Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16906 | 07 May 2025
Klinis : Diagnosis Consultation Liaison Mental Health Nursing (CLMHN) Ny. E, 40 tahun, seorang pasien post-operatif histerektomi di ruang perawatan bedah, menunjukkan tanda-tanda gangguan kecemasan berat. Ia terus-menerus mengkhawatirkan bahwa kondisinya tidak akan membaik, sering menangis di malam hari, serta mengalami serangan panik dengan sesak napas, berkeringat, dan palpitasi. Dokter bedah meminta konsultasi dengan tim Consultation Liaison Mental Health Nursing (CLMHN) untuk membantu manajemen kecemasan pasien.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI berdasarkan kasus yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Kode: 10007
Judul: Kecemasan
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi bahaya atau masalah, baik realistis maupun dibayangkan.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 10007
Judul: Kecemasan
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi bahaya atau masalah, baik realistis maupun dibayangkan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 10001
Judul: Tingkat Kecemasan
Definisi: Tingkat perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi bahaya atau masalah, baik realistis maupun dibayangkan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 10001
Judul: Manajemen Kecemasan
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengurangi tingkat perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi bahaya atau masalah, baik realistis maupun dibayangkan.
Berdasarkan kasus yang diberikan, pasien Ny. E mengalami Diagnosa Keperawatan Kecemasan (Kode 10007) dengan tanda-tanda berupa terus-menerus mengkhawatirkan bahwa kondisinya tidak akan membaik, sering menangis di malam hari, serta mengalami serangan panik dengan sesak napas, berkeringat, dan palpitasi. Intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen Kecemasan (Kode 10001) untuk membantu pasien mengurangi tingkat kecemasannya. -
Article No. 16907 | 07 May 2025
Klinis : Tentukan Tujuan, kriteria hasil, tindakan, dan rasional pada kasus Ny. E, 40 tahun, seorang pasien post-operatif histerektomi di ruang perawatan bedah, menunjukkan tanda-tanda gangguan kecemasan berat. Ia terus-menerus mengkhawatirkan bahwa kondisinya tidak akan membaik, sering menangis di malam hari, serta mengalami serangan panik dengan sesak napas, berkeringat, dan palpitasi. Dokter bedah meminta konsultasi dengan tim Consultation Liaison Mental Health Nursing (CLMHN) untuk membantu manajemen kecemasan pasien.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan membantu Anda dengan diagnosa keperawatan beserta tujuan, kriteria hasil, tindakan, dan rasional untuk kasus Ny. E, pasien post-operatif histerektomi dengan tanda-tanda gangguan kecemasan berat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kecemasan Berat (NANDA-I: 00146)
- Kode SDKI: Kecemasan Berat (10021)
- Definisi: Respon tubuh terhadap ancaman yang dianggap membahayakan, ditandai dengan perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disertai gejala fisiologis, perilaku, dan kognitif.
Tujuan:
1. Pasien dapat menunjukkan penurunan tingkat kecemasan dari berat menjadi sedang dalam waktu 3 hari.
Kriteria Hasil:
1. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab kecemasan.
2. Pasien dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi untuk mengatasi kecemasan.
3. Pasien dapat melaporkan perasaan cemas yang berkurang.
Tindakan Keperawatan:
1. Kaji tanda dan gejala kecemasan pasien (SIKI: Pengkajian Kecemasan [10021.01]).
2. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan pasien (SIKI: Identifikasi Faktor Penyebab Kecemasan [10021.02]).
3. Jelaskan kepada pasien tentang tanda dan gejala kecemasan serta pengaruhnya terhadap pemulihan (SIKI: Edukasi Kecemasan [10021.03]).
4. Ajarkan teknik relaksasi (napas dalam, visualisasi, atau teknik lain) untuk membantu pasien mengatasi kecemasan (SIKI: Teknik Relaksasi [10021.04]).
5. Berikan dukungan emosional dan empati kepada pasien (SIKI: Dukungan Emosional [10021.05]).
6. Kolaborasi dengan tim CLMHN untuk mengevaluasi dan mengelola kecemasan pasien secara komprehensif (SIKI: Kolaborasi Penanganan Kecemasan [10021.06]).
Rasional:
1. Pengkajian kecemasan penting untuk mengetahui tanda, gejala, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan pasien.
