat menjelaskan cara pencegahan penularan penyakit yang dialaminya.
3. Pasien dapat mendemonstrasikan tindakan pencegahan penularan penyakit yang tepat.
Dengan nada akademis dan persona sebagai perawat profesional, saya telah menyajikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, tujuan umum, dan tujuan khusus yang sesuai dengan kondisi yang diberikan. Silakan sampaikan jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 15244 | 10 Apr 2025
Klinis : defisit pengetahuan b.d penularan penyakit DS (Data Subjektif) Batuk berdahak terus-menerus sejak 1 bulan Batuk sering memburuk pada malam hari Nafsu makan menurun Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan Riwayat pernah berobat dengan keluhan serupa 3 bulan lalu Pernah diberi ambroxol & dexamethasone Merokok sejak usia 17 tahun hingga saat ini Kakak pasien juga menderita batuk lama (riwayat TB dicurigai) Setelah 2 bulan terapi RHZE, pasien mengeluhkan kesemutan pada kedua tangan dan BAB merah kecoklatan Hasil Pemeriksaan Penunjang Hb: 12 g/dL Leukosit: 8000/mm³ Trombosit: 180.000/mm³ Foto thoraks: Fibronod infiltrat apex dextra TCM Sputum: Mycobacterium TB detected, Rifampicin Sensitive DO (Data Objektif) Suhu: 36.8°C TD: 120/80 mmHg HR: 90 kali/menit RR: 20 kali/menit BB: 44 kg TB: 160 cm IMT: ±17,2 kg/m² (kategori underweight) Kepala dan leher: KGB (-), tiroid (-) Dada: Simetris, suara napas vesikuler, tambahan ronki (+) paru kanan Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak teraba, peristaltik normal Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik buatdo, ds, tujuan umum dan khususnya sesuai dx tersebut (buat kode dx nya juga) (buat panjang)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, dan rencana asuhan keperawatan berdasarkan kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit Pengetahuan b.d. Penularan Penyakit (00126)
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Pengetahuan b.d. Penularan Penyakit adalah ketidakadekuatan pengetahuan dan kemampuan tentang penyakit menular dan cara pencegahannya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pengetahuan Tentang Penyakit Menular
2. Perilaku Pencegahan Penyakit Menular
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Edukasi Pengetahuan Penyakit Menular
2. Pemberian Informasi Pencegahan Penyakit Menular
Rencana Asuhan Keperawatan:
Tujuan Umum:
Pasien dapat meningkatkan pengetahuan tentang penyakit menular dan mampu melakukan tindakan pencegahan penularan penyakit.
Tujuan Khusus:
1. Pasien dapat menjelaskan pengertian, penyebab, dan tanda-tanda penyakit menular dalam waktu 3 hari.
2. Pasien dapat menjelaskan cara penularan dan pencegahan penyakit menular dalam waktu 3 hari.
3. Pasien dapat mendemonstrasikan tindakan pencegahan penularan penyakit menular dalam waktu 1 minggu.
Implementasi:
1. Melakukan pengkajian tentang pengetahuan pasien mengenai penyakit menular.
2. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda-tanda, cara penularan, dan pencegahan penyakit menular.
3. Melatih pasien untuk mendemonstrasikan tindakan pencegahan penularan penyakit menular, seperti etika batuk, cuci tangan, penggunaan masker, dan lain-lain.
4. Memantau pemahaman dan kemampuan pasien dalam melakukan tindakan pencegahan penularan penyakit menular.
5. Memberikan reinforcement positif saat pasien menunjukkan peningkatan pengetahuan dan kemampuan.
Evaluasi:
