Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17771 | 24 May 2025
Klinis : Sesak nafs . Tekanan darah tinggi 200/110
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu sesak napas dan tekanan darah tinggi 200/110, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Kode: 00033
b. Nama: Pola Napas Tidak Efektif
c. Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan irama normal sehingga memenuhi kebutuhan oksigen.
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Kode: 30001
b. Nama: Pola Napas Tidak Efektif
c. Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan irama normal sehingga memenuhi kebutuhan oksigen.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Kode: 30001
b. Nama: Pola Napas
c. Definisi: Kemampuan untuk bernapas dengan irama normal sehingga memenuhi kebutuhan oksigen.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Kode: 30001
b. Nama: Manajemen Jalan Napas
c. Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki fungsi pernapasan.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Pola Napas Tidak Efektif" menggambarkan kondisi sesak napas yang dialami pasien. Standar diagnosis (SDKI) dan luaran (SLKI) yang terkait menjelaskan tentang pola napas yang tidak efektif dan kemampuan untuk bernapas dengan irama normal. Intervensi keperawatan (SIKI) yang sesuai adalah manajemen jalan napas, yang bertujuan untuk mempertahankan atau memperbaiki fungsi pernapasan pasien.
Selain itu, berdasarkan informasi tekanan darah tinggi 200/110 dan tone akademis serta persona pakar/perawat, dapat dipertimbangkan diagnosa keperawatan lain yang terkait, seperti "Risiko Perfusi Jaringan Serebral Tidak Efektif" atau "Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan". -
Article No. 17772 | 24 May 2025
Klinis : Data Subjektif (DS): Ny. M mengatakan memiliki riwayat asam urat dan gula darah tinggi. Klien tidak rutin kontrol ke puskesmas/klinik karena tidak ada yang mengantar. Klien mengatakan masih sering minum sirup karena suka rasa manisnya. Klien sering membeli obat di apotik atau warung jika mengalami masalah kesehatan. Klien mengatakan sering merasakan kebas di area telapak kaki. Klien mengalami gangguan tidur, hanya bisa tidur di atas jam 1 malam karena sering bolak-balik BAK. Klien mengatakan kakinya kebas sejak setahun terakhir. Klien mengatakan pola tidur terganggu secara bertahap. Klien mengatakan gula darahnya sudah tinggi sejak sekitar setahun lalu. Klien tidak melakukan tindakan apapun karena kendala transportasi dan biaya. Klien mengatakan suaminya meninggal karena jantung, tapi tidak pernah diperiksa ke fasilitas kesehatan. Klien mengatakan masih suka minum sirup karena suka. Klien merasa tidak bisa tidur kembali setelah terbangun untuk BAK malam hari. Klien mengeluhkan bahwa anaknya perokok aktif. ? Data Objektif (DO):
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI) berdasarkan kasus Ny. M:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakpatuhan berhubungan dengan kurangnya pemahaman akan pentingnya pengobatan dan kontrol kesehatan yang teratur.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan poliuria (sering BAK) akibat diabetes mellitus.
3. Risiko komplikasi kronis diabetes mellitus berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan manajemen diri yang tidak adekuat.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Ketidakpatuhan
- Klien menunjukkan peningkatan kepatuhan terhadap pengobatan dan kontrol kesehatan yang teratur.
- Klien menunjukkan peningkatan pemahaman akan pentingnya pengobatan dan kontrol kesehatan yang teratur.
2. Gangguan pola tidur
- Klien melaporkan pola tidur yang lebih baik.
- Klien menunjukkan penurunan frekuensi terbangun untuk BAK di malam hari.
3. Risiko komplikasi kronis diabetes mellitus
- Klien menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang manajemen diabetes mellitus.
- Klien menunjukkan peningkatan kemampuan dalam melakukan manajemen diri diabetes mellitus.
- Klien menunjukkan penurunan kadar gula darah ke dalam batas normal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Ketidakpatuhan
- Berikan edukasi tentang pentingnya pengobatan dan kontrol kesehatan yang teratur untuk mencegah komplikasi diabetes mellitus.
- Dorong klien untuk melakukan kontrol kesehatan secara rutin ke puskesmas/klinik.
