Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17019 | 09 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan benjolan di anus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Konstipasi (kode: 00015)
Definisi: Keadaan di mana individu mengalami kesulitan dalam defekasi yang menyebabkan peningkatan frekuensi, ketidaknyamanan, atau pengeluaran feses yang tidak adekuat.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Konstipasi
- Pola Eliminasi Gastrointestinal Terganggu
- Perubahan Frekuensi Defekasi
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Eliminasi Gastrointestinal Lancar
- Kenyamanan Gastrointestinal Membaik
- Tingkat Kecemasan Menurun
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Konstipasi
- Edukasi Perawatan Konstipasi
- Terapi Nutrisi
2. Nyeri Akut (kode: 00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
SDKI:
- Nyeri Akut
- Nyeri Kronis
- Skala Nyeri
SLKI:
- Kontrol Nyeri Meningkat
- Nyeri Terkendali
- Kepuasan Pasien terhadap Pengelolaan Nyeri Meningkat
SIKI:
- Manajemen Nyeri
- Penurunan Nyeri
- Terapi Komplementer Nyeri
Penjelasan singkat:
Pasien datang dengan keluhan benjolan di anus, yang dapat menyebabkan risiko konstipasi dan nyeri akut. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Risiko Konstipasi dan Nyeri Akut. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup manajemen konstipasi, edukasi perawatan konstipasi, terapi nutrisi, manajemen nyeri, penurunan nyeri, dan terapi komplementer nyeri. -
Article No. 17020 | 09 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan, serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan pusing.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral (00039)
Definisi: Ketidakcukupan aliran darah dan oksigen ke otak untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 00002
Nama: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
2. Kode: 00039
Nama: Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
Definisi: Ketidakcukupan aliran darah dan oksigen ke otak untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 1707
Nama: Keseimbangan Nutrisi
Definisi: Keadaan di mana nutrisi yang dikonsumsi dapat memenuhi kebutuhan metabolik.
2. Kode: 0403
Nama: Perfusi Jaringan Serebral
Definisi: Kemampuan otak untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 3540
Nama: Manajemen Nutrisi
Definisi: Pengaturan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
2. Kode: 4310
Nama: Manajemen Perfusi Serebral
Definisi: Tindakan untuk meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak.
Dalam konteks pasien dengan keluhan pusing, diagnosa keperawatan yang mungkin muncul adalah Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh dan Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nutrisi dan Manajemen Perfusi Serebral untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan meningkatkan perfusi serebral. -
Article No. 17021 | 09 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan kelemahan anggota gerak sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang mengalami kelemahan anggota gerak sebelah kiri, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hambatan Mobilitas Fisik
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00085
Definisi: Pembatasan pada pergerakan bebas dan mandiri dari satu atau lebih anggota tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00114
Definisi: Pasien dapat melakukan pergerakan anggota tubuh secara bebas dan mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00028
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi gerakan dan aktivitas fisik pasien.
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami kelemahan anggota gerak sebelah kiri, yang menunjukkan adanya hambatan pada mobilitas fisik. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan neurologis, muskuloskeletal, atau faktor lainnya. Perawat perlu melakukan assessment yang komprehensif, mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang tepat, dan mengimplementasikan intervensi yang sesuai untuk membantu pasien meningkatkan mobilitas fisiknya. -
Article No. 17022 | 09 May 2025
Klinis : kesiapan peningkatan nutrisi, slki, siki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "kesiapan peningkatan nutrisi" dengan tone akademis dan persona pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Kesiapan Peningkatan Nutrisi (00167)
Definisi:
Pola konsumsi nutrisi yang dapat ditingkatkan dan menunjukkan keinginan serta motivasi untuk meningkatkan asupan nutrisi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00167
Judul: Kesiapan Peningkatan Nutrisi
Definisi: Pola konsumsi nutrisi yang dapat ditingkatkan dan menunjukkan keinginan serta motivasi untuk meningkatkan asupan nutrisi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1007
Judul: Intake Nutrisi
Definisi: Jumlah dan jenis makanan dan cairan yang dikonsumsi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 3240
Judul: Manajemen Nutrisi
Definisi: Peningkatan atau pemeliharaan status nutrisi yang optimal.
