Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15904 | 21 Apr 2025
Klinis : Anda mendapati seseorang dengan luka kebakaran. Berikut pertolongan pertama yang anda berikan. Select one: a. Jauhkan dari pusat kebakaran b. Tutup luka bakar dengan kain c. Lepaskan perhiasan, jam jika memakai d. Berikan minyak pada area luka bakar e. Dinginkan area terbakar dengan segera
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan nada akademis dan mewakili peran seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi seseorang dengan luka kebakaran yang anda temukan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan luka bakar.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Kerusakan Integritas Kulit adalah keadaan di mana individu rentan mengalami kerusakan pada lapisan epidermis dan/atau dermis kulit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah individu dapat mempertahankan integritas kulit yang utuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang perlu dilakukan adalah:
a. Jauhkan dari pusat kebakaran (e)
b. Tutup luka bakar dengan kain bersih (b)
c. Lepaskan perhiasan, jam jika memakai (c)
d. Jangan berikan minyak pada area luka bakar (d)
e. Dinginkan area terbakar dengan air dingin selama 10-20 menit (e)
Dari tindakan pertolongan pertama yang disebutkan, pilihan yang paling tepat adalah a, c, dan e. Sedangkan pilihan b dan d tidak direkomendasikan, karena dapat memperparah kondisi luka bakar. -
Article No. 15905 | 21 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan kondisi pingsan tiba-tiba saat sedang kuliah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang pingsan tiba-tiba saat sedang kuliah.
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Kesadaran (Decreased Consciousness)
Definisi: Gangguan pada tingkat responsivitas individu terhadap lingkungan.
2. Risiko Cidera (Risk for Injury)
Definisi: Kerentanan terhadap cedera fisik yang dapat mengganggu integritas tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Peningkatan Kesadaran (Improved Consciousness)
Kriteria Hasil:
- Pasien menunjukkan peningkatan tingkat kesadaran.
- Pasien dapat merespons stimulus dengan baik.
- Pasien dapat melakukan orientasi diri dan lingkungan.
2. Bebas Cidera (Free of Injury)
Kriteria Hasil:
- Pasien tidak mengalami cedera selama episode penurunan kesadaran.
- Pasien tidak menunjukkan tanda-tanda komplikasi akibat episode penurunan kesadaran.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Tanda Vital
Definisi: Memantau dan mencatat tanda-tanda vital pasien secara berkala untuk mendeteksi perubahan.
2. Manajemen Lingkungan: Keamanan
Definisi: Mengatur lingkungan fisik untuk memaksimalkan keamanan dan meminimalkan risiko cedera.
3. Stabilisasi Kondisi
Definisi: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau memperbaiki fungsi fisiologis pasien.
Penjelasan Singkat:
Pasien yang mengalami pingsan tiba-tiba saat sedang kuliah mengindikasikan adanya penurunan kesadaran (Decreased Consciousness) yang dapat berisiko terjadinya cidera (Risk for Injury). Perawat perlu melakukan pemantauan tanda vital, manajemen lingkungan untuk menjaga keamanan, dan tindakan stabilisasi kondisi untuk mempertahankan atau memperbaiki fungsi fisiologis pasien. Tujuan keperawatan adalah meningkatkan kesadaran (Improved Consciousness) dan memastikan pasien bebas dari cidera (Free of Injury). -
Article No. 15906 | 21 Apr 2025
Klinis : pasien terasa gatal gatal di bagian tubuh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang terasa gatal-gatal di bagian tubuh.
