Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16808 | 05 May 2025
Klinis : Seorang ibu umur 35 th, G2P1A0 usia kehamilan 37 mgg datang ke RS dengan keluhan merasa kenceng-kenceng namun jarang, belum keluar cairan, dari hasil pengkajian perawat didapatkan data sebagai berikut: TD 135/85 mmHg, Nadi 83x/menit, pembukaan 3 cm, klien sudah tampak keletihan, kurang bertenaga (kurang semangat), fase laten memanjang 14 jam, kontraksi setiap 7 menit, serviks kaku. Pemeriksaan fisik: secara head to toe dilakukan, TB 157cm, BB 60kg, leopold II sebelah kanan teraba bagian kecil janin, leopold III kepala belum turun dan masih bisa digoyangkan, leopold IV kepala belum masuk PAP. DJJ 152x/menit. His: kontraksi intermiten sampai regular yang kurang dari 10 menit selama paling sedikit 30 detik dalam 30-60 menit. Skala nyeri klien adalah 9, durasi dan mulainya nyeri yang dialami klien setiap 7 menit sekali saat kontraksi dan berakhir setelah kontraksi.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Saya adalah perawat yang akan memberikan penjelasan rinci terkait diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri Persalinan (Kode: 00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi serviks, dan penurunan janin selama proses persalinan.
Karakteristik Definisi: Klien mengeluhkan nyeri, tampak gelisah, skala nyeri 9, nyeri dirasakan setiap 7 menit saat kontraksi selama 30-60 detik.
2. Ketidakefektifan Pola Napas (Kode: 00032)
Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan cara yang mendukung ventilasi yang memadai.
Karakteristik Definisi: Klien tampak kelelahan, kurang semangat, dan kontraksi kurang dari 10 menit.
3. Keletihan (Kode: 00093)
Definisi: Keadaan yang disebabkan oleh kurangnya energi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari.
Karakteristik Definisi: Klien tampak kelelahan, kurang semangat, dan fase laten memanjang 14 jam.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Nyeri Berkurang (Kode: 2101)
Definisi: Tingkat keparahan nyeri yang dirasakan telah berkurang.
Kriteria Hasil:
- Melaporkan nyeri berkurang
- Menunjukkan perubahan ekspresi wajah yang menunjukkan nyeri berkurang
- Rileks selama kontraksi
2. Pola Napas Efektif (Kode: 0403)
Definisi: Irama, kedalaman, dan upaya bernapas yang sesuai dengan kebutuhan oksigenasi.
Kriteria Hasil:
- Menunjukkan irama napas teratur
- Menunjukkan tidak ada tanda-tanda distres napas
- Melaporkan merasa lebih nyaman bernapas
3. Energi Terpelihara (Kode: 0002)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan aktivitas sehari-hari.
Kriteria Hasil:
- Menunjukkan peningkatan semangat
- Melaporkan merasa lebih segar dan bersemangat
- Menunjukkan kemampuan untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri (Kode: 1400)
Tindakan: Mengidentifikasi penyebab nyeri, memantau tanda-tanda vital, memberikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis, mengevaluasi efektivitas intervensi.
2. Terapi Oksigen (Kode: 3320)
Tindakan: Memonitor status pernapasan, mengatur aliran oksigen, memonitor respons klien terhadap terapi oksigen.
3. Manajemen Energi (Kode: 0180)
Tindakan: Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi energi, membantu klien untuk mengatur aktivitas, memfasilitasi istirahat/tidur yang cukup, memantau kemajuan dan mengevaluasi efektivitas intervensi.
Saya berharap penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan kondisi klien. Jika ada pertanyaan lain, saya siap untuk membantu. Wassalamualaikum. -
Article No. 16809 | 05 May 2025
Klinis : Seorang ibu umur 35 th, G2P1A0 usia kehamilan 37 mgg datang ke RS dengan keluhan merasa kenceng-kenceng namun jarang, belum keluar cairan, dari hasil pengkajian perawat didapatkan data sebagai berikut: TD 135/85 mmHg, Nadi 83x/menit, pembukaan 3 cm, klien sudah tampak keletihan, kurang bertenaga (kurang semangat), fase laten memanjang 14 jam, kontraksi setiap 7 menit, serviks kaku. Pemeriksaan fisik: secara head to toe dilakukan, TB 157cm, BB 60kg, leopold II sebelah kanan teraba bagian kecil janin, leopold III kepala belum turun dan masih bisa digoyangkan, leopold IV kepala belum masuk PAP. DJJ 152x/menit. His: kontraksi intermiten sampai regular yang kurang dari 10 menit selama paling sedikit 30 detik dalam 30-60 menit. Skala nyeri klien adalah 9, durasi dan mulainya nyeri yang dialami klien setiap 7 menit sekali saat kontraksi dan berakhir setelah kontraksi.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI):
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakefektifan Pola Napas (00032)
Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan irama dan kedalaman yang memadai untuk memenuhi kebutuhan ventilasi.
