Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19696 | 16 Jul 2025
Klinis : 1. Respirasi : Dispnie ringan, Takipnie , saturasi Oksigen < 95% 2. Sirkulasi : Tekanan darah Normal atau meningkat bila ada preeklampsia sebagai penyerta, Pada janin: bradikardia atau variabilitas denyut jantung janin menurun (hasil CTG tidak reassuring). 3. Nutrisi dan Cairan : Nafsu makan menurun, Dehidrasi ringan hingga sedang, 4. Neurosensori : Cemas berlebihan, Sulit tidur karena stres, Pusing 5. Aktivitas dan Istirahat : Cepat lelah saat beraktivitas, Gangguan tidur karena nyeri abdomen atau kecemasan, Lemas dan mudah lelah, Penurunan gerak janin 6. Nyeri dan Kenyamanan : Nyeri ringan–sedang pada perut bagian bawah, Ketidaknyamanan karena tekanan rahim yang lebih kaku (karena volume cairan rendah) 1. Keamanan dan Proteksi : Demam pada ibu
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang mungkin sesuai:
1. Respirasi:
- Kode ICD-10: R06.02 (Dispnea)
- Kode ICD-10: R06.2 (Takipnea)
- Kode ICD-10: R09.2 (Saturasi oksigen yang tidak terperinci)
2. Sirkulasi:
- Kode ICD-10: O13 (Hipertensi gestasional tanpa proteinuria sigifikan)
- Kode ICD-9-CM: 742.11 (Pemantauan denyut jantung janin)
3. Nutrisi dan Cairan:
- Kode ICD-10: R63.0 (Anoreksia)
- Kode ICD-10: E86.0 (Dehidrasi)
4. Neurosensori:
- Kode ICD-10: F41.1 (Ansietas generalisata)
- Kode ICD-10: G47.0 (Insomnia)
- Kode ICD-10: R51 (Sakit kepala)
5. Aktivitas dan Istirahat:
- Kode ICD-10: R53.1 (Malaise dan keletihan)
- Kode ICD-10: O99.3 (Gangguan tidur dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas)
- Kode ICD-10: O36.8 (Kondisi lain janin dan cairan amnion yang memerlukan perawatan, yang tidak diklasifikasikan di tempat lain)
6. Nyeri dan Kenyamanan:
- Kode ICD-10: R10.1 (Nyeri perut bagian bawah)
- Kode ICD-10: O99.7 (Hidramnion)
7. Keamanan dan Proteksi:
- Kode ICD-10: O99.5 (Demam selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas)
Perlu dicatat bahwa kode-kode ini hanya merupakan kemungkinan berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan. Diagnosis dan rencana tindakan harus ditegakkan oleh dokter yang menangani secara komprehensif dengan mempertimbangkan semua gejala, riwayat, dan pemeriksaan penunjang yang relevan. -
Article No. 19697 | 16 Jul 2025
Klinis : 1. Respirasi : Dispnie ringan, Takipnie , saturasi Oksigen < 95% 2. Sirkulasi : Tekanan darah Normal atau meningkat bila ada preeklampsia sebagai penyerta, Pada janin: bradikardia atau variabilitas denyut jantung janin menurun (hasil CTG tidak reassuring). 3. Nutrisi dan Cairan : Nafsu makan menurun, Dehidrasi ringan hingga sedang, 4. Neurosensori : Cemas berlebihan, Sulit tidur karena stres, Pusing 5. Aktivitas dan Istirahat : Cepat lelah saat beraktivitas, Gangguan tidur karena nyeri abdomen atau kecemasan, Lemas dan mudah lelah, Penurunan gerak janin 6. Nyeri dan Kenyamanan : Nyeri ringan–sedang pada perut bagian bawah, Ketidaknyamanan karena tekanan rahim yang lebih kaku (karena volume cairan rendah) 1. Keamanan dan Proteksi : Demam pada ibu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Respiratory distress (00033)
- SDKI: Risiko gangguan pola napas yang ditandai dengan kesulitan bernapas, peningkatan usaha bernapas, dan penurunan oksigenasi.
- SLKI: Peningkatan kemampuan pasien dalam mempertahankan pola napas yang efektif.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk membantu pasien dalam mempertahankan pola napas yang efektif.