Diagnosa Keperawatan:
Pruritus (Gatal-gatal)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pruritus adalah sensasi tidak nyaman pada kulit yang menimbulkan keinginan untuk menggaruk.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pruritus berkurang
2. Kulit tidak lesi
3. Pasien dapat mengontrol rasa gatal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Identifikasi penyebab dan faktor yang memperberat pruritus
2. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian pengobatan yang sesuai
3. Ajarkan teknik meredakan gatal seperti mengoleskan lotion pelembab, kompresi dingin, dan menghindari iritasi kulit
4. Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk kulit yang gatal
5. Berikan dukungan emosional dan edukasi tentang pruritus
Peran perawat dalam menangani kondisi pruritus ini adalah melakukan pengkajian, menentukan diagnosis keperawatan, merencanakan dan melaksanakan intervensi yang sesuai, serta melakukan evaluasi atas hasil perawatan yang diberikan. Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa gatal, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kenyamanan pasien. -
Article No. 15907 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang laki-laki usia 38 tahun, diantar ke UGD oleh keluarga dengan alasan di rumah mengamuk dan memarahi semua orang yang dia temui. Pasien sempat meninju orang tuanya. Keluarga mengatakan sebelumnya pasien meminta sepatu baru tapi tidak bisa dipenuhi karena miskin. Pasien gelisah dan tampak tegang, TD 160/90mmHg. Pasien tampak kusut dan tidak rapi. Pasien mengatakan kalau dirinya ingin jadi orang kaya. Apakah masalah keperawatan yang dialami oleh pasien diatas? a. Risiko Perilaku Kekerasan b. Harga Diri rendah c. Gangguan proses pikir waham kebesaran d. Defisit Perawatan Diri e. Risiko menciderai diri sendiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang paling sesuai adalah:
a. Risiko Perilaku Kekerasan
Penjelasan:
- Pasien menampilkan perilaku mengamuk dan memarahi semua orang yang ditemuinya, serta sempat meninju orang tuanya. Hal ini mengindikasikan adanya risiko perilaku kekerasan.
- Risiko Perilaku Kekerasan adalah kondisi di mana individu menunjukkan potensi untuk melakukan tindakan yang dapat menyebabkan cedera fisik pada diri sendiri atau orang lain.
- Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), karakteristik definisi dari Risiko Perilaku Kekerasan meliputi perilaku mengancam, perilaku merusak, dan perilaku menyerang.
Diagnosis keperawatan lain yang mungkin terkait adalah:
b. Harga Diri Rendah
- Pasien mengatakan ingin menjadi orang kaya, yang dapat mengindikasikan adanya harga diri yang rendah.
c. Gangguan Proses Pikir: Waham Kebesaran
- Keinginan pasien untuk menjadi orang kaya dapat dikaitkan dengan waham kebesaran, di mana pasien memiliki keyakinan yang tidak realistis tentang kemampuan atau status dirinya.
d. Defisit Perawatan Diri
- Pasien tampak kusut dan tidak rapi, yang dapat mengindikasikan adanya defisit dalam perawatan diri.
Jadi, diagnosis keperawatan yang paling sesuai dengan kondisi pasien adalah Risiko Perilaku Kekerasan. -
Article No. 15908 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang pasien perempuan, usia 39 tahun dirawat di ruang tenang di RSJ. X. Saat pengkajian pasien mengatakan sudah pernah dilatih cara untuk mengontrol rasa marah oleh perawat. Saat interaksi dengan teman satu ruangan pasien bertengkar karena berebut baju. Pasien terlihat mengepalkan tangan, mata melotot dan muka merah dan postur seperti hendak menyerang. Apa cara mengontrol marah yang sebaiknya disarankan pada pasien? a. Cara spiritual b. Minum obat c. Pukul bantal dan kasur d. Tarik napas dalam e. Cara verbal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosis Keperawatan:
Risiko Perilaku Kekerasan
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Perilaku Kekerasan: Predisposisi atau kemungkinan terjadinya tindakan yang dapat mencederai diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kontrol Marah: Kemampuan individu untuk mengendalikan emosi marah dan mengekspresikannya dengan cara yang adaptif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Cara mengontrol marah yang sebaiknya disarankan pada pasien adalah:
e. Cara verbal, dengan tone = akademis, persona = pakar, nurse.
Intervensi ini meliputi:
1. Mengidentifikasi pemicu kemarahan pasien.
2. Mengajarkan teknik kontrol marah, seperti teknik pernapasan dalam, relaksasi, dan pengalihan perhatian.
3. Mendorong pasien untuk mengekspresikan perasaan marahnya dengan cara yang konstruktif, seperti menulis jurnal atau berbicara dengan perawat.
