Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15921 | 21 Apr 2025
Klinis : mual muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi mual dan muntah.
Diagnosa Keperawatan:
Mual dan Muntah (Nausea and Vomiting)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Mual dan muntah merupakan sensasi tidak nyaman di perut yang dapat diikuti dengan keinginan untuk mengeluarkan isi perut. Diagnosa ini berkaitan dengan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, perubahan fungsi gastrointestinal, efek samping pengobatan, dan berbagai kondisi medis lainnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Sesuai dengan SLKI, luaran yang diharapkan dari penanganan mual dan muntah adalah:
1. Pasien dapat melaporkan penurunan frekuensi dan intensitas mual dan muntah.
2. Pasien dapat mempertahankan intake cairan yang adekuat.
3. Pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
4. Pasien dapat melaporkan peningkatan kenyamanan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi mual dan muntah antara lain:
1. Manajemen mual dan muntah, termasuk pemberian antiemetik, manajemen diet, dan teknik relaksasi.
2. Pemantauan intake dan output cairan serta keseimbangan elektrolit.
3. Edukasi pasien dan keluarga mengenai penyebab, manajemen, dan pencegahan mual dan muntah.
4. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain, seperti dokter, untuk penanganan medis yang komprehensif.
Dengan menerapkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi kondisi mual dan muntah pada pasien. -
Article No. 15922 | 21 Apr 2025
Klinis : pasien tidak demam, nafus makan menurun, pasien muntah 1x isi makanan dan dahak hari sabtu, kadang suka keringat dingin
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah analisis keperawatan yang dapat dilakukan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Malnutrisi Berhubungan dengan Intake Nutrisi Tidak Adekuat
- Pasien mengalami penurunan nafsu makan yang dapat menyebabkan asupan nutrisi tidak mencukupi.
- Pasien juga mengalami muntah yang dapat mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.
2. Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara Suplai dan Kebutuhan Oksigen
- Gejala seperti keringat dingin dapat mengindikasikan adanya ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, yang dapat menyebabkan intoleransi aktivitas.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Risiko Malnutrisi Berhubungan dengan Intake Nutrisi Tidak Adekuat
- Setelah dilakukan intervensi keperawatan, pasien akan menunjukkan peningkatan berat badan atau mempertahankan berat badan ideal.
- Pasien akan menunjukkan peningkatan asupan nutrisi yang adekuat sesuai kebutuhan.
- Pasien tidak lagi mengalami keluhan seperti muntah atau penurunan nafsu makan.
2. Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara Suplai dan Kebutuhan Oksigen
- Setelah dilakukan intervensi keperawatan, pasien akan menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas sehari-hari.
- Tanda-tanda vital pasien, seperti frekuensi napas, nadi, dan tekanan darah, akan stabil selama beraktivitas.
- Pasien tidak lagi mengalami keluhan seperti keringat dingin saat beraktivitas.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Risiko Malnutrisi Berhubungan dengan Intake Nutrisi Tidak Adekuat
- Kaji asupan nutrisi pasien, termasuk jumlah, jenis, dan frekuensi makanan yang dikonsumsi.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
- Lakukan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya asupan nutrisi yang adekuat.
- Pantau berat badan pasien secara berkala dan lakukan intervensi jika terjadi penurunan berat badan.
- Berikan antiemetik (obat untuk mengatasi muntah) jika diperlukan untuk mengatasi keluhan muntah.
2. Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara Suplai dan Kebutuhan Oksigen
- Kaji tanda-tanda vital pasien sebelum, selama, dan setelah beraktivitas.
- Berikan latihan fisik yang sesuai dengan kemampuan pasien, seperti latihan pernapasan atau latihan gerak ringan.
- Ajarkan teknik relaksasi dan manajemen stres untuk membantu menstabilkan tanda-tanda vital.
- Berikan oksigen suplemental jika diperlukan untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
- Kolaborasi dengan fisioterapi atau ahli rehabilitasi untuk menyusun program latihan yang tepat.
Dengan menerapkan intervensi keperawatan yang sesuai, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan dan mengalami peningkatan kondisi kesehatan secara optimal. -
Article No. 15923 | 21 Apr 2025
Klinis : rudapaksa
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis "rudapaksa" dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang terkait, dengan format dan penjelasan yang diminta:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T74.1
- Deskripsi: Sindrom penyalahgunaan fisik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 95.41
- Deskripsi: Konseling untuk penyalahgunaan fisik
Penjelasan:
Kode ICD-10 T74.1 (Sindrom penyalahgunaan fisik) digunakan untuk mengkodekan kasus "rudapaksa" atau penyalahgunaan fisik terhadap individu. Kode ini mencakup kondisi seperti penganiayaan fisik, pemerkosaan, dan perlakuan kasar lainnya yang menyebabkan cedera atau trauma fisik.