2. Kecemasan (00146)
- SDKI: Respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber kecemasan yang dirasakan mengancam atau membahayakan.
- SLKI: Penurunan tingkat kecemasan pasien.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mengurangi kecemasan pasien.
3. Kelelahan (00093)
- SDKI: Sensasi keletihan dan penurunan kapasitas untuk melakukan aktivitas yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan sumber energi.
- SLKI: Peningkatan kemampuan pasien dalam mengelola kelelahan.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk membantu pasien mengelola kelelahan.
4. Nyeri akut (00132)
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI: Penurunan tingkat nyeri pasien.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mengurangi nyeri pasien.
5. Ketidakseimbangan cairan (00025)
- SDKI: Ketidakseimbangan antara masukan dan pengeluaran cairan yang dapat menyebabkan dehydrasi atau kelebihan cairan.
- SLKI: Peningkatan keseimbangan cairan pasien.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk membantu pasien mencapai keseimbangan cairan yang optimal.
6. Hipertermia (00007)
- SDKI: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal akibat kegagalan mekanisme pengaturan suhu.
- SLKI: Penurunan suhu tubuh pasien ke dalam rentang normal.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk menurunkan suhu tubuh pasien ke dalam rentang normal.
Saya harap penjelasan ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan. -
Article No. 19698 | 16 Jul 2025
Klinis : Dispnie ringan, Takipnie , saturasi Oksigen < 95%, Tekanan darah Normal atau meningkat bila ada preeklampsia sebagai penyerta, Pada janin: bradikardia atau variabilitas denyut jantung janin menurun (hasil CTG tidak reassuring), Nafsu makan menurun, Dehidrasi ringan hingga sedang, Cemas berlebihan, Sulit tidur karena stres, Pusing, Aktivitas dan Istirahat : Cepat lelah saat beraktivitas, Gangguan tidur karena nyeri abdomen atau kecemasan, Lemas dan mudah lelah, Penurunan gerak janin, Nyeri ringan–sedang pada perut bagian bawah, Ketidaknyamanan karena tekanan rahim yang lebih kaku (karena volume cairan rendah), Demam pada ibu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, kode, dan definisi dari Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Ketidakefektifan Pola Napas
- Kode SDKI: 00032
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
b. Intoleransi Aktivitas
- Kode SDKI: 00092
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik dan/atau persepsi.
c. Nyeri Akut
- Kode SDKI: 00132
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian seperti itu (International Association for the Study of Pain).
d. Risiko Ketidakseimbangan Cairan
- Kode SDKI: 00028
- Definisi: Berisiko mengalami kekurangan atau kelebihan cairan, elektrolit, dan zat gizi yang diperlukan untuk mempertahankan volume cairan sesuai kebutuhan.
e. Cemas
- Kode SDKI: 00146
- Definisi: Respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman yang tidak jelas dan non-spesifik.
f. Gangguan Pola Tidur
- Kode SDKI: 00198
- Definisi: Gangguan kuantitas dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi normal individu.
g. Risiko Hipertermia
- Kode SDKI: 00005
- Definisi: Berisiko mengalami suhu tubuh di atas normal akibat ketidakmampuan mengatur suhu tubuh.
h. Risiko Gangguan Perfusi Jaringan Fetal
- Kode SDKI: 00016
- Definisi: Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke jaringan fetal yang dapat mengancam kesehatan.
Penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang menjelaskan diagnosa keperawatan, definisi, karakteristik, faktor berhubungan, dan faktor risiko.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang menjelaskan luaran (outcome) yang diharapkan dari tindakan keperawatan, termasuk kriteria hasil dan indikator.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang menjelaskan intervensi keperawatan, definisi, tujuan, aktivitas, dan kriteria hasil. -
Article No. 19699 | 16 Jul 2025
Klinis : PAsien saat ini mengeluhkan nyeri pada seluruh lapang perut, puncak nyeri pada perut kiri atas. Keluhan demam disangkal, keluhan mual dan muntah ada. Asupan makan dan minum pasien berkurang sudah sejak 3 hari terakhir, karena merasa mual dan muntah. albumin 2,4 kalsium 7.6 Tensi 85/72 GDS 72
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta, dengan tone akademis dan persona pakar, nurse.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan, yaitu keluhan nyeri pada seluruh lapang perut dengan puncak nyeri pada perut kiri atas, disertai keluhan mual dan muntah, serta penurunan asupan makan dan minum, serta hasil laboratorium yang menunjukkan hipoalbuminemia dan hipokalsemia, serta tanda-tanda hemodinamik yang tidak stabil, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit, ditandai dengan keluhan nyeri pada seluruh lapang perut, puncak nyeri pada perut kiri atas.