2. Identifikasi penyebab kecemasan membantu menentukan intervensi yang tepat.
3. Edukasi tentang kecemasan dapat membantu pasien memahami kondisinya dan meningkatkan partisipasi dalam penanganan.
4. Teknik relaksasi dapat membantu pasien mengelola kecemasan dan mengurangi gejala-gejalanya.
5. Dukungan emosional dapat membantu pasien merasa lebih nyaman dan tenang.
6. Kolaborasi dengan tim CLMHN diperlukan untuk manajemen kecemasan yang komprehensif dan efektif. -
Article No. 16908 | 07 May 2025
Klinis : pasien sedang melakukan pembedahan asd closesure
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi pasien yang sedang menjalani pembedahan ASD (Atrial Septal Defect) closure.
1. Kode ICD-10:
- Kode: Q21.1
- Deskripsi: Defek septum atrium, yang merupakan kelainan kongenital di mana terdapat lubang atau celah pada sekat pemisah antara kedua ruang jantung atas (atrium kanan dan atrium kiri).
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 35.51
- Deskripsi: Operasi penutupan defek septum atrium, suatu prosedur bedah untuk menutup atau memperbaiki lubang pada sekat pemisah antara kedua ruang jantung atas (atrium kanan dan atrium kiri).
Penjelasan:
Kode ICD-10 Q21.1 mengidentifikasi diagnosis defek septum atrium, yang merupakan kelainan kongenital di mana terdapat lubang atau celah pada sekat pemisah antara kedua ruang jantung atas (atrium kanan dan atrium kiri). Pasien dengan kondisi ini memerlukan pembedahan untuk menutup atau memperbaiki defek tersebut.
Kode ICD-9-CM 35.51 mengacu pada prosedur operasi penutupan defek septum atrium, yang dilakukan untuk menutup atau memperbaiki lubang pada sekat pemisah antara kedua ruang jantung atas. Prosedur ini adalah intervensi bedah yang dilakukan untuk mengoreksi kelainan jantung kongenital ini. -
Article No. 16909 | 07 May 2025
Klinis : pasien sedang melakukan pembedahan asd closesure
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang sedang melakukan pembedahan ASD (Atrial Septal Defect) closure.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko ketidakstabilan hemodinamik (SDKI Kode: 00241)
Definisi: Berisiko mengalami perubahan yang merugikan dalam tekanan darah, denyut nadi, respirasi, dan/atau perfusi jaringan yang dapat mengancam kehidupan.
2. Risiko infeksi (SDKI Kode: 00004)
Definisi: Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
3. Nyeri akut (SDKI Kode: 00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan.
4. Risiko perdarahan (SDKI Kode: 00206)
Definisi: Berisiko mengalami hilangnya darah yang dapat membahayakan kesehatan.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
SDKI adalah standar diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Setiap diagnosis keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
SLKI adalah standar luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Setiap luaran keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
SIKI adalah standar intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Setiap intervensi keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, terukur, dan terdokumentasi dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas perawatan dan keselamatan pasien. -
Article No. 16910 | 07 May 2025
Klinis : operasi open heart
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan, serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi operasi open heart.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Penurunan Cardiac Output (00200)
Definisi: Berisiko mengalami penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per unit waktu, yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
2. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 00200 - Diagnosa: Risiko Penurunan Cardiac Output
Definisi: Berisiko mengalami penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per unit waktu, yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
2. Kode: 00132 - Diagnosa: Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
3. Kode: 00002 - Diagnosa: Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 1802 - Luaran: Kontrol Nyeri
Definisi: Tingkat kenyamanan individu yang dirasakan saat mengalami rasa sakit.
2. Kode: 0302 - Luaran: Status Kardiovaskular
Definisi: Keadaan fungsi jantung dan pembuluh darah.
3. Kode: 1004 - Luaran: Status Nutrisi
Definisi: Keadaan asupan nutrisi dan parameter yang terkait.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 3160 - Intervensi: Manajemen Nyeri
Definisi: Mencegah, mengurangi, atau menghilangkan nyeri yang dialami individu.
2. Kode: 6680 - Intervensi: Pemantauan Tanda-Tanda Vital
Definisi: Pengumpulan dan analisis data yang berkaitan dengan fungsi tubuh, seperti suhu, nadi, respirasi, dan tekanan darah.
