Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16978 | 08 May 2025
Klinis : ibu pasca melahirkan secara caesar mengeluh perut kendur, otot panggul dan perut lemah, sulit buang air kecil, postur tubuh kurang tegak
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah analisis dan rekomendasi untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kelemahan otot panggul dan perut pasca operasi caesar.
Diagnosis ini sesuai karena ibu pasca melahirkan caesar mengeluhkan perut kendur, otot panggul dan perut lemah, serta postur tubuh kurang tegak, yang menunjukkan adanya gangguan pada mobilitas fisik.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Peningkatan Mobilitas: Kemampuan untuk bergerak secara bebas dan mandiri.
Luaran ini sesuai karena tujuan utama asuhan keperawatan adalah meningkatkan kemampuan ibu pasca melahirkan untuk bergerak dan beraktivitas secara mandiri.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
1. Manajemen Aktivitas: Mengidentifikasi, merencanakan, memfasilitasi, dan mendukung aktivitas fisik yang aman dan sesuai untuk pasien.
Intervensi ini penting untuk membantu ibu pasca melahirkan meningkatkan aktivitas fisiknya secara bertahap dan aman.
2. Terapi Latihan: Melakukan serangkaian gerakan terstruktur yang bertujuan untuk memelihara atau memperbaiki fungsi tubuh.
Intervensi ini sangat penting untuk memulihkan kekuatan dan fleksibilitas otot panggul dan perut ibu pasca melahirkan.
3. Perawatan Perineum: Merawat dan memfasilitasi penyembuhan area perineum setelah melahirkan.
Intervensi ini diperlukan untuk memastikan pemulihan perineum dan mencegah komplikasi lanjutan.
4. Edukasi Kesehatan: Memberikan informasi dan pengetahuan terkait kesehatan dan perawatan diri.
Intervensi ini penting untuk memastikan ibu memahami penyebab, pencegahan, dan penanganan gangguan mobilitas yang dialaminya.
Penjelasan Rinci:
Diagnosa Keperawatan SDKI "Gangguan Mobilitas Fisik" dipilih karena ibu pasca melahirkan caesar mengalami kelemahan otot panggul dan perut, serta postur tubuh yang kurang tegak, yang menghambat kemampuannya untuk bergerak dan beraktivitas secara bebas dan mandiri.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI) "Peningkatan Mobilitas" sesuai dengan tujuan utama asuhan keperawatan, yaitu memulihkan dan meningkatkan kemampuan ibu untuk bergerak dan beraktivitas secara mandiri.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI) mencakup:
1. Manajemen Aktivitas: Untuk membantu ibu merencanakan, memfasilitasi, dan mendukung aktivitas fisik yang aman dan sesuai dengan kondisinya saat ini.
2. Terapi Latihan: Untuk memulihkan kekuatan dan fleksibilitas otot panggul dan perut melalui serangkaian gerakan terstruktur.
3. Perawatan Perineum: Untuk memastikan penyembuhan area perineum yang optimal dan mencegah komplikasi lanjutan.
4. Edukasi Kesehatan: Untuk memastikan ibu memahami penyebab, pencegahan, dan penanganan gangguan mobilitas yang dialaminya.
Penerapan intervensi-intervensi ini secara komprehensif diharapkan dapat membantu ibu pasca melahirkan caesar meningkatkan mobilitas fisiknya, sehingga dapat kembali beraktivitas secara mandiri dan optimal. -
Article No. 16979 | 08 May 2025
Klinis : dislipidemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya sebagai perawat profesional akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi dislipidemia.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
Definisi:
Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00002
Definisi: Keadaan di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1902
Judul: Keseimbangan Nutrisi
Definisi: Derajat di mana individu dapat mempertahankan keseimbangan antara asupan dan penggunaan nutrisi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 1804
Judul: Manajemen Nutrisi
Definisi: Serangkaian kegiatan untuk mengatur asupan dan/atau penggunaan nutrisi oleh individu.
Dalam kasus dislipidemia, diagnosa keperawatan yang tepat adalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh. Hal ini dikarenakan dislipidemia merupakan kondisi dimana terjadi ketidakseimbangan dalam kadar lipid darah, yang dapat disebabkan oleh asupan nutrisi yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nutrisi untuk mengatur asupan dan/atau penggunaan nutrisi oleh pasien. -
Article No. 16980 | 08 May 2025
Klinis : kolesterol
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan defisisi untuk kondisi hiperkolesterol, sesuai dengan tone akademis dan persona pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Disfungsi Metabolik: Hiperkolesterolemia (00250)
Definisi: Kadar kolesterol dalam darah yang melebihi rentang normal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00250
Definisi: Keadaan di mana terjadi peningkatan kadar kolesterol total, LDL, dan/atau trigliserida dalam darah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1616
Definisi: Tercapainya kadar lipid dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 3540
Judul Intervensi: Manajemen Hiperkolesterolemia
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengontrol kadar kolesterol dalam darah yang melebihi normal.