Batasan Karakteristik: Kelelahan, penurunan kekuatan otot pernapasan, rasa tidak nyaman.
2. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
Batasan Karakteristik: Ekspresi wajah mengernyit, verbalisasi rasa sakit, gelisah, dan peningkatan tekanan darah, nadi, dan pernapasan.
3. Ketidakefektifan Kontraksi Uterus (00129)
Definisi: Pola kontraksi uterus yang tidak adekuat sehingga memperlambat atau menghalangi kemajuan persalinan.
Batasan Karakteristik: Kontraksi uterus yang tidak teratur, pembukaan serviks yang lambat, penurunan janin yang tidak adekuat.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pola Napas Efektif (000403)
Definisi: Kemampuan individu untuk bernapas dengan irama dan kedalaman yang memadai untuk memenuhi kebutuhan ventilasi.
Kriteria Hasil:
- Frekuensi pernapasan dalam batas normal
- Irama pernapasan teratur
- Kedalaman pernapasan adekuat
- Klien tampak tenang dan tidak mengalami kelelahan
2. Kontrol Nyeri (001605)
Definisi: Kemampuan untuk menggunakan teknik-teknik yang dapat mengurangi rasa nyeri.
Kriteria Hasil:
- Klien melaporkan nyeri yang terkontrol
- Klien tampak tenang dan rileks selama kontraksi
- Klien dapat beristirahat di antara kontraksi
3. Kontrol Persalinan (000833)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan kemajuan fase persalinan.
Kriteria Hasil:
- Kontraksi uterus yang adekuat
- Pembukaan serviks yang progresif
- Penurunan janin yang adekuat
- Klien tampak kooperatif dan tidak kelelahan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas (6540)
- Pantau status pernapasan (frekuensi, kedalaman, irama)
- Anjurkan klien untuk melakukan teknik pernapasan yang benar (pernapasan diafragma)
- Berikan oksigen tambahan jika diperlukan
2. Manajemen Nyeri (1400)
- Kaji nyeri klien secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, faktor pencetus)
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik sesuai indikasi
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (relaksasi, distraksi, visualisasi)
3. Manajemen Persalinan (6700)
- Pantau kemajuan persalinan (dilatasi serviks, penurunan janin, kontraksi uterus)
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk intervensi persalinan (induksi, augmentasi)
- Berikan dukungan emosional dan informasi kepada klien selama proses persalinan
Penjelasan rinci dan terperinci untuk setiap poin di atas:
Diagnosa keperawatan SDKI dirumuskan berdasarkan data-data yang disajikan dalam kondisi klien. Ketidakefektifan Pola Napas terkait dengan kelelahan dan penurunan kekuatan otot pernapasan akibat fase laten persalinan yang memanjang. Nyeri Akut terkait dengan kontraksi uterus yang kurang efektif dan pembukaan serviks yang lambat. Ketidakefektifan Kontraksi Uterus terkait dengan kontraksi uterus yang tidak adekuat sehingga memperlambat kemajuan persalinan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI) mencakup Pola Napas Efektif, Kontrol Nyeri, dan Kontrol Persalinan. Pola Napas Efektif bertujuan untuk memastikan klien dapat bernapas dengan irama dan kedalaman yang memadai. Kontrol Nyeri bertujuan untuk membantu klien mengelola nyeri persalinan. Kontrol Persalinan bertujuan untuk mempertahankan kemajuan fase persalinan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI) meliputi Manajemen Jalan Napas, Manajemen Nyeri, dan Manajemen Persalinan. Manajemen Jalan Napas untuk memantau status pernapasan dan membantu klien melakukan teknik pernapasan yang benar. Manajemen Nyeri untuk mengkaji nyeri secara komprehensif dan mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri. Manajemen Persalinan untuk memantau kemajuan persalinan, melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, dan memberikan dukungan emosional serta informasi kepada klien.