3. Kode: 1120 - Intervensi: Manajemen Nutrisi
Definisi: Pengaturan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi operasi open heart. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 16911 | 07 May 2025
Klinis : diagnosis untuk Ny. S, seorang wanita berusia 67 tahun, datang ke instalasi psikiatri rumah sakit dengan keluhan mudah lupa, gelisah, sulit tidur, dan sesekali merasa kebingungan terhadap waktu dan tempat. Keluarga menyatakan bahwa gejala tersebut semakin memburuk sejak satu bulan terakhir. Ny. S memiliki riwayat penyakit PPOK dan inkontinensia urin, untuk itu ia rutin mengonsumsi obat ipratropium dan oxybutynin, keduanya memiliki efek antikolinergik. Ia tinggal bersama anaknya, tetapi sering merasa kesepian dan menarik diri dari lingkungan sosial. Sebelumnya, ia tidak memiliki riwayat gangguan jiwa. 2.1 Pengkajian 1. Pengkajian Kesehatan a. Riwayat Kesehatan: Ny. S memiliki riwayat penyakit PPOK selama 3 tahun dan inkontinensia urin sejak 1 tahun terakhir. Ia rutin menggunakan ipratropium inhalasi dan oxybutynin oral. Dalam sebulan terakhir, muncul gejala gangguan kognitif dan perubahan perilaku, seperti pelupa, insomnia, dan disorientasi ringan. Tidak ditemukan riwayat gangguan psikiatri sebelumnya. b. Kebutuhan Dasar Sehari- hari: Ny. S mampu memenuhi kebutuhan dasar secara mandiri, tetapi mulai memerlukan bantuan dalam mengingat jadwal minum obat dan aktivitas sehari-hari. Nafsu makan menurun, pola tidur terganggu, dan interaksi sosial menurun. 2. Pengkajian Risiko a. Faktor Risiko yang Ditemukan 1. Penggunaan jangka panjang obat antikolinergik (ipratropium dan oxybutynin) 2. Usia lanjut (67 tahun) 3. Kesepian dan isolasi sosial b. Faktor Predisposisi 1. Lansia dengan penurunan fungsi asetilkolin di otak 2. Riwayat penyakit kronis yang membutuhkan pengobatan antikolinergik 3. Penurunan fungsi sistem saraf pusat karena usia c. FaktorPresipitasi 1. Penggunaan berkelanjutan obat antikolinergik dengan kemampuan tinggi menembus sawar darah-otak 2. Isolasi sosial dan kurangnya dukungan emosional 3. Tidak adanya pemantauan efek samping obat secara rutin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang dapat diterapkan untuk Ny. S adalah sebagai berikut:
1. Diagnosis Keperawatan SDKI: Perubahan Proses Pikir
Kode: 10098
Definisi: Gangguan dalam kemampuan memroses informasi yang dapat ditandai dengan keterbatasan dalam mengingat, berpikir logis, dan membuat keputusan.
2. Diagnosis Keperawatan SLKI: Kesepian
Kode: 11001
Definisi: Perasaan negatif yang dialami individu akibat ketidaksesuaian antara hubungan sosial yang diinginkan dengan yang ada.
3. Diagnosis Keperawatan SIKI: Resiko Efek Samping Obat
Kode: 10028
Definisi: Kerentanan individu untuk mengalami efek samping obat yang tidak diinginkan.
Penjelasan singkat:
1. Perubahan Proses Pikir (SDKI)
Diagnosis ini ditegakkan berdasarkan gejala yang dialami Ny. S, yaitu mudah lupa, gelisah, sulit tidur, dan sesekali merasa kebingungan terhadap waktu dan tempat. Hal ini menunjukkan adanya gangguan dalam kemampuan memroses informasi.
2. Kesepian (SLKI)
Diagnosis ini didasarkan pada informasi bahwa Ny. S tinggal bersama anaknya, tetapi sering merasa kesepian dan menarik diri dari lingkungan sosial. Hal ini mengindikasikan adanya ketidaksesuaian antara hubungan sosial yang diinginkan dengan yang ada.