1. Pasien dapat menjelaskan pengertian, penyebab, dan tanda-tanda penyakit menular.
2. Pasien dapat menjelaskan cara penularan dan pencegahan penyakit menular.
3. Pasien dapat mendemonstrasikan tindakan pencegahan penularan penyakit menular dengan benar. -
Article No. 15245 | 10 Apr 2025
Klinis : defisit pengetahuan b.d penularan penyakit DS (Data Subjektif) Batuk berdahak terus-menerus sejak 1 bulan Batuk sering memburuk pada malam hari Nafsu makan menurun Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan Riwayat pernah berobat dengan keluhan serupa 3 bulan lalu Pernah diberi ambroxol & dexamethasone Merokok sejak usia 17 tahun hingga saat ini Kakak pasien juga menderita batuk lama (riwayat TB dicurigai) Setelah 2 bulan terapi RHZE, pasien mengeluhkan kesemutan pada kedua tangan dan BAB merah kecoklatan Hasil Pemeriksaan Penunjang Hb: 12 g/dL Leukosit: 8000/mm³ Trombosit: 180.000/mm³ Foto thoraks: Fibronod infiltrat apex dextra TCM Sputum: Mycobacterium TB detected, Rifampicin Sensitive DO (Data Objektif) Suhu: 36.8°C TD: 120/80 mmHg HR: 90 kali/menit RR: 20 kali/menit BB: 44 kg TB: 160 cm IMT: ±17,2 kg/m² (kategori underweight) Kepala dan leher: KGB (-), tiroid (-) Dada: Simetris, suara napas vesikuler, tambahan ronki (+) paru kanan Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak teraba, peristaltik normal Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik buat do dan ds yang paling sesuai, tujuan umum dan khususnya sesuai dx tersebut (buat kode dx nya juga) (buat panjang)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi defisit pengetahuan b.d penularan penyakit yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan b.d Penularan Penyakit (00126)
Definisi:
Kurangnya atau tidak adanya informasi kognitif yang terkait dengan topik yang spesifik.
Data Subjektif:
1. Pasien mengeluhkan batuk berdahak terus-menerus sejak 1 bulan.
2. Batuk sering memburuk pada malam hari.
3. Nafsu makan menurun.
4. Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan.
5. Riwayat pernah berobat dengan keluhan serupa 3 bulan lalu dan diberikan terapi ambroxol dan dexamethasone.
6. Pasien merokok sejak usia 17 tahun hingga saat ini.
7. Kakak pasien juga menderita batuk lama (riwayat TB dicurigai).
8. Setelah 2 bulan terapi RHZE, pasien mengeluhkan kesemutan pada kedua tangan dan BAB merah kecoklatan.
Data Objektif:
1. Suhu: 36,8°C
2. TD: 120/80 mmHg
3. HR: 90 kali/menit
4. RR: 20 kali/menit
5. BB: 44 kg
6. TB: 160 cm
7. IMT: ±17,2 kg/m² (kategori underweight)
8. Dada: Simetris, suara napas vesikuler, tambahan ronki (+) paru kanan
9. Pemeriksaan penunjang:
- Hb: 12 g/dL
- Leukosit: 8000/mm³
- Trombosit: 180.000/mm³
- Foto thoraks: Fibronod infiltrat apex dextra
- TCM Sputum: Mycobacterium TB detected, Rifampicin Sensitive
Tujuan Umum:
Pasien dapat meningkatkan pengetahuan tentang penyakit yang diderita dan cara pencegahan penularan dalam waktu 2 minggu.
Tujuan Khusus:
1. Pasien dapat menjelaskan penyebab, tanda dan gejala, serta komplikasi dari penyakit yang diderita dalam waktu 1 minggu.
2. Pasien dapat menyebutkan cara pencegahan penularan penyakit dalam waktu 1 minggu.
3. Pasien dapat mendemonstrasikan perilaku hidup sehat dalam mencegah penularan penyakit dalam waktu 2 minggu.
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit yang diderita (SIKI: Edukasi Kesehatan)
2. Diskusikan pentingnya kepatuhan dalam pengobatan (SIKI: Promosi Kepatuhan)
3. Jelaskan cara pencegahan penularan penyakit (SIKI: Edukasi Pencegahan Infeksi)
4. Monitoring tanda dan gejala penyakit serta komplikasinya (SIKI: Pemantauan Tanda dan Gejala)
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengobatan yang optimal (SIKI: Kolaborasi Interprofesional)
Evaluasi:
Diharapkan setelah intervensi keperawatan selama 2 minggu, pasien dapat meningkatkan pengetahuan tentang penyakit yang diderita dan cara pencegahan penularan. -
Article No. 15246 | 10 Apr 2025
Klinis : Kasus 19: Seorang anak perempuan, umur 12 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan badan panas dan malas makan sejak 3 hari yang lalu. 1 klien mengatakan anak mengeluh kepalanya pusing tiap kali suhu meningkat. Hasil pengkajian diketahui TD 120/80 mmHg, Nadi 18 x/menit, suhu 39°C, kulit teraba hangat dan anak tampak rewel. x/menit, frekuensi napas a. Tegakkan diagnosis keperawatan pada anak sesuai kasus? b. Intervensi keperawatan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? c. Jelaskan perbedaan antara teknik kompres hangat dengan tepid water sponge? d. Tuliskan SOP tindakan tepid water sponge, dan praktikan saat bimbingan laboratorium
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan jawaban yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
a. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut:
Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Hipertermia (00007)
Definisi: Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal akibat ketidakmampuan untuk mempertahankan keseimbangan antara produksi dan hilangnya panas.
