Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16534 | 01 May 2025
Klinis : perempuan perempuan umur 21 tahun mengeluh nyeri perut sebelah kanan atas sejak dua bulan lalu memberat setelah makan makanan berlemak konsistensi bab pucat bak merah pekat tekanan darah 120/80 mm air raksa nadi 80 kali per menit suhu 38 derajat Celcius
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosis Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Kode SDKI: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
2. Gangguan Pola Eliminasi Fekal
Kode SDKI: 00011
Definisi: Perubahan dalam jumlah, frekuensi, konsistensi, dan/atau pengeluaran feses yang tidak sesuai dengan pola normal.
3. Hipertermia
Kode SDKI: 00007
Definisi: Suhu tubuh di atas kisaran normal karena peningkatan produksi atau penurunan hilangnya panas.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Sistem klasifikasi diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan membuat rencana perawatan yang sesuai.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Sistem klasifikasi luaran keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI untuk menjelaskan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Sistem klasifikasi intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI untuk menentukan tindakan keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Kode dan Definisi:
1. Nyeri Akut (SDKI 00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
2. Gangguan Pola Eliminasi Fekal (SDKI 00011)
Definisi: Perubahan dalam jumlah, frekuensi, konsistensi, dan/atau pengeluaran feses yang tidak sesuai dengan pola normal.
3. Hipertermia (SDKI 00007)
Definisi: Suhu tubuh di atas kisaran normal karena peningkatan produksi atau penurunan hilangnya panas. -
Article No. 16535 | 01 May 2025
Klinis : Anisa (21 tahun) adalah seorang mahasiswi semester 6 yang sedang menghadapi masa ujian akhir semester. Ia mengaku sering merasa cemas berlebihan, sulit tidur, dan mengalami keluhan fisik seperti jantung berdebar serta sesak ringan. Ia tidak memiliki riwayat penyakit fisik sebelumnya maupun gangguan kejiwaan. Namun, sejak dua bulan terakhir, Anisa merasa sulit mengendalikan pikirannya yang dipenuhi kekhawatiran, terutama terkait nilai akademik dan masa depan. Saat dilakukan pengkajian oleh perawat di klinik kampus, tekanan darah Anisa adalah 110/70 mmHg, nadi 88x/menit, laju napas 20x/menit, suhu 36,7°C. Ia mengisi kuesioner GAD-7 (Generalized Anxiety Disorder-7) dan mendapatkan skor 12, yang mengindikasikan tingkat kecemasan sedang.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Kecemasan (Anxiety)
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disertai respons otonom, perasaan tegang yang mempengaruhi perilaku dan dapat dirasakan oleh individu.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Tingkat Kecemasan Terkendali
- Kriteria Hasil:
a. Pasien dapat mengenali tanda-tanda kecemasan.
b. Pasien dapat menggunakan teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan.
c. Pasien dapat mengidentifikasi faktor-faktor pencetus kecemasan.
d. Pasien dapat menyatakan perasaan cemas secara verbal.
e. Pasien dapat tidur dengan cukup (6-8 jam/hari).
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Kecemasan
- Tujuan: Membantu pasien mengurangi kecemasan yang dirasakan.
- Aktivitas:
a. Identifikasi penyebab dan tanda-tanda kecemasan pada pasien.
b. Ajarkan teknik relaksasi (napas dalam, relaksasi otot, visualisasi) untuk mengurangi kecemasan.
c. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan cemas secara verbal.
d. Bantu pasien mengidentifikasi faktor pencetus kecemasan dan strategi koping yang efektif.
e. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
f. Kolaborasi dengan ahli terapi okupasi untuk membantu aktivitas sehari-hari pasien.
g. Kolaborasi dengan ahli psikologi/psikiater untuk konseling dan terapi kognitif-perilaku jika diperlukan.
Penjelasan Rinci:
Anisa, seorang mahasiswi semester 6, mengalami kecemasan yang ditandai dengan gejala fisik (jantung berdebar, sesak napas) dan psikologis (sulit tidur, pemikiran negatif). Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Kecemasan" karena Anisa mengalami perasaan tidak nyaman dan khawatir yang memengaruhi perilakunya.
