Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15413 | 13 Apr 2025
Klinis : Seorang jemaah perempuan berusia 60 tahun asal LOP 30, mengeluh sesak setelah menyelesaikan umroh. Sejak 3 hari yang lalu kedua tungkai tampak bengkak. Jemaah tersebut memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dan memiliki Riwayat serangan jantung 1 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/mnt, suhu tubuh 36,5 C, frekuensi pernafasan 28 x/mnt. Ditemukan Ronkhi basah halus di basal paru.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Kelebihan volume cairan
Dikaitkan dengan:
- Riwayat hipertensi yang tidak terkontrol
- Riwayat serangan jantung 1 tahun yang lalu
- Ditemukan tekanan darah tinggi, edema tungkai, dan ronki basah di basal paru
2. Intoleransi aktivitas
Dikaitkan dengan:
- Sesak nafas setelah menyelesaikan ibadah umroh
- Frekuensi napas yang meningkat
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Keseimbangan Cairan
- Tanda-tanda vital dalam rentang normal
- Tidak ada edema
- Tidak ada tanda-tanda kelebihan cairan
2. Toleransi Aktivitas
- Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa disertai sesak napas
- Frekuensi napas dalam rentang normal
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Kelebihan volume cairan:
- Monitor tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, frekuensi napas)
- Monitor intake dan output cairan
- Berikan diuretik sesuai instruksi dokter
- Batasi asupan cairan sesuai kebutuhan
- Anjurkan istirahat yang cukup
- Kolaborasi dengan tenaga medis lain (dokter, ahli gizi) untuk pengelolaan kelebihan cairan
2. Intoleransi aktivitas:
- Kaji kemampuan dan toleransi klien dalam beraktivitas
- Berikan latihan fisik yang sesuai kemampuan klien secara bertahap
- Ajarkan teknik napas dalam dan batuk efektif
- Pantau tanda-tanda intoleransi aktivitas (sesak napas, peningkatan frekuensi napas)
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Kolaborasi dengan tenaga medis lain (fisioterapis, dokter) untuk penatalaksanaan intoleransi aktivitas
Penjelasan tambahan:
Diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang diberikan didasarkan pada kondisi klien yang mengalami kelebihan volume cairan dan intoleransi aktivitas akibat riwayat hipertensi dan serangan jantung. Intervensi keperawatan diarahkan untuk mengelola kelebihan cairan, meningkatkan toleransi aktivitas, serta kolaborasi dengan tenaga medis lain untuk penatalaksanaan komprehensif. -
Article No. 15414 | 13 Apr 2025
Klinis : Seorang jemaah perempuan berusia 60 tahun asal LOP 30, mengeluh sesak setelah menyelesaikan umroh. Sejak 3 hari yang lalu kedua tungkai tampak bengkak. Jemaah tersebut memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dan memiliki Riwayat serangan jantung 1 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/mnt, suhu tubuh 36,5 C, frekuensi pernafasan 28 x/mnt. Ditemukan Ronkhi basah halus di basal paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai seorang dokter/perekam medik, berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I50.0
- Deskripsi: Gagal jantung kongestif
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.21
- Deskripsi: Transfusi darah
Penjelasan:
Pasien ini menunjukkan gejala-gejala yang mengarah pada kondisi gagal jantung kongestif, yaitu:
- Sesak napas setelah beraktivitas (menyelesaikan ibadah umroh)
- Edema tungkai bilateral
- Riwayat hipertensi yang tidak terkontrol
- Riwayat serangan jantung 1 tahun lalu
- Temuan pemeriksaan fisik berupa takikardi, takipnea, dan ronki basah di paru-paru
Kode ICD-10 I50.0 (Gagal jantung kongestif) sesuai dengan kondisi pasien ini. Jika diperlukan, tindakan medis yang mungkin dilakukan adalah transfusi darah (kode ICD-9-CM 99.21) untuk mengatasi komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 15415 | 13 Apr 2025
Klinis : Seorang jemaah perempuan berusia 60 tahun asal LOP 30, mengeluh sesak setelah menyelesaikan umroh. Sejak 3 hari yang lalu kedua tungkai tampak bengkak. Jemaah tersebut memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dan memiliki Riwayat serangan jantung 1 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/mnt, suhu tubuh 36,5 C, frekuensi pernafasan 28 x/mnt. Ditemukan Ronkhi basah halus di basal paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan kelebihan cairan dan cedera/kerusakan paru (SDKI)
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan kekuatan dan ketahanan otot (SDKI)
3. Risiko perfusi jaringan tidak efektif berhubungan dengan penyakit jantung dan perifer (SDKI)
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan kelebihan cairan dan cedera/kerusakan paru (SDKI)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
- Faktor yang berhubungan: Kelebihan cairan dan cedera/kerusakan paru.
