Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16575 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **DIAGNOSA KEPERAWATAN**
**Gangguan Mobilitas Fisik (00085)**
**Penjelasan Singkat SDKI – SLKI – SIKI**
1. **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) – Kode: 00085**
**Gangguan Mobilitas Fisik**
*Definisi:* Kondisi di mana individu mengalami keterbatasan dalam pergerakan fisik secara mandiri atau mengalami kesulitan dalam koordinasi dan keseimbangan yang memengaruhi kemampuan fungsional.
*Faktor yang Berhubungan:*
- Keterlambatan perkembangan motorik kasar (riwayat diagnosis sebelumnya).
- Gangguan koordinasi dan keseimbangan (observasi kesulitan melompat, berlari, meniru gerakan kompleks).
- Penurunan kepercayaan diri dalam aktivitas fisik (kurang percaya diri saat bermain dengan teman).
2. **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) – Kode terkait:**
- **L.0401 – Kemampuan Mobilisasi Fisik**
*Indikator:*
- Meningkatnya kemampuan koordinasi gerakan (skala: 1–5).
- Meningkatnya keseimbangan saat melakukan aktivitas motorik kasar (skala: 1–5).
- Meningkatnya partisipasi dalam aktivitas fisik bersama teman sebaya (skala: 1–5).
3. **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) – Kode terkait:**
- **I.0901 – Terapi Aktivitas Motorik**
*Intervensi:*
- Latihan keseimbangan dan koordinasi (misal: permainan sederhana seperti lompat tali, menangkap bola).
- Stimulasi motorik kasar melalui aktivitas terstruktur (misal: senam anak, obstacle course).
- Kolaborasi dengan fisioterapis atau terapis okupasi jika diperlukan.
- **I.1401 – Dukungan Psikososial**
*Intervensi:*
- Memberikan motivasi dan penguatan positif untuk meningkatkan kepercayaan diri.
- Melibatkan anak dalam aktivitas kelompok yang sesuai dengan kemampuannya.
**Catatan Akademis:**
Kondisi An. Bima memerlukan pendekatan holistik dengan fokus pada stimulasi motorik, dukungan psikologis, dan kolaborasi multidisiplin untuk memaksimalkan potensi perkembangan. Pemantauan berkala diperlukan untuk menilai progres dan menyesuaikan intervensi.
*(Sumber: PPNI, 2017 – Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI))* -
Article No. 16576 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi An. Bima dengan pendekatan akademis dan persona sebagai perawat.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Risiko Keterlambatan Perkembangan Motorik Kasar berhubungan dengan keterbatasan koordinasi dan keseimbangan, seperti yang ditunjukkan oleh kesulitan Bima dalam melompat, berlari, dan meniru gerakan-gerakan kompleks.
Luaran/Output yang Diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kemampuan Motorik Kasar Meningkat, yang ditandai dengan:
a. Anak dapat melakukan aktivitas motorik kasar dengan koordinasi dan keseimbangan yang lebih baik.
b. Anak dapat mengikuti instruksi dan meniru gerakan-gerakan yang kompleks dengan lebih baik.
c. Anak menunjukkan peningkatan rasa percaya diri saat bermain bersama teman-temannya.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Asesmen Perkembangan Motorik Kasar
a. Menggunakan alat asesmen yang sesuai, seperti Denver Developmental Screening Test, untuk mengevaluasi kemampuan motorik kasar Bima.
b. Mengidentifikasi area-area perkembangan motorik kasar yang membutuhkan perhatian khusus.
2. Edukasi dan Konseling Orang Tua
a. Memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan motorik kasar pada anak usia 6 tahun.
b. Menjelaskan pentingnya dukungan dan latihan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar Bima.
c. Memberikan saran dan rekomendasi aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan di rumah untuk melatih kemampuan motorik kasar Bima.
3. Intervensi Terapi Okupasi
a. Merujuk Bima ke terapis okupasi untuk mendapatkan program latihan motorik kasar yang terstruktur dan terarah.
b. Berkolaborasi dengan terapis okupasi dalam menyusun rencana perawatan yang komprehensif untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar Bima.
c. Memantau perkembangan Bima secara berkala dan melakukan penyesuaian program perawatan jika diperlukan.
