Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16055 | 23 Apr 2025
Klinis : dijadwal kan mendapatkan pemeriksaan ankle brachcial index
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Gangguan Perfusi Jaringan Perifer
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Gangguan Perfusi Jaringan Perifer adalah keadaan di mana individu berisiko mengalami penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan perifer.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat menunjukkan perfusi jaringan perifer yang adekuat, yang ditandai dengan tidak ada tanda-tanda gangguan perfusi seperti perubahan warna, suhu, dan sensasi kulit.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pemantauan tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu)
2. Pemeriksaan Ankle Brachial Index (ABI) untuk mengevaluasi aliran darah ke ekstremitas bawah
3. Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya pemeriksaan ABI dan perawatan kaki
4. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (dokter, fisioterapis, dll.) untuk penanganan lebih lanjut.
Tone: Akademis
Persona: Pakar
Nurse: Memberikan informasi medis dan keperawatan secara komprehensif dan ilmiah. -
Article No. 16056 | 23 Apr 2025
Klinis : dijadwal kan mendapatkan pemeriksaan ankle brachcial index
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu penjadwalan pemeriksaan ankle brachial index, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Gangguan Perfusi Perifer
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan sistem kardiovaskular untuk mempertahankan perfusi adekuat ke jaringan perifer.
- Penyebab: Penyakit pembuluh darah perifer, diabetes melitus, hipertensi, gangguan sirkulasi.
- Tanda dan Gejala: Nyeri tungkai, kram, hilangnya denyut nadi perifer, perubahan warna kulit, suhu kulit dingin, kulit kering dan gatal.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Perfusi perifer membaik, tidak ada tanda-tanda gangguan perfusi, kemampuan aktivitas fisik meningkat.
- Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital dalam batas normal, denyut nadi perifer teraba, warna kulit normal, suhu kulit hangat, tidak ada nyeri atau kram.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Monitor tanda-tanda vital, monitor perfusi perifer, atur posisi ekstremitas, lakukan latihan fisik, edukasi tentang gaya hidup sehat.
- Rasional: Untuk memantau, mempertahankan, dan meningkatkan perfusi perifer serta mencegah komplikasi.
Dalam konteks akademis dan persona pakar/perawat, diagnosa keperawatan ini menunjukkan adanya risiko gangguan perfusi perifer yang perlu diidentifikasi dan dikelola secara komprehensif untuk mencapai luaran yang diharapkan dan memaksimalkan intervensi keperawatan yang diberikan. -
Article No. 16057 | 23 Apr 2025
Klinis : dijadwal kan mendapatkan pemasangan ngt dan bilas lambung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Aspirasi Tersedak berhubungan dengan kelemahan otot-otot faringeal dan laringeal.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Rentan terhadap masuknya zat asing (cairan, makanan, benda) ke dalam saluran pernafasan.
- Faktor Risiko: Kelemahan otot-otot faringeal dan laringeal.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Tidak terjadi aspirasi tersedak.
- Kriteria Hasil: Pasien dapat menelan tanpa tersedak, tidak ada suara napas cuping hidung, dan tidak ada bunyi cairan di jalan napas.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
a. Pemantauan Respirasi: Mengobservasi frekuensi, kedalaman, dan irama pernapasan.
b. Pemberian Nutrisi: Memastikan pasien mendapatkan nutrisi sesuai kebutuhan.
c. Perawatan Saluran Cerna: Melakukan pemasangan dan perawatan NGT serta pembersihan lambung.
d. Manajemen Jalan Napas: Mempertahankan jalan napas yang paten.
