Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16436 | 29 Apr 2025
Klinis : Senam trimester 1 dan tips menjaga postur tubuh pada ibu hamil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, kode, dan definisi dari SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "Senam trimester 1 dan tips menjaga postur tubuh pada ibu hamil":
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakstabilan Postur Tubuh
2. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Ketidakstabilan Postur Tubuh
Kode: 00267
Definisi: Keadaan di mana individu rentan mengalami perubahan postur tubuh yang dapat mempengaruhi stabilitas dan keseimbangan.
2. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Kode: 00002
Definisi: Keadaan di mana individu rentan mengalami asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Stabilitas Postur Tubuh
Kode: 1822
Definisi: Kemampuan individu untuk mempertahankan keseimbangan dan koordinasi gerakan tubuh.
2. Keseimbangan Nutrisi
Kode: 1004
Definisi: Keadaan di mana individu memperoleh nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Peningkatan Stabilitas Postur Tubuh
Kode: 6480
Definisi: Upaya untuk meningkatkan kemampuan individu dalam mempertahankan keseimbangan dan koordinasi gerakan tubuh.
2. Manajemen Nutrisi
Kode: 1100
Definisi: Upaya untuk mengatur asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh individu.
Dalam konteks "Senam trimester 1 dan tips menjaga postur tubuh pada ibu hamil", diagnosa keperawatan yang relevan adalah Risiko Ketidakstabilan Postur Tubuh dan Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh. Perawat dapat memberikan intervensi keperawatan seperti Peningkatan Stabilitas Postur Tubuh dan Manajemen Nutrisi untuk membantu ibu hamil menjaga postur tubuh yang baik dan memenuhi kebutuhan nutrisinya selama kehamilan. -
Article No. 16437 | 29 Apr 2025
Klinis : DS : 1.Klien menyatakan ingin kembali dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, menyisir rambut, dan berpakaian. 2.Klien menyadari bahwa kondisinya membutuhkan latihan rutin, tetapi mengaku belum memahami cara melakukan latihan pasca stroke. 3.Klien merasa termotivasi untuk belajar, namun kadang merasa frustrasi. 4.Klien mengeluh mudah lelah dan masih merasa pusing. 5. Keluarga Klien menyatakan belum mengetahui cara melakukan latihan pasca stroke dan ingin mendapat pengetahuan. DO : Tekanan Darah: 170/90 mmHg Nadi : 80x/menit, teratur Frekuensi Napas : 18 kali/menit, normal Saturasi Oksigen : 98%, normal Suhu : 36,7°C, normal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan data objektif yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Keterbatasan Mobilitas Fisik (10013) - SDKI
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, kontrol, atau kapasitas fungsi tubuh.
SLKI: Peningkatan Kemandirian (10008)
SIKI: Latihan Gerak Aktif (I0047)
2. Diagnosa Keperawatan: Defisit Pengetahuan (00126) - SDKI
Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan topik tertentu.
SLKI: Peningkatan Pengetahuan (10001)
SIKI: Edukasi Kesehatan (I0126)
3. Diagnosa Keperawatan: Resiko Kelelahan (00093) - SDKI
Definisi: Peningkatan risiko keadaan subjektif yang ditandai dengan keletihan fisik, emosional, dan kognitif yang tidak proporsional dengan aktivitas yang dilakukan.
SLKI: Pemulihan Energi (10010)
SIKI: Manajemen Energi (I0085)
4. Diagnosa Keperawatan: Kekhawatiran (00146) - SDKI
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau rasa takut yang disebabkan oleh persepsi ancaman yang tidak jelas atau tidak diketahui.
SLKI: Penurunan Kecemasan (10011)
SIKI: Dukungan Emosional (I0132)
5. Diagnosa Keperawatan: Kurang Pengetahuan Keluarga (00126) - SDKI
Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan topik tertentu.