4. Intervensi Perawatan di Sekolah
a. Berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk memastikan Bima mendapatkan dukungan yang diperlukan di lingkungan sekolah.
b. Memberikan rekomendasi kepada guru untuk mengintegrasikan aktivitas-aktivitas motorik kasar dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
c. Memfasilitasi kolaborasi antara orang tua, guru, dan terapis okupasi untuk mencapai tujuan peningkatan kemampuan motorik kasar Bima.
Melalui intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan Bima dapat mencapai peningkatan kemampuan motorik kasar, rasa percaya diri, dan kualitas interaksi sosial dengan teman-temannya. -
Article No. 16577 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan kondisi An. Bima yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Perkembangan Motorik Terganggu (10016)
Definisi (SDKI):
Ketidakmampuan untuk melakukan gerakan otot yang terkoordinasi sesuai dengan tahap perkembangan.
Faktor Terkait (SDKI):
- Keterlambatan perkembangan motorik
- Kondisi fisik/neurologis
- Kurang stimulasi
Karakteristik Definisi (SDKI):
- Kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar
- Keterbatasan dalam koordinasi dan keseimbangan
- Kesulitan dalam meniru gerakan yang kompleks
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Perkembangan Motorik (10016)
- Kode: 10016.1 Kemampuan Motorik Kasar
- Kode: 10016.2 Kemampuan Motorik Halus
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Stimulasi Perkembangan Motorik (I0330)
- Definisi: Tindakan memfasilitasi perkembangan kemampuan motorik kasar dan halus sesuai dengan tahap perkembangan.
- Tujuan: Meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halus.
2. Bimbingan Aktivitas Bermain (I0054)
- Definisi: Bimbingan dalam melakukan aktivitas bermain untuk mempromosikan perkembangan.
- Tujuan: Meningkatkan kemampuan motorik, kognitif, dan sosial melalui bermain.
Dalam kasus An. Bima, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Perkembangan Motorik Terganggu, dengan faktor terkait berupa keterlambatan perkembangan motorik dan kurangnya stimulasi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Stimulasi Perkembangan Motorik dan Bimbingan Aktivitas Bermain untuk memfasilitasi perkembangan motorik kasar dan halus sesuai tahap perkembangannya. -
Article No. 16578 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI yang relevan untuk kasus An. Bima berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Gangguan Mobilitas Fisik** *(Kode: 00085)*
**Definisi:** Keterbatasan dalam pergerakan fisik secara mandiri yang dipengaruhi oleh gangguan perkembangan motorik kasar.
---
### **Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
#### **1. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI)**
- **Kode SDKI:** 00085 – *Gangguan Mobilitas Fisik*
- **Definisi:** Ketidakmampuan individu untuk bergerak secara mandiri atau terbatas dalam melakukan aktivitas fisik yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan.
- **Faktor yang Berhubungan:**
- Keterlambatan perkembangan motorik kasar *(Riwayat diagnosis sebelumnya)*
- Gangguan koordinasi dan keseimbangan *(Observasi kesulitan melompat, berlari, dan meniru gerakan kompleks)*
- Penurunan kepercayaan diri dalam aktivitas fisik *(Kurang percaya diri saat bermain dengan teman)*
---
#### **2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Luaran yang Diharapkan:**
- **Kode SLKI:** 0201 – *Kemampuan Mobilisasi*
- Kriteria:
- Anak mampu melakukan gerakan motorik kasar (melompat, berlari) dengan koordinasi yang lebih baik.
- Meningkatnya partisipasi dalam aktivitas fisik bersama teman sebaya.
- Peningkatan kepercayaan diri dalam melakukan aktivitas motorik.
---
#### **3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Intervensi Keperawatan:**
1. **Latihan Motorik Kasar** *(Kode: 2306)*
- Melatih gerakan dasar (berlari, melompat) secara bertahap.
- Menggunakan permainan yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan.