- Berikan dukungan dan motivasi kepada klien untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan dan kontrol kesehatan.
2. Gangguan pola tidur
- Ajarkan teknik relaksasi, seperti teknik pernapasan atau meditasi, untuk membantu klien tidur lebih nyenyak.
- Berikan edukasi tentang manajemen poliuria (sering BAK) akibat diabetes mellitus.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengevaluasi dan mengoptimalkan pengobatan diabetes mellitus.
3. Risiko komplikasi kronis diabetes mellitus
- Berikan edukasi tentang manajemen diabetes mellitus, termasuk diet, aktivitas fisik, dan pemantauan kadar gula darah.
- Dorong klien untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur untuk deteksi dini komplikasi.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengobatan dan pengelolaan diabetes mellitus yang optimal.
- Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan dalam manajemen diabetes mellitus klien.
Penjelasan rinci dan terperinci untuk setiap poin di atas:
Diagnosa keperawatan SDKI dirumuskan berdasarkan data subjektif dan objektif yang diperoleh. Ketidakpatuhan berhubungan dengan kurangnya pemahaman akan pentingnya pengobatan dan kontrol kesehatan yang teratur, yang dapat menyebabkan risiko komplikasi diabetes mellitus. Gangguan pola tidur berhubungan dengan poliuria (sering BAK) akibat diabetes mellitus, yang dapat mempengaruhi kualitas tidur klien.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI) mencakup peningkatan kepatuhan, perbaikan pola tidur, dan penurunan risiko komplikasi kronis diabetes mellitus. Intervensi keperawatan (SIKI) yang diperlukan meliputi edukasi, dorongan, dukungan, teknik relaksasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Sebagai perawat, kami bertanggung jawab untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada klien, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan mencegah komplikasi lanjut dari diabetes mellitus yang diderita oleh Ny. M. -
Article No. 17773 | 24 May 2025
Klinis : pasien ckd on hd
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien CKD on HD.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, akibat keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
2. Kelelahan (00093)
Definisi: Perasaan keletihan dan penurunan kapasitas untuk melakukan aktivitas fisik dan mental yang biasa dilakukan.
3. Gangguan Tidur (00198)
Definisi: Gangguan kuantitas dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi normal seseorang.
4. Ketidakefektifan Pembersihan Jalan Napas (00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
5. Gangguan Citra Tubuh (00118)
Definisi: Gangguan persepsi terhadap penampilan fisik seseorang.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi Aktivitas (00092)
Kode: 10027
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, akibat keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
2. Kelelahan (00093)
Kode: 10028
Definisi: Perasaan keletihan dan penurunan kapasitas untuk melakukan aktivitas fisik dan mental yang biasa dilakukan.
3. Gangguan Tidur (00198)
Kode: 10084
Definisi: Gangguan kuantitas dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi normal seseorang.
4. Ketidakefektifan Pembersihan Jalan Napas (00031)
Kode: 10009
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
5. Gangguan Citra Tubuh (00118)
Kode: 10035
Definisi: Gangguan persepsi terhadap penampilan fisik seseorang.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Toleransi Aktivitas
2. Tingkat Kelelahan
3. Kualitas Tidur
4. Permeabilitas Jalan Napas
5. Citra Tubuh
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Aktivitas
2. Manajemen Kelelahan
3. Manajemen Tidur
4. Manajemen Jalan Napas
5. Pembinaan Citra Tubuh
Sebagai perawat, saya akan membantu pasien CKD on HD dalam mengatasi masalah kesehatannya dengan menggunakan standar diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan yang telah ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Saya akan bekerja sama dengan pasien dan tim kesehatan lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan terbaik bagi pasien. -
Article No. 17774 | 24 May 2025
Klinis : pasien tn m ,umur 45 thn , dx ckd on hd, rutin hd, keluhan lemas,sesak , kaki bengkak , tidak nafsu makan ,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan kondisi pasien Tn. M, umur 45 tahun, dengan diagnosa CKD yang menjalani hemodialisis rutin, dengan keluhan lemas, sesak, kaki bengkak, dan tidak nafsu makan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelebihan Volume Cairan (00026)
- SDKI: Kelebihan Volume Cairan
- SLKI: Keseimbangan Cairan
- SIKI: Manajemen Cairan
2. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
- SDKI: Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SLKI: Status Nutrisi
- SIKI: Manajemen Nutrisi
3. Intoleransi Aktivitas (00092)
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Aktivitas/Istirahat
- SIKI: Manajemen Aktivitas
Penjelasan Singkat:
1. Kelebihan Volume Cairan (00026)
- Kode SDKI: 00026
- Definisi: Kelebihan cairan yang ditandai dengan akumulasi cairan di dalam ruang interstisial dan/atau rongga tubuh.
