Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16108 | 24 Apr 2025
Klinis : Seorang wanita, 32 tahun, sejak 1 minggu dirawat di RSJ. Kondisi klien saat ini sering marah-marah dan membanting barang. Saat perawat melakukan pengkajian lebih lanjut, klien kadang terlihat berbicara sendiri dengan nada suara tinggi dan mata melotot. Hasil evaluasi validasi pada pertemuan keempat terlihat marah berkurang, sudah mampu tarik nafas dalam, pukul bantal, mengungkapkan marah dengan baik, meminta dengan baik, menolak dengan baik dan minum obat teratur. Apakah tindakan keperawatan yang perlu dilakukan pada pertemuan selanjutnya dengan klien ? Select one: a. Mengungkapkan perasaan marahnya b. Melakukan kunjungan rumah c. Memberikan aktivitas fisik d. Melatih cara spiritual e. Mengurangi stimulus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Koping tidak efektif (NANDA-I: Ineffective Coping)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan penilaian akurat tentang stressor, memilih dan melakukan tindakan yang tepat untuk mengatasi stressor, atau untuk mengenali batas kemampuan diri sendiri.
- Karakteristik: Mudah marah, sering membanting barang, bicara sendiri dengan nada suara tinggi, dan mata melotot.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Koping tidak efektif
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Kemampuan koping, Kontrol emosi, Perilaku menyesuaikan diri
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Terapi aktivitas, Terapi spiritual, Manajemen marah
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan pada pertemuan selanjutnya:
e. Mengurangi stimulus yang memicu marah, seperti dengan menyediakan lingkungan yang tenang dan meminimalkan hal-hal yang dapat memicu marah. Selain itu, dapat melatih klien untuk melakukan relaksasi dengan teknik napas dalam dan pengalihan perhatian. -
Article No. 16109 | 24 Apr 2025
Klinis : Tujuan umum intervensi keperawatan pada klien dengan perilaku kekerasan yaitu ? Select one: a. Menggunakan obat dengan benar b. Mendapatkan perlindungan dari lingkungan untuk mengontrol perilaku kekerasan c. Menyalurkan marah dengan benar d. Mampu mengidentifikasi cara konstruktif dalam berespon terhadap kemarahan e. Dapat mendemonstrasikan perilaku terkontrol
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI sesuai standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi tersebut.
Diagnosis Keperawatan: Risiko Perilaku Kekerasan
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Kondisi di mana individu menunjukkan perilaku yang dapat menyebabkan cedera fisik pada diri sendiri atau orang lain.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Klien dapat mendemonstrasikan perilaku terkontrol dan mampu mengidentifikasi cara konstruktif dalam merespons kemarahan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi klien dan lingkungan, serta membantu klien dalam menyalurkan marah secara benar.
Tujuan umum intervensi keperawatan pada klien dengan perilaku kekerasan adalah:
d. Mampu mengidentifikasi cara konstruktif dalam berespon terhadap kemarahan
e. Dapat mendemonstrasikan perilaku terkontrol
Penjelasan:
Tujuan utama intervensi keperawatan pada klien dengan perilaku kekerasan adalah membantu klien untuk mampu mengidentifikasi cara konstruktif dalam merespons kemarahan dan dapat mendemonstrasikan perilaku yang terkontrol. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya cedera baik pada klien maupun orang lain, serta membantu klien dalam mengelola emosi dan perilakunya secara tepat. -
Article No. 16110 | 24 Apr 2025
Klinis : Seorang laki-laki, 28 tahun, diantar oleh keluarganya ke Puskesmas karena di rumah marah-marah, memukul, melempar rumah tetangga. Hasil pengkajian perawat diperoleh data bahwa klien marah-marah karena mendengar bisikan yang menghinanya. Klien tampak berbicara sendiri, mengepal-ngepalkan tangannya, pakaian tidak rapi, ekspresi wajah tegang. Apakah data obyektif yang sesuai untuk diagnosis prioritas berdasarkan kasus diatas ? Select one: a. Berbicara sendiri b. Afek datar c. Mendengar bisikan yang menghinanya d. Pakaian tidak rapi e. Ekspresi wajah tegang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus di atas, diagnosis keperawatan prioritas yang sesuai adalah:
c. Mendengar bisikan yang menghinanya
Penjelasan:
Berdasarkan data objektif yang diperoleh, klien mengalami gejala halusinasi auditori dimana ia mendengar bisikan yang menghinanya. Halusinasi auditori merupakan gejala yang paling menonjol dan menjadi penyebab utama klien mengalami perilaku agresif seperti marah-marah, memukul, dan melempar rumah tetangga.
Diagnosa keperawatan berdasarkan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Diagnosis keperawatan prioritas: Halusinasi auditori
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Merupakan panduan standardisasi diagnosis keperawatan yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan panduan standardisasi luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan panduan standardisasi intervensi keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat. -
Article No. 16111 | 24 Apr 2025
Klinis : Data yang menunjukkan klien dengan defisit perawatan diri ? Select one: a. Rambut panjang b. Mengatakan alat mandi tidak ada c. Mata merah d. Kuku panjang-kotor e. Muka menunduk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang anda berikan.