Dalam kondisi ini, pasien menunjukkan kesiapan untuk meningkatkan asupan nutrisinya. Perawat dapat menggunakan intervensi "Manajemen Nutrisi" untuk membantu pasien mencapai intake nutrisi yang optimal, sesuai dengan luaran "Intake Nutrisi". Perawat berperan sebagai pakar dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk meningkatkan status nutrisi pasien. -
Article No. 17023 | 09 May 2025
Klinis : batuk
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis batuk, serta kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin terkait, dengan penjelasan yang terstruktur dan menggunakan tone akademis serta persona dokter atau perekam medis.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R05
- Deskripsi: Batuk
Batuk adalah gejala umum yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti infeksi saluran pernapasan, alergi, atau gangguan paru-paru. Kode ICD-10 R05 digunakan untuk mengklasifikasikan batuk sebagai gejala, tanpa mengidentifikasi penyebab spesifik.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM spesifik untuk batuk.
- Deskripsi: Batuk umumnya tidak memerlukan prosedur atau tindakan medis yang tercatat dengan kode ICD-9-CM. Perawatan untuk batuk biasanya terdiri dari terapi simptomatik, seperti pemberian obat-obatan penghilang batuk atau pengobatan penyebab mendasar, jika diketahui.
Dalam praktik klinis, dokter atau perekam medis akan mencatat batuk sebagai gejala utama atau diagnosis, dengan menggunakan kode ICD-10 R05. Tindakan medis yang mungkin dilakukan terkait dengan batuk akan dicatat dengan kode ICD-9-CM yang sesuai, seperti pemeriksaan fisik, peresepan obat, atau pengobatan penyebab mendasar. -
Article No. 17024 | 09 May 2025
Klinis : batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi batuk, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat:
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Kode: 00030
Definisi (SDKI):
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas terbuka.
Definisi (SLKI):
Kemampuan individu untuk mempertahankan jalan napas yang bersih dan terbuka.
Definisi (SIKI):
Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi pengeluaran sekresi dari saluran napas guna mempertahankan jalan napas terbuka dan bersih.
Penjelasan Singkat:
Batuk merupakan salah satu tanda dan gejala dari bersihan jalan napas tidak efektif. Diagnosa ini mengindikasikan adanya ketidakmampuan individu untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas, sehingga jalan napas menjadi terganggu. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah tindakan untuk memfasilitasi pengeluaran sekresi dari saluran napas, misalnya dengan teknik batuk efektif, pengisapan lendir, pengaturan posisi, dan pemberian obat-obatan sesuai indikasi. -
Article No. 17025 | 09 May 2025
Klinis : batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait kondisi **batuk** berdasarkan standar **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** yang ditetapkan oleh **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**.
---
### **Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode:** **D.0019** – **Gangguan Pertukaran Gas**
**Definisi:**
Kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan tubuh akibat gangguan pada saluran pernapasan, termasuk batuk yang dapat mengganggu ventilasi dan oksigenasi.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Iritasi saluran napas (infeksi, alergi, asap, debu)
- Produksi sekret berlebih
- Obstruksi jalan napas
---
### **Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode:** **L.0401** – **Fungsi Pernapasan Membaik**
**Indikator:**
1. Frekuensi pernapasan dalam rentang normal
2. Batuk berkurang atau terkontrol
3. Tidak ada suara napas abnormal (mengi, ronki)
4. Saturasi oksigen (SpO₂) ≥ 95%
---
### **Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode:** **I.0901** – **Manajemen Jalan Napas**
**Tindakan:**
1. **Posisikan pasien semi-Fowler atau tinggi untuk memudahkan pernapasan**
2. **Anjurkan hidrasi adekuat untuk mengencerkan sekret**
3. **Ajarkan teknik batuk efektif**
4. **Lakukan fisioterapi dada jika diperlukan**
5. **Pantau tanda vital (frekuensi napas, saturasi oksigen)**
**Kode:** **I.1101** – **Edukasi Kesehatan**
**Tindakan:**
1. **Berikan informasi tentang penyebab batuk dan pencegahannya**
2. **Anjurkan menghindari iritan (rokok, debu, alergen)**
3. **Ajarkan penggunaan obat batuk sesuai indikasi**
---
### **Catatan Akademis**
Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk membersihkan jalan napas, namun jika berlebihan atau tidak produktif dapat mengganggu pertukaran gas. Pendekatan keperawatan harus mencakup **manajemen jalan napas**, **pengurangan iritasi**, dan **edukasi pasien** untuk mencapai luaran optimal.
Semoga informasi ini bermanfaat dalam praktik klinis.