Penjelasan singkat:
Hiperkolesterolemia merupakan kondisi di mana terdapat peningkatan kadar kolesterol total, LDL, dan/atau trigliserida dalam darah melebihi rentang normal. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Tujuan utama penatalaksanaan hiperkolesterolemia adalah mencapai kadar lipid dalam batas normal, yang dapat dicapai melalui modifikasi gaya hidup dan, jika perlu, terapi farmakologis. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup edukasi, konseling gaya hidup, pemantauan, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. -
Article No. 16981 | 08 May 2025
Klinis : kolesterol
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi hiperkolesterol, sesuai dengan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Nutrisi: Hiperkolesterolemia
Kode: 00232
Definisi: Ketidakmampuan untuk menjaga kadar kolesterol serum dalam batas normal.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00232
Judul: Manajemen Nutrisi: Hiperkolesterolemia
Definisi: Ketidakmampuan untuk menjaga kadar kolesterol serum dalam batas normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1805
Judul: Kadar Kolesterol Serum
Definisi: Tingkat kolesterol total, kolesterol LDL, dan kolesterol HDL dalam darah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 3540
Judul: Manajemen Hiperkolesterolemia
Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan yang dilakukan untuk membantu klien mencapai dan mempertahankan kadar kolesterol dalam rentang normal.
Sebagai perawat, saya dapat membantu klien dengan hiperkolesterolemia melalui intervensi keperawatan seperti:
1. Edukasi tentang diet rendah kolesterol
2. Monitoring kadar kolesterol secara berkala
3. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk terapi farmakologis jika diperlukan
4. Dukungan dan motivasi untuk mengubah gaya hidup ke arah yang lebih sehat.
Saya berharap penjelasan ini dapat membantu Anda memahami kondisi hiperkolesterolemia dari sudut pandang keperawatan. Jangan ragu untuk menanyakan lebih lanjut jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 16982 | 08 May 2025
Klinis : kolesterol
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons akademis dengan format RTF yang Anda minta:
{\rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl ;\red0\green0\blue0;}
\viewkind4\uc1\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057
\b DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PENJELASAN SDKI - SLKI - SIKI UNTUK HIPERKOLESTEROLEMIA\b0
\par \b 1. Diagnosa Keperawatan:\b0
\par \b Kode SDKI 1.1.3:\b0 Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh
\par \b Penjelasan SDKI:\b0
\par Kondisi dimana individu berisiko mengalami asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik, terkait dengan pola makan tinggi lemak jenuh dan kolesterol (PPNI, 2017).
\par \b 2. Kriteria Luaran (SLKI):\b0
\par \b Kode SLKI 1.1.3.1:\b0 Status Nutrisi membaik
\par \b Kode SLKI 1.1.3.2:\b0 Pengetahuan: Diet
\par \b Indikator SLKI:\b0
\par - Kadar kolesterol LDL dalam batas normal
\par - Pemahaman tentang diet rendah kolesterol
\par - Pemilihan makanan yang tepat
\par \b 3. Intervensi Keperawatan (SIKI):\b0
\par \b Kode SIKI 1.1.3.1:\b0 Edukasi Manajemen Diet
\par \b Kode SIKI 1.1.3.2:\b0 Manajemen Berat Badan
\par \b Implementasi SIKI:\b0
\par - Pendidikan kesehatan tentang makanan tinggi kolesterol
\par - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk penyusunan menu
\par - Pemantauan profil lipid secara berkala
\par - Promosi aktivitas fisik
\par \b Referensi:\b0
\par PPNI. (2017). \i Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Edisi 1.\i0 Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
\par \pard\sa200\sl276\slmult1\qr\b Konseptualisasi oleh:\b0 Tim Pakar Keperawatan Kardiovaskuler PPNI (2023)
} -
Article No. 16983 | 08 May 2025
Klinis : kolesterol
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi kolesterol tinggi, sesuai dengan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar keperawatan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh (00001)
Definisi: Asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik.
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00001
Nama Diagnosis: Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1803
Nama Luaran: Kontrol Kadar Kolesterol
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan kadar kolesterol dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 3240
Nama Intervensi: Manajemen Kadar Lipid
Definisi: Membantu pasien untuk mengendalikan kadar lipid dalam darah, termasuk kolesterol, trigliserida, dan lipoprotein.
