Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15874 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan, 58 tahun dirawat di rumah sakit karena mengalami kelemahan pada kedua kaki. Perawat melakukan pemeriksaan kekuatan otot. Hasilnya adalah kekuatan otot dengan skor 4. Apa kesimpulan dari hasil pemeriksaan pada klien tersebut? Select one: a. Mampu bergerak tapi tidak mampu melawan gravitasi b. Mampu melawan tahanan ringan c. Bebas bergerak mampu melawan tahanan kuat d. Mampu bergerak melawan gravitasi e. Terdapat kontraksi otot tapi tidak menghasilkan gerakan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, skor kekuatan otot klien adalah 4, maka kesimpulannya adalah:
d. Mampu bergerak melawan gravitasi
Penjelasan:
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), skor kekuatan otot 4 menunjukkan bahwa:
"Pasien mampu bergerak melawan gravitasi dan dapat melawan tahanan ringan."
Hal ini berarti pasien masih memiliki kekuatan otot yang baik untuk dapat bergerak melawan gravitasi, meskipun belum mampu melawan tahanan kuat. Ini sesuai dengan kondisi yang digambarkan, di mana pasien mengalami kelemahan pada kedua kaki namun masih dapat bergerak.
Jadi, kesimpulan yang tepat dari hasil pemeriksaan tersebut adalah bahwa pasien mampu bergerak melawan gravitasi. -
Article No. 15875 | 21 Apr 2025
Klinis : Cairan purulen pada mastoiditis berasal dari: Select one: a. Rongga telinga tengah b. Rongga mulut c. Rongga sinus d. Infeksi saluran kemih e. Kulit kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Rongga Telinga Tengah Berhubungan dengan Mastoiditis
Penjelasan:
a. Rongga telinga tengah
Jawaban yang tepat adalah a. Rongga telinga tengah.
Mastoiditis adalah infeksi pada tulang mastoid yang merupakan bagian dari tulang temporal di belakang telinga. Infeksi ini dapat menyebabkan cairan purulen (nanah) yang berasal dari rongga telinga tengah.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi Rongga Telinga Tengah adalah kondisi rentan terhadap masuknya agen patogen ke dalam rongga telinga tengah yang dapat menyebabkan inflamasi dan peningkatan produksi cairan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah Bebas Infeksi Rongga Telinga Tengah, yaitu tidak ada tanda-tanda infeksi pada rongga telinga tengah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen Infeksi, yaitu upaya untuk mencegah, mengendalikan, dan mengatasi infeksi pada rongga telinga tengah.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan.
Wassalamualaikum. -
Article No. 15876 | 21 Apr 2025
Klinis : SESAK, RONKHI, BATUK SAAT BERBARING, URIN SEDIKIT, OLIGURI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola napas tidak efektif (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat.
Faktor yang berhubungan: Perubahan mekanis paru, perubahan sistem saraf pusat, kelelahan otot pernapasan.
2. Bersihan jalan napas tidak efektif (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Faktor yang berhubungan: Peningkatan produksi sekret, penurunan kemampuan batuk, obstruksi jalan napas.
3. Penurunan volume urin (SDKI)
Definisi: Penurunan volume urin yang dikeluarkan dari normal.
Faktor yang berhubungan: Peningkatan kehilangan cairan, gangguan mekanisme regulasi cairan.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Pola napas: Tercapainya pola napas yang efektif.
2. Bersihan jalan napas: Tercapainya bersihan jalan napas yang efektif.
3. Volume urin: Tercapainya volume urin yang adekuat.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen jalan napas
Tujuan: Mempertahankan jalan napas yang terbuka dan efektif.
Aktivitas: Posisikan pasien, lakukan tindakan suction, berikan oksigen, monitor fungsi pernapasan.
2. Manajemen batuk
Tujuan: Memfasilitasi pembersihan jalan napas.
Aktivitas: Anjurkan batuk efektif, lakukan tindakan suction, berikan obat yang membantu pengeluaran sekret.
3. Manajemen cairan
Tujuan: Mempertahankan volume cairan yang adekuat.