- Kode SLKI: Keseimbangan Cairan
- Kode SIKI: Manajemen Cairan
2. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
- Kode SDKI: 00002
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Kode SLKI: Status Nutrisi
- Kode SIKI: Manajemen Nutrisi
3. Intoleransi Aktivitas (00092)
- Kode SDKI: 00092
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan karena keterbatasan kapasitas fisik dan/atau psikologis.
- Kode SLKI: Aktivitas/Istirahat
- Kode SIKI: Manajemen Aktivitas
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Nurse -
Article No. 17775 | 24 May 2025
Klinis : pasien tn m ,umur 45 thn , dx ckd on hd, rutin hd, keluhan utama sesak nafas , rr 30 . lemas , mual , tidak nafsu makan , kaki bengkak , tidak nafsu makan ,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi pasien yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Ketidakefektifan Pola Napas (00032)
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau upaya pernapasan yang mengganggu ventilasi efektif.
- SLKI: Mempertahankan Ventilasi Efektif
- SIKI: Manajemen Ventilasi
b. Intoleransi Aktivitas (00092)
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
- SLKI: Meningkatkan Toleransi Aktivitas
- SIKI: Manajemen Energi
c. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
- SDKI: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Mempertahankan Status Nutrisi
- SIKI: Manajemen Nutrisi
d. Edema (00039)
- SDKI: Keadaan di mana terjadi akumulasi cairan berlebihan di dalam ruang interstisial.
- SLKI: Mengurangi Edema
- SIKI: Manajemen Cairan
Penjelasan singkat:
- Ketidakefektifan Pola Napas: Pasien mengalami sesak napas dengan RR 30 kali/menit, yang menunjukkan perubahan frekuensi pernapasan.
- Intoleransi Aktivitas: Pasien merasa lemas, yang mengganggu kemampuannya untuk melakukan aktivitas fisik.
- Gangguan Nutrisi: Pasien mengalami mual, tidak nafsu makan, yang menyebabkan asupan nutrisi tidak mencukupi kebutuhan tubuh.
- Edema: Pasien mengalami pembengkakan pada kaki, yang menunjukkan adanya akumulasi cairan berlebihan.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 17777 | 24 May 2025
Klinis : • Pasien mengatakan ada luka di lengan, wajah, leher dan ekstremitas bawah • Pasien mengatakan nyeri sendi Do: • Tampak plak hiperpigmentasi di atas kulit • Terdapat jaringan parut atrofi pada dada, punggung, lengan dan kaki Ds: • Pasien mengatakan nyeri sendi, skala nyeri 7 • Pasien mengatakan sulit tidur Do: • Pasien tampak meringis • Pasien tampak gelisah • Pasien mengalami nyeri skala 7 Ds: • Pasien mengatakan sulit tidur karena nyeri sendi • Pasien mengatakan tidur sehari hanya 5 jam • Pasien mengatakan bangun tidur tidak segar, masih mengantuk Do: • Pasien tampak menguap • Pasien tampak cemas Ds: • Pasien mengatakan tidak paham dengan penyakit yang dialami • Pasien bertanya mengapa bisa mengalami penyakit ini Do: • Keluarga pasien sering bertanya tentang penyakitnya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan (SLKI), dan intervensi keperawatan yang diperlukan (SIKI):
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Kerusakan Integritas Kulit (00046)
Karakteristik: Luka pada lengan, wajah, leher, dan ekstremitas bawah; Tampak plak hiperpigmentasi di atas kulit; Terdapat jaringan parut atrofi pada dada, punggung, lengan, dan kaki.
