Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15332 | 11 Apr 2025
Klinis : siki reduksi ansietas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "reduksi ansietas" dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Reduksi Ansietas
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Reduksi Ansietas adalah keadaan di mana individu mengalami pengurangan rasa takut, khawatir, atau tegang yang tidak proporsional terhadap sumber pemicunya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa "Reduksi Ansietas" adalah klien dapat mengenali dan mengungkapkan penyebab ansietas, mendemonstrasikan teknik relaksasi, menunjukkan perilaku yang tenang, dan melaporkan penurunan tingkat ansietas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk "Reduksi Ansietas" antara lain:
1. Manajemen ansietas: Membantu klien mengidentifikasi penyebab ansietas dan mengembangkan strategi koping yang efektif.
2. Terapi relaksasi: Mengajarkan teknik-teknik relaksasi seperti relaksasi otot progresif, pernapasan dalam, dan visualisasi untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis.
3. Terapi kognitif: Membantu klien mengenali dan mengubah pola pikir yang maladaptif menjadi lebih rasional dan konstruktif.
4. Dukungan emosional: Memberikan empati, perhatian, dan dukungan emosional untuk mengurangi kecemasan klien.
Dengan menggunakan pendekatan ini, diharapkan klien dapat mengurangi rasa takut, khawatir, atau tegang yang tidak proporsional terhadap sumber pemicunya, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan fungsi adaptif klien. -
Article No. 15333 | 11 Apr 2025
Klinis : kalium 2.9 pasien tidak mau makan dan minum 4 hari terpasang ngt tersedak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Elektrolit: Hipokalemia
Penjelasan: Pasien mengalami hipokalemia dengan nilai kalium 2,9 mEq/L, yang dapat disebabkan oleh tidak makan dan minum selama 4 hari, serta terpasang NGT.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakseimbangan kadar ion kalium dalam cairan tubuh.
- Karakteristik Definisi: Mual, muntah, iritabilitas otot, kelemahan otot, aritmia jantung.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Kadar elektrolit serum dalam batas normal.
- Kriteria Hasil: Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda gangguan irama jantung, dan tidak ada keluhan kelemahan otot.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Pemantauan elektrolit serum, pemberian suplemen kalium, dan edukasi tentang pentingnya asupan nutrisi dan cairan yang adekuat.
2. Risiko Ketidakefektifan Pola Makan
Penjelasan: Pasien tidak mau makan dan minum selama 4 hari, sehingga berisiko mengalami ketidakefektifan pola makan.
SDKI:
- Definisi: Berisiko mengalami ketidakadekuatan asupan nutrisi melalui mulut yang dapat mengancam kesehatan.
- Karakteristik Definisi: Anoreksia, tidak mau makan, keterbatasan fisik.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Asupan nutrisi dan cairan yang adekuat.
- Kriteria Hasil: Pasien mampu mengonsumsi makanan dan cairan sesuai kebutuhan.
SIKI:
- Intervensi: Evaluasi kebutuhan nutrisi, pemberian nutrisi enteral melalui NGT, edukasi tentang pentingnya asupan nutrisi yang adekuat.
3. Risiko Aspirasi
Penjelasan: Pasien mengalami masalah menelan (tersedak) yang meningkatkan risiko aspirasi.
SDKI:
- Definisi: Berisiko mengalami masuknya bahan-bahan padat atau cair ke dalam saluran napas.
- Karakteristik Definisi: Gangguan menelan, kelemahan otot, terpasang NGT.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Tidak terjadi aspirasi.
- Kriteria Hasil: Pasien tidak mengalami batuk, tidak ada perubahan suara, dan tidak ada tanda-tanda infeksi saluran napas.
SIKI:
- Intervensi: Posisi semi-fowler, pemantauan tanda-tanda aspirasi, pemberian nutrisi dan cairan melalui NGT secara bertahap. -
Article No. 15334 | 11 Apr 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, akan saya berikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan atau mengeluarkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang adekuat.
- Penyebab: Peningkatan produksi sekret, kelemahan batuk, obstruksi jalan napas.
- Gejala dan Tanda: Batuk produktif, dispnea, ronki, dan sianosis.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin akibat keterbatasan energi.
- Penyebab: Penurunan fungsi kardiovaskular dan respirasi.
- Gejala dan Tanda: Kelelahan, napas pendek saat beraktivitas, dan penurunan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Penurunan nafsu makan, malabsorpsi, dan peningkatan kebutuhan nutrisi.