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, dan muntah, ditandai dengan penurunan asupan makan dan minum, serta hasil laboratorium yang menunjukkan hipoalbuminemia.
3. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan penurunan asupan makanan, ditandai dengan hasil GDS 72 mg/dL.
4. Risiko dehidrasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan, ditandai dengan tanda-tanda hemodinamik yang tidak stabil, yaitu tekanan darah 85/72 mmHg.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Nyeri terkontrol, dengan kriteria hasil:
a. Pasien melaporkan nyeri terkontrol (skala nyeri ≤ 3).
b. Tanda-tanda vital dalam batas normal.
c. Tidak ada tanda-tanda komplikasi.
2. Status nutrisi membaik, dengan kriteria hasil:
a. Pasien mampu mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat.
b. Kadar albumin dalam batas normal.
c. Berat badan stabil atau meningkat.
3. Kadar glukosa darah terkendali, dengan kriteria hasil:
a. Kadar glukosa darah dalam rentang normal.
b. Tidak ada tanda-tanda komplikasi hipoglikemia atau hiperglikemia.
4. Hidrasi cairan terpenuhi, dengan kriteria hasil:
a. Tanda-tanda vital dalam batas normal.
b. Turgor kulit baik.
c. Intake dan output cairan seimbang.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri:
a. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif.
b. Berikan obat analgesik sesuai dengan resep dokter.
c. Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat.
d. Pantau tanda-tanda vital dan respons pasien terhadap intervensi.
2. Manajemen Nutrisi:
a. Kaji status nutrisi pasien, termasuk intake makanan dan minuman.
b. Berikan nutrisi enteral atau parenteral sesuai kebutuhan.
c. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang sesuai.
d. Pantau kadar albumin dan berat badan pasien.
3. Manajemen Glukosa Darah:
a. Pantau kadar glukosa darah secara berkala.
b. Berikan insulin sesuai dengan resep dokter.
c. Ajarkan pasien dan keluarga tentang manajemen glukosa darah.
d. Pantau tanda-tanda komplikasi hipoglikemia atau hiperglikemia.
4. Manajemen Cairan:
a. Kaji status hidrasi pasien, termasuk intake dan output cairan.
b. Berikan cairan intravena sesuai dengan kebutuhan.
c. Pantau tanda-tanda vital dan status hidrasi pasien.
d. Kolaborasi dengan dokter untuk mengevaluasi kebutuhan cairan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terpadu, diharapkan dapat membantu mencapai luaran yang diharapkan, yaitu nyeri terkontrol, status nutrisi membaik, kadar glukosa darah terkendali, dan hidrasi cairan terpenuhi, sehingga dapat mendukung proses pemulihan pasien. -
Article No. 19700 | 16 Jul 2025
Klinis : PAsien saat ini mengeluhkan nyeri pada seluruh lapang perut, puncak nyeri pada perut kiri atas. Keluhan demam disangkal, keluhan mual dan muntah ada. Asupan makan dan minum pasien berkurang sudah sejak 3 hari terakhir, karena merasa mual dan muntah. albumin 2,4 kalsium 7.6 Tensi 85/72 GDS 72
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi pasien yang disajikan, berikut adalah diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan (SLKI), dan intervensi keperawatan (SIKI) yang diperlukan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit/cedera pada abdomen, ditandai dengan keluhan nyeri pada seluruh lapang perut, puncak nyeri pada perut kiri atas.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui muntah, ditandai dengan asupan makan dan minum berkurang, albumin rendah, dan hipotensi.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kekurangan energi, ditandai dengan penurunan asupan makan dan minum.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Nyeri Terkontrol
- Pasien melaporkan nyeri terkontrol pada skala 0-2.