Karakteristik Definisi: Suhu tubuh di atas 37,8°C, kulit teraba hangat, dan anak tampak rewel.
2. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
Karakteristik Definisi: Anak mengeluh sakit kepala setiap kali suhu meningkat.
b. Intervensi Keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan utama:
Untuk mengatasi masalah hipertermia, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
1. Manajemen Hipertermia (4640)
- Pantau suhu tubuh secara berkala
- Berikan kompres hangat/tepid water sponge untuk menurunkan suhu tubuh
- Anjurkan minum air hangat/sejuk untuk mencegah dehidrasi
- Berikan obat penurun demam sesuai indikasi
- Observasi tanda-tanda penurunan suhu tubuh
Untuk mengatasi masalah nyeri akut, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
1. Manajemen Nyeri (1400)
- Kaji intensitas, karakteristik, durasi, dan lokasi nyeri
- Berikan intervensi nonfarmakologis seperti kompres hangat/dingin
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan terkait pemberian analgesik
c. Perbedaan antara kompres hangat dan tepid water sponge:
Kompres Hangat:
- Suhu air yang digunakan antara 40-42°C
- Bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan melebarkan pembuluh darah
- Efektif untuk mengurangi rasa tidak nyaman, nyeri, kekakuan, dan spasme otot
Tepid Water Sponge:
- Suhu air yang digunakan antara 32-35°C
- Bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh secara perlahan-lahan
- Efektif untuk menurunkan demam, terutama pada anak-anak
d. SOP Tindakan Tepid Water Sponge:
1. Persiapan Alat:
- Baskom berisi air hangat (32-35°C)
- Handuk bersih
- Sarung tangan
- Termometer
2. Prosedur Tindakan:
- Cuci tangan dan pakai sarung tangan
- Tempatkan klien di tempat yang nyaman dan terbuka
- Celupkan handuk ke dalam air, peras hingga tidak menetes
- Usapkan handuk ke seluruh permukaan tubuh klien secara perlahan
- Ulangi hingga suhu tubuh turun ke rentang normal
- Keringkan kulit klien dengan handuk bersih
- Pantau suhu tubuh secara berkala
- Catat tindakan dan respon klien
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Suhu tubuh normal (00008)
- Kriteria hasil: Suhu tubuh dalam rentang normal (36,1-37,8°C)
- Intervensi: Manajemen Hipertermia (4640)
2. Nyeri Terkontrol (00046)
- Kriteria hasil: Klien melaporkan nyeri berkurang, skala nyeri menurun
- Intervensi: Manajemen Nyeri (1400)
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Hipertermia (4640)
- Pantau suhu tubuh secara berkala
- Berikan kompres hangat/tepid water sponge untuk menurunkan suhu tubuh
- Anjurkan minum air hangat/sejuk untuk mencegah dehidrasi
- Berikan obat penurun demam sesuai indikasi
- Observasi tanda-tanda penurunan suhu tubuh
2. Manajemen Nyeri (1400)
- Kaji intensitas, karakteristik, durasi, dan lokasi nyeri
- Berikan intervensi nonfarmakologis seperti kompres hangat/dingin
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan terkait pemberian analgesik
Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 15247 | 10 Apr 2025
Klinis : defisit pengetahuan b.d penularan penyakit DS (Data Subjektif) Batuk berdahak terus-menerus sejak 1 bulan Batuk sering memburuk pada malam hari Nafsu makan menurun Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan Riwayat pernah berobat dengan keluhan serupa 3 bulan lalu Pernah diberi ambroxol & dexamethasone Merokok sejak usia 17 tahun hingga saat ini Kakak pasien juga menderita batuk lama (riwayat TB dicurigai) Setelah 2 bulan terapi RHZE, pasien mengeluhkan kesemutan pada kedua tangan dan BAB merah kecoklatan Hasil Pemeriksaan Penunjang Hb: 12 g/dL Leukosit: 8000/mm³ Trombosit: 180.000/mm³ Foto thoraks: Fibronod infiltrat apex dextra TCM Sputum: Mycobacterium TB detected, Rifampicin Sensitive DO (Data Objektif) Suhu: 36.8°C TD: 120/80 mmHg HR: 90 kali/menit RR: 20 kali/menit BB: 44 kg TB: 160 cm IMT: ±17,2 kg/m² (kategori underweight) Kepala dan leher: KGB (-), tiroid (-) Dada: Simetris, suara napas vesikuler, tambahan ronki (+) paru kanan Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak teraba, peristaltik normal Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik buat do dan ds yang paling sesuai, tujuan umum dan khususnya, intervensi (observasi, terapeutik, edukasi), implementasi, serta evaluasi (soap) sesuai dx tersebut (buat kode dx nya juga) (buat panjang)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, serta rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan b.d. Penularan Penyakit (00126)
