Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19725 | 16 Jul 2025
Klinis : Pasien datang via UGD dengan keluhan demam sejak 3 hari. Demanı naik turun, cenderung naik ketika malam. Keluhan disertai mual, muntah, lemas tidak nafsu makan minum dan tidak bisa tidur dua hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia (00007)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal, yaitu suhu inti tubuh di atas 37,5°C (99,5°F).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
D-0702 Suhu tubuh dalam rentang normal
D-0703 Tanda-tanda vital dalam rentang normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
P-0703 Manajemen demam
P-0703.a Identifikasi penyebab demam
P-0703.b Monitoring suhu tubuh
P-0703.c Pemberian antipiretik
P-0703.d Menjaga kelembaban dan ventilasi yang adekuat
Penjelasan singkat:
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari, dimana demam naik turun dan cenderung naik ketika malam hari. Keluhan disertai dengan mual, muntah, lemas, tidak nafsu makan dan minum, serta sulit tidur. Berdasarkan kondisi tersebut, Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah Hipertermia (00007), yang merupakan peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal.
Pada SLKI, luaran yang diharapkan adalah suhu tubuh dan tanda-tanda vital dalam rentang normal. Sedangkan pada SIKI, intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen demam, yang meliputi identifikasi penyebab demam, monitoring suhu tubuh, pemberian antipiretik, serta menjaga kelembaban dan ventilasi yang adekuat. -
Article No. 19726 | 16 Jul 2025
Klinis : Pasien datang via UGD dengan keluhan demam sejak 3 hari. Demanı naik turun, cenderung naik ketika malam. Keluhan disertai mual, muntah, lemas tidak nafsu makan minum dan tidak bisa tidur dua hari
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Kode R50.9 dalam ICD-10 digunakan untuk menegakkan diagnosis demam yang tidak diklasifikasikan di tempat lain. Hal ini sesuai dengan keluhan pasien yang mengalami demam selama 3 hari dengan gejala naik turun yang cenderung naik saat malam hari.
- Gejala tambahan seperti mual, muntah, lemas, tidak nafsu makan dan minum, serta kesulitan tidur dapat merupakan gejala penyerta dari kondisi demam tersebut.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk kondisi ini.
- Deskripsi: Pada kasus ini, tidak terdapat tindakan atau prosedur medis yang perlu dikodekan menggunakan ICD-9-CM. Penanganan yang diberikan kemungkinan berupa pemberian cairan, antipiretik, dan pengobatan simptomatik lainnya sesuai dengan protokol penatalaksanaan demam.
Secara keseluruhan, berdasarkan gejala yang dilaporkan, diagnosis yang sesuai adalah demam yang tidak diklasifikasikan di tempat lain (R50.9). Penanganan selanjutnya akan bergantung pada hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan evaluasi kondisi pasien secara komprehensif oleh tenaga kesehatan yang merawat. -
Article No. 19727 | 16 Jul 2025
Klinis : Pasien datang via UGD dengan keluhan demam sejak 3 hari. Demanı naik turun, cenderung naik ketika malam. Keluhan disertai mual, muntah, lemas tidak nafsu makan minum dan tidak bisa tidur dua hari
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan kondisi pasien yang dideskripsikan, yaitu demam sejak 3 hari, demam naik turun dengan kecenderungan naik pada malam hari, disertai mual, muntah, lemas, tidak nafsu makan dan minum, serta tidak bisa tidur selama dua hari, maka Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Hipertermia (00007)
Definisi: Suhu tubuh di atas rentang normal.
