Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16035 | 23 Apr 2025
Klinis : Seorang An. berusia 11 tahun, dibawa oleh keluarganya ke rumah sakit dengan keluhan sering buang air besar dengan konsistensi cair. Hasil pemeriksaan ditemukan turgor kulit jelek, mata cekung, mukosa bibir kering. Tindakan keperawatan mandiri yang dilakukan adalah kaji pemasukan dan pengeluaran cairan secara cermat. Apakah rasional intervensi keperawatan yang dilakukan pada kasus di atas? Select one: a. Untuk menentukan kebutuhan penggantian dan keefektifan terapi b. Memberikan informasi tentang keseimbangan cairan c. Membantu memulihkan kondisi tubuh dan mengurangi terjadinya dehidrasi. d. Memperpaiki ketidakseimbangan cairan/elektrolit e. Menunjukkan kehilangan cairan berlebihan atau dehidrasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
e. Menunjukkan kehilangan cairan berlebihan atau dehidrasi, dengan tone = akademis, persona = pakar, nurse
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, yaitu seorang anak berusia 11 tahun dengan keluhan sering buang air besar dengan konsistensi cair, serta ditemukan tanda-tanda dehidrasi seperti turgor kulit jelek, mata cekung, dan mukosa bibir kering, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakseimbangan Cairan Berhubungan dengan Diare Akut
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Risiko Ketidakseimbangan Cairan adalah kondisi di mana individu rentan mengalami kelebihan atau kekurangan cairan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pemulihan Keseimbangan Cairan, yaitu tercapainya keseimbangan cairan dan elektrolit yang optimal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Pemantauan Cairan adalah intervensi untuk mengidentifikasi dan mencegah ketidakseimbangan cairan.
Rasional intervensi keperawatan yang dilakukan, yaitu kaji pemasukan dan pengeluaran cairan secara cermat, adalah untuk:
e. Menunjukkan kehilangan cairan berlebihan atau dehidrasi. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui status keseimbangan cairan pasien dan menentukan tindakan selanjutnya untuk mengatasi dehidrasi yang terjadi. -
Article No. 16036 | 23 Apr 2025
Klinis : Seorang ibu membawa anaknya umur 6 bulan untuk memeriksakan tumbuh kembangnya. Pada saat saudara bertugas, tindakan apakah yang tepat saudara lakukan dengan menggunakan alat KPSP ? Apakah anak dapat membedakan ibu dengan orang lain yang belum ia kenal ? Select one: a. Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut dengan perlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil kembali ? b. Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan ? c. Jika anda bersembunyi di pojok, kemudian muncul dan menghilang secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia mencari atau mengharapkan anda muncul kembali ? d. Apakah anak bisa mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, dengan meremas diantara ibu jari dan jarinya ?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat, saya akan melakukan tindakan yang tepat menggunakan alat KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) untuk mengevaluasi tumbuh kembang anak berusia 6 bulan. Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Keterlambatan Perkembangan Anak berhubungan dengan usia anak yang belum mencapai tahap perkembangan yang sesuai.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) menjelaskan bahwa Risiko Keterlambatan Perkembangan Anak adalah keadaan di mana anak berisiko mengalami perkembangan yang tidak sesuai dengan usianya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) menjelaskan bahwa luaran yang diharapkan adalah anak dapat mencapai perkembangan sesuai dengan usia.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) menjelaskan bahwa intervensi yang dapat dilakukan adalah melakukan stimulasi perkembangan, pemantauan perkembangan, dan edukasi kepada orang tua.
Dalam kasus ini, tindakan yang tepat untuk dilakukan dengan menggunakan alat KPSP adalah:
c. Jika anda bersembunyi di pojok, kemudian muncul dan menghilang secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia mencari atau mengharapkan anda muncul kembali?
Hal ini untuk mengetahui apakah anak dapat merespon dan mencari kehadiran orang yang dikenalnya, yang merupakan salah satu indikator perkembangan pada usia 6 bulan.