4. Menyediakan dukungan emosional dan membantu pasien memahami emosi marahnya.
5. Memberikan umpan balik positif ketika pasien berhasil mengontrol rasa marahnya.
Penjelasan singkat untuk pilihan jawaban lainnya:
a. Cara spiritual: Dapat dipertimbangkan sebagai intervensi tambahan, tetapi tidak menjadi fokus utama.
b. Minum obat: Dapat menjadi bagian dari terapi, tetapi tidak cukup untuk mengatasi perilaku kekerasan.
c. Pukul bantal dan kasur: Tidak direkomendasikan karena dapat menyebabkan perilaku agresif lainnya.
d. Tarik napas dalam: Merupakan salah satu teknik kontrol marah yang dapat disarankan. -
Article No. 15909 | 21 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan merian sejak semalam, lemas, sakit tenggorokan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah contoh diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Agen pencedera biologis (Infeksi tenggorokan)
- Gejala dan Tanda: Melaporkan nyeri, Skala nyeri, Perubahan tanda-tanda vital
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Nyeri terkontrol, Pengetahuan manajemen nyeri meningkat
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen nyeri, Edukasi manajemen nyeri
2. Diagnosa Keperawatan: Kelelahan (Fatigue)
- Definisi: Pengalaman fisik, emosional, dan mental yang tidak menyenangkan yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan energi pada tingkat yang mempertahankan aktivitas sehari-hari.
- SDKI:
- Penyebab: Proses penyakit (Infeksi tenggorokan)
- Gejala dan Tanda: Melaporkan kelelahan, Aktivitas menurun, Kurang bertenaga
- SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Tingkat energi meningkat, Aktivitas sehari-hari meningkat
- SIKI:
- Intervensi: Manajemen energi, Aktivitas untuk meningkatkan energi
3. Diagnosa Keperawatan: Risiko Infeksi
- Definisi: Berisiko mengalami infeksi yang disebabkan oleh paparan patogen.
- SDKI:
- Penyebab: Riwayat infeksi (Infeksi tenggorokan)
- Gejala dan Tanda: Riwayat infeksi, Paparan patogen, Sistem imun yang tidak adekuat
- SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Tidak terjadi infeksi, Tanda-tanda infeksi tidak ada
- SIKI:
- Intervensi: Pencegahan infeksi, Manajemen risiko infeksi
Catatan: Tone dan persona yang Anda sebutkan (akademis dan pakar) akan mempengaruhi cara penyampaian informasi dan penjelasan dari diagnosa keperawatan tersebut. -
Article No. 15910 | 21 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan meriang sejak semalam, lemas, sakit tenggorokan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan keluhan pasien yang datang dengan gejala meriang, lemas, dan sakit tenggorokan, berikut adalah diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI menurut standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi, ditandai dengan suhu tubuh di atas normal.
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Hipertermia: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
- Faktor yang berhubungan: Proses infeksi.
- Gejala dan tanda: Suhu tubuh di atas normal, meriang, menggigil.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Suhu tubuh kembali normal.
- Indikator: Suhu tubuh dalam rentang normal, tidak ada tanda-tanda infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen demam, monitoring tanda-tanda vital, pemberian obat penurun demam jika perlu, dan perawatan simptomatik lainnya.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, penjelasan ini diharapkan dapat memberikan gambaran komprehensif mengenai diagnosa keperawatan dan standar yang berlaku di Indonesia untuk menangani kondisi pasien yang mengalami gejala meriang, lemas, dan sakit tenggorokan. -
Article No. 15911 | 21 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan meriang sejak semalam, lemas, sakit tenggorokan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia berhubungan dengan infeksi, ditandai dengan peningkatan suhu tubuh, meriang, dan lemas.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Hipertermia: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
- Penyebab: Infeksi, peradangan, gangguan thermoregulasi.
- Tanda dan Gejala: Peningkatan suhu tubuh, meriang, lemas, dll.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Outcome yang diharapkan: Suhu tubuh kembali normal, rasa tidak nyaman berkurang, dan kelelahan menurun.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian antipiretik, kompres hangat/dingin, edukasi kepada pasien dan keluarga, dll.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat
Dengan diagnosa keperawatan hipertermia, perawat dapat melakukan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk membantu pasien mencapai outcome yang diharapkan, yaitu suhu tubuh kembali normal, rasa tidak nyaman berkurang, dan kelelahan menurun. -
Article No. 15912 | 21 Apr 2025
Klinis : kista ovarium
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi kista ovarium.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Penyebab: Adanya kista ovarium yang menyebabkan peregangan dan iritasi pada struktur sekitarnya.
- Gejala: Nyeri pada perut bawah, dismenorea, disuria, dispareunia.
