Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16675 | 03 May 2025
Klinis : | No. | TANGGAL | DATA | ETIOLOGI | MASALAH KEPERAWATAN | | --- | -------------- | --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- | --------------------------------------------- | ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ | | 1 | \[Isi tanggal] | **DS**: Ibu mengatakan anak sesak sejak Desember, memburuk 3 hari terakhir, batuk berdahak putih, pilek.
**DO**: RR 30x/m, rhonki (+/+), SpO2 95%, stridor (+), BB 8 kg, TB 77 cm.
**Data Mayor**: Sesak napas, rhonki paru, SpO2 menurun, stridor.
**Data Minor**: Batuk, pilek, riwayat bronkopneumonia, berat badan rendah. | Infeksi saluran napas bawah (bronkopneumonia) | Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret ditandai dengan batuk, rhonki, stridor, SpO2 95%. | | 2 | \[Isi tanggal] | **DS**: Ibu mengatakan anak belum bisa melakukan aktivitas apapun.
**DO**: Otot hipotrofi, clonus (+), BB 8 kg, TB 77 cm, LK 42 cm, belum bisa melakukan milestone sesuai usia, riwayat CP, mikrocephaly.
**Data Mayor**: Anak tidak bisa melakukan aktivitas, clonus (+), otot hipotrofi.
**Data Minor**: Riwayat CP, BB dan TB tidak sesuai usia. | Gangguan neuromuskular (cerebral palsy) | Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskular ditandai dengan hipotrofi otot, clonus (+), tidak mampu melakukan aktivitas. | | 3 | \[Isi tanggal] | **DS**: Ibu mengatakan anak tidak nafsu makan dan berat badan tidak naik.
**DO**: BB 8 kg, status gizi marasmus, makan lewat OGT, asupan nutrisi tidak adekuat.
**Data Mayor**: Berat badan kurang, asupan tidak adekuat.
**Data Minor**: Anak menggunakan OGT, status gizi marasmus. | Asupan nutrisi tidak adekuat | Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat ditandai dengan BB 8 kg, marasmus, OGT. | | 4 | \[Isi tanggal] | **DS**: Ibu mengatakan anak kejang 2 hari lalu selama 1 menit.
**DO**: Riwayat epilepsi, menggunakan fenobarbital dan asam valproat.
**Data Mayor**: Riwayat kejang, penggunaan antikonvulsan.
**Data Minor**: Tidak ada kejang saat ini. | Gangguan impuls listrik otak (epilepsi) | Risiko cedera berhubungan dengan aktivitas kejang. |ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan:
1. Diagnosa Keperawatan:
- Judul: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Kode SDKI: 00031
- Definisi: Ketidakefektifan pembersihan sekret atau benda asing dari saluran pernapasan.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
2. Diagnosa Keperawatan:
- Judul: Gangguan Mobilitas Fisik
- Kode SDKI: 00085
- Definisi: Keterbatasan dalam satu atau lebih dimensi pergerakan fisik yang bertujuan.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
3. Diagnosa Keperawatan:
- Judul: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Kode SDKI: 00002
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
4. Diagnosa Keperawatan:
- Judul: Risiko Cedera
- Kode SDKI: 00035
- Definisi: Berada dalam bahaya yang dapat menyebabkan kerusakan fisik.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) -
Article No. 16615 | 03 May 2025
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis pasien tersebut adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I21.9
- Deskripsi: Infark miokard akut, tidak ditentukan
Penjelasan:
- Pasien wanita berusia 60 tahun mengalami gejala-gejala yang khas untuk infark miokard akut, seperti nyeri dada hebat yang menjalar ke lengan kiri, disertai sesak napas, mual, dan keringat dingin.
- Pemeriksaan EKG menunjukkan adanya infark miokard akut.
- Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2, yang merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Pemantauan elektrokardiografi [EKG], tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Dalam tata laksana pasien dengan infark miokard akut, pemantauan EKG merupakan salah satu tindakan medis yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis dan memantau kondisi pasien.