Diagnosa Keperawatan: Defisit Perawatan Diri
Berdasarkan data yang anda berikan, yaitu "Mengatakan alat mandi tidak ada", hal ini menunjukkan adanya defisit perawatan diri pada klien. Defisit Perawatan Diri adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
Penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan keterbatasan fisik, kognitif, psikologis atau lingkungan yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri sesuai dengan kemampuannya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: membantu klien dalam aktivitas perawatan diri, menyediakan alat bantu perawatan diri, memberikan edukasi kepada klien dan keluarga tentang pentingnya perawatan diri, serta memodifikasi lingkungan untuk mendukung kemandirian klien dalam perawatan diri.
Sebagai perawat, saya akan fokus pada intervensi untuk membantu klien mengatasi defisit perawatan diri yang dialaminya, sehingga klien dapat kembali mandiri dalam melakukan aktivitas perawatan diri sehari-hari. -
Article No. 16112 | 24 Apr 2025
Klinis : Perilaku hiperaktif/impulsif pada anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) yaitu ? Select one: a. Mengganggu saudara kandung/teman bermain b. Sulit diatur c. Tidak menyelesaikan tugas atau pekerjaan rumah d. Tidak terlihat mendengarkan e. Sulit mempertahankan perhatian
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
e. Sulit mempertahankan perhatian
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan: Gangguan Regulasi Perilaku berhubungan dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengatur dan mengendalikan perilaku secara efektif.
- Karakteristik Mayor: Sulit mempertahankan perhatian, Impulsif, Hiperaktif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mengatur dan mengendalikan perilaku secara efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Terapi perilaku, Terapi bermain, Psikoedukasi pada anak dan keluarga.
Jadi, berdasarkan kasus yang diberikan, diagnosis keperawatan yang paling tepat adalah "Gangguan Regulasi Perilaku" dengan karakteristik utama "Sulit mempertahankan perhatian" yang merupakan salah satu gejala inti dari ADHD pada anak. -
Article No. 16113 | 24 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan bisul di ketiak, badan meriang, demam, dan sakit seluruh badan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah tersebut.
2. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal akibat ketidakmampuan tubuh dalam mengatur suhu.
3. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Memuat daftar diagnosa keperawatan yang ditetapkan berdasarkan tanda dan gejala yang dialami oleh pasien.
- Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien adalah Nyeri Akut, Hipertermia, dan Intoleransi Aktivitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Memuat daftar luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan yang diberikan.
- Contoh luaran yang diharapkan untuk kondisi pasien ini adalah penurunan nyeri, penurunan suhu tubuh, dan peningkatan toleransi aktivitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Memuat daftar tindakan atau intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Contoh intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, manajemen demam, dan aktivitas latihan.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat menetapkan diagnosa keperawatan yang tepat, menetapkan luaran yang diharapkan, dan memberikan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi kondisi pasien secara komprehensif. -
Article No. 16114 | 24 Apr 2025
Klinis : Seorang laki-laki, 16 tahun, mengungkapkan perasaan jengkelnya dengan membanting-banting barang, bicara kasar dan tidak terarah. Dia kesal karena ibunya tidak memasak hari ini. Berdasarkan kondisi pasien saat ini, tanda kemarahan secara fisik dapat terlihat dari ? Select one: a. Mengumpat b. Pandangan tajam c. Merusak lingkungan d. Suara keras e. Mengancam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien saat ini, tanda kemarahan secara fisik dapat terlihat dari:
c. Merusak lingkungan
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perilaku Kekerasan berhubungan dengan kemarahan yang tidak terkontrol.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Perilaku Kekerasan adalah kondisi di mana seseorang memiliki potensi untuk melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, atau lingkungan secara fisik, verbal, atau psikologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mengontrol perilaku agresif dan mencegah terjadinya perilaku kekerasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen marah, menciptakan lingkungan yang aman, dan memberikan terapi pengendalian perilaku.