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Pengetahuan didefinisikan sebagai kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan topik tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mendemonstrasikan peningkatan pengetahuan tentang penyakit yang diderita, termasuk proses penularan, pencegahan, dan manajemen penyakit.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa ini meliputi pemberian edukasi tentang penyakit, proses penularan, dan upaya pencegahannya.
Tujuan Umum:
Pasien dapat memahami penyakit yang diderita, proses penularan, serta upaya pencegahannya setelah diberikan edukasi keperawatan.
Tujuan Khusus:
1. Pasien dapat menjelaskan penyakit yang diderita dan proses penularannya.
2. Pasien dapat menyebutkan upaya pencegahan penularan penyakit.
3. Pasien dapat mendemonstrasikan perilaku pencegahan penularan penyakit.
Intervensi Keperawatan:
1. Observasi:
a. Identifikasi pemahaman pasien tentang penyakit yang diderita.
b. Identifikasi kebutuhan edukasi pasien terkait penyakit dan proses penularan.
2. Terapeutik:
a. Berikan edukasi tentang penyakit yang diderita, termasuk gejala, proses penularan, dan komplikasi.
b. Jelaskan pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan dan manajemen penyakit.
c. Ajarkan teknik batuk efektif dan perawatan diri untuk mencegah penularan.
3. Edukasi:
a. Jelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah penularan.
b. Ajarkan keluarga tentang upaya pencegahan penularan penyakit.
c. Berikan edukasi tentang gaya hidup sehat dan nutrisi yang tepat untuk mendukung pemulihan.
Implementasi:
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi keperawatan yang telah direncanakan, seperti memberikan edukasi, melatih teknik batuk efektif, dan mengajarkan perilaku pencegahan penularan penyakit.
Evaluasi (SOAP):
S: Pasien mengatakan memahami penyakit yang diderita dan proses penularannya.
O: Pasien dapat menyebutkan upaya pencegahan penularan penyakit dan mendemonstrasikan perilaku pencegahan dengan benar.
A: Tujuan keperawatan tercapai.
P: Rencana selanjutnya adalah mempertahankan pemahaman pasien dan perilaku pencegahan penularan penyakit. -
Article No. 15248 | 10 Apr 2025
Klinis : defisit pengetahuan b.d penularan penyakit DS (Data Subjektif) Batuk berdahak terus-menerus sejak 1 bulan Batuk sering memburuk pada malam hari Nafsu makan menurun Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan Riwayat pernah berobat dengan keluhan serupa 3 bulan lalu Pernah diberi ambroxol & dexamethasone Merokok sejak usia 17 tahun hingga saat ini Kakak pasien juga menderita batuk lama (riwayat TB dicurigai) Setelah 2 bulan terapi RHZE, pasien mengeluhkan kesemutan pada kedua tangan dan BAB merah kecoklatan Hasil Pemeriksaan Penunjang Hb: 12 g/dL Leukosit: 8000/mm³ Trombosit: 180.000/mm³ Foto thoraks: Fibronod infiltrat apex dextra TCM Sputum: Mycobacterium TB detected, Rifampicin Sensitive DO (Data Objektif) Suhu: 36.8°C TD: 120/80 mmHg HR: 90 kali/menit RR: 20 kali/menit BB: 44 kg TB: 160 cm IMT: ±17,2 kg/m² (kategori underweight) Kepala dan leher: KGB (-), tiroid (-) Dada: Simetris, suara napas vesikuler, tambahan ronki (+) paru kanan Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak teraba, peristaltik normal Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik buat intervensi (observasi, terapeutik, edukasi), implementasi dan evaluasinya (SOAP) buat panjang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Defisit Pengetahuan Berhubungan dengan Penularan Penyakit
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Pengetahuan adalah ketidakadekuatan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan adalah peningkatan pengetahuan pasien tentang penyakit dan cara pencegahan penularannya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan pendidikan kesehatan, memfasilitasi pembelajaran, dan meningkatkan motivasi pasien.