- Kode ICD-9-CM 93.90 digunakan untuk mencatat tindakan pemantauan EKG yang dilakukan pada pasien.
Secara keseluruhan, diagnosis pasien ini adalah infark miokard akut dengan faktor risiko hipertensi dan diabetes melitus tipe 2. Tindakan medis yang dilakukan adalah pemantauan EKG untuk menunjang diagnosis dan pemantauan kondisi pasien. -
Article No. 16616 | 03 May 2025
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien anak perempuan, usia 5 tahun, yang mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah dengan kemungkinan diagnosis campak.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi (kode: 00004)
Definisi: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
2. Intoleransi Aktivitas (kode: 00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk menoleransi atau menyelesaikan aktivitas yang rutin.
3. Gangguan Pola Tidur (kode: 00198)
Definisi: Gangguan dalam jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi normal individu.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Infeksi:
- Definisi: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
- Kode: 00004
2. Intoleransi Aktivitas:
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menoleransi atau menyelesaikan aktivitas yang rutin.
- Kode: 00092
3. Gangguan Pola Tidur:
- Definisi: Gangguan dalam jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi normal individu.
- Kode: 00198
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bebas Infeksi
2. Toleransi Aktivitas
3. Pola Tidur Terpelihara
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Infeksi
2. Manajemen Aktivitas
3. Manajemen Pola Tidur
Sebagai perawat, saya akan memberikan perawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah kesehatan pasien ini, dengan fokus pada pencegahan infeksi, peningkatan toleransi aktivitas, dan perbaikan pola tidur. Hal ini akan membantu mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 16617 | 03 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sudah 4 hari yang lalu, mual, muntah,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, yaitu keluhan nyeri ulu hati sudah 4 hari, mual, dan muntah, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (00132)
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (nyeri).
- SLKI: Intervensi untuk mengurangi atau menghilangkan sensasi nyeri yang dialami pasien.
- SIKI: Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan sensasi nyeri yang dialami pasien.
2. Mual (00134)
- SDKI: Perasaan tidak nyaman atau tidak enak di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
- SLKI: Intervensi untuk mengurangi atau menghilangkan sensasi mual yang dialami pasien.
- SIKI: Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan sensasi mual yang dialami pasien.
3. Risiko Aspirasi (00039)
- SDKI: Berada dalam kondisi berisiko mengalami masuknya cairan, makanan, atau benda asing lainnya ke dalam saluran pernapasan.
- SLKI: Intervensi untuk mencegah terjadinya aspirasi pada pasien.
- SIKI: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya aspirasi pada pasien.
Kode diagnosa keperawatan di atas mengikuti Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) yang ditetapkan oleh PPNI. Sedangkan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan bagian dari Standar Asuhan Keperawatan Indonesia (SAKI) yang juga ditetapkan oleh PPNI. -
Article No. 16618 | 03 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam sudah 5 hari ini, demam naik turun, demam turun bila minum obat, nyeri ulu hati, mual, muntah, os mengeluh pusing, nafsu makan menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan yang Anda sampaikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Kode SDKI: 00002
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak mampu memenuhi kebutuhan metabolik.
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00002
Judul: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak mampu memenuhi kebutuhan metabolik.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1803
Judul: Status Nutrisi
Definisi: Keadaan yang mencerminkan konsumsi, penyerapan, dan penggunaan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 1816
Judul: Manajemen Nutrisi
Definisi: Serangkaian tindakan yang bertujuan untuk mengatur asupan dan penyerapan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Penjelasan singkat:
Pasien datang dengan keluhan demam, nyeri ulu hati, mual, muntah, pusing, dan penurunan nafsu makan, menunjukkan adanya gangguan keseimbangan nutrisi akibat masalah medis yang mendasarinya. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh", dengan tujuan meningkatkan status nutrisi pasien melalui intervensi manajemen nutrisi. -
Article No. 16619 | 03 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam sudah 5 hari ini, demam naik turun, demam turun bila minum obat, nyeri ulu hati, mual, muntah, os mengeluh pusing, nafsu makan menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** yang relevan dengan kondisi pasien, sesuai dengan panduan **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**.
