Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15858 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang laki-laki, usia 48 tahun sedang dirawat di ruang stroke dalam diagnosa medis stroke dengan komplikasi pneumonia, dengan penurunan. Hasil pengkajian : terdengar suara snoring, TD 130/ 80 mmHg, RR : 28 kali/menit, Nadi : 98 x/menit, suhu : 37.5 oC. Mendapat Terapi : inhalasi terapi. Setelah obat Pulmicort 2 ml, Combivent 2.5 Cairan fisiologis (Nacl 0,9%, aquadest ) dimasukkan ke dalam Cup (inhalasi terapi/nebulisasi). Apakah tindakan keperawatan selanjutnya sesuai kasus tersebut ? Select one: a. Mengobservasi keadaan umum, respirasi dan nadi b. Menghidupkan mesin nebulizer. c. Mencucui tangan d. Menganjurkan pasien bernafas melalui mulut e. Memasang masker ke wajah pasien b. Menghidupkan mesin nebulizer. c. Mencucui tangan d. Menganjurkan pasien bernafas melalui mulut e. Memasang masker ke wajah pasien
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, dan tindakan keperawatan selanjutnya yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Pola Napas Tidak Efektif
3. Risiko Infeksi
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas terbuka.
- SLKI: Peningkatan kemampuan membersihkan saluran napas dan mempertahankan jalan napas terbuka.
- SIKI: Intervensi untuk memfasilitasi pengeluaran sekret dan mempertahankan jalan napas terbuka.
2. Pola Napas Tidak Efektif:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan lancar yang dapat mengancam kesehatan.
- SLKI: Pemulihan pola napas yang efektif.
- SIKI: Intervensi untuk memfasilitasi pola napas yang efektif.
3. Risiko Infeksi:
- SDKI: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
- SLKI: Pencegahan infeksi.
- SIKI: Intervensi untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.
Tindakan Keperawatan Selanjutnya:
1. Menghidupkan mesin nebulizer dan memastikan alat berfungsi dengan baik.
2. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan.
3. Menganjurkan pasien untuk bernapas melalui mulut selama proses nebulisasi.
4. Membantu memasang masker ke wajah pasien dan memastikan pasien bernapas dengan nyaman.
5. Mengobservasi keadaan umum, respirasi, dan nadi pasien selama dan setelah pemberian terapi nebulisasi.
6. Dokumentasikan tindakan dan respon pasien.
Tindakan-tindakan tersebut sesuai dengan diagnosa keperawatan yang teridentifikasi dan berpedoman pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 15859 | 21 Apr 2025
Klinis : Intervensi utama untuk pasien dengan OMK tipe perforasi sentral adalah: Select one: a. Implan koklea b. Pemberian steroid sistemik c. Cangkok tulang pendengaran d. Operasi labirin e. Aural toilet dan antibiotik topical
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pendengaran Berat
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), intervensi utama untuk pasien dengan Otitis Media Kronis (OMK) tipe perforasi sentral adalah:
e. Aural toilet dan antibiotik topikal
Penjelasan:
Pasien dengan OMK tipe perforasi sentral memerlukan tindakan aural toilet, yaitu pembersihan saluran telinga luar dan membran timpani yang perforasi, serta pemberian antibiotik topikal untuk mengatasi infeksi. Tindakan ini bertujuan untuk menghentikan proses infeksi dan menutup perforasi membran timpani. Intervensi lain seperti implan koklea, pemberian steroid sistemik, cangkok tulang pendengaran, atau operasi labirin tidak menjadi pilihan utama untuk kondisi ini.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 15860 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan, 54 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa Stroke. Hasil pengkajian: dengan penurunan kesadaran, keluar air liur, respirasi 26 x / menit, tidak mampu mengangkat kedua kaki dan kedua. Apa yang dialami sesuai pada kasus tersebut? Select one: a. Hemi plegia dextra b. Hemi parese sinistra c. Para plegia d. Hemi parese dextra e. Hemi plegia sinistra.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien yang paling sesuai adalah:
e. Hemi plegia sinistra
Penjelasan:
Hemi plegia sinistra adalah kelumpuhan separuh badan bagian kiri yang disebabkan oleh adanya gangguan pada salah satu sisi otak, biasanya terjadi akibat stroke.
Gejala yang dialami pasien, yaitu:
- Penurunan kesadaran
- Keluar air liur (dribbling)
- Respirasi 26x/menit
- Tidak mampu mengangkat kedua kaki dan kedua tangan
Hal ini menunjukkan adanya gangguan neurologis pada sisi kiri tubuh pasien, yang merupakan ciri khas dari kondisi hemi plegia sinistra.
Dalam konteks Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia), diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
Diagnosis Keperawatan: Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Kerusakan Saraf Motorik Akibat Stroke
Penjelasan singkat:
- SDKI: Gangguan Mobilitas Fisik didefinisikan sebagai keterbatasan dalam gerakan fisik yang disebabkan oleh gangguan muskuloskeletal, neurologis, atau kardivaskuler.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas fisik secara mandiri.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah latihan gerak aktif-pasif, perawatan anggota gerak, dan edukasi tentang mobilisasi.