Karakteristik Definisi: Suhu tubuh di atas 38,3°C (101°F), kulit hangat, wajah kemerahan, produksi keringat berlebih.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Termoregulasi (0800)
- Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5-37,5°C)
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
- Tidak ada tanda-tanda infeksi sekunder
2. Kenyamanan: Tidak Terganggu (1005)
- Pasien melaporkan tidak ada rasa tidak nyaman
- Pasien dapat tidur dengan baik
- Pasien menunjukkan peningkatan energi dan nafsu makan
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Demam (3740)
- Pantau suhu tubuh secara berkala
- Berikan kompres hangat atau dingin untuk menurunkan suhu tubuh
- Anjurkan pasien untuk minum cairan hangat atau dingin untuk mencegah dehidrasi
- Berikan antipiretik sesuai indikasi
2. Manajemen Nutrisi (1100)
- Pantau intake dan output cairan
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nafsu makan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet yang sesuai
- Berikan makanan dan minuman yang diinginkan pasien
3. Manajemen Tidur (0004)
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi tidur
- Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk tidur
- Ajarkan teknik relaksasi untuk membantu pasien tidur
- Berikan obat tidur sesuai indikasi
Penjelasan Rinci:
Diagnosa Keperawatan Hipertermia dipilih karena pasien mengalami demam yang naik turun, terutama pada malam hari, yang merupakan karakteristik utama dari kondisi tersebut. Tujuan luaran yang diharapkan adalah agar pasien dapat mencapai suhu tubuh normal, tidak mengalami dehidrasi, dan tidak terjadi infeksi sekunder. Selain itu, diharapkan pasien dapat merasakan kenyamanan dan dapat tidur dengan baik.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi Manajemen Demam untuk menurunkan suhu tubuh, Manajemen Nutrisi untuk menjaga asupan cairan dan nutrisi yang adekuat, serta Manajemen Tidur untuk membantu pasien memperoleh tidur yang cukup dan berkualitas. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti ahli gizi, juga diperlukan untuk memastikan perawatan yang komprehensif.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu suhu tubuh kembali normal, tidak ada tanda-tanda dehidrasi atau infeksi sekunder, serta pasien merasa nyaman dan dapat tidur dengan baik. -
Article No. 19728 | 16 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan lemas pusing mudah lelah untuk beraktivitas tampak pucat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelelahan (00093)
Definisi SDKI:
Pengalaman subjektif akan kurangnya energi fisik dan mental untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Kode SDKI: 00093
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
Definisi SDKI:
Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Kode SDKI: 00002
Rencana Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Kelelahan (M 0207)
Definisi: Tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan energi fisik dan mental.
Kode SLKI: M 0207
2. Manajemen Nutrisi (M 0301)
Definisi: Tindakan untuk mengatur asupan nutrisi sesuai kebutuhan tubuh.
Kode SLKI: M 0301
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Energi (I 0203)
Definisi: Intervensi untuk mengoptimalkan penggunaan dan pemulihan energi.
Kode SIKI: I 0203
2. Peningkatan Intake Nutrisi (I 0302)
Definisi: Intervensi untuk meningkatkan asupan nutrisi sesuai kebutuhan.
Kode SIKI: I 0302
Dengan tone akademis dan persona pakar, saya telah memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh PPNI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan. Jika ada pertanyaan atau hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 19729 | 16 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan lemas pusing mudah lelah untuk beraktivitas tampak pucat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00092
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00092
Definisi: Klien dapat melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuannya tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00092
Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan perawat untuk membantu klien mencapai luaran yang diharapkan.
Dalam konteks kasus ini, pasien mengeluhkan lemas, pusing, dan mudah lelah untuk beraktivitas, serta tampak pucat. Diagnosa Keperawatan yang tepat adalah Intoleransi Aktivitas, dimana pasien mengalami ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik.
Perawat perlu melakukan intervensi keperawatan sesuai dengan SIKI untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan, yaitu kemampuan melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuannya tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. -
Article No. 19730 | 16 Jul 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan yang dapat ditetapkan untuk kondisi pasien tersebut berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Kode SDKI: 00031
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
- Kode SDKI: 00092
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik atau persepsi.
3. Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Pola Napas
- Kode SDKI: 00032
- Definisi: Perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang mengganggu ventilasi yang optimal.
4. Diagnosa Keperawatan: Kelelahan
- Kode SDKI: 00093
- Definisi: Perasaan letih dan terbatas secara fisik dan mental yang berkelanjutan.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Kode-kode di atas merupakan kode yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk masing-masing diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan. Kode-kode ini digunakan untuk memudahkan pencatatan dan dokumentasi keperawatan. -
Article No. 19731 | 16 Jul 2025
Klinis : DS: ibu klien mengatakan setiap perawat datang anaknya selalu rewel DO: Klien tampak pucat dan gelisah Klien terlihat rewel dan khawatir Klien terlihat bingung Klien terlihat tegang Score Children fear's 3
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan yang paling sesuai dengan kondisi yang Anda berikan adalah "Kecemasan Anak". Hal ini didasarkan pada data subjektif (DS) yang menunjukkan bahwa anak klien selalu rewel ketika perawat datang, serta data objektif (DO) yang menggambarkan klien tampak pucat, gelisah, rewel, khawatir, bingung, dan tegang. Selain itu, skor Children Fear's yang mencapai 3 juga mengindikasikan adanya kecemasan pada anak.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Anak menunjukkan tanda-tanda penurunan kecemasan, yang dapat ditandai dengan:
a. Anak tampak tenang dan kooperatif selama interaksi dengan perawat.