Selain itu, pertanyaan lain yang dapat diajukan adalah:
d. Apakah anak bisa mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, dengan meremas diantara ibu jari dan jarinya?
Hal ini untuk mengetahui kemampuan motorik halus anak pada usia 6 bulan.
Dengan melakukan evaluasi tumbuh kembang anak menggunakan alat KPSP, perawat dapat mengidentifikasi dan mendeteksi dini adanya risiko keterlambatan perkembangan sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat untuk mendukung tumbuh kembang anak. -
Article No. 16037 | 23 Apr 2025
Klinis : Seorang bayi laki-laki berusia 2 bulan, di rawat di rumas sakit dengan labioskizis. Frekuensi nadi 120 x/menit, suhu 36,6˚C, BB 4.800 gram. Perawat akan memberikan pemeberian nutrisi. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? Select one: a. Atur posisi semifowler saat pemberian ASI b. Pemberian makanan cair c. Pemberian penyuluhan tentang nutrisi d. Anjurkan ibu menghentikan pemberian ASI e. Pemberian ASI melalui dot khusus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
e. Pemberian ASI melalui dot khusus, dengan tone = akademis, persona=pakar,nurse
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan labioskizis.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh merupakan diagnosa keperawatan yang tepat untuk kondisi bayi dengan labioskizis, karena kondisi tersebut dapat mengganggu kemampuan bayi untuk mengisap dan menelan ASI secara efektif.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Sesuai dengan diagnosa di atas, luaran yang diharapkan adalah bayi dapat mempertahankan berat badan sesuai usia dan mencapai pola makan yang adekuat.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang tepat adalah pemberian ASI melalui dot khusus, dengan tone yang akademis dan persona sebagai pakar/perawat. Hal ini dilakukan untuk memfasilitasi pemberian nutrisi yang adekuat pada bayi dengan labioskizis.
Jadi, tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut adalah pemberian ASI melalui dot khusus, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat. -
Article No. 16038 | 23 Apr 2025
Klinis : Seorang anak perempuan berusia 20 bulan dibawa orangtuanya ke IGD Rumah sakit dengan keluhan BAB cair lebih dari 10 kali dalam sehari. Dari hasil pengkajian didapatkan ubun-ubun terapa cekung, turgor kulit tidak elastis. HR 120 x/menit, RR 36 x/menit, suhu 37,7˚C. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus diatas? Select one: a. Observasi intake dan output cairan b. Kaji toleransi pemberian makanan c. Berikan cairan infuse d. Timbang BB anak e. Beri larutan rehidrasi oral sedikit tapi sering
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
e. Beri larutan rehidrasi oral sedikit tapi sering
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang dialami oleh anak perempuan berusia 20 bulan dengan keluhan BAB cair lebih dari 10 kali dalam sehari, ubun-ubun terapa cekung, turgor kulit tidak elastis, HR 120 x/menit, RR 36 x/menit, dan suhu 37,7°C, dapat disimpulkan bahwa anak tersebut mengalami dehidrasi.
Tindakan keperawatan yang tepat dalam kasus ini adalah:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Cairan berhubungan dengan diare akut
Intervensi Keperawatan (SDKI, SLKI, SIKI):
1. Berikan larutan rehidrasi oral sedikit tapi sering (SIKI)
- Tujuan: Mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare
- Lakukan pemberian larutan rehidrasi oral sedikit tapi sering untuk mencegah terjadinya dehidrasi yang lebih berat
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar diagnosis keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar luaran keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar intervensi keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- Pemberian larutan rehidrasi oral sedikit tapi sering merupakan tindakan yang paling tepat untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare pada anak. -
Article No. 16039 | 23 Apr 2025
Klinis : Seorang bayi laki-laki umur 2 bulan , dibawa ibunya ke RS Arjuna. Riwayat persalinan Sectio Caesarea atas indikasi kala II lama. BB waktu lahir : 2800 gr, BB sekarang 4000 gr, PB lahir : 48 cm, PB sekarang : 52 cm. Pada saat ini petugas jaga akan memberikan immunisasi. Immunisasi yang tepat untuk bayi tersebut? Select one: a. IPV dengan dosis pemberian 0,5 ml b. Hepatitis I dengan dosis pemberian 0,05 ml c. BCG dengan dosis pemberian 0,5 ml d. Hepatitis I dengan dosis pemberian 0,5 ml e. BCG dengan dosis pemberian 0,05 ml
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: e. BCG dengan dosis pemberian 0,05 ml
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, bayi laki-laki tersebut berusia 2 bulan dan akan mendapatkan imunisasi. Pada usia 2 bulan, imunisasi yang tepat untuk diberikan adalah Bacillus Calmette-Guérin (BCG) dengan dosis pemberian 0,05 ml.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang sesuai untuk kondisi ini adalah:
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat mengganggu kesehatan.