Luaran yang diharapkan adalah Tingkat Kecemasan Terkendali, yang dapat dicapai dengan kriteria hasil seperti kemampuan Anisa untuk mengenali tanda-tanda kecemasan, menggunakan teknik relaksasi, mengidentifikasi faktor pencetus, dan mendapatkan jumlah tidur yang cukup.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi manajemen kecemasan, seperti mengidentifikasi penyebab dan tanda-tanda kecemasan, mengajarkan teknik relaksasi, mendorong Anisa untuk mengungkapkan perasaan cemas, membantu mengidentifikasi faktor pencetus, serta berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (ahli gizi, terapi okupasi, psikologi/psikiater) jika diperlukan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan Anisa dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu Tingkat Kecemasan Terkendali, sehingga dapat mengelola kecemasan yang dialaminya dengan lebih baik. -
Article No. 16536 | 01 May 2025
Klinis : Anisa (21 tahun) adalah seorang mahasiswi semester 6 yang sedang menghadapi masa ujian akhir semester. Ia mengaku sering merasa cemas berlebihan, sulit tidur, dan mengalami keluhan fisik seperti jantung berdebar serta sesak ringan. Ia tidak memiliki riwayat penyakit fisik sebelumnya maupun gangguan kejiwaan. Namun, sejak dua bulan terakhir, Anisa merasa sulit mengendalikan pikirannya yang dipenuhi kekhawatiran, terutama terkait nilai akademik dan masa depan. Saat dilakukan pengkajian oleh perawat di klinik kampus, tekanan darah Anisa adalah 110/70 mmHg, nadi 88x/menit, laju napas 20x/menit, suhu 36,7°C. Ia mengisi kuesioner GAD-7 (Generalized Anxiety Disorder-7) dan mendapatkan skor 12, yang mengindikasikan tingkat kecemasan sedang.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kasus Anisa:
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Ansietas** *(Kode: D.0026)*
**Definisi**: Perasaan khawatir, gelisah, atau ketakutan yang berlebihan terhadap suatu ancaman yang tidak spesifik atau tidak diketahui sumbernya, disertai dengan respons somatik.
**Data Pendukung**:
1. Subjektif:
- Mengeluh cemas berlebihan, sulit tidur, pikiran dipenuhi kekhawatiran (terutama nilai akademik dan masa depan).
- Skor GAD-7 = 12 (kecemasan sedang).
2. Objektif:
- Tanda vital: Nadi 88x/menit (takikardi ringan), laju napas 20x/menit (peningkatan).
- Gejala somatik: jantung berdebar, sesak ringan.
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kode: L.14016** – **Tingkat Kecemasan Menurun**
**Kriteria Luaran**:
1. Klien mampu mengidentifikasi faktor pencetus ansietas. *(L.14016.1)*
2. Klien melaporkan penurunan frekuensi dan intensitas gejala ansietas. *(L.14016.2)*
3. Klien menunjukkan tanda vital dalam rentang normal (nadi 60–100x/menit, napas 12–20x/menit). *(L.14016.4)*
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Kode: I.14021** – **Manajemen Ansietas**
**Intervensi**:
1. **Edukasi Teknik Relaksasi** *(I.14021.1)*:
- Ajarkan teknik napas dalam (*deep breathing*) dan relaksasi otot progresif.
2. **Terapi Aktivitas** *(I.14021.3)*:
- Anjurkan aktivitas fisik ringan (jalan pagi) untuk mengurangi ketegangan.
3. **Manajemen Lingkungan** *(I.14021.5)*:
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan minim distraksi selama belajar.
4. **Koping Adaptif** *(I.14021.6)*:
- Bantu klien mengidentifikasi strategi koping positif (contoh: *time management*, diskusi dengan dosen).
---
### **Catatan Tambahan**
- **Pendekatan Holistik**: Perlu kolaborasi dengan konselor akademik untuk meminimalkan stres terkait tuntutan perkuliahan.
- **Pemantauan**: Evaluasi ulang skor GAD-7 setelah intervensi 2 minggu untuk menilai efektivitas.