b. Anak mampu mengekspresikan perasaannya dengan baik.
c. Anak menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
2. Keluarga menunjukkan kemampuan dalam mengelola kecemasan anak, yang dapat ditandai dengan:
a. Keluarga dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan pada anak.
b. Keluarga dapat menerapkan strategi untuk mengurangi kecemasan anak.
c. Keluarga dapat memberikan dukungan emosional yang optimal bagi anak.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Asesmen Komprehensif
a. Lakukan pengkajian komprehensif terkait kecemasan anak, termasuk riwayat kesehatan, faktor pemicu, dan respons anak.
b. Gunakan alat ukur yang sesuai, seperti Children's Fear Scale, untuk mengevaluasi tingkat kecemasan anak.
2. Manajemen Kecemasan Anak
a. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi anak.
b. Terapkan teknik distraksi dan relaksasi yang sesuai dengan usia anak.
c. Libatkan orang tua/keluarga dalam proses asuhan keperawatan.
d. Berikan informasi dan edukasi kepada orang tua/keluarga tentang cara mengelola kecemasan anak.
3. Kolaborasi Multidisipliner
a. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti psikolog atau terapis bermain, untuk memberikan intervensi yang komprehensif.
b. Koordinasi dengan tim kesehatan lain untuk memastikan kesinambungan asuhan keperawatan.
4. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Lakukan evaluasi secara berkala untuk menilai efektivitas intervensi.
b. Dokumentasikan setiap tahapan asuhan keperawatan secara sistematis.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan anak dapat menunjukkan penurunan tanda-tanda kecemasan, serta keluarga dapat mengelola kecemasan anak dengan baik. -
Article No. 19732 | 16 Jul 2025
Klinis : Klien datang dengan keluhan diare, BAB 5x, muntah, mual, panas. Muka pucat dan bising usus 40x/menit. Ibu klien mengatakan setiap perawat datang anaknya selalu rewel, tampak pucat, gelisah, khwatir, dan bingung. Score Children fear's yang didapat score 3.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan membantu Anda dengan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi klien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi klien yang datang dengan keluhan diare, muntah, mual, panas, tampak pucat, dan bising usus yang meningkat, serta kecemasan yang ditunjukkan oleh ibu klien, maka diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Risiko Ketidakseimbangan Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui diare dan muntah.
2. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan anak.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Ketidakseimbangan Cairan:
a. Keseimbangan Cairan: Klien menunjukkan tanda-tanda hidrasi yang adekuat, seperti mukosa lembab, turgor kulit baik, nadi kuat, dan produksi urin normal.
b. Hidrasi: Klien menunjukkan intake dan output cairan yang seimbang.
2. Kecemasan:
a. Tingkat Kecemasan: Klien dan keluarga menunjukkan penurunan tingkat kecemasan, yang ditandai dengan penurunan skor Children Fear's menjadi 0-1.
b. Kontrol Kecemasan: Klien dan keluarga mampu mengenali dan mengelola kecemasan yang muncul.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Ketidakseimbangan Cairan:
a. Lakukan pengkajian tanda-tanda vital dan status hidrasi secara berkala.
b. Pantau intake dan output cairan klien.
c. Berikan cairan intravena sesuai kebutuhan untuk mengganti kehilangan cairan.
d. Berikan obat anti-diare dan anti-mual sesuai resep dokter.
e. Anjurkan klien untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang mudah dicerna.
f. Edukasi klien dan keluarga tentang pentingnya menjaga keseimbangan cairan.
2. Kecemasan:
a. Lakukan pengkajian tingkat kecemasan klien dan keluarga menggunakan instrumen Children Fear's.
b. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk mengurangi kecemasan.
c. Libatkan klien dan keluarga dalam perawatan untuk meningkatkan rasa kontrol.
d. Berikan informasi yang jelas dan lengkap tentang kondisi dan rencana perawatan klien.
e. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi kepada klien dan keluarga untuk mengelola kecemasan.
f. Berikan dukungan emosional dan psikologis kepada klien dan keluarga.
g. Lakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya psikolog) jika diperlukan.