SLKI: Peningkatan Pengetahuan (10001)
SIKI: Edukasi Kesehatan (I0126)
Kode dan definisi di atas sesuai dengan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). -
Article No. 16438 | 29 Apr 2025
Klinis : Keadaan pasien: pasien datang dengan penurunan kesadaran, mengalami cedera kepala akibat bernda tajam, vulnus aperatum pada pagian kepala, leher dan siku, perdarahan aktif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI, SLKI, dan SIKI** sesuai standar **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)** untuk kondisi pasien dengan penurunan kesadaran, cedera kepala, dan perdarahan aktif:
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Perfusi Jaringan Serebral (SDKI Code: 00092)**
**Definisi:** Penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan otak akibat perdarahan aktif dan cedera kepala.
#### **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):**
- **Kode SLKI 1401:** Perfusi jaringan serebral membaik (ditandai dengan kesadaran stabil, tanda vital dalam batas normal).
- **Kode SLKI 1403:** Tidak ada tanda peningkatan tekanan intrakranial.
#### **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):**
- **Kode SIKI 3520:** **Manajemen Perfusi Serebral** (pemantauan GCS, tanda vital, posisi kepala elevasi 30°).
- **Kode SIKI 3540:** **Pengendalian Perdarahan** (kompresi langsung pada luka, balut tekan).
---
### **2. Diagnosa Keperawatan:**
**Risiko Syok Hipovolemik (SDKI Code: 00218)**
**Definisi:** Ancaman penurunan volume darah yang mengancam nyawa akibat perdarahan aktif.
#### **SLKI:**
- **Kode SLKI 1301:** Keseimbangan cairan dan elektrolit tercapai (nadi kuat, tekanan darah stabil).
#### **SIKI:**
- **Kode SIKI 4120:** **Resusitasi Cairan** (pemberian cairan intravena sesuai protokol).
- **Kode SIKI 4160:** **Pemantauan Tanda Vital** (setiap 15-30 menit).
---
### **3. Diagnosa Keperawatan:**
**Nyeri Akut (SDKI Code: 00132)**
**Definisi:** Ketidaknyamanan akibat luka terbuka (vulnus aperatum) di kepala, leher, dan siku.
#### **SLKI:**
- **Kode SLKI 0801:** Nyeri terkontrol (skala nyeri ≤3 dari 10).
#### **SIKI:**
- **Kode SIKI 1440:** **Manajemen Nyeri** (pemberian analgesik, teknik distraksi).
- **Kode SIKI 1400:** **Perawatan Luka** (sterilisasi, penutupan luka).
---
### **4. Diagnosa Keperawatan:**
**Risiko Infeksi (SDKI Code: 00004)**
**Definisi:** Peningkatan kerentanan terhadap infeksi akibat luka terbuka.
#### **SLKI:**
- **Kode SLKI 1101:** Tidak ada tanda infeksi (eritema, pus, demam).
#### **SIKI:**
- **Kode SIKI 6540:** **Pencegahan Infeksi** (cuci tangan, perawatan luka aseptik).
- **Kode SIKI 6520:** **Pemberian Antibiotik** (jika diresepkan).
---
### **Catatan Tambahan:**
- **Prioritas:** Gangguan perfusi serebral dan perdarahan aktif adalah kondisi **gawat darurat** yang memerlukan intervensi segera.
- **Kolaborasi:** Perlu kerja sama dengan dokter untuk tindakan bedah atau transfusi darah jika diperlukan.
Semoga informasi ini membantu. Jika memerlukan penyesuaian lebih lanjut, silakan berikan data tambahan.