Dengan demikian, diagnosis keperawatan yang sesuai berdasarkan kondisi pasien adalah Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Kerusakan Saraf Motorik Akibat Stroke. -
Article No. 15861 | 21 Apr 2025
Klinis : Pasien tampak cemas dengan perubahan tampilan wajah dan merasa malu di depan umum. Apa diagnosis keperawatan yang paling sesuai? Select one: a. Gangguan citra tubuh b. Ansietas c. Gangguan nutrisi d. Risiko infeksi e. Gangguan mobilitas fisik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, diagnosis keperawatan yang paling sesuai adalah:
a. Gangguan citra tubuh
Penjelasan:
Gangguan citra tubuh adalah persepsi negatif individu terhadap tubuhnya yang dapat mempengaruhi perilaku, emosi, dan fungsi sosial. Pasien yang tampak cemas dengan perubahan tampilan wajah dan merasa malu di depan umum menunjukkan adanya gangguan persepsi terhadap citra tubuhnya.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) mendefinisikan gangguan citra tubuh sebagai "Perubahan bagaimana individu memandang dan merasakan tubuhnya yang dapat mempengaruhi perilaku, emosi, dan fungsi sosial."
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) untuk gangguan citra tubuh mencakup luaran seperti harga diri, integritas tubuh, dan interaksi sosial. Sedangkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) meliputi intervensi untuk membantu pasien menerima perubahan citra tubuh, mengembangkan strategi koping yang adaptif, serta meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan beradaptasi.
Dengan demikian, diagnosis keperawatan yang paling sesuai untuk kondisi yang dipaparkan adalah gangguan citra tubuh. -
Article No. 15862 | 21 Apr 2025
Klinis : Tujuan intervensi untuk defisit pengetahuan pada pasien OMK adalah: Select one: a. Meningkatkan rasa percaya diri b. Meningkatkan perilaku sesuai anjuran c. Meningkatkan volume cairan tubuh d. Menurunkan indeks massa tubuh e. Menurunkan tekanan darah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan nada akademis dan sebagai seorang pakar perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi defisit pengetahuan pada pasien OMK.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan (domain 5 - Persepsi/Kognisi, kelas R - Pengetahuan) terkait Penyakit OMK (Orang dengan Masalah Kesehatan)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Pengetahuan didefinisikan sebagai kekurangan atau keterbatasan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah Peningkatan Pengetahuan, yaitu peningkatan pemahaman individu, keluarga, atau komunitas tentang suatu topik tertentu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
b. Meningkatkan perilaku sesuai anjuran
Intervensi ini bertujuan untuk membantu pasien OMK memahami dan menerapkan perilaku-perilaku yang sesuai dengan anjuran petugas kesehatan untuk mengelola kondisi kesehatannya.
Jadi, berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, tujuan intervensi yang paling sesuai untuk mengatasi defisit pengetahuan pada pasien OMK adalah Meningkatkan perilaku sesuai anjuran. -
Article No. 15863 | 21 Apr 2025
Klinis : Pada pasien dengan mastoiditis akut, pemeriksaan otoskopi menunjukkan membran timpani merah dan menonjol. Hal ini menandakan: Select one: a. Kehilangan pendengaran sensorineural b. Perforasi timpani spontan c. Efusi cairan purulen di telinga tengah d. Kolesteatoma e. Otitis eksterna
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi mastoiditis akut dengan pemeriksaan otoskopi menunjukkan membran timpani merah dan menonjol.
Diagnosis Keperawatan:
c. Efusi cairan purulen di telinga tengah
Penjelasan:
Kondisi pemeriksaan otoskopi yang menunjukkan membran timpani merah dan menonjol pada pasien dengan mastoiditis akut menandakan adanya efusi cairan purulen di telinga tengah. Hal ini terjadi karena infeksi yang menyebar dari saluran telinga tengah ke mastoid, sehingga menyebabkan penumpukan cairan purulen di telinga tengah.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Diagnosis keperawatan yang sesuai adalah "Infeksi Telinga" dengan karakteristik utama: peningkatan suhu, nyeri telinga, dan peningkatan produksi sekret.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah "Terbebas dari Infeksi", dengan kriteria hasil: tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada peningkatan suhu, dan tidak ada nyeri telinga.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
1. Pemantauan tanda-tanda vital
2. Manajemen nyeri
3. Perawatan telinga
4. Terapi antibiotik sesuai indikasi
5. Edukasi terkait perawatan diri dan pengendalian infeksi
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, silakan ditanyakan.
Wassalamualaikum. -
Article No. 15864 | 21 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan pertimbangan kondisi pasien yang datang dengan keluhan demam, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) berdasarkan Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (Peningkatan Suhu Tubuh)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal sebagai respon terhadap proses patologis.
SDKI:
- Penyebab: Infeksi, dehidrasi, gangguan regulator suhu tubuh, dsb.
- Gejala & Tanda: Suhu tubuh meningkat, kulit kemerahan, takikardia, letih, dll.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Suhu tubuh kembali normal, tidak ada komplikasi, pasien nyaman.