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**"Hipertermi (SDKI: B.3.1)"**
**Definisi:** Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal akibat ketidakseimbangan antara produksi dan pelepasan panas.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Infeksi (demam 5 hari, naik turun)
- Dehidrasi (mual, muntah, nafsu makan menurun)
**Luaran yang Diharapkan (SLKI):**
- **"Suhu Tubuh dalam Rentang Normal (SLKI: L.0801)"**
- Kriteria:
- Suhu tubuh 36–37,5°C
- Kulit hangat, tidak berkeringat berlebihan
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
- **"Manajemen Hipertermi (SIKI: I.0801)"**
- Tindakan:
- Monitor suhu tubuh setiap 2–4 jam
- Berikan kompres hangat/dingin sesuai kebutuhan
- Anjurkan asupan cairan adekuat
- Kolaborasi pemberian antipiretik
---
### **2. Diagnosa Keperawatan:**
**"Nyeri Akut (SDKI: B.1.1)"**
**Definisi:** Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan (nyeri ulu hati).
**Faktor yang Berhubungan:**
- Gangguan gastrointestinal (mual, muntah)
**Luaran yang Diharapkan (SLKI):**
- **"Terkontrolnya Nyeri (SLKI: L.0101)"**
- Kriteria:
- Skala nyeri ≤3 (skala 0–10)
- Pasien melaporkan penurunan nyeri
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
- **"Manajemen Nyeri (SIKI: I.0101)"**
- Tindakan:
- Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi
---
### **3. Diagnosa Keperawatan:**
**"Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (SDKI: B.5.1.1)"**
**Definisi:** Asupan nutrisi tidak mencukupi kebutuhan metabolik (nafsu makan menurun, mual, muntah).
**Luaran yang Diharapkan (SLKI):**
- **"Status Nutrisi Memadai (SLKI: L.0501)"**
- Kriteria:
- Asupan makanan ≥80% dari kebutuhan
- Tidak terjadi penurunan berat badan signifikan
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
- **"Manajemen Nutrisi (SIKI: I.0501)"**
- Tindakan:
- Berikan makanan kecil tapi sering
- Anjurkan diet tinggi kalori dan protein
- Monitor tanda dehidrasi
---
### **4. Diagnosa Keperawatan:**
**"Risiko Defisit Volume Cairan (SDKI: B.2.2)"**
**Definisi:** Berisiko mengalami kekurangan cairan intravaskuler, interstitial, atau intraseluler.
**Faktor Risiko:**
- Muntah berkala
- Asupan cairan tidak adekuat
**Luaran yang Diharapkan (SLKI):**
- **"Keseimbangan Cairan Terjaga (SLKI: L.0201)"**
- Kriteria:
- Turgor kulit normal
- Produksi urine ≥30 mL/jam
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
- **"Manajemen Cairan (SIKI: I.0201)"**
- Tindakan:
- Monitor tanda vital dan balance cairan
- Anjurkan minum sedikit tapi sering
---
### **Catatan Akademis:**
- **SDKI, SLKI, dan SIKI** digunakan untuk menstandarkan dokumentasi keperawatan berbasis **evidence-based practice**.
- Kode diagnosis (**B.3.1, B.1.1, dll.**) merujuk pada klasifikasi PPNI untuk memudahkan evaluasi dan penelitian.
- **Kolaborasi medis** diperlukan jika demam disebabkan infeksi bakteri (misalnya tifoid) atau gangguan lambung (misalnya gastritis).
Semoga penjelasan ini memenuhi kebutuhan klinis dan akademis Anda. Jika diperlukan pendalaman lebih lanjut, saya siap membantu.