Intervensi Keperawatan:
1. Observasi:
- Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit dan cara pencegahan penularannya
- Identifikasi gaya belajar dan preferensi pasien dalam menerima informasi
2. Terapeutik:
- Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit, cara penularan, dan tindakan pencegahan yang harus dilakukan
- Gunakan media edukasi yang sesuai dengan gaya belajar pasien (misalnya leaflet, video, demonstrasi)
- Libatkan keluarga dalam proses edukasi untuk meningkatkan dukungan
3. Edukasi:
- Jelaskan mengenai penyakit yang diderita, termasuk gejala, penyebab, dan proses pengobatan
- Ajarkan teknik batuk efektif dan cara mencegah penularan kepada orang lain
- Motivasi pasien untuk mematuhi regimen pengobatan dan menjaga pola hidup sehat
Implementasi (SOAP):
S: Pasien mengatakan masih belum memahami dengan baik penyakit yang dideritanya dan cara mencegah penularannya.
O: Pasien tampak kurang antusias saat diberikan edukasi kesehatan.
A: Pasien mengalami defisit pengetahuan berhubungan dengan penularan penyakit.
P: 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit dan cara pencegahan penularannya.
2. Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit TB, cara penularan, dan tindakan pencegahan yang harus dilakukan.
3. Gunakan media edukasi yang sesuai dengan gaya belajar pasien (leaflet, video, demonstrasi).
4. Libatkan keluarga dalam proses edukasi untuk meningkatkan dukungan.
5. Motivasi pasien untuk mematuhi regimen pengobatan dan menjaga pola hidup sehat.
Evaluasi:
Pada akhir intervensi, diharapkan pasien dapat:
1. Menjelaskan dengan benar penyakit yang diderita, termasuk gejala, penyebab, dan proses pengobatan.
2. Mempraktikkan teknik batuk efektif dan cara mencegah penularan kepada orang lain.
3. Menunjukkan motivasi yang tinggi untuk mematuhi regimen pengobatan dan menjaga pola hidup sehat. -
Article No. 15249 | 10 Apr 2025
Klinis : defisit pengetahuan b.d penularan penyakit DS (Data Subjektif) Batuk berdahak terus-menerus sejak 1 bulan Batuk sering memburuk pada malam hari Nafsu makan menurun Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan Riwayat pernah berobat dengan keluhan serupa 3 bulan lalu Pernah diberi ambroxol & dexamethasone Merokok sejak usia 17 tahun hingga saat ini Kakak pasien juga menderita batuk lama (riwayat TB dicurigai) Setelah 2 bulan terapi RHZE, pasien mengeluhkan kesemutan pada kedua tangan dan BAB merah kecoklatan Hasil Pemeriksaan Penunjang Hb: 12 g/dL Leukosit: 8000/mm³ Trombosit: 180.000/mm³ Foto thoraks: Fibronod infiltrat apex dextra TCM Sputum: Mycobacterium TB detected, Rifampicin Sensitive DO (Data Objektif) Suhu: 36.8°C TD: 120/80 mmHg HR: 90 kali/menit RR: 20 kali/menit BB: 44 kg TB: 160 cm IMT: ±17,2 kg/m² (kategori underweight) Kepala dan leher: KGB (-), tiroid (-) Dada: Simetris, suara napas vesikuler, tambahan ronki (+) paru kanan Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak teraba, peristaltik normal Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik buat intervensi (observasi, terapeutik, edukasi), implementasi, evaluasinya (SOAP) buat panjang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan b.d Penularan Penyakit
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Defisit Pengetahuan didefinisikan sebagai kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan adalah peningkatan pengetahuan pasien tentang penyakit dan pencegahan penularannya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi observasi, terapeutik, dan edukasi terkait penyakit dan penularannya.