- Faktor Risiko: Imunisasi yang tidak lengkap.
2. Luaran Keperawatan (SLKI):
- Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Pemantauan Respon Imunisasi
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Pemberian Imunisasi
- Pemantauan Imunisasi
Sebagai seorang perawat, saya menyarankan agar bayi tersebut mendapatkan imunisasi BCG dengan dosis 0,05 ml sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi dan meningkatkan kekebalan tubuh bayi. -
Article No. 16040 | 23 Apr 2025
Klinis : Seorang anak laki-laki usia 1 tahun di rawat di rumah sakit dengan keluhan buang air besar cair sebanyak 10 x dalam sehari, muntah sebanyak 5x. Data pengkajian anak pucat, lemas, mata cowong, turgor jelek, suhu 38 C dan nadi 130x/ menit. Apa tindakan yang harus dilakukan pertamakali? Select one: a. Memberikan diet yang tepat b. Memberikan kompres hangat c. Melakukan kolaborasi pemberian antipiretik d. Memberikan cairan parenteral e. Memberikan rehidrasi oral
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
e. Memberikan rehidrasi oral
Penjelasan:
Kondisi yang digambarkan menunjukkan bahwa anak tersebut mengalami dehidrasi akibat diare dan muntah yang berlebihan. Tindakan yang harus dilakukan pertama kali adalah memberikan rehidrasi oral untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang.
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit volume cairan terkait kehilangan cairan melalui diare dan muntah.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakseimbangan antara asupan dan kehilangan cairan tubuh.
- Karakteristik Utama: Turgor kulit buruk, mukosa kering, nadi cepat dan lemah, mata cekung, dan output urin menurun.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Keseimbangan cairan yang memadai.
- Kriteria Hasil: Turgor kulit baik, mukosa lembab, nadi regular, dan output urin adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Utama: Pemberian rehidrasi oral (pemberian larutan rehidrasi oral yang mengandung elektrolit sesuai kebutuhan).
- Rasional: Untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare dan muntah.
Jadi, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah memberikan rehidrasi oral untuk mengatasi defisit volume cairan pada anak tersebut. -
Article No. 16041 | 23 Apr 2025
Klinis : Gejala klinis dari Demam Berdarah Dengue adalah .... Select one: a. Demam tinggi b. Penurunan Hematokrit c. Peningkatan kadar albumin d. Tendensi tidak terjadi syok hipovolemik e. Trombosit >100.000
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: e. Trombosit >100.000, dengan tone = akademis, persona = pakar, nurse
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Syok Hipovolemik berhubungan dengan Peningkatan Permeabilitas Vaskuler
Penjelasan singkat:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), gejala klinis dari Demam Berdarah Dengue (DBD) mencakup:
a. Demam tinggi
b. Penurunan Hematokrit
d. Tendensi terjadi syok hipovolemik
e. Trombosit <100.000
Diagnosis keperawatan yang sesuai adalah "Risiko Syok Hipovolemik berhubungan dengan Peningkatan Permeabilitas Vaskuler". Pasien dengan DBD berisiko mengalami syok hipovolemik akibat peningkatan permeabilitas vaskuler yang menyebabkan kebocoran plasma.