Aktivitas: Monitor intake dan output cairan, berikan cairan intravena jika diperlukan, pantau tanda-tanda dehidrasi.
Saya harap penjelasan singkat ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan rencana intervensi yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan. Jangan ragu untuk menanyakan lebih lanjut jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 15877 | 21 Apr 2025
Klinis : SESAK NAFAS, RONKHI, BATUK SAAT BERBARING, OLIGURI, GAGAL GINJAL
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
3. Intoleransi Aktivitas
4. Gangguan Volume Cairan
Penjelasan Singkat:
1. Pola Napas Tidak Efektif
- SDKI: Pola Napas Tidak Efektif
- SLKI: Pernapasan, Terapi Oksigen
- SIKI: Manajemen Jalan Napas, Manajemen Pernapasan
Kondisi ini ditandai dengan sesak napas, ronkhi, dan batuk saat berbaring, yang dapat disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem pernapasan.
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SLKI: Pernapasan, Terapi Oksigen
- SIKI: Manajemen Jalan Napas, Manajemen Pernapasan
Kondisi ini ditandai dengan adanya ronkhi dan batuk, yang dapat disebabkan oleh akumulasi sekresi di saluran pernapasan.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Aktivitas Fisik, Manajemen Energi
- SIKI: Manajemen Aktivitas, Manajemen Energi
Kondisi ini ditandai dengan adanya sesak napas saat melakukan aktivitas, yang dapat disebabkan oleh penurunan kemampuan fisik.
4. Gangguan Volume Cairan
- SDKI: Gangguan Volume Cairan
- SLKI: Cairan dan Elektrolit
- SIKI: Manajemen Cairan, Manajemen Elektrolit
Kondisi ini ditandai dengan oliguri, yang dapat disebabkan oleh gangguan fungsi ginjal atau ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan.
Dalam konteks ini, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Pola Napas Tidak Efektif, Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, Intoleransi Aktivitas, dan Gangguan Volume Cairan. Setiap diagnosa tersebut memiliki intervensi dan hasil yang spesifik berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 15878 | 21 Apr 2025
Klinis : Manakah dari berikut ini yang merupakan penyebab utama gejala pada pasien SLE? Select one: a. Defisiensi insulin b. Infeksi virus akut c. Kekurangan vitamin B12 d. Respons autoimun yang menyerang jaringan tubuh e. Hipertrofi otot
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang profesional perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan Lupus Eritematosus Sistemik (SLE).
Diagnosa Keperawatan:
Respons autoimun yang menyerang jaringan tubuh
Penjelasan:
Lupus Eritematosus Sistemik (SLE) adalah penyakit autoimun kronis yang ditandai dengan respons imun yang menyerang jaringan tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, dan organ lainnya. Gejala-gejala utama SLE dapat mencakup ruam kulit, kelelahan, nyeri sendi, demam, dan gangguan pada organ-organ tubuh. Oleh karena itu, penyebab utama gejala pada pasien SLE adalah respons autoimun yang menyerang jaringan tubuh, bukan defisiensi insulin, infeksi virus akut, kekurangan vitamin B12, atau hipertrofi otot.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Terkait dengan diagnosa keperawatan "Respons autoimun yang menyerang jaringan tubuh", SDKI menyediakan panduan dan definisi untuk membantu perawat dalam mengidentifikasi dan merumuskan diagnosa keperawatan yang tepat.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
SLKI menyediakan panduan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan terkait dengan diagnosa "Respons autoimun yang menyerang jaringan tubuh", seperti penurunan tanda dan gejala penyakit autoimun, peningkatan fungsi organ yang terkena, dan peningkatan kualitas hidup pasien.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
SIKI memberikan panduan mengenai intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa "Respons autoimun yang menyerang jaringan tubuh", seperti manajemen gejala penyakit, terapi obat, edukasi pasien dan keluarga, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas untuk pasien dengan Lupus Eritematosus Sistemik (SLE). -
Article No. 15879 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan, usia 35 tahun dirawat di ruang bedah saraf dengan trauma kepala. Hasil pengkajian suara nafas snoring, telah terpasang oksigen dengan NRM 8 lt/menit, frekuensi nafas 28 x/menit, frekuensi nadi 98 x/menit TD 110/80 mmHg. Apa tindakan keperawatan sesuai pada kasus tersebut ? Select one: a. Pasang infus dengan Na Cl 0.9 % b. Lakukan suction c. Monitor frekuensi nafas d. Ambil sampel darah e. Atur posisi lateral
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Saya sebagai perawat profesional akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi yang Anda paparkan, serta tindakan keperawatan yang sesuai.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SLKI: Mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SIKI: Intervensi untuk memfasilitasi pembebasan jalan napas dan mempertahankan ventilasi yang adekuat.