SIKI:
- Intervensi: Memantau tanda-tanda vital, manajemen demam (kompres dingin, hidrasi), kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antipiretik, edukasi pasien dan keluarga.
Pendekatan Asuhan Keperawatan:
Sebagai seorang perawat dengan persona "pakar", saya akan memberikan penjelasan yang detail dan komprehensif kepada pasien terkait kondisi hipertermia yang dialaminya. Saya akan membangun komunikasi yang terapeutik dan kolaboratif agar pasien merasa nyaman dan terlibat aktif dalam proses perawatan. Pendekatan yang saya gunakan akan berfokus pada menurunkan suhu tubuh, mencegah komplikasi, serta memastikan pasien dan keluarga memahami manajemen demam yang tepat. -
Article No. 15865 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat di ruang rawat penyakit saraf dengan penurunan keasadaran. Hasil pengkajian diadapatkan data 28 x/menit, dengan terapi oksigen 3 lt/menit. Memperoleh terapi Steroid. Apakah efek samping terapi sesuai kasus diatas ? Select one: a. menurunkan status sutrisi b. menurunkan edema c. menurunkan fungi d. menurunkan jamur e. menurunkan kekebalan tubuh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya adalah seorang perawat yang akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan data yang Anda berikan, diagnosanya adalah penurunan perfusi jaringan otak yang ditandai dengan penurunan kesadaran, frekuensi pernapasan 28 x/menit, dan membutuhkan terapi oksigen 3 lt/menit.
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penurunan perfusi jaringan otak: Penurunan kemampuan aliran darah ke otak yang dapat menyebabkan kerusakan atau gangguan fungsi otak.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Perfusi jaringan otak membaik: Tercapainya kondisi aliran darah yang adekuat ke otak sehingga fungsi otak dapat berjalan dengan baik.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen perfusi serebral: Upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan aliran darah ke otak dengan melakukan intervensi seperti pemberian oksigen, pemantauan tanda-tanda vital, dan pemberian obat-obatan sesuai indikasi.
Efek Samping Terapi Steroid:
Berdasarkan kondisi pasien yang mendapatkan terapi steroid, efek samping yang mungkin terjadi adalah:
e. Menurunkan kekebalan tubuh
Steroid dapat menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko infeksi.
Dalam menangani kasus ini, perawat perlu berfokus pada pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, dan manajemen efek samping terapi steroid, serta berkoordinasi dengan tim kesehatan lainnya untuk mencapai hasil yang optimal bagi pasien. -
Article No. 15866 | 21 Apr 2025
Klinis : Evaluasi keperawatan terhadap intervensi defisit nutrisi pada pasien mastoiditis dilakukan dengan cara: Select one: a. Menimbang berat badan dan mengevaluasi nafsu makan b. Mengukur refleks pupil c. Memeriksa kadar insulin d. Pemeriksaan funduskopi e. Melakukan EKG
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda tanyakan.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Nutrisi
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Nutrisi adalah keadaan di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan pada pasien dengan defisit nutrisi adalah peningkatan berat badan dan perbaikan nafsu makan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi defisit nutrisi pada pasien mastoiditis adalah:
a. Menimbang berat badan secara teratur dan mengevaluasi nafsu makan (jawaban a).
b. Mengatur dan memantau asupan nutrisi sesuai kebutuhan.
c. Memberikan edukasi tentang pentingnya nutrisi yang adekuat untuk proses penyembuhan.
d. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk mendapatkan intervensi nutrisi yang tepat.
Jadi, jawaban yang tepat adalah a. Menimbang berat badan dan mengevaluasi nafsu makan. -
Article No. 15867 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan, usia 45 tahun dirawat di ruang bedah saraf dengan trauma kepala. Hasil pengkajian suara nafas snoring, telah terpasang oksigen dengan NRM 8 lt/menit, frekuensi nafas 28 x/menit, frekuensi nadi 98 x/menit TD 110/80 mmHg. Apakah masalah keperawatan sesuai kasus tersebut ? Select one: a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b. Gangguan pertukaran gas c. Pola nafas tidak efektif d. Hipovolemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, diagnosis keperawatan yang paling sesuai dengan kasus tersebut adalah:
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
Penjelasan:
- Diagnosis keperawatan "Bersihan jalan nafas tidak efektif" sesuai dengan kondisi pasien yang mengalami suara nafas snoring dan peningkatan frekuensi nafas (28x/menit), yang menunjukkan adanya obstruksi atau gangguan pada jalan nafas.
- Standar diagnosis keperawatan (SDKI) adalah "Ketidakmampuan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka untuk memfasilitasi pertukaran gas".
- Standar luaran keperawatan (SLKI) adalah "Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka".
- Standar intervensi keperawatan (SIKI) yang dapat dilakukan antara lain: Manajemen jalan napas, Manajemen oksigen, Posisioning.
Jadi, diagnosis keperawatan yang paling sesuai dengan kasus tersebut adalah "Bersihan jalan nafas tidak efektif".