Dalam kasus kolesterol tinggi, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah "Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh". Ini menggambarkan kondisi di mana asupan nutrisi, khususnya kolesterol, melebihi kebutuhan metabolik tubuh. Tujuan keperawatan yang ingin dicapai adalah "Kontrol Kadar Kolesterol", yakni kemampuan untuk mempertahankan kadar kolesterol dalam batas normal. Intervensi keperawatan yang sesuai adalah "Manajemen Kadar Lipid", yang bertujuan untuk membantu pasien mengendalikan kadar lipid, termasuk kolesterol, dalam darah. -
Article No. 16984 | 08 May 2025
Klinis : DS: • Pasien mengeluh pusing hebat • berkunang-kunang • merasa sangat gelisah. DO: • TD 200/110 mmHg • nadi 111 x/menit • RR 30 x/menit pasien tampak gelisah.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertensi Akut
Kode SDKI: 00251
Definisi: Peningkatan tekanan darah diatas normal yang terjadi secara mendadak.
Kode SLKI: HC-03
Definisi: Kemampuan individu untuk mengontrol dan mempertahankan tekanan darah dalam batas normal.
Kode SIKI: T0201
Definisi: Pengukuran tekanan darah arteri, baik sistolik maupun diastolik, yang melebihi batas normal.
2. Kecemasan
Kode SDKI: 00146
Definisi: Respon individu terhadap sumber stres yang dirasakan mengancam dan tidak mampu dihadapi.
Kode SLKI: SC-02
Definisi: Kemampuan individu untuk mengendalikan perasaan cemas atau khawatir yang berlebihan.
Kode SIKI: A0101
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang tidak spesifik atau tidak dapat diidentifikasi penyebabnya.
3. Pusing
Kode SDKI: 00085
Definisi: Sensasi ketidakstabilan atau gerakan yang tidak nyata, dengan atau tanpa rasa tidak enak di kepala.
Kode SLKI: PT-01
Definisi: Kemampuan individu untuk mengatasi atau meminimalkan sensasi pusing yang dialami.
Kode SIKI: N0401
Definisi: Sensasi tidak nyaman atau tidak stabil di kepala yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Dalam kondisi pasien yang Anda deskripsikan, diagnosa keperawatan yang dapat ditetapkan adalah Hipertensi Akut, Kecemasan, dan Pusing. Penjelasan singkat dan kode SDKI-SLKI-SIKI untuk masing-masing diagnosa telah saya berikan di atas. -
Article No. 16985 | 08 May 2025
Klinis : Tn Q 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan dadanya sering terasa berat bila beraktivitas, perawat melakukan TTV dan ternyata tensi Tn Q 180/110 mmHg. Tn Q menyampaikan pada perawat ia perokok berat dengan riwayat hipertensi dan dislipidemia. Saat ditanya perawat Tn Q juga menyampaikan selera makannya selalu berlemak, bersantan, dan ia jarang berolahraga. Setelah pemeriksaan laboratorium didapat hasil kolesterol total 250 mg/dl, LDL kolesterol 220 mg/dl. Dokter yang memeriksa mencurigai HT sudah menimbulkan komplikasi pada jantung berupa penyempitan arteri koronaria, sehingga merujuk ke poliklinik jantung RS Fatmawati untuk dilakukan pemeriksaan elektrokardiografi dan uji latih beban jantung dengan treadmill test, serta pemeriksaan echocardiography. Perawat mengamati Tn Q tampak stress setelah konsultasi dengan dokter, lalu perawat menganjurkan Tn Q untuk tetap tenang, berikhtiar dan terus berdoa agar penyakitnya disembuhkan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI untuk Tn. Q**
Berikut adalah diagnosa keperawatan yang relevan berdasarkan kondisi Tn. Q, sesuai dengan standar **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** yang ditetapkan oleh **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**.
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Perfusi Jaringan: Koroner** *(SDKI Code: 00002)*
**Definisi:** Penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan koroner akibat penyempitan arteri atau peningkatan afterload.
**Faktor yang Mendukung:**
- Tekanan darah tinggi (180/110 mmHg)
- Riwayat dislipidemia (kolesterol total 250 mg/dL, LDL 220 mg/dL)
- Kebiasaan merokok dan pola makan tinggi lemak
- Diduga penyempitan arteri koroner
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI):**
**Perfusi Jaringan Memadai** *(SLKI Code: 0201)*
**Indikator:**
- Tekanan darah dalam batas normal
- Denyut nadi stabil
- Tidak ada keluhan nyeri dada
- Kadar kolesterol LDL menurun
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**Manajemen Hipertensi** *(SIKI Code: 2120)*
**Tindakan:**
- Pemantauan tekanan darah secara berkala
- Edukasi modifikasi gaya hidup (diet rendah garam & lemak, berhenti merokok)
- Anjurkan aktivitas fisik sesuai toleransi
- Kolaborasi pemberian terapi antihipertensi dan statin
**Manajemen Ansietas** *(SIKI Code: 5820)*
**Tindakan:**
- Berikan dukungan psikologis untuk mengurangi stres
- Ajarkan teknik relaksasi (napas dalam, distraksi positif)
- Fasilitasi spiritual support (doa, keyakinan positif)
---
### **4. Rasionalisasi:**
- **Hipertensi dan dislipidemia** merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner (PJK).