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan trauma kepala mengalami penurunan kesadaran yang dapat menyebabkan obstruksi jalan napas. Suara napas snoring dan frekuensi napas yang cepat (28x/menit) menunjukkan adanya gangguan pada jalan napas.
Tindakan Keperawatan:
e. Atur posisi lateral
- Memposisikan pasien miring ke kiri atau kanan untuk memfasilitasi drainase sekret dan menjaga jalan napas tetap terbuka.
Selain itu, tindakan keperawatan lain yang sesuai adalah:
b. Lakukan suction
- Membersihkan jalan napas dari sekret atau obstruksi dengan menggunakan alat suction.
c. Monitor frekuensi nafas
- Memantau frekuensi napas sebagai indikator status pernafasan pasien.
Tindakan lain yang tidak diperlukan pada kasus ini adalah:
a. Pasang infus dengan NaCl 0,9%
- Tidak ada indikasi untuk pemasangan infus pada saat ini.
d. Ambil sampel darah
- Tidak ada indikasi untuk pengambilan sampel darah saat ini.
Jadi, tindakan keperawatan yang sesuai adalah atur posisi lateral, lakukan suction, dan monitor frekuensi nafas. -
Article No. 15880 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat di ruang rawat penyakit saraf dengan meningitis. Hasil pengkajian mengalami penurunan kesadaran, frekuensi nafas 28 x/menit, memperoleh terapi oksigen 3 lt/menit. Memperoleh terapi Steroid. Apakah tujuan terapi sesuai kasus diatas ? Select one: a. menurunkan edema b. menurunkan jamur c. menurunkan status sutrisi d. menurunkan kekebalan tubuh e. menurunkan fungi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Gangguan Pertukaran Gas (SDKI)
- Definisi: Ketidakefektifan ventilasi paru-paru yang mengakibatkan perubahan dalam oksigenasi atau eliminasi karbon dioksida di dalam tubuh.
- Karakteristik Utama: Frekuensi napas tidak efektif, hipoksemia, dan hiperkapnia.
2. Gangguan Mobilitas Fisik (SDKI)
- Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, jangkauan gerak, atau kontrol motorik.
- Karakteristik Utama: Penurunan kesadaran dan kelemahan.
3. Risiko Infeksi (SDKI)
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan perkembangbiakan organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan sel.
- Karakteristik Utama: Terapi steroid yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.
Tujuan terapi sesuai kasus di atas adalah:
a. Menurunkan edema
- Edema dapat terjadi pada kasus meningitis, dan terapi steroid dapat membantu mengurangi edema.
Dengan demikian, berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Pertukaran Gas, Gangguan Mobilitas Fisik, dan Risiko Infeksi, dengan tujuan terapi utama adalah menurunkan edema. -
Article No. 15881 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan 28 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri sendi di tangan dan lutut selama 6 bulan terakhir. Ia juga mengalami demam ringan, kelelahan, rambut rontok, dan bercak kemerahan di wajah. Apa diagnosis keperawatan yang paling tepat? Select one: a. Nyeri kronis b. Risiko infeksi c. Intoleransi aktivitas d. Gangguan integritas kulit e. Gangguan perfusi jaringan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: e. Gangguan perfusi jaringan
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang dialami oleh pasien, yaitu nyeri sendi di tangan dan lutut, demam ringan, kelelahan, rambut rontok, dan bercak kemerahan di wajah, diagnosis keperawatan yang paling tepat adalah Gangguan perfusi jaringan.