Sebagai perawat, saya akan membantu pasien untuk mengungkapkan perasaan jengkelnya dengan cara yang lebih konstruktif, seperti melakukan aktivitas fisik atau menuliskan perasaannya, serta memberikan edukasi tentang pengelolaan emosi yang sehat. -
Article No. 16115 | 24 Apr 2025
Klinis : Seorang laki-laki, 32 tahun, menikah, karyawan swasta. Hasil deteksi dini kesehatan jiwa yang dilakukan oleh perawat didapatkan data bahwa klien masuk dalam kategori sehat jiwa dengan diagnosa keperawatan kesiapan peningkatan perkembangan usia muda. Apakah tindakan keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat berdasarkan kasus tersebut ? Select one: a. Memfasilitasi untuk mengikuti kegiatan yang positif dan bermanfaat b. Memfasilitasi kegiatan sosial masyarakat dan agama c. Menyediakan waktu untuk diskusi dan mendengarkan keluhan d. Menciptakan suasana rumah yang nyaman e. Membantu individu memilih nilai dan pedoman hidup
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Kesiapan Peningkatan Perkembangan Usia Muda
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kesiapan Peningkatan Perkembangan Usia Muda merupakan diagnosa keperawatan yang menggambarkan kemampuan individu untuk meningkatkan perkembangan secara optimal pada periode kehidupan dewasa muda (usia 20-40 tahun).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah individu dapat mencapai perkembangan yang optimal pada periode dewasa muda, seperti memiliki kemandirian dalam kehidupan sehari-hari, mampu bekerja secara produktif, dan memiliki hubungan sosial yang baik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Berdasarkan kasus tersebut, tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
a. Memfasilitasi untuk mengikuti kegiatan yang positif dan bermanfaat
Perawat dapat membantu klien mengidentifikasi kegiatan atau hobi yang positif dan dapat memfasilitasi klien untuk terlibat di dalamnya, sehingga dapat memperkaya perkembangan diri.
b. Memfasilitasi kegiatan sosial masyarakat dan agama
Perawat dapat mendorong klien untuk terlibat dalam kegiatan sosial masyarakat atau kegiatan keagamaan, sehingga dapat meningkatkan interaksi sosial dan spiritualitas klien.
c. Menyediakan waktu untuk diskusi dan mendengarkan keluhan
Perawat dapat menyediakan waktu untuk berdiskusi dengan klien terkait harapan dan tantangan yang dihadapi, serta mendengarkan keluhan klien secara aktif, sehingga dapat memberikan dukungan emosional.
Dengan demikian, tindakan keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan kasus tersebut adalah memfasilitasi kegiatan positif dan bermanfaat, memfasilitasi kegiatan sosial masyarakat dan agama, serta menyediakan waktu untuk diskusi dan mendengarkan keluhan. -
Article No. 16116 | 24 Apr 2025
Klinis : Komponen defisit perawatan diri terdiri dari ? Select one: a. Kebersihan diri, berhias, BAB dan BAK b. Kebersihan diri, makan, berhias c. Toileting, kebersihan diri, berhias d. Mandi, makan, istirahat tidur e. BAB, BAK, mandi, berdandan, makan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum. Saya adalah seorang perawat profesional yang akan memberikan penjelasan singkat mengenai Diagnosa Keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi defisit perawatan diri.
Berdasarkan pilihan yang diberikan, jawaban yang tepat adalah:
a. Kebersihan diri, berhias, BAB dan BAK
Penjelasan:
Komponen defisit perawatan diri terdiri dari kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas kebersihan diri, berhias, buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK). Pasien mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas-aktivitas tersebut secara mandiri akibat kondisi fisik, mental, atau perubahan status kesehatan.
Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk kondisi ini adalah:
Diagnosa Keperawatan: Defisit Perawatan Diri
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri yang diperlukan.
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat digunakan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Defisit Perawatan Diri
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Perawatan Diri Adekuat
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Perawatan Diri, Higiene, Eliminasi
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Bila ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. Terima kasih. -
Article No. 16117 | 24 Apr 2025
Klinis : Karakteritik pasien yang mengalami halusinasi pada fase conforting yaitu ? Select one: a. Pengalaman sensori menjadi mengancam jika pasien mengikuti perintah halusinasi b. Berfokus pada pikiran menyenangkan untuk meredakan ansietas c. Pengalaman sensori menjijikkan dan menakutkan d. Isi halusinasi menjadi menarik e. Mencoba untuk mengambil jarak dirinya dengan sumber yang dipersepsikan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
b. Berfokus pada pikiran menyenangkan untuk meredakan ansietas
Penjelasan:
Karakteristik pasien yang mengalami halusinasi pada fase comforting adalah berfokus pada pikiran menyenangkan untuk meredakan ansietas. Pada fase ini, pasien menggunakan halusinasi sebagai mekanisme koping untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan yang dialaminya. Pasien akan berfokus pada konten halusinasi yang memberikan perasaan nyaman dan menenangkan, sehingga dapat mengurangi stres dan ansietas yang dirasakan.
Diagnosa Keperawatan berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Diagnosa yang sesuai adalah Gangguan Persepsi: Halusinasi. Definisi: Persepsi sensori yang tidak benar atau tidak sebenarnya terjadi, tanpa adanya rangsangan eksternal.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Berisi daftar diagnosa keperawatan yang digunakan dalam praktik keperawatan di Indonesia.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Berisi daftar luaran (outcome) keperawatan yang diharapkan dicapai oleh pasien.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Berisi daftar tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
Standar ini disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai panduan bagi perawat dalam praktik keperawatan di Indonesia.