**Salam profesional,**
*[Nama Perawat/Asisten Klinis]* -
Article No. 16439 | 29 Apr 2025
Klinis : pasien mengeluh perut membesar sejak 14 hari yang lalu awalnys pasien sulit untuk RAB dan BAR kecil-kecil setelah itu perut dikatangan semakin membesar. mual + muntah 3x hari ini borisi cairan kekuningen BAB calk (-) pasien sejak baru lahir dikatakan memiliki gangguan pericemsan, sempat dirawat di RSUP selama 1 bulan setelah itu tidak wta kontrol keseharion pasien sering menggunakan mikrolak saat kesulitan untuk BAB, hari ini bisa BAD sedil-sedaat flatus, riwayat BAB menyemprot (-)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
**Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Eliminasi Feses (Constipation) (SDKI Code: 00011)**
**Penjelasan Singkat:**
Berdasarkan keluhan pasien (perut membesar, kesulitan BAB, penggunaan laksatif/mikrolaks, feses kecil-kecil, dan flatus minimal), kondisi ini mengindikasikan **gangguan eliminasi feses berupa konstipasi kronis**. Riwayat gangguan pencernaan sejak lahir dan ketergantungan pada laksatif memperburuk motilitas usus.
---
**Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):**
- **Kode 00011: Gangguan Eliminasi Feses (Constipation)**
*Definisi:* Penurunan frekuensi defekasi atau kesulitan mengeluarkan feses yang keras/kering.
*Faktor terkait:*
- Gangguan motilitas usus (riwayat gangguan pencernaan sejak lahir).
- Asupan cairan/fiber tidak adekuat.
- Imobilitas/usus hipoaktif.
---
**Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):**
- **Kode L.04012: Eliminasi Feses Membaik**
*Kriteria:*
1. Frekuensi BAB dalam rentang normal (≥3x/minggu).
2. Konsistensi feses lunak (skala Bristol 3–4).
3. Tidak mengedan berlebihan saat defekasi.
4. Tidak menggunakan bantuan laksatif.
---
**Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):**
- **Kode I.11001: Manajemen Konstipasi**
*Intervensi:*
1. **Peningkatan asupan cairan** (2–3 L/hari) dan **serat** (sayur/buah).
2. **Latihan fisik ringan** (jalan kaki 10–15 menit/hari) untuk stimulasi peristaltik.
3. **Edukasi teknik defekasi** (posisi squat, jangan menahan BAB).
4. **Monitor tanda komplikasi** (obstruksi usus jika distensi abdomen memberat).
5. **Kolaborasi pemberian laksatif osmotik** (jika diperlukan, hindari stimulan jangka panjang).
---
**Catatan Klinis:**
Konstipasi kronis pada pasien ini memerlukan pendekatan holistik, termasuk evaluasi **gangguan motilitas bawaan** (misalnya Hirschsprung’s disease) mengingat riwayat neonatal. Jika gejala progresif (muntah kuning, distensi berat), perlu rujukan untuk pemeriksaan radiologis (foto abdomen/USG) guna menyingkirkan ileus/obstruksi.
**Referensi:**
PPNI. (2017). *Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).* Edisi 2. -
Article No. 16440 | 29 Apr 2025
Klinis : Pasien datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri perut bagian bawah sensasi melilit sejak 2 Minggu lalu disertai dengan suli bab sejak satu Minggu lalu dan sulit buang angin teraba massa di kuadran kanan bawah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Konstipasi (00011)
Definisi: Hambatan yang berkepanjangan dalam defekasi, yang ditandai dengan sulit buang air besar dan/atau tidak adanya buang air besar.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Konstipasi (00011)
Definisi: Kondisi yang ditandai dengan kegagalan untuk mengeluarkan feses secara teratur.
Kode: 00011
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pengendalian Konstipasi (1820)
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi pengeluaran feses yang teratur.
Kode: 1820
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Konstipasi (3540)
Definisi: Tindakan untuk mempromosikan pengeluaran feses yang teratur dan memudahkan proses defekasi.
Kode: 3540
Penjelasan Singkat:
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, sensasi melilit, sulit bab, dan sulit buang angin, serta terdapat massa di kuadran kanan bawah. Berdasarkan gejala yang disampaikan, pasien mengalami konstipasi, yaitu hambatan yang berkepanjangan dalam defekasi. Diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Konstipasi (00011).