3. Risiko Efek Samping Obat (SIKI)
Diagnosis ini dirumuskan berdasarkan riwayat penyakit dan pengobatan Ny. S, yaitu penggunaan obat antikolinergik (ipratropium dan oxybutynin) dalam jangka panjang. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping obat yang tidak diinginkan. -
Article No. 16912 | 07 May 2025
Klinis : pasien mengatakan demam sejak 3 hari yang lalu batuk berdahak dan terasa nyeri tekan di bagian dada ketika batuk nya, dahak bisa keluar, kepala terasa pusing
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah rincian asuhan keperawatan untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekret atau obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas.
Karakteristik Definisi: Batuk tidak efektif, suara nafas tambahan (ronchi, wheezing), sputum berlebih, sesak nafas.
Luaran/Output yang diharapkan SLKI:
1. Bersihan Jalan Nafas
- Pasien dapat batuk efektif untuk mengeluarkan sekret.
- Pasien dapat bernafas dengan mudah tanpa adanya suara nafas tambahan.
- Pasien dapat mempertahankan saturasi oksigen dalam rentang normal.
Intervensi Keperawatan SIKI:
1. Manajemen Jalan Nafas
- Lakukan suction jika perlu untuk membantu mengeluarkan sekret.
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan untuk mempertahankan saturasi oksigen.
- Anjurkan pasien untuk melakukan teknik batuk efektif dan latihan pernapasan dalam.
- Berikan nebulizer atau terapi inhalasi untuk membantu melonggarkan sekret.
- Pertahankan posisi semifowler untuk memaksimalkan ventilasi.
2. Manajemen Demam
- Pantau tanda-tanda vital, terutama suhu tubuh.
- Berikan terapi antipiretik sesuai indikasi untuk menurunkan demam.
- Pertahankan asupan cairan yang adekuat.
- Lakukan kompres hangat jika perlu untuk menurunkan demam.
3. Manajemen Nyeri
- Identifikasi karakteristik nyeri yang dirasakan pasien.
- Berikan analgesik sesuai indikasi untuk mengurangi nyeri.
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengelola nyeri, seperti relaksasi dan distraksi.
- Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika perlu.
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif dipilih karena pasien menunjukkan gejala yang sesuai, seperti batuk berdahak dan suara napas tambahan. Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif, dengan batuk yang efektif, tidak ada suara napas tambahan, dan mempertahankan saturasi oksigen yang normal.
Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup manajemen jalan napas, manajemen demam, dan manajemen nyeri. Tujuannya adalah untuk membantu pasien mengeluarkan sekret, mempertahankan oksigenasi, menurunkan demam, dan mengelola nyeri dada yang dirasakan saat batuk.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan dan memulihkan kondisi pernapasannya. -
Article No. 16913 | 07 May 2025
Klinis : pasien mengatakan demam sejak 3 hari yang lalu batuk berdahak dan terasa nyeri tekan di bagian dada ketika batuk nya, dahak bisa keluar, kepala terasa pusing
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang dideskripsikan, pasien kemungkinan mengalami kondisi sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J15.9
- Deskripsi: Pneumonia bakteri, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Gejala demam, batuk berdahak, nyeri dada saat batuk, dan dahak yang dapat keluar merupakan tanda-tanda umum dari pneumonia.
- Kode ICD-10 J15.9 digunakan untuk pneumonia bakteri yang tidak dapat diklasifikasikan secara spesifik, misalnya karena tidak diketahui penyebab bakterinya.
- Gejala pusing juga dapat menyertai pneumonia, terutama jika disebabkan oleh infeksi.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.15
- Deskripsi: Pemberian antibiotik intravena
Penjelasan:
- Pada kasus pneumonia, pemberian antibiotik intravena (kode ICD-9-CM 99.15) merupakan salah satu tindakan medis yang umum dilakukan untuk mengatasi infeksi bakteri.
- Antibiotik intravena diberikan untuk membantu menghambat atau membunuh bakteri penyebab pneumonia dan mempercepat proses penyembuhan.
- Selain pemberian antibiotik, tindakan lain yang mungkin dilakukan adalah pemeriksaan penunjang seperti rontgen dada untuk menegakkan diagnosis pneumonia.