Dalam kondisi ini, pasien dijadwalkan untuk pemasangan NGT (Nasogastric Tube) dan bilas lambung. Perawat perlu memperhatikan risiko aspirasi tersedak yang dapat terjadi selama proses tersebut dan melakukan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mencegah terjadinya komplikasi. -
Article No. 16058 | 23 Apr 2025
Klinis : dijadwal kan mendapatkan pemasangan ngt
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Aspirasi Tersedak berhubungan dengan penurunan refleks menelan saat pemasangan NGT (Nasogastric Tube)
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Aspirasi Tersedak adalah kondisi di mana individu memiliki kemungkinan untuk mengalami masuk atau masuknya cairan, makanan, atau benda asing ke dalam jalan napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat menunjukkan tidak adanya tanda-tanda aspirasi, seperti tidak ada suara napas tambahan, tidak ada batuk atau tersedak saat menelan, dan tidak ada perubahan saturasi oksigen.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Memposisikan pasien dengan kepala lebih tinggi saat pemasangan NGT
2. Memberikan edukasi kepada pasien mengenai cara menelan dengan benar saat pemasangan NGT
3. Memonitor tanda-tanda vital dan saturasi oksigen selama dan setelah pemasangan NGT
4. Memastikan bahwa NGT telah terpasang dengan benar di saluran pencernaan
Dengan penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mencegah terjadinya risiko aspirasi tersedak pada pasien yang dijadwalkan untuk pemasangan NGT. -
Article No. 16059 | 23 Apr 2025
Klinis : dijadwal kan mendapatkan terapi bilas lambung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosis Keperawatan:
1. Risiko aspirasi berhubungan dengan prosedur terapi bilas lambung
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Risiko aspirasi adalah keadaan di mana individu rentan mengalami masuknya cairan, makanan, benda asing atau sekresi ke dalam saluran napas.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah individu bebas dari komplikasi akibat aspirasi, seperti pneumonia, hipoksemia, dan kematian.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain memantau tanda-tanda vital, memantau status respirasi, memposisikan dengan benar, memberikan informasi dan edukasi tentang prosedur, serta memfasilitasi pelaksanaan terapi bilas lambung dengan aman.
Dalam konteks akademis dan persona pakar/perawat, penjelasan singkat di atas dapat disampaikan dengan bahasa yang lebih formal dan rinci sesuai dengan kebutuhan audiens. -
Article No. 16060 | 23 Apr 2025
Klinis : dijadwal kan mendapatkan terapi bilas lambung melalui selang ngt
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang dijadwalkan mendapatkan terapi bilas lambung melalui selang NGT.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Aspirasi Berhubungan dengan Terapi Bilas Lambung Melalui Selang NGT
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko Aspirasi adalah kondisi di mana individu memiliki kemungkinan mengalami masuknya cairan, makanan, sekresi, atau benda asing ke dalam saluran pernafasan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tujuan utama penatalaksanaan risiko aspirasi adalah mencegah terjadinya aspirasi dan komplikasi akibat aspirasi. Luaran yang diharapkan antara lain: Bebas Dari Tanda dan Gejala Aspirasi, Mampu Batuk Efektif, dan Mempertahankan Fungsi Pernafasan yang Adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: Monitoring Tanda-Tanda Vital, Manajemen Jalan Napas, Manajemen NGT, Edukasi Pasien dan Keluarga, serta Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain.
Dengan penerapan standar asuhan keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan perawat dapat mengidentifikasi risiko aspirasi pada pasien yang menjalani terapi bilas lambung melalui selang NGT, menetapkan tujuan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mencegah terjadinya komplikasi aspirasi. -
Article No. 16061 | 23 Apr 2025
Klinis : dijadwal kan mendapatkan pengukur an antropometri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sebutkan.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Gangguan Keseimbangan Cairan berhubungan dengan tindakan pengukuran antropometri.
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Risiko Gangguan Keseimbangan Cairan: Kondisi di mana individu berisiko mengalami gangguan dalam mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh yang sesuai.
- Faktor yang berhubungan: Tindakan pengukuran antropometri yang dapat menyebabkan risiko dehidrasi atau kelebihan cairan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan yang adekuat.