Secara keseluruhan, pendekatan ini bertujuan untuk membantu klien mencapai kemajuan persalinan yang optimal, mengelola nyeri dengan efektif, dan mempertahankan fungsi pernapasan yang adekuat selama proses persalinan. -
Article No. 16810 | 05 May 2025
Klinis : Edema paru
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis Edema Paru beserta kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang relevan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: J81
- Deskripsi: Edema Paru
Edema paru adalah kondisi dimana cairan menumpuk di dalam rongga alveoli paru-paru, menyebabkan kesulitan bernafas dan hipoksemia. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gagal jantung kongestif, sindrom gawat nafas akut, atau cedera paru-paru.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Pemberian oksigen, tidak terspesifikasi
Pada kasus edema paru, intervensi medis yang umum dilakukan adalah pemberian oksigen suplementer untuk memperbaiki oksigenasi darah dan mengurangi gejala sesak nafas. Prosedur ini dapat dikodekan menggunakan kode ICD-9-CM 93.90 untuk "Pemberian oksigen, tidak terspesifikasi".
Selain itu, penanganan edema paru juga dapat meliputi terapi diuretik, vasodilator, ventilasi mekanik, atau tindakan bedah jika diperlukan, tergantung pada penyebab dan keparahan kondisi pasien. Kode ICD-9-CM untuk prosedur-prosedur lain akan bergantung pada tindakan spesifik yang dilakukan. -
Article No. 16811 | 05 May 2025
Klinis : Edema paru
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Edema Paru.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas (10025) - SDKI
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan oksigenasi dan/atau eliminasi karbondioksida pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan metabolik.
2. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif (10006) - SDKI
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan nafas yang terbuka.
Rencana Keperawatan (SLKI):
1. Meningkatkan Ventilasi (30123)
Definisi: Upaya untuk meningkatkan pertukaran gas untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan mengeliminasi karbondioksida.
2. Mempertahankan Jalan Nafas (30069)
Definisi: Upaya untuk memelihara saluran pernapasan tetap terbuka dan bebas dari obstruksi.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Oksigenasi (80110)
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi oksigenasi yang adekuat.
2. Manajemen Jalan Nafas (80107)
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan jalan nafas terbuka dan bersih.
Dalam konteks kondisi Edema Paru, perawat perlu melakukan intervensi keperawatan yang bertujuan untuk meningkatkan ventilasi dan mempertahankan jalan napas agar dapat memfasilitasi oksigenasi yang adekuat dan mempertahankan jalan napas terbuka dan bersih. -
Article No. 16812 | 05 May 2025
Klinis : Effus pleura
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi Efusi Pleura, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Ventilasi Paru (00030)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pertukaran gas yang adekuat karena hambatan pada masuknya atau keluarnya udara.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Pola Napas Tidak Efektif (10019)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
Kode: 10019
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pemeliharaan Ventilasi (30008)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang adekuat.
Kode: 30008
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas (80001)
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki jalan napas terbuka.
Kode: 80001
2. Manajemen Oksigenasi (80002)
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki status oksigenasi.
Kode: 80002
3. Monitoring Respirasi (80008)
Definisi: Pemantauan status respirasi untuk mendeteksi dan mencegah komplikasi.
Kode: 80008
Dalam konteks akademis dan sebagai pakar perawat, penjelasan di atas memberikan informasi terkait diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat digunakan untuk mengelola kondisi Efusi Pleura. -
Article No. 16813 | 05 May 2025
Klinis : Efusi pleura
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi Efusi Pleura sesuai dengan format yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pertukaran Gas
(Kode: 00030)
Definisi:
Ketidakefektifan pertukaran gas antara alveoli dan darah arterial, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan oksigen dan/atau karbondioksida.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pola Napas Tidak Efektif
(Kode: 00032)
Definisi:
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi yang adekuat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Ventilasi Membaik
(Kode: 00195)
Definisi:
Peningkatan kemampuan pertukaran gas di paru-paru.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Jalan Napas
(Kode: 3140)
Definisi:
Tindakan untuk memfasilitasi masuknya dan keluarnya udara dari paru-paru.
Harapnya penjelasan singkat mengenai Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi Efusi Pleura dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 16814 | 05 May 2025
Klinis : Efusi pleura
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kasus efusi pleura.
Diagnosis Keperawatan SDKI untuk Kasus Efusi Pleura:
Diagnosis keperawatan yang sesuai untuk kondisi efusi pleura adalah "Gangguan Pertukaran Gas". Efusi pleura adalah akumulasi cairan di rongga pleura, yang dapat menyebabkan gangguan pada fungsi pernapasan dan pertukaran gas. Diagnosis ini mencerminkan masalah utama yang dihadapi pasien, yaitu penurunan kemampuan untuk melakukan pertukaran gas yang optimal.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perbaikan Pertukaran Gas
- Pasien dapat menunjukkan peningkatan oksigenasi, ditandai dengan peningkatan saturasi oksigen dan perbaikan nilai-nilai gas darah.