2. **Dukungan Psikososial** *(Kode: 5270)*
- Memberikan motivasi dan pujian untuk meningkatkan kepercayaan diri.
- Melibatkan anak dalam aktivitas kelompok yang sesuai dengan kemampuannya.
3. **Edukasi Orang Tua** *(Kode: 5602)*
- Memberikan panduan kepada orang tua tentang stimulasi motorik di rumah.
- Menjelaskan pentingnya dukungan emosional untuk perkembangan anak.
---
### **Kesimpulan**
An. Bima memerlukan intervensi keperawatan yang berfokus pada peningkatan kemampuan motorik kasar, koordinasi, dan kepercayaan diri. Pendekatan holistik melalui kolaborasi dengan orang tua dan guru diperlukan untuk memastikan perkembangan yang optimal.
*(Referensi: Buku Standar PPNI Edisi Terkini – SDKI, SLKI, SIKI)*
---
**Catatan:** Rekomendasi tambahan dapat mencakup rujukan ke fisioterapis atau terapis okupasi jika diperlukan untuk penanganan lebih lanjut. -
Article No. 16579 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Mobilitas Fisik Terkait Keterlambatan Perkembangan Motorik Kasar
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00085
Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disebabkan oleh keterlambatan dalam perkembangan kemampuan motorik kasar.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 01901
Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan gerakan-gerakan yang melibatkan otot-otot besar secara terkoordinasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 03001
Definisi: Serangkaian tindakan perawat yang bertujuan untuk membantu individu dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar yang terganggu.
Penjelasan singkat:
An. Bima, seorang anak laki-laki berusia 6 tahun, menunjukkan kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Hal ini dapat disebabkan oleh keterlambatan perkembangan motorik kasar yang pernah didiagnosis sebelumnya. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Gangguan Mobilitas Fisik Terkait Keterlambatan Perkembangan Motorik Kasar".
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) menyatakan bahwa diagnosa ini didefinisikan sebagai keterbatasan dalam gerakan fisik yang disebabkan oleh keterlambatan dalam perkembangan kemampuan motorik kasar. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menjelaskan bahwa luaran yang diharapkan adalah kemampuan individu untuk melakukan gerakan-gerakan yang melibatkan otot-otot besar secara terkoordinasi. Sementara itu, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) memberikan definisi tindakan perawat yang bertujuan untuk membantu individu dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar yang terganggu. -
Article No. 16580 | 02 May 2025
Klinis : Ketidak efektifan pola makan berhubungan dengan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi "Ketidakefektifan pola makan berhubungan dengan..." sesuai dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Saya akan menjawab dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Pola Makan
Kode: 00102 (NANDA-I)
Definisi:
Pola masukan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00110
Judul: Ketidakefektifan Pola Makan
Definisi: Pola masukan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00106
Judul: Intake Nutrisi: Oral
Definisi: Jumlah dan jenis makanan dan cairan yang dikonsumsi melalui mulut.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 1810
Judul: Manajemen Nutrisi
Definisi: Pengaturan dan pemberian nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Jadi, dalam kasus "Ketidakefektifan pola makan berhubungan dengan...", perawat akan menggunakan diagnosa keperawatan "Ketidakefektifan Pola Makan" dengan kode 00102 (NANDA-I), berpedoman pada SDKI, SLKI, dan SIKI yang telah dijelaskan di atas untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif. -
Article No. 16581 | 02 May 2025
Klinis : Defisit nutrisi pada hiperbilirubin bayi berhubungan dengan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi defisit nutrisi pada hiperbilirubin bayi.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Nutrisi (00002)
Definisi (SDKI):
Asupan energi dan/atau nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Faktor Berhubungan (SLKI):
Hiperbilirubin bayi
Gejala/Karakteristik Definisi (SIKI):
1. Berat badan di bawah berat badan ideal
2. Kulit kering dan tidak elastis
3. Riwayat asupan nutrisi yang tidak adekuat
4. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
5. Perubahan tanda-tanda vital
Kode SIKI:
P0101 - Defisit Nutrisi
Dalam konteks ini, defisit nutrisi pada hiperbilirubin bayi dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti:
1. Kesulitan menyusu atau makan akibat kondisi hiperbilirubin
2. Penurunan nafsu makan karena rasa tidak nyaman
3. Malabsorpsi nutrisi akibat disfungsi gastrointestinal
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Pantau asupan dan output nutrisi
- Berikan nutrisi enteral atau parenteral sesuai kebutuhan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan rencana diet yang tepat
- Tingkatkan kenyamanan bayi saat menyusu atau makan
- Edukasi kepada orangtua tentang manajemen nutrisi pada bayi dengan hiperbilirubin
Saya harap penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan komponen SDKI - SLKI - SIKI terkait kondisi defisit nutrisi pada hiperbilirubin bayi. Silakan tanyakan jika ada hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut. -
Article No. 16582 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi An. Bima sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hambatan Mobilitas Fisik (10009)
- Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan mandiri, disengaja, dan terkoordinasi satu atau lebih ekstremitas.