- Pasien mendemonstrasikan teknik pengelolaan nyeri yang efektif.
- Tanda-tanda vital pasien stabil.
2. Keseimbangan Cairan Terpelihara
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil.
- Pasien menunjukkan peningkatan status hidrasi.
- Pasien melaporkan tidak ada keluhan terkait kekurangan cairan.
3. Toleransi Aktivitas Meningkat
- Pasien dapat melakukan aktivitas perawatan diri dengan bantuan minimal.
- Pasien melaporkan peningkatan energi dan kemampuan untuk beraktivitas.
- Pasien menunjukkan peningkatan intake nutrisi dan cairan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
- Berikan analgesik sesuai dengan resep dokter.
- Ajarkan teknik non-farmakologis pengelolaan nyeri, seperti relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin.
- Monitoring tanda-tanda vital dan respon pasien terhadap intervensi.
2. Manajemen Cairan
- Kaji status hidrasi pasien secara berkala.
- Berikan cairan intravena sesuai dengan kebutuhan dan permintaan dokter.
- Pantau input dan output cairan, serta tanda-tanda vital.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk meningkatkan asupan nutrisi dan cairan oral.
3. Manajemen Aktivitas
- Kaji tingkat energi dan kemampuan pasien untuk beraktivitas.
- Berikan bantuan dan alat bantu sesuai kebutuhan untuk memfasilitasi aktivitas perawatan diri.
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk program latihan aktivitas yang aman dan bertahap.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya peningkatan aktivitas untuk pemulihan.
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan SDKI dirumuskan berdasarkan gejala dan tanda-tanda yang dialami pasien, yaitu nyeri abdomen, kekurangan volume cairan, dan intoleransi aktivitas. Luaran/output yang diharapkan (SLKI) merupakan tujuan yang ingin dicapai melalui asuhan keperawatan, seperti pengendalian nyeri, perbaikan keseimbangan cairan, dan peningkatan toleransi aktivitas. Intervensi keperawatan (SIKI) adalah tindakan-tindakan keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut, meliputi manajemen nyeri, manajemen cairan, dan manajemen aktivitas. Setiap intervensi dijelaskan secara terperinci untuk memberikan pemahaman yang komprehensif. -
Article No. 19701 | 16 Jul 2025
Klinis : nafas sesak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, kode, dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi nafas sesak:
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Kode SDKI: 00031
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bersih dan terbuka.
Penjelasan Singkat:
Kondisi ini ditandai dengan adanya kesulitan bernapas, napas dangkal, serta ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekret dari saluran napas secara efektif. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit paru, obstruksi jalan napas, atau kelelahan otot pernapasan.
Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI):
Pemeliharaan Jalan Napas
Kode SLKI: 10016
Definisi:
Tindakan untuk mempertahankan dan menjaga jalan napas tetap bersih dan terbuka.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Kode SIKI: 10016001
2. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
Kode SIKI: 10016002
3. Lakukan suction untuk mengeluarkan sekret
Kode SIKI: 10016003
4. Ajarkan teknik batuk efektif
Kode SIKI: 10016004
5. Kolaborasi pemberian bronkodilator dan mukolitik
Kode SIKI: 10016005
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Nurse -
Article No. 19702 | 16 Jul 2025
Klinis : Skli gangguan rasa nyaman
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi "Skli gangguan rasa nyaman" dengan nada akademis dan persona sebagai seorang perawat yang ahli.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi "Skli gangguan rasa nyaman" adalah "Gangguan Kenyamanan" (00214). Definisi dari diagnosa ini adalah "Pengalaman subjektif yang tidak menyenangkan dalam merespons rangsangan fisik, psikologis, spiritual, atau sosial".
Karakteristik definisi dari diagnosa ini meliputi:
a. Manifestasi fisik: Perubahan tanda-tanda vital, ketegangan otot, postur tubuh yang tidak nyaman, ekspresi wajah yang menunjukkan ketidaknyamanan.
b. Manifestasi psikologis: Kecemasan, gelisah, sulit tidur, distres emosional.
c. Manifestasi spiritual: Ketidaktenangan, merasa tidak selaras dengan diri sendiri atau Tuhan.
d. Manifestasi sosial: Penarikan diri dari interaksi sosial, tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI/Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan setelah pemberian asuhan keperawatan untuk kondisi "Skli gangguan rasa nyaman" adalah "Kenyamanan" (0001).