**Salam Keperawatan,**
*[Nama Perawat/Pakar]* -
Article No. 17026 | 09 May 2025
Klinis : batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, akan saya berikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi batuk sesuai dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Batuk [00037]
Definisi: Respons fisiologis untuk membersihkan jalan napas dari sekret, benda asing, atau iritasi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00037
Definisi: Respons fisiologis untuk membersihkan jalan napas dari sekret, benda asing, atau iritasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 0301 Pengendalian Batuk
Definisi: Kemampuan individu dalam mengendalikan batuk untuk mempertahankan kebersihan jalan napas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 6330 Manajemen Batuk
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi pengeluaran sputum dan mempertahankan kebersihan jalan napas.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Batuk" menggambarkan respons fisiologis untuk membersihkan jalan napas dari sekret, benda asing, atau iritasi. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) memberikan definisi yang sama dengan diagnosa keperawatan tersebut.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) mengidentifikasi "Pengendalian Batuk" sebagai luaran yang diharapkan, yang menggambarkan kemampuan individu dalam mengendalikan batuk untuk mempertahankan kebersihan jalan napas.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) menyediakan intervensi "Manajemen Batuk" untuk memfasilitasi pengeluaran sputum dan mempertahankan kebersihan jalan napas.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) memberikan kerangka komprehensif untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan asuhan keperawatan yang tepat bagi pasien dengan kondisi batuk. -
Article No. 17027 | 09 May 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kasus pasien pria berusia 45 tahun dengan dugaan tuberkulosis paru.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Karakteristik: Suara napas bronkial di paru kanan atas, sesak napas, batuk berdahak
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit paru, sekresi berlebih
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Karakteristik: Kehilangan nafsu makan
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit, gejala penyakit
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas Meningkat
- Kriteria Hasil:
- Pasien dapat batuk efektif untuk mengeluarkan sekret
- Pasien memperlihatkan jalan napas yang paten
- Suara napas bronkial berkurang
- Pasien dapat bernapas dengan lebih mudah
2. Status Nutrisi Membaik
- Kriteria Hasil:
- Pasien menunjukkan peningkatan berat badan
- Pasien tidak mengalami tanda-tanda kekurangan nutrisi
- Asupan nutrisi pasien sesuai dengan kebutuhan
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Manajemen Jalan Napas
- Monitor pola napas, kedalaman, dan irama
- Posisikan pasien untuk memfasilitasi ventilasi
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Manajemen Sekresi
- Lakukan tindakan batuk efektif
- Berikan humidifikasi udara
- Berikan terapi inhalasi bronkodilator dan mukolitik
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Pemantauan Status Nutrisi
- Timbang berat badan secara teratur
- Monitor asupan dan output cairan
- Manajemen Nutrisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet
- Berikan makanan dengan kalori dan protein yang tinggi
- Pantau toleransi pasien terhadap makanan
Penjelasan tambahan:
Diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang diberikan bertujuan untuk mengatasi masalah pernapasan dan nutrisi yang dialami pasien. Tindakan keperawatan yang dilakukan akan membantu menjaga jalan napas tetap bersih, memfasilitasi proses penyembuhan, dan memperbaiki status nutrisi pasien. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter dan ahli gizi, juga diperlukan untuk mencapai hasil optimal bagi pasien. -
Article No. 17028 | 09 May 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan informasi klinis yang diberikan, diagnosis awal pasien adalah tuberkulosis paru. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis, serta kode ICD-9-CM untuk prosedur yang mungkin dilakukan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.44
- Deskripsi: Biopsi jaringan paru dengan jarum
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 A15.0 mengacu pada tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis. Ini sesuai dengan gejala klinis pasien, yaitu batuk berdahak, demam, sesak napas, dan adanya lesi di paru yang terlihat pada pemeriksaan rontgen.
2. Jika diperlukan untuk menegakkan diagnosis, dapat dilakukan tindakan biopsi jaringan paru dengan jarum (kode ICD-9-CM 87.44) untuk memperoleh sampel jaringan dan melakukan pemeriksaan mikrobiologis atau histologis lebih lanjut.
Diagnosis tuberkulosis paru harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan penunjang yang sesuai, seperti pemeriksaan mikrobiologis (misalnya sputum BTA), tes tuberkulin, atau pemeriksaan radiologis lanjutan. Penatalaksanaan selanjutnya akan bergantung pada hasil pemeriksaan penunjang dan kondisi klinis pasien.