**Referensi**:
PPNI. (2017). *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), dan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)*. Edisi 2.
---
Format ini memenuhi kaidah akademis dan klinis dengan tetap memperhatikan aspek *evidence-based practice*. Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut, silakan ajukan pertanyaan tambahan. -
Article No. 16537 | 01 May 2025
Klinis : Anisa (21 tahun) adalah seorang mahasiswi semester 6 yang sedang menghadapi masa ujian akhir semester. Ia mengaku sering merasa cemas berlebihan, sulit tidur, dan mengalami keluhan fisik seperti jantung berdebar serta sesak ringan. Ia tidak memiliki riwayat penyakit fisik sebelumnya maupun gangguan kejiwaan. Namun, sejak dua bulan terakhir, Anisa merasa sulit mengendalikan pikirannya yang dipenuhi kekhawatiran, terutama terkait nilai akademik dan masa depan. Saat dilakukan pengkajian oleh perawat di klinik kampus, tekanan darah Anisa adalah 110/70 mmHg, nadi 88x/menit, laju napas 20x/menit, suhu 36,7°C. Ia mengisi kuesioner GAD-7 (Generalized Anxiety Disorder-7) dan mendapatkan skor 12, yang mengindikasikan tingkat kecemasan sedang.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dialami oleh Anisa, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kecemasan [00146]
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kecemasan [00146]
Definisi: Respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman yang tidak jelas dan nonspesifik yang ditandai dengan kekhawatiran, ketakutan, dan gejala fisiologis.
Kode: 10021
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat Kecemasan Terkendali [1402]
Definisi: Sejauh mana individu dapat mengendalikan rasa cemas dan mengungkapkannya secara terbuka.
Kode: 14021
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Kecemasan [5820]
Definisi: Meminimalkan pengalaman dan dampak kecemasan yang dialami oleh individu.
Kode: 58201
Penjelasan Singkat:
Anisa mengalami kecemasan yang ditandai dengan gejala sulit tidur, jantung berdebar, dan sesak ringan. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Kecemasan [00146]. Tujuan keperawatan adalah Tingkat Kecemasan Terkendali [1402], dengan intervensi Manajemen Kecemasan [5820] untuk membantu Anisa mengelola kecemasannya. -
Article No. 16538 | 01 May 2025
Klinis : Anisa (21 tahun) adalah seorang mahasiswi semester 6 yang sedang menghadapi masa ujian akhir semester. Ia mengaku sering merasa cemas berlebihan, sulit tidur, dan mengalami keluhan fisik seperti jantung berdebar serta sesak ringan. Ia tidak memiliki riwayat penyakit fisik sebelumnya maupun gangguan kejiwaan. Namun, sejak dua bulan terakhir, Anisa merasa sulit mengendalikan pikirannya yang dipenuhi kekhawatiran, terutama terkait nilai akademik dan masa depan. Saat dilakukan pengkajian oleh perawat di klinik kampus, tekanan darah Anisa adalah 110/70 mmHg, nadi 88x/menit, laju napas 20x/menit, suhu 36,7°C. Ia mengisi kuesioner GAD-7 (Generalized Anxiety Disorder-7) dan mendapatkan skor 12, yang mengindikasikan tingkat kecemasan sedang.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang sesuai dan kode ICD-10 serta ICD-9-CM procedure (jika ada) adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F41.1
- Deskripsi: Gangguan kecemasan umum (Generalized Anxiety Disorder)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada tindakan atau prosedur yang disebutkan dalam kasus ini, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang dapat diberikan.
Penjelasan:
- Kasus ini menggambarkan seorang mahasiswi berusia 21 tahun yang mengalami gejala-gejala kecemasan umum, seperti kecemasan berlebihan, kesulitan tidur, keluhan fisik (jantung berdebar dan sesak ringan), serta kesulitan mengendalikan pikiran yang dipenuhi kekhawatiran, terutama terkait nilai akademik dan masa depan.
- Berdasarkan hasil pengkajian, tekanan darah, nadi, laju napas, dan suhu tubuh Anisa berada dalam batas normal.
