Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15209 | 10 Apr 2025
Klinis : Seorang pasien laki-laki berumur 60 tahun datang dengan keluhan demam sudah 3 hari, nyeri pada daerah suprapubik dan tidak bisa kencing. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38,50 C, distensi pada daerah suprapubik, nyeri tekan, nadi 90x/menit, RR 26x/menit dan TD 150/100 mmHg.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Retensi urin berhubungan dengan obstruksi aliran urin, ditandai dengan distensi suprapubik, nyeri tekan, dan ketidakmampuan berkemih.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kondisi di mana kemampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara lengkap terhambat.
- Karakteristik Definisi: Distensi abdomen, nyeri suprapubik, kesulitan atau ketidakmampuan berkemih.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat berkemih secara normal, tidak ada distensi abdomen, dan tidak ada nyeri suprapubik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen obstruksi urin, Manajemen nyeri, Manajemen cairan, Pemantauan Tanda Vital.
Penjelasan Singkat:
Pasien laki-laki berusia 60 tahun datang dengan keluhan demam, nyeri suprapubik, dan tidak bisa kencing. Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya distensi suprapubik, nyeri tekan, dan tanda-tanda infeksi (suhu tinggi, nadi cepat, RR meningkat, dan TD tinggi). Kondisi ini mengarah pada retensi urin yang disebabkan oleh obstruksi aliran urin. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi manajemen obstruksi urin, manajemen nyeri, manajemen cairan, dan pemantauan tanda vital untuk mengatasi masalah yang muncul dan mengembalikan fungsi berkemih pasien. -
Article No. 15210 | 10 Apr 2025
Klinis : Seorang pasien anak perempuan 8 tahun datang diantar orang tua dengan keluhan sudah 2 hari diare 8x dalam sehari. Orang tua mengatakan diare anak cair, ada ampas sedikit dan sudah diberikan obat di toko namun belum sembuh. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tubuh anak lemas, mata cowong, turgor kulit kembali > 2 detik. Suhu tubuh 38oC, nadi 100x/menit, TD 100/90 mmHg, RR 24x/menit.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, saya dapat memberikan diagnosis keperawatan serta penjelasan singkat mengenai standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosis Keperawatan:
1. Defisit Volume Cairan berhubungan dengan Diare akut.
Penjelasan singkat:
SDKI: Defisit Volume Cairan didefinisikan sebagai keadaan kekurangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler. Tanda dan gejala yang muncul pada pasien ini adalah diare cair, mata cowong, dan turgor kulit kembali > 2 detik.
SLKI: Luaran yang diharapkan adalah Keseimbangan Cairan Tubuh yang Membaik, dengan indikator seperti frekuensi BAB menurun, turgor kulit membaik, dan tanda-tanda dehidrasi berkurang.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Cairan, Pemantauan Tanda-Tanda Vital, dan Edukasi Perawatan Diare pada Keluarga.
Dengan tone akademis, persona pakar, dan nurse, saya memberikan informasi yang jelas dan terstruktur mengenai diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang dikeluarkan oleh PPNI. Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 15211 | 10 Apr 2025
Klinis : Seorang pasien wanita usia 45 tahun mengeluh lemah, letih dan lesu. Pasien mengeluh tidak nafsu makan dan berat badan menurun dan sering sesak. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, wajah pucat, bibir anemis, RR 28 x/menit, suhu 37,8oC, nadi 90x/menit, TD 125/90 mmHg, Hb: 9 g/dL.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat menurut SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan:
- SDKI: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk membantu pasien mencapai dan mempertahankan keseimbangan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk membantu pasien meningkatkan asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
2. Penurunan Energi
Penjelasan:
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami penurunan kapasitas untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk membantu pasien meningkatkan dan mempertahankan energi yang adekuat.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk membantu pasien meningkatkan energi yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Ketidakefektifan Pola Napas
Penjelasan:
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami perubahan frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang dapat mengganggu ventilasi.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk membantu pasien mempertahankan pola napas yang efektif.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk membantu pasien mempertahankan pola napas yang efektif.
Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh, Penurunan Energi, dan Ketidakefektifan Pola Napas. Penjelasan singkat untuk masing-masing diagnosa keperawatan tersebut mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 15212 | 10 Apr 2025
Klinis : Penyakit paru paru
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI berdasarkan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi penyakit paru-paru, dengan nada yang akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat dan memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
- Penyebab: Obstruksi jalan napas, kelemahan otot pernapasan, kekurangan persediaan oksigen.
- Gejala: Takipnea, bradipnea, dispnea, orthopnea, penggunaan otot bantu pernapasan.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari jalan napas untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
- Penyebab: Produksi sekret yang berlebihan, kelemahan otot pernapasan, kelelahan, dan keterbatasan fisik.
- Gejala: Produksi sekret yang berlebihan, suara napas seperti mengi, batuk tidak efektif, gangguan ventilasi.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- Penyebab: Penyakit paru-paru, kelelahan, kelemahan, dan kekurangan energi.
- Gejala: Kelelahan, sesak napas, palpitasi, nyeri dada, dan kelemahan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien dan menentukan diagnosa keperawatan yang sesuai. Dalam kasus penyakit paru-paru, SDKI dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah pernapasan, bersihan jalan napas, dan intoleransi aktivitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI merupakan standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Dalam kasus penyakit paru-paru, SLKI dapat digunakan untuk menetapkan luaran seperti perbaikan pola napas, peningkatan bersihan jalan napas, dan peningkatan toleransi aktivitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI merupakan standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan masalah kesehatan klien. Dalam kasus penyakit paru-paru, SIKI dapat digunakan untuk menentukan intervensi seperti manajemen jalan napas, manajemen ventilasi, dan manajemen aktivitas.
Dalam praktik keperawatan, penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI secara terintegrasi dapat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar bagi pasien dengan penyakit paru-paru. -
Article No. 15213 | 10 Apr 2025
Klinis : Seorang laki-laki berusia 43 tahun, dirawat di ruang penyakit paru dengan keluhan sesak napas yang semakin memberat. Hasil pengkajian didapatkan pasien batuk disertai produksi sputum berwarna putih dan kental, penggunaan otot bantu pernapasan (+), retraksi dinding dada (+), bagian apeks kanan dan kiri paru fremitus menurun, ronkhi (+), RR 30x/menit. Dua tahun SMRS, hasil pemeriksaan BTA (+), pada tiga kali pemeriksaan. Pasien memiliki kebiasaan merokok 12 batang/hari. Berat badan satu tahun yang lalu 70 Kg, turun menjadi 44 Kg dengan tinggi badan 165 cm. Pasien mengeluhkan mual dan nafsu makan menurun. Diet yang diberikan makanan biasa 2.500 KKal. Hasil pemeriksaan laboratorium: Hb 8,9gr/dl, Leukosit 5,63x10^3/µL, Eritrosit 2,83x106/μL, Trombosit 250.000/μL, Hematokrit 27%, pH 7,30, PO2 90 mmHg, PCO2 39 mmHg, HCO3-17,8 mEq/L, BE-6, Natrium 135 mEq/L, Kalium 4,20 mEq/L, Clorida 102,0 mEq/L, ureum 23 mg/dL, kreatinin 0,9 mg/dL, GDS 76 mg/dL. Hasil foto thoraks kesan infiltrat di kedua lapang paru. Pasien bekerja sebagai buruh pabrik, memiliki satu orang istri dan 4 orang anak. Istri pasien bekerja sebagai buruh cuci. 3 orang anak pasien masih duduk di bangku sekolah. Sejak mengalami sakit, pasien tidak mampu lagi bekerja dengan maksimal. Pasien juga mengurangi berkumpul dengan tetangga karena batuk-batuk.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang dapat ditegakkan pada pasien tersebut adalah:
1. Pola napas tidak efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan irama yang nyaman.
- Penyebab: Penyakit paru obstruktif, penurunan fungsi pernapasan.