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada klien, diharapkan klien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu stabilnya keseimbangan cairan dan penurunan tingkat kecemasan. Peran perawat sangat penting dalam memfasilitasi proses penyembuhan dan pemulihan klien. -
Article No. 19733 | 16 Jul 2025
Klinis : Klien datang dengan keluhan diare, BAB 5x, muntah, mual, panas. Muka pucat dan bising usus 40x/menit. Ibu klien mengatakan setiap perawat datang anaknya selalu rewel, tampak pucat, gelisah, khwatir, dan bingung. Score Children fear's yang didapat score 3. Diagnosa adalah gastroenteritis (GEA)
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi klien dengan gastroenteritis (GEA):
1. Risiko Dehidrasi berhubungan dengan kehilangan cairan dan elektrolit akibat diare dan muntah.
Penjelasan: Klien mengalami diare dan muntah yang dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan, sehingga berisiko mengalami dehidrasi.
2. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
Penjelasan: Ibu klien mengatakan bahwa setiap perawat datang, anaknya selalu rewel, tampak pucat, gelisah, khawatir, dan bingung, yang menunjukkan adanya kecemasan pada klien terkait perubahan status kesehatannya.
3. Gangguan Tidur berhubungan dengan rasa tidak nyaman akibat gejala gastroenteritis.
Penjelasan: Gejala gastroenteritis seperti diare, muntah, dan rasa mual dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada klien, sehingga berpotensi mengganggu pola tidur klien.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Dehidrasi
a. Outcome: Cairan dan elektrolit dalam batas normal
b. Indikator:
- Intake dan output cairan seimbang
- Turgor kulit baik
- Membran mukosa lembab
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
2. Kecemasan
a. Outcome: Tingkat kecemasan menurun
b. Indikator:
- Ekspresi wajah tenang
- Verbalisasi positif mengenai kondisi kesehatan
- Tidak ada perilaku cemas (rewel, gelisah)
3. Gangguan Tidur
a. Outcome: Pola tidur membaik
b. Indikator:
- Durasi tidur meningkat
- Terbangun sesedikit mungkin
- Merasa segar saat bangun tidur
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Dehidrasi
a. Pemantauan tanda-tanda vital dan status hidrasi
b. Pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
c. Edukasi terkait pentingnya intake cairan yang adekuat
2. Kecemasan
a. Teknik relaksasi (napas dalam, distraksi)
b. Pemberian informasi dan dukungan psikologis
c. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, psikolog) jika perlu
3. Gangguan Tidur
a. Manajemen lingkungan untuk meningkatkan kenyamanan tidur
b. Teknik relaksasi (musik, pijat)
c. Pengaturan pola istirahat dan tidur
Penjelasan tersebut mencakup diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi klien dengan gastroenteritis (GEA) secara komprehensif. Harapannya, asuhan keperawatan yang diberikan dapat membantu klien mencapai kondisi yang optimal. -
Article No. 19675 | 16 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan demam dan pusing sejak kemarin td 90/60 s:36.5
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan analisis yang rinci dan terperinci untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan gejala yang dialami pasien, yaitu demam dan pusing sejak kemarin, serta tanda vital tekanan darah 90/60 mmHg dan suhu 36,5°C, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Hipertermia Berhubungan dengan Proses Penyakit Akut
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, yang disebabkan oleh respons fisiologis tubuh terhadap proses penyakit akut.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat menunjukkan:
1. Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5-37,5°C)
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal
3. Ketidaknyamanan akibat demam dan pusing berkurang
4. Mampu beraktivitas tanpa kelelahan yang berlebihan
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang perlu dilakukan adalah:
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Mengukur suhu tubuh, nadi, respirasi, dan tekanan darah secara rutin
- Memantau perubahan tanda-tanda vital dan melaporkan hasil pemantauan kepada tenaga kesehatan
2. Manajemen Demam
- Memberikan kompres hangat untuk menurunkan suhu tubuh
- Menganjurkan pasien mengonsumsi cairan yang cukup
- Memberikan obat penurun demam sesuai resep dokter
3. Manajemen Rasa Tidak Nyaman
- Memberikan analgesik sesuai resep dokter untuk mengurangi rasa pusing
- Mengatur lingkungan yang nyaman, seperti menjaga suhu ruangan dan pencahayaan yang sesuai
- Memberikan edukasi dan dukungan emosional kepada pasien
4. Peningkatan Aktivitas
- Menganjurkan pasien untuk beristirahat yang cukup
- Membantu pasien melakukan aktivitas sesuai dengan toleransinya
- Memantau tanda-tanda kelelahan dan mengatur aktivitas pasien
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu penurunan suhu tubuh, stabilnya tanda-tanda vital, berkurangnya ketidaknyamanan, serta peningkatan kemampuan beraktivitas.