- Gejala dan Tanda: Penurunan berat badan, penurunan massa otot, dan kulit kering.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah kumpulan diagnosis keperawatan yang digunakan sebagai acuan dalam praktik keperawatan di Indonesia.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah kumpulan luaran (outcome) keperawatan yang digunakan sebagai acuan dalam mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah kumpulan intervensi keperawatan yang digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan implementasi asuhan keperawatan.
- Standar-standar ini dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk menjamin kualitas praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 15335 | 11 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri di bagian dada sebelah kiri dengan skala nyeri 6/10, umur pasien 70 tahun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu pasien datang dengan keluhan nyeri di bagian dada sebelah kiri dengan skala nyeri 6/10, umur pasien 70 tahun, maka diagnosis keperawatan yang muncul adalah:
1. Nyeri Akut
Penjelasan singkat: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut. Pasien mengalami nyeri di dada sebelah kiri dengan skala 6/10, yang merupakan kondisi nyeri akut.
Selanjutnya, sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), berikut adalah penjelasan singkat masing-masing:
SDKI:
- Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI:
- Tingkat Nyeri: Tingkat sensasi yang tidak menyenangkan yang dirasakan atau dilaporkan oleh individu.
- Kontrol Nyeri: Kemampuan individu untuk mengendalikan rasa nyeri.
SIKI:
- Manajemen Nyeri: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan nyeri.
- Terapi Komplementer: Tindakan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
Dengan demikian, berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan, diagnosis keperawatan yang tepat adalah Nyeri Akut, dengan penjelasan singkat dan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang telah dipaparkan. -
Article No. 15336 | 11 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri di bagian dada sebelah kiri dengan skala nyeri 6/10, umur pasien 70 tahun
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk pasien dengan keluhan nyeri di bagian dada sebelah kiri, skala nyeri 6/10, dan usia 70 tahun adalah "Nyeri Akut" (00132). Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah tersebut (International Classification of Nursing Practice, 2017). Karakteristik definisi yang sesuai dengan kasus ini adalah pasien mengeluhkan nyeri di dada dengan skala 6/10.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan luaran/output yang dapat dicapai adalah:
1. Tingkat Nyeri Terkontrol (00085): Pasien dapat mengendalikan nyeri yang dirasakan dengan skala nyeri ≤ 4/10.
2. Fungsi Kardiovaskular Membaik (00129): Tanda-tanda vital pasien dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda komplikasi kardiovaskular.
3. Pengetahuan tentang Manajemen Nyeri (00126): Pasien dan keluarga memahami strategi untuk mengelola nyeri, termasuk penggunaan analgesik, teknik nonfarmakologis, dan mengenali tanda-tanda nyeri yang memburuk.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi:
1. Manajemen Nyeri (1400):
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi nyeri.
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik yang sesuai.
c. Ajarkan pasien dan keluarga teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, terapi panas/dingin, dan distraksi.
d. Motivasi pasien untuk secara aktif berpartisipasi dalam manajemen nyeri.
2. Pemantauan Tanda-Tanda Vital (6680):
a. Pantau tanda-tanda vital pasien secara teratur, termasuk tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu.
b. Identifikasi adanya perubahan tanda-tanda vital yang dapat mengindikasikan komplikasi kardiovaskular.
c. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan segera jika terjadi perubahan tanda-tanda vital yang signifikan.
3. Edukasi Kesehatan (5510):
a. Berikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab, gejala, dan manajemen nyeri dada.
b. Ajarkan teknik-teknik nonfarmakologis untuk mengelola nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan pengaturan posisi.
c. Dorong pasien dan keluarga untuk aktif bertanya dan terlibat dalam perencanaan perawatan.
Penjelasan yang rinci dan terperinci telah saya berikan untuk setiap poin di atas. Sebagai perawat yang berpengalaman, saya berharap informasi ini dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan efektif bagi pasien. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 15337 | 11 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri di bagian dada sebelah kiri dengan skala nyeri 6/10, umur pasien 70 tahun dan pasien mengatakan sulit bergerak karna jika bergerak malah tambah nyeri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, yaitu pasien datang dengan keluhan nyeri di bagian dada sebelah kiri dengan skala nyeri 6/10, umur 70 tahun, dan sulit bergerak karena nyeri, maka diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Nyeri Akut (SDKI: 14.07)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Karakteristik Utama:
- Melaporkan pengalaman sensori nyeri
- Perilaku yang mengindikasikan nyeri (misalnya, ekspresi wajah, postur tubuh, gerakan pelindung)
- Vokalisasi yang mengindikasikan nyeri
Faktor yang Berhubungan:
- Agen pencedera fisik (misalnya, penyakit atau cedera pada dada)
- Usia lanjut
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran sebagai berikut:
1. Kontrol Nyeri (SLKI: 10.01)
Definisi: Kemampuan untuk menggunakan teknik-teknik yang membantu mengurangi rasa nyeri.