- Gejala: Sesak napas, penggunaan otot bantu pernapasan, retraksi dinding dada, ronki, frekuensi napas meningkat.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
- Definisi: Asupan makanan dan cairan yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Penurunan nafsu makan, mual, penyakit kronik.
- Gejala: Penurunan berat badan, penurunan intake makanan.
3. Intoleransi aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Penyebab: Penyakit paru, malnutrisi.
- Gejala: Kelelahan, sesak napas saat beraktivitas.
Penjelasan singkat standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang berisi definisi, penyebab, dan gejala dari diagnosis keperawatan.
- Berfungsi sebagai panduan dalam menegakkan diagnosis keperawatan yang sesuai.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang berisi luaran/hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Berfungsi sebagai acuan dalam menetapkan tujuan dan kriteria evaluasi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang berisi intervensi-intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Berfungsi sebagai panduan dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif.
Penggunaan ketiga standar tersebut (SDKI, SLKI, SIKI) dapat membantu perawat dalam proses asuhan keperawatan yang sistematis, terukur, dan berkualitas. -
Article No. 15214 | 10 Apr 2025
Klinis : Seorang laki-laki berusia 43 tahun, dirawat di ruang penyakit paru dengan keluhan sesak napas yang semakin memberat. Hasil pengkajian didapatkan pasien batuk disertai produksi sputum berwarna putih dan kental, penggunaan otot bantu pernapasan (+), retraksi dinding dada (+), bagian apeks kanan dan kiri paru fremitus menurun, ronkhi (+), RR 30x/menit. Dua tahun SMRS, hasil pemeriksaan BTA (+), pada tiga kali pemeriksaan. Pasien memiliki kebiasaan merokok 12 batang/hari. Berat badan satu tahun yang lalu 70 Kg, turun menjadi 44 Kg dengan tinggi badan 165 cm. Pasien mengeluhkan mual dan nafsu makan menurun. Diet yang diberikan makanan biasa 2.500 KKal. Hasil pemeriksaan laboratorium: Hb 8,9gr/dl, Leukosit 5,63x10^3/µL, Eritrosit 2,83x106/μL, Trombosit 250.000/μL, Hematokrit 27%, pH 7,30, PO2 90 mmHg, PCO2 39 mmHg, HCO3-17,8 mEq/L, BE-6, Natrium 135 mEq/L, Kalium 4,20 mEq/L, Clorida 102,0 mEq/L, ureum 23 mg/dL, kreatinin 0,9 mg/dL, GDS 76 mg/dL. Hasil foto thoraks kesan infiltrat di kedua lapang paru. Pasien bekerja sebagai buruh pabrik, memiliki satu orang istri dan 4 orang anak. Istri pasien bekerja sebagai buruh cuci. 3 orang anak pasien masih duduk di bangku sekolah. Sejak mengalami sakit, pasien tidak mampu lagi bekerja dengan maksimal. Pasien juga mengurangi berkumpul dengan tetangga karena batuk-batuk.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
- Penyebab: Produksi sekret yang berlebihan, kekuatan batuk yang tidak efektif, dan penyakit paru-paru.
- Gejala: Adanya sesak napas, penggunaan otot bantu pernapasan, retraksi dinding dada, ronki, dan peningkatan frekuensi pernapasan.
2. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Anoreksia, mual, dan penurunan berat badan.
- Gejala: Penurunan berat badan yang signifikan, riwayat penurunan berat badan, dan penurunan asupan makanan.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
- Penyebab: Kelemahan fisik, keletihan, dan dispnea.
- Gejala: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, kelelahan, dan dispnea.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) adalah klasifikasi diagnosa keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah klasifikasi luaran keperawatan yang menggambarkan hasil intervensi keperawatan. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah klasifikasi intervensi keperawatan yang digunakan untuk mencapai luaran keperawatan.