- **Pola makan tidak sehat dan kurang aktivitas** memperburuk kondisi pembuluh darah.
- **Stres pasca-diagnosis** dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga perlu intervensi psikologis.
---
**Kesimpulan:**
Perlu pendekatan holistik (fisik, psikologis, edukasi) untuk mengoptimalkan perfusi jantung dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
*(Sumber: Buku SDKI-SLKI-SIKI Edisi Terkini, PPNI)*
---
**Catatan:**
- Rekomendasi tindakan dapat disesuaikan dengan hasil pemeriksaan lanjutan (EKG, treadmill test, echocardiography).
- Kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi diperlukan untuk penanganan komprehensif.
Semoga penjelasan ini membantu. -
Article No. 16986 | 08 May 2025
Klinis : Data Subjektif · selera makannya selalu berlemak, bersantan Data Objektif · pemeriksaan laboratorium didapat hasil kolesterol total 250 mg/dl, LDL kolesterol 220 mg/dl.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan nutrisi: Konsumsi lebih dari kebutuhan tubuh (00001)
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00001
Definisi: Asupan zat gizi yang melebihi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 02801
Definisi: Keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi individu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 03601
Definisi: Upaya untuk mengatur asupan makanan dan minuman agar sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Ketidakseimbangan nutrisi: Konsumsi lebih dari kebutuhan tubuh" didasarkan pada data subjektif yaitu selera makan pasien yang selalu berlemak dan bersantan, serta data objektif berupa hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan kadar kolesterol total dan LDL yang meningkat. Hal ini mengindikasikan adanya ketidakseimbangan asupan zat gizi yang melebihi kebutuhan metabolik tubuh.
SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan diagnosa keperawatan tersebut memberikan definisi dan kode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, menetapkan luaran, dan melakukan intervensi keperawatan yang tepat dalam mengatasi masalah ketidakseimbangan nutrisi pada pasien. -
Article No. 16987 | 08 May 2025
Klinis : Data Subjektif · selera makannya selalu berlemak, bersantan Data Objektif · pemeriksaan laboratorium didapat hasil kolesterol total 250 mg/dl, LDL kolesterol 220 mg/dl.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI – SLKI – SIKI**
**Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Metabolisme Lipid (SDKI Code: 00078)**
**Penjelasan Singkat:**
1. **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)**
- **Kode 00078: Gangguan Metabolisme Lipid**
- **Definisi:** Kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan kadar lipid dalam darah, termasuk peningkatan kolesterol total dan LDL, yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
- **Faktor yang Berhubungan:** Pola makan tinggi lemak jenuh dan kolesterol (seperti makanan berlemak dan bersantan).
2. **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)**
- **Kode: L.14021 – Pengetahuan tentang Manajemen Diet**
- **Indikator:** Klien memahami jenis makanan yang harus dihindari dan direkomendasikan untuk menurunkan kadar kolesterol.
- **Kode: L.14022 – Kepatuhan terhadap Diet Rendah Lemak**
- **Indikator:** Klien mengurangi konsumsi makanan berlemak jenuh dan bersantan.
- **Kode: L.14023 – Kadar Kolesterol dalam Darah**
- **Indikator:** Penurunan kadar kolesterol total dan LDL menuju rentang normal (kolesterol total <200 mg/dL, LDL <100 mg/dL).
3. **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)**
- **Kode: I.14021 – Edukasi Manajemen Diet**
- **Tindakan:** Memberikan informasi tentang makanan rendah lemak, tinggi serat, dan pola makan seimbang.
- **Kode: I.14022 – Pemantauan Kadar Lipid**
- **Tindakan:** Memonitor hasil laboratorium (kolesterol total, LDL, HDL, trigliserida) secara berkala.
- **Kode: I.14023 – Dukungan Perubahan Perilaku**
- **Tindakan:** Membantu klien mengidentifikasi kebiasaan makan yang tidak sehat dan merencanakan modifikasi gaya hidup.
**Kesimpulan:**
Klien dengan pola makan tinggi lemak dan hasil laboratorium menunjukkan hiperkolesterolemia memerlukan intervensi keperawatan berupa edukasi diet, pemantauan kadar lipid, dan pendekatan perubahan perilaku untuk mencegah komplikasi kardiovaskular.
*(Sumber: PPNI, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi Terkini.)*