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) memiliki definisi yang sesuai dengan kondisi pasien, yaitu Konstipasi (00011) yang merupakan kondisi yang ditandai dengan kegagalan untuk mengeluarkan feses secara teratur.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menyediakan luaran yang sesuai, yaitu Pengendalian Konstipasi (1820) yang merupakan tindakan untuk memfasilitasi pengeluaran feses yang teratur.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) memberikan intervensi yang sesuai, yaitu Manajemen Konstipasi (3540) yang merupakan tindakan untuk mempromosikan pengeluaran feses yang teratur dan memudahkan proses defekasi. -
Article No. 16441 | 29 Apr 2025
Klinis : Pasien datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri perut bagian bawah sensasi melilit sejak 2 Minggu lalu disertai dengan suli bab sejak satu Minggu lalu dan sulit buang angin teraba massa di kuadran kanan bawah
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis untuk pasien ini adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K56.4
- Deskripsi: Ileus paralitik
Penjelasan:
- Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, sensasi melilit, sulit bab, dan sulit buang angin.
- Terdapat massa yang teraba di kuadran kanan bawah, yang mengindikasikan adanya obstruksi pada saluran pencernaan.
- Gejala-gejala ini sesuai dengan diagnosis ileus paralitik, yang merupakan salah satu jenis ileus atau obstruksi usus.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 45.93
- Deskripsi: Pemasangan selang nasogastrik
Penjelasan:
- Pada kasus ileus paralitik, salah satu tindakan yang mungkin dilakukan adalah pemasangan selang nasogastrik untuk mengurangi distensio abdomen dan memfasilitasi dekompresi saluran pencernaan.
- Kode ICD-9-CM 45.93 mengacu pada tindakan pemasangan selang nasogastrik.
Dengan demikian, berdasarkan gejala dan temuan klinis yang dipaparkan, diagnosis yang sesuai adalah ileus paralitik (K56.4), dan tindakan yang mungkin dilakukan adalah pemasangan selang nasogastrik (45.93). -
Article No. 16442 | 29 Apr 2025
Klinis : Pasien datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri perut bagian sebelah kanan atas sensasi perih frekuensi hilang timbul memberat saat setelah makan dirasakan sejak e Minggu lalu disertai dengan sklera ikterik sejak satu Minggu lalu disertai bak berwana pekat dan feses berwarna pucat tanda vital saat ini tekanan darah 210/100 mmhg nafi 135 kali permenit pernapasan 22 kali permenit suhu 37 derajat Celcius pasien mengatakan riwayat hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dalam kondisi yang Anda deskripsikan, berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia, berikut adalah diagnosis keperawatan, kode, dan penjelasan singkatnya:
1. Diagnosis Keperawatan:
Nama: Risiko Perdarahan Gastrointestinal
Kode: 00213
Definisi: Kerentanan untuk mengalami kehilangan darah dari saluran pencernaan, yang dapat mengancam kesehatan.
2. Diagnosis Keperawatan:
Nama: Ketidakseimbangan Cairan
Kode: 00025
Definisi: Kelebihan atau kekurangan cairan intravaskular, interstitial, dan/atau intraseluler.
3. Diagnosis Keperawatan:
Nama: Nyeri Akut
Kode: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, yang berawal secara tiba-tiba atau meningkat secara progresif.
4. Diagnosis Keperawatan:
Nama: Intoleransi Aktivitas
Kode: 00092
Definisi: Ketidakcukupan energi fisiologis untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
5. Diagnosis Keperawatan:
Nama: Hipertensi
Kode: 00011
Definisi: Tekanan darah meningkat melebihi batas normal.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI adalah standar yang menetapkan diagnosis keperawatan yang digunakan dalam praktik keperawatan.
- SLKI adalah standar yang menetapkan luaran keperawatan yang diharapkan dapat dicapai dari intervensi keperawatan.
- SIKI adalah standar yang menetapkan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan.