- Pasien dapat mengalami penurunan gejala sesak napas dan distres pernapasan.
- Pasien dapat menunjukkan peningkatan kemampuan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan pernapasan.
2. Pemulihan Fungsi Paru
- Pasien dapat menunjukkan peningkatan pengembangan paru-paru dan perbaikan kapasitas vital paru.
- Pasien dapat mengalami penurunan volume cairan di rongga pleura, yang ditandai dengan pengurangan jumlah cairan pada pemeriksaan radiologi.
- Pasien dapat menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas fisik tanpa mengalami gejala pernapasan yang memburuk.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
- Memantau status pernapasan pasien, termasuk frekuensi, irama, dan kedalaman napas.
- Memposisikan pasien dengan posisi semifowler atau posisi yang nyaman untuk memfasilitasi pernapasan.
- Memberikan oksigen sesuai kebutuhan untuk meningkatkan oksigenasi.
- Melakukan suction jika diperlukan untuk membantu mengeluarkan sekret.
2. Manajemen Cairan
- Memantau intake dan output cairan pasien.
- Mengatur pemberian cairan intravena atau pemberian diuretik, jika diperlukan, untuk mengurangi volume cairan di rongga pleura.
- Memantau tanda-tanda vital dan berat badan pasien untuk mendeteksi perubahan volume cairan.
3. Intervensi Diagnostik
- Memfasilitasi pemeriksaan radiologi, seperti foto toraks atau USG, untuk mengevaluasi perkembangan efusi pleura.
- Memfasilitasi pemeriksaan lab, seperti pemeriksaan gas darah, untuk mengukur status oksigenasi.
4. Edukasi dan Dukungan
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab, gejala, dan penatalaksanaan efusi pleura.
- Mendorong pasien untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan diri dan aktivitas fisik yang sesuai.
- Memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada pasien dan keluarga selama proses pemulihan.
Dengan memahami diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk menangani kasus efusi pleura secara efektif. -
Article No. 16815 | 05 May 2025
Klinis : Efusi pleura
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi **Efusi Pleura** sesuai dengan panduan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
---
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode:** D.0018
**Diagnosa:** **Gangguan Pertukaran Gas**
**Definisi:** Kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida pada membran alveolus-kapiler.
**Penjelasan:**
Pada efusi pleura, akumulasi cairan di rongga pleura menekan jaringan paru, mengurangi ekspansi alveoli, dan mengganggu pertukaran gas. Hal ini menyebabkan hipoksemia dan hiperkapnia.
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode:** L.0401
**Luaran:** **Pertukaran Gas Membaik**
**Indikator:**
- Saturasi oksigen (SpO₂) dalam rentang normal (≥95%).
- Nilai analisis gas darah (PaO₂, PaCO₂, pH) dalam batas normal.
- Tidak ada sesak napas atau sianosis.
- Frekuensi pernapasan stabil (12–20 kali/menit).
**Penjelasan:**
Intervensi keperawatan diharapkan dapat meningkatkan oksigenasi dan mengurangi gejala gangguan pertukaran gas akibat efusi pleura.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode:** I.0909
**Intervensi:** **Manajemen Jalan Napas**
**Aktivitas:**
- Memantau saturasi oksigen dan tanda vital secara berkala.
- Memberikan oksigen tambahan sesuai kebutuhan.
- Memposisikan pasien semi-Fowler atau Fowler untuk optimalisasi ventilasi.
- Kolaborasi pemberian terapi diuretik atau torakosentesis jika diperlukan.
**Kode:** I.1001
**Intervensi:** **Manajemen Nyeri**
**Aktivitas:**
- Mengkaji skala nyeri (misal, NRS/VAS).
- Memberikan analgesik sesuai protokol.
- Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam.
**Penjelasan:**
Intervensi ini bertujuan untuk mempertahankan patensi jalan napas, mengurangi distress pernapasan, dan mengatasi nyeri pleuritik yang mungkin menyertai efusi pleura.
---
### **Catatan Akademik**
- **SDKI, SLKI, SIKI** merupakan standar yang dikembangkan PPNI untuk menyeragamkan dokumentasi asuhan keperawatan berbasis evidence-based practice.
- **Efusi pleura** memerlukan pendekatan holistik, termasuk pemantauan hemodinamik dan kolaborasi dengan tim medis untuk tindakan invasif (misal: pemasangan WSD/Water-Sealed Drainage).