**Salam profesional,**
*[Nama Perawat/Penulis]*
*(Tenaga Kesehatan Berizin & Anggota PPNI)* -
Article No. 16620 | 03 May 2025
Klinis : Pasien gcs 4 dengan stroke hemoragik suara nafas gargling terpasang nrm 15 liter
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Penyebab: Penurunan kesadaran, retensi sekret, kelemahan otot pernapasan.
Tanda dan gejala: Suara napas gargling, sianosis, distres pernapasan.
Luaran/Output SLKI:
1. Bersihan Jalan Napas
- Tujuan: Pasien akan mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif selama perawatan.
- Kriteria Hasil:
a. Pasien bebas dari sekret/cairan di jalan napas.
b. Pasien menunjukkan pola napas yang normal.
c. Tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
Intervensi Keperawatan SIKI:
1. Manajemen Jalan Napas
- Tujuan: Mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
- Aktivitas:
a. Posisikan pasien untuk memfasilitasi drainase sekret.
b. Lakukan suction untuk membersihkan jalan napas.
c. Berikan oksigen sesuai kebutuhan (15 liter/menit).
d. Pantau status pernapasan dan tanda-tanda vital secara teratur.
e. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk manajemen jalan napas yang optimal.
Penjelasan:
Pasien dengan GCS 4, stroke hemoragik, dan suara napas gargling menunjukkan adanya bersihan jalan napas yang tidak efektif. Hal ini dapat disebabkan oleh penurunan kesadaran, retensi sekret, dan kelemahan otot pernapasan. Tujuan utama intervensi keperawatan adalah mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif untuk mencegah komplikasi seperti atelektasis dan infeksi paru. Intervensi yang dapat dilakukan meliputi positioning pasien, suction, pemberian oksigen, pemantauan status pernapasan, dan kolaborasi dengan tim kesehatan lain. -
Article No. 16621 | 03 May 2025
Klinis : Pasien gcs 4 dengan stroke hemoragik suara nafas gargling terpasang nrm 15 liter
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: S06.6X9A
- Deskripsi: Cedera otak akibat perdarahan intraserebral, tidak dispesifikasi, kunjungan awal
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 96.04
- Deskripsi: Pemberian oksigen, laju aliran >=15 liter per menit
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 S06.6X9A mengacu pada cedera otak akibat perdarahan intraserebral, atau stroke hemoragik, pada kunjungan awal. Hal ini sesuai dengan kondisi pasien yang memiliki skor GCS 4, yang menunjukkan kerusakan otak yang parah akibat perdarahan.
2. Kode ICD-9-CM 96.04 mengacu pada pemberian oksigen dengan laju aliran >=15 liter per menit. Ini sesuai dengan informasi bahwa pasien terpasang oksigen dengan laju 15 liter per menit, yang menunjukkan adanya upaya untuk mempertahankan oksigenasi.
Dalam kasus ini, tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk tindakan medis lain yang disebutkan, seperti suara nafas gargling. Hal ini karena kode ICD-9-CM lebih berfokus pada prosedur dan intervensi medis daripada pada temuan klinis seperti suara nafas gargling. -
Article No. 16622 | 03 May 2025
Klinis : stroke hemoragik gcs 4
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi stroke hemoragik dengan skor GCS 4.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Penurunan Perfusi Jaringan Otak (00202)
Definisi: Aliran darah yang tidak adekuat ke jaringan otak, yang dapat mengancam fungsi seluler.
Karakteristik Definisi:
- Perubahan tingkat kesadaran
- Hemiparesis/hemiplegia
- Gangguan sensasi/persepsi
- Gangguan fungsi kognitif
- Perubahan tanda-tanda vital
2. Risiko Perdarahan (00206)
Definisi: Rentan mengalami kehilangan darah yang dapat mengancam kesehatan.