Intervensi Keperawatan:
Observasi:
1. Mengkaji pengetahuan pasien tentang penyakit yang diderita dan cara penularannya.
2. Memantau tanda dan gejala penyakit.
3. Memantau status nutrisi dan berat badan pasien.
Terapeutik:
1. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan terapi obat yang sesuai.
2. Membantu pasien dalam meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan.
3. Memfasilitasi pemeriksaan diagnostik yang diperlukan.
Edukasi:
1. Memberikan edukasi tentang penyakit yang diderita, cara penularan, dan pencegahannya.
2. Mengajarkan teknik batuk efektif dan pencegahan penyebaran droplet.
3. Memberikan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang dan istirahat yang cukup.
4. Memberikan edukasi tentang bahaya merokok dan pentingnya berhenti merokok.
5. Mendorong pasien untuk memeriksakan keluarga yang memiliki riwayat penyakit serupa.
Implementasi:
Nurse: Selamat pagi, Pak. Saya adalah perawat yang akan mendampingi Anda selama perawatan. Saya akan melakukan beberapa hal untuk membantu Anda dalam proses pemulihan.
Observasi:
- Saya akan mengkaji pemahaman Anda terkait penyakit yang Anda alami dan cara penularannya. Hal ini penting untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan Anda saat ini.
- Saya juga akan memantau tanda dan gejala penyakit, seperti batuk, nafsu makan, dan berat badan Anda secara berkala.
- Selain itu, saya akan memantau status nutrisi dan berat badan Anda untuk memastikan Anda mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Terapeutik:
- Saya akan berkolaborasi dengan dokter untuk memastikan Anda mendapatkan terapi obat yang sesuai dengan kondisi Anda saat ini.
- Saya akan membantu Anda untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan yang diberikan.
- Saya juga akan memfasilitasi pemeriksaan diagnostik yang diperlukan untuk mengetahui perkembangan kondisi Anda.
Edukasi:
- Saya akan memberikan edukasi tentang penyakit yang Anda alami, cara penularannya, dan bagaimana cara mencegahnya.
- Saya akan mengajarkan teknik batuk efektif dan cara mencegah penyebaran droplet.
- Saya akan memberikan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang dan istirahat yang cukup untuk membantu proses pemulihan Anda.
- Saya juga akan memberikan edukasi tentang bahaya merokok dan pentingnya berhenti merokok.
- Saya akan mendorong Anda untuk memeriksakan keluarga yang memiliki riwayat penyakit serupa.
Evaluasi (SOAP):
S: Pasien menyatakan bahwa ia mulai memahami penyakit yang diderita dan cara penularannya.
O: Pasien dapat mempraktikkan teknik batuk efektif untuk mencegah penyebaran droplet. Pasien juga mulai menunjukkan peningkatan nafsu makan dan berat badan.
A: Pasien menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang penyakit dan pencegahan penularannya.