- Indikator: Intake dan output cairan seimbang, tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda dehidrasi atau kelebihan cairan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
a. Monitor intake dan output cairan
b. Berikan edukasi kepada pasien tentang pentingnya menjaga keseimbangan cairan
c. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (jika diperlukan) untuk memastikan keseimbangan cairan pasien
d. Monitor tanda-tanda vital dan status hidrasi pasien
Dalam konteks akademis dan dengan persona sebagai pakar perawat, diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat di atas menyediakan informasi yang komprehensif dan sesuai dengan standar PPNI. Saya harap penjelasan ini dapat membantu Anda memahami kondisi pasien dan rencana perawatan yang sesuai. -
Article No. 16062 | 23 Apr 2025
Klinis : dijadwal kan mendapatkan pengukur an antropometri dari panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan, dan berat badan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, di mana pasien akan menjalani pengukuran antropometri, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh". Hal ini dikarenakan pengukuran antropometri dapat mengidentifikasi adanya risiko malnutrisi atau ketidakseimbangan nutrisi pada pasien.
SDKI:
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Faktor Risiko: Usia, status fisiologis, status psikologis, faktor sosial ekonomi, dan faktor lingkungan.
SLKI:
Luaran yang diharapkan:
1. Pasien dapat memperbaiki status nutrisi.
2. Pasien dapat mencapai berat badan ideal.
3. Pasien dapat mempertahankan status nutrisi yang optimal.
SIKI:
Intervensi Keperawatan:
1. Kaji status nutrisi pasien.
2. Monitoring parameter antropometri secara berkala.
3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang sesuai.
4. Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang adekuat.
5. Motivasi pasien untuk meningkatkan asupan nutrisi.
Dalam melakukan pengkajian dan intervensi keperawatan, perawat harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. Hal ini penting untuk memastikan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan. -
Article No. 16063 | 23 Apr 2025
Klinis : dijadwal kan mendapatkan denver developmental screening test
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu terjadwalnya pemeriksaan perkembangan menggunakan uji Denver Developmental Screening Test dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, berikut adalah diagnosis keperawatan yang mungkin sesuai beserta penjelasannya menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Keterlambatan Perkembangan
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan individu yang berisiko mengalami penyimpangan atau perlambatan dalam pencapaian tahapan perkembangan yang meliputi aspek motorik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional.
- Faktor Risiko: Riwayat kelainan prenatal, perinatal, postnatal, paparan zat toksik, status gizi buruk, dan stimulasi lingkungan yang kurang.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien menunjukkan perkembangan yang sesuai dengan tahapan usia.
- Indikator: Klien mencapai milestone perkembangan, klien menunjukkan kemampuan komunikasi dan interaksi sosial yang sesuai, klien menunjukkan kemampuan sensorimotor yang sesuai.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Asesmen perkembangan, stimulasi tumbuh kembang, pendidikan kesehatan tentang tumbuh kembang, kolaborasi dengan ahli tumbuh kembang.
Persona Perawat:
Sebagai seorang pakar/perawat yang memahami standar SDKI, SLKI, dan SIKI, saya akan melakukan asesmen yang komprehensif untuk mengidentifikasi risiko keterlambatan perkembangan pada klien. Selanjutnya, saya akan memberikan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mendukung perkembangan klien, serta berkolaborasi dengan ahli tumbuh kembang untuk memastikan klien mendapatkan perawatan yang optimal. -
Article No. 16064 | 23 Apr 2025
Klinis : dijadwal kan mendapatkan terapi pijat bayi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang dijadwalkan untuk mendapatkan terapi pijat bayi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko gangguan perkembangan bayi berhubungan dengan kurangnya stimulasi dan interaksi.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko gangguan perkembangan bayi merupakan diagnosa keperawatan yang menggambarkan keadaan di mana bayi memiliki potensi untuk mengalami hambatan dalam mencapai tahap-tahap perkembangan yang sesuai dengan usia. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya stimulasi dan interaksi yang memadai.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah bayi dapat mencapai perkembangan sesuai dengan usia secara optimal, seperti peningkatan kemampuan motorik, kognitif, dan sosial-emosional.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko gangguan perkembangan bayi antara lain:
- Memberikan stimulasi perkembangan melalui pijat bayi
- Mengajarkan orang tua/pengasuh teknik pijat bayi dan memotivasi mereka untuk melakukannya secara rutin
- Memfasilitasi interaksi antara bayi dan orang tua/pengasuh
- Memantau perkembangan bayi secara berkala.
Dengan penanganan yang tepat, diharapkan bayi dapat mencapai perkembangan yang optimal sesuai dengan usianya.