Definisi luaran ini adalah "Perasaan subjektif yang menyenangkan, rileks, dan sejahtera yang dirasakan oleh individu".
Indikator luaran yang dapat digunakan untuk mengukur pencapaian luaran ini antara lain:
a. Menunjukkan ekspresi wajah yang rileks.
b. Menunjukkan postur tubuh yang rileks.
c. Melaporkan penurunan ketegangan otot.
d. Melaporkan perasaan tenang dan nyaman.
e. Melaporkan peningkatan kemampuan untuk tidur.
f. Menunjukkan partisipasi yang aktif dalam interaksi sosial.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI/Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mencapai luaran "Kenyamanan" (0001) pada kondisi "Skli gangguan rasa nyaman" adalah:
a. Manajemen Kenyamanan (3900)
- Identifikasi sumber dan faktor-faktor yang memengaruhi ketidaknyamanan.
- Sediakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
- Berikan teknik relaksasi, seperti pijat, terapi musik, atau aromaterapi.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengelola gejala yang menyebabkan ketidaknyamanan.
b. Manajemen Nyeri (1400)
- Kaji nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik yang sesuai.
- Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengatasi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, atau terapi modalitas.
c. Terapi Musik (4400)
- Identifikasi preferensi musik klien.
- Atur lingkungan yang nyaman untuk terapi musik.
- Berikan terapi musik yang sesuai untuk mencapai respons relaksasi.
- Evaluasi efektivitas terapi musik dalam meningkatkan kenyamanan klien.
Dengan pemberian intervensi keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan kondisi klien, diharapkan dapat membantu mencapai luaran "Kenyamanan" sehingga klien dapat merasakan perasaan yang subjektif menyenangkan, rileks, dan sejahtera. -
Article No. 19703 | 16 Jul 2025
Klinis : Slki gangguan rasa nyaman
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi gangguan rasa nyaman berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi gangguan rasa nyaman adalah "Kenyamanan Terganggu". Kenyamanan Terganggu didefinisikan sebagai pengalaman subyektif dan bersifat individual yang mengganggu kenyamanan secara menyeluruh (fisik, psikospiritual, lingkungan, dan sosial). Karakteristik definisi ini meliputi ekspresi ketidaknyamanan, perilaku menghindari stimulus yang menyebabkan ketidaknyamanan, dan perubahan pola tidur.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Kenyamanan Fisik Membaik
Kriteria hasil:
a. Melaporkan berkurangnya rasa sakit/ketidaknyamanan fisik
b. Mampu beristirahat dan tidur dengan baik
c. Nampak relaks dan tenang
2. Kenyamanan Psikospiritual Membaik
Kriteria hasil:
a. Melaporkan perasaan tenang dan damai
b. Menunjukkan ekspresi wajah yang rileks
c. Mampu mengekspresikan perasaan dengan baik
3. Kenyamanan Lingkungan Membaik
Kriteria hasil:
a. Merasa aman dan nyaman dengan lingkungan sekitar
b. Mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan
c. Merasa terlindungi dari ancaman atau bahaya
4. Kenyamanan Sosial Membaik
Kriteria hasil:
a. Mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain
b. Merasa diterima dan didukung oleh keluarga/orang terdekat
c. Mampu melakukan aktivitas sosial sesuai kemampuan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
1. Manajemen Nyeri
a. Kaji intensitas, karakteristik, lokasi, durasi nyeri
b. Berikan analgesik sesuai indikasi
c. Terapkan teknik non-farmakologi untuk mengurangi nyeri
d. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan nyeri
2. Terapi Relaksasi
a. Ajarkan teknik relaksasi (napas dalam, visualisasi, dll)
b. Fasilitasi pasien untuk melakukan teknik relaksasi
c. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
d. Evaluasi efektivitas teknik relaksasi
3. Peningkatan Kenyamanan
a. Kaji kebutuhan dan preferensi kenyamanan pasien
b. Modifikasi lingkungan sesuai dengan kebutuhan pasien
c. Fasilitasi pasien untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan
d. Kolaborasi dengan keluarga/significant other untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan
4. Dukungan Emosional
a. Berikan empati dan validasi perasaan pasien
b. Dorong pasien untuk mengekspresikan perasaan