- SDKI Kode: 10009
- SLKI Kode: 10009
- SIKI Kode: 10009
Penjelasan:
Kondisi An. Bima menunjukkan adanya hambatan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia mengalami kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Hal ini dapat berdampak pada kepercayaan dirinya saat bermain bersama teman-temannya.
2. Defisit Perawatan Diri: Aktivitas Fisik (10004)
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas fisik secara mandiri.
- SDKI Kode: 10004
- SLKI Kode: 10004
- SIKI Kode: 10004
Penjelasan:
Kondisi An. Bima yang mengalami hambatan dalam aktivitas motorik kasar dapat mempengaruhi kemampuannya dalam melakukan aktivitas fisik secara mandiri, seperti saat bermain atau berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah.
Dengan memahami Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI yang sesuai, perawat dapat merancang intervensi keperawatan yang tepat untuk membantu meningkatkan kemampuan motorik kasar An. Bima dan meningkatkan kepercayaan dirinya dalam beraktivitas. -
Article No. 16583 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang diuraikan, diagnosis dan tindakan medis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F82 Gangguan perkembangan motorik spesifik
- Deskripsi: Gangguan perkembangan motorik spesifik adalah suatu kondisi di mana kemampuan motorik anak berada di bawah rata-rata untuk usianya, tanpa adanya penyebab medis yang jelas. Dalam kasus Bima, ia mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan, seperti melompat, berlari, dan meniru gerakan kompleks.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.83 Asesmen perkembangan
- Deskripsi: Asesmen perkembangan adalah prosedur untuk mengevaluasi kemampuan perkembangan anak, termasuk motorik, kognitif, sosial, dan bahasa. Dalam kasus Bima, hal ini dapat dilakukan untuk menilai kemampuan motorik kasarnya secara lebih komprehensif dan mengidentifikasi area-area yang membutuhkan intervensi.
Penting untuk dicatat bahwa diagnosis dan tindakan medis harus dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional, seperti dokter anak atau terapis okupasi, untuk memastikan penanganan yang tepat bagi Bima. -
Article No. 16584 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis untuk kondisi Bima dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F82 Gangguan Perkembangan Motorik Khusus
- Deskripsi: Gangguan perkembangan motorik khusus yang ditandai dengan perkembangan motorik kasar dan/atau motorik halus yang signifikan di bawah usia harapan, tidak disebabkan oleh kondisi medis umum. Hal ini menyebabkan gangguan aktivitas sehari-hari dan interaksi sosial.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk kasus ini.
- Deskripsi: Tidak ada tindakan medis khusus yang dilaporkan. Penanganan yang mungkin dilakukan adalah terapi fisik atau okupasi untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar Bima.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 F82 Gangguan Perkembangan Motorik Khusus sesuai dengan kondisi Bima, yang menunjukkan kesulitan dalam aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan.
- Berdasarkan informasi, Bima sebelumnya juga pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar, yang mendukung diagnosis ini.
- Tidak ada tindakan medis khusus yang dilaporkan untuk kasus ini, dan penanganan yang mungkin dilakukan adalah terapi fisik atau okupasi untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar Bima.