Kriteria Hasil:
- Pasien melaporkan nyeri berkurang
- Pasien mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif
- Pasien mengelola faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nyeri
- Pasien menunjukkan perilaku yang mengindikasikan penurunan nyeri
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
1. Manajemen Nyeri (SIKI: 10.03)
Definisi: Upaya untuk mengidentifikasi dan mengurangi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap nyeri serta membantu pasien dalam mengelola nyeri.
Aktivitas Keperawatan:
- Kaji intensitas, karakteristik, lokasi, durasi, frekuensi, dan faktor presipitasi nyeri
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi farmakologi yang sesuai
- Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri (misalnya, relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin)
- Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan dan bantuan pada pasien
- Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan modifikasi jika diperlukan
Penjelasan Rinci:
Diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah Nyeri Akut, karena pasien mengeluhkan nyeri di bagian dada sebelah kiri dengan skala nyeri 6/10 dan sulit bergerak karena nyeri. Faktor yang berhubungan adalah usia lanjut (70 tahun) dan agen pencedera fisik (kemungkinan penyakit atau cedera pada dada).
Luaran yang diharapkan adalah Kontrol Nyeri, di mana pasien dapat melaporkan penurunan nyeri, mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif, mengelola faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri, dan menunjukkan perilaku yang mengindikasikan penurunan nyeri.
Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah Manajemen Nyeri, di mana perawat akan mengkaji secara komprehensif mengenai nyeri yang dialami pasien, berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi farmakologi, mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, melibatkan keluarga dalam memberikan dukungan, serta mengevaluasi efektivitas intervensi dan melakukan modifikasi jika diperlukan.
Dengan penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai kontrol nyeri yang optimal dan meningkatkan kualitas hidupnya. -
Article No. 15338 | 11 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri di bagian dada sebelah kiri dengan skala nyeri 6/10, umur pasien 70 tahun dan pasien mengatakan sulit bergerak karna jika bergerak malah tambah nyeri, pasien merasa lemah saat beraktifitas karna mudah keletihan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan lesi jaringan, berdasarkan keluhan pasien yang merasakan nyeri di bagian dada sebelah kiri dengan skala nyeri 6/10.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pengelolaan nyeri: Tingkat kemampuan individu dalam mengendalikan atau mengurangi rasa nyeri yang dialami.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mengenali, mencegah, dan mengendalikan nyeri pada pasien.
- Mobilisasi: Tindakan untuk meningkatkan atau mempertahankan fungsi fisik dan psikososial pasien.
Berdasarkan kondisi pasien, perawat dapat melakukan intervensi keperawatan yang berfokus pada manajemen nyeri, seperti pemberian analgesik, terapi relaksasi, dan teknik distraksi. Selain itu, perawat juga dapat melakukan intervensi mobilisasi untuk membantu pasien beraktivitas dengan nyaman dan menghindari kelelahan yang berlebihan. -
Article No. 15339 | 11 Apr 2025
Klinis : umur pasien 70 tahun dan pasien mengatakan sulit bergerak karna jika bergerak malah tambah nyeri, pasien merasa lemah saat beraktifitas karna mudah keletihan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Keterbatasan Mobilitas Fisik berhubungan dengan nyeri saat bergerak, sebagaimana ditunjukkan oleh kesulitan bergerak dan mudah kelelahan saat beraktivitas.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Keterbatasan Mobilitas Fisik didefinisikan sebagai kemampuan terbatas untuk melakukan pergerakan yang disengaja dari tubuh atau salah satu atau lebih ekstremitas. Diagnosis ini terkait dengan faktor penyebab seperti nyeri dan kelemahan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan untuk pasien dengan Keterbatasan Mobilitas Fisik adalah peningkatan kemampuan pergerakan, pengurangan nyeri saat bergerak, dan peningkatan toleransi aktivitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi manajemen nyeri, latihan rentang gerak, latihan aktivitas, dan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait pentingnya mobilisasi yang aman.
Dengan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi masalah Keterbatasan Mobilitas Fisik pada pasien usia 70 tahun yang Anda deskripsikan. -
Article No. 15340 | 11 Apr 2025
Klinis : umur pasien 70 tahun dan pasien mengatakan sulit bergerak karna jika bergerak malah tambah nyeri, pasien merasa lemah saat beraktifitas karna mudah keletihan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut:
Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien dengan usia 70 tahun yang mengeluhkan sulit bergerak karena nyeri serta merasa lemah dan mudah kelelahan saat beraktivitas, maka diagnosa keperawatan yang sesuai berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah:
1. Mobilitas Fisik Terganggu
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan gerakan fisik yang disengaja dan terarah, dari satu tempat ke tempat lain.
