Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15891 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang laki-laki, usia 49 tahun, dirawat di ruang saraf dengan stroke. Hasil pengkajian : kesadaran somnolen, napas 24 x/menit, nadi 88 x/menit, TD 150/90 mmHg, hasil scan terdapat perdarahan intra serebral. Apa tindakan yang pertama dilakukan sesuai kasus tersebut? Select one: a. Memasang airway b. Memontor adanya gambaran EKG c. Memonitor adanya tanda aspirasi d. Mengatur kepala ditinggikan 30 derajad. e. Memonitor tanda-tanda vital
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
d. Mengatur kepala ditinggikan 30 derajad.
Penjelasan:
Berdasarkan kasus yang diberikan, pasien mengalami stroke dengan perdarahan intraserebral. Tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah:
1. Mengatur kepala pasien ditinggikan 30 derajat. Hal ini bertujuan untuk menurunkan tekanan intrakranial dan meningkatkan aliran darah ke otak.
Diagnosis Keperawatan yang sesuai dengan kasus ini adalah:
1. Risiko peningkatan tekanan intrakranial berhubungan dengan perdarahan intraserebral.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah sistem standar diagnosis keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah sistem standar luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah sistem standar intervensi atau tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 15892 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan usia 40 tahun mengeluh nyeri dibagian kepala. Nyeri timbul akibat pasien terjatuh dengan kepala terbentur. Pasien merasa mual dan muntah setelah terjatuh, pusing berkunang-kunang. Pasien tampak pucat, hasil CT-scan menunjukan adanya hematom subdural sinistra. Kesadaran somnolen, TD : 130/60 mmHg, N : 60x/menit, RR : 26x/menit, S : 37,7oC. Hasil GCS : 4. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? Select one: a. Resiko tinggi peningkatan TIK b. Nutrisi kurang dari kebutuhan c. Bersihan jalan napas tidak efektif d. Nyeri akut yang berhubungan e. Resiko Perubahan perfusi jaringan serebral
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
e. Resiko Perubahan perfusi jaringan serebral
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, masalah keperawatan utama yang teridentifikasi adalah Resiko Perubahan perfusi jaringan serebral. Hal ini didasarkan pada:
1. Nyeri di kepala akibat terjatuh dan benturan, disertai mual, muntah, pusing, dan pasien tampak pucat.
2. Hasil CT-scan menunjukkan adanya hematom subdural sinistra, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial (TIK).
3. Kondisi kesadaran somnolen dengan GCS 4, serta tanda-tanda vital yang tidak stabil (TD, nadi, RR) menunjukkan adanya gangguan perfusi jaringan serebral.
Resiko Perubahan perfusi jaringan serebral adalah diagnosa keperawatan yang tepat untuk menggambarkan kondisi pasien dan menjadi prioritas utama dalam asuhan keperawatan. Diagnosa ini sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yaitu SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia). -
Article No. 15893 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan usia 40 tahun mengeluh nyeri dibagian kepala. Nyeri timbul akibat pasien terjatuh dengan kepala terbentur. Pasien merasa mual dan muntah setelah terjatuh, pusing berkunang-kunang. Pasien tampak pucat, hasil CT-scan menunjukan adanya hematom subdural sinistra. Kesadaran somnolen, TD : 130/60 mmHg, N : 60x/menit, RR : 26x/menit, S : 37,7oC. Hasil GCS : 4. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, masalah keperawatan utama pada kasus tersebut adalah:
Diagnosa Keperawatan: Penurunan Kesadaran berhubungan dengan Cedera Kepala Traumatis (Hematom Subdural)
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penurunan Kesadaran: Ketidakmampuan untuk merespons secara memadai terhadap stimulus internal atau eksternal, yang ditandai dengan penurunan tingkat kesadaran.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tingkat Kesadaran: Kemampuan untuk merespons secara tepat terhadap stimulus internal atau eksternal.
- Manajemen Cedera Kepala: Kemampuan untuk melakukan tindakan keperawatan dalam mengelola kondisi cedera kepala.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan Neurologi: Pengumpulan dan analisis data terkait fungsi dan integritas sistem saraf pusat.
- Manajemen Cedera Kepala: Tindakan keperawatan untuk mengelola kondisi cedera kepala dan komplikasinya.
- Dukungan Ventilasi: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat.
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami cedera kepala traumatis berupa hematom subdural sinistra, yang menyebabkan penurunan kesadaran (somnolen) dan gejala lainnya seperti mual, muntah, pusing, dan pucat. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan tekanan intrakranial yang perlu ditangani segera. Masalah keperawatan utama adalah Penurunan Kesadaran berhubungan dengan Cedera Kepala Traumatis, yang memerlukan pemantauan neurologi yang ketat, manajemen cedera kepala, dan dukungan ventilasi yang adekuat. -
Article No. 15894 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan usia 40 tahun mengeluh nyeri dibagian kepala. Nyeri timbul akibat pasien terjatuh dengan kepala terbentur. Pasien merasa mual dan muntah setelah terjatuh, pusing berkunang-kunang. Pasien tampak pucat, hasil CT-scan menunjukan adanya hematom subdural sinistra. Kesadaran somnolen, TD : 130/60 mmHg, N : 60x/menit, RR : 26x/menit, S : 37,7oC. Hasil GCS : 4.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Penyebab: Cedera fisik (terjatuh dengan kepala terbentur)
- Gejala: Nyeri kepala, mual, muntah, pusing berkunang-kunang.