- Karakteristik Mayor: Perubahan frekuensi napas, perubahan kedalaman napas, penggunaan otot bantu napas, ronki basah.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan kekuatan dan ketahanan otot (SDKI)
- Definisi: Keterbatasan fisik untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Faktor yang berhubungan: Penurunan kekuatan dan ketahanan otot.
- Karakteristik Mayor: Kelelahan yang lebih cepat, perubahan tanda-tanda vital saat aktivitas.
3. Risiko perfusi jaringan tidak efektif berhubungan dengan penyakit jantung dan perifer (SDKI)
- Definisi: Berisiko mengalami pengurangan aliran darah ke tingkat seluler yang dapat membahayakan kesehatan.
- Faktor Risiko: Penyakit jantung dan perifer.
- Karakteristik Mayor: Perubahan tanda-tanda vital, edema, perubahan warna kulit.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Berdasarkan standar PPNI, diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai dengan kondisi pasien dapat digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar. -
Article No. 15416 | 13 Apr 2025
Klinis : Seorang jemaah perempuan berusia 60 tahun asal LOP 30, mengeluh sesak setelah menyelesaikan umroh. Sejak 3 hari yang lalu kedua tungkai tampak bengkak. Jemaah tersebut memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dan memiliki Riwayat serangan jantung 1 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/mnt, suhu tubuh 36,5 C, frekuensi pernafasan 28 x/mnt. Ditemukan Ronkhi basah halus di basal paru.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Hipertensi tidak terkontrol, riwayat serangan jantung, dan edema pada tungkai.
- Tanda dan Gejala: Sesak napas, ronki basah halus di basal paru, peningkatan frekuensi napas.
2. Kelebihan Volume Cairan
- Definisi: Kelebihan cairan yang terakumulasi di dalam ruang interstisial dan/atau rongga tubuh.
- Penyebab: Hipertensi tidak terkontrol, riwayat serangan jantung, dan edema pada tungkai.
- Tanda dan Gejala: Edema pada tungkai, peningkatan tekanan darah.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas
- Kriteria Hasil: Pasien dapat batuk efektif, suara napas bersih, frekuensi napas dalam batas normal.
- Indikator: Frekuensi napas 12-20 kali/menit, tidak ada ronki/wheezing, mampu batuk efektif.
2. Keseimbangan Cairan
- Kriteria Hasil: Pasien menunjukkan tanda-tanda keseimbangan cairan yang adekuat, edema berkurang.
- Indikator: Tekanan darah dalam batas normal, edema tungkai berkurang, berat badan stabil.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Manajemen Jalan Napas
- Identifikasi obstruksi jalan napas dan upaya untuk membersihkannya
- Auskultasi suara napas dan identifikasi adanya ronki/wheezing
- Berikan posisi semi-fowler untuk mempermudah drainase sekret
- Terapi Oksigen
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan untuk mempertahankan saturasi oksigen dalam batas normal
- Manajemen Batuk
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Berikan mukolitik atau ekspektoran sesuai indikasi
2. Kelebihan Volume Cairan
- Manajemen Cairan
- Monitor intake dan output cairan
- Batasi asupan cairan sesuai indikasi
- Berikan diuretik sesuai indikasi
- Monitoring Edema
- Identifikasi lokasi dan derajat edema
- Lakukan elevasi ekstremitas dan terapi kompres dingin
- Edukasi Manajemen Hipertensi
- Ajarkan pasien tentang pengaturan diet rendah garam dan aktivitas fisik
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengaturan obat-obatan antihipertensi
Penjelasan rinci dan terperinci:
Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif dan Kelebihan Volume Cairan. Pasien mengalami sesak napas dan ditemukan ronki basah halus di basal paru, yang mengindikasikan adanya gangguan bersihan jalan napas. Selain itu, pasien juga mengalami edema pada tungkai, yang menunjukkan adanya kelebihan volume cairan.