Penyebab: Usia lanjut, nyeri, kelemahan
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Mobilitas Fisik
Kriteria hasil:
a. Pasien dapat bergerak sesuai kemampuan.
b. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
c. Pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan.
d. Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan dalam melakukan aktivitas.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, maka intervensi keperawatan yang diperlukan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah:
1. Manajemen Mobilitas
Definisi: Memfasilitasi pergerakan individu untuk meningkatkan atau mempertahankan fungsi fisik.
Aktivitas:
a. Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi mobilitas.
b. Kaji kemampuan mobilitas pasien.
c. Libatkan pasien dalam aktivitas sesuai kemampuan.
d. Ajarkan teknik-teknik mobilisasi yang aman.
e. Kolaborasi dengan profesi lain untuk memfasilitasi mobilitas pasien.
f. Berikan motivasi dan dukungan dalam upaya meningkatkan mobilitas.
2. Manajemen Nyeri
Definisi: Mengurangi atau mengendalikan rasa sakit yang dialami individu.
Aktivitas:
a. Kaji karakteristik nyeri pasien.
b. Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri.
c. Berikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
d. Ajarkan teknik manajemen nyeri pada pasien.
e. Evaluasi efektivitas intervensi yang diberikan.
3. Manajemen Kelelahan
Definisi: Mengatur dan memfasilitasi pemulihan energi individu.
Aktivitas:
a. Kaji penyebab dan tingkat kelelahan pasien.
b. Bantu pasien mengidentifikasi aktivitas yang menyebabkan kelelahan.
c. Ajarkan teknik manajemen energi pada pasien.
d. Kolaborasi dengan profesi lain untuk memfasilitasi pemulihan energi pasien.
e. Berikan dukungan dan motivasi dalam upaya mengatasi kelelahan.
Penjelasan rinci dan terperinci:
Diagnosa keperawatan "Mobilitas Fisik Terganggu" dipilih karena pasien menunjukkan tanda-tanda keterbatasan dalam melakukan gerakan fisik, yaitu sulit bergerak karena nyeri dan merasa lemah serta mudah kelelahan saat beraktivitas. Usia lanjut, nyeri, dan kelemahan merupakan faktor-faktor yang menyebabkan masalah mobilitas pada pasien.
Luaran/output yang diharapkan adalah Mobilitas Fisik, yang mencakup kemampuan pasien bergerak sesuai kemampuan, melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan, serta menunjukkan peningkatan kemampuan dalam melakukan aktivitas. Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi dan meningkatkan kemampuan pasien dalam bergerak dan beraktivitas.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi Manajemen Mobilitas, Manajemen Nyeri, dan Manajemen Kelelahan. Manajemen Mobilitas bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan pasien dan meningkatkan atau mempertahankan fungsi fisiknya. Manajemen Nyeri bertujuan untuk mengurangi atau mengendalikan rasa sakit yang dialami pasien. Manajemen Kelelahan bertujuan untuk mengatur dan memfasilitasi pemulihan energi pasien. Kolaborasi dengan profesi lain, seperti fisioterapis, juga dapat dilakukan untuk memfasilitasi mobilitas pasien.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu peningkatan mobilitas fisik, pengurangan nyeri, dan pemulihan energi, sehingga pasien dapat beraktivitas secara optimal sesuai dengan kemampuannya. -
Article No. 15341 | 11 Apr 2025
Klinis : umur pasien 70 tahun dan pasien mengatakan sulit bergerak karna jika bergerak malah tambah nyeri, pasien merasa lemah saat beraktifitas karna mudah keletihan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Mobilitas fisik terganggu berhubungan dengan keterbatasan fisik akibat nyeri dan keletihan.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Mobilitas fisik terganggu didefinisikan sebagai keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, dan/atau kontrol otot.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat meningkatkan mobilitas fisik, ditandai dengan peningkatan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen nyeri: Memberikan analgesik, kompres hangat/dingin, dan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri saat bergerak.
2. Latihan rentang gerak: Mempertahankan atau meningkatkan rentang gerak sendi dan kekuatan otot.
3. Peningkatan aktivitas: Mengatur aktivitas sehari-hari sesuai toleransi pasien untuk mencegah keletihan.
4. Edukasi dan dukungan: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya mobilisasi dan mengatasi hambatan.
Dengan intervensi yang tepat, diharapkan pasien dapat meningkatkan mobilitas fisik, mengurangi nyeri saat bergerak, dan mengatasi keletihan, sehingga dapat kembali beraktivitas secara mandiri.