Ketiga standar ini merupakan acuan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas. Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat mengidentifikasi masalah kesehatan pasien, merencanakan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 15215 | 10 Apr 2025
Klinis : Seorang laki-laki berusia 43 tahun, dirawat di ruang penyakit paru dengan keluhan sesak napas yang semakin memberat. Hasil pengkajian didapatkan pasien batuk disertai produksi sputum berwarna putih dan kental, penggunaan otot bantu pernapasan (+), retraksi dinding dada (+), bagian apeks kanan dan kiri paru fremitus menurun, ronkhi (+), RR 30x/menit. Dua tahun SMRS, hasil pemeriksaan BTA (+), pada tiga kali pemeriksaan. Pasien memiliki kebiasaan merokok 12 batang/hari. Berat badan satu tahun yang lalu 70 Kg, turun menjadi 44 Kg dengan tinggi badan 165 cm. Pasien mengeluhkan mual dan nafsu makan menurun. Diet yang diberikan makanan biasa 2.500 KKal. Hasil pemeriksaan laboratorium: Hb 8,9gr/dl, Leukosit 5,63x10^3/µL, Eritrosit 2,83x106/μL, Trombosit 250.000/μL, Hematokrit 27%, pH 7,30, PO2 90 mmHg, PCO2 39 mmHg, HCO3-17,8 mEq/L, BE-6, Natrium 135 mEq/L, Kalium 4,20 mEq/L, Clorida 102,0 mEq/L, ureum 23 mg/dL, kreatinin 0,9 mg/dL, GDS 76 mg/dL. Hasil foto thoraks kesan infiltrat di kedua lapang paru. Pasien bekerja sebagai buruh pabrik, memiliki satu orang istri dan 4 orang anak. Istri pasien bekerja sebagai buruh cuci. 3 orang anak pasien masih duduk di bangku sekolah. Sejak mengalami sakit, pasien tidak mampu lagi bekerja dengan maksimal. Pasien juga mengurangi berkumpul dengan tetangga karena batuk-batuk.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa pasien ini menderita Tuberkulosis Paru. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan pemeriksaan bakteri positif
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 93.92
- Deskripsi: Pemberian terapi oksigen, tidak dinyatakan sebagai rutin
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 A15.0 (Tuberkulosis paru dengan pemeriksaan bakteri positif) sesuai dengan kondisi pasien yang memiliki riwayat pemeriksaan BTA positif pada tiga kali pemeriksaan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pasien menderita Tuberkulosis Paru dengan konfirmasi bakteriologis.
2. Kode ICD-9-CM 93.92 (Pemberian terapi oksigen, tidak dinyatakan sebagai rutin) dapat diberikan untuk tindakan pemberian oksigen kepada pasien, yang diindikasikan dari gejala sesak napas dan penurunan saturasi oksigen (PO2 90 mmHg).
Secara keseluruhan, pasien ini memerlukan perawatan dan pengobatan yang komprehensif untuk menangani kondisi Tuberkulosis Paru yang dideritanya, termasuk pemberian terapi oksigen, obat anti-tuberkulosis, serta penanganan gejala dan komplikasi yang muncul. -
Article No. 15216 | 10 Apr 2025
Klinis : Keluhan demam, batuk berdahak sulit dikeluarkan, pilek, nafsu makan menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI Standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan adalah:
1. Diagnosa Keperawatan: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Faktor yang Berhubungan:
- Produksi sekret yang berlebihan
- Ketidakmampuan untuk batuk efektif
- Penurunan kekuatan otot pernapasan
Gejala dan Tanda:
- Demam
- Batuk berdahak sulit dikeluarkan
- Pernapasan cuping hidung
- Bunyi napas abnormal (seperti mengi, crackles)
- Perubahan warna sputum
2. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Faktor yang Berhubungan:
- Penurunan nafsu makan
- Peningkatan kebutuhan metabolik
Gejala dan Tanda:
- Penurunan berat badan
- Riwayat penurunan nafsu makan
- Riwayat penurunan asupan makanan
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) merupakan standar luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan standar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan pasien.