Sementara itu, kode ICD-9-CM 95.41 (Konseling untuk penyalahgunaan fisik) dapat digunakan untuk mengkodekan tindakan medis atau prosedur yang dilakukan untuk memberikan konseling atau dukungan psikologis bagi individu yang mengalami penyalahgunaan fisik. Prosedur ini dapat mencakup konseling individual, konseling kelompok, atau intervensi terapeutik lainnya yang bertujuan untuk membantu korban mengatasi trauma dan dampak psikologis dari penyalahgunaan yang dialaminya.
Penggunaan kode-kode ini dalam dokumentasi medis sangat penting untuk mencatat informasi yang akurat dan komprehensif terkait kasus "rudapaksa" dan penanganan medis yang diberikan. -
Article No. 15831 | 21 Apr 2025
Klinis : intervensi keperawatan keluarga terhadap salah satu anggota keluarga yang didiagnosa nyeri akut b.d distensi abdomen
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut b.d Distensi Abdomen
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut. Nyeri akut dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, salah satunya adalah distensi abdomen.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan keluarga terhadap anggota keluarga dengan nyeri akut b.d distensi abdomen adalah penurunan atau penghilangan nyeri, peningkatan kemampuan keluarga dalam mengelola nyeri, serta kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar anggota keluarga yang mengalami nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan keluarga yang dapat dilakukan meliputi:
1. Pengkajian nyeri: mengkaji intensitas, lokasi, karakteristik, durasi, dan faktor-faktor yang memengaruhi nyeri.
2. Manajemen nyeri: memberikan analgesik, teknik non-farmakologis (distraksi, relaksasi, kompres hangat/dingin), dan edukasi pengelolaan nyeri.
3. Perawatan fisik: memposisikan pasien dengan nyaman, memenuhi kebutuhan dasar (nutrisi, eliminasi, personal hygiene).
4. Dukungan emosional: memfasilitasi ekspresi perasaan, memberikan semangat, dan melibatkan keluarga dalam perawatan.
5. Edukasi keluarga: mengajarkan keluarga tentang nyeri, penyebab, penanganan, dan pemantauan.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 15832 | 21 Apr 2025
Klinis : intervensi keperawatan keluarga (observasi, terapeutik, edukasi, kolaborasi) terhadap salah satu anggota keluarga yang didiagnosa nyeri akut b.d distensi abdomen
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut berhubungan dengan Distensi Abdomen
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Karakteristik utamanya adalah timbul secara tiba-tiba atau lambat, dengan intensitas ringan hingga berat, dalam durasi singkat atau lama.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan untuk nyeri akut adalah:
1. Tingkat nyeri berkurang
2. Kemampuan mengontrol nyeri meningkat
3. Kenyamanan meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut berhubungan dengan distensi abdomen meliputi:
1. Observasi: Observasi tanda-tanda vital, lokasi, karakteristik, durasi, dan faktor pencetus nyeri.
2. Terapeutik: Pemberian analgesik, relaksasi, kompres hangat/dingin, dan distraksi.
3. Edukasi: Edukasi pasien dan keluarga tentang penyebab nyeri, penanganan nyeri, dan strategi mengatasi nyeri.
4. Kolaborasi: Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi farmakologi dan non-farmakologi.
Intervensi keperawatan keluarga yang dapat dilakukan meliputi:
1. Observasi: Observasi respons keluarga terhadap anggota keluarga yang mengalami nyeri akut.
2. Terapeutik: Memberikan dukungan psikologis kepada keluarga, memfasilitasi keluarga untuk terlibat dalam perawatan, dan membantu keluarga mengembangkan strategi mengatasi nyeri.