2. Gangguan Perfusi Serebral
- SDKI: Gangguan Perfusi Serebral
- Definisi: Ketidakcukupan suplai darah ke otak yang dapat menimbulkan disfungsi neurologis.
- Penyebab: Hematom subdural sinistra yang menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial.
- Gejala: Penurunan kesadaran (somnolen), hasil GCS: 4.
3. Resiko Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Risiko Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Rentan mengalami ketidakmampuan untuk mempertahankan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan atau diperlukan.
- Penyebab: Kondisi klinis yang membatasi aktivitas (cedera kepala, penurunan kesadaran).
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan menentukan diagnosis keperawatan.
- Terdiri dari definisi, penyebab, gejala, dan karakteristik diagnostik.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Terdiri dari definisi, kriteria hasil, dan skala pengukuran.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
- Terdiri dari definisi, aktivitas, dan kriteria intervensi.
Ketiga standar ini (SDKI, SLKI, SIKI) merupakan bagian dari Standar Praktik Keperawatan Indonesia yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memastikan kualitas dan keseragaman praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 15895 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang laki-laki, usia 50 tahun dirawat di Ruang penyakit dalam dengan pasca serangan stroke dengan riwayat hipertensi, fase akut telah teratasi, mengalami kelemahan pada tubuh sebelah kiri, pasien kesulitan menelan, TD = 150/90 mmHg. Apakah diagnosis keperawatan utama pada kasus diatas? Select one: a. Gangguan menelan b. Defisit nutrisi c. Ansietas berhubungan dengan krisis situasion d. Resiko defisit nutrisi e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang digambarkan, diagnosis keperawatan utama pada kasus tersebut adalah:
e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
Penjelasan:
Pasien mengalami kelemahan pada tubuh sebelah kiri setelah serangan stroke. Hal ini menyebabkan intoleransi aktivitas, di mana pasien memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari akibat kelemahan fisik.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik, yang ditandai dengan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran yang diharapkan adalah peningkatan toleransi aktivitas, yang ditandai dengan pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri atau dengan bantuan minimal.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi yang dapat dilakukan adalah memfasilitasi aktivitas, latihan fisik, dan manajemen energi untuk meningkatkan toleransi aktivitas pasien. -
Article No. 15896 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan, usia 35 tahun dirawat di ruang bedah saraf dengan trauma kepala. Hasil pengkajian suara nafas snoring, telah terpasang oksigen dengan NRM 8 lt/menit, frekuensi nafas 24 x/menit, frekuensi nadi 98 x/menit TD 110/80 mmHg. Apa masalah keperawatan sesuai kasus tersebut ? Select one: a. Hipovolemia b. Bersihan jalan nafas tidak efektif c. Pola nafas tidak efektif d. Gangguan pertukaran gas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan menggunakan pendekatan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, masalah keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan adalah:
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Penjelasan:
Berdasarkan data pengkajian yang diberikan, pasien menunjukkan tanda-tanda adanya gangguan bersihan jalan nafas, yaitu:
- Suara nafas snoring, mengindikasikan adanya obstruksi jalan nafas
- Peningkatan frekuensi nafas (24 x/menit), menandakan upaya kompensasi untuk mencapai bersihan jalan nafas yang efektif
- Pemberian oksigen melalui NRM 8 lt/menit, menunjukkan upaya untuk mempertahankan oksigenasi
Diagnosa keperawatan "Bersihan jalan nafas tidak efektif" sesuai dengan kondisi pasien dan membutuhkan intervensi keperawatan yang tepat untuk mempertahankan dan memperbaiki bersihan jalan nafas. -
Article No. 15897 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan, usia 45 tahun dirawat di ruang bedah saraf dengan trauma kepala. Hasil pengkajian suara nafas snoring, telah terpasang oksigen dengan NRM 8 lt/menit, frekuensi nafas 28 x/menit, frekuensi nadi 98 x/menit TD 110/80 mmHg. Apakah masalah keperawatan sesuai kasus tersebut ? Select one: a. Gangguan pertukaran gas b. Pola nafas tidak efektif c. Bersihan jalan nafas tidak efektif d. Hipovolemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang paling tepat adalah:
c. Bersihan jalan nafas tidak efektif
Penjelasan:
Berdasarkan data pengkajian yang diberikan, klien memiliki tanda-tanda bersihan jalan nafas tidak efektif, yaitu:
- Suara nafas snoring, menunjukkan adanya hambatan pada jalan nafas
- Frekuensi nafas 28 x/menit, menunjukkan pernapasan yang cepat dan dangkal
- Telah terpasang oksigen NRM 8 lt/menit, mengindikasikan adanya masalah dalam mempertahankan jalan nafas
Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Bersihan jalan nafas tidak efektif", yang didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bersih" (SDKI, 2017).
Penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang menetapkan dan mengorganisasikan diagnosis keperawatan yang diakui dan digunakan di Indonesia.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang menetapkan dan mengorganisasikan luaran/hasil keperawatan yang diakui dan digunakan di Indonesia.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang menetapkan dan mengorganisasikan intervensi keperawatan yang diakui dan digunakan di Indonesia.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesi yang menetapkan dan mengembangkan standar-standar tersebut di Indonesia. -
Article No. 15898 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan 28 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri sendi di tangan dan lutut selama 6 bulan terakhir. Ia juga mengalami demam ringan, kelelahan, rambut rontok, dan bercak kemerahan di wajah. Apa diagnosis keperawatan yang paling tepat? Select one: a. Risiko infeksi b. Gangguan perfusi jaringan c. Nyeri kronis d. Intoleransi aktivitas e. Gangguan integritas kulit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan yang paling tepat untuk kondisi pasien tersebut berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa keperawatan yang paling sesuai adalah:
c. Nyeri Kronis
Penjelasan:
Pasien mengalami keluhan nyeri sendi di tangan dan lutut selama 6 bulan terakhir, yang merupakan gejala utama dari nyeri kronis. Selain itu, pasien juga mengalami gejala-gejala lain seperti demam ringan, kelelahan, rambut rontok, dan bercak kemerahan di wajah, yang dapat menjadi faktor yang memperberat atau memperparah kondisi nyeri kronis.
Berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), "Nyeri Kronis" didefinisikan sebagai "pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut, yang berlangsung lebih dari 3 bulan".
Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang paling tepat untuk kondisi pasien ini adalah "Nyeri Kronis", yang perlu ditangani secara komprehensif dengan mempertimbangkan gejala-gejala lain yang menyertai. -
Article No. 15899 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang laki-laki, usia 40 tahun dirawat dengan diagnosis Sindroma Steven Johnson, KU lemah, lesi pada kulit dan mukosa seluruh tubuh. Pasien Nampak kesakitan saat menggerakkan badan, sulit menelan dan nyeri saat BAK. Masalah utama yang muncul pada pasien. Select one: a. Intoleransi aktifitas b. Nyeri akut c. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi d. Resiko infeksi e. Gangguan mobilitas fisik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, masalah utama yang muncul pada pasien adalah:
b. Nyeri akut
Penjelasan:
Sindroma Steven Johnson merupakan kondisi medis yang mengakibatkan lesi parah pada kulit dan mukosa seluruh tubuh, yang dapat menyebabkan nyeri yang hebat. Pasien juga nampak kesakitan saat menggerakkan badan, sulit menelan, dan nyeri saat buang air kecil, yang menunjukkan adanya nyeri akut.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut berhubungan dengan lesi pada kulit dan mukosa yang disebabkan oleh Sindroma Steven Johnson.
Penjelasan Singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI Standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang dirasakan seperti kerusakan jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan antara lain: Pasien melaporkan nyeri terkontrol, Pasien menunjukkan kemampuan mengontrol nyeri, dan Pasien melaporkan kenyamanan meningkat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: Manajemen nyeri, Edukasi manajemen nyeri, Kolaborasi pemberian analgetik, dan Terapi modalitas nyeri. -
Article No. 15900 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan, usia 35 tahun dirawat di ruang bedah saraf dengan trauma kepala. Hasil pengkajian suara nafas snoring, telah terpasang oksigen dengan NRM 8 lt/menit, frekuensi nafas 28 x/menit, frekuensi nadi 98 x/menit TD 110/80 mmHg. Apa tindakan keperawatan sesuai pada kasus tersebut ? Select one: a. Ambil sampel darah b. Monitor frekuensi nafas c. Lakukan suction d. Atur posisi lateral e. Pasang infus dengan Na Cl 0.9 %
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang paling tepat adalah:
d. Atur posisi lateral
Penjelasan:
Berdasarkan data pengkajian yang diberikan, pasien mengalami kondisi yang mengindikasikan terjadinya gangguan jalan napas, yaitu:
- Suara napas snoring
- Frekuensi napas 28x/menit (>20x/menit)
Tindakan keperawatan yang sesuai untuk mengatasi gangguan jalan napas ini adalah dengan mengatur posisi pasien ke posisi lateral. Posisi lateral dapat membantu membuka jalan napas dan mencegah obstruksi jalan napas.
Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar diagnosis keperawatan yang dikeluarkan oleh PPNI.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar luaran atau hasil keperawatan yang dikeluarkan oleh PPNI.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar intervensi keperawatan yang dikeluarkan oleh PPNI.
Jadi, tindakan keperawatan yang sesuai adalah mengatur posisi pasien ke posisi lateral untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.