- Penggunaan standar ini membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas. -
Article No. 15217 | 10 Apr 2025
Klinis : Keluhan demam, batuk berdahak sulit dikeluarkan, pilek, nafsu makan menurun
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan rekomendasi yang rinci dan terperinci berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Penyebab: Produksi sekret yang berlebihan, ketidakmampuan untuk mengkonstraksi dan mendorong dahak keluar.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari sekret.
Kriteria Hasil:
a. Frekuensi napas dalam rentang normal
b. Tidak ada bunyi napas abnormal (mis. mengi, ronki)
c. Tidak ada obstruksi jalan napas
d. Sekret jalan napas minimal dan dapat dikeluarkan dengan mudah
e. Tidak ada tanda-tanda infeksi pernapasan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
Definisi: Mengatur, memfasilitasi, dan menjaga jalan napas yang bebas dan terbuka.
Aktivitas Keperawatan:
a. Lakukan suction/penghisapan sekret jika perlu
b. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
c. Ajarkan teknik batuk efektif dan latihan pernapasan
d. Berikan humidifikasi/pelembab udara untuk melembabkan sekresi
e. Pantau tanda-tanda vital dan respons pasien terhadap intervensi
f. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya, berikan terapi bronkodilator atau mukolitik jika perlu)
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" dipilih karena kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu adanya keluhan demam, batuk berdahak sulit dikeluarkan, dan nafsu makan menurun, menunjukkan adanya masalah dalam membersihkan saluran napas dari sekret yang berlebihan.
Luaran/Output yang diharapkan adalah Bersihan Jalan Napas, di mana pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari sekret. Kriteria hasil yang diharapkan mencakup frekuensi napas normal, tidak ada bunyi napas abnormal, tidak ada obstruksi jalan napas, sekret minimal dan dapat dikeluarkan dengan mudah, serta tidak ada tanda-tanda infeksi pernapasan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran tersebut adalah Manajemen Jalan Napas. Aktivitas keperawatan meliputi penghisapan sekret, pemberian oksigen, pengajaran teknik batuk efektif dan latihan pernapasan, pemberian humidifikasi, pemantauan tanda-tanda vital, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi bronkodilator atau mukolitik jika diperlukan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu bersihan jalan napas yang efektif, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan demam, batuk berdahak, dan mengembalikan nafsu makan pasien. -
Article No. 15218 | 10 Apr 2025
Klinis : 1. Gangguan Pertukaran Gas bd: Infeksi Mycobacterium tuberculosis pada paru. - Subjektif: Batuk berdahak terus menerus sejak 1 bulan. - Objektif: Ronkhi (+) pada paru kanan. Foto thorax: fibrionfiltrat apex paru dextra. TCM sputum: Mycobacterium TB detected. Kode SDKI: D.0003 asuhan keperawatan diagnosa tersebut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan Infeksi Mycobacterium tuberculosis pada paru.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: D.0003 - Gangguan Pertukaran Gas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan respirasi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan/atau mengeluarkan karbon dioksida.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien akan mempertahankan pola napas yang efektif.
- Pasien akan mempertahankan oksigenasi yang adekuat.
- Pasien akan menunjukkan tidak adanya tanda-tanda kegagalan napas.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan tanda-tanda vital dan status respirasi
- Pengaturan posisi semifowler untuk memfasilitasi ekspansi paru
- Pemberian bronkodilator dan oksigen sesuai indikasi
- Edukasi dan kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk penatalaksanaan infeksi tuberculosis paru
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian yang komprehensif, merencanakan, dan mengimplementasikan intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk membantu pasien mencapai outcome yang diharapkan.