Kode dan definisi yang diberikan di atas mengacu pada standar-standar tersebut yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 16443 | 29 Apr 2025
Klinis : Pasien datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri perut bagian sebelah kanan atas sensasi perih frekuensi hilang timbul memberat saat setelah makan dirasakan sejak e Minggu lalu disertai dengan sklera ikterik sejak satu Minggu lalu disertai bak berwana pekat dan feses berwarna pucat tanda vital saat ini tekanan darah 210/100 mmhg nafi 135 kali permenit pernapasan 22 kali permenit suhu 37 derajat Celcius pasien mengatakan riwayat hipertensi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki gejala yang mengarah pada:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K80.0
- Deskripsi: Batu empedu dengan kolecistitis akut
Penjelasan:
- Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian kanan atas, rasa perih, frekuensi hilang timbul yang memberat setelah makan, serta sklera ikterik, urin berwarna pekat, dan feses berwarna pucat. Gejala-gejala ini mengarah pada batu empedu dengan kolecistitis akut (K80.0).
- Tanda vital saat ini menunjukkan hipertensi (tekanan darah 210/100 mmHg), nadi 135 kali per menit, pernapasan 22 kali per menit, dan suhu 37 derajat Celsius.
- Pasien juga memiliki riwayat hipertensi.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 51.22
- Deskripsi: Kolecistektomi laparoskopik
Penjelasan:
- Jika diperlukan, tindakan kolecistektomi laparoskopik (51.22) dapat dilakukan untuk mengatasi batu empedu dengan kolecistitis akut.
Dalam menentukan kode ICD-10 dan ICD-9-CM, penting untuk mempertimbangkan seluruh gejala, tanda, dan riwayat yang dimiliki oleh pasien sehingga dapat memberikan diagnosis dan tindakan medis yang tepat. -
Article No. 16444 | 29 Apr 2025
Klinis : Bradikardia simtomatis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat ditetapkan untuk kondisi bradikardia simtomatis:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Kardiak (10016)
Definisi: Penurunan suplai oksigen ke jaringan akibat ketidakcukupan aliran darah ke jantung.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan Perfusi Jaringan Kardiak (10016)
Definisi: Penurunan suplai oksigen ke jaringan akibat ketidakcukupan aliran darah ke jantung.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Perfusi Jaringan Kardiak (30109)
Definisi: Kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh secara adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Perfusi Jaringan (80111)
Definisi: Upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan aliran darah dan suplai oksigen ke jaringan.
Penjelasan singkat:
Bradikardia simtomatis mengindikasikan adanya gangguan perfusi jaringan kardiak, yaitu penurunan suplai oksigen ke jaringan jantung akibat ketidakcukupan aliran darah. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Gangguan Perfusi Jaringan Kardiak (10016)". Tujuan keperawatan adalah mempertahankan atau meningkatkan perfusi jaringan kardiak (SLKI: Perfusi Jaringan Kardiak (30109)), yang dapat dicapai melalui intervensi Manajemen Perfusi Jaringan (SIKI: 80111). -
Article No. 16445 | 29 Apr 2025
Klinis : Indeks massa tubuh (IMT) < normal Hasil pengkajian status gizi menunjukkan kekurangan berat badan Wajah tampak lesu, kulit kering Riwayat penyakit kronis yang mengganggu nafsu makan (misal: DM,Hipertensi,Gastritis)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan kondisi yang Anda berikan, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar keperawatan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Malnutrisi Terkait Perubahan Metabolisme dan Faktor Gaya Hidup
Kode SDKI: 13021
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami gangguan keseimbangan asupan nutrisi dan kebutuhan tubuh yang dapat menyebabkan malnutrisi.
2. Intoleransi Aktivitas Terkait Kelemahan Fisik
Kode SDKI: 10003
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, akibat keterbatasan fisik.
3. Defisit Perawatan Diri Terkait Perubahan Fungsi Fisik
Kode SDKI: 05004
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri yang rutin dilakukan, akibat penurunan kemampuan fisik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mengidentifikasi masalah keperawatan yang dialami oleh pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mengidentifikasi hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menentukan tindakan keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah yang dialami oleh pasien.