Luaran yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif, ditandai dengan frekuensi napas dalam batas normal, suara napas bersih, dan kemampuan batuk efektif. Selain itu, diharapkan pasien dapat mencapai keseimbangan cairan yang adekuat, ditandai dengan tekanan darah dalam batas normal, berkurangnya edema pada tungkai, dan berat badan yang stabil.
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran tersebut antara lain manajemen jalan napas, terapi oksigen, manajemen batuk, manajemen cairan, monitoring edema, dan edukasi manajemen hipertensi. Intervensi-intervensi ini bertujuan untuk membersihkan jalan napas, mempertahankan oksigenasi yang adekuat, meningkatkan kemampuan batuk, mengontrol intake dan output cairan, mengelola edema, serta mengajarkan pasien tentang pengelolaan hipertensi.
Dengan pendekatan yang komprehensif ini, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan dan memulihkan kondisi kesehatannya secara optimal. -
Article No. 15417 | 13 Apr 2025
Klinis : Seorang jemaah perempuan berusia 60 tahun asal LOP 30, mengeluh sesak setelah menyelesaikan umroh. Sejak 3 hari yang lalu kedua tungkai tampak bengkak. Jemaah tersebut memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dan memiliki Riwayat serangan jantung 1 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/mnt, suhu tubuh 36,5 C, frekuensi pernafasan 28 x/mnt. Ditemukan Ronkhi basah halus di basal paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi jemaah perempuan berusia 60 tahun tersebut dapat didiagnosis dengan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Penyebab: Sekret yang berlebihan, kelelahan otot pernapasan, dan ketidakmampuan untuk batuk efektif.
2. Kelebihan Volume Cairan
Definisi: Kelebihan cairan yang disimpan dalam kompartemen intraseluler, interstitial, atau intravaskular.
Penyebab: Reteksi cairan yang disebabkan oleh disfungsi kardiovaskular.
3. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
Penyebab: Penurunan daya tahan, penurunan kontraktilitas jantung, dan perubahan fisiologis.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan diagnosis keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesi yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan penerapan standar-standar tersebut di Indonesia. Standar-standar ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan keseragaman praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 15418 | 13 Apr 2025
Klinis : Seorang jemaah perempuan berusia 60 tahun asal LOP 30, mengeluh sesak setelah menyelesaikan umroh. Sejak 3 hari yang lalu kedua tungkai tampak bengkak. Jemaah tersebut memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dan memiliki Riwayat serangan jantung 1 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/mnt, suhu tubuh 36,5 C, frekuensi pernafasan 28 x/mnt. Ditemukan Ronkhi basah halus di basal paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pola Napas (SDKI)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang efektif yang memenuhi kebutuhan oksigenasi.
- Faktor Penyebab: Kelelahan otot pernapasan, obstruksi jalan napas, dan perubahan mekanik pernapasan.
2. Edema (SDKI)
- Definisi: Akumulasi cairan interstisial yang berlebihan di jaringan.
- Faktor Penyebab: Gangguan kardiovaskular, penurunan aliran balik vena, dan perubahan permeabilitas kapiler.
3. Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik (SDKI)
- Definisi: Risiko perubahan yang tidak diharapkan dalam tekanan darah, frekuensi nadi, atau cardiac output yang dapat mengancam kesejahteraan.