Tone akademis dan persona pakar/perawat digunakan untuk memberikan penjelasan yang komprehensif dan sesuai dengan standar keperawatan yang berlaku di Indonesia. -
Article No. 16042 | 23 Apr 2025
Klinis : Seorang Bayi baru lahir dimasukkan ke ruang observasi untuk monitor adanya tanda-tanda distress nafas. Apakah yang harus diobservasi secara teliti oleh perawat? Select one: a. Pernapasan cuping hidung b. Clubbing finger c. Deviasi trachea d. Sianosis e. Bradipneu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
e. Bradipneu
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan:
Bradipneu (SDKI)
Definisi:
Pola nafas yang lebih lambat dari normal, kurang dari 40 kali per menit pada bayi baru lahir.
Gejala dan Tanda Klinis:
- Frekuensi nafas kurang dari 40 kali per menit
- Pernapasan dangkal
- Sianosis
- Retraksi dinding dada
- Peningkatan usaha napas
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Monitor frekuensi, kedalaman, dan irama pernapasan
2. Observasi adanya sianosis, retraksi dinding dada, dan penggunaan otot bantu pernapasan
3. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
4. Lakukan suction jika diperlukan
5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi sesuai indikasi
Hasil yang Diharapkan (SLKI):
1. Frekuensi nafas membaik (40-60 kali per menit)
2. Tidak ada sianosis
3. Tidak ada retraksi dinding dada
4. Tidak ada peningkatan usaha napas -
Article No. 16043 | 23 Apr 2025
Klinis : Bayi S perempuan umur 1 hari ,BBL 2300 grm , Panjang badan 46 cm ,RR 44x/ mnt dengan usia kehamilan yang 37 minggu, ASI belum lancer, Supaya Bayi S dapat melalui proses adaptasi dengan lancar, maka di lakukan …. Select one: a. Perawatan Gabung b. Pemberian Cairan infuse Dextrose 5 % c. Pemberian Cairan NaCl d. Pemberian ASI Sesegera mungkin e. Pemberian Donor ASI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Pola Makan Bayi Baru Lahir
Penjelasan:
Bayi S, yang baru lahir dengan usia kehamilan 37 minggu, saat ini belum dapat menyusu ASI dengan lancar. Hal ini dapat menyebabkan ketidakefektifan dalam pola makan bayi baru lahir.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Domain: Nutrisi
- Kelas: Asupan
- Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Pola Makan Bayi Baru Lahir
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran Keperawatan: Pola Makan Bayi Baru Lahir
- Kriteria Hasil: Bayi dapat menyusu ASI dengan efektif
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi Keperawatan: Perawatan Gabung
- Tujuan: Memfasilitasi proses adaptasi bayi baru lahir dan memperlancar pemberian ASI.
Jadi, untuk membantu Bayi S dapat melalui proses adaptasi dengan lancar, maka intervensi yang tepat adalah Perawatan Gabung (Jawaban a). -
Article No. 16044 | 23 Apr 2025
Klinis : Seorang anak usia 8 tahuan post op PDA. Anak mengungkapkan nyeri pada daerah operasi , skala nyeri 6, Nadi 100x/mnt. Anak mengalami masalah keperawatan nyeri akut. Apakah label luaran keperawatannya? Select one: a. Keluhan nyeri menurun b. Nadi normal c. Sikap protektif menurun d. Skala nyeri menurun e. Tingkat nyeri menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
e. Tingkat nyeri menurun, dengan tone = akademis, persona = pakar, nurse
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
Berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah terjadinya kerusakan.
Label Luaran Keperawatan (SLKI - Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tingkat Nyeri Menurun
Definisi: Berkurangnya intensitas rasa nyeri yang dialami individu.
Intervensi Keperawatan (SIKI - Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri
Definisi: Upaya untuk memfasilitasi pengurangan nyeri yang dialami individu.
Jadi, label luaran keperawatannya adalah "Tingkat Nyeri Menurun", dengan tone yang akademis, persona sebagai pakar (perawat).