c. Libatkan keluarga/significant other dalam memberikan dukungan
d. Kaji dan atasi faktor-faktor yang memengaruhi kenyamanan psikososial
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan dapat membantu pasien mencapai luaran/output yang diharapkan dan meningkatkan kenyamanan secara menyeluruh. -
Article No. 19704 | 16 Jul 2025
Klinis : Perempuan Ny. N usia 28 tahun dengan keluhan nyeri pada perut kanan bawah disertasi muntah dan demam 38°C. Sejah 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien menunjukkan tanda gejala apendiksitis dan segera dilakukan tindakan operasi Appendictomy 6 jam setelah masuk RS. Saat ini pasien dirawat di ruang bedah pasca operasi hari ke-1. Hasil pemeriksaan didapatkan pasien mengeluh nueri pada luka operasi, ketika dilakukan palpasi pada area abdomen pasien tampak gelisah, skala nyeri 6 (0-10), luka tampak terawat. Pasien masih mengeluh mual, WBC 10.000 mm2. Terapi: Nacl 20 tetes/menit, ampicillin, mebenazole, dan paracetamol
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, kode dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut.
b. Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk menoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin kehidupan.
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Kode: 00132
Judul: Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut.
b. Kode: 00092
Judul: Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk menoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin kehidupan.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Kode: 1605
Judul: Kontrol Nyeri
Definisi: Tingkat kemampuan individu untuk mengendalikan rasa nyeri.
b. Kode: 0005
Judul: Toleransi Aktivitas
Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Kode: 1400
Judul: Manajemen Nyeri
Definisi: Mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa sakit yang dialami individu.
b. Kode: 0200
Judul: Peningkatan Aktivitas
Definisi: Memfasilitasi peningkatan kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
Dalam kasus ini, pasien Ny. N mengalami nyeri pada luka operasi dan intoleransi aktivitas setelah menjalani operasi apendisitis. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang tepat adalah Nyeri Akut dan Intoleransi Aktivitas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nyeri dan Peningkatan Aktivitas untuk membantu pasien dalam pemulihan pasca operasi. -
Article No. 19705 | 16 Jul 2025
Klinis : Seorang anak laki-laki usia 8 tahun di rawat di Rumah sakit dengan diagnose medis DHF, dengan keluhan demam tinggi 3 hari di rumah, mual dan muntah , tidak nafsu makan. Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh perawat: konjungtiva pucat, makan hanya 1/4 porsi, berat badan menurun 2 Kg dalam dari 25 Kg menjadi 23 Kg, tampak ptekie di seluruhh badan, tidak ada perdarahan di gusi dan gusi. TTV: TD: 100/80 mmHg, S= 39,2C, frekuensi nadi= 90 x/mnt, frekuensi pernafasaan= 12 x/mnt.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
SDKI: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI: Pemantauan Nutrisi, Pemberian Nutrisi
SIKI: Manajemen Nutrisi
2. Intoleransi Aktivitas (00092)
SDKI: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau yang diperlukan, untuk mempertahankan atau mencapai tingkat fungsi yang diinginkan.
SLKI: Pemantauan Aktivitas, Manajemen Aktivitas
SIKI: Manajemen Intoleransi Aktivitas
3. Risiko Infeksi (00004)
SDKI: Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
SLKI: Pemantauan Tanda Infeksi, Manajemen Infeksi
SIKI: Manajemen Risiko Infeksi
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002):
- Kode SDKI: 00002
- Definisi: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Ditandai dengan penurunan berat badan, makan hanya 1/4 porsi, dan kehilangan nafsu makan.
2. Intoleransi Aktivitas (00092):
- Kode SDKI: 00092
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau yang diperlukan, untuk mempertahankan atau mencapai tingkat fungsi yang diinginkan.
- Ditandai dengan adanya kelelahan dan kelemahan fisik.
3. Risiko Infeksi (00004):
- Kode SDKI: 00004
- Definisi: Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- Ditandai dengan adanya demam tinggi, ptekie di seluruh badan, dan kondisi penyakit DHF.