2. Nyeri Kronik (00133)
Karakteristik: Pasien mengatakan nyeri sendi, skala nyeri 7; Pasien tampak meringis dan gelisah; Pasien mengalami nyeri skala 7.
3. Gangguan Pola Tidur (00198)
Karakteristik: Pasien mengatakan sulit tidur karena nyeri sendi; Pasien mengatakan tidur sehari hanya 5 jam; Pasien mengatakan bangun tidur tidak segar, masih mengantuk; Pasien tampak menguap.
4. Kurang Pengetahuan (00126)
Karakteristik: Pasien mengatakan tidak paham dengan penyakit yang dialami; Pasien bertanya mengapa bisa mengalami penyakit ini; Keluarga pasien sering bertanya tentang penyakitnya.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Kerusakan Integritas Kulit (0104)
- Integritas Kulit: Luka Tertutup (010401)
- Pemulihan Jaringan: Keadaan Baik (010406)
2. Kontrol Nyeri (2102)
- Kontrol Nyeri: Terkendali (210201)
- Efek Analgesik: Adekuat (210204)
3. Kualitas Tidur (0004)
- Kualitas Tidur: Baik (000401)
- Durasi Tidur: Memadai (000402)
- Kesegaraan Saat Bangun: Terpenuhi (000403)
4. Pengetahuan: Manajemen Penyakit (1803)
- Pemahaman tentang Penyakit (180301)
- Pemahaman tentang Pengobatan (180302)
- Pemahaman tentang Komplikasi (180303)
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Kerusakan Integritas Kulit (00046)
- Perawatan Luka (3660)
- Perawatan Kulit (3584)
- Manajemen Jaringan Parut (3661)
2. Nyeri Kronik (00133)
- Manajemen Nyeri (1400)
- Terapi Relaksasi (5880)
- Pemberian Analgesik (2210)
3. Gangguan Pola Tidur (00198)
- Manajemen Tidur (1850)
- Pengaturan Lingkungan: Kenyamanan (6482)
- Terapi Relaksasi (5880)
4. Kurang Pengetahuan (00126)
- Edukasi Kesehatan (5510)
- Konseling (5240)
- Dukungan Emosional (5270)
Penjelasan rinci untuk setiap poin:
1. Kerusakan Integritas Kulit (00046):
- Perawatan Luka (3660): Membersihkan, merawat, dan membantu penyembuhan luka pada lengan, wajah, leher, dan ekstremitas bawah.
- Perawatan Kulit (3584): Membantu merawat dan mencegah timbulnya plak hiperpigmentasi serta memperbaiki jaringan parut atrofi.
- Manajemen Jaringan Parut (3661): Membantu mencegah dan mengelola pembentukan jaringan parut pada dada, punggung, lengan, dan kaki.
2. Nyeri Kronik (00133):
- Manajemen Nyeri (1400): Menilai nyeri, menggunakan teknik farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri sendi.
- Terapi Relaksasi (5880): Mengajarkan teknik relaksasi untuk mengatasi nyeri sendi dan mengurangi kecemasan.
- Pemberian Analgesik (2210): Memberikan analgesik sesuai dengan resep dokter untuk mengelola nyeri sendi.
3. Gangguan Pola Tidur (00198):
- Manajemen Tidur (1850): Membantu pasien meningkatkan kualitas dan durasi tidur melalui pengaturan lingkungan dan rutinitas tidur.
- Pengaturan Lingkungan: Kenyamanan (6482): Menyediakan lingkungan yang nyaman dan kondusif untuk tidur.
- Terapi Relaksasi (5880): Mengajarkan teknik relaksasi untuk membantu pasien tertidur dan meningkatkan kualitas tidur.
4. Kurang Pengetahuan (00126):
- Edukasi Kesehatan (5510): Memberikan informasi dan edukasi terkait penyakit, pengobatan, dan komplikasi yang mungkin terjadi.
- Konseling (5240): Memberikan konseling untuk membantu pasien memahami penyakitnya dan mengatasi kekhawatiran.