3. Edukasi: Memberikan edukasi kepada keluarga tentang penyebab, penanganan, dan pencegahan nyeri akut.
4. Kolaborasi: Melakukan kolaborasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lain untuk memastikan penanganan nyeri akut yang komprehensif. -
Article No. 15833 | 21 Apr 2025
Klinis : intervensi keperawatan keluarga (observasi, terapeutik, edukasi, kolaborasi) terhadap salah satu anggota keluarga yang didiagnosa nyeri akut b.d distensi abdomen (buat agak panjang)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut berhubungan dengan Distensi Abdomen
Penjelasan Singkat:
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Dalam kasus ini, nyeri akut disebabkan oleh distensi abdomen, yang dapat terjadi karena adanya gangguan pada sistem pencernaan.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan keluarga untuk mengatasi nyeri akut berhubungan dengan distensi abdomen antara lain:
1. Keluarga dapat mengontrol nyeri
2. Keluarga dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri
3. Keluarga dapat mendemonstrasikan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan keperawatan keluarga yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut berhubungan dengan distensi abdomen meliputi:
1. Observasi: Memantau tanda-tanda vital, karakteristik nyeri, dan respon pasien terhadap nyeri.
2. Terapeutik: Memberikan tindakan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti kompres hangat, massage, dan posisi yang nyaman.
3. Edukasi: Memberikan edukasi kepada keluarga mengenai penyebab nyeri, manajemen nyeri, dan pencegahan komplikasi.
4. Kolaborasi: Berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, untuk menentukan terapi farmakologis yang tepat.
Peran perawat keluarga dalam intervensi ini adalah membantu keluarga memahami kondisi anggota keluarga yang mengalami nyeri akut, melatih keluarga untuk melakukan tindakan non-farmakologis, serta memfasilitasi kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan yang komprehensif. Dengan pendekatan keperawatan keluarga, diharapkan keluarga dapat berperan aktif dalam mengatasi nyeri akut anggota keluarganya. -
Article No. 15834 | 21 Apr 2025
Klinis : intervensi keperawatan keluarga (observasi, terapeutik, edukasi, kolaborasi) terhadap salah satu anggota keluarga yang didiagnosa nyeri akut b.d distensi abdomen (buat panjang)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut berhubungan dengan Distensi Abdomen
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah demikian (International Association for the Study of Pain/IASP, 1994). Nyeri akut berhubungan dengan distensi abdomen dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti infeksi, obstruksi, atau peradangan di dalam abdomen.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan pada kasus ini adalah:
1. Klien dapat mengungkapkan skala nyeri yang berkurang.
2. Klien dapat mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif.
3. Keluarga dapat mendemonstrasikan kemampuan dalam memberikan dukungan yang tepat bagi anggota keluarga yang mengalami nyeri akut.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut berhubungan dengan distensi abdomen meliputi:
1. Observasi: Mengkaji tanda-tanda vital, tingkat nyeri, dan respons fisik klien terhadap nyeri.
2. Terapeutik: Memberikan terapi farmakologis (analgesik) dan non-farmakologis (kompres hangat, teknik relaksasi) untuk mengurangi nyeri.
3. Edukasi: Memberikan edukasi kepada klien dan keluarga tentang manajemen nyeri, termasuk teknik non-farmakologis yang dapat dilakukan.
4. Kolaborasi: Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli gizi) untuk menentukan penyebab dan penanganan yang tepat bagi distensi abdomen.
Dengan pendekatan ini, diharapkan keluarga dapat memahami dan terlibat aktif dalam manajemen nyeri akut yang dialami oleh anggota keluarganya, sehingga dapat membantu mempercepat proses pemulihan. -
Article No. 15835 | 21 Apr 2025
Klinis : intervensi keperawatan keluarga (observasi, terapeutik, edukasi, kolaborasi) terhadap salah satu anggota keluarga yang didiagnosa nyeri akut b.d distensi abdomen (buat masing-masing ada poin-poinnya)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut berhubungan dengan Distensi Abdomen
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Akut: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain).
- Penyebab: Distensi abdomen, seperti karena obstruksi usus, peradangan, atau kondisi lainnya yang menyebabkan peningkatan tekanan intra-abdomen.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Klien melaporkan nyeri berkurang.
- Klien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
- Klien menunjukkan perilaku mengatasi nyeri yang efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan Keluarga:
1. Observasi:
- Kaji tanda dan gejala nyeri pada anggota keluarga.
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri.
- Pantau tanda-tanda vital.
2. Terapeutik:
- Berikan terapi farmakologis sesuai resep.
- Berikan terapi nonfarmakologis, seperti kompres hangat, masase, distraksi.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam penanganan nyeri.
3. Edukasi:
- Edukasi keluarga tentang nyeri, penyebab, dan penanganannya.
- Ajarkan keluarga teknik manajemen nyeri nonfarmakologis.
- Beri edukasi tentang nutrisi yang dapat membantu mengurangi nyeri.
4. Kolaborasi:
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli gizi, fisioterapis) dalam penanganan nyeri.