Semoga penjelasan ini dapat menjadi referensi ilmiah yang bermanfaat.
**Salam profesional,**
*[Nama Perawat/Pakar]*
*[Instansi/Lembaga]* -
Article No. 16816 | 05 May 2025
Klinis : Efusi pleura
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi Efusi Pleura:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi efusi pleura adalah Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (00031). Efusi pleura adalah akumulasi cairan abnormal di dalam rongga pleura, yang dapat menghambat ekspansi paru-paru dan menyebabkan gangguan pada fungsi pernapasan. Diagnosa ini menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk membersihkan sekresi atau benda asing dari saluran pernapasan, sehingga menyebabkan gangguan pada ventilasi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, luaran atau hasil yang diharapkan adalah Bersihan Jalan Napas Efektif (0410). Luaran ini menggambarkan kemampuan pasien untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari sekresi atau benda asing, sehingga dapat memfasilitasi ventilasi yang adekuat. Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur luaran ini antara lain frekuensi pernapasan dalam rentang normal, suara napas yang lancar, dan tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran Bersihan Jalan Napas Efektif (0410) pada pasien dengan efusi pleura antara lain:
1. Manajemen Jalan Napas (3140)
- Pantau dan catat status pernapasan pasien
- Lakukan suction untuk menghilangkan sekresi jalan napas
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan pasien
2. Terapi Posisi (0840)
- Posisikan pasien dengan kepala dan badan lebih tinggi untuk memfasilitasi drainase cairan
- Anjurkan pasien melakukan latihan pernapasan sesuai instruksi
3. Manajemen Cairan (4120)
- Pantau intake dan output cairan pasien
- Berikan terapi diuretik sesuai indikasi untuk mengurangi akumulasi cairan
4. Manajemen Nyeri (1400)
- Identifikasi dan evaluasi nyeri yang dialami pasien
- Berikan analgesik sesuai indikasi untuk mengurangi nyeri dada
5. Edukasi Kesehatan (5510)
- Edukasi pasien dan keluarga tentang penyakit, pengobatan, serta tindakan yang harus dilakukan
Implementasi intervensi-intervensi ini secara komprehensif akan membantu mencapai luaran Bersihan Jalan Napas Efektif, sehingaa dapat memfasilitasi fungsi pernapasan pasien dengan efusi pleura. -
Article No. 16817 | 05 May 2025
Klinis : Efusi pleura
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait dengan kondisi efusi pleura dari sudut pandang seorang perawat ahli.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
a. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pertukaran Gas
b. Definisi: Ketidakmampuan paru-paru untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang optimal.
c. Penyebab: Efusi pleura dapat menyebabkan gangguan pertukaran gas karena cairan yang terkumpul di rongga pleura menghambat ekspansi paru-paru sehingga mengurangi luas permukaan untuk pertukaran gas.
d. Karakteristik Definisi: Sesak napas, takipnea, sianosis, dan penurunan oksigenasi.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Luaran: Pertukaran Gas Terpelihara
b. Definisi: Kemampuan paru-paru untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang optimal.
c. Kriteria Hasil:
i. Pasien menunjukkan frekuensi napas dalam rentang normal.
ii. Pasien menunjukkan saturasi oksigen dalam rentang normal.
iii. Pasien menunjukkan tidak ada tanda-tanda sianosis.
iv. Pasien melaporkan tidak ada keluhan sesak napas.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Intervensi: Manajemen Efusi Pleura
b. Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengelola cairan yang terkumpul di rongga pleura.
c. Aktivitas Keperawatan:
i. Monitor tanda-tanda vital pasien, terutama frekuensi pernapasan dan saturasi oksigen.
ii. Kolaborasi dengan tim medis untuk melakukan tindakan drainase cairan pleura, jika diperlukan.
iii. Berikan oksigen, sesuai kebutuhan, untuk mempertahankan saturasi oksigen dalam rentang normal.
iv. Ajarkan pasien teknik pernapasan dalam untuk meningkatkan ekspansi paru-paru.
v. Lakukan fisioterapi dada, jika diperlukan, untuk membantu drainase cairan pleura.
vi. Pantau tanda-tanda infeksi dan komplikasi lainnya yang mungkin timbul.
vii. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang efusi pleura, manajemen perawatan, dan pencegahan komplikasi.
Dengan memahami diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang tepat, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terencana dengan baik untuk mengatasi kondisi efusi pleura pada pasien.