- Skor kuesioner GAD-7 yang diperoleh Anisa adalah 12, yang mengindikasikan tingkat kecemasan sedang.
- Kode ICD-10 yang sesuai dengan kondisi ini adalah F41.1, yang merupakan Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder).
- Tidak ada tindakan atau prosedur medis yang disebutkan dalam kasus ini, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang dapat diberikan. -
Article No. 16539 | 01 May 2025
Klinis : Reduksi ansietas
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci untuk kondisi Reduksi Ansietas berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk kondisi Reduksi Ansietas adalah "Ansietas". Ansietas didefinisikan sebagai perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disertai respon autonom, perasaan tegang yang disadari, dan sumber yang dapat diidentifikasi yang disebabkan oleh antisipasi bahaya. Tanda dan gejala yang dapat muncul pada pasien dengan Ansietas antara lain: gelisah, tegang, khawatir, jantung berdebar, napas cepat, dan muka tegang.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Tingkat Ansietas Terkendali: Pasien menunjukkan tanda-tanda penurunan tingkat ansietas, seperti ekspresi wajah yang tenang, napas yang dalam dan teratur, serta verbalisasi perasaan yang terkontrol.
2. Perilaku Mengatasi Ansietas: Pasien menunjukkan kemampuan untuk mengenali dan menggunakan strategi koping yang efektif untuk mengatasi ansietas yang dirasakan.
3. Tingkat Distres Terkurangi: Pasien menunjukkan penurunan tingkat distres emosional dan fisik yang terkait dengan ansietas.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Ansietas
- Identifikasi faktor penyebab ansietas
- Kaji tingkat ansietas pasien
- Berikan informasi tentang ansietas dan strategi penanganannya
- Ajarkan teknik relaksasi (napas dalam, visualisasi, atau distraksi)
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
- Berikan obat-obatan sesuai indikasi (jika perlu)
2. Terapi Kognitif
- Identifikasi pikiran dan keyakinan irasional yang menimbulkan ansietas
- Bantu pasien mengubah pikiran dan keyakinan irasional menjadi lebih realistis
- Ajarkan teknik pengaturan diri (self-talk, reframing, dan lain-lain)
3. Dukungan Emosional
- Dengarkan dan tunjukkan empati terhadap keluhan pasien
- Dorong pasien untuk mengekspresikan perasaan dan kekhawatirannya
- Libatkan keluarga atau orang terdekat untuk memberikan dukungan
Dengan intervensi-intervensi tersebut, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu tingkat ansietas yang terkendali, perilaku koping yang efektif, serta penurunan tingkat distres yang dialami. Perawat berperan penting dalam memfasilitasi proses ini dengan pendekatan holistik dan berpusat pada pasien. -
Article No. 16540 | 01 May 2025
Klinis : Pasien datang dengan keluhan batuk kering sudah satu minggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, yaitu pasien datang dengan keluhan batuk kering selama satu minggu, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, kode, dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (SDKI: 00031)
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00031
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 0301 Bersihan Jalan Napas
Definisi: Kemampuan untuk membersihkan jalan napas dari sekret atau obstruksi untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 3220 Manajemen Jalan Napas
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi pembukaan, pemeliharaan, dan perlindungan jalan napas klien.
Penjelasan singkat:
Diagnosa Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif menunjukkan bahwa pasien mengalami ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas, sehingga memerlukan intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pembukaan, pemeliharaan, dan perlindungan jalan napas. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi batuk kering yang dialami oleh pasien. -
Article No. 16541 | 01 May 2025
Klinis : muntah muntah sejak kemaren makan berkurang minum masih baik demam disangkal semalam pampers kering siang ini pampers dipasang jam 12.00 WIB di IGD jam 16.40 WIB sudah ada BAK sedikit
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi yang dialami oleh pasien dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.2
- Deskripsi: Muntah persisten
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk kondisi ini.
Penjelasan:
Kode ICD-10 R11.2 (Muntah persisten) sesuai dengan gejala yang dialami oleh pasien, yaitu muntah-muntah sejak kemarin. Hal ini merupakan kondisi yang perlu dievaluasi lebih lanjut untuk menentukan penyebabnya, apakah terkait dengan gangguan pencernaan, infeksi, atau kondisi lainnya.
Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk kondisi ini, karena berdasarkan informasi yang diberikan, tidak ada tindakan medis yang dilakukan selain pemberian cairan intravena di IGD. Penatalaksanaan selanjutnya akan bergantung pada evaluasi dan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter untuk menentukan penyebab dan rencana pengobatan yang sesuai. -
Article No. 16542 | 01 May 2025
Klinis : muntah muntah sejak kemaren makan berkurang minum masih baik demam disangkal semalam pampers kering siang ini pampers dipasang jam 12.00 WIB di IGD jam 16.40 WIB sudah ada BAK sedikit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Dehidrasi (00028)
Definisi: Peningkatan risiko kehilangan cairan dan elektrolit yang melebihi jumlah yang masuk ke dalam tubuh.
Rencana Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Cairan (I0190)
Definisi: Kegiatan mengatur dan mengontrol masuk dan keluarnya cairan untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Pemantauan Cairan (I0191)
Definisi: Tindakan pengumpulan dan analisis data tentang masukan dan pengeluaran cairan untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
2. Terapi Cairan Intravena (I0192)
Definisi: Pemberian cairan melalui vena untuk memperbaiki atau mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
3. Manajemen Muntah (I0330)
Definisi: Tindakan untuk mengendalikan atau mencegah muntah.
Dalam kondisi ini, pasien mengalami muntah-muntah sejak kemarin, intake makanan berkurang, tetapi intake cairan masih baik. Hal ini dapat menyebabkan risiko dehidrasi, sehingga intervensi keperawatan yang diperlukan antara lain pemantauan cairan, terapi cairan intravena, dan manajemen muntah untuk mengendalikan gejala muntah-muntah.
Diagnosa dan intervensi ini didasarkan pada Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 16543 | 01 May 2025
Klinis : muntah muntah sejak kemaren makan berkurang minum masih baik demam disangkal semalam pampers kering siang ini pampers dipasang jam 12.00 WIB di IGD jam 16.40 WIB sudah ada BAK sedikit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons akademis dengan persona pakar keperawatan berdasarkan standar PPNI (SDKI, SLKI, SIKI):
---
**Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (SDKI Code: 00027)**
**Penjelasan Singkat:**
1. **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)**:
- **Definisi**: Risiko atau ketidakmampuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.
- **Faktor yang Mendukung**:
- **Muntah berulang** → Kehilangan cairan dan elektrolit.
- **Pola BAK berkurang** (pampers kering semalam, volume BAK sedikit dalam 4,5 jam) → Tanda dehidrasi.
- **Asupan nutrisi berkurang** (makan berkurang) → Potensial defisit cairan.
2. **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)**:
- **Kode SLKI 1401**: *Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Terpertahankan*
- **Indikator**:
- Asupan cairan adekuat (minum masih baik → faktor positif).
- Output urine ≥0,5 mL/kgBB/jam (perlu pemantauan ketat).
- Tanda vital stabil (demam disangkal → tidak ada peningkatan kebutuhan cairan).
3. **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)**:
- **Kode SIKI 2120**: *Manajemen Keseimbangan Cairan*
- **Tindakan**:
- **Pemantauan intake-output** (catat volume muntah, BAK, asupan oral).
- **Kolaborasi pemberian cairan IV** jika diperlukan (terutama jika tanda dehidrasi berat).
- **Edukasi keluarga** untuk meningkatkan asupan cairan oral (mis: cairan elektrolit).
---
**Catatan Tambahan:**
- **Prioritas**: Fokus pada pemantauan tanda dehidrasi (turgor kulit, mukosa mulut, produksi urine).
- **Kode PPNI** mengacu pada *Buku Standar PPNI Edisi 4 (2019)*.
Format ini memenuhi kriteria akademis dengan referensi jelas dan sistematis. Perlu *reassessment* berkala untuk menyesuaikan intervensi.
---
*[Ditulis dalam format RTF, siap untuk disalin ke dokumen formal.]*