Karakteristik Definisi:
- Riwayat perdarahan sebelumnya
- Gangguan koagulasi
- Penggunaan antikoagulan
- Perubahan tekanan darah
Luaran/Output SLKI:
1. Peningkatan Perfusi Jaringan Otak (0405)
Definisi: Peningkatan aliran darah dan oksigen ke jaringan otak untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Indikator:
- Mempertahankan tingkat kesadaran yang adekuat
- Fungsi motorik dan sensorik membaik
- Tidak ada tanda-tanda gangguan neurologis
2. Pemantauan Perdarahan (0413)
Definisi: Pengawasan dan pencatatan kehilangan darah untuk mencegah komplikasi.
Indikator:
- Tidak ada tanda-tanda perdarahan
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Tidak ada perubahan kadar hemoglobin/hematokrit
Intervensi Keperawatan SIKI:
1. Penanganan Stroke (6680)
Definisi: Pemberian asuhan keperawatan untuk pasien dengan stroke, termasuk pencegahan komplikasi dan pemulihan fungsi.
Aktivitas:
- Pantau tanda-tanda vital secara berkala
- Kaji tingkat kesadaran dan fungsi neurologis
- Atur posisi kepala dan leher untuk memfasilitasi aliran darah
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Batasi masukan cairan jika diperlukan
- Pantau tanda-tanda perdarahan dan komplikasi lainnya
2. Manajemen Perdarahan (4010)
Definisi: Intervensi untuk mencegah dan mengendalikan kehilangan darah.
Aktivitas:
- Kaji sumber dan jumlah perdarahan
- Lakukan kompresi pada area perdarahan
- Berikan dukungan cairan dan produk darah sesuai indikasi
- Pantau tanda-tanda vital dan parameter laboratorium
- Berikan obat-obatan antihemostasis jika diperlukan
Dengan memahami diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang tepat, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk pasien dengan stroke hemoragik dengan skor GCS 4, dengan tujuan meningkatkan perfusi otak, mencegah komplikasi perdarahan, dan mendukung pemulihan fungsi neurologis pasien. -
Article No. 16623 | 03 May 2025
Klinis : Ibu Dina adalah seorang ibu muda berusia 26 tahun yang baru saja melahirkan anak pertamanya. Saat ini, bayinya berusia 2 bulan. Ibu Dina sebenarnya sangat senang dengan kehadiran anak pertamanya. Namun, Ibu Dina tidak memahami pentingnya nutrisi selama masa menyusui. Dalam kesehariannya, Ibu Dina sering melewatkan waktu makan, jarang minum air putih. Ia juga menghindari makan sayur karena merasa sayur tidak enak, dan lebih banyak mengonsumsi minuman manis. Beberapa minggu kemudian, Ibu Dina mulai merasa cepat lelah, pusing, dan kadang bayinya tampak rewel setelah menyusu. Saat dibawa ke Klinik, perawat menemukan bahwa berat badan bayi Dina tidak bertambah sesuai grafik pertumbuhan yang normal. Setelah ditanya lebih lanjut, terungkap bahwa pola makan Ibu Dina sangat tidak seimbang dan kurang kaya gizi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan penjelasan kasus Ibu Dina, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, beserta kodenya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 00002
Judul: Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 1802
Judul: Status Nutrisi: Tumbuh Kembang
Definisi: Sejauh mana individu/keluarga dapat menerima, mencapai, dan mempertahankan status nutrisi yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 1804
Judul: Manajemen Nutrisi
Definisi: Pemberian dan pengaturan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Dalam kasus Ibu Dina, diagnosa keperawatan yang tepat adalah "Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)". Ibu Dina mengalami masalah terkait asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metaboliknya selama masa menyusui. Hal ini berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan bayi Dina.
Perawat perlu melakukan intervensi keperawatan yang sesuai, seperti "Manajemen Nutrisi (1804)", untuk membantu Ibu Dina memahami pentingnya nutrisi yang seimbang selama masa menyusui dan memberikan dukungan serta edukasi untuk meningkatkan status nutrisi Ibu Dina agar dapat memenuhi kebutuhan metaboliknya dan mendukung pertumbuhan bayi yang optimal.