- Koordinasi rencana perawatan dengan anggota keluarga.
- Rujuk ke layanan kesehatan lain jika diperlukan. -
Article No. 15836 | 21 Apr 2025
Klinis : intervensi keperawatan keluarga (observasi, terapeutik, edukasi, kolaborasi) terhadap salah satu anggota keluarga yang didiagnosa hipotensi berhubungan dengan kekurangan cairan, pola makan tidak seimbang, dan perubahan hormon akibat menopause (buat masing-masing ada poin-poinnya)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya dr. [nama], seorang perawat profesional dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Dengan senang hati saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosis Keperawatan:
1. Hipotensi berhubungan dengan kekurangan cairan, pola makan tidak seimbang, dan perubahan hormon akibat menopause.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Hipotensi: Penurunan tekanan darah yang tidak normal, dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan cairan, pola makan tidak seimbang, dan perubahan hormon.
- Faktor yang berhubungan: Kekurangan cairan, pola makan tidak seimbang, dan perubahan hormon akibat menopause.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Stabilitas Hemodinamik: Mempertahankan fungsi kardiovaskular yang optimal.
- Keseimbangan Cairan: Mempertahankan volume dan komposisi cairan yang sesuai.
- Pengetahuan tentang Kesehatan: Meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga tentang kesehatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Intervensi Observasi:
- Pemantauan tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu)
- Pemantauan asupan dan output cairan
- Pemantauan pola makan dan nutrisi
b. Intervensi Terapeutik:
- Pemberian cairan intravena atau oral untuk mengatasi hipovolemia
- Pengaturan posisi untuk memfasilitasi perfusi jaringan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengelola perubahan hormon akibat menopause
c. Intervensi Edukasi:
- Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab, gejala, dan penanganan hipotensi
- Edukasi tentang pentingnya asupan cairan dan nutrisi yang seimbang
- Edukasi tentang manajemen perubahan hormon akibat menopause
d. Intervensi Kolaborasi:
- Kolaborasi dengan dokter untuk evaluasi dan pengobatan hipotensi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk penyusunan diet yang seimbang
- Kolaborasi dengan ahli menopause untuk penanganan perubahan hormonal
Semoga penjelasan singkat ini dapat membantu Anda memahami diagnosis keperawatan dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI - SLKI - SIKI. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya. Terima kasih. -
Article No. 15837 | 21 Apr 2025
Klinis : intervensi keperawatan keluarga (observasi, terapeutik, edukasi, kolaborasi) terhadap salah satu anggota keluarga yang didiagnosa hipotensi berhubungan dengan kekurangan cairan, pola makan tidak seimbang, dan perubahan hormon akibat menopause (buat masing-masing ada poin-poinnya)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan memberikan diagnosis keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sajikan.
Diagnosis Keperawatan:
1. Kekurangan Volume Cairan (SDKI) berhubungan dengan pola makan tidak seimbang dan perubahan hormon akibat menopause.
2. Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital (SDKI) berhubungan dengan hipotensi.
Penjelasan Singkat:
1. Kekurangan Volume Cairan (SDKI)
- Definisi: Pengurangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intrasellular.
- Faktor Risiko: Pola makan tidak seimbang, perubahan hormon akibat menopause.
- Intervensi Keperawatan:
a. Observasi: Identifikasi tanda dan gejala kekurangan cairan, pemantauan asupan dan pengeluaran cairan.
b. Terapeutik: Pemberian cairan oral/parenteral, edukasi tentang kebutuhan cairan.
c. Edukasi: Edukasi tentang pentingnya hidrasi yang adekuat, pola makan seimbang.
d. Kolaborasi: Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk evaluasi dan perencanaan asuhan.
2. Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital (SDKI)
- Definisi: Perubahan status fungsi kardiovaskular yang ditunjukkan dengan perubahan tekanan darah.
- Faktor Risiko: Hipotensi.
- Intervensi Keperawatan:
a. Observasi: Pemantauan tekanan darah, nadi, perubahan tanda-tanda vital.
b. Terapeutik: Tindakan untuk mempertahankan stabilitas tanda-tanda vital, pemberian obat antihipotensi.
c. Edukasi: Edukasi tentang pentingnya pemantauan tanda-tanda vital dan manajemen hipotensi.
d. Kolaborasi: Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk evaluasi dan perencanaan asuhan.
Saya berharap penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosis keperawatan dan intervensi yang sesuai untuk kondisi yang Anda sampaikan. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan.