Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18067 | 31 May 2025
Klinis : pasien bayi dengan diagnosa cleft hard palate with cleft soft palate
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi pasien bayi dengan diagnosa cleft hard palate with cleft soft palate:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Q35.5
- Deskripsi: Celah langit-langit keras dengan celah langit-langit lunak (Cleft hard palate with cleft soft palate).
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 27.62
- Deskripsi: Palatoplasti, rekonstruksi langit-langit (Palatoplasty, reconstruction of palate).
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien bayi ini memiliki diagnosis cleft hard palate with cleft soft palate, yang merupakan suatu kondisi kelainan bawaan (congenital anomaly) pada palatum (langit-langit) di mana terdapat celah atau celah terbuka pada langit-langit keras (hard palate) dan langit-langit lunak (soft palate).
Kode ICD-10 yang sesuai untuk kondisi ini adalah Q35.5, yang menggambarkan secara spesifik celah langit-langit keras dengan celah langit-langit lunak. Kode ini termasuk dalam kategori Q35 (Celah langit-langit) dari Bab XVII ICD-10 yang berfokus pada Kelainan bawaan, deformitas dan kelainan kromosom.
Terkait dengan prosedur atau tindakan medis, jika pasien ini menjalani palatoplasti atau rekonstruksi langit-langit, maka kode ICD-9-CM yang sesuai adalah 27.62. Prosedur ini bertujuan untuk memperbaiki atau menutup celah pada langit-langit pasien.
Sebagai catatan, ICD-9-CM (International Classification of Diseases, 9th Revision, Clinical Modification) adalah sistem klasifikasi penyakit dan prosedur yang digunakan sebelumnya di Indonesia, sedangkan ICD-10 (International Classification of Diseases, 10th Revision) adalah sistem klasifikasi terbaru yang saat ini digunakan. -
Article No. 18068 | 31 May 2025
Klinis : pasien bayi dengan cleft hard palate with cleft soft palate
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi pasien bayi dengan cleft hard palate with cleft soft palate.
1. Kode ICD-10:
- Kode: Q35.3
- Deskripsi: Celah langit-langit keras dengan celah langit-langit lunak
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 27.62
- Deskripsi: Palatoplasti, dengan reseksi tulang, dengan atau tanpa tonjolan gigi
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 Q35.3 menggambarkan kondisi celah langit-langit keras yang disertai dengan celah langit-langit lunak pada pasien bayi. Ini merupakan bentuk celah langit-langit yang paling umum dijumpai.
2. Untuk tindakan medis yang mungkin dilakukan, kode ICD-9-CM 27.62 mengacu pada palatoplasti, yaitu prosedur pembedahan untuk memperbaiki celah langit-langit. Tindakan ini biasanya melibatkan reseksi tulang, dengan atau tanpa penanganan tonjolan gigi yang mungkin terdapat pada pasien.
Celah langit-langit adalah kelainan bawaan yang mempengaruhi pembentukan struktur mulut dan wajah. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah makan, bicara, dan pernapasan, sehingga memerlukan penanganan yang komprehensif dari tim medis yang terdiri dari dokter anak, dokter gigi, ahli terapi wicara, dan ahli rehabilitasi lainnya. -
Article No. 18069 | 31 May 2025
Klinis : pasien bayi dengan cleft hard
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan menyediakan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi pasien bayi dengan cleft hard palate.
1. Kode ICD-10:
- Kode: Q35.1
- Deskripsi: Celah keras palatum
Penjelasan:
Kode ICD-10 Q35.1 digunakan untuk mengidentifikasi kondisi celah keras palatum pada pasien bayi. Celah keras palatum merupakan salah satu jenis celah langit-langit, yang terjadi akibat adanya kesalahan perkembangan jaringan palatum selama kehamilan.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 27.62
- Deskripsi: Palatoplasti, teknik Veau-Wardill-Kilner
Penjelasan:
Kode ICD-9-CM 27.62 menunjukkan tindakan palatoplasti dengan teknik Veau-Wardill-Kilner. Ini adalah salah satu prosedur bedah rekonstruktif yang dilakukan untuk memperbaiki celah pada langit-langit keras pada pasien bayi dengan cleft hard palate. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk menutup celah dan memperbaiki fungsi palatum, sehinga dapat memfasilitasi proses menelan, bicara, dan perkembangan wajah yang lebih baik. -
Article No. 18070 | 31 May 2025
Klinis : pasien bayi dengan cleft hard palate
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi pasien bayi dengan cleft hard palate:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Q35.1
- Deskripsi: Celah langit-langit keras (hard palate)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 27.62
- Deskripsi: Palatoplasti, pembentukan langit-langit (palate formation)
Penjelasan:
Kode ICD-10 Q35.1 digunakan untuk mengkodekan diagnosis cleft hard palate, yang merupakan salah satu jenis kelainan bawaan pada sistem pembentukan mulut dan wajah. Kondisi ini ditandai dengan adanya celah atau bukaan pada langit-langit keras (hard palate) yang dapat menyebabkan kesulitan dalam menelan, berbicara, dan pernapasan.
Terkait prosedur medis, kode ICD-9-CM 27.62 digunakan untuk mengkodekan tindakan palatoplasti, yaitu pembentukan kembali atau rekonstruksi langit-langit (palate) dengan tujuan untuk menutup celah dan memperbaiki fungsi. Prosedur ini biasanya dilakukan pada bayi dengan cleft palate untuk memperbaiki kondisi dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 18071 | 31 May 2025
Klinis : pasien bayi dengan diagnosa syndrome edward (trisomy 18)
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis pasien bayi dengan sindrom Edward (trisomi 18) dapat dikodekan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Q91.0
- Deskripsi: Sindrom Edward (trisomi 18)
Sindrom Edward, juga dikenal sebagai trisomi 18, adalah kelainan kromosom yang jarang terjadi di mana individu memiliki tiga salinan kromosom 18 alih-alih sepasang. Kondisi ini menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang kompleks dan sering kali mengancam jiwa. Bayi dengan sindrom Edward biasanya memiliki ciri-ciri fisik yang khas, seperti wajah yang sempit, jari-jari tangan dan kaki yang pendek, dan cacat bawaan lainnya.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 75.6
- Deskripsi: Analisis kromosom, termasuk teknik banding, bila dilakukan
Dalam kasus sindrom Edward, pemeriksaan kromosom sering dilakukan untuk menegakkan diagnosis. Prosedur ini melibatkan analisis jumlah dan struktur kromosom untuk mengkonfirmasi adanya trisomi 18. Hasil analisis kromosom dapat membantu dokter dalam memberikan informasi prognosis dan perencanaan perawatan yang sesuai untuk pasien. -
Article No. 18072 | 31 May 2025
Klinis : pasien bayi dengan diagnosa syndrome edward (trisomy 18)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien bayi dengan sindrom Edward (trisomi 18) dalam gaya akademis dan persona seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan (Kode: 00205)
Definisi: Risiko penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke satu atau lebih jaringan tubuh.
2. Ketidakefektifan Pola Napas (Kode: 00032)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
3. Risiko Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan (Kode: 00113)
Definisi: Berisiko mengalami perubahan pada tahap perkembangan yang diharapkan, yang dapat mengganggu pencapaian fungsi optimal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan (Kode: 00205)
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke satu atau lebih jaringan tubuh.
2. Ketidakefektifan Pola Napas (Kode: 00032)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
3. Risiko Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan (Kode: 00113)
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami perubahan pada tahap perkembangan yang diharapkan, yang dapat mengganggu pencapaian fungsi optimal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Perfusi Jaringan: Kardiovaskular (Kode: 0405)
Definisi: Keadaan di mana suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh terpelihara.
2. Pola Napas (Kode: 0415)
Definisi: Keadaan di mana individu dapat mempertahankan pola napas yang adekuat.
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak (Kode: 0308)
Definisi: Keadaan di mana anak mencapai kemampuan fisik, kognitif, sosial, dan emosional sesuai dengan tahap perkembangannya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital (Kode: 6680)
Definisi: Mengumpulkan dan memantau data fisiologis untuk menentukan dan memantau status kesehatan.
2. Manajemen Jalan Napas (Kode: 3140)
Definisi: Memfasilitasi masuknya udara ke dalam dan keluar dari paru-paru.
3. Terapi Bermain (Kode: 5360)
Definisi: Menggunakan aktivitas bermain untuk mencapai tujuan terapeutik.
Dalam menangani pasien bayi dengan sindrom Edward (trisomi 18), perawat perlu mempertimbangkan risiko ketidakefektifan perfusi jaringan, ketidakefektifan pola napas, dan risiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, manajemen jalan napas, dan terapi bermain untuk mendukung perkembangan dan kesejahteraan pasien. -
Article No. 18073 | 31 May 2025
Klinis : pasien bayi dengan diagnosa syndrome edward (trisomy 18)
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah informasi yang Anda minta mengenai kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis pada pasien bayi dengan sindrom Edward (trisomi 18):
1. Kode ICD-10:
- Kode: Q91.0
- Deskripsi: Sindrom Edward, trisomi 18, meiosis non-disjunction.
Sindrom Edward, atau trisomi 18, adalah kelainan genetik yang disebabkan oleh adanya kromosom ekstra pada kromosom 18. Hal ini menyebabkan berbagai kelainan bawaan pada bayi, seperti retardasi mental, kelainan jantung, kelainan pada sistem saraf, dan kelainan pada ekstremitas.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 88.72
- Deskripsi: Analisis kromosom, penapisan/skrining.
Pada kasus sindrom Edward, analisis kromosom dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis dan mendeteksi adanya trisomi 18. Prosedur ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan darah atau cairan amniotik pada janin.
Penanganan selanjutnya dapat meliputi evaluasi menyeluruh oleh tim multidisiplin, pemberian perawatan suportif, serta konseling genetik bagi keluarga pasien. -
Article No. 18074 | 31 May 2025
Klinis : pasien bayi dengan diagnosa syndrome edward (trisomy 18)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien bayi dengan sindrom Edward (trisomi 18).
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perkembangan Neonatus (00111)
Definisi: Penyimpangan pada perkembangan fisik, kognitif, psikososial, atau spiritual bayi baru lahir yang dapat menghambat kemampuan untuk mencapai potensi optimal.
2. Risiko Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital (00039)
Definisi: Rentan mengalami perubahan pada frekuensi denyut jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan/atau laju pernapasan yang dapat membahayakan kesehatan.
3. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan (00249)
Definisi: Rentan mengalami penurunan sirkulasi oksigen dan nutrisi yang dapat mengganggu fungsi sel-sel tubuh.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 00111 - Gangguan Perkembangan Neonatus
Definisi: Penyimpangan pada perkembangan fisik, kognitif, psikososial, atau spiritual bayi baru lahir yang dapat menghambat kemampuan untuk mencapai potensi optimal.
2. Kode: 00039 - Risiko Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
Definisi: Rentan mengalami perubahan pada frekuensi denyut jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan/atau laju pernapasan yang dapat membahayakan kesehatan.
3. Kode: 00249 - Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan
Definisi: Rentan mengalami penurunan sirkulasi oksigen dan nutrisi yang dapat mengganggu fungsi sel-sel tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 1809 - Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi
Definisi: Kemampuan bayi untuk mencapai potensi optimal dalam aspek fisik, kognitif, psikososial, dan spiritual.
2. Kode: 0802 - Stabilitas Tanda-Tanda Vital
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan laju pernapasan dalam batas normal.
3. Kode: 0405 - Perfusi Jaringan
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan sirkulasi oksigen dan nutrisi yang adekuat ke sel-sel tubuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 6720 - Perawatan Perkembangan Bayi
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi perkembangan fisik, kognitif, psikososial, dan spiritual bayi baru lahir.
2. Kode: 6680 - Pemantauan Tanda-Tanda Vital
Definisi: Pengumpulan dan analisis data tentang frekuensi denyut jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan laju pernapasan.
3. Kode: 4150 - Terapi Cairan
Definisi: Pemberian cairan intravena atau enteral untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami Diagnosa Keperawatan dan SDKI - SLKI - SIKI yang terkait dengan kondisi pasien bayi dengan sindrom Edward (trisomi 18). Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 18075 | 31 May 2025
Klinis : pasien bayi dengan diagnosa syndrome edward (trisomy 18)
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut kode ICD-10 dan ICD-9-CM untuk kondisi pasien bayi dengan diagnosa sindrom edward (trisomy 18):
1. Kode ICD-10:
- Kode: Q91.0
- Deskripsi: Sindrom Edward, trisomi 18, meiosis nondisjunction
Sindrom Edward, atau trisomi 18, adalah kelainan kromosomal yang jarang terjadi dan ditandai dengan adanya tiga salinan kromosom 18. Kondisi ini menyebabkan berbagai kelainan kongenital, termasuk keterlambatan perkembangan, cacat jantung bawaan, dan kelainan bentuk ekstremitas. Bayi dengan sindrom ini biasanya memiliki prognosis yang buruk dan angka harapan hidup yang rendah.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 75.0
- Deskripsi: Amniocentesis
Dalam kasus sindrom Edward, prosedur amniocentesis dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis sebelum kelahiran. Amniocentesis adalah prosedur pengambilan cairan amnion dari rahim ibu untuk analisis genetik fetus, termasuk untuk mendeteksi kelainan kromosomal seperti trisomi 18.
Dengan demikian, kode ICD-10 untuk diagnosa sindrom Edward (trisomi 18) adalah Q91.0, dan kode ICD-9-CM untuk prosedur amniocentesis yang dapat dilakukan adalah 75.0. -
Article No. 18076 | 31 May 2025
Klinis : pANAS
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi pANAS.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pANAS adalah Hipertermia. Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disebabkan oleh ketidakmampuan mengatur suhu tubuh. Pada kondisi pANAS, pasien mengalami peningkatan suhu tubuh yang disertai dengan gejala-gejala lain seperti kelelahan, rasa tidak nyaman, dan perubahan perilaku.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Suhu tubuh dalam rentang normal: 36,5-37,5°C (97,7-99,5°F).
2. Tanda-tanda vital stabil: nadi, respirasi, dan tekanan darah dalam batas normal.
3. Tingkat kenyamanan pasien meningkat, ditandai dengan penurunan rasa tidak nyaman akibat demam.
4. Pasien menunjukkan perilaku yang sesuai dengan kondisi kesehatan.
5. Pasien dan keluarga memahami faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh dan strategi pengelolaan hipertermia.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Monitor suhu tubuh secara berkala dan catat tren perubahan suhu.
2. Lakukan tindakan penurun suhu tubuh, seperti kompres hangat, pemberian obat antipiretik, atau penggunaan kipas angin.
3. Pertahankan asupan cairan yang adekuat untuk mencegah dehidrasi.
4. Dorong pasien untuk beristirahat cukup dan menciptakan lingkungan yang nyaman.
5. Edukasi pasien dan keluarga tentang penyebab, gejala, dan pengelolaan hipertermia.
6. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, apoteker) untuk pemberian terapi yang tepat.
7. Pantau tanda-tanda vital secara rutin dan dokumentasikan perkembangannya.
8. Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan modifikasi jika diperlukan.
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan Hipertermia dipilih karena sesuai dengan kondisi pANAS yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh. Luaran yang diharapkan mencakup stabilitas tanda-tanda vital, penurunan rasa tidak nyaman, serta peningkatan pemahaman pasien dan keluarga terkait hipertermia. Intervensi keperawatan yang diberikan bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh, mempertahankan hidrasi, menciptakan lingkungan yang nyaman, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain juga penting untuk memastikan pemberian terapi yang tepat. Evaluasi dan modifikasi intervensi dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan tercapainya luaran yang diharapkan.