- Dukungan Emosional (5270): Memberikan dukungan emosional kepada pasien dan keluarga untuk meningkatkan pemahaman dan adaptasi terhadap penyakit. -
Article No. 17778 | 24 May 2025
Klinis : pasien mengelus sesak dan kesulitan mengeluarkan sekret
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang mengeluhkan sesak napas dan kesulitan mengeluarkan sekret, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, Kode, dan Definisi yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Kode: 00031
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan kebersihan jalan napas.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia) adalah kumpulan diagnosa keperawatan yang diakui dan ditetapkan oleh PPNI sebagai standar dalam praktik keperawatan di Indonesia. Setiap diagnosa keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah kumpulan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang dilakukan berdasarkan diagnosa keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah kumpulan intervensi keperawatan yang diakui dan ditetapkan oleh PPNI sebagai standar dalam praktik keperawatan di Indonesia.
Dalam konteks kasus ini, diagnosa keperawatan "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" mengacu pada ketidakmampuan pasien untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas, sehingga mengganggu pemeliharaan kebersihan jalan napas.
Perawat harus melakukan intervensi keperawatan yang sesuai, seperti memfasilitasi pembersihan jalan napas, mengatur posisi pasien, memberikan oksigen, dan memantau status pernapasan, untuk membantu pasien mencapai luaran keperawatan yang diharapkan. -
Article No. 17779 | 24 May 2025
Klinis : pasien datang ke poli anak rsud dr soeratno gemolong pada tanggal 23 mei 2025 pada pukul 09.30 wib ibu saat di poli ibu pasien mengatakan anaknya diare sudah sejak dari hari rabu lalu dan muntah pasien dipindah ke bangsal anggrek pada tanggal 23 mei 2025 pukul 13.37 wib saat dikaji ibu pasien mengatakan anaknya diare sejak hari rabu, diare cair dan ada lendir, napsu makan menurun, lemes dan perut kembung saat di lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu S:36,9°C, RR:31x/menit, N : 120x/menit, spo2 98%
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawatan Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Kode SDKI: 00195
Definisi SDKI: Penurunan, peningkatan, atau perubahan komposisi cairan intravaskular, interstisial, atau intrasellular.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran: Hidrasi
Kode SLKI: 01301
Definisi SLKI: Keadaan keseimbangan cairan dan elektrolit yang optimal.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi: Manajemen Diare
Kode SIKI: 03201
Definisi SIKI: Upaya untuk mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit pada pasien dengan diare.
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami diare sejak hari Rabu lalu, disertai dengan muntah, penurunan nafsu makan, dan perut kembung. Tanda-tanda vital menunjukkan adanya gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, yaitu suhu tubuh 36,9°C, laju pernapasan 31 kali per menit, denyut nadi 120 kali per menit, dan saturasi oksigen 98%. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Luaran yang diharapkan adalah Hidrasi, yaitu keadaan keseimbangan cairan dan elektrolit yang optimal. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Diare, yaitu upaya untuk mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit pada pasien dengan diare. -
Article No. 17780 | 24 May 2025
Klinis : pasien lupus
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta terkait pasien dengan kondisi lupus.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan kondisi pasien dengan lupus, beberapa diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai antara lain:
1. Intoleransi aktivitas
Pasien dengan lupus seringkali mengalami kelelahan dan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari akibat gejala penyakit dan efek samping pengobatan. Hal ini dapat berdampak pada kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan dasar.
2. Nyeri kronis
Lupus dapat menyebabkan nyeri sendi, otot, dan berbagai keluhan lain yang berlangsung lama. Nyeri kronis ini dapat mengganggu kenyamanan pasien dan menghambat aktivitas.
3. Risiko infeksi
Pasien dengan lupus rentan mengalami infeksi karena adanya gangguan sistem imun. Infeksi dapat memperparah kondisi pasien dan menghambat proses pemulihan.
4. Gangguan citra tubuh
Gejala lupus seperti ruam kulit, alopesia, dan perubahan fisik lain dapat mempengaruhi persepsi pasien terhadap dirinya sendiri dan menimbulkan masalah psikologis.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri sesuai dengan kemampuannya.