2. Gangguan Citra Tubuh
- Definisi: Persepsi negatif atau terganggu terhadap penampilan dan/atau fungsi tubuh.
- Penyebab: Adanya kista ovarium yang menyebabkan perubahan pada bentuk dan ukuran perut.
- Gejala: Merasa tidak nyaman dengan bentuk tubuh, rasa malu, merasa tidak menarik.
3. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan sel.
- Penyebab: Adanya kista ovarium yang dapat menyebabkan gangguan pertahanan lokal.
- Gejala: Demam, nyeri, kemerahan, edema.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk mengkategorikan dan mendefinisikan diagnosis keperawatan yang diakui secara nasional. Dalam kasus kista ovarium, SDKI mencakup definisi, penyebab, dan gejala dari diagnosis keperawatan yang relevan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Dalam kasus kista ovarium, SLKI dapat mencakup pengurangan nyeri, peningkatan citra tubuh, dan pencegahan infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Dalam kasus kista ovarium, SIKI dapat mencakup manajemen nyeri, terapi relaksasi, edukasi tentang citra tubuh, dan tindakan pencegahan infeksi.
Sebagai perawat, saya akan menerapkan SDKI, SLKI, dan SIKI dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien dengan kista ovarium. -
Article No. 15913 | 21 Apr 2025
Klinis : kista ovarium
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci untuk kondisi kista ovarium:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Karakteristik Definisi: Ekspresi verbal keluhan nyeri, perubahan tanda-tanda vital, perubahan ekspresi wajah, perilaku protektif.
2. Risiko Perdarahan
- Definisi: Kerentanan untuk mengalami kehilangan darah yang melebihi batas normal, yang dapat mengancam kesehatan.
- Karakteristik Definisi: Adanya kista ovarium, riwayat perdarahan, peningkatan tekanan pada organ-organ pelvis.
3. Gangguan Citra Tubuh
- Definisi: Gangguan dalam cara individu memandang ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi tubuhnya.
- Karakteristik Definisi: Ekspresi kekhawatiran tentang perubahan struktur tubuh, perilaku menarik diri dari interaksi sosial.
Luaran/Output SLKI:
1. Kontrol Nyeri
- Definisi: Kemampuan untuk mengatur sensasi nyeri dan mengendalikan dampaknya terhadap aktivitas sehari-hari.
- Kriteria Hasil: Pasien dapat mengidentifikasi faktor-faktor pencetus nyeri, menggambarkan nyeri dengan tepat, dan mendemonstrasikan penggunaan teknik pengendalian nyeri.
2. Integritas Jaringan
- Definisi: Struktur dan fungsi jaringan yang optimal.
- Kriteria Hasil: Pasien tidak mengalami perdarahan, tidak terjadi komplikasi luka, dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
3. Citra Tubuh
- Definisi: Persepsi dan perasaan individu tentang tubuhnya.
- Kriteria Hasil: Pasien dapat menerima perubahan bentuk tubuh, menunjukkan perilaku positif terhadap penampilan fisik, dan berpartisipasi dalam aktivitas sosial.
Intervensi Keperawatan SIKI:
1. Manajemen Nyeri
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk membantu pasien mengurangi nyeri sampai pada tingkat yang dapat ditoleransi.
- Aktivitas: Mengkaji karakteristik nyeri, mengidentifikasi faktor-faktor pencetus nyeri, mengajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik.
2. Pencegahan Perdarahan
- Definisi: Tindakan untuk mencegah terjadinya kehilangan darah yang berlebihan.
- Aktivitas: Memantau tanda-tanda vital, mencegah terjadinya trauma, memberikan intervensi untuk menghentikan perdarahan, dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian obat-obatan.
3. Peningkatan Citra Tubuh
- Definisi: Tindakan untuk membantu pasien meningkatkan persepsi dan perasaan positif terhadap tubuhnya.
- Aktivitas: Mendiskusikan perubahan tubuh yang terjadi, memberikan informasi tentang kista ovarium dan pengobatannya, mendorong pasien untuk terlibat dalam aktivitas sosial, dan merujuk ke tenaga kesehatan mental jika diperlukan.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang tepat, diharapkan pasien dengan kista ovarium dapat mengelola nyeri, mempertahankan integritas jaringan, dan meningkatkan citra tubuh sehingga dapat mencapai kesejahteraan fisik dan psikologis yang optimal.