- Faktor Terkait: Penyakit kardiovaskular, perubahan hemodinamik, dan ketidakseimbangan cairan.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar diagnosis keperawatan yang disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memandu perawat dalam menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan masalah kesehatan klien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar luaran atau hasil keperawatan yang disusun oleh PPNI untuk mengevaluasi efektivitas intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar intervensi keperawatan yang disusun oleh PPNI untuk memandu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, terukur, dan sesuai dengan kebutuhan klien. -
Article No. 15419 | 13 Apr 2025
Klinis : Seorang jemaah perempuan berusia 60 tahun asal LOP 30, mengeluh sesak setelah menyelesaikan umroh. Sejak 3 hari yang lalu kedua tungkai tampak bengkak. Jemaah tersebut memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dan memiliki Riwayat serangan jantung 1 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/mnt, suhu tubuh 36,5 C, frekuensi pernafasan 28 x/mnt. Ditemukan Ronkhi basah halus di basal paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan memperhatikan kondisi yang dideskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi kardiovaskular ditandai dengan sesak napas, edema tungkai, dan ronki basah halus di basal paru.
Penjelasan SDKI, SLKI, SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kelebihan volume cairan: Kelebihan cairan yang tidak terkompensasi dalam ruang interstitial, intravaskular, atau rongga tubuh.
- Faktor yang berhubungan: Penurunan fungsi kardiovaskular, obstruksi aliran darah vena, dan lain-lain.
- Batasan karakteristik: Sesak napas, edema, bunyi napas tambahan, dan lain-lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Keseimbangan cairan, perfusi jaringan, dan fungsi pernapasan yang membaik.
- Intervensi keperawatan: Manajemen cairan, pemantauan tanda vital, oksigenasi, dan lain-lain.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Manajemen cairan, monitor masukan dan pengeluaran cairan, oksigenasi, manajemen tekanan darah, dan lain-lain.
Jadi, diagnosa keperawatan utama yang sesuai adalah Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi kardiovaskular. Standar asuhan keperawatan (SDKI, SLKI, SIKI) memberikan panduan yang komprehensif untuk menangani kondisi ini secara holistik. -
Article No. 15420 | 13 Apr 2025
Klinis : Seorang jemaah perempuan berusia 60 tahun asal LOP 30, mengeluh sesak setelah menyelesaikan umroh. Sejak 3 hari yang lalu kedua tungkai tampak bengkak. Jemaah tersebut memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dan memiliki Riwayat serangan jantung 1 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/mnt, suhu tubuh 36,5 C, frekuensi pernafasan 28 x/mnt. Ditemukan Ronkhi basah halus di basal paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi jemaah perempuan berusia 60 tahun tersebut adalah:
1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):
a. Kelebihan volume cairan
b. Ketidakefektifan pola napas
c. Risiko ketidakstabilan hemodinamik
2. Penjelasan singkat:
a. Kelebihan volume cairan:
- Ditandai dengan bengkak pada kedua tungkai.
- Disebabkan oleh kondisi hipertensi yang tidak terkontrol dan riwayat serangan jantung.
- Dapat menyebabkan sesak napas dan perubahan tanda-tanda vital.
b. Ketidakefektifan pola napas:
- Ditandai dengan sesak napas dan peningkatan frekuensi pernapasan.
- Disebabkan oleh kelebihan cairan yang menyebabkan kongesti paru dan gangguan ventilasi.
- Dapat menyebabkan hipoksemia dan perubahan tanda-tanda vital.
c. Risiko ketidakstabilan hemodinamik:
- Ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan frekuensi nadi.
- Disebabkan oleh kondisi hipertensi yang tidak terkontrol dan riwayat serangan jantung.
- Dapat menyebabkan komplikasi kardiovaskular dan kebutuhan intervensi medis.
3. Standar SDKI, SLKI, SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar untuk menentukan diagnosis keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar untuk menentukan luaran/hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar untuk menentukan tindakan keperawatan yang perlu dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Dalam kasus ini, perawat dapat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 15421 | 13 Apr 2025
Klinis : Seorang jemaah perempuan berusia 60 tahun asal LOP 30, mengeluh sesak setelah menyelesaikan umroh. Sejak 3 hari yang lalu kedua tungkai tampak bengkak. Jemaah tersebut memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dan memiliki Riwayat serangan jantung 1 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/mnt, suhu tubuh 36,5 C, frekuensi pernafasan 28 x/mnt. Ditemukan Ronkhi basah halus di basal paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Perfusi Jaringan Kardiak
- SDKI: Penurunan aliran darah ke jantung, yang mengakibatkan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen pada jaringan jantung.
- SLKI: Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung, aritmia, dan gagal jantung.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, manajemen aktivitas, pemberian oksigen, dan edukasi terkait pengelolaan penyakit kardiovaskular.
2. Kelebihan Volume Cairan
- SDKI: Peningkatan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intrasel yang melebihi kemampuan tubuh untuk mengolahnya.
- SLKI: Risiko edema, peningkatan tekanan darah, dan gangguan fungsi organ.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pembatasan asupan cairan, pemberian diuretik, dan perawatan edema.
3. Pola Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk memelihara ventilasi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
- SLKI: Risiko gangguan pertukaran gas, kelelahan, dan penurunan perfusi jaringan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan pola napas, pemberian oksigen, latihan pernapasan, dan pengaturan posisi yang nyaman.
Penjelasan singkat:
Pasien ini mengalami penurunan perfusi jantung akibat riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dan serangan jantung sebelumnya. Hal ini menyebabkan kelebihan volume cairan yang ditandai dengan pembengkakan pada tungkai. Selain itu, pasien juga mengalami pola napas tidak efektif yang ditandai dengan sesak napas dan ronki basah halus di basal paru. Penanganan keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, manajemen cairan dan diuretik, pemberian oksigen, serta latihan pernapasan dan pengaturan posisi. -
Article No. 15422 | 13 Apr 2025
Klinis : Seorang jemaah perempuan berusia 60 tahun asal LOP 30, mengeluh sesak setelah menyelesaikan umroh. Sejak 3 hari yang lalu kedua tungkai tampak bengkak. Jemaah tersebut memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dan memiliki Riwayat serangan jantung 1 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/mnt, suhu tubuh 36,5 C, frekuensi pernafasan 28 x/mnt. Ditemukan Ronkhi basah halus di basal paru.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan analisis Diagnosa Keperawatan SDKI, Luaran/Output yang diharapkan SLKI, dan Intervensi Keperawatan SIKI untuk kondisi yang Anda gambarkan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan penurunan kapasitas inspirasi dan ekspirasi yang ditandai dengan sesak napas, peningkatan frekuensi pernapasan, dan ronki basah halus di basal paru.
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi cairan yang ditandai dengan pembengkakan pada tungkai.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keterbatasan cadangan energi yang ditandai dengan sesak napas setelah menyelesaikan umroh.
Luaran/Output yang diharapkan SLKI:
1. Pola napas efektif, ditandai dengan frekuensi pernapasan 12-20 x/menit, irama teratur, dan tidak ada retraksi dinding dada.
2. Volume cairan seimbang, ditandai dengan tidak ada pembengkakan pada tungkai dan tanda-tanda kelebihan cairan lainnya.
3. Toleransi aktivitas meningkat, ditandai dengan mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami sesak napas.
Intervensi Keperawatan SIKI:
1. Ketidakefektifan pola napas:
a. Monitoring tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan)
b. Memberikan oksigen sesuai kebutuhan
c. Latihan pernapasan diafragmatik
d. Memposisikan pasien dengan posisi semi-fowler untuk memaksimalkan ekspansi paru
e. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi obat-obatan yang sesuai
2. Kelebihan volume cairan:
a. Monitoring intake dan output cairan
b. Pembatasan asupan cairan sesuai kebutuhan
c. Pemberian diuretik sesuai resep dokter
d. Edukasi mengenai pembatasan asupan garam
e. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemeriksaan diagnostik (pemeriksaan laboratorium, USG, dll.)
3. Intoleransi aktivitas:
a. Evaluasi kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas
b. Perencanaan aktivitas yang sesuai dengan toleransi pasien
c. Edukasi mengenai manajemen energi dan pacing aktivitas
d. Pendampingan dan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
e. Kolaborasi dengan fisioterapis untuk program rehabilitasi
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu mempertimbangkan kondisi klinis pasien secara holistik, membangun kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, serta melibatkan pasien dan keluarga dalam proses perencanaan dan implementasi intervensi keperawatan. Tujuan akhirnya adalah untuk mencapai luaran yang diharapkan dan meningkatkan kualitas hidup pasien.