Gangguan perfusi jaringan adalah kondisi di mana ada perubahan dalam kuantitas dan/atau kualitas aliran darah ke jaringan, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pengiriman nutrisi dan oksigen ke jaringan.
Pasien ini menunjukkan gejala-gejala yang mengarah pada adanya gangguan perfusi jaringan, seperti nyeri sendi, demam ringan, dan perubahan integumen (rambut rontok dan bercak kemerahan di wajah). Hal ini dapat disebabkan oleh peradangan atau kondisi autoimun yang dapat mempengaruhi aliran darah ke jaringan.
Diagnosis keperawatan ini lebih tepat daripada pilihan lainnya, seperti nyeri kronis, risiko infeksi, intoleransi aktivitas, atau gangguan integritas kulit, karena gejala-gejala yang ditunjukkan oleh pasien lebih mengarah pada adanya gangguan perfusi jaringan. -
Article No. 15882 | 21 Apr 2025
Klinis : OLIGURI, GAGAL GINJAL SESAK NAFAS, RONKHI, BATUK BERDAHAK,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya Perawat Konsultan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Oliguri
2. Gagal Ginjal
3. Sesak Nafas
4. Ronkhi
5. Batuk Berdahak
Penjelasan Singkat:
1. Oliguri
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Berkurangnya produksi urin
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Peningkatan Output Urin
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Cairan
2. Gagal Ginjal
- SDKI: Ketidakmampuan ginjal untuk mempertahankan homeostasis cairan dan elektrolit
- SLKI: Keseimbangan Cairan
- SIKI: Manajemen Gagal Ginjal
3. Sesak Nafas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk bernafas dengan nyaman
- SLKI: Perfusi Jaringan
- SIKI: Manajemen Jalan Napas
4. Ronkhi
- SDKI: Bunyi nafas abnormal selama inspirasi dan ekspirasi
- SLKI: Bersihan Jalan Napas
- SIKI: Manajemen Jalan Napas
5. Batuk Berdahak
- SDKI: Batuk yang disertai pengeluaran sekret dari saluran pernapasan
- SLKI: Bersihan Jalan Napas
- SIKI: Manajemen Jalan Napas
Dalam praktik keperawatan, kami akan melakukan pengkajian komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi yang sesuai, dan melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan pemulihan pasien. Kami akan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan perawatan yang terbaik. Jangan ragu untuk menghubungi kami jika membutuhkan informasi lebih lanjut.
Wassalamualaikum. -
Article No. 15883 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan 28 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri sendi di tangan dan lutut selama 6 bulan terakhir. Ia juga mengalami demam ringan, kelelahan, rambut rontok, dan bercak kemerahan di wajah. Apa diagnosis keperawatan yang paling tepat?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan yang paling tepat untuk kondisi pasien tersebut berdasarkan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan yang paling tepat:
Pola Tidur Terganggu
Penjelasan:
Kondisi pasien yang dipaparkan menunjukkan gejala-gejala yang dapat dikaitkan dengan penyakit Lupus Eritematosus Sistemik (LES). Beberapa tanda dan gejala yang muncul, seperti nyeri sendi, demam ringan, kelelahan, rambut rontok, dan bercak kemerahan di wajah, sering ditemukan pada pasien dengan LES.
Pola Tidur Terganggu merupakan diagnosa keperawatan yang paling tepat untuk kondisi pasien ini. Pasien dengan LES sering mengalami gangguan tidur akibat nyeri sendi, kelelahan, dan gejala-gejala lain yang menyertai penyakitnya. Gangguan tidur ini dapat berdampak pada fungsi fisiologis, psikologis, dan sosial pasien.
Sebagai perawat, kita perlu mengkaji lebih lanjut mengenai kualitas dan kuantitas tidur pasien, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selanjutnya, kita dapat menyusun rencana keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah pola tidur terganggu ini, seperti pemberian edukasi tentang manajemen nyeri, teknik relaksasi, dan modifikasi lingkungan tidur.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan Pola Tidur Terganggu merupakan yang paling sesuai dengan kondisi pasien ini, dan harus menjadi fokus utama dalam perencanaan dan implementasi asuhan keperawatan.