Secara keseluruhan, berdasarkan gejala yang dilaporkan, pasien kemungkinan menderita pneumonia bakteri yang memerlukan pemberian antibiotik intravena sebagai salah satu modalitas pengobatannya. -
Article No. 16914 | 07 May 2025
Klinis : pasien mengatakan demam sejak 3 hari yang lalu batuk berdahak dan terasa nyeri tekan di bagian dada ketika batuk nya, dahak bisa keluar, kepala terasa pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang Anda berikan, saya dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif (00032)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan lancar yang dapat mengancam kesehatan.
- Kode SDKI: 00032
2. Nyeri Akut (00132)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
- Kode SDKI: 00132
3. Risiko Infeksi (00004)
- Definisi: Peningkatan risiko terkena penyakit akibat paparan patogen (seperti virus, bakteri, fungi, dan parasit).
- Kode SDKI: 00004
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Pola Napas Tidak Efektif (00032)
- SLKI: Pola Napas Efektif
- SIKI: Manajemen Jalan Napas, Manajemen Oksigenasi
2. Nyeri Akut (00132)
- SLKI: Kontrol Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri, Terapi Relaksasi
3. Risiko Infeksi (00004)
- SLKI: Bebas Infeksi
- SIKI: Pencegahan Infeksi, Manajemen Demam
Kode dan Definisi:
- SDKI: Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
- SLKI: Standar Luaran Keperawatan Indonesia
- SIKI: Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda sampaikan. Jangan ragu untuk bertanya jika ada hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut. -
Article No. 16915 | 07 May 2025
Klinis : pasien mengatakan demam sejak 3 hari yang lalu batuk berdahak dan terasa nyeri tekan di bagian dada ketika batuk nya, dahak bisa keluar, kepala terasa pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang relevan dengan kondisi pasien berdasarkan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Kode: D.0035**
**Nyeri Akut** berhubungan dengan proses inflamasi pada saluran pernapasan ditandai dengan keluhan nyeri tekan dada saat batuk.
#### **Penjelasan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)**
- **Definisi**: Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- **Faktor yang Berhubungan**: Proses inflamasi/infeksi saluran pernapasan.
- **Karakteristik Utama**: Nyeri tekan dada saat batuk, ekspresi wajah kesakitan.
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kode: L.14016**
**Tingkat Nyeri Menurun**
- **Indikator**:
- Skala nyeri menurun (misal: dari skala 4 ke 2).
- Ekspresi wajah rileks.
- Pasien melaporkan nyeri berkurang.
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Kode: I.11024**
**Manajemen Nyeri**
- **Tindakan**:
1. Ajarkan teknik relaksasi napas dalam.
2. Berikan posisi nyaman (misal: semi-Fowler).
3. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi.
4. Monitor respons nyeri setiap 2 jam.
---
### **Diagnosa Keperawatan Tambahan**
**Kode: D.0097**
**Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif** berhubungan dengan peningkatan produksi sekret ditandai dengan batuk berdahak.
#### **Penjelasan SDKI**
- **Definisi**: Ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas.
- **Faktor yang Berhubungan**: Infeksi saluran pernapasan.
- **Karakteristik Utama**: Batuk produktif, suara napas tambahan (ronkhi).
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kode: L.04003**
**Bersihan Jalan Napas Membaik**
- **Indikator**:
- Dahak mudah dikeluarkan.
- Suara napas jernih.
- Frekuensi batuk berkurang.
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Kode: I.04005**
**Manajemen Jalan Napas**
- **Tindakan**:
1. Ajarkan teknik batuk efektif.
2. Lakukan fisioterapi dada jika diperlukan.
3. Berikan hidrasi adekuat.
4. Monitor karakteristik dahak.
---
### **Catatan Penting**
- **Demam dan Pusing**: Dapat dikaitkan dengan diagnosa **Hipertermia (D.0028)** atau **Intoleransi Aktivitas (D.0094)** tergantung hasil pengkajian lanjutan.
- **Kode Resmi**: Mengacu pada buku **SDKI edisi 5, SLKI edisi 4, dan SIKI edisi 4** PPNI.
Jika diperlukan penjelasan lebih mendalam atau intervensi spesifik, silakan berikan data tambahan seperti hasil pemeriksaan fisik atau laboratorium.
---
*Referensi: PPNI (2022). Standar Diagnosa, Luaran, dan Intervensi Keperawatan Indonesia.*