P: Intervensi keperawatan terkait defisit pengetahuan b.d penularan penyakit dilanjutkan, dengan fokus pada edukasi dan monitoring status kesehatan pasien. -
Article No. 15250 | 10 Apr 2025
Klinis : defisit pengetahuan b.d penularan penyakit DS (Data Subjektif) Batuk berdahak terus-menerus sejak 1 bulan Batuk sering memburuk pada malam hari Nafsu makan menurun Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan Riwayat pernah berobat dengan keluhan serupa 3 bulan lalu Pernah diberi ambroxol & dexamethasone Merokok sejak usia 17 tahun hingga saat ini Kakak pasien juga menderita batuk lama (riwayat TB dicurigai) Setelah 2 bulan terapi RHZE, pasien mengeluhkan kesemutan pada kedua tangan dan BAB merah kecoklatan Hasil Pemeriksaan Penunjang Hb: 12 g/dL Leukosit: 8000/mm³ Trombosit: 180.000/mm³ Foto thoraks: Fibronod infiltrat apex dextra TCM Sputum: Mycobacterium TB detected, Rifampicin Sensitive DO (Data Objektif) Suhu: 36.8°C TD: 120/80 mmHg HR: 90 kali/menit RR: 20 kali/menit BB: 44 kg TB: 160 cm IMT: ±17,2 kg/m² (kategori underweight) Kepala dan leher: KGB (-), tiroid (-) Dada: Simetris, suara napas vesikuler, tambahan ronki (+) paru kanan Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak teraba, peristaltik normal Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik buat intervensi (observasi, terapeutik, edukasi), implementasi (buat per poin), evaluasinya (SOAP) buat panjang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan rencana intervensi yang komprehensif untuk kondisi defisit pengetahuan berhubungan dengan penularan penyakit pada pasien ini, sesuai dengan standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan berhubungan dengan penularan penyakit
Definisi: Kurangnya atau ketiadaan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
Faktor Berhubungan:
- Kurangnya paparan terhadap informasi
- Keterbatasan kemampuan mengingat
- Kurangnya minat untuk belajar
Karakteristik Definisi:
- Menyatakan masalah kesehatan yang tidak dapat dijelaskan
- Menunjukkan kesulitan dalam mengikuti instruksi perawatan
- Menunjukkan perilaku yang tidak tepat untuk mengatasi masalah kesehatan
Rencana Intervensi:
1. Observasi:
a. Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit yang diderita dan cara penularannya.
b. Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi defisit pengetahuan pasien.
c. Pantau kemampuan pasien dalam memahami informasi yang diberikan.
2. Terapeutik:
a. Berikan informasi yang akurat dan mudah dipahami tentang penyakit yang diderita, cara penularan, dan pencegahannya.
b. Gunakan media edukasi yang sesuai dengan gaya belajar pasien (visual, audiovisual, atau demonstrasi).
c. Libatkan keluarga dalam proses edukasi untuk mendukung pemahaman pasien.
d. Buat rencana perawatan bersama pasien dan keluarga untuk memastikan kepatuhan terhadap pengobatan.
3. Edukasi:
a. Jelaskan tentang penyakit tuberkulosis, gejala, dan cara penularannya.
b. Ajarkan teknik batuk efektif dan kebersihan diri yang baik untuk mencegah penularan.
c. Diskusikan pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan untuk kesembuhan.
d. Berikan informasi tentang komplikasi dan tanda bahaya yang perlu diperhatikan.
e. Edukasi tentang gaya hidup sehat, seperti manajemen stres, nutrisi, dan berhenti merokok.
Implementasi:
1. Melakukan pengkajian awal tentang tingkat pengetahuan pasien terkait penyakit tuberkulosis dan cara penularannya.
2. Memberikan informasi yang akurat dan mudah dipahami tentang penyakit tuberkulosis, cara penularan, dan pencegahannya menggunakan media edukasi berupa leaflet.
3. Melibatkan keluarga dalam proses edukasi untuk mendukung pemahaman pasien.
4. Membuat rencana perawatan bersama pasien dan keluarga, membahas pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan.
5. Mengajarkan teknik batuk efektif dan kebersihan diri yang baik untuk mencegah penularan.
6. Mendiskusikan gaya hidup sehat, seperti manajemen stres, nutrisi, dan berhenti merokok.
7. Memantau kemampuan pasien dalam memahami informasi yang diberikan dan mengidentifikasi kendala yang dihadapi.
Evaluasi (SOAP):
S: Pasien menyatakan sudah memahami informasi yang diberikan tentang penyakit tuberkulosis, cara penularan, dan pencegahannya.
O: Pasien dapat menjelaskan kembali dengan baik tentang penyakit tuberkulosis, cara penularan, dan tindakan pencegahan yang perlu dilakukan. Keluarga juga terlibat aktif dalam proses edukasi.
A: Defisit pengetahuan pasien terkait penyakit tuberkulosis dan cara penularannya teratasi.