2. Pasien dapat mengendalikan nyeri kronis dengan baik.
3. Pasien terbebas dari infeksi dan komplikasi terkait lupus.
4. Pasien memiliki citra tubuh yang positif dan dapat menerima perubahan fisik yang terjadi.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Intoleransi aktivitas:
a. Mengkaji tingkat aktivitas dan toleransi pasien terhadap aktivitas.
b. Menyusun rencana aktivitas yang sesuai dengan kemampuan pasien.
c. Membantu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan kemampuannya.
d. Mengajarkan teknik konservasi energi dan manajemen kelelahan.
e. Memantau tanda-tanda vital dan respon pasien selama aktivitas.
2. Nyeri kronis:
a. Mengkaji karakteristik nyeri yang dirasakan pasien.
b. Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri.
c. Mengajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, terapi panas/dingin, dan distraksi.
d. Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik yang tepat.
e. Memantau efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri.
3. Risiko infeksi:
a. Mengkaji faktor risiko infeksi pada pasien dengan lupus.
b. Memantau tanda-tanda infeksi dan melakukan pencegahan secara proaktif.
c. Mengajarkan pasien dan keluarga tentang teknik pencegahan infeksi, seperti cuci tangan, penggunaan masker, dan kebersihan lingkungan.
d. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi antibiotik dan imunosupresan yang tepat.
e. Memantau respons pasien terhadap terapi dan perkembangan kondisi.
4. Gangguan citra tubuh:
a. Mengkaji persepsi pasien terhadap perubahan fisik yang terjadi.
b. Memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada pasien.
c. Mengajarkan teknik manajemen stres dan strategi koping yang efektif.
d. Melibatkan keluarga dalam memberikan dukungan dan mempromosikan penerimaan diri pasien.
e. Merujuk pasien ke tenaga kesehatan mental jika diperlukan.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaborasi yang baik dengan tim kesehatan lain, diharapkan pasien dengan lupus dapat mencapai luaran yang diharapkan dan meningkatkan kualitas hidupnya. -
Article No. 17781 | 24 May 2025
Klinis : Defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI untuk Kondisi Defisit Nutrisi:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi defisit nutrisi berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah "Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh". Diagnosa ini menggambarkan keadaan di mana asupan nutrisi pasien tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh, sehingga menyebabkan penurunan berat badan, kekurangan zat gizi, dan risiko masalah kesehatan lainnya.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang tepat, luaran/output yang diharapkan berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) adalah:
1. Berat Badan: Berat badan pasien stabil atau meningkat sesuai dengan usia dan jenis kelamin.
2. Status Nutrisi: Asupan nutrisi pasien adekuat untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
3. Pengetahuan: Pasien dan keluarga memahami pentingnya nutrisi yang seimbang dan dapat mengidentifikasi sumber nutrisi yang sesuai.
4. Perilaku Kesehatan: Pasien dan keluarga mampu merencanakan dan menerapkan pola makan yang sehat.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang diperlukan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Manajemen Nutrisi
- Menilai status nutrisi pasien, termasuk riwayat asupan, berat badan, dan penyebab defisit nutrisi.
- Merencanakan dan mengatur asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan pasien, baik melalui makanan maupun suplemen.
- Memantau intake dan output nutrisi, serta mengatur jadwal pemberian makan.
- Melibatkan pasien dan keluarga dalam perencanaan dan implementasi intervensi nutrisi.
2. Edukasi Kesehatan
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang seimbang, sumber nutrisi yang baik, dan cara memenuhi kebutuhan nutrisi.
- Membantu pasien dan keluarga mengidentifikasi hambatan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan mencari solusi yang tepat.
- Mendorong pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan intervensi nutrisi.
3. Kolaborasi
- Berkolaborasi dengan tim gizi untuk menentukan rencana intervensi nutrisi yang tepat.
- Memantau dan mengevaluasi efektivitas intervensi nutrisi bersama tim gizi dan tim kesehatan lainnya.
- Melakukan komunikasi yang efektif dengan pasien, keluarga, dan tim kesehatan lainnya untuk memastikan intervensi nutrisi berjalan dengan baik.
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan dapat mencapai luaran/output yang diinginkan, yaitu perbaikan status nutrisi pasien, peningkatan pengetahuan dan perilaku kesehatan terkait nutrisi, serta stabilisasi atau peningkatan berat badan pasien.