P: Rencana perawatan dilanjutkan dengan fokus pada kepatuhan pengobatan dan gaya hidup sehat. -
Article No. 15251 | 10 Apr 2025
Klinis : defisit pengetahuan b.d penularan penyakit DS (Data Subjektif) Batuk berdahak terus-menerus sejak 1 bulan Batuk sering memburuk pada malam hari Nafsu makan menurun Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan Riwayat pernah berobat dengan keluhan serupa 3 bulan lalu Pernah diberi ambroxol & dexamethasone Merokok sejak usia 17 tahun hingga saat ini Kakak pasien juga menderita batuk lama (riwayat TB dicurigai) Setelah 2 bulan terapi RHZE, pasien mengeluhkan kesemutan pada kedua tangan dan BAB merah kecoklatan Hasil Pemeriksaan Penunjang Hb: 12 g/dL Leukosit: 8000/mm³ Trombosit: 180.000/mm³ Foto thoraks: Fibronod infiltrat apex dextra TCM Sputum: Mycobacterium TB detected, Rifampicin Sensitive DO (Data Objektif) Suhu: 36.8°C TD: 120/80 mmHg HR: 90 kali/menit RR: 20 kali/menit BB: 44 kg TB: 160 cm IMT: ±17,2 kg/m² (kategori underweight) Kepala dan leher: KGB (-), tiroid (-) Dada: Simetris, suara napas vesikuler, tambahan ronki (+) paru kanan Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak teraba, peristaltik normal Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik buat intervensi (observasi, terapeutik, edukasi), implementasi (buat per poin), kriteria hasil, evaluasinya (SOAP) buat panjang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, serta intervensi, implementasi, kriteria hasil, dan evaluasi (SOAP) untuk kondisi pasien dengan defisit pengetahuan b.d penularan penyakit.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan b.d Penularan Penyakit
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Defisit pengetahuan adalah kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik yang spesifik. Dalam kasus ini, pasien memiliki kurangnya informasi mengenai penularan penyakit yang ia alami.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Setelah intervensi keperawatan, pasien diharapkan dapat mendemonstrasikan pengetahuan yang cukup tentang penularan penyakit yang ia alami.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan pendidikan kesehatan mengenai penyakit yang diderita, termasuk cara penularan, pencegahan, dan pengobatan.
Intervensi Keperawatan:
1. Observasi
a. Kaji tingkat pengetahuan pasien mengenai penyakit yang diderita, termasuk penyebab, tanda-tanda, dan penanganan yang tepat.
b. Identifikasi sumber-sumber informasi yang dapat diakses oleh pasien untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih baik.
c. Pantau kemajuan pemahaman pasien setelah diberikan pendidikan kesehatan.
2. Terapeutik
a. Berikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang diderita, termasuk cara penularan, pencegahan, dan pengobatan yang tepat.
b. Diskusikan dengan pasien dan keluarga mengenai pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan dan penatalaksanaan penyakit.
c. Libatkan pasien dan keluarga dalam perencanaan asuhan keperawatan untuk meningkatkan pemahaman mereka.
3. Edukasi
a. Jelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang diderita, termasuk penyebab, tanda-tanda, dan komplikasi yang mungkin terjadi.
b. Ajarkan kepada pasien dan keluarga mengenai cara mencegah penularan penyakit, seperti menjaga kebersihan, penggunaan masker, dan pembatasan kontak dengan orang lain.
c. Berikan informasi mengenai sumber-sumber yang dapat diakses untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang penyakit yang diderita.
Kriteria Hasil:
1. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan dengan benar penyakit yang diderita, termasuk penyebab, tanda-tanda, dan cara penularan.
2. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan langkah-langkah pencegahan penularan penyakit yang tepat.
3. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan dan penatalaksanaan penyakit.
4. Pasien dan keluarga dapat mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang dapat diakses untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang penyakit yang diderita.
Evaluasi (SOAP):
S (Subjektif): Pasien dan keluarga menyatakan memahami lebih baik mengenai penyakit yang diderita, termasuk cara penularan dan pencegahannya.
O (Objektif): Pasien dan keluarga dapat menyebutkan penyebab, tanda-tanda, dan langkah-langkah pencegahan penularan penyakit dengan benar.
A (Analisis): Pasien dan keluarga telah menunjukkan peningkatan pengetahuan mengenai penyakit yang diderita, sehingga dapat ditingkatkan lagi pemahaman mereka.
P (Perencanaan): Lanjutkan pemberian pendidikan kesehatan dan diskusi dengan pasien dan keluarga untuk memastikan pemahaman yang komprehensif mengenai penyakit yang diderita.